Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 3
ARTIKEL DAMPAK PEMAKAIAN BATU BARA TERHADAP KESEHATAN DAN LINGKUNGAN OLEH : SRI SOEWAST? SOESANTO Pendahuluan ‘Media Litbangkes Vol. ¥/ No. 02, 1996 dan kayu (630 ma/My), tetapi lebih tinggi dari minyak (69mg/MJ) Abu dan Sulfur Abu, yang sebagian besar terdiri dari mineral-mineral_netral_dari_lingkungan, merpakan kotoran pada batu bara yang terbanyak. Cara penambangan —_ modern menghasilkan jumlah abu lebih banyak lagi Oleh karena itu penghasil batu bara memperkenalkan "coal beneficiation” sebagai suatu tahap dalam alur produksi Sekalipun demikian "beneficiation” baru digunakan terutama pada batu bara yang ditujukan untuk kepentingan metalurgi Sulfur terdapat dalam berbagai bentuk dalam patu bara. Sulfur yang tergabung secara organik dalam struktur batu bara yang sebenarnya dan sulfur inorganik sebagai pyrite merupakan bagian terbesar dari kandungan sulfur dalam batu bara. Senyawa sulfur organik rata-rata 50% dari selurun senyawa sulfur dalam batu bara dan terintegrasi dengan struktur batu bara sedemikian rupa sehingga tidak dapat dipisahkan dengan cara pembersihan fisik, Untuk memisahkannya perlu digunakan proses kimiawi yang lebih rumit Biasanya proporsi pyrite dalam batu bara berkurang dengan berkurangnya kandungan sulfur, Ini berarti bahwa pembersihan batu bara secara fisik dapat digunakan untuk menghilangkan suifur dari batu bara dengan kanduagan sulfur tinggi, tetapi kurang efextit untuk batubara dengan kandungan sulfur ARTIKEL rendah dan pada batu bara yang telah dibersihkan di tempat penambangan dengan cara fisik Minyak Versus Batubara Pembakaran bahan bakar minyak maupun batu bara kedua-duanya menghasilkan emisi polutan ke udara Laporan penelitian “The Swedish Coal- Healtn-Environment Project” (1983) mengemu- kakan hal-hal sebagai berikut 1. Macam polutan yang sama ditemukan berbagai tingkat dalam minyak, batu bara, peat, dan kayu. Tingkat kandungan ini bersama-sama dengan teknologi pemba- karan dan pengolahan gas menentukan besarnya emisi 2. Pembakaran batu bara dalam instalasi modern dengan pembakaran yang ber- fungsi baik dan pemisahan debu memberikan emisi ke atmosfir yang umumnya sebanding dengan yang terjadi dewasa ini dengan pembakaran minyak kadar sulfur rendah. Ini juga berlaku untuk sulfur dioksida, nitrogen oksida, debu dan bahan organik Biaya untuk upaya Perlindungan lingkungan yang diperlukan untuk penanganan dan penyimpanan batu bara, pemisahan debu selama pembakaran dan pembuangan limbah kurang lebih antara 5 - 10% jumiah biaya produksi energi dengan menggunakan batu bara 3. Emisi logam ke atmosfir ditentukan oleh kandungan logam dari bahan bakar dan efisiensi pemisahan —debu. Untuk kebanyakan logam, emisi dari pembakaran batubara agak lebih tinggi dari pada pembakaran minyak. Meskipun demikian perbedaannya relatif —_kecil, dengan beberapa perkecualian. Salah satu perkecualian adalah merkuri, yang dikeluarkan dalam jumlah lebin besar pada pembakaran batu bara dibandingkan dengan minyak, sebaliknya untuk vanadium dan nikel 4. Emisi merkuri dari pembakaran batu bara dapat dibatasi dengan pembersitan yang tepat terhadap gas dari cerobong dan pemakaian batubara dengan kandungan merkuri rendah 5. Dampak kenaikan emisi merkuri karena pembakaran batu bara, dibandingkan minyak hanya akan berpengaruh pada ikan di danau yang peka akan asam cekat pembangkit tenaga 6 Terdapat kesempatan bagus —_ untuk menggunakan —sebagian limbah_— dari pembakaran batubara, terutama di industr semen, beton, dan sebagai bahan pengisi Dengan keterbatasan tertentu hal ini dapat dilakukan dengan jalan yang dapat diterima dari. segi lingkungan maupun kesehatan 7. Gangguan debu pada waktu menury nkan muatan, penyimpanan, pemuatan, dan pengangkutan batu bara terbatas pada daerah sekitar instalasi. Teknik untuk memecahkan — masalah_ in) secara memuaskan telah ada 8. Risiko pembakaran batu bara di lingkungan kerja pada umumnya sudan diperhatikan dalam upaya kesehatan kerja Dampak Kesehatan Manusia dapat terkena dampak kesehatan karena pembakaran batu bara di lingkungan kerja _maupun di lingkungan hidup. Polutan dapat langsung masuk ke tubunh manusia melalui pernafasan maupun tidak langsung melalui makanan/minuman. — Tercemarnya makanan/ minuman dapat terjadi karen ternak dan tanaman pangan terkena dampak polutan dari udara atau makanan/minuman, tercemar oleh emisi yang masuk ke tanah dan air Bahan berbahaya dapat memasuki tubuh manusia melalui kulit, saluran pencernaan atau saluran_ pernafasan yang dapat menimbulkan reaksi setempat Jika bahan. tersebut diabsorpsi ke dalam aliran darah, maka dapat terbawa ke seluruh bagian tubuh dan menimbulkan berbagai pengaruh sistemik Pengaruh yang timbul di.suatu organ tertentu bergantung dari keadaan bahan apakah terjadi akumulasi atau konversi menjadi bahan yang lebih toksik Proses antara dan konversi, —_yaitu metabolisme bahan dalam tubuh manusia sangat penting. Waktu tinggal dalam tubuh sangat bervariasi antara berbagai bahan. Hal ini biasanya disebut waktu paruh bdiologis (biological half jife), waktu yang diperlukan untuk menghilangkan separuh dari yang telah diabsorpsi Pengaruh bahan beracun biasanya dibagi menjadi yang akut dan kronik Bahan berbahaya ada juga yang bersifat genotoksik yaitu yang mempunyai pengaruh ‘Media Litbangkes Vol. VI No. 02, 1996 ARTIKEL merusak melalui reaksi dengan bahan genetik dari sel yang disebut molokul DNA, atau yang mempengaruhi mekanisme kontrol genetik Suatu bahan dapat merupakan bahan yang bersifat genotoksik, atau dapat juga salah satu dari kelompok besar bahan yang dapat menimbulkan produk lain yang reaktif Bahan-bahan ini dapat berhasil bereaksi dengan DNA sebelum dikonversi lebih lanjut Biasanya kerusakan DNA diperbaiki oleh enzim tertentu. Jika hal ini tidak terjadi, maka timbul mutasi melalui pembagian sel yaitu perubatan informasi atau kode genetik, Kerusakan DNA yang lebih parak dari sel kelamin dapat menyebadkan keguguran, —cacat, dan, perkembangan abnormal pada anak. vika mutasi terjadi di sel somatik, dapat menyebabkan sel tersebut berubah menjadi sel kanker Jika sel kanker ini tidak dibuat pasif oleh pertahanan imunisasi tubuh atau dengar cara lain, sel dapat membagi disi dengan tidak terkendali, dan setelan beberapa tahun menjadi tumor malignan (kanker) Gampak dari pembakaran batubara terhadap kesehatan yang dapat terjadi adalah sebagai berikut 1. Gangguan yang timbul karena debu yang dapat dihindarkan melalui sistem pembakaran modern 2 Pengaruh sulfur dioksida dan oksida~ oksida nitrogen terhadap —_saluran pernafasan. Sulfur dioksida bila dihirup melalui pernafasan dapat menyebabkan pengarun pembengkakan dan iritasi pada organ pernafasan. Initasi pada saiuran hawa dapat menyebabkan mengerutnya pembulun rafas dan dalam wakte bersamaan terjadi pembengkakan selaput lendir dan produksi lendir menyebabkan sesak nafas. Oksida nitrogen dosis tinggi yang dicobakan pada binatang dapat merusak — jaringan —paru-paru dan membatasi_mekanisme pertahanan paru- paru terhadap bakteri dan virus, Paparan Jangka pendek menyebabkan__refieks penyempitan saluran udara. Penderita asma peka terhadap pengaruh ini, Paparan NO2 dengan kadar tinggi untuk jangka lama dapat menyebabkan seringnya timbul infeksipernafasanatau—simptom pernafasan lain pada anak yang di kemudian hari menambah risika keluhan yang lebih serus. Penelitian yang dilakukan di Swedia menunjukkan bahwa lingkungan udasa di suatu daerah juga tercemar oleh sumber lain 3. Pengaruh sistemik dapat terjadi_ pada tubuh lain di samping tempat di mana bahan toksik masuk ke tubuh. Berbagai zat terutama logam terdapat dalam gas dan limbah pembakaran batu bara yang dapat menyebabkan pengasuh sistemik Paparan melalui udara dapat diperkecil melalui coal beneficition. Sedangkan leachate dari penimbunan limbah yang berbentuk abu dan produk desulfurisasi__mengandung senyawa garam dan logam yang dapat mencemari tanah dan air. Hal ini dapat dicegah dengan teknologi pembatasan Jeachate atau memilih Jokasi penimbunan yang tepat sehingga terjadi pencairan alami 4 Pengaruh kesehatan dari merkuri yang timbul karena pembakaran batu bara dapat terjadi karena naiknya kadar metil merkuri pada ikan di danau yang peka terhadap asam dekat sumber yang besar misalnya pemvangkit —listrik yang menggunakan batu bara, Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pencegahan 9. Pengaruh genotoksik dapat _ditimbulkan oleh gas pembakaran, terutama bahan organik, lagam tertentu dan zat radioaktit Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa pengarun zat radiokatif dari leachate limbah pembakaran batu bara dapat diabaikan karena hampir sama dengan air tanah. Abu terbang dart pembakaran batubara dapat dimanfaatkan untuk campuran semen dan beton. Jadi pengaruh genotoksik dari pembakaran batubara_ bila dijalankan dengan cara modern akan sangat keci! Penutup Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemakaian batubara sebagai bahan bakar alternatif dapat dipertanggungjawabkan dari segi kesehatan apabila_—segaia kemungkinan timpulnya pencemaran lingkungan yang membawa dampak negatif terhadap kesehatan, dapat dicegah atau ditekan serendah mungkin Sumber dampak instalasi pembakaran batu bara di The Swedish Coal Health Environment Project, lingkungan yang bersih tidak menunjukkan Final Report, April 1983. kenaikan gangguan pernafasan karena SO2 dan Noy, tetapi tidak demikian halnya bila ‘Media Litbangkes Vol. VI No. 02, 1996 3

You might also like