: gee, SUGIHARTO aaPERAN STRATEGIS BUMN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA HARI INI DAN MASA DEPAN Ditulis oleh: SUGIHARTO Penyuting: Riant Nugroho & Ricky Siahaan © 2007 Penerbit PT Elex Media Komputindo & BUMN Executive Club Hak Cipta dilindung) oleh Undang-Undang Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia—Jakarta Anggota IKAPI, Jakarta 2007, EMK: 238070707 ISBN: 978-979-27-0512-6 Referensi Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang HAK CIPTA 1. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp!1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak RP5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Isi di luar tanggung jawab percetakan.DAFTAR ISI Ucapan Terima Kasih vii Bab 1: Strategi Pembangunan BUMN 1 Bab 2: Strategi Reinvensi BUMN 21 Bab 3: Holdingisasi BUMN 31 Bab 4: BUMN dan Ekonomi Makro Indonesia 35 Bab 5: Pengorbanan BUMN 39 Bab 6: BUMN dan Strategi Keenergian Indonesia 43 Bab 7: BUMN dan Ketahanan Energi Indonesia 51 Bab 8: Reinventing BUMN, Reinventing Indonesia 61 Lampiran 1: PP RI Nomor 33 Tentang Tata Cara Privatisasi Perusahaan Perseroan (PERSERO) 75 Lampiran 2: PP RI Nomor 43 Tahun 2005 Tentang Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Perubahan Bentuk Bandan Hukum BUMN 101PERAN STRATEGIS BUMN Lampiran 3: PP RI Nomor 44 Tahun 2005 Tentang Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara pada BUMN dan PT 127 Lampiran 4: PP RI Nomor 45 Tahun 2005 Tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran BUMN 145 viUCAPAN TERIMA KASIH Assalamualaikum Wr. Wb. Tugas memimpin satu skuadron BUMN memang bukan tugas yang mudah dan ringan. Keberhasilan membangun BUMN akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan ekonomi nasional. Sebaliknya, jika gagal, memberikan impak yang luar biasa besarnya. Karena itu, dalam memimpin BUMN-BUMN, tidak cukup hanya kecerdasan dan keterampilan, tetapi kemampuan “membaca” sesuatu yang tidak tampak. Mulai dari “budaya korporasi BUMN” sampai “political interest”. Tugas ini dapat dirasakan ringan jika kita tulus dan terbuka kepada BUMN dan seluruh stakeholders-nya. Salah satu kuncinya adalah komunikasi yang intens, khususnya dengan para pimpinan puncak BUMN. Beruntung, kita memiliki BUMN Executive Club, sebuah lembaga nirlaba yang “dimiliki” para eksekutif puncak seluruh BUMN, dan dikelola para “relawan” yang bekerja secara sungguh-sungguh dan menerapkan kriteria “profesional” dalam setiap kerja dan produk yang dihasilkannya. Lembaga inilah yang saya manfaatkan secara optimal, sebagai tempat bersilaturahmi dengan para captains of industries BUMN. Saya tidak menyangka, serangkaian dialog saya dengan para CEO BUMN, yang dihelat oleh BEC, dirangkum dalam sebuah buku oleh BEC. Meskipun bentuknya bunga rampai, tetapi ada kesatuan-pikir, atau benang merah, yang perlu di-share bersama viiaa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.PERAN STRATEGIS BUMN d. Di bidang industri adalah (a) Peningkatan kinerja industri dalam negeri, dan (b) Pembangunan industri listrik skala menengah 2.000 MW/tahun; e. Di bidang tenaga kerja dan transmigrasi adalah Penataan masalah perburuhan yang kondusif melalui sistem asuransi; f. Di bidang pekerjaan umum adalah (a) Penyelesaian pem- bangunan jalan tol Trans Jawa, (b) Pembangunan jalan-jalan di luar Jawa, dan (c) Pembangunan prasarana pengairan skala menengah; g- Di bidang perhubungan adalah Penyelesaian pembangunan bandara, pelabuhan, dan jaringan kereta api yang vital; h. Di bidang kelautan dan perikanan adalah Peningkatan pro- duksi perikanan sebesar 20%; i. Di bidang perumahan rakyat adalah Pembangunan rumah susun 1.000 unit tower dalam 5 tahun; j. Di bidang perdagangan adalah Peningkatan ekspor 20% per tahun; k. Di bidang kebudayaan dan pariwisata adalah Peningkatan wisatawan mancanegara menjadi 7 juta per tahun; l. Di bidang penertiban aparatur negara adalah Peningkatan peringkat Indonesia dalam “Doing Bussiness” dari 135 menjadi 75 tahun 2007; m. Di bidang BUMN adalah (a) Peningkatan kinerja BUMN 20% dari tahun 2006, dan (b) Divestasi BUMN kecil dan tidak strategis;BAB 1: STRATEGI PEMBANGUNAN BUMN n. Di bidang koperasi dan UMKM adalah Peningkatan kredit perbankan untuk UKM melalui sistem jaminan untuk kredit kecil; KINERJA BUMN Dari program kerja terpilih tersebut, BUMN mempunyai tugas untuk meningkatkan kinerjanya 20% dari tahun 2006 dan melakukan divestasi pada BUMN non-strategis. Untuk menuju ke sana, dapat disimak kinerja BUMN Indonesia pada tahun 2006 sebagai berikut: Tabel 1.1 Kinerja BUMN 2004-2006 it 200") 20052008 Ss ees (Audited) (Audited) —_(Prognosa) + Jumlah BUMIN 158 139 139 + Total Utang (Rp M) 783.141 876.499 961.699 * Total Laba BUMN (Rp M) 44.155 42.349 52.965 Tenaga Kerja (Orang) 733.200 705.948 748,302 + ROA Rata-Rata 5,22 4,19 4,54 : 2 i ! 3 g 5 i i oPERAN STRATEGIS BUMN Dari tabel tersebut dapat disimak bahwa terjadi kenaikan kinerja dari sisi laba. Jika pada tahun 2005 laba BUMN menurun dari Rp44,1 triliun (tahun 2004), menjadi Rp42,3 triliun. Pada tahun 2006 diperkirakan laba BUMN akan mengalami rebound dan mencapai Rp52,9 triliun, atau meningkat hingga 24%. Artinya, dari sisi laba, sangat dimungkinkan potensi peningkatan laba 20%. Tantangan terbesar adalah meningkatkan nilai perusahaan, yang ditunjukkan dari peningkatan ROE dan ROA. Secara umum, jika sejumlah BUMN yang tidak sehat dikesampingkan, kinerja BUMN akan jauh lebih baik. KONTRIBUSI BUMN Sumbangan atau kontribusi BUMN kepada APBN pun mengalami peningkatan meyakinkan. Pada tahun 2004, sumbangan total BUMN adalah Rp52,05 triliun, yang disumbangkan dari kontribusi pajak sebesar Rp39,02 triliun, dividen Rp9,82 triliun, dan priva- tisasi Rp3,21 triliun. Pada tahun 2005 sumbangan total BUMN mencapai Rp55,60 triliun, yang terdiri atas pajak sebesar Rp42,76 triliun. Pada tahun 2006 mengalami peningkatan menjadi Rp68,83 triliun, yang disumbangkan dari pajak Rp45,32 triliun, dividen Rp21,40 triliun, dan privatisasi Rp2,11 triliun. Pertumbuhannya secara visual dapat digambarkan berikut ini.BAB 1: STRATEGI PEMBANGUNAN BUMN Gambar 1.1 Kontribusi BUMN 2004-2006PERAN STRATEGIS BUMN Gambar 1.2 Pencapaian Pajak BUMN Tahun 2004-2006 (RpTriliun)aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.#868 8 BAB 1: STRATEGI PEMBANGUNAN BUMN: ‘— Kepitaisasi pasar BUMN Terbuka (Rp tilun) —gj-% terhadap total kaptaisasi pasar 6.80% 79 sear —~ 40.00% + 38.00% - s100% - 25.00% ~ 20.00% ~ 15.00% ~ 10.00% 500% 0.00% 1999 2000 2001 = 2002, 2003» 2004 = 2005 Gambar 1.4 Kinerja BUMN Tbk 2006 iPERAN STRATEGIS BUMN BUMN Market Cap reset 203,62T = 17,59% = s4ty BANK BRI 62,57T = 541% NANDIE WA, § 99,22T = 5,02% Total 325,41T = 28,02% 9BUMN Lainnya 127,28T = 880% Total 452,69T = 36,82% KEKUATAN FINANSIAL BUMN Perputaran ekonomi BUMN memberikan pengaruh pada pertum- buhan ekonomi nasional. Sebagaimana dapat kita simak pada gambar berikut ini, total biaya operasional (operational expenditure, OPEX) dan belanja BUMN (capital expenditure, CAPEX) mencapai Rp632,91 triliun, atau lebih dari APBN 2006. Jumlah tersebut baru merupakan total belanja modal (capital expenditure) dari 64 BUMN dari total 139 BUMN. Jumlah capex tersebut belum termasuk 12BAB 1: STRATEGI PEMBANGUNAN BUMN. BUMN Pertambangan dan Bidang Usaha Jasa lainnya, dan lain- lain. Tabel 1. 5 Opex dan Capex BUMN 2004-2006 Operating Expense 189,21 214,91 237,69 45347 = 586,48 Rp triton 600 500 400 300 Gambar 1.5 Perkembangan Opex BUMN Tahun 2001-2005 13aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.BAB 1: STRATEGI PEMBANGUNAN BUMN, Tabel 1.6 Program Kemitraan BUMN per Desember2006 Laba yg Penyaluran_|_Jumiah UMK Hibah NO URAIAN Diterima Pinjaman Penerima | Pembinaan Rp juta Rp juta Unit Rp juta 4]Akuruiasi s/d Thn 2000 1,595,465 2,048,462 223.219 255,388 2\Tahun 2001 326,052 410,327 34,272 47,161 3{Tanun 2002 294,190 459,559, 34.767 49,586 4|Tahun 2003 377.674 579,884 40,392 59,030 5{Tahun 2004 319,472 592,646 39,070 62,522 ‘6|Tanun 2005 455,593, 574407 34,670 62,298 7|Prog. Tahun 2006 * 427,868 676,027, 32,167 68,707 Jumiah 3,796,315 5,337,306 438,558 604,691 | Tabel 1.7 Program Bina Lingkungan BUMN per Desember2006 Penyaluran Jumlah_ | Penyerapan NO Tahun jantuan Penggunaan a 1|s/d Tahun 2001 4.188 56 4.244 60.8% 2|Tahun 2002 23.776 567 24.344 33.3% 3|Tahun 2003, 46,940 4,053 47,992 39.4% | ~“4|Tahun 2004 — 193,078 2,016 195,094 | 66.4% 5|Tahun 2005 214,292 3,389 217,681 13.4% 6|Prognosa 2006 241.469 5,362 246.830 59.6% Jum lah s/d Prognosa 2006 723,742 73 1.4% Akumulasi penyaluran dana Bina Lingkungan sampai dengan Prognosa 2006 per jenis bantuan diperkirakan mencapai Rp723,7 miliar dengan perincian sebagaimana dapat disimak pada tabel berikut ini. 15PERAN STRATEGIS BUMN Tabel 1.8 Program Bina Lingkungan BUMN per Desember2006 - Bantuan Korban Bencana Alam - Pendidikan dan Pelatinan masyarakat - Sarana Umum - Sarana Ibadah ~- Peningkatan Kesehatan Masayarakat ~ Lainnya Akumulasi penyaluran dana Bina Lingkungan sampai dengan Prognosa 2006 berdasarkan daerah penyaluran dapat dilihat pada gambar sebagai berikut: Jawa Barat, 12.86" Lain, 55.33% aun SRE Gambar 1.7 Penyaluran dana Bina Lingkungan 16aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.PERAN STRATEGIS BUMN. PEMBERANTASAN KKN DI BUMN Pemberantasan KKN di lingkungan Kementerian Negara BUMN dan BUMN dilakukan dengan upaya: 18 1. Upaya preventif, melalui: a. b. Penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Pengembangan saluran pelaporan/pengaduan masya- rakat yang memiliki informasi adanya dugaan pe- nyimpangan BUMN melalui SMS centre 2866. 2. Upaya edukatif melalui: a. Sosialisasi Peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) dalam Pencegahan dan Penanggulangan Korupsi di BUMN. Berperan serta menjadi narasumber dalam beberapa acara seminar Pemberantasan Korupsi pada BUMN. 3. Upaya investigatif melalui: a. Klarifikasi dan permintaan data atas pengaduan masyarakat, sejumlah 10 BUMN . Permintaan Bantuan Audit Investigatif kepada BPKP, sejumlah 3 BUMN. Audit investigatif bersama dengan BPKP, sejumlah 1 BUMN. Penyerahan kasus yang berindikasi Tindak Pidana Korupsi kepada Aparat Penegak Hukum/Penyidik sesuai ketentuan yang berlaku, sekurang-kurangnya sebanyak 11 kasus.BAB 1: STRATEGI PEMBANGUNAN BUMN 4. Aspek lain; a. Pembentukan Inspektorat Kementerian Negara BUMN. b. Kerja sama dengan Instansi Terkait: MOU dengan Kejaksaan Agung/TIMTASTIPIKOR, MOU dengan BPKP, dan MOU dengan KPK. PENUTUP: STRATEGI KEMENTERIAN NEGARA BUMN TAHUN 2007-2008 Pada tahun kerja 2007-2008, Kementerian BUMN mempunyai Sembilan (9) program strategis, yaitu: 2. _Memastikan adanya tindak lanjut dari kegiatan GCG. 4. Peningkatan Sinergi BUMN. 6. Optimalisasi dan sinkronisasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dengan Corporate Social Responsibility guna mendukung upaya pemerintah mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran. 8. Menggunakan likuiditas nasional untuk membangkitkan sektor rill, yang dapat ditempuh dengan utilisasi aset-aset BUMN yang penggunaannya masih belum optimal. Pada kesembilan program strategis inilah, setiap program strategis pembangunan BUMN diletakkan. Dengan fokus kepada strategi ini, kita meyakini, target pembangunan BUMN sebagaimana 19PERAN STRATEGIS BUMN disebutkan di depan, yaitu peningkatan kinerja BUMN 20% dari tahun 2006, dapat dicapai dengan sebaik-baiknya. 20aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.PERAN STRATEGIS BUMN pembentukan holding, rolled-up, dan standalone BUMN adalah resultannya. Holding BUMN tidaklah mudah pelaksanaannya, karena selain tergantung kondisi objektif di lapangan, integrasi BUMN tidak dapat dipaksakan; harus natural, atau melalui kesadaran. Hari ini kita menyaksikan deklarasi pembentukan Forum BUMN Karya, yang merupakan usaha membangun kesamaan mindset, dan dapat menjadi cikal bakal integrasi BUMN. Beberapa waktu lalu ada juga Forum BUMN Pertambangan, ada NPK (Niaga, Pupuk, Kebun). Ini adalah juga challenge bagi BUMN-BUMN yang lain, bahwa kita perlu integrasi. Dengan forum seperti ini, maka integrasi hanya soal waktu saja. Masalah kedua, yang hendak saya angkat adalah bahwa atensi publik terhadap Kementrian BUMN sangat tinggi. Dan, Anda semua adalah showcase-nya yang ikut di-challenge oleh publik setiap hari. BUMN yang 158 ini dijadikan sorotan dan tontotan rakyat dari waktu ke waktu. Anda yang ada di sini semua adalah Champions di belakang BUMN-BUMN tersebut. Sebagai champhions-nya, Anda menjadi hot spot yang terus dikupas oleh wartawan. Ketiga, saya hendak mengklarifikasi bahwa seolah-olah saya ada disparitas dengan Menko Keuangan (Aburizal Bakrie, red) yang didorong oleh Wapres berkenaan dengan privatisasi; bahwa seolah saya tidak mendukung privatisasi. Saya hanya menekankan bahwa kita mempunyai dual track strategy, yaitu profitisasi dan privatisasi. Strategi yang saya gariskan dan sudah menjadi roadmap kita adalah restrukturisasi, profitisasi, dan privatisasi. Profitisasi juga diim- bangi fleksibelitas pay out ratio kepada masing-masing BUMN, 22BAB 2: STRATEG! REINVENSI BUMN sehingga setoran deviden kepada APBN jangan seperti dipaksa- kan. Privatisasi adalah resultan dari profitisasi yang optimal. Kalau go public, maka yang harus dicapai adalah Price Earning Multiple (PEM)-nya. Makin tinggi profitnya, makin tinggi harga- nya, makin rendah dillution effect terhadap share pemerintah di BUMN tersebut. Jadi, bukan saya tidak suka _privatisasi. Melainkan, kalau privatisasi dijadikan satu-satunya target, akan merusakkan sentimen pasar ketika perusahaan tersebut go public. Jika privatisasi dijadikan target setoran APBN, maka strategi kita dengan mudah dibaca pasar, sehingga harga BUMN yang akan diprivatisasi akan ditekan, karena pasar tahu bahwa untuk mengejar setoran, maka harga berapapun akan dilepas. Untuk privatisasi, ada tiga elemen penting yang harus dicermati. Pertama, timing. Kalau market tidak kondusif, maka PEM-nya rendah. Jadi, timing memengaruhi pricing, elemen kedua. Ketiga, target size, atau besaran yang hendak kita capai dalam privatisasi. Sebenarnya deviden dan privatisasi sama-sama masuk APBN. Deviden masuk ke pos penerimaan, privatisasi masuk ke pos untuk menambal defisit. Keduanya adalah cash inflow APBN. Kita pun sepakat bahwa defisit APBN tidak lebih dari 0,8% dengan ultimate goal agar cash flow APBN tidak melakukan ekspansi utang. Jadi, saya memilih dual track strategy, yaitu pertama maximizing profitisasi, dan let’s do privatisasi, tetapi bukan privatisasi yang dipaksakan. Be natural, karena ultimate goal-nya adalah value creation. IPO adalah upaya mendapatkan best price, di mana tolok ukurnya adalah benchmarking. Sebagai Menteri, saya adalah milik Anda. Jadi, saya di sini memberikan hal-hal yang berkembang di pemerintahan, khusus- 23aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.BAB 2: STRATEG! REINVENS! BUMN Saat ini kurang lebih 1.200 orang melamar menjadi direksi, dan komisaris BUMN. Mereka dari berbagai kalangan, termasuk yang diusulkan oleh Parpol. Target primer saya yang terpilih adalah orang dalam. Bahkan, untuk calon pimpinan BUMN, akan saya uji secara pribadi, agar saya merasa comfort duluan sebelum saya bawa ke Presiden dan Wapres. Berkenaan dengan calon-calon champions, ada yang usul di DPR agar dijejer di koran. Pada hemat saya, kalau yang bersangkutan lulus, tidak mengapa, tetapi kalau kalah, akan menimbulkan perasaan tidak simpati kepada yang bersangkutan. Ini melanggar hak asasi manusia. Saat ini memang penentuan direksi dan komisaris BUMN melalui TPA, namun saya tidak menilai bahwa pengabdian saya sebagai Menteri dan UU No. 19/2003 tentang BUMN di-challenge, karena dengan Presiden dan Wapres ikut memilih, maka posisi politisnya akan lebih kuat ketimbang dipilih oleh Menteri seorang diri, meski ada amanat UU. Jadi, alangkah indah jika Presiden ikut meng- endorse. Jadi, saya tidak merasa kekuasaan saya “diamputasi”, karena toh sebagai manusia biasa, saya juga memiliki banyak kelemahan. Diktum pertama dan kedua adalah memberikan kewenangan sepenuhnya kepada Menteri untuk melakukan rekrutmen. Diktum ketiga dilaporkan untuk dibahas dengan Persiden dan Wapres dan anggota TPA lainnya. Kalau tidak diveto Presiden, Wapres, dan anggota TPA lainnya, saya akan membawa ke RUPS, sesuai dengan UU No. 19/2003 dan UU No. 1/1995 tentang Perseroan Terbatas.PERAN STRATEGIS BUMN Hari ini ada banyak direksi dan komisaris yang habis masa jabatannya, namun saya harus admit, karena Kementrian BUMN belum terbenuk sempurna. Dari duabelas eselon, yang aktif tinggal tiga orang deputi dan dua orang staf ahli. Bulan lalu kita sudah kirim ke TPA, namun masih menunggu antrian. Jadi, saya mohon dibukakan pintu maaf, jika pelayanan Kantor Menteri BUMN belum optimal. Bapak Wapres meminta saya untuk mencari deputi dari direksi BUMN, dari direksi BUMN besar, yang penah mengerjakan proyek besar. Sudah terpilih, tetapi terbentur per- aturan karena untuk menjadi eselon I harus birokrat; harus punya NIP. Saat ini saya sedang mencari “celah” hukum supaya ada pembenaran. Kedua, berkenaan dengan kunjungan Presiden ke AS, Jepang, dan Vietnam. Pada negara-negara tersebut saya mendampingi Presiden bertemu dengan para Captains of Industries-nya. Untuk itu, ada BUMN yang sudah go public, BRI dan Telkom, dan BUMN yang belum go public, Jasa Marga dan Indonesia Power, yang ikut mendampingi. Pada kesempatan tersebut saya melakukan non-deal road show atau road show yang tidak dimaksudkan mencapai target transaksi tertentu. Bagi BUMN yang go public, ini dinilai terpuji di mata investor untuk melakukan country up dates. Bagi yang belum go public, ini dapat dijadikan parameter untuk go public, untuk menilai apakah sebaiknya melalui IPO atau obligasi. Ketiga, Presiden dan Wapres minggu lalu mencanangkan program Revitalisasi Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan (RPPK). Saya menghimbau kepada BUMN yang bergerak di ketiga sektor ter- sebut untuk memperhatikan pencanangan tersebut dan dijadikan sebagai key performance indicator. 26aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.PERAN STRATEGIS BUMN yang merugi, datang ke saya, kita cari cara untuk membangun; merestrukturisasi. Datanglah ke saya sebelum di-challange DPR atau publik. Jadi, jangan lagi Presiden sampai mengritik ada BUMN yang rugi abadi. Malu rasanya. Memang ada beberapa hal yang perlu dijadikan pertimbangan, apakah BUMN sudah di-benchmark sesuai dengan institusinya. Kalau tidak, something must be wrong. Di swasta, dividen pay out antara 15-20%, sehingga bisa re-invest. Dividen pay out BUMN rata- rata 50%. Bahkan, kadang kalau “kepepet”, bisa lebih dari itu. Terakhir, kita mengetahui adanya Inpres 5/2004 tentang pembe- rantasan KKN yang dijadikan program kabinet. Di AS dan Jepang, Presiden sangat diapresiasi berkenaan dengan upaya memberantas KKN. Ke depan, saya mengharapkan jangan sampai ada kasus KKN di BUMN. Sebagai penutup, pertemuan dengan para pimpinan korporasi raksasa di AS dan Jepang memberikan indikasi bahwa mereka akan meningkatkan investasinya di Indonesia. AS berencana untuk invest sampai 10 miliar dolar AS di migas. Para sogo-sosha Jepang, dari hanya wait and see, berubah dengan memberikan komitmen untuk meningkatkan investasi mereka di Indonesia. Kita, sebagai BUMN, harus adaptif terhadap peluang tersebut. Presiden juga akan berkunjung ke RRC. Pada hemat saya, one key drivers bukan sekadar hubungan politik bilateral, melainkan hubungan ekonomi. Jadi, jangan resisten untuk berubah. Lebih baik bersiap melakukan aliansi strategis daripada diakuisisi. Lakukan aliansi sesama BUMN, gunakan jasa bank-bank BUMN kita sendiri. Lakukan aliansi dengan investor strategis. 28aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.PERAN STRATEGIS BUMN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA HARI INI DAN MASA DEPAN “Buku tentang perumusan strategi BUMN Indonesia ini, perlu dibaca para ee date Lee MYL al UEC N10 Ru Relea Cincy Ketua Umum BUMN Executive Club (BEC) Cee MAC MUL Cae el Tr UM aCe OLN edie Laren ar rel cy antara strategi pembangunan nasional yang pro poor, pro job, dan pro growth, dan strategi pengembangan BUMN yang berpola RPP, Restrukturisasi, Profitisasi, a eae CRT Ce) Direktur Utama PT PERTAMINA (Persero) “Pemikiran pokok, yang tercantum dalam buku ini semoga dapat menjadi pedoman pelaksanaan strategi triple track BUMN Indonesia, yaitu restrukturisasi, profitisasi dan privatisasi. Hal ini penting karena kemampuan eksekusi hanya dapat terlaksana dengan perencanaan yang baik.” Lin Che Wei Direktur Utama PT (Persero) Danareksa “Buku ini menarik dan penting untuk dibaca, bukan saja oleh para pimpinan puncak BUMN, tetapi juga para pengamat BUMN, agar mengetahui komprehensi pemikiran Menteri BUMN Sugiharto.” Pee Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada Sugiharto lahir di Medan, 29 April 1955, pada saat ini adalah Menteri Negara BUMN (2004- Fe Ma eee et is Une UAC Un eo satel International, Tbk. la memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) dari VC ie nl Ue Mec Eaters REFERENS! Ee : ‘ ; H