Professional Documents
Culture Documents
Jurnalnya
Jurnalnya
Abstract
Ten (10) isolates of lactic acid bacteria (LAB) from passion fruit (Passiflora edulis var flavicarpa)
fermentation; M1, M2, M3, M4, M5, M6, M7, M8, M9, and M10; were isolated and screened based
on morphology and antimicrobial activity. The morphology of all isolates is colony circular,
convex elevation, break whites color, and Gram positive. Seven (7) isolates are rod and three (3)
isolates are cocci. One isolate from all isolates, based on the highest diameter of its antimicrobial
activity; M10; were determined its condition optimum activity, including temperature and pH.
The temperature variations are 37, 45, 55, 65, and 75 oC. The pH variations are 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
and 9. The result showed that the optimum temperature of M10 for E.coli at 37 oC and optimum
pH at 5, for Salmonella typhi, M10 has optimum temperature at 37 oC and optimum pH at 6, and
for Staphylococcus aureus, M10 has optimum temperature at 45 oC and optimum pH at 3. DNA
identification of M10 by 27F-1525R showed that M10 has product about 1000 until 1500 bp.
Keywords: lactic acid bacteria (LAB), antimicrobial, passion fruit (Passiflora edulis var flavicarpa)
I. Pendahuluan
Markisa kuning (Passiflora edulis var
flavicarpa) memiliki ciri-ciri berbentuk bulat
sampai bulat agak lonjong atau oval, buah
muda berwarna hijau, buah tua (masak)
berwarna kuning muda berbintik-bintik
putih, kulit buah agak tebal dan keras,
berdiameter 5-7 cm, dan rasa buah asam
manis dengan sari buah berwarna kuning.
Dari 100 g bagian buah yang dapat dimakan
mengandung 69-80 g air, 2,3 g protein, 2,0 g
lemak (hampir semuanya berada dalam
biji), 16 g karbohidrat, 3,5 g serat, 10 mg Ca,
1,0 mg Fe, 20 SI vitamin A, sedikit sekali
tiamin, 0,1 mg riboflavin, 1,5 mg nisin, dan
20-80 g vitamin C serta nilai energi
sebanyak
385
kj/100g).
Kandungan
fitokimianya antara lain passiflorine, harmin,
Harman,
harmol,
harmalin,
viteksin,
isoviteksin, krisin, karoten, nisin, riboflavin,
karotenoid 0,058%, flavonoid 1,000%,
alkaloid 0,700%. Di Madeira, jus markisa
Fermentasi
secara
teknik
dapat
didefinisikan sebagai suatu proses oksidasi
anaerobic atau parsial anaerobic karbohidrat
yang menghasilkan alkohol serta beberapa
asam.2 Gula seperti glukosa, fruktosa, dan
sukrosa sebagai bahan dasar ketika
difermentasi dalam kondisi anaerob akan
menghasilkan etanol, asam laktat, asam
butirat, aseton, dan hydrogen. Proses
fermentasi
ini
akan
mengakibatkan
81
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2, Mei 2013
82
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2, Mei 2013
83
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2, Mei 2013
Isolasi
Bakteri
Asam
Laktat
dari
Fermentasi Markisa Kuning
Hasil penelitian menunjukkan terjadinya
perubahan pH selama proses fermentasi
markisa kuning (Passiflora edulis var.
flavicarpa), yaitu dari 4,5 menjadi 3,5.
Terjadinya perubahan pH disebabkan
karena proses oksidasi anaerobik atau
parsial anaerobik pada saat fermentasi, yang
menghasilkan alkohol serta beberapa asam.
Karbohidrat yang terkandung pada markisa
kuning akan terurai menjadi senyawasenyawa yang sederhana seperti asam
laktat, asam asetat, asam propionat, dan etil
alkohol.
Peningkatan
asam
ini
menyebabkan perubahan pH.
Elektroforesis
Sebanyak 25 L produk PCR ditambah
dengan 1,5 L BPB (Bromo Phenol Blue)
dielektroforesis pada 100 V selama 30 menit
pada 1 % agarose gel dalam 0.5x TBE.
Sebagai marker digunakan 1 kb DNA
Ladder (Takara) dan DNA lamda 50 ng/L.
Gel kemudian divisualisasikan dengan sinar
ultraviolet setelah ditambahkan etidium
bromida.
Hasil
inkubasi
pada
MRS
Broth
menunjukkan
terjadinya
perubahan
kekeruhan media dari keadaan sebelumnya.
Perubahan kekeruhan ini terjadi akibat
pertumbuhan bakteri asam laktat dan asam
laktat yang dihasilkan oleh bakteri tersebut
diekskresikan
keluar
sel,
sehingga
terakumulasi dalam cairan fermentasi yang
akhirnya
menyebabkan
terbentuknya
endapan.9 Kemudian kultur diinkubasi pada
medium MRS Agar secara anaerob pada
suhu 37 oC, hasilnya menunjukkan bahwa
terbentuknya koloni-koloni bulat berwarna
putih susu. Kemudian dipilih koloni-koloni
dengan diameter yang besar untuk
dijadikan sebagai isolat dan diuji morfologi
serta kemampuan antibakterinya. Sepuluh
84
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2, Mei 2013
Warna
Morfologi
Putih susu
Warna
Gram
Ungu
Bentuk
Sel
Kokus
M2
Putih susu
Ungu
Basil
M3
Putih susu
Ungu
Kokus
M4
Putih susu
Ungu
Basil
M5
Putih susu
Ungu
Basil
M6
Putih susu
Ungu
Basil
M7
Putih susu
Ungu
Basil
M8
Putih susu
Ungu
Basil
M9
Putih susu
Ungu
Basil
10
M10
Putih susu
Ungu
Kokus
No
Isolat
Gram
85
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2, Mei 2013
E.coli
S. typhi
S.aureus
24
48
72
24
48
72
24
48
72
Ratarata
M1
5,83
M2
5,33
M3
5,5
M4
10
12,25
12,75
6,56
M5
10
9,5
10,25
10
6,56
M6
11,75
12
11
6,98
M7
5,42
M8
11,5
10,5
11
9,5
6,71
M9
10
15,25
10
10
6,85
M10
10
10
15
11
10
*Diameter
86
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2, Mei 2013
(a)
(b)
(c)
Gambar 3. Pertumbuhan daya hambat semua isolat terhadap (a) E.coli (b) S. typhi (c) S. aureus
87
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2, Mei 2013
E.coli
S. typhi
S.aureus
24
48
72
24
48
72
24
48
72
37
10
10
15
11
10
45
12
18,25
55
9,5
65
14
75
11
14,25
*Diameter
(a)
Suhu
(oC)
(b)
(c)
Gambar 4. Pertumbuhan daya hambat isolat M10 pada berbagai variasi suhu terhadap (a) E.coli (b) S. typhi
(c) S.aureus
pH
Keasaman (pH) media merupakan salah
satu parameter penting yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan mikroba.
Konsentrasi ion hidrogen pada media
pertumbuhan bakteri akan mempengaruhi
proses bakteri tersebut dalam menghasilkan
energi. Konsentrasi ion hidrogen yang
berlebihan akan mengganggu membran
plasma
dalam
mentranspor
nutrisi,
akibatnya proses untuk menghasilkan
88
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2, Mei 2013
Optimum
pertumbuhan
M10
dalam
menghambat pertumbuhan bakteri patogen
pada berbagai variasi pH terletak pada
inkubasi 24 jam (Gambar 5). Secara umum,
M10 menunjukkan aktifitas antimikroba
pada rentang pH 2-9 (Tabel 4). Keasaman
(pH) optimum aktifitas antimikroba M10
terhadap E.coli adalah 5 dan waktu inkubasi
E.coli
S. typhi
S.aureus
24
48
72
24
48
72
24
48
72
9,75
9,25
9.25
9,5
9,25
9,25
8,5
10
16
13
10,25
10,5
10,25
11
15
10
10
15
11
10
10
9,25
9,75
9,75
10,25
10
12,25
10,25
10
9,25
*Diameter
(a)
(b)
(c)
Gambar 5. Pertumbuhan daya hambat M10 pada berbagai variasi pH terhadap (a). E.coli (b) S.typhi (c)
S.aureus
89
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2, Mei 2013
(a)
(b)
90
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2, Mei 2013
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
91