Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 65

Tumor mata

Dr. Hadi Soesilo SpM.SpKL


Laksamana pertama TNI purnawirawan

Tumor adalah

tonjolan
abnormal di
tubuh kita

Berasarkan posisinya dikelompokkan


menjadi:
Tumor eksternal, seperti:
Tumor palpebral
Tumor konjuntiva
Tumor intraokuler
Tumor retrobulber

Struktur komplek anatomi mata


terdiri dari:

Tulang orbita
Otot otot bola mata
Jaringan lemak
Pembuluh darah
Saraf
Jaringan kelenjar
Jaringan pengikat

ANATOMI

Neoplasms
1. Primary Orbital Tumors
a. Choristomas
- Dermoid and Epidermoid Cysts
- Teratoma
b. Hamartomas
c. Vascular tumors
- Capillary hemangiomas
- Cavernous hemangioma
- Lymphagioma
- Hemangiopericytoma
- Venous malformations
- Arterio-venous shunts
- Lipomas
- Fibrous Tumors

d. Muscle tumors
- Leiomyoma & Leiomyosarcoma
- Rhabdomyosarcoma
e. Cartilage
- Chondroma
- Chondrosarcoma
f. Bone
- Fibrous dysplasia
- Ossifying fibroma
- Osteoma
- Osteogenic sarcoma
g. Neurogenic tumors
- Neurofibromas
- Neurilemomas
- Orbital Melanoma
- Meningiomas
- Optic nerve gliomas

h. Lacrimal gland tumors


i. Reticuloendothelial system
- Reticuloencotheliosis
histiocytosis
- Lymphomas
- Leukemia

2. Secondary Orbital Tumors

a. Direct Extension
- Carcinoma from the sinuses and nasal
cavity
- sebaceous cell carcinoma of the lids
- Melanoma of the lids and conjunctiva
- Melanoma of the choroid
- Medulloepithelioma of the cilliary body
b. Metastatic
- Neuroblastoma
- Ewings sarcoma
- Breast Cancer
- Lung Cancer
- Kidney Cancer

Nonspecific Signs and Symptoms


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Red eye
Painful eye
Iris tumor
Distorted Pupil
Leukocoria
Visual field loss
Visual acuity loss
Strabismus
Exophthalmus

Diagnostic Approach

Physical diagnose by inspection and palpation


Visual acuity
Visual field
Opthalmoscopy
Slit-lamp examination
Photographs
Fluorescein angiography
USG
Radiographs
CT-Scan

The Classification of

Intraocular neoplasms
Uvea
Iris
Nevus
Malignant melanoma
Epithelial cyst
Medulloepithelioma
Leiomyoma
Metastatic tumor
Juvenile xanthoranuloma
o sarcoid
o tuberculosis

Foreign-body granuloma

Ciliary Body
Epithelial cyst
Medulloepithelioma
Malignant melanoma

Choroid

Nevus
Malignant melanoma
Metastatic hemangioma
Melanocytoma
Osseous fibroma
Leukemia
Lymphoma
Disciform macular degeneration
Rheumatoid scleritis
Toxoxara granuloma
cysticercosis

Retina

Retinoblastoma
Astrocytic hamartoma
Toxocara granuloma
Tumors of retinal pigment epithelium
o Hyperplasia
o Pigmented hamartomas

Vascular tumors
o Retinal telangiectasia (Coats disease)
o Angiomatosis retinae
o Cavernous hemangiomas
o Arteriovenous malformations

Tumor mata ganas


kelopak mata

Karsinoma sel basal


merupakan bentuk tumor ganas
tersering.

KARSINOMA SEL SKUAMOSA


Terdapat pada sel gepeng yang tipis
sel gepeng yang menggambarkan
sisik ikan

Liposarkoma
sangat jarang terjadi. Diagnosis
liposarkoma menggunakan pemeriksaan
biopsis dan manajemen terapi
tergantung dengan keagresifan
histopatologi sel.

Kaposis sarkoma
dapat ditemukan pada kelopak mata
dan konjungtiva.

Melanoma maligna
jarang ditemukan. Sebagian besar
kelainan ini muncul dari lokasi melanosis
di dapat primer.
banyak tumor di eksisi secara radikal.
penggunaan krioterapi atau mitomycin
C pasca-eksisi tumor melanotik apat
membantu mencegah kekambuhan.

Karsinoma sel skuamosa


tumbuh lambat dan tanpa rasa sakit,
sering kali berawal sebagai suatu nodul
hiperkeratotik.
diagnosa ditegakkan dengan biopsi.

Retina
Tumor retina ganas primer
retinoblastoma

Tumor ganas masa kanak yang


berasal dari epithel retina

Genetik dan Hereditas


Kasus non-herediter atau kasus sporadis

Kelainan herediter atau familial


1

Mutasi pertama terjadi pada salah


satu dari sel germinal parental
sebelum terjadi fertilisasi.
Mutasi kedua terjadi pada fase
postzygote dan mempengaruhi
alel kedua
retinoblastoma
40% dari semua kasus
retinoblastoma.
Penyebab seluruh kasus bilateral
dan sekitar 15% kasus unilateral.
Diturunkan secara autosomal
dominan, resiko terjadinya mutasi
gen adalah 50%.
40% keturunan dari seorang
carrier dapat menderita tumor ini.
Anak dgn saudara yang (+)
retinoblastoma memiliki
kencenderungan menderita tumor
sebesar 40%.

Kedua mutasi (mutasi 1 dan 2)


terjadi di dalam embrio setelah
fertilisasi dan pada sel retina
yang sama. Beberapa temuan
tentang retinoblastoma nonherediter (somatik):
60% dari semua kasus
retinoblastoma.
Seluruh kasus non-herediter
terjadi unilateral, dan angka
kejadiannya 85% dari semua
kasus retinoblastoma
unilateral.
Penderita tidak akan
mendapat predisposisi untuk
terkena kanker non-okuler.
Tumor tidak diturunkan.

Gambaran Klinis
1

Stadium Quiescent, berlangsung sekitar 6 bulan sampai 1


tahun

Stadium glaukoma, terjadi bila stadium quiescent tidak


dikoreksi
Stadium ekstensi ektstraokular

Stadium metastasis jauh

Stadium Quiescent
Pada stadium ini, penderita dapat menunjukkan gejala berikut:
Leukokori (amaurotic cats eye)
Strabismus, biasanya bersifat konvergen.
Nistagmus, jarang, terlihat pada kasus bilateral.
Defek visus, sangat jarang, terjadi saat tumor tumbuh terlambat (3-5 tahun)
Oftalmoskopik. Hasil pemeriksaan oftalmoskopik dapat menampilkan dua tipe
retinoblastoma sebagai berikut:
Endofitik retinoblastoma: tumor tumbuh ke dalam dari retina menuju ruang
vitreus. Terlihat berbentuk sebagai massa polipoid berbatas tegas berwarna putih
atau merah muda. Kadang disertai perdarahan pada permukaan massa. Bila
terjadi kalsifikasi, dapat memberikan bentukan khas cottage cheese.
Eksofitik retinoblastoma: tumor tumbuh ke luar dan memisahkan retina dari
koroid. Pada pemeriksaan fundus tampak exudative retinal detachment.

Pemeriksaan oftalmoskop
ENDOFITIK

EKSOFITIK

Penatalaksanaan
ENUKLEASI
Ini adalah terapi pilihan jika:
- Tumor lebih dari setengah bagian dari retina.
- Nervus optikus terlibat.
- Muncul glaukoma dan bilik mata depan terlibat.
Bola mata harus dienukleasi sepanjang mungkin dari
nervus optikus dengan perlakuan khusus agar tidak
terjadi perforasi bola mata. Bila tampak invasi pada
nervus optikus, terapi post operasi harus diberikan:
- Radioterapi (5000 rads) harus diberikan pada apex
orbita.
- Kemoterapi, mengandung vincristine, carboplatin,
dan etoposide yang mungkin dapat dikombinasikan
dengan cyclosporin.

Penatalaksanaan
Terapi destruksi tumor
Saat tumor baru mengenai kurang dari setengah retina
dan nervus optikus belum terkena
SALT ( Sequential Aggresive Local Therapy) :
Kemoreduksi diikuti terapi lokal (cryotherapy,
thermochemotherapy atau brachytherapy) untuk tumor
berukuran besar (diameter >12 mm).
Radioterapi (external beam radiotherapy EBRT) kombinasi
dengan kemoterapi u/ tumor ukuran medium (diameter <12 mm
dan tebal <8mm).
Krioterapi diindikasikan untuk tumor kecil (diameter <4,5mm dan
ketebalana <2,5mm) dengan lokasi di anterior dari ekuator.
Fotokoagulasi laser u/ tumor berlokasi di posterior dari ekuator,
<3mm dari fovea
Termoterapi dengan laser dioda untuk tumor kecil yang terletak
posterior dari ekuator yang jauh dari makula

Penatalaksanaan
TERAPI PALIATIF
Diberikan pada kasus dengan prognosis hidup buruk
walaupun sudah diberikan terapi agresif, contoh:
- Retinoblastoma dengan ekstensi pada orbita.
- Retinoblastoma dengan ekstensi ke intrakranial.
- Retinoblastoma dengan metastase jauh.
Terapi paliatif harus termasuk kombinasi dari:
- Kemoterapi
- Eksenterasi orbita
- External beam radiotherapy (EBRT)

Karsinoma Sel Basal


Kelopak Mata
Merupakan karsinoma
yang berasal dari sel
basal epitel kulit
Berjalan lambat, tidak
nyeri,epifora,
penurunan visus
sampai kebutaan
Terapi : Pembedahan

Rabdomiosarkoma
Tumor ganas primer orbita yang paling
sering terjadi pada anak-anak (dibawah
usia 15th).

Sebaceous cell carcinoma

Melanoma of the lids

Throid cancer metastasis

Lung metastasis pada iris dan


anterior segment

Choroidal metastasis from a lung


(adenocarcinoma)

Breast cancer metastasi pada iris


dan anterior segment

Breast Cancer Metastasis pada


choroid

Choroid Melanoma

Diagnosis dan pemeriksaan : CT-Scan


atau MRI dan biopsi Patologi Anatomi.
Diagnosa Banding: orbital Selulitis
Terapi: kemoterapi dan radiasi
Prognosa: sangat buruk apabila
menyerang otak.

Tumor jinak mata


kelopak mata

Kalazion
ganguan kelopak mata tanpa nyeri
karena penyumbatan kelenjar meibom
menyebabkan granuluma pada
lempeng tarsal

Papiloma sel squamosa


tumor kelopak mata yang paling
umum, berupa lesi seperti daun pada
kelopak dengan inti fibrovaskular dan
penebalan epitel skuamosa.

Xantelesma
gangguan metabolisme lemak yang
menghasilkan deposit lipoproten.
xantelesma berupa plak putih yang
lembut warna kuning dipisahkan tajam
dan tidak menunjukkan gejala.

Keratoakantoma
Tumor peradangan jinak yang terdapat
pada kulit orang dewasa yang terpajan
matahari

Nevus melanositik (tahi lalat)


berasal dari sel venus (melanosit yang
berubah) yang dapat berpigmen atau
tanpa pigmen.

Moluskum Kontangiosum
suatu nodul kecil berbentuk kubah
dengan pusat yang sering melekuk
disebabkan oleh virus pox.

Neurofibromatosis (penyakit
Recklinghausen)
suatu penyakit herediter
degeneralisata yang ditandai oleh tumor
multiple dikulit, susunan saraf pusat,
saraf perifer, dan selubung saraf.

Pterigium
pertumbuhan jaringan konjungtiva dan kornea,
penyebabnya tidak diketahui, tetapi sering terjadi
pada orang yang terkena matahari

Nevus konjungtiva
sepertiga nevus melanositik di
konjungtiva tidak berpigmen. Lebih dari
setengahnya mempunyai inklusi epitelial
kistik yang bisa terlihat secara klinis.

Papiloma
papiloma konjungtiva terdapat dua bentuk
Papiloma infeksiosa: disebabkan oleh
papovavirus, pada anak dan remaja
Papiloma (jenis satunya): berasal dari dasar
yang luas, didekat limbus. Pada dewasa
yang lebih tua.

Tumor demoid
tumor kongenital yang biasanya terjadi
pada limbus.

Limfoma dan hiperplasi limfoid


lesi konjungtiva yang dapat timbul
pada orang dewasa tanpa adanya
penyakit sistemik atau yang
berhubungan dengan penyakit sistemik.

Angioma konjungtiva
dapat berupa hemangioma kapiler
soliter berbatas tegas atau berupa tumor
vaskuler yang lebih difus yang sering
disertai dengan komponen orbita (mata)
atau palpebra yang luas.

Kista konjungtiva
merupakan pertumbuhan epitel kedalam untuk membentuk
kantung yang sering merupakan akibat peradangan kronik
konjungtiva yang biasanya lebih dari satu

Tumor pada traktus uvealis


Melanocytosis okuler dan okulodermal
hiperpigmentasi jaringan akibat
banyaknya sel-sel pigmentasi melanosit
uvea dan skera yang besar terjadi pada
melanocytosis okuler maupun
okulodermal(nevus ota)

Hemangioma koroid
dapat berupa tumor yang terpisah
sendiri atau berupa hamartoma difus
sindrom Struge-weber

Pseudotumor Orbita
Keradangan
idiopatik,bukan
neoplasma, dapat
mengenai berbagai
macam jaringan
orbita.
Penurunan visus,
nyeri, diplopia,
proptosis, gangguan
pergerakan bola mata,
palpebra edema
Terapi : Prednisone

Selulitis Orbita
Suatu keradangan akut
dari jaringan orbita
yang disebabkan oleh
kuman piogenik
(stafilokokus,streptokok
us)
Demam,Nyeri, palpebra
bengkan dan edema,
konjungtiva merah,
proptosis,, gangguan
pergerakan bola mata.
Terapi : Istirht, AB ,bila
abses dilakukan insisi.

Oftalmopati Grave
Kelaianan mata
berupa
eksoftalmusyang
terjadi karena
adanya infiltrasi selradang, dan
proliferasi jaringan
ikat dalam orbita
Mata menonjol,
merah,
epifora,terasa panas

Epibulbar Conjunctival Cyst

Hydrocystoma at the medial


canthus

Pyogenic granuloma

You might also like