Sustainability Report (Laporan Keberlanjutan) Antam 2010

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 123

Tumbuh dan Menciptakan

Keberlanjutan yang Seimbang


Growing and Creating A Balance Sustainability

PT ANTAM (Persero) Tbk


LAPORAN KEBERLANJUTAN

2010 SUSTAINABILITY REPORT

ASX: ATM

IDX: ANTM

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Daftar Isi

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

TABLE OF CONTENTS

Rekaman Peristiwa

Kemampuan
Ekonomi

Card Record

Economic Viability

Sambutan Dewan Komisaris

60

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

61

Terus Bertahan dan Kian Berkembang


Continue to Survive and Grow

62

Program Kemitraan
Partnership Program

64

Nilai Ekonomi
Economic Value

67

Produk dan Konsumen


Product and Consumer

71

Menuju Pengembangan Sumberdaya


Manusia Berkelanjutan
Towards Sustainable Human Resources
Development

75

Kepuasan Kerja Pegawai


Employee Satisfaction

77

Peningkatan Kualitas Pegawai


Employee Quality Improvement

78

Penerimaan Pegawai Baru


New Employee Recruitment

79

Kesejahteraan Pegawai
Employee Welfare

81

Kebebasan Berorganisasi
Freedom of Association

Message from the Board of Commissioners

4
Message from the Board of Directors

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia

Human Resources
Development

Sambutan Direksi

Profil Antam
Our Profile

12

70
13

sekilas antam
ANTAM PROFILE

14

Struktur Organisasi
Structure Organization

15

VISI 2020 & MISI


2020 VISION & MISION

16

Kinerja Keuangan Perusahaan


Company Financial Performance

17

Sistem Manajemen Berstandar


Internasional
International Standard
Management System

105

Kesehatan Kerja

Kesehatan
Kerja
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja

Occupational Safety and Health

82

85

kesehatan kerja
Occupational Health

90

Visi CSR Antam


Antams CSR Vision

90

Misi CSR Antam


Antams CSR Mission

91

Pemetaan Pemangku Kepentingan


Stakeholder Mapping

93

Masyarakat yang Utama


Putting Community First
investasi Tanggung Jawab Sosial
Investment of Social Responsibility

Pengantar Laporan Keberlanjutan


Sustainability Report Introduction

Kebijakan
Tanggung Jawab
Sosial

18
Tata Kelola Antam

23

TATA KELOLA
governance

Governance of Antam

25

22

Tata Kelola Risiko


Risk Governance

26

Peran Serta Dalam Organisasi


Participation in Organizations

26

Standar Etika
Code of Conduct

28

Hak Asasi Manusia


Human rights

31

Kebijakan dan Etika Lingkungan


Policy and Ethics for Environment

33

Penutupan Tambang yang


Bertanggung Jawab
Responsible Mine Closure

36

Kinerja Lingkungan
environmental performance

36

Pemanfaatan Lahan dan


Keanekaragaman Hayati
Land Utilization and Biodiversity

38

Penggunaan Material
Material Usage

39

Daur Ulang Material


Material Recycling

40

Pemanfaatan dan Daur Ulang Air


Utilization and Recycling of Water

46

Pengolahan Limbah Padat


Solid Waste Treatment

48

Pengendalian Polusi dan Efek Gas


Rumah Kaca
Pollution and Greenhouse Gas
Effect Control

52

Penanaman Pohon
Tree Planting

52

Pemakaian dan Penghematan


Energi
Energy Usage and Saving

55

Mitigasi Dampak Lingkungan


Environmental Impact Mitigation

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

30

Social Responsibility Policy

88

Pengembangan
Masyarakat
Community Development

98

95

99

Mengembangkan Masyarakat Untuk


Menciptakan Keberlanjutan
Developing Community to Create
Sustainability

104

PENDIDIKAN
Education

106

Kesehatan
health

106

Pembangunan Infrastruktur
Infrastructure Development

107

Pelestarian Budaya
Cultural Preservation

110

Tiga Program Pemberdayaan


Masyarakat Pongkor
Three Pongkor Community
Empowerment Program

Referensi Silang dengan Indikator GriG3.1,


Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000
Cross Reference with Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining Sector and Iso 26000

115
1

www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Rekaman Peristiwa
Card Record
Pencapaian di Bidang Ekonomi, Sosial dan Lingkungan Selama Tahun 2010
Achievements in Economic, Social and Environmental Sectors in 2010

26

JANUARI
JANUARY

Peresmian Bedah rumah meliputi desain ulang dan


pembangunan rumah adat Betawi di lokasi Perkampungan
Budaya Betawi Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Program ini bertujuan menyediakan hunian yang aman,
sehat dan layak bagi masyarakat kurang mampu sekaligus
melestarikan budaya.
The inauguration of House renovation which covered
redesign and construction of Betawi traditional house in
Betawi Cultural Village Srengseng Sawah, Jagakarsa, South
Jakarta. This program was aimed at providing a safe, healthy
and inhabitable house for lower income communities as well
as preserving the culture.

18-20

FEBRUARI
FEBRUARY

Rapat Pimpinan dihadiri Direksi, Dewan Komisaris, dan seluruh pejabat satu tingkat
di bawah direksi. Rapat Pimpinan berlangsung di Bogor dan bertema Focus, Growth,
and Sustain dengan pokok bahasan: kendala di tahun 2009 dan strategi menghadapi
tahun 2010.
Executive Meeting attended by Board of Directors, Board of Commissioners, and all
officials one level below the directors. The Executive Meeting was held in Bogor and
themed Focus, Growth, and Sustain with key discussion: obstacles in 2009 and strategy
to face the year 2010.

28

MARET
MARCH

Peresmian instalasi sarana air bersih bagi 300 keluarga di Desa Padasuka dan Mangkualam
di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, di sekitar tambang emas Cibaliung.
Instalasi sarana air bersih ini dibangun dengan biaya Rp1 miliar.
The inauguration of clean water facilities for 300 families in Padasuka and Mangkualam
Villages in Pandeglang Regency, Banten Province, in the vicinity of Cibaliung gold mine.
The construction of clean water facilities installation cost Rp1 billion.

31

MARET
MARCH

Penandatanganan nota kesepahaman kerjasama dengan


PT LEN Industri, tentang penyediaan sumber energi
alternatif Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Kerjasama meliputi penyediaan sarana dan prasarana
PLTS di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku
Utara dan Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara.
The signing of memorandum of understanding with
PT LEN Industri, on alternative energy source supply for
Solar Power Plant (PLTS). The cooperation included the
provision of facilities and infrastructure for PLTS in East
Halmahera Regency, North Maluku Province and Kolaka
Regency, Southeast Sulawesi Province.

25

MEI
MAY

Peresmian tambang emas Antam di Cibaliung,


Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Tambang ini diakuisisi tahun 2009 dari ARC
Exploration Australia dan diharapkan dapat
berproduksi sebanyak dua ton, sehingga
meningkatkan produksi emas Antam.
The inauguration of Antam gold mine in
Cibaliung, Pandeglang Regency, Banten
Province. The mine was acquired in 2009 from
ARC Exploration Australia and is expected
to produce 2 tons, to increase Antam gold
production.

27

MEI
MAY

Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham


(RUPS) di Jakarta.
Agenda utama adalah pembagian dividen
sebesar Rp241,7 miliar, persetujuan laporan
tahunan, pengukuhan pengunduran diri
Mahendra Siregar sebagai anggota Dewan
Komisaris Perseroan, dan persetujuan
perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
General Meeting of Shareholders (GMS) was
held in Jakarta.
The main agenda was dividend disbursement
amounted to Rp241.7 billion, annual report
approval, the affirmation of Mahendra
Siregar resignation as member of the
Companys Board of Commissioners, and
approval for the Companys Articles of
Association amendment.

05

JULI
JULY

Peringatan ulang tahun ke-42 PT ANTAM


(Persero) Tbk (Antam).
Penandatanganan Standar Etika antara
Direksi dan manajemen seluruh unit bisnis
Antam. Standar Etika yang berlaku menjadi
bagian dari implementasi Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance/GCG).
The commemoration of PT ANTAM (Persero)
Tbk (Antam) 42nd anniversary.
The signing of Code of Conduct between
the Board of Directors and management of
Antam business units. The Code of Conduct
application became part of Good Corporate
Governance (GCG) implementation.

2
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

20

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

AGUSTUS
AUGUST

Penandatanganan nota kesepahaman antara


Antam dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi
Tenggara, mengenai pemberian dana bantuan
CSR sebesar Rp30 miliar. Dana ini akan
dialokasikan untuk melaksanakan programprogram strategis, meliputi pendidikan dan
kesehatan gratis, serta penyediaan infrastruktur.
The signing of memorandum of understanding
between Antam and Southeast Sulawesi
Provincial Government, on disbursement of Rp30
billion in CSR assistance funds. The funds were to
be allocated for the implementation of strategic
programs, including free education and health
services, as well as infrastructure provision.

05

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

30

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Operasional tambang nikel baru di


Tapunopaka, Kabupaten Konawe
Utara, Sulawesi Tenggara. Bijih nikel
Tapunopaka menjadi umpan pabrik
feronikel di Pomalaa dan pasokan proyek
Nickel Pig Iron (NPI) Mandiodo di Konawe
Utara sebagai antisipasi pemberlakuan
larangan ekspor bijih mineral pada 2014.
The operation of a new nickel mine in
Tapunopaka, North Konawe Regency,
Southeast Sulawesi. Tapunopaka nickel
ore becomes feed for ferronickel plant in
Pomala and supply for Mandiodo Nickel
Pig Iron (NPI) project in North Konawe as
an anticipation to the mineral ore export
ban in 2014.

OKTOBER
OCTOBER

Ground breaking for restoration and construction of grand mosque in Kijang, Bintan Regency,
Riau Islands Province. Antam granted Rp2 billion in assistance, out of Rp4.5 billion total funds
needed.

21

DESEMBER
DECEMBER

Pengakhiran proses penutupan tambang dan pascatambang pasir besi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Seluruh rangkaian kegiatan penutupan tambang dan
pasca-tambang telah selesai dilakukan sesuai dokumen
Rencana Penutupan Tambang (RPT) yang disahkan
Pemerintah Kabupaten Cilacap, dan diaudit lembaga
independen, serta diakhiri dengan mohon diri kepada
Pemerintah Kabupaten dan Masyarakat Cilacap.
The completion of iron sand mine closure and postmining process in Cilacap Regency, Central Java.
The series of mine closure and post-mining activities
have been completed in accordance with Mine
Closure Plan document ratified by Cilacap Regency
Government and audited by an independent
institution, as well as the companys farewell bid to
Cilacap Regency Government and Residents.

NOVEMBER
NOVEMBER

Pengiriman dan penyaluran bantuan kemanusiaan bagi korban bencana alam.


Bantuan berupa personel Satgas Siaga Bencana Alam Antam, logistik dan obat-obatan
bagi para korban bencana alam banjir bandang di Kabupaten Wasior, Papua Barat,
bencana tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, dan erupsi Gunung Merapi di
sekitar Daerah Istimewa Yogyakarta.
Shipment and distribution of humanitarian assistance for natural disaster victims. The
assistance was in the form of Antam Natural Disaster Preparedness Task Force, logistics and
medicines for the victims of flash flood disaster in Wasior Regency, West Papua, tsunami
disaster in Mentawai Islands, West Sumatra, and Mount Merapi eruption in Yogyakarta.

29

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

AGUSTUS
AUGUST

Peletakan batu pertama pemugaran dan pembangunan masjid besar di Kijang, Kabupaten
Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Antam memberikan bantuan dana sebesar Rp2 miliar, dari
total kebutuhan Rp4,5 miliar.

04

Assurance Statement
(20110504)

NOVEMBER
NOVEMBER

Pemberian penghargaan Proper Hijau dan Proper Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Proper Hijau diberikan pada Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Emas di Pongkor, Kabupaten
Bogor, Jawa Barat, dan merupakan penghargaan Proper Hijau ketiga berturut-turut sejak
2008. Proper Biru diterima UBP Nikel Sulawesi Tenggara, UBP Nikel Maluku Utara, serta
Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia.

27

DESEMBER
DECEMBER

Peresmian Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati


Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS),
bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan.
Keberadaan Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati
TNGHS meliputi pembangunan Pusat Penelitian &
Pendidikan Pohon dan Tanaman Asli, Pusat Pembibitan
dan Penanaman Pohon Asli, Rehabilitasi Lahan Kritis
dan Konservasi Satwa dilindungi.
The inauguration of the Mount Halimun Salak
National Park (TNGHS) Biodiversity Conservation
Center, in collaboration with Forestry Ministry.
The TNGHS Biodiversity Conservation Center covers
construction of Research and Education Center for
Indigenous Trees and Plants, Indigenous Tree Seeding
and Planting Center, Critical Land Rehabilitation and
Endangered Species Conservation.

The granting of Green Proper and Blue Proper awards from Environment Ministry. Green
Proper was awarded to Gold Mining Business Unit (UBP) in Pongkor, Bogor Regency, West
Java, which was the third consecutive Green Proper award since 2008. Blue Proper was
received by UBP Nickel Southeast Sulawesi, UBP Nickel North Maluku, and Logam Mulia
Processing and Refinery Business Unit.

3
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Sambutan Dewan Komisaris (1.1) (1.2)


MESSAGE FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS (1.1) (1.2)

Ir. Wisnu Askari Marantika


Komisaris Utama President Commissioner

4
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Antam senantiasa berkomitmen untuk


menjaga kinerja ekonomi, lingkungan dan
sosial perusahaan.
Antam is always committed to maintain its
economic, environment and social performances.

Pemangku kepentingan yang terhormat,

Dear distinguished stakeholders,

Pada sambutan Laporan Keberlanjutan Antam tahun lalu,

In our message for Antam Sustainability Report last year,

kami menyatakan mengenai kesulitan yang dihadapi Antam

we revealed the difficulties faced by Antam during global

sepanjang krisis ekonomi global di tahun 2008-2009. Kami

economic crisis in 2008-2009. We also explained that despite

juga menyatakan bahwa dalam kondisi yang menyulitkan

the difficult conditions to run business for anyone, Antam

siapapun dalam berbisnis, komitmen Antam dalam menjaga

was committed to maintain its economic, environment and

kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial tetap dipertahankan.

social performances. Now we are proudly able to say that the

Kini, kami dapat dengan bangga menyatakan bahwa

commitment can be proved.

komitmen tersebut bisa dibuktikan.

5
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Apabila disimak dengan cermat, maka ada banyak sekali

If we observe closely, there has been improvement in

peningkatan kinerja yang terjadi di tahun 2010. Memang,

performances during 2010. We admit that there was a decline

sumberdaya finansial yang dipergunakan untuk menjaga

in financial resources in 2009 which were needed to maintain

kinerja tersebut sempat mengalami penurunan di tahun

the performance, however efforts for efficiency have been

2009, namun berbagai upaya peningkatan efisiensi telah

done which resulted in our solid performance. In 2010, we

dilakukan, sehingga kinerja tetap solid. Di tahun 2010, kami

tried to push further by approving an increase in social and

berupaya untuk mendorong lebih jauh kinerja tersebut

environmental management budget. The total cost in 2009

dengan menyetujui peningkatan anggaran pengelolaan

was recorded at Rp161.31 billion, but it was significantly

sosial dan lingkungan. Bila di tahun 2009 seluruh biayanya

increased to Rp283.65 billion in 2010. This was an evidence

tercatat sebesar Rp161,31 miliar, di tahun 2010 ditingkatkan

that Antam did not see corporate social responsibility as an

dengan sangat signifikan menjadi Rp283,65 miliar. Hal ini

after-profit initiative which was dependent on the amount

merupakan bukti nyata bahwa tanggung jawab sosial di

of profit gained. We did not rely on the shrinking profit in

Antam tidaklah dipandang sebagai inisiatif after-profit yang

2009 for the allocation of 2010 social and environmental

tergantung dari berapa tingkatan keuntungan. Kami tidak

funds. We considered a budget as a logical consequence

menggantungkan biaya pengelolaan sosial dan lingkungan

from commitment to sustainability, which we must continue

di tahun 2010 dari keuntungan di tahun 2009 yang sangat

to make serious efforts under any economic condition.

menyusut.

Kami

melihat

bahwa

anggaran

hanyalah

merupakan konsekuensi logis dari komitmen keberlanjutan,

However, it is important to note that budget is not the

sehingga harus terus diupayakan seserius mungkin dalam

only resource for the companys sustainability. We strongly

kondisi ekonomi apapun.

believe that the most important resource for sustainability


is human resource. Therefore, we put a lot of efforts to

Namun, sangat penting pula dicatat bahwa sumberdaya

increase the competence of Antam personnel in sustainability

untuk keberlanjutan perusahaan bukan hanya anggaran.

management, since planning to its reporting. We encourage

Kami sangat berkeyakinan bahwa sumberdaya paling penting

Antam Management to carry out many capacity building

dalam keberlanjutan adalah sumberdaya manusia. Oleh

initiatives, including by engaging employees in trainings on

karena itu, kami mengupayakan banyak sekali hal agar Insan

various aspects of social responsibility. Among the most crucial

Antam semakin memiliki kemampuan dalam manajemen

efforts is to provide tiered training on basic knowledge and

keberlanjutan, mulai dari perencanaan hingga pelaporannya.

management of social responsibility, as well as sustainability

Oleh karenanya, kami mendorong Manajemen Antam

reporting. Thereby, Antam is expected to move closer to

untuk melakukan banyak inisiatif peningkatan kapasitas,

the goal of social responsibility which is in accordance with

di antaranya dengan mengikutsertakan para pegawai

international standards.

dalam pelatihan-pelatihan berbagai aspek tanggung jawab


sosial. Di antara yang terpenting adalah upaya untuk
memberikan pelatihan berjenjang dalam pengetahuan dasar
dan manajemen tanggung jawab sosial, juga pelaporan
keberlanjutan. Dengan demikian, diharapkan Antam akan
semakin dekat dengan tujuan tanggung jawab sosial yang
sesuai dengan standar internasional.

6
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Hasil dari upaya tersebut dapat dibaca pada Laporan

Results of the efforts can be found in this 2010 Sustainability

Keberlanjutan 2010 ini. Seluruh indikator berdasarkan

Report. All indicators were based on Global Reporting

Standard Disclosure Global Reporting Initiative (GRI) versi

Initiative (GRI) Standard Disclosure version G3.1 as well

G3.1 serta Mining and Metals Sector Supplement (MMSS)

as Mining and Metals Sector Supplement (MMSS) that we

kami tampilkan dengan transparan dan berimbang. Kami

presented in a transparent and balanced report. We put a lot

sangat mengupayakan hal tersebut, hingga di dalam laporan

of efforts in this report, so that the stakeholders can see the

ini para pemangku kepentingan bisa melihat ada berbagai

shortcomings and challenges faced by Antam in maintaining

kekurangan dan tantangan yang dihadapi Antam dalam

its sustainability performance. We are confident that by

mengupayakan kinerja keberlanjutannya. Kami berkeyakinan

displaying all indicators with the latest version of standard

bahwa dengan menampilkan seluruh indikator dengan

and involving an independent and credible third party to

standar versi terbaru serta dengan meminta pihak ketiga

assess with AA1000 Assurance Standard, we are able to show

yang independen dan kredibel untuk menilainya dengan

our commitment on transparency and accountability to the

AA1000 Assurance Standard maka kami bisa menunjukkan

stakeholders.

komitmen atas transparansi dan akuntabilitas di hadapan


pemangku kepentingan sekalian.

Last year Antam received The Indonesia Sustainability


Reporting Awards (ISRA) 2010 for all categories. Therefore

Pada tahun lalu Antam mendapatkan penghargaan di

we continue to improve ourselves and prove the award as

seluruh

Sustainability

the reflection of our commitment to sustainability. We hope

Reporting Awards (ISRA) 2010. Untuk itu, kami berupaya

the commitment can be seen clearly in this report. We are

terus meningkatkan diri agar penghargaan tersebut benar-

expecting any input, so that Antam can continue to develop

benar menjadi cerminan komitmen kami atas keberlanjutan.

together with all stakeholders in the years to come.

kategori

dalam

The

Indonesia

Semoga komitmen tersebut dapat dilihat dengan jelas


oleh seluruh pemangku kepentingan pada laporan ini.
Kami sangat mengharapkan masukan, agar Antam bisa
terus mengembangkan diri, bersama-sama dengan seluruh
pemangku kepentingan, di tahun-tahun mendatang.

7
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Sambutan Direksi (1.1) (1.2)


MESSAGES FROM THE BOARD OF DIRECTORS

(1.1) (1.2)

Ir. Alwin Syah Loebis


Direktur Utama President Director

8
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Kami berharap dapat mencapai pertumbuhan


yang seimbang antara kinerja ekonomi,
sosial dan lingkungan untuk mencapai
keberlanjutan yang menyeluruh.
We hope to continue to reach a balanced growth
between economic, social, and environmental
performances to achieve a comprehensive
sustainability.

Para pemangku kepentingan yang terhormat,


Tahun

2010

yang

kita

lewati

bersama

Dear distinguished stakeholders,


menorehkan

We have passed the year 2010 with many events which

banyak hal yang secara langsung maupun tidak langsung

directly and indirectly affected the Companys achievements

mempengaruhi pencapaian Perusahaan, baik di bidang

both in economic and non-economic sectors. Generally, the

ekonomi maupun non-ekonomi. Secara umum Perusahaan

Companys performance was better than its achievement in

dapat mempertahankan kinerja sehingga menjadi lebih baik

2009. This condition is expected to continue improving and

dibanding pencapaian tahun 2009. Kondisi ini kami harapkan

reached a balanced growth between economic, social and

dapat terus meningkat untuk mencapai pertumbuhan yang

environmental performances to achieve a comprehensive

seimbang antara kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan,

sustainability.

sehingga mencapai keberlanjutan yang menyeluruh.

9
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Membaiknya pencapaian ekonomi merupakan hal yang

The improving economic achievement was encouraging for

menggembirakan dan kami berharap keberadaan Perusahaan

us and we hope the Companys presence is able to increase

dapat

luas,

welfare for general public, especially those who live around

terutama mereka yang tinggal di sekitar lokasi unit bisnis.

meningkatkan

kesejahteraan

masyarakat

Antams business unit locations. Therefore we are committed

Untuk itulah kami berkomitmen melaksanakan tanggung

to conduct social responsibility by applying comprehensive

jawab sosial dengan mencoba menerapkan aspek menyeluruh

aspects and referring to the ISO 26000 implementation

dan mengarah pada pedoman pelaksanaan ISO 26000 serta

guidelines and reporting it in GRI indicators.

melaporkannya dalam petunjuk pelaporan GRI.


The Company has implemented social responsibility in
Pelaksanaan tanggung jawab sosial pada aspek ekonomi,

economic aspect by continuing Partnership Program which

diwujudkan Perusahaan antara lain dengan melanjutkan

is expected to drive local economy as well as absorb local

Program Kemitraan, yang diharapkan dapat menggerakkan

manpower. We allocated Rp164.934 billion in spending for

ekonomi lokal sekaligus menyerap tenaga kerja setempat.

communities, an increase from Rp70.053 billion in 2009.

Kami mengalokasikan pengeluaran untuk masyarakat sebesar

The Companys contribution to the state revenue also

Rp164,934 miliar, meningkat dibanding tahun 2009 sebesar

increased from Rp817.848 billion in 2009 to Rp861.939

Rp70,053 miliar. Demikian pula halnya dengan kontribusi

billion in 2010. We hope to contribute more in the coming

pada penerimaan negara yang meningkat dari Rp817,484

years. This confidence was based on the decision to start

miliar pada tahun 2009 menjadi Rp861,939 miliar di tahun

the operation of new nickel mine in Tapunopaka, Konawe

2010. Kami berharap dapat berkontribusi lebih besar lagi pada

Utara Regency, Southeast Sulawesi which will feed the

tahun-tahun mendatang. Keyakinan ini berdasarkan pada

ferronickel plant in Pomalaa and supply the Nickel Pig Iron

keputusan untuk memulai operasional tambang nikel baru di

(NPI) project in Mandiodo.

Tapunopaka, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara


yang akan menjadi umpan pabrik feronikel di Pomalaa dan

Meanwhile, the Company realized the social responsibility in

pasokan proyek Nickel Pig Iron (NPI) di Mandiodo.

social aspect through Partnership Program and Community


Stewardship (PKBL) and community development (Comdev),

Adapun

tanggung

jawab

sosial

pada

aspek

sosial

as well as respect for human rights and our concern related

direalisasikan Perusahaan melalui pelaksanaan Program

to manpower. We continue the programs that have been

Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan pengembangan

running, and have started new activities to improve the

masyarakat (Community Development/Comdev), di samping

livelihood of the communities and our employees.

penghormatan kepada HAM serta perhatian kami terkait


ketenagakerjaan. Kami tetap melanjutkan program-program

Our commitment to social responsibility in environmental

yang selama ini sudah berjalan, serta memulai beberapa

aspect was implemented through good mining practices

kegiatan baru sebagai upaya meningkatkan harkat hidup

which resulted in the Green Proper award for UBP Pongkor

masyarakat dan pekerja kami.

and Blue Proper for UBP Nickel Southeast Sulawesi, UBP


Nickel North Maluku and Logam Mulia Processing and

Komitmen kami pada tanggung jawab sosial pada aspek


lingkungan,

diwujudkan

dengan

pelaksanaan

Refinery Business Unit.

praktik

penambangan yang baik (good mining practices), sehingga


membuahkan penghargaan Proper Hijau untuk UBP Emas
Pongkor dan Proper Biru bagi UBP Nikel Sulawesi Tenggara,
UBP Nikel Maluku Utara dan UBPP Logam Mulia.

10
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Penghargaan Proper tersebut merupakan bukti nyata

The Proper awards were evidence of our commitment to

kesungguhan

managing environment. We uphold the commitment until

kami

mengelola

lingkungan.

Komitmen

tersebut kami pegang teguh hingga akhir proses penutupan

the end of mine closure and post-mining process. In 2010,

dan pasca-tambang. Di tahun 2010, kami mengakhiri proses

we completed the iron sand mine closure and post-mining

penutupan tambang dan pasca-tambang pasir besi di

process in Cilacap Regency, Central Java. All termination

Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Seluruh proses pengakhiran

process of mine closure and post-mining program at iron

program penutupan tambang dan pasca-tambang di tambang

sand mine in Cilacap has been through the stages regulated

pasir besi Cilacap tersebut sudah melalui tahapan yang diatur

in the Mine Closure Plan document and was ratified by

dalam dokumen Rencana Penutupan Tambang (RPT) dan

Cilacap Regency Government.

telah disetujui oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap.


The aforementioned programs are only a small part of
Apa yang kami paparkan ini menjadi sebagian kecil saja

activities that have been carried out by the Company

dari apa yang sudah dilakukan Perusahaan selama tahun

throughout

2010. Inti yang ingin kami sampaikan adalah komitmen

commitment and dedication in implementing sustainable

2010.

We

would

like

to

highlight

our

dan kesungguhan dalam melaksanakan prinsip-prinsip

development principles, which is expected to be able to

pembangunan berkelanjutan, yang nantinya diharapkan

maintain the Companys sustainability. The year 2010 which

dapat juga menjaga keberlanjutan Perusahaan. Tahun

we had hopes to become a turning point to create growth,

2010 yang kami harapkan menjadi titik balik untuk

eventually became a crucial moment for the Company to

menciptakan pertumbuhan, pada akhirnya juga dapat

improve its social responsibility implementation. We put

menjadi saat yang penting bagi Perusahaan untuk semakin

everything in balance, Antam achievement in creating

meningkatkan

sosial.

profit is coupled with its achievement of the welfare for

Semuanya kami tempatkan dalam sebuah keseimbangan,

pelaksanaan

tanggung

jawab

all stakeholders (people), as well as preservation of the

antara pencapaian Antam dalam menciptakan keuntungan

environment (planet).

(profit), yang dibarengi pencapaian kesejahteraan segenap


pemangku kepentingan (people) dan terjaganya kelestarian
lingkungan (planet).

11
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Profil Antam
our profile

Pabrik pengolahan emas di Pongkor. Gold processing facilities at Pongkor.

12
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Produk utama Antam adalah nikel, emas,


perak, dan bauksit.
Antams main products are nickel, gold, silver,
and bauxite.

Sekilas Antam

ANTAM PROFILE

PT ANTAM (Persero) Tbk atau Antam adalah Badan Usaha


Milik Negara (BUMN), yang dibentuk tahun 1968 sebagai
penggabungan berbagai perusahaan pertambangan milik
negara. Produk utama Antam adalah nikel, emas, perak, dan
bauksit. Seluruh lokasi kegiatan operasi dan wilayah kuasa
pertambangan (KP) Antam berada di wilayah Indonesia,
dengan kantor pusat berkedudukan di Daerah Khusus
Ibukota (DKI) Jakarta. (2.1) (2.2) (2.4) (2.5)

PT ANTAM (Persero) Tbk or Antam is a State-owned Enterprise


(SOE), which was founded in 1968 as a merger of various stateowned mining companies. Antams main products are nickel,
gold, silver, and bauxite. All locations of Antams operational
activities and mining concession (KP) are in Indonesia, with
head office in Jakarta. (2.1) (2.2) (2.4) (2.5)

Dalam menjalankan kegiatan operasional, Antam memiliki


unit bisnis yang berkedudukan di lokasi eksplorasi, yakni
Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Nikel di Kabupaten Kolaka
dan Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara;
UBP Emas di Pongkor, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat;
UBP Bauksit di Kijang, Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan
Riau, yang kemudian menjadi Unit Pasca-Tambang (UPT);
UBP Nikel di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku
Utara; dan UBPP Logam Mulia di DKI Jakarta. Selain itu juga
ada unit eksplorasi, yakni Unit Geomin di DKI Jakarta. (2.5)

In running its operational activities, Antam has business units


in exploration locations, which are Mining Business Unit
(UBP) Nickel in Kolaka Regency and North Konawe Regency,
Southeast Sulawesi Province; UBP Gold in Pongkor, Bogor
Regency, West Java Province; UBP Bauxite in Kijang, Bintan
Island, Riau Islands Province, which later became Post-Mining
Unit (UPT); UBP Nickel in Halmahera Timur Regency, North
Maluku Province; and Logam Mulia Processing and Refinery
Business Unit in Jakarta. There is also a exploration unit, Unit
Geomin in Jakarta. (2.5)

13
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Struktur operasional Antam di kantor pusat dan unit bisnis,


berada di bawah kendali Direksi. Sedangkan penanggung
jawab kegiatan operasional di masing-masing unit bisnis
adalah Senior Vice President (SVP) atau Vice President (VP).
Penanggung jawab unit kerja di kantor pusat adalah Senior
Manager atau SVP. Antam juga memiliki anak perusahaan,
dan menempatkan pegawainya sebagai perwakilan. (2.3)

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Antams operational structure at its head office and business


units is under the control of Board of Directors. Meanwhile
Senior Vice President (SVP) or Vice President (VP) are
responsible for operational activities at each business unit.
Senior Manager or SVP is responsible for working unit at
the head office. Antam also has subsidiaries and assigns its
employees as representatives. (2.3)

Struktur Organisasi PT ANTAM (Persero) Tbk


PT ANTAM (Persero) Tbk Organization Structure
DIREKSI

BOARD OF DIRECTORS

DIREKTUR UTAMA
PRESIDENT DIRECTOR

DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS

DIREKTUR
KEUANGAN
FINANCE
DIRECTOR

DIREKTUR
OPERASI

OPERATIONS
DIRECTOR

DIREKTUR
PENGEMBANGAN
DEVELOPMENT
DIRECTOR

DIREKTUR
SUMBER DAYA
MANUSIA

HUMAN RESOURCES
DIRECTOR

DIREKTUR UMUM DAN


CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY
GENERAL AFFAIRS AND
CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY DIRECTOR

KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Corporate secretary
internal audit
corporate strategic development
mineral resources development group
operations management
environment & mine closure
risk management
supply chain management
accounting & budgeting
learning & development
organization effectiveness & development
corporate social responsibility

project development group


technology development
marketing & customer support
legal & compliance
tokyo representative
treasury, tax & insurance
corporate finance
information & communication technology
human resources management
general affairs, assets & external relations

KOMITE NOMINASI, REMUNERASI DAN


PENGEMBANGAN SDM
NOMINATION, REMUNERATION AND HUMAN
RESOURCES DEVELOPMENT COMMITTEE
KOMITE MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT COMMITTEE
KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE
GOOD CORPORATE GOVERNANCE COMMITTEE
KOMITE CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY,
LINGKUNGAN DAN Pasca-tambang
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY,
ENVIRONMENT AND POST MINING COMMITTEE

unit bisnis
pertambangan
nikel sulawesi
tenggara
nickel mining
business unit
southeast
sulawesi

unit bisnis
pertambangan
nikel maluku
utara
nickel mining
business unit
north maluku

unit bisnis
pertambangan
emas
gold mining
business unit

unit bisnis
pengolahan
& pemurnian
logam mulia
logam mulia
processing &
refinery
business unit

unit
geomin
geomin
unit

anak-anak
perusahaan
subsidiaries

14
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Sebagai sebuah BUMN maka saham terbesar Antam dimiliki


Pemerintah Indonesia, yakni 65%. Sementara bagian saham
yang lain, 35%, menjadi milik publik melalui pencatatan di
Bursa Efek Indonesia, dan Australian Securities Exchange
(ASX). Dengan kesertaan publik sebagai pemilik saham,
maka status Antam adalah perusahaan terbuka yang dikelola
secara profesional. (2.6)

Visi 2020
2020 Vision

Misi
Mission

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

As an SOE, Antams majority shareholder is the Government


of Indonesia who owns 65% of shares. The other 35% are
owned by the public through listing at Indonesia Stock
Exchange, and Australian Securities Exchange (ASX). With
public participation as shareholders, Antams status becomes
a public company which is managed professionally. (2.6)

Menjadi korporasi global berbasis pertambangan


dengan pertumbuhan sehat dan standar kelas dunia.
To be a global mining based corporation, with healthy growth
and world-class standards.

Membangun dan menerapkan praktik-praktik terbaik kelas dunia untuk


menjadikan Antam sebagai pemain global.
Menciptakan keunggulan operasional berbasis biaya rendah dan teknologi
tepat guna dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja, serta
lingkungan hidup.
Mengolah cadangan yang ada dan yang baru untuk meningkatkan
keunggulan kompetitif.
Mendorong pertumbuhan yang sehat dengan mengembangkan
bisnis berbasis pertambangan, diversifikasi dan integrasi efektif untuk
memaksimalkan nilai pemegang saham.
Meningkatkan
kompetensi
dan
kesejahteraan
pegawai
serta
mengembangkan budaya organisasi berkinerja tinggi.
Berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama di sekitar
wilayah operasi, khususnya dalam bidang pendidikan dan pemberdayaan
ekonomi.
To develop and implement world class best practices to transform Antam to
be a global player.
To develop operational excellence based on low cost operations and applicable
technology with utmost concern on health, safety and environment.
To process existing and new reserves to develop competitive advantages.
To drive healthy growth through development of mining related business,
selective diversification and integration for maximizing shareholders value.
To develop employee competencies and welfare as well as high performing
organization culture.
To participate in improving welfare of communities especially in surrounding
operations areas particularly in education and economic empowerment.

15
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Antam berkomitmen untuk meningkatkan kinerja demi


memenuhi pencapaian Visi dan Misi 2020. Hal tersebut
dilakukan dengan menjadikan Visi dan Misi Antam sebagai
salah satu materi dalam pelatihan kepemimpinan berjenjang
di perusahaan. Diharapkan pada waktunya mereka yang
akan memimpin Antam dapat mengimplementasikan dalam
kebijakan untuk mencapai visi dan misi perusahaan. (4.8)
Selama tahun 2010 terjadi beberapa perubahan signifikan
terkait kegiatan operasi dan struktur organisasi di tingkat
unit bisnis. Pada pekan ketiga Desember 2010 Antam
mengakhiri rangkaian kegiatan pertambangan pasir besi
di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah yang telah selesai
melaksanakan proses penutupan tambang. Selain itu
Antam juga menghentikan kegiatan penambangan bauksit
di Kijang, Pulau Bintan dan selanjutnya dibentuk Unit
Pasca-Tambang (UPT). Perubahan signifikan lain adalah
pengoperasian tambang nikel baru di wilayah Tapunopaka,
di Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara,
yang akan memproduksi 1,5 juta wmt bijih nikel per tahun
dan menyerap sekitar 200 tenaga kerja. (2.9)

Kinerja Keuangan Perusahaan


Besaran laba bersih setelah audit yang dibukukan Antam
pada tahun 2010 adalah Rp1,68 triliun, dengan nilai laba
bersih per lembar saham sebesar Rp176,77 atau naik 179%
dibanding pencapaian laba bersih tahun 2009 sebesar
Rp604,31 miliar. Adapun nilai pendapatan Antam pada
periode pelaporan tercatat sebesar Rp8,74 triliun, naik tipis
dibanding pendapatan pada tahun 2009 sebesar Rp8,71
triliun. Hal ini disebabkan oleh peningkatan penjualan
feronikel yang memberikan marjin keuntungan lebih tinggi
bagi perusahaan.
Kontribusi terbesar pendapatan Antam diperoleh dari
sektor nikel, yang meliputi feronikel & bijih nikel, yaitu
sebesar Rp6,04 triliun atau 69% dari total pendapatan.
Kontributor terbesar kedua adalah sektor emas yang
meliputi emas, perak dan jasa pemurnian/pengolahan
logam mulia, yang mencapai Rp2,64 triliun atau 30% dari
total pendapatan tahun 2010. Sektor bauksit menyumbang
Rp34,45 miliar atau kurang dari 1% dari seluruh pendapatan
yang didapat tahun 2010.

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Antam is committed to improve performance to meet the


achievement of 2020 Vision and Mission. This is done by
making the Vision and Mission of Antam as material in a
tiered leadership trainings at the company. It is expected that
in time those who will lead Antam are able to implement the
policies to achieve the companys vision and mission. Antam is
committed to improve its performance to achieve Vision and
Mission 2020. (4.8)
There were several significant changes in 2010 regarding
operational activities and organizational structure at business
unit level. In the third week of December 2010 Antam
terminated iron sand mining activities in Cilacap Regency,
Central Java which has completed the mine closure process.
Antam also terminated bauxite mining activities in Kijang,
Bintan Island and subsequently established Post-Mining Unit
(UPT). Other significant change was the operation of new
nickel mine in Tapunopaka area, Konawe Utara Regency,
Southeast Sulawesi Province, which will produce 1.5 million
wmt nickel ore per year and absorb around 200 workers. (2.9)

Company Financial Performance


Antam booked audited net profit of Rp1.68 trillion in 2010,
with net profit value per share at Rp176.77 or 179% increase
from net profit achievement in 2009 of Rp604.31 billion.
Antams revenue in the reporting period was recorded at
Rp8.74 trillion, slightly increased from 2009 revenue of Rp8.71
trillion. This was caused by increase in ferronickel sales which
gave higher profit margin for the company.
Antams biggest contribution was from nickel sector,
consisting of ferronickel and nickel ore, amounted to Rp6.04
trillion or 69% from total revenue. The second biggest
contributor was from gold sector which included gold,
silver and precious metal refinery/processing services, which
reached Rp2.64 trillion or 30% of total revenue in 2010.
Bauxite sector contributed Rp34.45 billion or less than 1%
from total revenue in 2010.

16
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Skala Ekonomi PT ANTAM (Persero) Tbk (2.8)

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

PT ANTAM (Persero) Tbk Economic Scale (2.8)


Tahun Year

Uraian
Discription

2008

Jumlah Pegawai Number of Employee


Total penjualan Bersih Total Nett Sales

(Rp juta Million IDR)

Total Kapitalisasi Total Capitalization


Utang Debt
Ekuitas Equity

(Rp juta Million IDR)

2009

2010

2,779

2,689

2,541

9,591,981

8,711,370

8,744,300

2,130,970
8,114,070

1,748,127
8,191,869

2,709,896
9,600,835

Kuantitas Produk Terjual (Metrik Ton)


Quantity of Product Provided (Metric Ton)
Total Feronikel Ferronickel

TNi

Total Bijih Nikel Nickel Ore

Wmt

Total Emas Gold

Kg

Total Perak Silver

Kg

Total Bijih Bauksit Bauxite Ore

Wmt

17,026

14,191

18,254

5,342,964

4,901,699

5,863,840

9,820

12,893

6,561

34,522

87,187

41,522

893,088

445,662

191,615

10,245,041

9,939,996

12,310,732

Pemerintah Indonesia Government of Indonesia

65%

65%

65%

Masyarakat Public

35%

35%

35%

Total Aset Total Assets

(Rp juta Million IDR)

Kepemilikan Saham Share Ownership

Sistem Manajemen Berstandar


Internasional

International Standard
Management System

Sebagai perusahaan yang berkeinginan menjadi perusahaan


kelas dunia, Antam berupaya memastikan sistem
manajemen yang dijalankan telah sesuai standar manajemen
internasional. Antam berupaya untuk terus melakukan
peningkatan standarisasi sistem manajemen, sesuai dengan
standarisasi terbaru yang berlaku secara internasional.

As a company who strives to be a world class company,


Antam ensures its management system is implemented in
accordance with international management standards.
Antam continues to improve its standardization of
management system, in line with the newest standardization
which is internationally applied.

Unit bisnis yang mendapatkan standarisasi ISO sampai


dengan 2010 adalah:

Business units with ISO standardization as of 2010 are:

ISO 9001
Sistem Manajemen
Mutu
Quality
Management
System

ISO 14001
Sistem Manajemen
Lingkungan
Environmental
Management System

ISO 17025 Akreditasi


Laboratorium Pengujian
Testing Laboratory
Accreditation

OSHASS 18001
Sistem Manajemen K3
Occupational Safety and Health
Management System

UBP Emas Pongkor


UBP Gold Pongkor

N/A

UBP Nikel Sulawesi Tenggara


UBP Nickel Southeast Sulawesi

N/A

UBP Nikel Maluku Utara


UBP Nickel North Maluku

Menjadi Target
Become target

Menjadi Target
Become target

N/A

Menjadi Target
Become target

UBPP Logam Mulia


Logam Mulia Processing
and Refinery Business Unit

Unit Geomin
Geomin Unit

Menjadi Target
Become target

N/A

N/A

N/A

Kantor Pusat
Head Office

Menjadi Target
Become target

N/A

N/A

N/A

Unit Bisnis
Business Unit

Keterangan: Note:
N/A: Tidak dapat diaplikasikan N/A: Not Applicable

17
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Pengantar Laporan Keberlanjutan


Sustainability Report Introduction

Penanaman 10.000 pohon di Cibubur. Initiative to plant 10,000 trees at Cibubur.

18
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Laporan Keberlanjutan 2010 telah memasuki


periode keenam sejak pertama kali diterbitkan
pada tahun 2005 dan untuk kedua kalinya
dilengkapi dengan hasil assurance berdasarkan
AA1000 Assurance Standard dari pihak
independen.
The 2010 Sustainability Report is the sixth period
since it was issued in 2005 and the second time
supplemented with assurance based on AA1000
Assurance Standard by independent party.

PT ANTAM (Persero) Tbk atau Antam, berkeinginan


untuk menerbitkan laporan keberlanjutan setiap tahun.
Kini, Laporan Keberlanjutan 2010 telah memasuki
periode keenam sejak pertama kali diterbitkan pada
tahun 2005. Laporan disusun berdasarkan materi yang
diperoleh selama periode 1 Januari hingga 31 Desember
2010. Laporan Keberlanjutan sebelumnya disusun pada
tahun 2009 dan diterbitkan pada Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) pada 27 Mei 2010. (3.1) (3.2) (3.3)
Laporan

Keberlanjutan

2010

untuk

kedua

kalinya

dilengkapi dengan hasil assurance berdasarkan AA1000


Assurance Standard dari pihak independen, yakni
National Center for Sustainability Reporting (NCSR)
untuk meningkatkan kredibilitas laporan. Assurance
dilakukan dengan pendekatan tingkat moderat melalui
pemeriksaan dokumen pendukung. (3.13)

PT ANTAM (Persero) Tbk or Antam intends to issue


sustainability report every year. The 2010 Sustainability
Report is the sixth period since it was issued in 2005. This
report is prepared based on material collected during the
period of 1 January to December 31, 2010. The previous
Sustainability Report was prepared in 2009 and issued at the
General Meeting of Shareholders (GMS) on May 27, 2010.
(3.1) (3.2) (3.3)
The 2010 Sustainability Report for the second time is
supplemented with assurance based on AA1000 Assurance
Standard by independent party, National Center for
Sustainability Reporting (NCSR), to improve credibility of the
report. The assurance was done with moderate approach
through supporting documents examination. (3.13)

19
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Seluruh metode pelaporan digunakan secara konsisten,


sehingga pelaporan tahun 2010 dapat dibandingkan dengan
tahun sebelumnya. Dengan demikian laporan ini merupakan
kelanjutan dari laporan tahun sebelumnya. Namun
Antam melakukan perubahan signifikan dalam Laporan
Keberlanjutan 2010 ini dengan menambahkan data maupun
penjelasan lain dari UBPP Logam Mulia. (3.11)

All of the reporting methods have been used consistently, so


reporting in 2010 can be compared with the previous year.
Thus, this report is a continuation of the previous years
report. However Antam has made significant changes in
this 2010 Sustainability Report by adding data and other
explanations of the Logam Mulia Processing and Refinery
Business Unit. (3.11)

Secara umum, cakupan informasi yang tersaji dalam


laporan ini meliputi pelaksanaan kinerja tanggung
jawab sosial Perusahaan pada semua unit bisnis yang
ada. Namun, sesuai prinsip materialitas, pada beberapa
indikator laporan hanya menyampaikan informasi kegiatan
tanggung jawab sosial Antam di UBP Emas Pongkor, UBP
Nikel Sulawesi Tenggara, serta UBPP Logam Mulia. Secara
bertahap dalam Laporan Keberlanjutan berikutnya, Antam
akan berusaha menyertakan informasi dari unit bisnis lain
sehingga diharapkan Laporan dapat mencakup semua unit
bisnis yang ada. (3.6) (3.7)

In general, the scope of information presented in this report


include the performance of corporate social responsibility
implementation in all business units. However, according
to the principles of materiality, some report indicators only
convey information of Antams social responsibility activities
in the Mining Business Unit (UBP) Gold Pongkor, UBP Nickel
Southeast Sulawesi, as well as Logam Mulia Processing and
Refinery Business Unit. Gradually in the next Sustainability
Report, Antam will try to include information from other
business units and expected the Report would cover all
business units. (3.6) (3.7)

Pada beberapa bagian pelaporan dilakukan perbaikan data


dan pengulangan kembali pernyataan (restatement) dari
Laporan Keberlanjutan 2009. Perbaikan data dilakukan
karena adanya perubahan perhitungan di bagian
Lingkungan, yaitu perhitungan pengambilan air tanah,
dan di bagian Sumber Daya Manusia, yaitu jumlah tenaga
kerja. Hal ini terjadi karena ada perbedaan sumber data
yang menjadi acuan, dan ditujukan untuk meningkatkan
akurasi dan komparabilitas. (3.10)

In some parts of reporting, there were data improvement


and restatements from the 2009 Sustainability Report. The
data improvement was due to a change in the calculation in
the Environment section, namely the calculation of ground
water taking, and the Human Resources section, which was
the amount of employees. This happens because there were
differences in the reference of data source, and is intended
to improve the accuracy and comparability. (3.10)

Pengolahan materi pelaporan menggunakan acuan


Sustainability Reporting Guidelines (SRG) yang dikeluarkan
oleh GRI versi G3.1 dan Mining and Metals Sector Supplement
(MMSS) versi Final, yang bersifat khusus bagi industri
pertambangan mineral. Seluruh informasi disampaikan secara
komprehensif melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif
yang dapat dipertanggungjawabkan, guna memudahkan
pemahaman pembaca. (3.9)
Laporan Keberlanjutan 2010 ini menyertakan referensi
silang terhadap ISO 26000 Guidance on Social Responsibility,
yang resmi dipublikasikan pada 1 November 2010. Maksud
dari penyertaan ini adalah memberikan penegasan kepada
segenap pemangku kepentingan, bahwa pelaksanaan
tanggung jawab sosial oleh Antam mulai diupayakan sejalan
dengan standar internasional tersebut. Adapun pemenuhan
aspek-aspek yang diatur dalam ISO 26000 Guidance on Social
Responsibility dinyatakan dalam referensi silang dengan
indikator GRI, yang terdapat pada bagian belakang laporan
ini. Referensi silang dalam laporan ini mengacu kepada
dokumen GRI and ISO 26000: How to Use GRI Guidelines

The processing of reporting material used the reference of


Sustainability Reporting Guidelines (SRG) issued by the GRI
version G3.1 and Mining and Metals Sector Supplement
(MMSS) Final version, which is specific for mineral mining
industry. All information presented in a comprehensive
manner through qualitative and quantitative approaches that
can be accounted for, in order to facilitate understanding of
the reader. (3.9)
The 2010 Sustainability Report also included cross reference
to the ISO 26000 Guidance on Social Responsibility, officially
published on November 1, 2010. The purpose of this
inclusion was to give affirmation to all stakeholders that
Antam implements its social responsibility in accordance
with these international standards. The compliance
with aspects stipulated in ISO 26000 Guidance on Social
Responsibility stated in cross reference with GRI indicators,
which are on the back of this report. Cross-references in

20
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

in Conjunction with ISO 26000 yang diterbitkan oleh GRI


(2010), dengan hanya mengikutsertakan indikator-indikator
ISO 26000 yang benar-benar dilaporkan.
Informasi dalam laporan disajikan berdasarkan prinsip
materialitas. Prinsip ini mengutamakan pengungkapan
informasi yang dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan bagi pemangku kepentingan, maupun yang
memiliki dampak penting dalam kinerja ekonomi, sosial, dan
lingkungan Perusahaan. Seluruh notasi angka menggunakan
kaidah internasional. Selain dalam edisi cetak dwi-bahasa,
Laporan Keberlanjutan 2010 juga dapat diakses dan dibaca
khalayak luas melalui situs Perusahaan: www.antam.com.
Khusus edisi cetak, Laporan Keberlanjutan ini diberikan
kepada para pemegang saham dalam RUPS, kalangan
Pemerintahan, Badan Pengawasan Pasar Modal, akademisi,
lembaga riset maupun organisasi nirlaba. (3.5)
Cakupan informasi yang tersaji dalam laporan ini meliputi
pelaksanaan kinerja tanggung jawab sosial Perusahaan
pada semua unit bisnis yang ada. Namun, sesuai prinsip
materialitas, isi laporan menitikberatkan pada kegiatan
tanggung jawab sosial Antam di UBP Emas Pongkor, UBP
Nikel Sulawesi Tenggara, serta UBPP Logam Mulia. Secara
bertahap dalam laporan keberlanjutan berikutnya, Antam
akan berusaha menyertakan informasi dari unit bisnis lain
sehingga diharapkan Laporan dapat mencakup semua unit
bisnis yang ada. (3.6) (3.7)
Tidak ada data yang berasal dari perusahaan anak,
perusahaan patungan, perusahaan tenaga kerja sumber
luar (outsourcing) yang digunakan sebagai informasi dalam
laporan ini. Seluruh data yang dibutuhkan diperoleh dari
masing-masing unit bisnis dan dikumpulkan oleh Satuan
Kerja Corporate Secretary di Kantor Pusat. (3.8)
Antam berharap adanya umpan balik termasuk saran
konstruktif dari para pemangku kepentingan terkait
Laporan Keberlanjutan 2010. Pihak-pihak yang hendak
menyampaikan hal tersebut dapat menghubungi: (3.4)
PT ANTAM (Persero) Tbk
Corporate Secretary
Gedung Aneka Tambang
Jl. Letjen TB Simatupang No.1
Lingkar Selatan, Tanjung Barat
Jakarta 12530, Indonesia
Tel.: (62-21) 789 1234
Fax.: (62-21) 789 1224
e-mail: corsec@antam.com
www.antam.com

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

this report refer to the GRI and ISO 26000: How to Use the
GRI Guidelines in conjunction with ISO 26000, published
by GRI (2010), and only included the ISO 26000 indicators
which are actually reported.
Information in this report is presented based on materiality
principle. This principle underlines the information disclosure
which may influence decision making by stakeholders, as
well as has a significant impact on the Companys economic,
social and environment performances. All number notation
used international norms. In addition to the bilingual print
edition, 2010 Sustainability Report also can be accessed and
read by the general public through the Companys website:
www.antam.com. The print editions of Sustainability Report
are handed out to shareholders in the GMS, the Government,
the Capital Market Supervisory Agency, academia, research
institutions and nonprofit organizations. (3.5)
The scope of information in this report covers The Companys
social responsibility performance at all business units.
However, in accordance with materiality principle, the content
of the report emphasized on the Antams social responsibility
activities at UBP Gold Pongkor, UBP Nickel Southeast
Sulawesi, and Logam Mulia Processing and Refinery Business
Unit. Antam will gradually include information from other
business units in the next report and expected the Report to
cover all business units. (3.6) (3.7)
There was no data from subsidiaries, joint venture
companies, worker outsourcing companies used as
information in this report. All data was obtained from
each business unit and compiled by Corporate Secretary
Division at the Head Office. (3.8)
Antam is hoping to get feedbacks including constructive
suggestions from stakeholders regarding the 2010
Sustainability Report. Any parties
may send their
feedbacks to: (3.4)
PT ANTAM (Persero) Tbk
Corporate Secretary
Gedung Aneka Tambang
Jl. Letjen TB Simatupang No.1
Lingkar Selatan, Tanjung Barat
Jakarta 12530, Indonesia
Tel.: (62-21) 789 1234
Fax.: (62-21) 789 1224
e-mail: corsec@antam.com
www.antam.com

21
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Tata Kelola Antam


GOVERNANCE OF Antam

Penganugerahan Predikat Perusahaan Sangat Terpercaya kepada Antam berdasarkan Corporate Governance Perception Index 2010.
Antam received Most Trusted Company Award during the 2010 Corporate Governance Perception Index event.

22
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Tata kelola perusahaan yang baik atau good


corporate governance (GCG) menjadi salah
satu dasar bagi keberlanjutan.
Good corporate governance (GCG) becomes one
of the foundations for sustainability.

TATA KELOLA

GOVERNANCE

Tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate


governance (GCG) menjadi salah satu dasar bagi
keberlanjutan. Antam berkomitmen menerapkan GCG,
di antaranya dengan memperbarui Kebijakan Tata
Kelola Perusahaan (Corporate Governance Policy) pada
18 Februari 2010. Kebijakan ini menjadi acuan bagi
pelaksanaan kegiatan dan pengambilan keputusan
dalam menjalankan operasional Perusahaan. Selain itu
juga untuk memastikan setiap kebijakan di Perusahaan
mengandung prinsip-prinsip GCG yang bersifat universal,
yakni kewajaran (fairness), kemandirian (independence),
akuntabilitas (accountability), transparansi (transparency)
dan pertanggungjawaban (responsibility).

Good corporate governance (GCG) becomes one of


the foundations for sustainability. Antam is committed
to implement GCG, including by updating Corporate
Governance Policy on February 18, 2010. This policy becomes
the reference for activities implementation and decision
making in operating the Company. It also ensures that each
policy in the Company contains universal GCG principles
namely fairness, independence, accountability, transparency
and responsibility.

23
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Dalam menjalankan tata kelola, Antam memiliki struktur


organisasi yang pembentukannya berpedoman pada
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas. Organ-organ perusahaan yang ada di dalamnya
adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan
Komisaris dan Direksi. (4.1)
RUPS merupakan organ tertinggi Perusahaan dan menjadi
wadah bagi para pemegang saham untuk menentukan
kebijakan maupun mengambil keputusan. Dewan Komisaris
bertugas melakukan pengawasan dan memberikan
nasihat kepada Direksi. Adapun Direksi adalah organ yang
bertanggung jawab atas pengurusan Perusahaan.
Untuk mengefektifkan penyelenggaraan tata kelola,
Dewan Komisaris membentuk komite dan masing-masing
komite dipimpin seorang anggota Dewan Komisaris.
Sampai dengan akhir periode pelaporan, komite yang
telah dibentuk adalah Komite Audit; Komite GCG; Komite
Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia (NRPSDM); Komite Corporate Social
Responsibility, Lingkungan dan Pasca-Tambang (CSR-LPT);
dan Komite Manajemen Risiko. (4.1)
Dewan Komisaris Antam 2010 (4.1)
Komisaris Utama
: Wisnu Askari Marantika
Komisaris
: Irwan Bahar
Komisaris Independen : Mahmud Hamundu
Komisaris Independen : Hikmahanto Juwana

Direksi Antam 2010 (4.1)
Direktur Utama
: Alwin Syah Loebis
Direktur Operasi
: Winardi
Direktur Pengembangan : Tato Miraza
Direktur Keuangan
: Djaja M. Tambunan
Direktur SDM
: Achmad Ardianto
Direktur Umum & CSR : Denny Maulasa
Besaran kompensasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris
dan Direksi berdasarkan pada kajian serta rumusan
remunerasi yang dibuat Komite NRPSDM. Kompensasi yang
diterima Direksi juga mempertimbangkan hasil evaluasi
kinerja oleh Dewan Komisaris, dan telah mendapatkan
penetapan dari RUPS. Evaluasi kinerja Direksi mencakup pula
pemenuhan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), meliputi
aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Sedangkan pemberian
kompensasi bagi pegawai di tingkat Senior Manager
sampai staf ditetapkan Direksi dengan mempertimbangkan
pencapaian Indikator Kunci Kinerja (KPI/Key Performance
Indicator) dan kinerja Perusahaan secara keseluruhan. Khusus
di Satuan Kerja CSR dan Satuan Kerja Environment & Mine
Closure, penilaian KPI menyertakan aspek-aspek terkait CSR
di bidang, sosial dan lingkungan. (4.5)

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

In implementing governance, Antam has an organizational


structure which was formed in accordance with Law No. 40
Year 2007 on Limited Company. The companys organs include
General Meeting of Shareholders, Board of Commissioners
and Board of Directors. (4.1)
GMS is the Companys highest rank organ and a place for
shareholders to determine policies and make decisions. Board
of Commissioners is tasked with supervision and advisory
for Board of Directors. The Board of Directors is an organ
responsible for the management of the Company.
For an effective governance implementation, Board of
Commissioners formed several committees and each
committee is headed by a Board of Commissioners member.
Until the end of reporting period, the committees formed
are Audit Committee; GCG Committee; Nomination,
Remuneration and Human Resources Development
Committee (NRPSDM). Corporate Social Responsibility,
Environment and Post-Mining Committee (CSR-LPT); and Risk
Management Committee. (4.1)
Antam Board of Commissioners 2010 (4.1)
President Commissioner
: Wisnu Askari Marantika
Commissioner
: Irwan Bahar
Independent Commissioner : Mahmud Hamundu
Independent Commissioner : Hikmahanto Juwana
Antam Board of Directors 2010 (4.1)
President Director
: Alwin Syah Loebis
Operations Director
: Winardi
Development Director
: Tato Miraza
Finance Director
: Djaja M Tambunan
HR Director
: Achmad Ardianto
General Affairs and CSR Director : Denny Maulasa
The amount of compensation given to the Board of
Commissioners and the Board of Directors based on the
study and formulation of remuneration made NRPSDM
Committee. Compensation received by the Board of Directors
also consider the results of performance evaluation by the
Board of Commissioners, and have been determined byt the
GMS. The performance evaluation of the Board of Directors
include the fulfillment of corporate social responsibility
(CSR) covering economic, social and environmental aspects.
While the compensation for employees at Senior Manager
level to staff is determined by the Board of Directors taking
into consideration the achievement of Key Performance
Indicators (KPI) and overall Company performance. At
CSR and Environment & Mine Closure Division units, KPI
assessment includes aspects related to CSR in the fields of
social and environment. (4.5)

24
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Sebagai badan usaha milik negara (BUMN) berstatus


perusahaan terbuka, maka penentuan dan penetapan
Direksi dilaksanakan melalui dua tahapan proses. Pertama,
seleksi internal serta uji kelayakan dan kepatutan (fit
and proper test) oleh Menteri BUMN, sebagai pemegang
saham mayoritas. Kedua, hasil seleksi dibawa dalam Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan memberikan
pilihan akhir sekaligus menetapkan hasil pemilihan.
Khusus untuk Direktur Umum & CSR, materi seleksi dan
pengujian kompetensi yang diberikan menyangkut
pemahaman maupun strategi kebijakan dalam bidang
CSR. (4.7)
Sesuai UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,
Antam memiliki organ perusahaan yang bersifat
dwitarian, yaitu Dewan Komisaris dan Direksi. Saat ini
tidak ada anggota Direksi yang merangkap jabatan
sebagai Executive Committee satu level di bawah Direksi.
Selain itu keanggotaan Dewan Komisaris juga terdiri dari
2 orang Komisaris Independen atau separuh dari seluruh
Komisaris yang ada. (4.2) (4.3)
Antam mengatur mekanisme bagi pemegang saham dan
pegawai untuk menyampaikan pendapat, rekomendasi
maupun pelaporan yang terkait pelaksanaan tata kelola.
Mekanisme bagi para pemegang saham adalah melalui
penyelenggaraan RUPS. Pemegang saham mayoritas atau
minoritas memiliki hak untuk menghadiri, menyampaikan
pendapat dan memberikan suara. (4.4)
Sementara bagi pegawai, mekanisme yang disediakan
adalah penyampaian berjenjang kepada atasan langsung,
atasan dari atasan langsung, Satuan Kerja (Satker)
Manajemen SDM (HRM/Human Resource Management),
atau melalui serikat pekerja (Perpantam). Untuk
informasi yang bersifat pelaporan dugaan pelanggaran
(Whistleblowing), Antam berkewajiban melindungi isi
laporan serta penyampai laporan tersebut. (4.4)

Tata Kelola Risiko


Tata kelola risiko (risk governance) merupakan upaya
melakukan identifikasi, pemetaan, analisis, dan mitigasi
risiko atas seluruh proses bisnis Antam. Pengelolaan
risiko tidak hanya meliputi kegiatan operasional yang
sudah berjalan, tetapi juga pada upaya Antam dalam
perluasan kegiatan operasional dan pengembangan
produk baru. Dalam struktur tata kelola, manajemen
risiko dan pengendalian keuangan dijalankan Satuan

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

As a public state-owned enterprise (SOE), the determination


and appointment of the Board of Directors are done in two
stages. First, internal selection as well as fit and proper test
by Minister of SOE, as majority shareholder. Second, the
selection results will be discussed in the General Meeting
of Shareholders (GMS) which will make final selection and
appointment. For General Affairs & CSR Director, the material
for selection and competency review are on CSR policy
comprehension and strategy. (4.7)
In accordance with Law No. 40 of 2007 on Limited Liability
Company, Antam has dual company organs, namely the
Board of Commissioners and the Board of Directors. Currently
there are no members of the Board of Directors who served
concurrently as the Executive Committee, one level below the
Board of Directors. In addition, membership of the Board of
Commissioners also consists of 2 Independent Commissioners
or half of all existing Commissioners. (4.2) (4.3)
Antam set up a mechanism for shareholders and employees
to express opinions, recommendations and reporting related
to the implementation of governance. Mechanism for
shareholders is through the implementation of the GMS.
Majority or minority shareholder has the right to attend,
express opinions and vote. (4.4)
As for employees, the delivery mechanism provided is tiered
to the immediate supervisor, superior of the immediate
supervisor, Human Resource Management (HRM) Division, or
through trade union (Perpantam). For information regarding
alleged violation reports (Whistleblowing), Antam is obliged
to protect the contents of the report and individuals who
convey the report. (4.4)

Risk Governance
Risk governance is efforts of identification, mapping, analysis,
and risk mitigation on Antams overall business processes. The
risk management is not limited to cover existing operations,
but also at Antams efforts in expanding operations and
new product development. In the governance structure, risk
management and financial control are implemented by Risk
Management and Internal Audit Unit, which coordinate with

25
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Kerja Manajemen Risiko serta Satuan Kerja Audit Internal,


yang berkoordinasi dengan Komite Manajemen Risiko
dan Komite Audit. Sedangkan pengelolaan risiko terkait
aspek sosial dan lingkungan termasuk pasca-tambang,
dilaksanakan Komite CSR-LPT bekerja sama dengan
Direktur Umum & CSR. (4.11)

Peran Serta Dalam Organisasi


Antam aktif terlibat dalam berbagai organisasi maupun
asosiasi yang relevan dengan kegiatan operasional.
Keterlibatan tersebut menjadi bagian dari strategi
yang menjadikan Antam sebagai salah satu perusahaan
pertambangan berpengaruh, baik di tingkat nasional,
regional maupun global. Keterlibatan Antam tidak sebatas
sebagai anggota, tetapi menjadi pengurus pada beberapa
organisasasi/asosiasi yang diikuti. Sampai dengan
akhir tahun 2010, Antam tercatat dalam keanggotaan
Indonesia Mining Association (IMA), Perhimpunan Ahli
Pertambangan Indonesia (Perhapi) serta Kamar Dagang
dan Industri Indonesia (Kadin). (4.13)
Sebagai perusahaan tambang dengan reputasi dan
pengakuan internasional, Antam berupaya mematuhi
kesepakatan internasional yang berkaitan dengan prinsipprinsip pembangunan berkelanjutan. Di antaranya adalah
penggunaan berbagai standar internasional dalam
manajemen, termasuk dalam pelaporan keberlanjutan, serta
dukungan bagi upaya-upaya mitigasi pemanasan global yang
juga menjadi keprihatinan bersama. (4.12)

Standar Etika
Kesungguhan Antam memenuhi tata kelola perusahaan
diwujudkan dengan kepatuhan segenap pihak terhadap
pelaksanaan Standar Etika Perusahaan (Code of
Conduct). Pada 5 Juli 2010, Dewan Komisaris dan Direksi
menandatangani Lembar Pemberlakuan dan Maklumat
Komitmen untuk melaksanakan Standar Etika Perusahaan.
Selanjutnya setiap pegawai juga menandatangani
komitmen pribadi, yang kembali diperbaharui setiap
tahun sebagai wujud komitmen menjunjung etika kerja
yang tinggi.

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

the Risk Management Committee and the Audit Committee.


While the management of risks associated with social and
environmental aspects, including post-mining, is carried out
by CSR-LPT Committee in collaboration with the General
Affairs & CSR Director. (4.11)

Participation in Organizations
Antam is actively involved in various organizations and
associations that are relevant to its operational activities.
Involvement is part of a strategy that makes Antam as one of
influential mining companies, both at the national, regional
and global stage. Antams involvement is not limited as a
member, but became a manager in several organizations/
associations. Until the end of 2010, Antam was registered in
the membership of Indonesia Mining Association (IMA), The
Association of Indonesian Mining Professionals (Perhapi)
and the Indonesian Chamber of Commerce and Industry
(Kadin). (4.13)
As a mining company with an international reputation and
recognition, Antam to abide by international agreements
relating to the principles of sustainable development.
Among these is the use of various international standards in
management, including sustainability reporting, as well as
support for the efforts of global warming mitigation which
has become a common concern. (4.12)

Code of Conduct
Antams commitment to comply with corporate
governance is realized by all parties compliance with the
implementation of Code of Conduct. On July 5, 2010, the
Board of Commissioners and Directors signed Notice on The
Applicability of Ethical Code to implement the Corporate
Code of Conduct. Furthermore, each employee also signed
a personal commitment, which is renewed each year as a
commitment to uphold a high work ethic.
In general, the Corporate Code of Conduct consists of
business ethics and work ethics of employees. Corporate
Code of Conduct was prepared with consideration to legal,
social, norms, rules and Antams business journey. Corporate
Code of Conduct firmly regulates variety of issues intended to

Secara umum Standar Etika Perusahaan terdiri dari etika


bisnis dan etika kerja pegawai. Standar Etika Perusahaan
disusun dengan mempertimbangan perkembangan
hukum, sosial, norma, peraturan dan perjalanan bisnis

26
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Antam. Standar Etika Perusahaan mengatur dengan


tegas berbagai hal yang ditujukan untuk mempengaruhi,
membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian
tingkah laku sehingga tercapai keluaran yang konsisten
yang sesuai dengan budaya Antam dan menghindarkan
dari benturan kepentingan. (4.6)
Pengaturan pencegahan benturan kepentingan dalam
Standar Etika Perusahaan sejauh ini mampu mencegah
terjadinya penyalahgunaan kewenangan oleh unit bisnis,
satuan kerja maupun para pegawai. Hingga akhir 2010,
Satuan Kerja Internal Audit telah menyelesaikan Internal
Control Review (ICR) terhadap UBP Emas Pongkor, UBP
Nikel Sulawesi Tenggara dan UBPP Logam Mulia, serta
beberapa satuan kerja di Kantor Pusat. Hasil yang
diperoleh seluruh unit yang telah diperiksa adalah ratarata baik dan tidak ada tindakan/perbuatan tercela yang
patut diduga sebagai tindak pidana korupsi. (SO2)
Standar Etika juga mengatur pemberian sanksi bagi
pelanggaran yang dilakukan Insan Antam. Khusus pada
kondisi tertentu yang melibatkan pelanggaran hukum,
termasuk dugaan adanya tindak pidana korupsi maka
dapat diteruskan kepada pihak yang berwajib. Tentu saja
sesuai azas praduga tidak bersalah, Antam berkewajiban
memberikan pendampingan hukum selama proses hukum
berjalan. Selama tahun 2010, tidak terjadi tindak pidana
korupsi yang melibatkan pegawai maupun pemutusan
kontrak kerja dengan mitra kerja karena dugaan tindak
pidana korupsi. (SO4)
Untuk
meningkatkan
kemampuan
pegawai
di
Satker Internal Audit dan Corporate Secretary dalam
mengidentifikasi bentuk-bentuk pelanggaran, Antam
mengirimkan pegawainya untuk mengikuti pelatihan
dan seminar terkait fungsi pengawasan dan pencegahan
korupsi. Diantaranya Leadership for Internal Auditor &
Peran SPI dalam Pencegahan Korupsi, yang diselenggarakan
oleh Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Internal
(FKSPI), serta Implementasi Monitoring Pengendalian
Intern (Kerangka Coso) dan Program Pengendalian
Gratifikasi untuk Korupsi Perusahaan di BUMN oleh
Kementerian BUMN. Sampai akhir periode pelaporan, ada
5 orang di Satker Internal Audit dan Corporate Secretary
yang mengikuti pelatihan dan seminar tersebut. (SO3)

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

influence, shape, control and conduct appropriate behavior


in order to achieve output consistent with Antam culture and
avoid conflict of interests. (4.6)
The regulating on the conflict of interest prevention in the
Corporate Code of Conduct has so far been able to deter the
abuse of authority by business unit, work unit or employees.
Until the end of 2010, the Internal Audit Unit has completed
Internal Control Review (ICR) of UBP Gold Pongkor, UBP Nickel
Southeast Sulawesi and Logam Mulia Processing and Refinery
Business Unit, as well as several units at the Head Office.
Results obtained by all units that have been examined are
averagely good and no action/offending conduct classified
as reasonably suspected of corruption. (SO2)
Code of Conduct also regulates the imposition of sanctions
for violations committed by Antam Personnel. Especially
in certain circumstances involving the violation of law,
including allegations of corruption, it can be forwarded
to the authorities. However, according to the presumption
of innocence, Antam is obliged to provide legal assistance
during the legal process. Throughout 2010, there were no
criminal acts of corruption involving employees as well as
termination of contracts with business partners because of
alleged corruption. (SO4)
To increase the capabilities of staff at Internal Audit and
Corporate Secretary Divisions in identifying the forms of
violation, Antam sends its employees for training and
seminars related to the oversight function and prevention of
corruption. Among others are Leadership for Internal Auditor
and Internal Audit Role in Corruption Prevention, organized
by Communication Forum of Internal Audit Unit (FKSPI), and
the Implementation of Internal Control Monitoring (Coso
Framework) and Gratification Control Program for Corporate
Corruption in SOEs by the Ministry of SOEs. Until the end of
the reporting period, there were 5 people in the Internal
Audit and Corporate Secretary Divisions participated in those
trainings and seminars. (SO3)

27
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Hak Asasi Manusia

Human Rights

Antam mengakui dan menghormati nilai-nilai hak asasi


manusia (HAM) yang bersifat universal. Hal tersebut termuat
dalam Standar Etika Perusahaan dan pasal-pasal dalam
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) V. Antam terus mendorong
terpenuhinya HAM serta mempertimbangkan setiap
akibat dari kegiatan operasional terhadap masyarakat
sekitar. Selain itu, Antam memastikan setiap kebijakan
investasi dan kegiatan operasional yang dijalankan tidak
melanggar prinsip-prinsip HAM. Dengan kesadaran ini
maka selama tahun 2010 tidak pernah dilaporkan adanya
bentuk-bentuk pelanggaran hak penduduk asli. Namun
demikian, belum pernah dilakukan evaluasi atas kebijakan
terkait dengan HAM. Untuk ini, Perusahaan akan berusaha
mencari informasi bagaimana evaluasi dapat dilakukan.
(HR9) (HR10)

Antam recognizes and respects the universal values of human


rights. This is stipulated in the Corporate Code of Conduct
and the articles of the Collective Work Agreement V. Antam
continues to encourage the fulfillment of human rights and
taking into account any effect from the operational activities
to the surrounding community. Antam also makes sure every
investment policy and operational activities undertaken do
not violate human rights principles. With this awareness,
during the year 2010 there was no report on violation of
indigenous peoples rights. However, there has never been an
evaluation of policies related to human rights. For this, the
Company will try to find information on how the evaluation
can be done. (HR9) (HR10)

Ke dalam, Antam berkomitmen menciptakan kesempatan


kerja yang adil, termasuk larangan terhadap segala bentuk
diskriminasi. Lingkungan kerja harus bebas dari pelecehan
maupun tindakan lain karena latar belakang agama, ras,
suku, warna kulit, kewarganegaraan, gender dan preferensi
seksual, umur, cacat, status veteran atau karakteristik lain
yang dilindungi hukum. Upaya ini berhasil meniadakan
berbagai bentuk diskriminasi, dan selama tahun 2010
Perusahaan tidak menerima pengaduan/laporan perihal
kasus diskriminasi dalam pekerjaan. (HR4)
Antam tidak menyelenggaran pelatihan khusus mengenai
materi HAM bagi pegawai. Namun demikian Antam
menjadikan materi HAM sebagai bagian dari induksi kepada
setiap pegawai baru. Materi HAM diberikan bersama-sama
dengan materi mengenai standar etika, budaya organisasi,
pengenalan Perusahaan dan lain sebagainya. (HR3)
Secara khusus materi mengenai HAM menjadi syarat dalam
kontrak kerja dengan perusahaan penyedia tenaga kerja
sumber luar (outsourcing) satuan pengamanan (satpam). Para
anggota satpam yang ditugaskan di unit usaha Antam harus
memiliki sertifikat pelatihan dari Kepolisian Negera Republik
Indonesia (Polri) yang didalamnya terdapat pengenalan
dan pemahaman HAM. Saat ini tercatat ada 329 anggota
keamanan di UBP Nikel Sulawesi Tenggara, UBP Emas
Pongkor dan UBPP Logam Mulia yang merupakan tenaga
kerja sumber luar dan seluruhnya sudah memiliki sertifikat
pelatihan dari Polri. (HR2) (HR8)

Internally, Antam is committed to create a fair employment


opportunities, including a prohibition on all forms of
discrimination. The working environment should be free
from harassment and other actions because of religious
background, race, ethnicity, skin color, nationality, gender
and sexual preference, age, disability, veteran status or any
other characteristic protected by law. These efforts succeeded
in eliminating all forms of discrimination, and during 2010
the Company did not receive complaints/reports about cases
of discrimination at work. (HR4)
Antam does not organize a special training on human rights
materials for employees. However Antam includes human
rights materials as part of induction to every new employee.
The human rights material is given along with material about
ethical standards, organizational culture, the introduction of
the Company and others. (HR3)
The material on human rights particularly becomes a
requirement in the contract with manpower outsourcing
company providing the security guards. The security guards
assigned at Antams business units must have a certificate
of training from the Republic of Indonesia National Police
(Polri) in which there is an introduction and understanding
of human rights. Currently there are 329 security guards
at UBP Nickel Southeast Sulawesi, UBP Gold Pongkor and
Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit who
are outsourced and all have a training certificate from the
Polri. (HR2) (HR8)

28
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Pengakuan dan penghargaan terhadap HAM juga diwujudkan


dalam pemberlakuan hari kerja, waktu kerja dan waktu
istirahat, serta kerja lembur yang diatur dalam PKB V. Waktu
kerja dalam seminggu tidak boleh melebih 40 jam kerja. Bagi
pegawai yang melaksanakan pekerjaan melebihi waktu kerja
maka kelebihannya diperhitungkan sebagai kerja lembur.
Dengan ketentuan ini maka Antam tidak pernah melakukan
pemaksaan kerja kepada setiap pegawai. (HR7)

Recognition and respect for human rights are also


manifested in the implementation of working day, working
time and rest periods, as well as overtime work stipulated
in the CWA V. Working time in a week must not exceed 40
hours of work. For employees who work exceeding their
working time then the excess is calculated as overtime.
With this provision, Antam never do forced labor to every
employee. (HR7)

Penghargaan dan pengakuan terhadap HAM yang


tercantum dalam Standar Etika Perusahaan, menjadi
bukti kesungguhan Antam dalam mengimplementasikan
nilai-nilai universal HAM pada segala bentuk perluasan
investasi. Demikian pula pada kerjasama dengan mitra
kerja/pemasok, Antam mengharuskan mereka untuk
mematuhi dan melaksanakan nilai-nilai universal HAM.
Antam tidak akan melakukan toleransi terhadap mitra
kerja/pemasok yang mengabaikan atau tidak mematuhi
nilai-nilai universal HAM. (HR1) (HR2)

Respect and recognition for human rights contained in the


Corporate Code of Conduct, become evidence of Antams
commitment in implementing the universal values of
human rights in all forms of investment expansion. Similarly,
in cooperation with partners/suppliers, Antam requiring
them to comply with and implement the universal values
of human rights. Antam will not tolerate partners/suppliers
who neglect or do not adhere to universal values of human
rights. (HR1) (HR2)

29
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Tanggung Jawab Terhadap


Lingkungan
RESPONSIBILITY TOWARDS ENVIRONMENT

Peresmian Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati Taman Nasional Gunung Halimun Salak oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan Direktur Utama Antam Alwin Syah Loebis.
Minister of Forestry Zulkifli Hasan and Antams President Director Alwin Syah Loebis officially opened the Center for Biodiversity Conservation at Halimun Salak Mountain National Park.

30
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Antam berusaha melaksanakan praktik


pertambangan yang baik (good mining
practices) sejak perencanaan, pada saat
operasi, sampai setelah selesai kegiatan atau
pasca-tambang.
Antam implements good mining practices since
planning, during operations, until the completion
of activities or post-mining.

Kebijakan dan Etika Lingkungan

Policy and Ethics for Environment

Antam

kerusakan

Antam is aware of the potential risks of environmental

lingkungan akibat dari kegiatan operasi tambang. Berbeda

menyadari

potensi

risiko

ancaman

damage due to threats from mining operations. Unlike

dengan perusahaan pertambangan mineral lain, Antam

other mineral mining company, Antam has a variety of

memiliki beragam komoditas produk, yakni emas, perak,

commodity products, such as gold, silver, nickel, bauxite, iron

nikel, bauksit, pasir besi dan batubara. Keadaan ini membawa

sand and coal. This situation brings the consequence of the

konsekuensi diperlukannya ilmu pengetahuan multidispilin

need for multidiscpiline science and application of various

dan penerapan beragam teknologi, terkait pengelolaan

technologies, related to the management of environmental

dampak lingkungan sesuai produk yang dihasilkan.

impacts according to its products.

31
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Selain itu, Antam memiliki lokasi operasi pertambangan


tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, sehingga membawa
implikasi pada perbedaan kondisi geografis maupun situasi
sosial-budaya-ekonomi di masing-masing daerah. Diperlukan
kearifan dalam menyikapi semua keadaan tersebut, dengan
memberikan kesempatan pada berbagai pihak untuk
merumuskan bersama bagaimana bentuk pengelolaan
lingkungan yang terbaik.
Guna memastikan prinsip keberlanjutan, Antam berusaha
melaksanakan praktik pertambangan yang baik (good mining
practices) sejak perencanaan, pada saat operasi, sampai
setelah selesai kegiatan atau pasca-tambang. Kepatuhan
Antam pada praktik-praktik pertambangan yang baik dan
peraturan perundangan dinyatakan dalam Kebijakan Tata
Kelola Perusahaan (Corporate Governance Policy). Kebijakan
ini mengatur tanggung jawab Direksi dalam melakukan
evaluasi pada seluruh operasional pertambangan. Evaluasi
dijalankan dengan mempertimbangkan kepentingan
maupun kebutuhan para pemangku kepentingan disertai
pengelolaan risiko maupun peluang yang ada.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, selama tahun 2010 Antam
secara sungguh-sungguh mengelola dampak lingkungan
untuk meminimalkan ancaman kerusakan. Buah dari kerja
keras ini adalah pengakuan dari Kementerian Lingkungan
Hidup dalam bentuk pemberian penghargaan Proper Hijau
dan Proper Biru. Penghargaan Proper Hijau diberikan kepada
UBP Emas Pongkor, sedangkan Proper Biru diterima UBPP
Logam Mulia, UBP Nikel Sulawesi Tenggara serta UBP Nikel
Maluku Utara.
Kesungguhan
Antam
mengelola
lingkungan
juga
mematahkan tuduhan pencemaran yang sempat dilayangkan
sejumlah pihak ke UPT Bauksit Kijang, di Kijang, Kabupaten
Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Kasus ini telah mengemuka
sejak tahun 2005 dan terakhir berada dalam proses kasasi di
tingkat Mahkamah Agung (MA). Pada tanggal 3 April 2010,
MA mengeluarkan amar putusan yang menyatakan Antam
tidak terbukti melakukan pencemaran lingkungan seperti
yang dituduhkan. (EN28)

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

In addition, Antams mining operations locations spread


across various regions in Indonesia, which bring implications
on different geographical conditions and socio-culturaleconomic situation in their respective regions. It takes
wisdom in addressing all these circumstances, by providing
opportunities for various stakeholders to formulate together
the best form of environmental management.
To ensure the principles of sustainability, Antam implements
good mining practices since planning, during operations,
until the completion of activities or post-mining. Antams
compliance with good mining practices and regulations
stated in the Corporate Governance Policy. The policy sets
out responsibilities of the Board of Directors in evaluating all
mining operations. Evaluation is carried out by considering
the interests and needs of stakeholders with the management
risk and opportunity.
As in previous years, throughout 2010 Antam seriously
managed environmental impacts in order to minimize
the threat of damage. The result of this hard work is the
recognition from the Environment Ministry in the form
Green Proper and Blue Proper awards. Green Proper Award
was given to the UBP Gold Pongkor, while the Blue Proper
was received by Logam Mulia Processing and Refinery
Business Unit, UBP Nickel Southeast Sulawesi and UBP Nickel
North Maluku.
Antams commitment in managing the environment
invalidated the accusations of pollution filed by a number of
parties to the UPT Bauxite Kijang, in Kijang, Bintan Regency,
Riau Islands Province. This case has been raised since 2005 and
the last is still under appeal in the Supreme Court. On April 3,
2010, the Supreme Court issued a verdict stating Antam was
not guilty as charged of environmental pollution. (EN28)

32
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Kebijakan Lingkungan Antam

Antam Environmental Policy

1. Mengembangkan dan menerapkan suatu sistem


manajemen lingkungan yang mengacu kepada
peraturan perundangan dan standar yang berlaku.
2. Mengupayakan menggunakan sistem, metode,
peralatan, bahan yang memiliki dampak negatif
minimal bagi lingkungan dalam setiap kegiatan
pertambangan.
3. Menggunakan sumberdaya alam secara optimal
dalam rangka konservasi dan minimasi limbah.
4. Memiliki, melaksanakan, dan memenuhi dokumen
lingkungan dalam setiap kegiatan operasional.
5. Melakukan upaya pencegahan dan meminimalkan
terjadinya pencemaran terhadap lingkungan.
6. Meminimasi lahan terganggu dan merehabilitasi
sesuai dengan peruntukannya termasuk menjaga dan
memelihara flora dan fauna di dalamnya.
7. Memiliki prosedur tanggap darurat bagi kegiatan yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan lingkungan.
8. Memiliki rencana pentutupan tambang (mine closure)
pada setiap kegiatan pertambangan tahap operasi/
produksi.
9. Melakukan evaluasi untuk meningkatkan kinerja
lingkungan secara berkelanjutan.

1. Developing and implementing an environmental


management system which refers to the applicable
regulations and standards.
2. Striving to use the system, method, equipment,
materials which have minimal negative impact on the
environment in any mining activity.
3. Using natural resources optimally in effort of
conservation and to minimize waste.
4. Possessing, implementing, and complying with
the environmental document in any operational
activities.
5. Taking initiatives to prevent and minimize
environmental pollution.
6. Minimizing disturbed land and rehabilitating it in
accordance with its allocation, including protecting
and maintaining the flora and fauna in it.
7. Owning emergency response procedures for activities
that potentially lead to environmental accidents.
8. Owning a mine closure plan at each stage of mining
operation/production activities.
9. Conducting an evaluation to continually improve
environmental performance.

Sebagai bentuk pelaksanaan kebijakan lingkungan terkait


dengan kegiatan penutupan tambang, Antam menerbitkan
Pedoman Penutupan Tambang yang tertuang dalam
Surat Keputusan (SK) Direksi Nomor 344.K/026/DAT/2010
tertanggal 30 Desember 2010. Penerbitan SK ini menegaskan
kepatuhan Antam pada peraturan perundang-undangan
yang berlaku yakni Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78
Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pasca-Tambang dengan
mengacu ketentuan sebelumnya, yakni Peraturan Menteri
(Permen) ESDM Nomor 18 Tahun 2008 tentang Reklamasi
dan Penutupan Tambang.

Penutupan Tambang yang


Bertanggung Jawab (SO1)
Untuk mengoptimalkan berbagai hal terkait penutupan
tambang dan pasca-tambang, Antam membentuk Satuan
Kerja Environment and Mine Closure di tingkat Kantor Pusat
pada tahun 2008 yang sebelumnya bernama Environment
and Post Mining sebagai bentuk komitmen dan tanggung
jawab Antam pada kegiatan penutupan tambang, dengan
pelaksana teknis di masing-masing unit bisnis. Satuan
kerja inilah yang bertanggung jawab atas penyusunan dan

As a form of implementation of environmental policies


related to mine closure activities, Antam publishes Mine
Closure Guidelines as stated in the Board of Directors Decree
No. 344.K/026/DAT/2010 dated December 30, 2010. The
issuance of this decree confirms Antams compliance with
applicable legislation namely Government Regulation (PP)
No. 78 Year 2010 on Reclamation and Post-Mining with
reference to the previous provisions of the Energy and
Mineral Resources Minister Regulation No 18 Year 2008 on
Reclamation and Mine Closure.

Responsible Mine Closure (SO1)


To optimize the various matters relating to mine closure and
post-mining, Antam formed the Division on Environment
and Mine Closure at Head Office level in 2008, formerly
known as Environment and Post Mining as a form of Antams
commitment and responsibility for the mine closure activities
with the technical operators in their respective business units.
This division is responsible for preparation and making of

33
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

pembuatan dokumen Rencana Penutupan Tambang (RPT),


yang memuat hal sebagai berikut:
aspek legalitas penutupan tambang,
pengelolaan tenaga kerja,
pengelolaan aset,
pengelolaan dan pemantauan lingkungan,
pengembangan masyarakat,
audit pelaksanaan penutupan tambang, dan
prakiraan biaya penutupan tambang.

the Mine Closure Plan (RPT) document, which includes the


following:
legal aspects of mine closure,
management of workers,
management of assets,
environmental management and monitoring,
community development,
audit of mine closure implementation, and
mine closure cost estimates.

Pada tahun 2010, Antam telah selesai melakukan program


penutupan tambang dan pasca-tambang di tambang pasir
besi Cilacap dan telah mendapatkan persetujuan Bupati
Cilacap berdasarkan Surat Bupati Cilacap No.540/0667/25
tanggal 25 Februari 2010. Seremoni penutupan dan pamitan
kepada masyarakat dan Pemda Cilacap berlangsung pada 21
Desember 2010 yang dihadiri oleh Komisaris, Direktur Utama,
Direktur Operasi dan Direktur SDM & CSR Antam serta para
Senior Manager dan VP dari berbagai unit bisnis Antam,
dan juga Wakil Bupati Cilacap bersama Muspida Kabupaten
Cilacap, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), para
pensiunan dan mantan kuasa direksi tambang pasir besi
Cilacap, serta masyarakat Cilacap di sekitar lokasi Antam.

In 2010, Antam has completed mine closure and postmining program at iron sand mine in Cilacap and has
been approved by Cilacap Regent based on Cilacap Regent
Letter No.540/0667/25 dated February 25, 2010. Closing
ceremony and farewell to the people and Cilacap Regency
Government took place on December 21, 2010 which was
attended by Antams Commissioners, President Director,
Director of Operations and Director of HR & CSR as well as
Senior Managers and VPs of Antams various business units,
and also Cilacap Vice Regent with Regional Consultative
Council (Muspida) of Cilacap Regency, Directorate General of
Mineral and Coal (Minerba) of Energy and Mineral Resources
Ministry, retirees and former directors representatives of
the iron sand mining Cilacap, and communities around
Antams location.

Sebenarnya kegiatan operasi penambangan pasir besi di


Kabupaten Cilacap tak lagi dijalankan sejak 23 Oktober
2003, karena cadangan yang ada sudah tidak ekonomis
lagi. Sementara itu Antam menyusun dokumen RPT dengan
penekanan pada kegiatan pengelolaan tenaga kerja,
pengelolaan aset, pemantauan lingkungan, reklamasi dan
revegetasi, juga upaya pengembangan masyarakat di bidang
pendidikan, keagamaan, kesehatan dan infrastruktur.
Dalam penyusunan dokumen RPT, Antam secara
berkesinambungan melakukan dialog dengan masyarakat
setempat dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
Tujuannya agar kegiatan yang disusun dalam dokumen
RPT benar-benar disesuaikan dengan potensi daerah dan
kebutuhan masyarakat.
Dokumen RPT yang disusun mendapat persetujuan dari
Bupati Cilacap pada tanggal 29 Agustus 2005 dengan SK
No 540/3268/34. Setelah itu, maka Antam melanjutkan
kegiatan pasca-tambang mengacu kepada dokumen RPT
dengan penekanan pada dua aspek. Pertama, pemulihan
kondisi lingkungan alam sekitar lokasi tambang. Kedua,
pengembangan ekonomi masyarakat melalui serangkaian
kegiatan yang bertujuan meningkatkan kemandirian mereka.
Hasil pelaksanaan RPT diaudit pada tahun 2009 oleh Pusat
Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Universitas Diponegoro
sebagai lembaga independen, dan baru pada tahun 2010
mendapat persetujuan pelaksanaan kegiatan penutupan

The iron sands mining operations in Cilacap Regency actually


has been terminated since October 23, 2003, due to its
reserves that was no longer economical. In the meantime
Antam was preparing RPT with an emphasis on manpower
management activities, asset management, environmental
monitoring, reclamation and revegetation, as well as
community development efforts in education, religious,
health and infrastructure.
In preparing the RPT document, Antam continuously engaged
in dialogue with local communities and coordinated with
local governments. It was aimed at setting forth activities
in the RPT document which were adjusted to the local
potential and the communitys needs.
The RPT documents prepared was approved by the Cilacap
Regents on August 29, 2005 with Decree No. 540/3268/34.
Antam then continued its post-mining activities with
reference to the RPT document which emphasized on two
aspects. First, the restoration of the natural environment
around the mine site. Second, the economic development of
community through a series of activities aimed at increasing
their independence. The results of the RPT implementation
was audited in 2009 by the Center for Environmental Research
(PPLH) Diponegoro University as an independent institution,
and only in 2010 the implementation of mine closure and

34
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

tambang dan pasca-tambang oleh Bupati Cilacap, yang


artinya Antam telah melakukan kewajiban sejak tambang
dibuka sampai tambang ditutup.

post-mining activities was approved by the Cilacap Regent,


which means Antam has done its duty since the mine opened
until the mine closed.

Di bidang pengelolaan lingkungan, antara lain telah dilakukan


reklamasi lahan bekas tambang seluas 422,8 hektar. Di lahan
yang sama juga dirintis pemanfaatan untuk pertanian sawah
dan hortikultura seperti budidaya semangka, kacang panjang,
cabai, ketela, terong, kedelai dan kacang tanah. Seluruh
lokasi tambang Antam sudah memiliki dokumen Rencana
Penutupan Tambang (RPT). Perusahaan juga menyediakan
dana Jaminan Reklamasi yang disisihkan setiap tahun untuk
persiapan penutupan tambang, khusus di aspek lingkungan.
Untuk bantuan di bidang sosial pasca-tambang, Antam
mengalokasikan dana dari Satuan Kerja CSR. (MM10)

In the environmental management, the company among


others has conducted reclamation of post mining land area of
422.8 hectares. It also pioneered the utilization of the land in
the same area for agricultural and horticultural fields such as
cultivation of watermelons, beans, peppers, cassava, eggplant,
soybean and peanuts. Antams entire mine sites already have a
Mine Closure Plan (RPT) document. The Company also provides
a Reclamation Guarantee fund set aside each year for mine
closure preparation, particularly in environmental aspect. For
social post-mining assistance, Antam allocates funds from the
CSR Division. (MM10)

Sementara di bidang pengelolaan sosial, sejak tahun 2005


telah diberikan bantuan pinjaman lunak melalui Program
Kemitraan sebesar Rp1,2 miliar untuk 48 mitra binaan
di Kabupaten Cilacap yang menjadi bagian dari upaya
pemberdayaan ekonomi masyarakat. Selain itu Antam juga
memberikan bantuan senilai Rp1,5 miliar melalui kegiatan
Bina Lingkungan dan pengembangan masyarakat atau
community development. (EC8)

While in social management, the company has since 2005


provided soft loan assistance through the Partnership
Program amounted to Rp1.2 billion for 48 foster partners
in Cilacap Regency who are part of community economic
empowerment. Antam also provided assistance valued at
Rp1.5 billion through the Community Stewardship activities
and community development. (EC8)

Selain di Cilacap, tambang pasir besi juga ada di wilayah


Ketawang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Melalui
kerjasama dan pendampingan oleh Universitas Jenderal
Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah, kini sebagian
masyarakat di bekas lokasi tambang di Desa Munggangsari,
Kecamatan Grabag dapat mengembangkan budidaya
pertanian hortikultura di lahan pasir pantai serta
pemeliharaan hewan ternak.

Besides in Cilacap, there also iron sand mines in Ketawang area,


Purworejo Regency, Central Java. Through the cooperation
and assistance by the Jenderal Soedirman University,
Purwokerto, Central Java, now part of the community in the
post mining site in the Munggangsari Village, Grabag District
are able to develop horticultural cultivation in coastal sand
land and livestock raising.

Panen kubis pada lahan bekas tambang di Kutoarjo, Jawa Tengah.


Cabbage harvesting festivities at Antams post-mining area, Kutoarjo, Central Java.

35
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Pada tanggal 20 Desember 2010 dilaksanakan panen


perdana komoditas kubis pada lahan demplot seluas enam
hektar di sekitar pantai Ambarketawang. Selain itu dari hasil
pendampingan diketahui bahwa lahan bekas lokasi tambang
cocok untuk ditanami cabe merah keriting dengan potensi
panen mencapai 9,75 ton per hektar dan semangka dengan
potensi panen sebesar 29,6 ton per hektar.

On December 20, 2010 the first harvest of cabbage


commodity was conducted on six hectares of demplot land
around Ambarketawang beach. From result of assistance it
was discovered that the post mining site land is suitable for
planting curly red pepper with a potential harvest reached
9.75 tons per hectare and watermelon with a potential
harvest of 29.6 tons per hectare.

Antam juga telah menghentikan kegiatan penambangan


bauksit di Kijang, Pulau Bintan sejak 22 September 2009.
Selanjutnya selama tahun 2010 hingga awal tahun 2011
hanya dilakukan kegiatan pengangkutan dan penjualan
bijih bauksit, dalam rangka memanfaatkan seluruh bahan
baku yang telah ditambang sebelumnya. Bersamaan dengan
ini, Antam melakukan perubahan struktur organisasi dan
keberadaan UBP Bauksit Kijang untuk menjadi Unit PascaTambang (UPT) Kijang. Perubahan ini sesuai Surat Keputusan
(SK) Direksi No.229.K/0251/DAT/2010 mengenai Susunan
Struktur Organisasi Pasca-Tambang Kijang.

Antam also has terminated bauxite mining in Kijang, Bintan


Island since September 22, 2009. During 2010 to early 2011
the company only operated transporation and sale of bauxite
ore, in order to utilize all the raw materials that have been
mined previously. Along with this, Antam changed the
organizational structure and the presence of UBP Bauxite
Kijang to be a Post-Mining Unit (UPT) Kijang. This change was
based on the Board of Directors Decree (SK) No.229.K/0251/
DAT/2010 on the Composition of Organizational Structure
Post-Mining Kijang.

Environmental Performance

Kinerja Lingkungan
Secara keseluruhan biaya lingkungan yang dikeluarkan
Antam selama tahun 2010 mencapai Rp69,31 miliar, naik
dibanding biaya lingkungan tahun 2009 sebanyak Rp54,05
miliar. Biaya tersebut digunakan antara lain untuk reklamasi
dan revegetasi, pengendalian erosi dan limbah, serta
kegiatan pemantauan lingkungan lainnya. Selain itu pada
tahun 2010 Antam juga menyediakan pencadangan biaya
untuk jaminan reklamasi dan penutupan tambang sebesar
Rp226 miliar, naik dari besaran biaya serupa pada tahun 2009
sebanyak Rp176 miliar. (EN30)
Besaran Biaya Lingkungan, Jaminan Reklamasi dan
Penutupan Tambang 2010 (EN30)

Antams total environmental costs incurred during 2010


reached Rp69.31 billion, an increase from environmental
costs in 2009 of Rp54.05 billion. These costs were used for
reclamation and revegetation, erosion and waste control,
and other environmental monitoring activities. Also in 2010,
Antam provided a reclamation and mine closure guarantee
allocation amounted to Rp226 billion, an increase from
similar costs in 2009 of Rp176 billion. (EN30)

The Cost of Environmental, Reclamation and Mine Closure


Guarantee 2010 (EN30)
Jumlah (Rp miliar) Total (Rp billion)

Tahun Year

Biaya Lingkungan
Environmental Cost

Jaminan Reklamasi dan


Penutupan Tambang
Reclamation and Mine Closure Guarantee

2008

49

156

2009

54

176

2010

69

226

Pemanfaatan Lahan dan


Keanekaragaman Hayati
Pemanfaatan utama lahan ditujukan untuk kegiatan
operasional pertambangan dan aktivitas pendukung lainnya,
misalnya rehabilitasi melalui reklamasi. Selama tahun 2010 luas
lahan terganggu ada 44,30 hektar dengan jumlah kumulatif
5.291,30 hektar. Sementara luas lahan yang telah direhabilitasi
selama tahun 2010 mencapai 196,64 hektar, dengan luas
kumulatif 4.435,64 hektar. (MM1)

Land Utilization and Biodiversity


The main utilization of land is aimed at mining operations and
other supporting activities, including rehabilitation through
reclamation. During the year 2010 the area of disturbed land
was 44.30 hectares with a cumulative total area of 5,291.30
hectares. While the land that has been rehabilitated during
the year 2010 reached 196.64 hectares, with a cumulative
total area of 4,435.64 hectares. (MM1)

36
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pada tahun 2010 ada tambang nikel baru yang dioperasikan,


terletak di wilayah Tapunopaka, Kecamatan Molawe, di
Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Luasan
lahan baru yang dijadikan lokasi pertambangan ini mencapai
28,67 hektar, dan dipastikan tidak berada pada daerah yang
termasuk kawasan terlindungi atau kawasan dengan nilai
keanekaragaman hayati tinggi.
Secara umum, dari seluruh wilayah kuasa pertambangan (KP)
Antam, hanya wilayah yang dikelola UBP Emas Pongkor,
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat yang sebagian berada
dalam Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan
termasuk kawasan terlindungi. Dari total luas Kuasa Pertambangan
di UBP Emas Pongkor seluas 6.047 hektar, sebesar 4.723 hektar
berada di dalam kawasan TNGHS. Untuk meminimalkan gangguan
terhadap keanekaragaman hayati yang ada, Antam melakukan
penambangan bawah tanah sehingga flora, fauna serta habitat
yang ada di atasnya tidak terganggu. (EN11) (EN12) (MM2)

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

In 2010, there was a new nickel mine operated in Tapunopaka


region, Molawe District, North Konawe Regency, Southeast
Sulawesi Province. The land used as the mine site reached
28.67 hectares, and has been confirmed to be located outside
protected areas or areas with high biodiversity value.
In general, the entire Antams mining concession (KP) areas,
only those managed UBP Gold Pongkor, Bogor regency, West
Java Province are partly located in Mount Halimun Salak
National Park (TNGHS) and included in protected area. Of the
total area in the UBP Gold Pongkor of 6,047 hectares, 4,723
hectares of the area located in the TNGHS area. To minimize
disruption to the existing biodiversity, Antam conducted
underground mining so that the flora, fauna and habitats
are not disturbed. (EN11) (EN12) (MM2)

Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati


TNGHS: Terbesar di Asia Tenggara
TNGHS Biodiversity Conservation Center:
the biggest in southeast asia

esungguhan Antam menjaga keanekaragaman


hayati di Taman Nasional Gunung Halimun
Salak (TNGHS) diwujudkan dalam kerjasama dengan
Kementerian Kehutanan, melalui peresmian TNGHS
sebagai Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati.
Peresmian dilakukan pada 27 Desember 2010 oleh
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan Direktur Utama
Antam. Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati TNGHS
meliputi pembangunan berbagai sarana, seperti Pusat
Penelitian dan Pendidikan Pohon dan Tanaman Asli
(P4TA), Pusat Pembenihan dan Penanaman Pohon Asli,
serta sarana pembibitan. Selain itu akan dibangun Pusat
Reklamasi dan Restorasi Lahan. Nantinya Pusat Konservasi
Keanekaragaman Hayati TNGHS akan menjadi pusat
keanekaragaman hayati terbesar di Asia Tenggara. (EN14)
Bersamaan peresmian Pusat Konservasi Keanekaragaman
Hayati TNGHS, dilakukan pelepasan ke alam satwa
langka endemik yang populasinya terancam punah
(endangered) yakni Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) di
sekitar UBP Emas Pongkor. Elang Jawa menurut sejumlah
referensi dianggap identik dengan lambang negara RI
yakni Garuda. Meski tersebar dari ujung barat hingga
ujung timur Pulau Jawa, namun keberadaan satwa ini
kian langka seiring menyusutnya luasan hutan primer
dan daerah perbukitan yang menjadi habitatnya. Jumlah
Elang Jawa kini diperkirakan berkisar antara 600-1.000
ekor saja di alam liar. Selain Elang Jawa, di TNGHS ini juga
terdapat Owa Jawa (Hylobates moloch) yang termasuk
satwa yang harus dilindungi. (EN15)

ntams commitment in maintaining biodiversity in


Mount Halimun Salak National Park (TNGHS) has been
realized in cooperation with the Forestry Ministry through
the inauguration TNGHS as the Biodiversity Conservation
Center. The inauguration was conducted on December
27, 2010 by Forestry Minister Zulkifli Hasan and Antam
President Director. TNGHS Biodiversity Conservation
Center includes the development of various facilities,
such as the Center for Research and Education of Native
Trees and Plants (P4TA), the Indigenous Tree Seeding and
Planting Center, and nursery facilities. Additionally, a
Center of Reclamation and Land Restoration will be built.
The TNGHS Biodiversity Conservation Center will be the
largest biodiversity center in Southeast Asia. (EN14)
Along with the inauguration TNGHS Biodiversity
Conservation Center, released endemic endangered
species Javan hawk eagle (Spizaetus bartelsi) to its natural
habitat around UBP Gold Pongkor. The Javan hawk eagle,
according to some references, is considered identical with
the Indonesia state symbol of Garuda. Although their
existence is spread from the western tip to the eastern
tip of Java island, this species is increasingly rare as the
primary forest and hilly areas, which are their habitat,
are shrinking. The number of Javan hawk eagle is now
estimated between 600-1,000 in the wild. Besides Javan
hawk eagle, another endangered species Javan gibbons
(Hylobates moloch) also live within TNGHS. (EN15)

37
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Antam melakukan identifikasi serta inventarisasi flora/fauna


langka yang dilindungi, baik oleh daftar International
Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List maupun
perundang-undangan
yang
dikeluarkan
Pemerintah
Indonesia. Ada beberapa spesies fauna dilindungi yang
ditemukan di lokasi operasi pertambangan di unit bisnis
Antam. Spesies ini dikonservasi melalui penangkaran,
bekerjasama dengan pihak lain.

Antam has conducted identification and inventory of


endangered flora/fauna, both listed on the International
Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List as well as
the laws issued by the Government of Indonesia. There are
several endangered species of fauna found in the mining
operations area of Antams business units. These species
are conserved through breeding, in cooperation with
other parties.

Spesies Langka dan Dilindungi (EN15)

Endangered and Protected Species (EN15)


Lokasi Location

Status

1.

No

Anoa (Bubalus depressicornis)

Nama Spesies Name of Species

UBP Nikel Sulawesi Tenggara


UBP Nickel Southeast Sulawesi

Terancam punah Endangered

2.

Elang jawa (Spizaetus bartelsi)

UBP Emas Pongkor


UBP Gold Pongkor

Terancam punah Endangered

3.

Kepiting Kenari (Birgus latro)

UBP Gebe
UPT Gebe

Data Kurang Data Defecient

4.

Owa jawa (Hylobates moloch)

UBP Emas Pongkor


UBP Gold Pongkor

Terancam punah Endangered

Kegiatan lain adalah pembibitan dan penanaman tanaman


asli yang selama ini tumbuh di kawasan TNGHS. Sampai
akhir tahun 2010, sudah ditanam 1.108 pohon di lahan
seluas 0,5 ha di lokasi Kopo, terdiri dari pohon rasamala
(Altingia axelsa Noronha), pohon puspa (Schima walichii),
pohon manglid (Manglietia glauca BI) dan pohon ganitri
(Elaeocarpus ganitrus).

Penggunaan Material
Material utama dalam kegiatan produksi di UBP Emas
Pongkor dan UBP Nikel Sulawesi Tenggara adalah batuan
mineral hasil penambangan. Sedang material utama untuk
proses produksi di UBPP Logam Mulia adalah dore bullion,
yang didapat dari UBP Emas Pongkor. Seluruh material
yang dimanfaatkan sebagian besar habis terpakai, hanya
sebagian kecil, yakni material buangan dari proses produksi
yang digunakan kembali setelah diolah sendiri. Jumlah
material yang digunakan tersaji dalam tabel dan informasi
dari UBPP Logam Mulia hanya tersaji untuk tahun 2010,
karena baru mulai dihitung. (EN1) (EN2)
Untuk keperluan ekspor, juga digunakan material khusus
kemasan yang terbuat dari bahan ramah lingkungan,
untuk memuat bijih feronikel yang akan dikapalkan ke
konsumen. Untuk pengapalan bijih nikel dan bijih bauksit
dilakukan dengan sistem curah ke dalam palka kapal tanpa
menggunakan kemasan. Selama tahun 2010 tidak terdapat
klaim mengenai kemasan. (EN27)

Another activity is the seeding and planting of indigenous


plants that had been grown in the TNGHS area. Until the end
of 2010, 1,108 trees have been planted in an area of 0.5 ha
at Kopo, consisting of Rasamala (Altingia axelsa Noronha),
puspa (Schima walichii), manglid (Manglietia glauca BI) and
ganitri (Elaeocarpus ganitrus) trees.

Material Usage
The main material in production activity at UBP Gold Pongkor
and UBP Nickel Southeast Sulawesi is minerals from mining.
While the main material for production process at Logam
Mulia Processing and Refinery Business Unit is dore bullion,
which is obtained from the UBP Gold Pongkor. All materials
are mostly used up, and there is only a small part of waste
materials from production processes which is reused after
being processed. The amount of materials used is presented
in the tables and Logam Mulia Processing and Refinery
Business Unit only has information for the year 2010 when
the material usage started to be calculated. (EN1) (EN2)
For export purposes, the packaging is made from
environmentally friendly material to load the ferronickel ore
that will be shipped to the consumer. For shipments of nickel
ore and bauxite ore is done in bulk system into a ship hold
without using the packaging. During the year 2010 there
were no claims on packaging. (EN27)

38
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Material yang Digunakan dalam Proses Produksi (EN1)


Material yang Digunakan
Material Used

No

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Material Used in Production Process (EN1)


Volume

Satuan
Unit

Tahun Year 2008

Tahun Year 2009

Tahun Year 2010

UBP Emas Pongkor UBP Gold Pongkor


1.

Bijih emas Gold ore

2.

NaCN

Wmt

355,076

348,733

335,675

Kg

520,350

522,450

522,625

3.

Karbon aktif Active carbon

Kg

27,150

42,900

48,800

4.

Timbal nitrat Lead nitrate

Kg

42,325

42,275

40,975

5.

Grinding ball

Kg

682,996

609,881

587,374

6.

H2O2

Kg

82,315

25,460

54,490
22,525

7.

Flocullant

Kg

15,175

18,150

8.

CuSO4

Kg

74,575

90,375

85,425

9.

HCl

Kg

523,074

566,300

422,716

10.

NaOH padat Solid NaOH

Kg

194,350

203,400

142,600

11.

Kapur mati Slake lime

Kg

581,098

635,690

419,174

12.

Ethylene glycol

Kg

2,025

2,925

3,825

13.

Solar Diesel oil

Kg

732,731

617,887

532,672

14.

Boraks Borax

Kg

2,100

3,824

7,050

15.

Koagulan curah Bulk coagulant

Kg

175,212

105,793

132,664

16.

Koagulan konsentrat Concentrate coagulant

Kg

2,850

3,880

4,985

17.

NaMBS

Kg

1,106,025

915,500

949,275

Wmt

1,236,295

802,166

1,595,170

UBP Sulawesi Tenggara UBP Nickel Southeast Sulawesi


1.

Bijih nikel Nickel ore

2.

Batubara Coal

Kg

128,920

95,425

164,702

3.

Batu kapur Limestone

Kg

12,941

11,340.27

18,481

4.

Antrasit Anthracite

Kg

10,418

8,233

446

5.

Kapur tohor Unslake lime

Kg

2,656

2,946

3,066

75,223

70,575

UBPP Logam Mulia Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit
1.

Anode, Dore bullion

Kg

2.

Klorine cair Liquid chlorine

Kg

8,100

7,200

3.

HCl

Kg

15,000

19,000

4.

HNO3

Kg

29,015

17,950

5.

Bubuk besi Fe powder

Kg

6,000

5,000

6.

NaOH

Kg

1,550

3,050

7.

Boraks Borax

Kg

4,000

3,250

8.

Bubuk soda Sodium Carbonate

Kg

1,550

1,750

9.

Garam teknis Sodium Chlorida

Kg

3,050

3,500

Daur Ulang Material

Material Recycling

Material yang digunakan kembali dalam proses produksi


di UBP Emas Pongkor adalah sebagian sianida (CN) dalam
bentuk natrium-sianida (NaCN) sisa proses sianidasi.
Pemanfaatan ulang sebagian NaCN dilakukan melalui
proses pemompaan sebagian air di thickener unit ke
miling unit. Melalui proses ini diperoleh 98.359 kg NaCN
daur ulang atau 18,8% dari total NaCN terpakai selama

Materials that are reused in the production process at the UBP


Gold Pongkor is partially cyanide (CN) in the form of sodiumcyanide (NaCN) from cyanide process. The reuse of some of
NaCN is done through the pumping process of some water
in the thickener unit to miling unit. Through this process

39
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

tahun 2010. Jumlah ini naik dibanding banyaknya NaCN


yang didaur ulang pada tahun 2009 sebesar 96.130,8 kg
(18,4%). Hal ini terjadi karena sianida yang dikembalikan
ke sistem selama tahun 2010 memiliki konsentrasi yang
lebih tinggi yakni 215 part per million (ppm), sedangkan
pada tahun 2009 hanya 200 ppm. (EN2)
Upaya daur ulang dan pemanfaatan kembali material
dalam proses produksi, juga dilakukan di UBP Nikel
Sulawesi Tenggara. Ada dua sumber utama limbah untuk
proses pengolahan kembali. Pertama, 24.222 ton split
metal hasil dari slag treatment dimasukkan ke dalam proses
pengolahan, dan dari proses daur ulang ini dihasilkan
material pengganti bijih nikel sebesar 8% atau 1.937,76
ton. Kedua, 12.165 ribu ton debu diolah menjadi pellet
maupun campuran wet ore untuk dimasukkan kembali
ke dalam proses produksi, hingga dihasilkan material
pengganti bijih nikel sebanyak 2% atau 252,3 ton. (EN2)
Di UBPP Logam Mulia, material daur ulang yang
dimanfaatkan kembali adalah garam yang diperoleh
melalui proses pengolahan air limbah (penggaraman).
Dari proses ini selama tahun 2010 diperoleh 160 kilogram
garam atau 4,3% dari jumlah keseluruhan garam yang
dibutuhkan. (EN2)

Pemanfaatan dan Daur Ulang Air


Sejalan dengan kebijakan lingkungan perusahaan,
pemanfaatan air dilakukan secara optimal di semua unit
bisnis yang ada. Pengolahan air limbah dilaksanakan
melalui pengawasan ketat guna menjamin pemenuhan
standar baku mutu sesuai peraturan perundang-undangan.
Prosedur ini juga menjamin air limbah olahan yang dibuang
ke badan air tidak melampaui baku mutu yang telah
ditetapkan dan tidak mempengaruhi habitat/ekosistem dan
keanekaragaman hayati di dalamnya. Sampai akhir periode
pelaporan, Antam tidak menerima pengaduan mengenai
terjadinya pencemaran di badan air maupun terganggunya
habitat beserta keanekaragamanan hayati. (EN25)

Pemanfaatan, Daur Ulang dan Pembuangan Air


Di Ubp Emas Pongkor
UBP Emas Pongkor terus melanjutkan kebijakan Perusahaan
untuk tidak lagi memanfaatkan sumber air di lingkungan,
baik sumber air permukaan maupun air tanah untuk
keperluan operasi tambang dan produksi. Pemanfaatan

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

98,359 kg of recycled NaCN is obtained or 18.8% of the total


NaCN used during the year 2010. This amount increased
compared to the amount of NaCN recycled in 2009 which
amounted to 96,130.8 kg (18.4%). This happened because
the cyanide returned to the system during 2010 had a higher
concentration of 215 part per million (ppm), whereas in 2009
only 200 ppm. (EN2)
Efforts to recycle and reuse materials in the production
process, also conducted at UBP Nickel Southeast Sulawesi.
There are two main sources of waste for recycling process.
First, 24,222 tons of split metal produced from the slag
treatment is put into the processing, and this recycling
process produces material of substitute nickel ore as much as
8% or 1,937.76 tons. Secondly, 12,165 thousand tons of ash
is processed into pellets or a mixture of wet ore to put back
into the production process, to produce materials of nickel
ore substitute as much as 2% or 252.3 tons. (EN2)
At Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit,
recycled material that is reused is the salt that is obtained
through the wastewater treatment process (salting). From
this process during 2010 160 kg of salt was obtained or 4.3%
of the total salt needed. (EN2)

Utilization and Recycling of


Water
In line with the companys environmental policy, optimal
utilization of water is implemented in all business units.
Waste water treatment is carried out with tight supervision
to ensure compliance with quality standards according to
the laws. This procedure also ensures that the processed
waste water disposed into water bodies does not exceed
the quality standards that have been set and does not affect
the habitat/ecosystem and biodiversity in it. Until the end of
the reporting period, Antam did not receive any complaints
about water bodies pollution and disturbance to habitat and
biodiversity. (EN25)

Utilization, Recycling and Disposal of Water at


UBP Gold Pongkor
UBP Gold Pongkor continues the Companys policy to stop
the utilization of water resources in the environment,
both surface water and ground water sources for mining
operations and production purposes. The ground water is

40
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

air tanah hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik,


yakni diolah menjadi air minum dan air bersih. Jumlah air
tanah yang dimanfaatkan selama tahun 2010 mencapai
17.887 meter kubik (m3), naik dibanding tahun 2009 yang
hanya 11.684 m3. Peningkatan ini disebabkan karena
terjadi penambahan jumlah tenaga kerja sumber luar
(outsourcing), dari 1.194 orang pada tahun 2009 menjadi
1.488 pekerja di tahun 2010. (EN8)
Catatan penting terkait data pemanfaatan air untuk
keperluan internal di UBP Pongkor adalah perubahan data
yang sebelumnya tersaji dalam Laporan Keberlanjutan 2008
dan 2009 dan pengulangan pernyataan yang mengikutinya
(restatement). Perubahan data penggunaan air dilakukan
karena adanya pencatatan data yang lebih akurat.
Pemanfaatan air tanah melalui sumur bor dilakukan
dengan pengawasan ketat, terutama pemantauan atas
dampak terhadap sumber air di sekitar UBP Emas Pongkor.
Sementara itu penggunaan sumur gali sebagai sumber
air mulai dihentikan sejak Februari 2010. Sampai akhir
periode pelaporan tidak ada keluhan maupun laporan
mengenai sumber air yang terpengaruh, baik sumber air
alami maupun milik penduduk di sekitar lokasi UBP Emas
Pongkor. (EN9)
Pengambilan Air Untuk Keperluan Internal (EN8)

Nama Inlet
Name of Inlet

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

only utilized to meet domestic demand, which is processed


into drinking water and clean water. The amount of
groundwater that is used during 2010 reached 17,887 cubic
meters (m3), an increase compared to utilization in 2009
that was only 11,684 m3. The increase was due to additional
number of outsourced workers from 1,194 people in 2009 to
1,488 workers in 2010. (EN8)
Important notes related to water utilization data for internal
purposes at the UBP Gold Pongkor are data changes that
were previously presented in the 2008 and 2009 Sustainability
Reports and restatement. Changes in water usage data were
done due to a more accurate recording.
Utilization of ground water through drilled well is done with
tight supervision, particularly monitoring of the impact on
water resources around the UBP Gold Pongkor. Meanwhile,
the use of dug wells as water sources has been halted since
February 2010. Until the end of the reporting period no
complaints or reports of the affected water sources, both
natural and water resources belonging to the people in the
vicinity of UBP Gold Pongkor location. (EN9)

Water Taking for Internal Usage (EN8)


Volume Pengambilan Taking Volume
(m3/tahun m3/year)

Jenis Sumber
Type of Source

Kapasitas
Capacity

Inlet 1

Sumur bor Drilled well

75 m /hari (day)

7,665

11,536

17,807

Inlet 2

Sumur gali Dug well

10 m /hari (day)

176

144

80

7,841

11,684

17,887

Tahun Year 2008


3

Jumlah Total

Pemanfaatan air yang digunakan untuk operasional tambang


dan produksi dipenuhi dari proses daur ulang. Total jumlah
air yang didaur ulang pada tahun 2010 mencapai 4.608.471
m3. Jumlah ini turun dibanding volume air yang didaur
ulang selama tahun 2009 sebesar 5.683.000 m3. Air daur
ulang diperoleh dari proses operasi tambang (mine recycle)
4.290.808 m3 dan dari pabrik produksi/pengolahan bijih emas
(plant recycle) 317.663 m3. (EN10)

Tahun Year 2009

Tahun Year 2010

The water utilization for mining and production operations


purposes is fulfilled by recycling process. Total amount of
recycled water in 2010 reached 4,608,471 m3. The amount
decreased from recycled water volume in 2009 of 5,683,000
m3. The recycled water obtained from mining operation
process (mine recycle) was 4,2990,808 m3 and from
production plant/processing of gold ore (plant recycle) was
317,663 m3. (EN10)

41
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pemanfaatan Daur Ulang Air Limbah untuk Produksi (EN10)

Asal Air
Water Source

Satuan
Unit

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Utilization of Recycled Waste Water for Production (EN10)


Volume
(ribu m3 thousand m3)

Resirkulasi
Resirculation

Tahun Year

Tahun Year

Tahun Year

2008

2009

2010

Air dari IPAL tambang


Water from IPAL mine

Air bahan baku pabrik, air backfilling, dan air


pemboran tambang
Plant raw material water, backfilling water,
and mine drilling water

4,603

5,418

4,290

Air limbah tailing pabrik


Plant tailing waste water

m3

Air limbah tailing ke pabrik sebagai air proses


Tailing waste water to the plant as
processed water

415

265

317

5,018

5,683

4,607

Jumlah Total

UBP Emas Pongkor mempunyai dua unit Instalasi Pengolahan


Air Limbah (IPAL), yakni IPAL Tambang dan IPAL Cikaret.
Melalui unit IPAL ini, air limbah dari proses produksi dan
pabrik pengolahan terlebih dulu diolah sebelum digunakan
kembali atau dibuang ke badan air. Dari hasil pemantauan
selama 2010 diketahui, air limbah yang diolah telah
memenuhi persyaratan peruntukan air dan baku mutu yang
ditentukan pemerintah daerah setempat, sehingga layak
untuk dibuang ke badan air. (EN21)

UBP Gold Pongkor has two Waste water Treatment


Installations (IPAL), namely IPAL Tambang and IPAL Cikaret.
Through these IPAL units, waste water from production
process and processing plant are processed before being
reused or disposed to water bodies. From observation during
2010, processed waste water has met the requirement of
water purpose and quality set by local government and can
be disposed to water bodies. (EN21)

Pembuangan Limbah Cair ke Badan Air (Sungai Cikaniki) (EN21)

Liquid Waste Disposal to Water Body (Cikaniki River) (EN21)

Nama Outlet m3/tahun


Name of Outlet m3/year

Kategori Badan Air*


Category of Water Body

Volume
(ribu m3/tahun thousand m3/year)
Tahun Year 2008

Tahun Year 2009

Tahun Year 2010

2,402

2,437

1,677

IPAL Cikaret
Cikaret Waste Water
Treatment

1,799

752

1,204

Jumlah Total

4,201

3,189

2,881

IPAL Tambang
Mine Waste Water Treatment

B, C, D

* Peruntukan badan air berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah


Tingkat I Provinsi Jawa Barat No.38 Tahun 1991 tentang Peruntukan Air dan
Baku Mutu Air pada Sumber Air di Jawa Barat.
Water body category is based on the West Java Governor Decree No.38/1991
on Water Quality Standard of Water Resources in West Java.

Pemakaian, Daur Ulang dan Pembuangan Air di


UBP Nikel Sulawesi Tenggara

Usage, Recycling and Disposal of Water at UBP


Nickel Southeast Sulawesi

Hingga saat ini kebutuhan air di UBP Nikel Sulawesi Tenggara


masih berasal dari air permukaan, yakni dari sungai di sekitar lokasi
tambang dan pabrik pengolahan. Total air yang dimanfaatkan
selama tahun 2010 mencapai 7.609.000 m3, naik dibandingkan
pemakaian air tahun 2009 sebesar 7.281.000 m3. Pemanfaatan
sungai sebagai sumber air dilakukan dengan pengawasan

The water needs at UBP Nickel Southeast Sulawesi up until


now are originated from surface water of rivers around
the mine and processing plant. Total water utilized in 2010
reached 7,609,000 m3, increased from water usage in 2009 of
7,281,000 m3. The utilization of river as water source is done

42
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

ketat, sehingga selama tahun 2010 tidak ada pengaduan dari


masyarakat terkait terganggunya sumber air di sekitar lokasi
tambang maupun pabrik pengolahan. (EN8) (EN9)

with tight supervision, so there were no reports from people


regarding disturbance to water sources around the mine and
processing plant. (EN8) (EN9)

Volume Pengambilan Air di UBP Nikel Sulawesi Tenggara (EN8)

Total Water Taking at UBP Nickel at Southeast Sulawesi (EN8

Nama Inlet
Name of Inlet

Sumber Air
Water Source

Volume (ribu m3/tahun thousand m3/year)

Keperluan
Purpose

Tahun Year 2008

Tahun Year 2009

Tahun Year 2010

Kumoro

Sungai River

Internal

2,190

920

1,314

Huko-huko

Sungai River

Produksi Production

6,527

6,361

6,295

8,717

7,281

7,609

Jumlah Total

UBP Nikel Sulawesi Tenggara dilengkapi dua kolam


penampungan dan resirkulasi untuk menampung dan
mengolah air limbah dari pabrik pengolahan dan proses
pendinginan slag. Air hasil olahan sebagian digunakan
kembali untuk kegiatan produksi, sehingga mencegah
pengambilan air dari sungai secara berlebihan. Melalui
keberadaan kedua kolam ini, selama tahun 2010 terdapat
22.011.000 m 3 air daur ulang, naik jumlahnya dibanding
tahun 2009 yakni 6.662.000 m 3. Peningkatan air daur
ulang ini disebabkan karena pada tahun 2010 kegiatan
produksi berlangsung optimum, baik di pabrik FeNi 1, 2
maupun 3. Hal ini menambah produksi feronikel sebesar
49% dibanding tahun sebelumnya. (EN10)
Selain itu, ada empat unit bangunan pengendali erosi
dan sedimentasi (cek dam) untuk pembuangan air limbah
ke laut, dan dua unit cek dam untuk pembuangan air
limbah ke sungai. Keberadaan enam unit cek dam ini
juga menjadi bagian dari upaya Antam untuk menjamin
air limbah yang dibuang ke badan air (sungai dan
laut), sudah memenuhi baku mutu yang ditetapkan
pemerintah. Dengan demikian dipastikan tidak ada
habitat maupun keanekaragaman hayati di dalamnya
yang terganggu. (EN21) (EN25)
Pembuangan Limbah Cair dari Hasil Pengolahan (EN21)

UBP Nickel Southeast Sulawesi has two storage and


recirculation ponds to accommodate and treat waste water
from the processing plant and the slag cooling process. Some
of the processed water is reused for production activities, to
prevent excessive water taking from the river. From the two
ponds, there was 22,011,000 m3 of recycled water in 2010,
increased from 2009 volume of which is 6,662,000 m3. The
increase of recycled water was due to optimum production
activities in 2010, both at FeNi smelter 1, 2 and 3. This adds
to the production of ferronickel by 49% compared to the
previous year. (EN10)
In addition, there are four units of erosion and sedimentation
control structures (check dam) to dispose waste water into the
sea, and two units of check dam to dispose waste water into
rivers. The existence of these six units check dam also become
part of Antams efforts to ensure that waste water disposed
into water bodies (rivers and sea), has met quality standards
set by the government. This ensures that no habitat and its
biodiversity are disturbed. (EN21) (EN25)

Liquid Waste Disposal from Processing (EN21)


Volume

Nama Outlet
Name of Outlet

Cek Dam Bea Cukai


Check Dam Bea Cukai

Jumlah Total

Tujuan Pembuangan
Disposal Destination

(ribu m3/Tahun thousand m3/Year)


Tahun Year 2008

Tahun Year 2009

Tahun Year 2010

Kolam resirkulasi
Resirculation Pond

3,854

2,998

11,037

Laut Sea

2,672

3,664

10,974

6,526

6,662

22,011

43
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Pemakaian, Daur Ulang dan Pembuangan Air di


UBPP Logam Mulia

Usage, Recycling and Disposal of Water at Logam


Mulia Processing and Refinery Business Unit

Kebutuhan air di UBPP Logam Mulia diperoleh dari dua


sumber utama, yakni pemanfaatan air tanah dan dari
perusahaan air minum (PAM). Mulai tahun 2010, penggunaan
air PAM dioptimalkan untuk meningkatkan kontrol jumlah
pemakaian air. Total jumlah air yang digunakan selama
tahun 2010 mencapai 15.314 m3, turun dibanding tahun
2009 sebesar 20.945 m3. Penurunan ini disebabkan sebagian
air untuk keperluan proses produksi menggunakan kembali
hasil pengolahan air limbah. Namun demikian, UBPP
Logam Mulia belum melakukan pengukuran volume hasil
pengolahan air limbah, karena alat pengukur (flow meter)
baru terpasang pada bulan November 2010. (EN8) (EN10)

Water needs at Logam Mulia Processing and Refinery Business


Unit obtained from two main sources, the utilization of
ground water and drinking water company (PAM). Starting
2010, the use of PAM water has been optimized to intensify
control on water usage volume. The total volume of water
used during 2010 reached 15,314 m3, a decrease compared
to the volume in 2009 which reached 20,945 m3. This decrease
was due in part to reuse of the waste water treatment
outcome for production processes. However, Logam Mulia
Processing and Refinery Business Unit has yet to calculate
the volume of waste water treatment outcome, because the
measuring device (flow meter) was only recently installed in
November 2010. (EN8) (EN10)

Pengambilan Air Untuk Keperluan Internal di UBPP Logam


Mulia (EN8)

Water Taking for Internal Usage at Logam Mulia Processing


and Refinery Business Unit (EN8)

Nama Inlet
Name of Inlet

Jenis Sumber
Type of Source

Volume Pengambilan Taking Volume


(m3/tahun m3/year)
Tahun Year 2009

Tahun Year 2010

Inlet 1

Sumur bor
Drilled well

15,105

1,430

Inlet 2

PAM
Munipicial water supply

5,840

13,884

20,945

15,314

Jumlah Total

Pengolahan Limbah Cair


Antam berkomitmen melaksanakan manajemen pengelolaan
limbah, mulai dari tahap pengumpulan, penampungan,
pengolahan sampai dengan pembuangan. Secara umum
untuk limbah cair, penampungan serta pengolahan dilakukan
di kolam khusus. Hasil pemantauan maupun pengukuran
sejumlah parameter selama 2010 mendapatkan kualitas
limbah cair olahan sudah sesuai standar yang ditetapkan
pemerintah. (EN21)

Effluent Treatment
Antam is committed to implement waste treatment
management, from the collection, storage, processing up
to disposal. In general, storage and processing of effluent
are done in a special pond. Results of monitoring and
measurement of some parameters during 2010 showed that
the quality of processed effluent was in accordance with
standards set by the government. (EN21)

44
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Hasil Pengukuran Kualitas Air Limbah di UBP Nikel Sulawesi


Tenggara (EN21)

Parameter

Satuan

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Quality of Effluent at UBP Nickel Southeast Sulawesi (EN21)

Baku Mutu
Penambangan
Standard Quality
for Mining

Derajat Keasaman Acidity Degree

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Baku Mutu
Pengolahan
Standard Quality for
Processing

Terendah
Lowest

Tertinggi
Highest

69

69

6.80

8.80

200

100

8.00

80.80

Total padatan Tersuspensi


Total Suspended solids

mg/l

Tembaga* Copper*

mg/l

ttd

ttd

Kadmium* Cadmium*

mg/l

0.05

0.05

ttd

ttd

Seng* Zinc*

mg/l

0.0014

0.0331

Timbal* Lead*

mg/l

0.1

0.1

0.0014

0.0304

Nikel* Nickel*

mg/l

0.5

0.5

0.0041

0.0826

Chrom* Chrome*

mg/l

0.1

0.1

0.0067

0.0986

Chrom total* Chrome total*

mg/l

0.5

0.5

0.0027

0.20

Besi* Iron*

mg/l

0.01

0.51

Co*

mg/l

0.4

0.4

ttd

ttd

Berdasarkan Per.Men LH Nomor 09 Tahun 2006.


Based on Environment Minister Decree No. 9 Year 2006.
*Keterangan Notes: ttd: Tidak terdeteksi not detected

Hasil Pengukuran Kualitas Air Limbah di UBP Emas Pongkor (EN21)

Parameter

Satuan
Unit

Derajat Keasaman Acidity Degree

Quality of Effluent at UBP Gold Pongkor (EN21)

Baku Mutu
Penambangan
Standard Quality
for Mining

Baku Mutu
Pengolahan
Standard Quality
for Processing

Terendah
Lowest

Tertinggi
Highest

69

69

7.12

8.29

Total padatan Tersuspensi


Total Suspended solids

mg/l

200

200

<2

70

Tembaga* Copper*

mg/l

<0.02

0.66

Seng* Zinc*

mg/l

<0.01

<0.03

Chrom total Chrome total*

mg/l

<0.02

<0.02

Kadmium* Cadmium*

mg/l

0.1

0.1

<0.03

<0.03

Merkuri* Mercury*

mg/l

0.005

0.005

<0.0005

<0.0005

Timbal* Lead*

mg/l

<0.01

<0.01

Ni*

mg/l

0.5

0.5

<0.02

<0.02

Sianida bebas Cyanide free

mg/l

0.5

<0.005

<0.401

Berdasarkan Kep.Men LH Nomor 202 Tahun 2004.


Based on Environment Minister Decree No. 202 Year 2004.
*Keterangan Notes: ttd: Tidak terdeteksi not detected

45
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Hasil Pengukuran Kualitas Air Limbah di UBPP Logam


Mulia (EN21)

Parameter

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Quality of Effluent at Logam Mulia Processing and Refinery


Business Unit (EN21)
Satuan
Unit

Baku Mutu
Lingkungan
Standard Quality
for Processing

Terendah
Lowest

Tertinggi
Highest

BOD

mg/l

75

2.60

17.85

COD

mg/l

100

6.11

94
8.6

Derajat Keasaman Acidity Degree

6-9

7.6

Total Padatan Tersuspensi Total Suspended solids

mg/l

100

10

Merkuri* Mercury*

mg/l

0.02

ttd

<0.001

Tembaga* Copper*

mg/l

1.0

ttd

0.13

Kadmium* Cadmium*

mg/l

0.05

ttd

<0.0003

Seng* Zinc*

mg/l

2.0

<0.01

0.14

Timbal* Lead *

mg/l

0.1

ttd

<0.023

Nikel* Nickel*

mg/l

0.1

ttd

<0.02

Chrom total Chrome total*

mg/l

0.5

ttd

<0.02

Arsen* Arsenic*

mg/l

0.1

<0.005

<0.005

Mangan* Manganese*

mg/l

2.0

ttd

0.29

Sianida* Cyanide*

mg/l

0.05

<0.005

<0.005

Berdasarkan Kep.Gubernur DKI Jakarta No.582 Tahun 1995 Lampiran 5.


Based on Jakarta Governor Decree No. 582 Year 1955 Attachment 5.
*Keterangan Notes: ttd: Tidak terdeteksi not detected

Bentuk limbah cair lain yang dihasilkan adalah sludge MFO


(marine fuel oil), yang didapat dari kegiatan operasional di
UBP Nikel Sulawesi Tenggara. Selama tahun 2010 tercatat
ada 906 kiloliter sludge MFO, turun dibanding jumlah pada
tahun 2009 yang mencapai 1.074 kiloliter. Seluruh sludge
MFO yang dihasilkan dimanfaatkan ulang sebagai bahan
bakar untuk proses pembakaran, dan tidak ada yang dibuang
ke badan air atau tempat penampungan lain.

Pengolahan Limbah Padat


Limbah padatan dari kegiatan pengolahan mineral hasil
tambang adalah tailing, yakni sisa hasil pencucian berupa
lumpur dari proses hydrometallurgy dengan media air.
Limbah padatan lain adalah slag yang merupakan hasil
sampingan proses pemisahan logam dari bijihnya melalui
proses pyrometallurgy menggunakan panas. Seluruh limbah
padatan ini selalu dalam pengawasan dan pemantauan yang
disertai pemeriksaan berkala di laboratorium.

Other form of effluent is MFO (marine fuel oil) sludge,


generated from operations at UBP Nickel Southeast Sulawesi.
During 2010, 906 kiloliters of MFO sludge was recorded, a
decrease compared to the amount in 2009 which reached
1,074 kiloliters. All the MFO sludge generated wase utilized
as fuel for the combustion process, and none of the sludge is
disposed to water bodies of water or other storage pond.

Solid Waste Treatment


Solid waste from mined mineral processing activities
is tailing, the waste products of leaching in the form of
sludge from hydrometallurgy process with water media.
Another solid waste slag is a byproduct of metal from the
ore separation process through pyrometallurgy process using
heat. All solid waste is always in control and monitoring with
periodic examination in the laboratory.

46
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Jumlah tailing di UBP Emas Pongkor selama 2010 ada


297.057 DMT (Dry Metric Tonnes). Dari jumlah tersebut
sebanyak 79.425 DMT telah dimanfaatkan untuk proses
backfilling, sedang 217.633 DMT tersimpan di dalam dam/
pond khusus. Sebagian tailing yang ada di dam khusus
dimanfaatkan untuk membuat batako yang digunakan
secara internal. (EN22) (MM3)
Demikian pula dengan slag di UBP Nikel Sulawesi Tenggara
sebesar 997.427 ton yang sebagian telah dimanfaatkan
sebagai material pembuatan jalan di sekitar Pomalaa dan
timbunan di Pantai Harapan. Hal ini dimungkinkan karena
dipastikan tidak ada kandungan unsur bahan beracun dan
berbahaya (B3) di dalam slag, berdasarkan uji toksisitas TCLP
(Toxicity Characeristic Leaching Procedure) dan LD50 (Lethal
Dose Fifty, atau perhitungan dosis pencemar per kilogram).
Hasil pengujian tersebut dikuatkan surat dari Kementerian
Lingkungan Hidup No. B-6152/Dep.IV/LH/08/2010 bahwa nikel
slag Antam tidak termasuk dalam daftar limbah B3 dalam
PP No. 18 Tahun 1999 Jo PP No 85 Tahun 1999. Antam juga
memanfaatkan slag untuk kepentingan material penimbunan
bekas galian (overburden backfilling). Selama tahun 2010
total ada 73.218,5 m3 material slag yang digunakan untuk
keperluan overburden backfilling. (EN22) (MM3)
Untuk mengurangi limbah padatan lain yang mengandung
unsur B3, Antam memiliki fasilitas insinerator di UBP Emas
Pongkor dan UBP Nikel Sulawesi Tenggara, yang digunakan
untuk memusnahkan limbah padatan B3 berupa bekas/
sisa cairan kimia/reagent dan bahan terkontaminasi lain.
Sedangkan untuk limbah padatan B3 lain seperti oli, lumpur
minyak, gemuk (grease) bekas, limbah medis, aki bekas,
dan abu dari pembakaran diserahkan kepada perusahaan
pengelola limbah berizin untuk proses penanganan dan
pengolahan lebih lanjut. Sebelumnya seluruh limbah B3
disimpan di tempat penyimpanan sementara yang dibuat
berstandar keamanan dan keselamatan, dilengkapi sistem
pengemasan khusus dan pencatatan. Demikian pula
dengan transportasi, Antam mensyaratkan adanya standar
keselamatan tinggi sehingga limbah B3 yang diangkut benarbenar dijamin aman sampai diserahkan di tempat tujuan.
Melalui penerapan prosedur standar operasi yang tinggi,
sampai akhir tahun 2010 tidak ada laporan yang menyatakan
adanya kebocoran penyimpanan limbah B3 maupun temuan
tumpahan atau rembesan limbah B3. (EN23) (EN24)

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

The amount of tailing at the UBP Gold Pongkor during 2010


was 297,057 DMT (Dry Metric tons). Of these 79,425 DMT
has been used for backfilling process, while 217,633 DMT
stored in the special dam/pond. Some of the tailing in the
dam is particularly utilized to make bricks that are used
internally. (EN22) (MM3)
Similarly, some of the slag at UBP Nickel Southeast Sulawesi
amounted to 997,427 tons has been used as road construction
material around Pomalaa and pile on the Harapan Beach.
This is possible because it has been confirmed that there
is no element of toxic and hazardous substance (B3) in the
slag, based on TCLP toxicity test (Toxicity Characteristic
Leaching Procedure) and LD50 (Lethal Dose Fifty, the
calculation of doses of pollutant per kilogram). The test
results are corroborated with letter from the Environment
Ministry No. B-6152/Dep.IV/LH/08/2010 that Antams nickel
slag is not listed as B3 waste in government regulation PP
No. 18 Year 1999 Jo PP No 85 Year 1999. Antam also utilized
the slag for overburden backfilling material. During 2010 a
total of 73,218.5 m3 of slag material used for overburden
backfilling. (EN22) (MM3)
To supervise other solid wastes that contain B3 elements,
Antam has incinerator facilities at UBP Gold Pongkor and
UBP Nickel Southeast Sulawesi, which are used for B3 solid
waste disposal in the form of used/ residual chemicals/
reagents and other contaminated materials. As for the other
B3 solid waste such as lubricant, oil sludge, used grease,
medical waste, used batteries, and ash from combustion are
handed over to licensed waste management companies for
handling and further processing. Previously B3 waste was
stored in a temporary storage with special security and safety
standards, equipped with special packaging and recording
system. Similarly, with transport, Antam requires high safety
standards to ensure the B3 waste transported with security
guarantee until it is delivered at the destination. Through
the application of high standard operating procedures, until
the end of 2010 there was no report of the B3 waste storage
leaks and spills or seepage. (EN23) (EN24)

47
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Tabel Jenis Limbah B3 (EN22)

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Type of Hazardous and Toxic Waste (EN22)


Unit Bisnis
Business Unit

Jenis Sampah
Type of hazardous and toxic waste

Satuan
Unit

UBP Nikel
Sulawesi Tenggara
UBP Nickel
Southeast Sulawesi

UBP Emas
Pongkor
UBP Gold
Pongkor

Oli bekas, minyak bekas dan lumpur minyak


Lubricant, used oil and oil sludge

Liter
Litre

906,355

40,800

***

Grease bekas
Used grease

Ton

14.65

***

Abu incinerator
Combustion ashes

Ton

0.23

2.98

***

Sampah B3 padatan lain Other waste

Ton

- Kemasan bekas kontaminasi, limbah medis dan lain


Used packaging, medical waste, glasswool,
contaminated materials

Ton

17.55

1.35

***

Botol
Bottle

630

***

Ton

29

- Botol bekas kimia


Used chemical bottles
Sludge Furnace

UBPP Logam Mulia


Logam Mulia
Processing and
Refinery Business Unit

Keterangan Notes:
***Jumlah relatif kecil relatively small amount

Pengendalian Polusi dan Efek Gas


Rumah Kaca

Pollution and Greenhouse Gas


Effect Control

Dalam rangka mengendalikan polusi dan efek gas rumah


kaca (GRK) Antam telah berinisiatif mengganti penggunaan
bahan freon dalam mesin pendingin udara (air conditioning/
AC) baik di kantor maupun di kendaraan bermotor, yang lebih
ramah lingkungan dan tidak mengandung CFC. Sedangkan
hasil pengukuran untuk kandungan gas NOx, SOx dan
partikulat lain yang dikeluarkan dari cerobong asap, masih
sesuai baku mutu yang ditetapkan peraturan perundangundangan. (EN19) (EN20)

In order to control pollution and greenhouse gases (GHG)


Antam has initiated to replace the use of freon for air
conditioning (AC), either in office or motor vehicles,
which is more environmentally friendly and do not
contain CFC. While the results of measurement for gas
NOx, SOx content and other particulates released from
the chimney, remained complied with quality standards
set by the laws. (EN19) (EN20)

Antam terus berupaya menerapkan teknologi muktahir


guna mengurangi kandungan gas terlarut, sehingga emisi
dari cerobong benar-benar bersih dari partikel yang bisa
menimbulkan polusi dan membahayakan kesehatan manusia.
Khusus di UBP Nikel Sulawesi Tenggara, tahun 2010 mulai
dibangun konstruksi baru cerobong yang dilengkapi dengan
piranti Gas Clean Technology (GCT) di pabrik feronikel
III. Diperkirakan manfaat dari pemasangan peralatan
tersebut akan bisa dirasakan mulai tahun 2011. Selanjutnya,
perangkat dan teknologi serupa juga akan digunakan di
pabrik feronikel I dan II. Begitu juga, di UBPP Logam Mulia
yang sedang meng-upgrade fasilitas Wet Scrubber untuk
pengelolaan emisi peleburan emas.

Antam continues to apply the latest technology in order


to reduce dissolved gas content, so the emission from the
chimney is completely clean from particles that can cause
pollution and endanger human health. Especially in UBP
Nickel Southeast Sulawesi, construction of a new chimney
began in 2010 equipped with Gas Clean Technology (GCT)
devices at the ferronickel III plant. The benefit from the
installation of such equipment is expected to be felt starting
in 2011. Furthermore, similar devices and technology will
also be used at ferronickel I and II plants. Similarly, Logam
Mulia Processing and Refinery Business Unit has been
upgrading Wet Scrubber facilities for the management of
gold smelter emissions.

48
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Teknologi Plasma: Teknologi Baru Oksidasi


Sianida Ramah Lingkungan
Plasma Technology: New Green
Technology of Environmentally Friendly
Cyanide Oxidation

odernisasi peralatan dan teknologi juga dilakukan


di UBP Emas Pongkor dengan mengadopsi teknologi
terbaru untuk oksidasi sianida. Proses detoksifikasi sianida
yang berlangsung di UBP Emas Pongkor saat ini adalah
menggunakan metoda kimiawi, yakni kombinasi sodium
metabisulfit, CuSO4, lime dan hidrogen peroksida. Tahun
2010 mulai dikembangkan teknologi oksidasi sianida
AOP Plasma yang relatif lebih ramah lingkungan, karena
menghilangkan penggunaan bahan kimia sama sekali.
Pembuatan instalasi mulai dilaksanakan pada Desember
2010 dan awal Mei 2011 sudah siap dilanjutkan ke
tahapan commissioning, serta berikutnya operasional
komersial. Dibandingkan teknologi terdahulu, teknologi
AOP Plasma memiliki kelebihan:

Membutuhkan tempat lebih kecil.


Tanpa bahan kimia.
Hasil akhir lebih baik.
Dapat dilengkapi dengan sistem pendukung untuk
reduksi logam berat As, Pb, Cu, Cd, dan Zn.
Tidak membuat lumpur baru.
Biaya operasional lebih rendah.
Dapat dibuat dalam bentuk unit bergerak.

odernization of equipment and technology are also


conducted at the UBP Gold Pongkor by adopting
the latest technology for cyanide oxidation. Cyanide
detoxification process that took place at UBP Gold Pongkor
currently is to use chemical methods with a combination
of sodium metabisulphite, CuSO4, lime and hydrogen
peroxide. In 2010, a relatively more environmentally
friendly AOP Plasma cyanide oxidation technologies
began to be developed, because it eliminates the use of
chemicals. The construction of installation commenced in
December 2010 and is ready to proceed to commissioning
stage in early May 2011, and the next stage is commercial
operations. Compared to previous technology, Plasma
AOP technology has the following advantages:

Requires a smaller place.


No chemicals.
Better end results.
Can be equipped with supporting system to reduce
heavy metal of As, Pb, Cu, Cd, and Zn.
Does nor create new mud.
Lower operating costs.
Can be made in the form of mobile units.

Secara berkesinambungan, Antam melakukan pemantauan


dan pengukuran cerobong untuk memastikan baku mutu
emisi yang dikeluarkan. Pemantauan dan pengukuran di UBP
Emas Pongkor dilakukan di cerobong Goldroom, Kiln, Lab-1,
Lab-II, Lab-IV, Curb III, Level 600, Level 700, PLTD III, Heater
Goldroom I, Heater Goldroom II, dan insenerator.

Antam continuously monitors and measures its chimneys to


ensure the quality standard of emmission. The monitoring
and measurement at the UBP Gold Pongkor are conducted
on chimneys at Goldroom, Klin, Lab-1, Lab-II, Lab-IV, Curb
III, Level 600, Level 700, PLTD III, I Goldroom Heater, Heater
Goldroom II, and incenerator.

Sedang pemantauan dan pengukuran di UBP Nikel Sulawesi


Tenggara di cerobong Pra-olahan Rotary Dryer I, II, dan III,
Pra-olahan Rotary Kiln II dan III, PTL I (Wartsila) II, III, IV, V,
Peleburan I stack I, II, Peleburan III stack III dan insenerator.
Untuk di UBPP Logam Mulia, pemantauan dan pengukuran
cerobong asap dilaksanakan di Scrubber Cupelasi, cerobong
Klorinasi, dan cerobong Pemurnian Emas.

Meanwhile the monitoring and measurement at UBP Nickel


Southeast Sulawesi on chimneys at Pre-processing Rotary
Dryer I, II and III, Pre-processing Rotary Klin II and III, PTL I
(Wartsila) II, III, IV, V, Smelter I stack I, II, Smelter III stack III
and incenerator. For Logam Mulia Processing and Refinery
Business Unit, chimney monitoring and measurement are
conducted at Cupelation Scrubber, Chlotination chimney and
Gold Refinery.

49
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Hasil Pengukuran Kadar Emisi dari Cerobong Asap (EN20)

Baku Mutu
Standard
Quality

Unit

Nitrogen Oksida
Nitrogen Oxyde

1,000

Sulfur Dioksida
Sulphur Dioxyde

Parameter

Timbal Lead
Total Partikulat
Total Particulate

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Emission Level Measurement Result from Chimney (EN20)

UBP Emas Pongkor


UBP Gold Pongkor

UBP Nikel Sulawesi Tenggara


UBP Nickel Southeast
Sulawesi

Terendah
Lowest

Tertinggi
Highest

Terendah
Lowest

mg/m3

<1

899

1.26

800

mg/m3

<1

665

0.04

12

mg/m3

0.02

3.82

ttd

350

mg/m3

30

3.79

Tertinggi
Highest

UBPP Logam Mulia


Logam Mulia Processing
and Refinery Business Unit
Terendah
Lowest

Tertinggi
Highest

76.85

<1

315

63.97

<1

0.018

49

347.73

<10

10

Berdasar Kep.Men. Nomor 13 Men.LH Tahun 1995.


Based on Minister Decree No. 13 Men.LH Year 1995.
Keterangan Notes: ttd: Tidak terditeksi not detected


Potensi lain ancaman kerusakan lingkungan akibat polusi
adalah emisi gas buang yang ditimbulkan dari aktivitas
transportasi material produksi, mobilitas pegawai, maupun
kegiatan pengiriman produk kepada pelanggan. Secara
khusus, Antam belum melakukan analisis ada tidaknya
dampak signifikan yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut
terhadap kualitas lingkungan. Namun demikian, segenap
upaya untuk meminimalisasi dampak sudah dilakukan secara
terus menerus pada tahun 2010. (EN29)
Untuk pengangkutan material dan pegawai, Antam
bekerjasama dengan mitra kerja yang menyediakan
kendaraan bermotor. Setiap kendaraan yang digunakan
harus memenuhi persyaratan kelulusan uji emisi dari Dinas
Perhubungan setempat yang dilakukan dua kali dalam
setahun. Sedang untuk pengangkutan produk, Antam
bekerjasama dengan perusahaan pelayaran dengan reputasi
baik dan tidak pernah memiliki catatan buruk terkait dugaan
pelanggaran regulasi lingkungan. (EN29)

Another potential threat to environmental damage


from pollution is exhaust gas emission generated from
transportation activities of production material, the
mobility of employees, as well as product delivery to the
customer. In particular, Antam has not done any analysis of
significant impact caused by such activities on the quality of
environment. However, all efforts to minimize the impact has
been performed continuously in 2010. (EN29)
To transport materials and employees, Antam cooperates with
partners that provide motor vehicles. Each vehicle used must
meet the requirements of emission test from local Transport
Agency which is conducted twice a year. As for transportation
products, Antam in cooperation with shipping companies
with good reputation and never had a bad record on the
alleged violation of environmental regulations. (EN29)

Pembibitan tanaman untuk reklamasi


di lahan bekas tambang.
Nursery plantation for reclamation at
post-mining areas.

50
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Inisiatif Antam Menghitung


Emisi GRK (EN16) (EN17) (EN18)
Antams Initiative of GHG Emission
Calculation (EN16) (EN17) (EN18)

ntam mulai berinisiatif melakukan survei identifikasi


potensi dan inventarisasi emisi gas rumah kaca
(GRK) yang bekerjasama dengan lembaga perguruan
tinggi, yang ditujukan untuk mendapatkan informasi
mengenai sumber, tingkat dan intensitas emisi GRK
di unit bisnis Antam. Pelaksanaan inventarisasi emisi
GRK merujuk pada metode IPCC 2006 Guidelines, GHG
Protocol for Corporate Accounting (WBCSD/WRI) dan
ISO 14064. Batasan inventarisasi yang dilaksanakan di
tiga unit bisnis Antam yang memiliki pabrik pengolahan
dan berpotensi mengeluarkan emisi GRK, yaitu UBP Nikel
Sulawesi Tenggara, UBP Emas Pongkor dan UBPP Logam
Mulia. Proses inventarisasi emisi GRK dilakukan pada
pertengahan tahun 2010, sehingga data yang terkumpul
adalah data emisi GRK di tahun 2008-2009.

ntam began to initiate the potential identification


survey and inventory of greenhouse gas emissions
(GHG) in cooperation with universities, which is intended
to obtain information about the source, level and intensity
of GHG emissions at Antams business units. Inventory
implementation of GHG emissions refers to the IPCC 2006
Guidelines, the GHG Protocol for Corporate Accounting
(WBCSD/WRI) and ISO 14064. Limitation of inventory that
was conducted at three Antams business units which have
processing plants and the potential of GHG emissions,
namely UBP Nickel Southeast Sulawesi, UBP Gold Pongkor
and Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit.
The inventory process of GHG emissions was conducted
in mid 2010, so that the data collected is data on GHG
emissions during 2008-2009.

Perkiraan Tingkat Emisi GRK UBP Nikel Sulawesi Tenggara Estimate of GHG Emission Level at UBP Nickel Southeast Sulawesi

Kegiatan
Activities

Kegiatan Penambangan
Mining Activities
Kegiatan Pengolahan
Processing Activities
Penggunaan energi* Energy Usage*

Emisi GRK GHG Emisions


[Gg CO2eq.]
Tahun Year
2008
5.12

Tahun Year
2009
3.55

% Kontribusi Contribution
CO2eq
Tahun Year
2008
0.69%

Tahun Year
2009
0.61%

Intensitas Emisi
Emision Intensity
[Ton CO2eq/Ton Produk]
[Ton CO2eq/Ton Product]
Tahun Year
Tahun Year
2008
2009
0.0029
0.0035

735.89

580.81

99.31%

99.39%

10.77

11.39

585.53

445.00

79.02%

76.15%

8.57

8.73

149.53

134.97

20.18%

23.10%

2.19

2.65

Pengolahan Limbah Waste Treatment

0.83

0.85

0.11%

0.14%

0.01

0.02

Jumlah Total

741

584

100%

100%

10.77

11.40

Proses Kimia Chemical Process

*tidak termasuk energi untuk pembangkit. Excluding energy for generator.

Perkiraan Tingkat Emisi GRK UBP Emas Pongkor Estimate of GHG Emission Level at UBP Gold Pongkor

Kegiatan
Activities

Emisi GRK GHG Emisions


[Gg CO2 eq.]
Tahun Year
2008

Tahun Year
2009

% Kontribusi Contribution
CO2eq
Tahun Year
2008

Tahun Year
2009

Intensitas Emisi
Emision Intensity
[Ton CO2eq/Ton Produk]
[Ton CO2eq/Ton Product]
Tahun Year
2008

Tahun Year
2009

Kegiatan Penambangan
Mining Activities

27.40

33

54.72%

60.90%

0.08

0.10

Kegiatan Pengolahan
Processing Activities

22.70

21.20

45.30%

39.10%

792.30

828.90

Penggunaan energi* Energy Usage*

22.50

21

44.97%

38.78%

786.86

822.09

Proses Kimia Chemical Process

0.095

0.102

0.19%

0.19%

3.31

4.00

0.06

0.07

0.12%

0.13%

2.15

2.85

50

54.20

100%

100%

792.40

829.10

Pengolahan Limbah Waste Treatment


Jumlah Total

*tidak termasuk energi untuk pembangkit. Excluding energy for generator.

51
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Perkiraan Tingkat Emisi GRK UBPP Logam Mulia

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

% Kontribusi Contribution
CO2eq

Tahun Year 2008

Tahun Year 2009

Tahun Year 2008

Tahun Year 2009

1.63

1.65

100%

100%

1.63
1.63

1.65
1.65

100%
100%

100%
100%

Pengolahan, Pemurnian, Manufaktur


Processing, Refinery, Manufacture
Penggunaan energi Energy Usage
Jumlah Total

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Estimate of GHG Emission Level at Logam Mulia Processing


and Refinery Business Unit

Emisi GRK GHG Emisions


[Gg CO2eq.]

Kegiatan
Activities

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Intensitas Emisi
Emision Intensity
[Ton CO2eq/Ton Produk]
[Ton CO2eq/Ton Product]
Tahun Year 2008 Tahun Year 2009
16.788
23.263
16.788
16.788

23.263
23.263

Penanaman Pohon

Tree Planting

Kegiatan reklamasi lahan dan penanaman pohon


diwujudkan melalui berbagai program yang terintegrasi
dengan Kebijakan Lingkungan Perusahaan, termasuk
menjaga dan memelihara flora/fauna di dalamnya.
Sampai dengan akhir tahun 2010, jumlah pohon yang
ditanam Antam sebanyak 469.988 batang. Terdiri dari
250.997 ditanam di lahan bekas tambang, dan 218.991
batang ditanam di lahan bukan bekas tambang. Seluruh
pohon yang ditanam ini tersebar di berbagai wilayah unit
usaha dan unit pasca-tambang. (EN13)

Land reclamation and tree planting activities are implemented


through a variety of programs that are integrated in the
Corporate Environmental Policy, including protecting and
maintaining the flora/fauna in the environment. Until the
end of 2010, Antam has planted as many as 469,988 trees.
They consisted of 250,997 planted on the post mining land,
and 218,991 trees planted in non post mining area. All trees
planted were spread in various areas of business units and
post-mining units. (EN13)

Penanaman Pohon untuk Rehabilitasi Lahan (EN13)

Tree Planting for Rehabilitation Land (EN13)

Lokasi Location
Lahan Bukan Bekas Tambang
Non Post-Mining Land
Lahan Bekas Tambang
Post-Mining Area
Jumlah Total

Satuan Unit

Tahun Year
2008

2009

2010

Batang Tree

60,500

21,265

218,991

Batang Tree

283,520

342,225

250,997

Batang Tree

344,020

363,490

469,988

Kegiatan penanaman pohon selain dilakukan sendiri di unit-unit,


juga dilakukan Antam bekerjasama dengan institusi perguruan
tinggi, pada bulan November 2010. Sebanyak 10.000 pohon
ditanam serentak dan tersebar di seluruh kawasan Nagrak
Ciangsana, Cibubur, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Selain untuk pelestarian lingkungan, kegiatan ini sekaligus
mendukung pemberdayaan masyarakat dan ikut menyukseskan
program menanam satu miliar pohon (One Billion Indonesian
Trees, OBIT) di tahun 2010 yang digagas Pemerintah.

Antam also collaborated with universities in November 2010


in tree planting activities in addition to the activities at its
units. A total of 10,000 trees planted simultaneously and
spread throughout the Nagrak Ciangsana area, Cibubur,
Bogor Regency, West Java Province. Aside from preserving the
environment, these activities also supported the community
empowerment and participated in promoting one billion
trees planting program (One Billion Indonesian Trees, OBIT)
in 2010 which was initiated by the Government.

Pemakaian dan Penghematan Energi

Energy Usage and Saving

Sumber energi utama dalam kegiatan operasi, produksi


dan aktivitas penunjang lain di lingkungan Antam masih
bergantung pada bahan bakar fosil. Kondisi ini tentu saja
relatif rentan mengingat fluktuasi harga bahan bakar fosil
dipengaruhi situasi internasional, dan jumlah cadangan yang
kian terbatas. Oleh karenanya, Antam tetap menerapkan
kebijakan efisiensi energi, baik melalui kampanye penghematan
maupun konservasi energi, dengan mulai mengembangkan
pemanfaatan sumber energi alternatif terbarukan. (EN6)

The main energy source in Antams operations, production


and other supporting activities is still dependent on fossil
fuels. This condition is relatively vulnerable given the fossil fuel
price fluctuations influenced by the international situation,
and an increasingly limited amount of reserves. Therefore,
Antam is still implementing energy efficiency policies,
either through savings or energy conservation campaign,
by beginning to develop alternative and renewable energy
resources utilization. (EN6)

52
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Harus diakui, upaya pengembangan energi alternatif


bukanlah hal yang mudah diwujudkan. Antam terpaksa
menghentikan kerjasama dengan konsorsium calon mitra
kerja dalam membangun pembangkit listrik tenaga uap
(PLTU) berkapasitas 2 x 75 megawatt (MW). Penghentian
kerjasama dilakukan karena harga jual listrik yang
ditawarkan konsorsium masih relatif mahal, sehingga target
efisiensi yang menjadi tujuan dikhawatirkan tidak dapat
tercapai. Meski pembangunan PLTU tidak berlanjut, Antam
mulai memanfaatkan tenaga surya sebagai sumber energi
terbarukan melalui kerjasama dengan perusahaan penyedia
kelistrikan untuk program CSR. (EN5)
Realisasi awal program ini adalah penandatanganan nota
kesepahaman antara Antam dengan PT LEN Industri, pada
31 Maret 2010. Isi nota kesepahaman adalah penyediaan
pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) skala kecil mulai
tahun 2010. PLTS akan ditempatkan di enam desa di
Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara dan
akan memasok listrik pada sejumlah fasilitas umum seperti
kantor pemerintahan, sekolah, rumah ibadah, pusat
kesehatan masyarakat dan juga penerangan jalan umum.
Selain itu PLTS juga akan dibangun di kawasan Pomalaa,
Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, yang
akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik di
tempat tinggal warga dan prasarana umum. Tahun 2010
dialokasikan dana Rp1,4 miliar untuk kegiatan survei
lokasi, pemasangan alat PLTS yang sesuai, edukasi kepada
masyarakat, meliputi cara kerja, perawatan dan perbaikan
serta pengelolaan PLTS. (EN5) (EN6)
Sedangkan inisiatif lain untuk mengurangi konsumsi
energi tidak langsung adalah penyediaan angkutan antarjemput pegawai dari dan ke lokasi tambang maupun
pabrik pengolahan. Antam juga membatasi dan melakukan
seleksi ketat perjalanan bisnis, dengan menerapkan skala
prioritas. (EN7)

Konsumsi Energi Langsung


Kebutuhan energi terbesar Antam dari sumber energi
primer digunakan untuk operasional penambangan dan
pengolahan/produksi. Ada tiga sumber energi primer yang
selama ini dimanfaatkan sebagai energi langsung di UBP Nikel
Sulawesi Tenggara yakni marine fuel oil (MFO), industrial
diesel oil (IDO) dan batubara. Dari hasil audit 2010 diketahui
tingkat konsumsi energi langsung tahun 2010 di UBP Nikel
Sulawesi Tenggara mengalami peningkatan dibanding tahun
2009, seiring peningkatan produksi. (EN3)

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Admittedly, efforts to develop alternative energy is not easy


to be realized. Antam was forced to discontinue cooperation
with prospective business partners consortium to build a coalfired power plant with capacity of 2 x 75 megawatt (MW).
Cessation of cooperation was due to the electricity price
offered by the consortium is still relatively expensive, and
the Antam feared the efficiency target could not be reached.
Although the power plant construction does not continue,
Antam began to utilize solar power as renewable energy
sources through partnerships with the electricity provider for
CSR programs. (EN5)
Early realization of this program is the signing of a
memorandum of understanding between Antam and PT LEN
Industri, on March 31, 2010. The contents of the memorandum
of understanding is the provision of small scale solar power
plant (PLTS) starting in 2010. PLTS will be located in six villages
in East Halmahera Regency, North Maluku Province and will
supply electricity for a number of public facilities such as
government offices, schools, houses of worship, community
health centers and public street lighting. PLTS will also be
built in Pomalaa area, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi
Province, which will be used to meet electricity needs in the
peoples residences and public infrastructure. In 2010, as
much as Rp1,4 billion of funds was allocated for the activities
of location surveys, installation of PLTS equipment, education
to the community covering technical guidance, maintenance
and repair as well as management of PLTS. (EN5) (EN6)
Meanwhile, other initiative to reduce indirect energy
consumption is by providing transportation for employees
from and to mining site and processing plant. Antam also
limits and tightly selects business trips by applying scale of
priority. (EN7)

Direct Energy Consumption


Antams biggest energy needs from primary sources are used
for mining and processing/production operations. There are
three primary energy sources that have been used as direct
energy at UBP Nickel Southeast Sulawesi namely marine fuel
oil (MFO), industrial diesel oil (IDO) and coal. Audit results in
2010 found the level of direct energy consumption at UBP
Nickel Southeast Sulawesi in 2010 increased compared to
2009 consumption due to increased production. (EN3)

53
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Direct Energy Usage at UBP Nickel Southeast Sulawesi (EN3)

Penggunaan Energi Langsung di UBP Nikel Sulawesi


Tenggara (EN3)

Tahun Year
Sumber Energi
Energy Sources

2008

Marine Fuel Oil

Industrial Diesel Oil

Batubara Coal

2009

2010

(L)

(GJ)

(L)

(GJ)

(L)

(GJ)

135,879,392

5,555,876

114,872,147

4,696,925

156,839,828

6,412,911

(L)

(GJ)

(L)

(GJ)

(L)

(GJ)

13,286,421

515,659

5,963,415

231,445

11,137,336

432,249

(L)

(GJ)

(L)

(GJ)

(L)

(GJ)

127,957,250

3,482,254

92,745,712

2,524,000

168,601,411

4,588,351

(Kg)

(GJ)

(L)

(GJ)

(L)

(GJ)

Keterangan Notes : L: Liter Litre, Kg: Kilogram, GJ: GigaJoule

Konsumsi Energi Tidak Langsung

Indirect Energy Consumption

Kebutuhan energi untuk proses produksi di UBP Emas


Pongkor dan UBPP Logam Mulia, secara keseluruhan
dipenuhi dari penggunaan energi listrik yang dipasok
oleh PT PLN (Persero), sehingga dikelompokkan sebagai
energi tidak langsung. Dari hasil audit energi, secara umum
tingkat penggunaan energi tidak langsung selama tahun
2010 mengalami peningkatan dibanding tahun 2009, yang
disebabkan meningkatnya jumlah produksi. (EN4)

Energy needs for production process at the UBP Gold Pongkor


and Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit, are
fulfilled by the use of electricity supplied by PT PLN (Persero),
which are classified as indirect energy. From the results of
energy audit, the general level of indirect energy use during
2010 has increased compared to 2009, due to the increasing
amount of production. (EN4)

Demikian pula dengan UBP Nikel Sulawesi Tenggara. Energi


listrik baik yang didapat dari PT PLN (Persero) maupun dari
unit pembangkit sendiri juga dimanfaatkan untuk proses
produksi serta keperluan pendukung lainnya. Seiring
peningkatan produksi, maka kebutuhan energi tidak
langsung di UBP Nikel selama tahun 2010 juga mengalami
peningkatan dibanding tahun 2009. (EN4)
Penggunaan Energi Tidak Langsung di UBP Emas Pongkor (EN4)

Electricity originated from PT PLN (Persero) as well as from


Antams own generator units are also utilized for production
process and other supporting purposes at UBP Nickel Southeast
Sulawesi. As production increases, the indirect energy needs
at UBP Nickel during 2010 also increased compared to 2009
energy needs. (EN4)

Indirect Energy Usage at UBP Gold of Pongkor (EN4)


Tahun Year

Sumber Energi
Energy Sources

Satuan
Unit

2008

2009

2010

Volume

GJ

Volume

GJ

Volume

GJ

Listrik (PLN)
Electricity (PLN)

KWH

45,610,960

164,199.46

50,185,640

180,668.30

51,335,328

184,807.18

Listrik (pembangkit)
Electricity (Generator)

KWH

416,800

1,500.48

256,000

921.60

986,000

3,549.60

Solar Diesel Oil

Liter Litre

114,445

789.46

247,436

1,707.30

182,900

1,262.01

Thermal Oil

Liter Litre

2,025

14.58

2,925

21.06

3,825

27.54

Produksi batu basah


Wet Ore production

Wmt

390,428

376,625

355,630

54
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Penggunaan Energi Tidak Langsung di UBP Nikel Sulawesi


Tenggara (EN4)

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Indirect Energy Usage at UBP Nickel of Southeast


Sulawesi (EN4)
Tahun Year

Sumber Energi
Energy Sources
Listrik
Electricity

Satuan
Unit

2008

KWH

2009

2010

Volume

GJ

Volume

GJ

Volume

GJ

570,278,420

2,053,002.31

487,233,110

1,754,039.20

714,358,290

2,571,689.84

Solar Diesel Oil

Liter Litre

1,051,699

7,256.72

1,062,994

7,334.66

1,278,904

8,824.44

Premium Gasoline

Liter Litre

223,040

1,394

205,813

1,286

207,783

1,298

Penggunaan Energi Tidak Langsung di UBPP Logam Mulia (EN4)

Indirect Energy Usage at Logam Mulia Processing and


Refinery Business Unit (EN4)
Tahun Year

Sumber Energi
Energy Sources

Satuan
Unit

2009
Volume

2010
GJ

Volume

GJ

Listrik (PLN)
Electricity (PLN)

KWH

1,012,320

3,644.35

1,011,340

3,640.82

Listrik (Generator)
Electricity (Generator)

KWH

7,633

27.45

842

3.03

Solar Diesel Oil

Liter Litre

2,755

370

Gas Alam Natural Gas

m3

122,929

4,795.48

126,587

4,938.16

Minyak tanah Kerosene

Kg

1,180

0.047

1,940

0.078

Mitigasi Dampak Lingkungan

Environmental Impact Mitigation

Secara dinamis dan berkesinambungan, Antam terus


melakukan langkah mitigasi atas dampak lingkungan. (EN26)

Antam dynamically and continuously takes mitigation


measures on environmental impacts. (EN26)

Dampak Lingkungan dan Strategi Penanganannya (EN26)

Environmental Impact and Handling Strategy (EN26)

UBP Emas Pongkor UBP Gold Pongkor


Jenis Dampak
Type of Impact

Sumber Dampak
Source of Impact

Strategi Menanggulangi Dampak


Impact Mitigation Strategy

Kualitas Udara
Air Quality

Kegiatan pabrik pengolahan (operasi


pemurnian emas dan kegiatan PLTD).
Processing plant activities (gold refining
operations and PLTD activities).

Mempersiapkan masker bagi karyawan yang bekerja di gold room dan PLTD.
Preparing masks for employees working at gold room and PLTD.
Membuat buffer zone. Setting up buffer zone.
Membuat cerobong untuk pengeluaran gas sisa pembakaran di PLTD.
Building chimney to release combustion gas at PLTD.

Kebisingan
Noise

Aktivitas pabrik pengolahan dan


beroperasinya unit PLTD.
Processing plant activities and PLTD
operations.

Menyediakan ear plug bagi karyawan yang bekerja di daerah bising.


Providing earplug for employees working at noisy area.
Membuat buffer zone. Setting up buffer zone.

Sedimentasi
Sedimentation

Meningkatnya aktivitas penambangan


dan pengolahan.
Increasing mining and processing
activities.

Membuat polishing dam baru. Building new polishing dam.


Melakukan pengerukan polishing dam yang sudah penuh secara rutin.
Dredging full polishing dam regularly.
Membantu membuatkan sumur untuk mendapatkan air bersih.
Helping build well for clean water.
Melakukan koordinasi dengan aparat setempat dalam pengelolaan kekeruhan air.
Coordinating with local authorities in managing water turbidity.

55
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Jenis Dampak
Type of Impact

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Sumber Dampak
Source of Impact

Strategi Menanggulangi Dampak


Impact Mitigation Strategy

Kualitas air
Water Quality

Kegiatan peningkatan produksi tambang


dan pengolahan serta proses cyanide
destruction plant.
Activities of intensifying mining
production and processing as well as
cyanide destruction plant process.

Melakukan pemeliharaan kolam pengendap dan menambahkan tawas/koagulan.


Maintaining sediment pond and adding alum/coagulant.
Melakukan pengerukan kolam pengendap secara rutin dan lumpur (hasil kerukan)
digunakan sebagai backfilling.
Dredging sediment pond regularly and use the slag (from dredging) for backfilling.
Menahan pelumpuran/sedimentasi dengan memasang bales dari rumput di daerah
yang rendah.
Preventing sedimentation by setting up grass bales in a low area.
Mengelola cyanide destruction unit dengan baik.
Managing cyanide destruction unit properly.
Melakukan pemantauan kualitas air secara rutin.
Monitoring water quality regularly.

Gangguan air tanah


Groundwater disturbance

Peningkatan produksi penambangan.


Mining production intensification.

Melakukan backfilling secepatnya. Immediate backfilling.

Biota perairan
Water biota

Peningkatan produksi penambangan dan


pengolahan bijih emas.
Mining production and gold ore
processing intensification.

Melakukan pemantauan kualitas air secara periodik.


Periodical monitoring water quality.

Limbah Sianida
Cyanide Waste

Meningkatnya produksi pabrik


pengolahan
Increasing plant production.

Mengelola tailing dam dengan baik. Managing tailing dam properly.


Memasang unit IPAL baru. Installing new IPAL unit.

UBP Nikel Sulawesi Tenggara UBP Nickel Southeast Sulawesi


Jenis Dampak
Type of Impact
Kualitas Udara
Air Quality

Sumber Dampak
Source of Impact
Proses produksi feronikel.
Ferronickel production process.
Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga
Diesel (PLTD).
Operation of Diesel Power Plant (PLTD).
Pengangkutan bahan baku serta hasil
produksi dari maupun menuju lokasi
produksi dan pabrik.
Transport of raw material and products from
and to production site and plant.
Aktivitas pesawat di lapangan terbang.
Airplane activities at the airport.

Strategi Menanggulangi Dampak


Impact Mitigation Strategy























Melakukan penyiraman jalan lintas angkutan bahan baku.


Water spraying the roads of raw material transportation.
Memperlambat laju kendaraan angkut saat dekat pemukiman.
Slowing down transporting vehicles while passing near residential areas.
Menutup bak kendaraan pengangkut bahan baku dengan terpal.
Covering the raw material transporting vehicles with tarpaulin.
Memasang alat dust collecting system melaluli cerobong.
Installing dust collecting system through chimneys.
Emisi dari PLTD dialirkan melalui cerobong.
PLTD emission released through chimneys.
Meningkatkan frekuensi pemeliharaan dan perbaikan pada alat penghasil
debu.
Increasing the frequency of maintenance and repair for dust generating device.
Mendidik operator. Training the operators.
Pemasangan pemantau gas debu emisi kontinyu pada setiap saluran
pembuangan.
Installing continuous gas dust emission monitor at every exhaust channel.
Pemasangan alarm pada alat pemantau gas/debu.
Installing alarm at gas/dust monitoring device.
Menghentikan produksi bila ada kerusakan pada alat dust collecting system.
Halting the production when there is trouble at dust collecting system.
Penggunaan sarana keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi pegawai
yang bekerja dekat sumber dampak.
Using occupational safety and health (K3) facilities for employees working
near impact sources.
Menanam pohon di kiri kanan jalan.
Planting trees on both sides of the road.
Melakukan pemeriksaan kesehatan pegawai secara berkala.
Conducting periodical medical check for employees.

Kebisingan
Noise

Proses produksi feronikel.


Ferronickel production process.
Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga
Diesel (PLTD).
Operation of Diesel Power Plant (PLTD).
Pengangkutan bahan baku serta hasil
produksi dari maupun menuju lokasi
produksi dan pabrik.
Transport of raw material and products from
and to production site to plant.
Aktivitas pesawat di lapangan terbang.
Airplane activities at the airport.

Menggunaan alat pelindung diri (APD).


Wearing personal protective equipment.
Memasang peredam pada peralatan proses produksi dan penanaman pohon
di sekitar lokasi sumber kebisingan.
Installing noise reducer on production process equipment and tree planting
around noise source location.
Melakukan pemeriksaan kesehatan pegawai secara berkala.
Conducting periodical medical check for employees.

Erosi dan Sedimentasi


Erosion and Sedimentation

Hilangnya penutupan vegetasi akibat


pembukaan area tambang.
Lost of vegetation due to mine site opening.
Pengoperasian lapangan golf.
Operation of golf course.

Kesuburan Tanah
Land Fertility

Kegiatan pembersihan lahan dan


pengupasan tanah.
Activities of land clearing.

Menimbun tanah hasil kupasan untuk digunakan kembali pada saat


reklamasi.
Piling the soil from land clearing to be reused at the time of reclamation.
Meningkatkan kesuburan tanah dengan pemberian pupuk.
Increasing the land fertility by applying fertilizer.

Membuat saluran drainase tambang dan lapangan golf.


Building drainage channels for mine and golf course.
Membuat perangkap sedimen. Building sediment trap.
Membuat kolam sedimen. Building sediment pond.
Membuat saluran drainase dan kolam sedimen ke laut.
Building drainage channel and sediment pond to the sea.

56
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Jenis Dampak
Type of Impact

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Sumber Dampak
Source of Impact
Pembukaan area tambang.
Mine area opening.
Pengoperasian lapangan golf.
Operation of golf course.

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Strategi Menanggulangi Dampak


Impact Mitigation Strategy

Kualitas Air Sungai


River Water Quality

Mengendalikan sedimen yang masuk ke perairan.


Controlling sediment entering the waters.

Kualitas Air Laut


Sea Water Quality

Material erosi lahan bekas tambang.


Erosion material of post mining site.
Penyimpanan bahan baku di stock yard.
Storage of raw material on the stock yard.
Proses produksi berupa air pendingin.
Production process in the form of cooling
water.
Proses pengolahan oli bekas.
Processing of used lubricant.
Pembuangan air limbah ke laut.
Disposal of waste water.

Mendinginkan slag sebelum ditampung di tempat pembuangan akhir (TPA).


Cooling slag before being stored at the end disposal site (TPA).
Mengalirkan air melalui drainase pabrik sepanjang 2 kilometer menuju laut.
Channeling water through 2-kilometer long plant drainage towards the sea.
Mengolah oli bekas untuk pengoperasian PLTD dibutuhkan.
Processing used lubricant required for PLTD operations.

Fauna Darat
Terrestrial Fauna

Pembukaan dan pengangkutan tanah


penutup, penggalian bijih nikel.
Opening and transport of ground cover,
extraction of nickel ore.

Biota Air
Water Biota

Menurunnya kualitas fisik air laut.


Decreasing pghysical quality of sea water.

Merencanakan kegiatan pertambangan dan kegiatan pabrik dengan baik.


Planning of mining and plant activities properly.
Membuat parit drainase. Building drainage dikes.
Membuat kolam sedimen. Building sediment pond.
Membuat teras di front tambang. Building terrace at mine front.
Melakukan reklamasi lahan dan revegetasi.
Conducting reclamation and revegetation.

Membina habitat pada kawasan tidak terbuka.


Maintain habitat at restricted area.
Membuat dan memasang papan larangan.
Producing and setting up warning board.

UBPP LOGAM MULIA Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit
Jenis Dampak
Type of Impact
Kualitas Udara
Air Quality

Sumber Dampak
Source of Impact
Pengoperasian peralatan produksi.
Operation of production equipment.
Mobilitas kendaraan pengangkut bahan
baku, bahan penolong, hasil produksi,
karyawan dan tamu.
Mobility of transport vehicles of raw
material, indirect material, products,
employees and visitors.
Pengoperasian genset, boiler, scrubber.
Operation of genset, boiler, scrubber.

Strategi Menanggulangi Dampak


Impact Mitigation Strategy
Udara Dalam Ruang Indoor Air
Mengurangi gas dan debu di ruang produksi melalui scrubber, exhaust fan
dan blower.
Reducing gas and dust in production rooms through scrubber, exhaust fan
and blower.
Menyediakan ruangan khusus merokok bagi karyawan dan tamu.
Providing a smoking room for employees and visitor.
Menempatkan tanaman pot di ruang-ruang kantor dan lobi.
Placing potted plants in the offices and lobby.
Udara Luar Ruang Outdoor Air
Menutup kendaraan pengangkut bahan penolong dengan terpal.
Covering raw material transport vehicles with tarpaulin.
Menyediakan lokasi khusus penyimpanan bahan penolong berupa
gudang tertutup.
Providing special location for indirect material in the form of closed
warehouse.
Melakukan penghijauan di sekeliling lokasi kegiatan dengan tanaman yang
berfungsi ekologis.
Reforestation around location of operations with plants with ecological function.
Menyediakan lokasi parkir untuk mobil dan motor yang cukup.
Providing adequate parking space for cars and motorcycles.
Pada Unit Genset At Genset Unit
Menempatkan genset di tempat khusus yang kedap suara dan dilengkapi
dengan cerobong.
Placing genset at special soundproof place equipped with chimney.
Memasang cerobong yang diarahkan ke ruang terbuka dan disesuaikan
dengan arah angin dominan serta perawatan genset berkala.
Installing chimney with direction towards open space and adjusted with
wind dominant direction as well as periodical maintenance of genset.

Kebisingan
Noise

Pengoperasian peralatan produksi.


Operation of production equipment
Mobilitas kendaraan pengangkut bahan
baku, bahan penolong, hasil produksi,
karyawan dan tamu.
Mobility of transport vehicles of raw
material, indirect material, products,
employees and visitors
Pengoperasian genset, boiler, scrubber.
Operation of genset, boiler, scrubber

Mengangkut bahan penolong, bahan baku dan hasil produksi pada siang hari.
Transporting indirect material, raw material and products during the day.
Menempatkanperalatan produksi yang menimbulkan kebisingan tinggi
dalam bangunan yang mampu meredam kebisingan.
Placing production equipment which caused high level of noise inside a
building that is able to reduce the noise.
Menggunakan ear plug dan masker full face bagi setiap karyawan yang
bekerja di ruang produksi dengan tingkat kebisingan tinggi.
Wearing ear plug and full face mask for employees working in the
production room with high level of noise.
Menempatkan genset di ruang khusus dan kedap suara dan
menggunakannya terbatas hanya pada saat terjadi gangguan listrik PLN
atau sebagai cadangan.
Placing genset in a soundproof special room and using it only when there is
PLN power outage or as substitute.
Menanam tanaman/pohon yang mampu meredam kebisingan di sekeliling
area kegiatan.
Planting plants/trees which are able to reduce the noise around area of
operations.

57
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Jenis Dampak
Type of Impact
Limbah Cair
Effluent

Profil Antam
Our Profile

Sumber Dampak
Source of Impact
Air buangan dari kegiatan proses produksi.
Waste water from production process.
Air buangan dari kegiatan domestik
karyawan.
Waste water from employees domestic
activities.
Sisa oli bekas dari genset.
Residu of used lubricants from genset.

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Strategi Menanggulangi Dampak


Impact Mitigation Strategy
Limbah Produksi Production Waste
Mengalirkan air limbah dari hasil kegiatan pemurnian perak, dari klorinasi
ke WWTP untuk diolah lagi.
Streaming waste water from silver refining activities, from chlorinizing to
WWTP for reprocessing.
Mengirim lumpur yang terbentuk dari hasil pengolahan limbah ke Pongkor
untuk diolah lagi karena masih mengandung logam mulia/by product.
Sending sludge formed as results of waste treatment to Pongkor to be
reprocessed because there is still precious metal content.
Mengirim limbah dari kegiatan produksi, jasa laboratorium yang
mengandung sludge iron ke pihak ketiga.
Sending waste from production, laboratory service activities which contains
iron sludge to third party.
Mengirim limbah dari kegiatan produksi, jasa laboratorium yang berbentuk
ex parting dari elektrolisis CU ke PPLI.
Sending waste from production, laboratory service activities which is in the
form of ex parting from CU electrolysis to PPLI.
Memakai kembali penguapan air limbah yang menghasilkan garam untuk
proses elektrolisis.
Reusing waste water vaporization which generates salt for electrolysis
process.
Mengirim sampel air limbah setiap 3 bulan sekali ke UPT Laboratorium
Lingkungan BPLHD DKI Jakarta.
Sending waste water sample every 3 months to UPT Environmental
Laboratory of BPLHD DKI Jakarta.
Menampung sisa oli bekas dari genset pada drum tertutup dan meletakkan di
ruang khusus sebelum diserahkan ke pihak lain yang memiliki izin dari KLH.
Containing used lubricant residue from genset in covered barrels and placing
them in a special room before handing them over to other parties who have
license from Ministry of Environment.
Limbah Domestik Domestic Waste
Mengalirkan air limbah dari kegiatan domestik menuju septik tank yang
akan diganti dengan STP Biotech kapasitas 25 m3/hari.
Discharging waste water from domestic activities towards septic tank which
will be replaced with STP Biotech with capacity of 25 m3/day.
Mengalirkan air limbah melalui grease trap yang berasal dari dapur sebelum
dialirkan ke STP Biotech.
Discharging waste water through grease trap from kitchen before
discharging it to STP Biotech.

Kualitas Air Permukaan


Surface Water Quality

Air buangan dari kegiatan proses produksi


dan domestik karyawan.
Waste water from production process and
employees domestic activities.
Air buangan dari penduduk sekitar lokasi
yang banyak terdapat kegiatan usaha seperti
bengkel, peternakan ayam, rumah makan, dll.
Waste water from residents around
location of operations which there are
many businesses such as workshops, chicken
farming, restaurants, etc.

Mengolah limbah dari hasil produksi dan kegiatan domestik karyawan.


Processing waste resulted from production and employees domestic
activities.
Mengirim lumpur yang terbentuk dari pengolahan air limbah ke Pongkor
untuk diolah lagi karena masih mengandung logam mulia/by product.
Sending sludge formed as results of waste treatment to Pongkor to be
reprocessed because there is still precious metal content/by product.
Mengirim sampel air permukaan setiap 3 bulan sekali ke UPB Laboratorium
Lingkungan BPLHD DKI Jakarta.
Sending waste water sample every 3 months to UPT Environmental
Laboratory of BPLHD DKI Jakarta.
Menampung sisa oli bekas dari genset pada drum tertutup dan meletakkan di
ruang khusus sebelum diserahkan ke pihak lain yang memiliki izin dari KLH.
Containing used lubricant residue from genset in covered barrels and placing
them in a special room before handing them over to other parties who have
license from Ministry of Environment.
Mengganti air limbah dari kegiatan domestik yang dialirkan menuju septik
tank dengan STP Biotech kapasitas 25 m3/hari.
Substituting waste water from domestic activities discharged to septic tank
with STP Biotech with capacity 25 m3/day.
Membersihkan Kali Sunter dari tumpukan sampah.
Cleaning Sunter river from garbage.

Air Tanah
Ground Water

Pengoperasian UBPP Logam Mulia


mengakibatkan meningkatkan kebutuhan air
bersih dari PAM.
Operation of Logam Mulia Processing and
Refinery Business Unit causes increasing
needs of clean water from PAM.
Pemakaian sumur dalam sebagai sumber
cadangan air PAM.
Usage of deep well as substitute of water
source from PAM.

Mempertahankan penggunaan conblock atau grass block pada sebagian


halaman dan tempat parkir.
Maintaining the use of conblock or grass block on parts of yards and parking lot.
Menetapkan lahan terbuka sebagai resapan presipitasi.
Determining an open land as precipitation absorption area.
Membangun, memelihara dan memonitor sumur resapan.
Building, maintaining and monitoring absorption well.
Memelihara instalasi pengolahan limbah cair/WWTP.
Maintaining effluent treatment installation/WWTP
Memelihara saluran drainase. Maintaining drainage channels.
Mengamati visual saluran air hujan. Observing rainwater visual channel.
Mengutamakan air bersih yang berasal dari PDAM dan menggunakan deep
well sebagai cadangan.
Prioritizing clean water from PDAM and using deep well as substitution.

58
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Jenis Dampak
Type of Impact

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Sumber Dampak
Source of Impact

Strategi Menanggulangi Dampak


Impact Mitigation Strategy

Bahan Penolong/B3
Indirect Material/B3

Penggunaan bahan-bahan berbahaya dan


beracun (B3) dalam kegiatan proses produksi.
Usage of toxic and hazardous substance (B3)
in production process.
Proses produksi yang menghasilkan limbah
B3 seperti limbah cair dan oli bekas.
Production process that produces B3 waste
such as effluent and used lubricant.

Melakukan pemisahan penyimpanan antara bahan penolong yang cair


dengan yang padat dengan tempat penyimpanan khusus.
Separating the storage of liquid from solid indirect material with special storage.
Membuat lantai alas penyimpanan limbah cair dari beton kedap air.
Setting the floor for effluent storage made of waterproof concrete.
Memberi label dan simbol pada kemasan bahan penolong baik padat, cair
dan gas.
Attaching labels and symbols on the packaging of solid, gas and liquid
indirect materials.

Limbah Padat
Solid Waste

Limbah padat domestik yang dihasilkan dari


pengoperasian UBPP Logam Mulia.
Domestic solid waste resulted from the
operation of Logam Mulia Processing and
Refinery Business Unit.

Menyediakan TPS di pusat-pusat kegiatan yang diangkut setiap hari ke TPA.


Providing TPS at activities centers and later carried daily to TPA.
Memisahkan sampah basah dan sampah kering.
Separating wet from dry garbage.
Mengangkut sampah secara rutin. Transporting the garbage routinely.
Mengirim limbah padat berupa sludge dari proses WWTP ke Pongkor.
Sending solid waste in the form of sludge processed by WWTP to Pongkor.
Mengirim limbah dari kegiatan produksi, jasa laboratorium yang
mengandung sludge iron ke pihak ketiga.
Sending waste from production, laboratory service activities which contains
iron sludge to third party.

Flora dan Fauna Darat


Terrestrial Flora and Fauna

Penghijauan/Landscaping.
Reforestation/Landscaping.

Menyediakan luasan lahan untuk PHT/taman seluas 3.000 m2 atau 15% dari
luas lahan keseluruhan.
Providing 3,000 m2 of land for PHT/garden or 15% of total land.
Menanam tanaman yang mempunyai fungsi ekologis dan estetika.
Planting plants with ecological and aesthetic functions.
Melakukan perawatan tanaman berkala.
Maintaining the plants periodically.
Meletakkan pot-pot tanaman di sepanjang teras/lobi.
Placing potted plants along terrace/lobby.

59
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Kemampuan Ekonomi
ECONOMIC VIABILITY

Pengolahan bijih nikel menjadi feronikel di Pomalaa. Nickel ore processing into ferronickel at Pomalaa.

60
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Sasaran utama dari upaya memandirikan


ekonomi masyarakat adalah meningkatkan
kemampuan masyarakat setempat dalam
berusaha.
The main goal of creating independent
community in the economic aspect is to improve
the ability of local communities in business.

Terus Bertahan dan Kian


Berkembang
Antam mewujudkan tanggung jawab sosial di bidang
ekonomi melalui kontribusi nyata, baik kepada masyarakat
maupun pemerintah. Dengan demikian diharapkan
kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat
terutama di sekitar lokasi kegiatan operasional menjadi
lebih meningkat.

Continue to Survive and Grow


Antam implements its social responsibility in the economic
aspect through real contribution, both to society and
government. It is expected that economic independence and
welfare of the community especially around the location of
the operations to be more improved.

61
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Program Kemitraan

Partnership Program

Sasaran utama dari upaya memandirikan ekonomi


masyarakat, adalah meningkatkan kemampuan masyarakat
setempat dalam berusaha. Hal ini direalisasikan melalui
Program Kemitraan (PK), yakni pemberian bantuan dana
bergulir untuk pengembangan kegiatan usaha. Sesuai
dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara
(Permen BUMN) Nomor 05/MBU/2007, maka Antam
menyisihkan 2% dari laba bersih atau Rp12,086 miliar sebagai
dana PK. Besaran laba yang disisihkan sebagai dana PK ini
turun dibanding tahun 2009 yang sebesar Rp20,522 miliar,
seiring dengan penurunan perolehan laba. Namun demikian,
secara total anggaran untuk pelaksanaan PK tahun 2010
mengalami peningkatan dibanding 2009, yakni Rp30,5 miliar
(2010) dan Rp28,75 miliar (2009). (EC1)

The main goal of creating independent community economy,


is to improve the ability of local communities in business.
This is realized through the Partnership Program (PK), by
providing revolving fund assistance for the development
of business activities. In accordance with the State-owned
Enterprises Minister Regulation Number 05/MBU/2007,
Antam set aside 2% of its net income or Rp12.086 billion
as a PK fund. The amount of income set aside as a PK fund
decreased compared to 2009 which amounted to Rp20.522
billion, in line with the decline in income. However, the
total budget for the implementation of the PK in 2010 has
increased compared to 2009, namely Rp30,.5 billion (2010)
and Rp28.75 billion (2009). (EC1)

Realisasi penyaluran dana PK tahun 2010 mencapai


Rp32,326 miliar, atau 65,77% dari total dana tersedia,
sesuai Permen BUMN Nomor 100/MBU/2002 dihitung
berdasarkan jumlah saldo awal ditambah alokasi
penyisihan laba, penerimaan angsuran pokok dan
penerimaan jasa administrasi. Besaran ini meningkat
dibanding jumlah dana PK yang disalurkan selama tahun
2009 sebanyak Rp23,541 miliar. Terdapat 3.748 pelaku
usaha yang menerima bantuan dana PK atau mitra binaan,
dan terbanyak bergerak di sektor perdagangan. (EC1)
Bentuk lain yang menjadi bagian dari penyaluran dana PK
adalah kerjasama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN)
X sesuai nota kesepahaman yang ditandatangani pada
Agustus 2010. Isi nota kesepahaman adalah perjanjian
kerjasama Antam dengan PTPN X, yang bertindak sebagai
penyalur dana Kredit Program Kemitraan Tebu Rakyat senilai
Rp15 miliar. Program ini merupakan kelanjutan dari program
serupa tahun 2009 untuk menciptakan sinergi antar BUMN,
sekaligus mendukung program pemerintah untuk melakukan
revitalisasi produksi gula nasional.
Besaran Dana Program Kemitraan

Actual disbursements of PK fund in 2010 reached Rp32.326


billion, or 65.77% of the total funds available, according to
SOE Minister Regulation No 100/MBU/2002 it was calculated
based on the opening balance plus the allocation of retained
earnings, the income from principal repayment and receipt
of administrative services. The amount increased compared
to Rp23.541 billion of PK funds channeled during 2009.
There were 3,748 businesses that received PK funds or foster
partners, and they mostly engaged in the trade sector. (EC1)
Other form which became part of the PK funds distribution
is cooperation with PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X
according to a memorandum of understanding signed in
August 2010. The contents of the MOU is an agreement
between Antam and PTPN X, which acts as the distributor
of the Partnership Fund for Peoples Sugarcane worth Rp15
billion. This program is a continuation of a similar program
in 2009 to create inter-SOEs synergy, as well as support the
government program for the revitalization of national
sugar production.

Amount of Partnership Program Funds


Dana Tersedia
Allocated Fund

Dana Tersalurkan
Disbursed Fund

2008

24,197

9,320

38.48%

2009

34,764

23,541

67.73%

2010

49,148

32,326

65.77%

Tahun Year

Persentase
Percentage

Keterangan Notes: Dalam juta Rupiah In million IDR

62
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Siti Paisah, mitra binaan Antam di Pomalaa.


Siti Paisah, Antams foster partner at Pomalaa.

Mitra Binaan

Foster Partner

Sampai akhir periode pelaporan, jumlah mitra binaan


baru penerima bantuan dana PK melalui pola kerjasama
penyaluran ada 626 mitra sehingga secara kumulatif
jumlah mitra binaan adalah 3.748 pelaku usaha. Angka ini
menunjukkan peningkatan dibanding tahun 2009, yakni
496 mitra binaan baru, dengan jumlah kumulatif sebanyak
3.122 pelaku usaha. Melalui pemberian bantuan dana maka
para mitra binaan yang umumnya pelaku usaha UMK (Usaha
Mikro dan Kecil) diharapkan dapat meningkatkan daya saing
sekaligus kegiatan usahanya. (EC9)

Until the end of the reporting period, the number of new


foster partners who are recipients of PK funds through
distribution cooperation was 626 partners so that the
cumulative number of foster partners is the 3,748 business.
This figure shows an increase compared to 496 new foster
partners in 2009, with a cumulative total of 3,122 businesses.
Through the grants, the foster partners who are mostly SMEs
(Small and Micro Enterprises) are expected to increase the
competitiveness as well as their business activities. (EC9)

Jumlah Mitra Penerima Dana PK Melalui Pola Kerjasama


Penyaluran

Total Recipient Partners of PK Funds through Distribution


Cooperation

Mitra Penerima
Recipient Partner

Akumulasi
Accumulation

2008

314

2,626

2009

496

3,122

2010

626

3,748

Tahun Year

Pada tahun 2010 Antam juga menyalurkan dana PK melalui


pola kerjasama penyaluran kepada kelompok atau cluster.
Penerima bantuan adalah mitra binaan yang terdiri dari 52
petani bawang merah di Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa
Barat. Total bantuan yang disalurkan sebesar Rp500 juta.
Kelompok tani ini dipilih karena telah memiliki pembina
yakni Koperasi Nusantara Jaya, yang juga bertindak sebagai
penyedia sarana produksi sekaligus pendamping dalam

In 2010, Antam also channeled PK funds through the


distribution cooperation to groups or clusters. The recipient
was a foster partner consisting of 52 red onion farmers
in Cirebon Regency, West Java Province. Total assistance
disbursed amounted to Rp500 million. The farmer group was
selected because it has Nusantara Jaya Cooperative as advisor
which also acts as a provider of production facilities as well
as companion in the process of planting and maintenance of

63
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

proses penanaman dan perawatan bawang merah. Panen


perdana bawang merah dari para petani mitra binaan akan
dilaksanakan pada triwulan pertama tahun 2011.

Nilai Ekonomi
Nilai ekonomi Antam yang ditahan dan didistribusikan
berasal dari pendapatan serta pengeluaran kegiatan
operasional. Meski demikian, selama tahun 2010 Antam
tidak pernah menerima bantuan finansial dalam bentuk
apapun dari pemerintah, sebagai salah satu komponen
dalam penerimaan Perusahaan. Demikian pula pada
komponen pengeluaran Perusahaan, tidak ada pemberian
atau sumbangan bersifat khusus kepada partai politik,
politisi maupun kegiatan politik tertentu. Sementara nilai
kontribusi kepada negara dalam bentuk pembayaran pajak
dan penerimaan negara bukan pajak mengalami kenaikan
dibandingkan tahun 2009. (EC1) (EC4) (SO6)
Selain itu selama periode pelaporan, Antam tidak
mengeluarkan biaya yang bersifat implikasi akibat fenomena
perubahan iklim yang terjadi. Meski dihadapkan pada
kendala cuaca yang secara langsung maupun tidak langsung
dipengaruhi fenomena perubahan iklim, namun Antam
memastikan seluruh kegiatan operasional yang dijalankan
tetap dalam rentang perencanaan sesuai dengan manajemen
risiko yang telah disusun. (EC2)
Kontribusi kepada Negara (EC1)
Uraian Komponen PNBP
Description of PNBP Component

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

red onion. The first harvest of red onion from the farmers
partners will be in the first quarter of 2011.

Economic Value
Antams withheld and distributed economic values are from
operating income and expenditure. However, during the
year 2010 Antam had never received any form of financial
assistance from the government, as one component of the
Companys income. Similarly, the expenditure component
of the Company, there was no specific gift or donation for
political parties, politicians and certain political activities.
While the value of contributions to the state in the form of
non-tax state revenues payment increased compared to the
year 2009. (EC1) (EC4) (SO6)
Also during the reporting period, Antam did not spend
any implication cost due to climate change phenomenon.
Although faced with weather problems that directly or
indirectly affected by the phenomenon of climate change,
but Antam ensures all operational activities are carried
out within the range of planning in accordance with risk
management that have been prepared. (EC2)

Contribution to the State (EC1)


Tahun Year
2008

2009

2010

195,018

120,359

211,383

Iuran Tetap Kuasa Pertambangan Land Rent

1,931

2,169

3,224

Bea Masuk Duty

2,297

3,705

489

Pembayaran Dividen Dividend Payout

1,334,440

355,716

157,375

Sub Total

1,533,686

481,949

372,470

Iuran Produksi Production Royalti

Uraian Komponen Pajak


Description of Tax Component
Pajak Pertambahan Nilai Value Added Tax

90,167

96,763

122,942

Pajak Bumi dan Bangunan Land and Building Tax

20,854

18,550

19,728

Pajak Penghasilan Pegawai Employee Income Tax

50,760

30,747

35,532

1,819,521

126,915

246,265

4,825

24,408

52,372

Pajak Penghasilan Badan Corporate Income Tax


BBN dan Pajak Kendaraan/Retribusi Daerah
BBN and Vehicle Tax/Regional Retribution
Pajak-pajak lain Other Taxes
Sub Total

49,775

38,152

12,629

2,038,297

335,535

489,469

3,569,587

817,484

861,939

Jumlah Total
PNBP + Pajak PNBP + Tax
Keterangan Notes: Dalam juta rupiah In million IDR

64
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Nilai Ekonomi yang Ditahan dan Didistribusikan (EC1)


Nilai Ekonomi Langsung yang Dihasilkan
Direct Economic Value

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Withheld and Distributed Economic Values (EC1)


Tahun Year 2008

Tahun Year 2009

Tahun Year 2010

9,591,981

8,711,370

8,744,300

I. Pendapatan Revenue
Hasil penjualan bersih Net sales
Ditambah Addition
Penerimaan bunga bank Interest income

178,548

151,196

58,315

Perolehan investasi dalam saham Shares gain

(26,267)

(18,991)

(92,103)

Penerimaan dividen Dividend income

178,744

227,134

366,026

Penerimaan dari investasi pada anak perusahaan


Subsidiary income
Penjualan aset Asset sales
Penerimaan lain-lain Other income
Penerimaan denda dan klaim Fine and claim income
Keuntungan selisih kurs Foreign exchange gain
Jumlah Penerimaan Nilai Ekonomi
Total Income Economic Value

1,855

67,368

34,947

38,893

15,845

119,126

210,517

(265,159)

(122,740)

10,218,591

8,959,623

8,992,691

7,035,789

7,481,293

5,963,647

709,827

572,502

669,184

2,052,984

547,256

241,722

50,346

47,050

12,342

3,569,587

817,484

861,393

II. Distribusi Nilai Ekonomi (Pengeluaran Nilai Ekonomi)


Economic Value Distribution
a. Biaya operasi Operating cost
b. Gaji pegawai dan benefit lainnya
Employee salary and other benefit
c. Jumlah pembayaran kepada penyandang dana
Payment to investor
Pembayaran dividen Dividend payout
Bunga pinjaman jangka pendek dan bunga bank
Short term loan interest and bank interest
d. Pengeluaran untuk pemerintah
Government expenditure

133,069

817,484

861,939

Jumlah Nilai Ekonomi yang Didistribusikan


Total Distributed Economic Value

e. Pengeluaran untuk masyarakat Public expenditure

13,551,602

9,535,638

7,913,767

Nilai Ekonomi yang Ditahan Withheld Economic Value

(3,333,011)

(576,015)

1,078,924

Keterangan Notes: Dalam juta Rupiah In million IDR

Untuk mendukung kesejahteraan pegawai, Antam memiliki


program khusus bagi mereka yang sudah purnatugas.
Ada dua program yang dilaksanakan, yakni program
pensiun imbalan pasti yang dananya dikelola dana pensiun
Perusahaan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek),
meliputi pemberian Jaminan Hari Tua (JHT). Selain itu juga
ada program pensiun iuran pasti, yang efektif diberlakukan
bagi pegawai yang diangkat setelah tahun 2007 dan
pengelolaannya bekerjasama dengan BNI Life. (EC3)
Antam memiliki standar pemberian upah/imbal jasa pekerjaan
yang menjadi hak pegawai, dan penetapannya berdasarkan
dua pertimbangan utama. Pertama, karakteristik operasional
di bidang pertambangan yang memiliki risiko relatif tinggi.
Kedua, keinginan untuk ikut mengembangkan ekonomi
masyarakat setempat. Dengan dasar ini, nilai besaran upah
yang menjadi imbal jasa pekerjaan, berbeda-beda di setiap

To support the welfare of employees, Antam has a special


program for those who already retired. There are two
programs implemented, namely fixed benefit pension plans
whose funds are managed by the Companys pension funds
and Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), covering the Old
Age Guarantee (JHT). There is also a fixed payment pension
plan, which applied for employees who are appointed after
2007 and is managed in collaboration with BNI Life. (EC3)
Antam has a standard of wage/compensation which becomes
the employees rights, and it was determined based on two
main considerations. First, the operational characteristics in
the mining sector which has a relatively high risk. Second, the
will to participate in local community economic development.
With this basis, the amount of the wage for compensation,

65
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

unit bisnis, namun dapat dipastikan, nilai upah/imbal jasa


pekerjaan pada jenjang kepegawaian terendah, masih lebih
tinggi dibanding upah minimum provinsi (UMP). (EC5)

is different at each business unit, but can be ascertained, the


amount of wage/compensation at the lowest staffing levels, is
still higher than the provincial minimum wage (UMP). (EC5)

Besaran Upah/Imbal Jasa Pekerjaan Pegawai Antam dengan


UMP (EC5)

Amount of Wage/Compensation of Antams Employees to


Provincial Minimum Wage (EC5)

Unit Bisnis
Business Unit

Besaran Upah
Amount of Wage

UMP 2010
Provincial Minimum Wage 2010

Persentase
Percentage

UBP Emas Pongkor


UBP Gold Pongkor

2,540,928

671,500

378%

UBP Nikel Sulawesi Tenggara


UBP Nickel Southeast Sulawesi

2,823,710

860,000

328%

UBPP Logam Mulia


Logam Mulia Processing and Refinery
Business Unit

2,689,722

1,118,009

241%

Keterangan Notes: Dalam Rupiah In IDR

Perusahaan memberikan perhatian kepada pemasok lokal


sebagai mitra kerja, termasuk untuk menyediakan barang
yang dibutuhkan guna mendukung kegiatan operasi dan
produksi. Hanya saja, karakteristik operasional Antam
menjadikan tidak banyak pemasok lokal, baik di tingkat
kabupaten maupun provinsi, yang bisa menjadi mitra
kerja. Antam masih memasok beberapa jenis kebutuhan
operasional dari perusahaan multinasional. Pada tahun
2010 tercatat ada 215 pemasok lokal yang menjadi mitra
kerja di UBP Emas Pongkor, UBP Nikel Sulawesi Tenggara
dan UBPP Logam Mulia atau 29,33% dari total 733
pemasok yang ada di ketiga unit bisnis tersebut. (EC6)

The Company pays attention to local suppliers as business


partners, including to provide the goods needed to support
operations and production activities. However, Antams
operational characteristics have caused only a few local
suppliers, both at regency and provincial levels, which
could become partners. Antam still procures some type of
operational needs from multinational companies. In 2010,
215 local suppliers were recorded as partners at UBP Gold
Pongkor, UBP Nickel Southeast Sulawesi and Logam Mulia
Processing and Refinery Business Unit or 29.33% of the total
733 existing suppliers at all three business units. (EC6)

Jumlah Perusahaan Mitra Kerja/Pemasok Tahun 2010 (EC6)

Total Partner Companies/Suppliers Year 2010 (EC6)

UBP Emas Pongkor


UBP Gold Pongkor

Uraian
Description

Perusahaan Lokal
Local Company
Perusahaan Nasional
National Company
Perusahaan Multinasional
Multinational Company

UBP Nikel Sulawesi Tenggara


UBP Nickel Southeast Sulawesi

UBPP Logam Mulia


Logam Mulia Processing and
Refinery Business Unit

Tahun
Year 2008

Tahun
Year 2009

Tahun
Year 2010

Tahun
Year 2008

Tahun
Year 2009

Tahun
Year 2010

Tahun
Year 2008

Tahun
Year 2009

Tahun
Year 2010

14

12

33

182

182

182

169

159

170

222

222

222

80

80

70

41

37

28

20

20

20

66
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Pengapalan produk feronikel di Pomalaa.


Ferronickel shipment at Pomalaa.

Produk dan Konsumen

Product and Consumer

Antam memiliki berbagai produk yang dihasilkan dari


masing-masing unit bisnis. Setiap proses produksi dijalankan
dengan sistem gugus kendali mutu guna mempertahankan
dan meningkatkan kualitas produksi, sekaligus mengurangi
biaya produksi. Produk utama yang dihasilkan adalah barang
tambang dan pengolahan mineral, yang terdiri dari nikel,
emas, perak dan bauksit.

Antam has a variety of products from each business unit.


Each production process is run with a quality control system
in order to maintain and improve production quality, while
reducing production costs. The main product is mineral
and mineral processing, which consists of nickel, gold,
silver and bauxite.

Antam menyadari bahwa produk tambang merupakan


material alam yang tidak dapat diperbaharui. Oleh karenanya
Antam berusaha memanfaatkannya seefisien mungkin untuk
kepentingan masyarakat luas. Antam juga aktif mencari
lahan baru pertambangan bekerja sama dengan Pemerintah.
Diharapkan rencana pembukaan lahan pertambangan
baru di masa yang akan datang dapat membantu menjaga
keberlangsungan produk tambang yang diperlukan oleh
masyarakat. (MM11)

Antam realizes that mining products are nonrenewable


natural materials. Therefore Antam tries to utilize them as
efficient as possible for the interest of broader community.
Antam also collaborates with the Government to actively
seeks new mining site. It is hoped that the opening of new
mining site in the future will help maintain the continuity of
mining products needed by the community. (MM11)
Most of the products are processed mineral products,
which are then further utilized by the customer or end

Sebagian besar produk yang dihasilkan adalah produk


mineral olahan, yang kemudian dimanfaatkan lebih lanjut
oleh pelanggan maupun pengguna akhir. Para pelanggan

67
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

juga mendapatkan informasi mengenai kandungan yang


ada di dalam produk dan penanganan penyimpanan yang
direkomendasikan. Dari produk yang dihasilkan, hanya
emas yang secara langsung dimanfaatkan masyarakat,
antara lain untuk keperluan investasi dan perhiasan.
Antam mencantumkan informasi sertifikat kadar emas
berdasarkan hasil analisa Laboratorium UBPP Logam Mulia
yang telah mendapatkan akreditasi dari Komite Akreditasi
Nasional (KAN), sertifikat dari London Bullion Market
Association, dan sertifikat REACH (Registration, Evaluation,
Authorisation and Restriction of Chemicals) dari Uni Eropa
yang menegaskan kelayakan jual produk. Antam juga
menyampaikan informasi terkait produk pada kemasan
untuk keperluan ekspor, yang sekiranya penting untuk
diketahui pelanggan. (PR1) (PR3)
Kesungguhan Antam mempertahankan kualitas produk
membuahkan hasil dengan tidak adanya pengaduan
akibat ketidakpatuhan pada regulasi menyangkut dampak
kesehatan dari produk yang dihasilkan. Antam juga
tidak pernah menerima pengaduan menyangkut dugaan
ketidakpatuhan pada regulasi yang mengatur pencantuman
informasi produk yang dihasilkan. (PR2) (PR4)

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

user. Customers also get information about the content of


products and recommended storage. Out of all products,
only gold that is directly used by people, among others, for
the purposes of investment and jewelry. Antam provides
certificate on information of gold content based on the
results of Logam Mulia Processing and Refinery Business
Unit laboratory analysis that have received accreditation
from National Accreditation Committee (KAN), a certificate
from the London Bullion Market Association, and a REACH
(Registration, Evaluation, Authorisation and Restriction of
Chemicals) certificate from European Union which confirm
the saleability of the products. Antam also provides relevant
information on the packaging of products for export, which
may be important for the customers. (PR1) (PR3)
Antams commitment to maintain the quality of product
resulted in the absence of complaints due to non-compliance
with regulations concerning the health effects of products.
Antam also never received a complaint regarding alleged
non-compliance with regulations governing the inclusion of
product information. (PR2) (PR4)

Emas dan nikel, produk unggulan Antam.


Gold and nickel, Antams finest products.

68
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Kekhususan produk yang dihasilkan Antam berimbas pada


dinamika pasar dan pelanggan yang ada. Secara khusus
Antam tidak melakukan promosi maupun bentuk komunikasi
pemasaran yang bersifat komersial, termasuk menjalin
kerjasama sponsor. Oleh karenanya, selama tahun 2010 tidak
ada pengaduan pada ketidakpatuhan terhadap peraturan,
menyangkut kegiatan promosi maupun komunikasi
pemasaran komersial lainnya. (PR6) (PR7)
Namun demikian, Antam tetap melakukan berbagai langkah
guna memastikan kepuasan pelanggan, misalnya mengawasi
proses dan prosedur pengapalan produk agar berjalan dengan
baik. Selama tahun 2010, Perusahaan hanya menerima empat
keluhan terkait kegiatan pengapalan produk, atau 2,7%
dibanding 148 pengapalan yang dilaksanakan. Dengan metoda
penghitungan satu dikurangi persentase (1-persentase) keluhan
yang terjadi, maka indeks kepuasan pelanggan (Customer
Satisfaction Index/CSI) adalah 97,3%. Selain itu Antam juga
melakukan survei kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction
Survey) dengan hasil rata-rata 94,5%, naik dibanding hasil survei
tahun 2009 yakni 92%. (PR5)
Sebagian besar pelanggan Antam adalah pelanggan tetap,
yang tersebar di dalam maupun di luar negeri. Seluruh data
pelanggan tersimpan dalam sebuah sistem yang hanya bisa
diakses secara terbatas guna menjamin privasi mereka.
Hal ini juga menjadikan data terkait pelanggan tak bisa
dimanfaatkan oleh mereka yang tidak berkepentingan,
sehingga Antam tidak pernah menerima pengaduan
terkait dugaan pencurian atau penyalahgunaan data
pelanggan. (PR8)
Antam berkepentingan untuk mematuhi hukum yang
berlaku di Indonesia. Setiap kegiatan yang dijalankan,
selalu mempertimbangkan peraturan maupun ketentuan
yang berlaku, termasuk mendukung persaingan usaha yang
sehat dan menentang segala bentuk kegiatan usaha yang
mengarah pada praktik monopoli, trust maupun oligopoli.
Kepatuhan Antam pada regulasi menjadikan Perusahaan
tidak pernah menerima sanksi denda maupun sanksi hukum
lain terkait dengan peraturan pengadaan dan penggunaan
produk. (SO7) (PR9)

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Antams product specialty has an impact on market dynamics


and existing customers. In particular Antam never conduct any
promotions and marketing communications for commercial
purposes, including cooperating with sponsors. Therefore,
during 2010 there are no complaints on non-compliance with
regulations, concerning promotional activities and other
commercial marketing communications. (PR6) (PR7)
However, Antam is still taking measures to ensure customer
satisfaction, such as overseeing the process and procedures
for shipment of products. During 2010, the Company has
only received four complaints related to activities of product
shipments, or 2.7% compared to 148 shipments previously.
With a method of one minus percentage (1-percentage) of
complaint incidents the customer satisfaction index (CSI) was
at 97.3%. Antam also conduct customer satisfaction surveys
with an average result of 94.5%, up compared to the results
of the survey in 2009 which was 92%. (PR5)
Most of Antams customers are regular customers, which
spread across the country and abroad. All customers data
is stored in a system with limited access to ensure their
privacy. This also makes the customer-related data can not
be used by those who are not authorized, therefore Antam
never received a complaint on the alleged theft or misuse of
customer data. (PR8)
Antam has the need to comply with applicable law in
Indonesia. Antam always considers the rules and regulations
in any activities it caries out, including supporting a fair
business competition and opposes all forms of business
activities that lead to monopoly practices, trust and oligopoly.
Antams regulatory compliance makes the company never
received a penalty or other legal sanctions associated with the
procurement regulations and the use of product. (SO7) (PR9)

69
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Pengembangan Sumberdaya
Manusia
HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT

Ajang Temu Profesi Antam 2010.


Antam Professional Gathering 2010.

70
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Antam terus melanjutkan usaha


pembentukan Insan Antam yang memiliki
kompetensi, komitmen, dan unjuk kerja
terbaik.
Antam continues the effort to shape Antams
personnel who have the competence,
commitment, and the best performance.

Menuju Pengembangan
Sumberdaya Manusia
Berkelanjutan
Upaya mempertahankan keberlanjutan Antam tidak bisa
dilepaskan dari pengembangan sumberdaya manusia (SDM)
berkelanjutan. Karenanya Antam terus melanjutkan usaha
pembentukan Insan Antam yang memiliki kompetensi,
komitmen, dan unjuk kerja terbaik. Antam tetap melakukan
kebijakan Human Capital (HC) Excellence sebagai dasar
pengelolaan SDM dan sasaran strategis, dengan melengkapi
aspek-aspek BEST (Beyond expectation, Environment
awareness, Synergized parTnership) di dalamnya.

Towards Sustainable Human


Resources Development
The efforts to maintain Antams sustainability can not be
separated from sustainable human resources development
(HRD). Hence Antam continues the effort to shape Antams
personnel who have the competence, commitment, and
the best performance. Antam is still implementing Human
Capital (HC) Excellence policy as the basis for human
resources management and strategic targets, by fulfilling
the aspects of BEST (Beyond expectation, Environment
awareness, Synergized ParTnership) in it.

71
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Antam juga menjadikan nilai-nilai dalam atribut


kepemimpinan SENSE sebagai jiwa dari tindak tanduk dan
perilaku Insan Antam, yang meliputi:
Speed
ENergize
reSpect
couragE

Antam adopts the values of SENSE leadership attributes


as the soul of Antam personnels conduct and behavior,
which include:
Speed
ENergize
reSpect
couragE

Acuan lain adalah nilai-nilai Perusahaan, yang terangkum


dalam PIONEER, yaitu:
Professionalism
Integrity
GlObal mentality,
HarmoNy
ExcEllence
Reputation

Other references are Corporate values, which are summarized


in PIONEER, which is:
Professionalism
Integrity
GlObal mentality,
HarmoNy
ExcEllence
Reputation

Jumlah pegawai Antam sampai dengan akhir periode


pelaporan adalah 2.535 orang, terdiri dari 2.251 pegawai
tetap dan 284 pegawai tidak tetap. Jumlah ini turun
dibandingkan tahun 2009 yang berjumlah 2.683 orang.
Penurunan jumlah pegawai terjadi karena sebagian
dari mereka telah memasuki masa pensiun. Terdapat
perbedaan jumlah karyawan yang dilaporkan pada Laporan
Keberlanjutan tahun 2008 dan 2009. Hal ini terjadi karena
perbedaan sumber data. Namun demikian, jumlah ini di revisi
pada Laporan ini, seperti tertera pada tabel. (LA1)

The number of Antams employees until the end of the


reporting period was 2,535 people, consisting of 2,251
permanent employees and 284 temporary employees. This
number is lower than 2,683 people in 2009. The decrease
in number of employees was caused by some of them
have entered retirement. There are differences in the
number of employees who were reported in 2008 and 2009
Sustainability Reports. This occurs due to differences in data
sources. However, this number has been revised in this report,
as presented in the table. (LA1)

Dari 2.251 pegawai tetap, sebanyak 1.133 pegawai atau


50,33% diantaranya bekerja di UBP Nikel Sulawesi Tenggara.
Selain itu, sebanyak 1.568 pegawai atau 69,66% bekerja
sebagai tenaga operasional tambang dan pabrik, dan
terdapat 25 pegawai tetap (1,11%) yang ditempatkan di
lingkungan anak perusahaan milik Antam. (LA1)

Of the 2,251 employees, as many as 1,133 employees or


50.33% of whom worked at the Mining Business Unit (UBP)
Nickel Southeast Sulawesi. As many as 1,568 employees or
69.66% working as operational workers at mines and plants,
and there are 25 permanent employees (1.11%) placed in
Antams subsidiaries. (LA1)

Jumlah Pegawai Berdasarkan Status (LA1)

Total Employees Based on Status (LA1)

Uraian
Description

Tahun Year
2008

2009

2010

Pegawai Tetap
Permanent Employee

2,598

2,517

2,251

Pegawai Tidak Tetap


Temporary Employee

224

166

284

2,822

2,683

2,535

Jumlah Total

72
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Total Permanent Employee Based on Location (LA1)

Jumlah Pegawai Tetap Berdasarkan Lokasi (LA1)


Lokasi
Location

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Tahun Year
2008

2009

2010

221

227

221

UBP Emas Pongkor


UBP Gold Pongkor

597

599

563

UBPP Logam Mulia


Logam Mulia Processing
and Refinery Business Unit

121

115

103

UPT Bauksit Kijang


UPT Bauxite Kijang

147

110

27

98

105

106

25

25

Kantor Pusat
Head Office
Perwakilan Tokyo
Tokyo Representative Office

Unit Geomin
Geomin Unit
Anak Perusahaan
Subsidiary
UBP Nikel Maluku Utara
UBP Nickel North Maluku

(Unit belum dibuka)

72

(Unit has not been formed)

UBP Nikel Sulawesi Tenggara


UBP Nickel Southeast Sulawesi

1,411

1,136

1,133

Jumlah Total

2,598

2,517

2,251

Sampai dengan akhir periode pelaporan, pegawai tetap


perempuan berjumlah 179 orang atau 7,95% dari total 2.251
pegawai tetap. Keberadaan pegawai tetap perempuan tersebar
di seluruh unit usaha Antam, dengan jumlah terbesar berada di
UBP Nikel Sulawesi Tenggara sebanyak 80 orang. Sedang unit
usaha yang memiliki jumlah pegawai perempuan paling sedikit
adalah UBP Bauksit di Kijang, yaitu sebanyak 2 orang. (LA13)
Terbatasnya jumlah pegawai tetap perempuan, bukan
disebabkan adanya kebijakan diskriminasi dalam penerimaan
pegawai. Karakteristik kegiatan operasi dan bisnis Antam di
sektor pertambangan, diduga menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi keengganan kaum hawa bekerja di unit usaha
Antam. Demikian pula, jumlah perempuan lulusan perguruan
tinggi yang studinya terkait dengan bisnis inti pertambangan
sangatlah kecil, sehingga rekruitmen terhadap mereka juga jauh
lebih sulit dibandingkan dengan calon pekerja pria. Kebijakan
penerimaan pegawai di lingkungan Antam bersifat terbuka,
tanpa membedakan gender, ras, agama, suku, golongan maupun
afiliasi politik.

Until the end of the reporting period, the number of female


permanent employees was 179, or 7.95% of the total 2,251
permanent employees. The existence of female permanent
employees spread across Antams business units, with the
largest number are at UBP Nickel Southeast Sulawesi of 80
people. While business unit that has the least number of
female employees is UBP Bauxite in Kijang, which is about
2 people. (LA13)
The limited number of female permanent employees, is
not caused by discrimination in recruitment policy. The
characteristics of Antams operations and business in the
mining sector, is believed to be one factor affecting the
reluctance of women working at Antams business units.
Similarly, the number of female university graduates whose
studies related to the core business of mining is very small, so
that it is much more difficult to recruit them compared with
male candidates. Recruitment policy within internal Antam is
inclusive, regardless of gender, race, religion, ethnicity, class
or political affiliation.

73
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Jumlah Pegawai Tetap Berdasar Gender (LA13)

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Total Permanent Employee Based on Gender (LA13)


Tahun Year

Lokasi
Location

2008

2009

L/M

2010

P/F

L/M

P/F

L/M

P/F

172

49

175

51

171

50

UBP Emas Pongkor


UBP Gold Pongkor

574

23

573

26

541

22

UBPP Logam Mulia


Logam Mulia Processing
and Refinery Business Unit

111

10

105

10

95

UPT Bauksit Kijang


UPT Bauxite Kijang

124

23

97

13

25

89

95

10

93

13

25

25

68

Kantor Pusat
Head Office
Perwakilan Tokyo
Tokyo Representative Office

Unit Geomin
Geomin Unit
Anak Perusahaan
Subsidiary
UBP Nikel Maluku Utara
UBP Nickel North Maluku

(Unit Belum dibuka)


(Unit has not been formed)

UBP Nikel Sulawesi Tenggara


UBP Nickel Southeast Sulawesi

1,331

80

1,244

92

1,053

80

Jumlah Total

2,404

194

2,315

202

2,072

179

Keterangan Notes: L M: Laki-laki Male, P F: Perempuan Female

Berdasarkan kelompok umur, komposisi pegawai tetap


Antam tahun 2010 didominasi para pegawai dalam rentang
usia sangat produktif (31-45 tahun) yang berjumlah 1.190
orang atau 52,77% dari seluruh pegawai tetap. Namun
demikian, Antam juga harus memikirkan regenerasi untuk
menggantikan pegawai tetap yang sudah memasuki usia
purnatugas. (LA13) (6.3.7)

Based on age groups, the composition of Antams permanent


employees in 2010 was dominated by employees in a
highly productive age range (31-45 years old), amounting
to 1,190 people or 52.77% of total permanent employees.
However, Antam also has to consider regeneration to
replace permanent employees who have entered the age of
retirement. (LA13) (6.3.7)

Jumlah Pegawai Tetap Berdasarkan Usia (LA13)

Total Permanent Employee Based on Age (LA13)


Tahun Year

Umur Age
2008

2009

2010

18 - 25

31

50

75

26 - 30

128

181

195

31 - 35

222

232

241

36 - 40

476

478

476

41 - 45

470

475

471

46 - 50

379

372

347

51 - 54

389

391

301

>= 55

503

338

145

2,598

2,517

2,251

Jumlah Total

74
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Jumlah Pegawai Tetap Berdasarkan Pendidikan (LA13)


Pendidikan
Educational Degree
SLTA High School
D1 dan D2 Diploma 1 and 2
D3 dan S1 Associate and Bachelor Degrees
S2 Master Degree
S3 Doctoral Degree
Jumlah Total

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Total Permanent Employee Based on Education (LA13)


Tahun Year

2008

2009

2010

2,030

1,866

1,582

507

579

590

52

63

70

2,598

2,517

2,251

Kepuasan Kerja Pegawai

Employee Satisfaction

Dalam survei kepuasan pegawai yang dilaksanakan tahun


2009, Antam berbesar hati karena memperlihatkan ratarata tingkat kepuasan 4,40 dari skala tertinggi 5. Pada
tahun 2010, Perusahaan mengubah pendekatan dengan
melakukan survei untuk mengetahui tingkat pengabdian
pegawai (Employee Engagement Survey/EES). Dari 1.530
angket yang disebar didapat tingkat tanggapan sebesar
88,30% atau 1.351 lembar angket terjawab, dengan
hasil Indeks Pengabdian Pegawai sebesar 4,07 dari skala
tertinggi 5.

In the employee satisfaction survey conducted in 2009,


Antam is pleased that it shows the average satisfaction level
of 4.40 from the highest scale of 5. In 2010, the Company
changed its approach by conducting surveys to determine
the level of employee engagement (Employee Engagement
Survey/EES). Of the 1,530 distributed questionnaires, 88.30%
of them were responded or 1,351 of questionnaires were
answered, with the Employee Engagement Index at 4.07
from the highest scale of 5.

Hasil survei menunjukkan totalitas dari setiap pegawai


untuk memberikan kinerja optimal bagi keberlanjutan
Perusahaan. Kondisi ini kian mendukung terciptanya
suasana kerja yang sehat, aman dan kondusif sehingga
selama tahun 2010 tidak ada aksi mogok kerja pegawai
karena ketidakpuasan. (MM4)
Pada sisi lain Antam juga berupaya memenuhi ketentuan
ketenagakerjaan, baik di tingkat nasional maupun
internasional. Ketentuan ini diantaranya UndangUndang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
yang menjamin pemenuhan hak-hak para pegawai, dan
kepatuhan pada ratifikasi Pemerintah atas konvensi
International Labour Organization (ILO).
Sinergi antara terjaminnya hak-hak pegawai dan iklim
kerja yang kondusif, pada akhirnya memperkecil tingkat
perputaran (turnover) pegawai tetap. Tercatat pada
tahun 2010 hanya ada 8 pegawai atau 0,36% dari seluruh
pegawai tetap yang keluar dan/atau mengundurkan diri
dari Antam. (LA2)

The survey results show the totality of every employee to


provide optimal performance for the sustainability of the
Company. This condition supports the creation of healthy,
safe and conducive working atmosphere so that in 2010 there
was no employee strike due to dissatisfaction. (MM4)
On the other hand Antam also attempted to meet the
conditions of employment, both at national and international
levels. These provisions include the Law No. 13 Year 2003 on
Manpower that guarantees the fulfillment of the employees
rights, and compliance with the Governments ratification of
the International Labour Organization (ILO) convention.
Synergy between ensuring the rights of employees and
conducive working climate, in turn would reduce the
turnover rate of permanent employees. In 2010 there were
only eight employees, or 0.36% of all permanent employees
who exited/resigned from Antam. (LA2)

75
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Data Perputaran Pegawai (LA2)

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Employee Turnover Data (LA2)


Rasio Pensiun & Pegawai Baru
Ratio Retirement & New Employee

Lokasi Location
Tahun Year 2008

Tahun Year 2009

Tahun Year 2010

Kantor Pusat Head Office

1 : 1.69

1 : 1.21

1 : 0.23

UBP Nikel Sulawesi Tenggara


UBP Nickel Southeast Sulawesi

1 : 0.48

1 : 0.15

1 : 0.87

UBP Emas Pongkor


UBP Gold Pongkor

1: 0.35

1 : 0.33

1 : 0.36

UBPP Logam Mulia


Logam Mulia Processing
and Refinery Business Unit

1 : 0.25

1:1

1 : 0.11

UPT Bauksit Kijang


UPT Bauxite Kijang

1 : 0.62

1 : 0.25

UBP Nikel Maluku Utara


UBP Nickel North Maluku

(Unit Belum Dibentuk)


(Unit has not been formed)

1 : 1.3

Unit Geomin
Geomin Unit

1 : 6.5

1 : 5.5

1 : 2.71

Jumlah Total

1 : 0.34

1 : 0.53

1 : 0.16

*Berubah menjadi Unit Pasca-Tambang; tidak menerima pegawai baru.


Changed into Post-Mining Unit; do not recruit new employee.

Kepuasan pegawai dan totalitas pengabdian mereka juga


dipengaruhi adanya jaminan dalam berkarier. Untuk itulah
Antam menerapkan mekanisme Sistem Manajemen Unjuk
Kerja (SMUK), sebagai dasar penilaian kinerja pegawai dan
menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan promosi
maupun pemberian sanksi. Penilaian kinerja dengan
menggunakan SMUK dilaksanakan dalam suatu siklus yang
dimulai dari perencanaan (planning), peninjauan (review),
dan penilaian (appraisal). Dari hasil penilaian seluruh
pegawai, selama tahun 2010 ada 162 orang atau 7,2%
dari total pegawai tetap, telah mendapatkan promosi
jabatan, meliputi tingkat staf/pejabat 37 orang dan tingkat
pelaksana 125 orang. (LA12)
Mulai tahun 2010, Antam telah mengembangkan IDP atau
Individual Development Plan bagi setiap pegawai. IDP
bertujuan membantu organisasi dalam mengidentifikasi
kelemahan/kekurangan pegawai berdasarkan penilaian
atasan dan diri pegawai itu sendiri (self assessment).
Kelemahan yang diidentifikasi dalam IDP dianggap penting
untuk pengembangan diri, dan sebagai salah satu masukan
bagi sistem pembelajaran yang terstruktur sehingga dapat
dihubungkan dengan kebutuhan organisasi, tujuan dan
kebutuhan jabatan. (LA12)
Antam juga menjamin tidak ada perubahan kebijakan
signifikan dalam kegiatan operasional maupun organisasi
perusahaan yang bersifat mendadak. Sesuai dengan PKB
maka setiap perubahan signifikan, baik yang langsung
berhubungan dengan jenjang karier pegawai maupun

Employee satisfaction and their total dedication are also


influenced by the assurance in career. Therefore Antam
applies a Performance Management System (SMUK)
mechanism, as the basis for employee performance
assessment and to be taken into consideration in determining
promotions and sanctions. Performance assessment by using
SMUK is carried out in a cycle that starts from the planning,
review and appraisal. From the employees appraisal during
2010, there were 162 people or 7.2% of total permanent
employees, have been promoted, consisting of 37 employees
at the level of staff/officer and 125 employees at the
operational level. (LA12)
Starting in 2010, Antam has developed an IDP or Individual
Development Plan for each employee. IDP aims to assist
organization in identifying the weakness/deficiency of
employees based on supervisors assestment and their selfassessment. Weaknesses identified in the IDP is considered
essential for personal development, and as an input for a
structured learning system that can be linked to organizational
needs, goals and job requirement. (LA12)
Antam also ensures there are no sudden changes of significant
policies in operational activities as well as organization of
the company. According to the PKB, any significant change,
both directly related to the employee career path and the

76
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

operasional/organisasi perusahaan, selalu didahului


dengan pemberitahuan sebelumnya dalam rentang
waktu tertentu tergantung tingkat perubahan yang
dilaksanakan. (LA5)

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

companys operations/organization, is always preceded by


prior notice within a certain time of period depending on
the degree of change. (LA5)

Employee Quality Improvement

Peningkatan Kualitas Pegawai


Antam memperluas pelaksanaan pelatihan khusus
mengenai keberlanjutan kepada para pegawai di berbagai
satuan kerja pada unit usaha yang ada. Materi pelatihan
ditujukan agar para pegawai memiliki keahlian sebagai
spesialis laporan keberlanjutan bersertifikat (Certified
Sustainability
Reporting
Specialist/CSRS).
Pelatihan
diberikan oleh lembaga NCSR, dan peserta diharapkan
akan lebih memahami dan mampu menganalisa serta
menyusun laporan keberlanjutan. Untuk tujuan yang sama
Antam juga meminta pihak ketiga untuk memberikan
pelatihan berjenjang terkait dengan pengetahuan dasar
dan manajemen tanggung jawab sosial perusahaan. (4.7)
Selama tahun 2010, Antam menyelenggarakan beberapa
program pelatihan in-house, yakni kepemimpinan (Antam
Leadership Development Program/ALDP) dan fungsional
(Antam Functional Development Program/AFDP). Pelatihan
ALDP diikuti 151 pegawai, terdiri dari 76 pegawai untuk
Basic Leadership Development Program (BLDP), 56 pegawai
mengikuti Middle Leadership Development Program
(MLDP), dan 19 pegawai mengikuti Senior Leadership
Development Program (SLDP). Pelatihan AFDP diikuti 22
pegawai, yakni 10 pegawai untuk AFDP Mining dan 12
pegawai mengikuti AFDP Metallurgy. Selain pelatihan yang
bersifat in-house, Antam juga mengirimkan pegawainya
dalam sejumlah pelatihan umum (AGDP), yang dilakukan
oleh Kantor Pusat dan unit bisnis. (LA10)
Rata-rata Jam Pelatihan Per Pegawai 2010 (LA10)
Kelompok Pelatihan
Training Group

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Antam expands the implementation of specific training


on sustainability for employees in various work units at its
existing business units. Training materials are intended for
officers with expertise as certified sustainability reporting
specialists (CSRS). Trainings are provided by NCSR, and
participants are expected to have more understanding and
capability in analyzing and preparing sustainability report.
For the same purposes, Antam also invites third parties to
provide multiple levels of training related to corporate social
responsibility basic knowledge and management. (4.7)
During 2010, Antam organized several in-house training
programs on leadership (Antam Leadership Development
Program/ALDP)
and
functional
(Antam
Functional
Development Program /AFDP). ALDP training was participated
by 151 employees, consisting of 76 employees for the Basic
Leadership Development Program (BLDP), 56 employees
participated in the Middle Leadership Development Program
(MLDP), and 19 employees participated in the Senior
Leadership Development Program (SLDP). AFDP training was
followed by 22 employees, whereas 10 employees participated
in AFDP Mining and 12 employees participated in the AFDP
Metallurgy. In addition to in-house training, Antam also sent
its employees to a number of general training (AGDP), which
was organized by the Head Office and business units. (LA10)

Average Training Hours Per Employee 2010 (LA10)


Kelompok Jabatan Position Group
Struktural Structural

Staf & Pelaksana Staff & Operator

ALDP

35.26

24.46

AFDP

19.69

50.53

AGDP

88.79

79.83

143.74

154.82

Jumlah Total
Keterangan: AGDP berbentuk pengiriman peserta pendidikan/pelatihan ke luar
Perusahaan.
Note: AGDP in the form of participation of employees in education/training
outside the Company.

77
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Selama tahun 2010 Antam juga menyertakan 44 pegawai


terpilih untuk mengikuti berbagai program dan kegiatan
pelatihan di luar negeri, yang diselenggarakan di Singapura,
Thailand, China, Amerika Serikat, Finlandia dan beberapa
negara lainnya. Selain itu Antam memberikan dukungan
kepada seorang pegawainya untuk mengikuti pendidikan
khusus di CESMAT (Centre dEtudes Superieures des
Matieresn Premieres) di Perancis. (LA10)
Untuk mendukung penyelenggaraan pelatihan tersebut,
tahun 2010 Antam mengalokasikan anggaran biaya
pelatihan sebesar Rp49,50 miliar, dengan realisasi anggaran
yang digunakan mencapai Rp44 miliar. Adapun besaran biaya
pelatihan per orang sebesar Rp19,55 juta, naik dibanding
tahun 2009 senilai Rp7,06 juta per pegawai. (LA10)
Antam memberikan perhatian tak kalah penting kepada
para pegawai yang akan memasuki masa akhir karir dan
pekerjaan mereka di Perusahaan. Upaya tersebut dijalankan
dengan menyelenggarakan pelatihan purnakarya dengan
fokus meningkatkan kemampuan dan pengembangan
kewirausahaan. Diharapkan nantinya mereka akan tetap
dapat mengembangkan usaha mandiri selepas pensiun.
Sampai akhir periode pelaporan ada 16 pegawai mengikuti
pelatihan purnakarya yang diselenggarakan sesuai minat
utama mereka. (LA11)

Penerimaan Pegawai Baru


Guna memastikan regenerasi berjalan semestinya maka
secara berkala Antam menerima pegawai baru. Selama tahun
2010 ada 59 orang pegawai baru, terdiri dari 52 laki-laki dan
7 perempuan. Salah satu syarat penerimaan adalah latar
belakang pendidikan minimal setingkat SLTA, sehingga umur
minimal para pegawai baru adalah 18 tahun dan dipastikan
tidak ada yang berusia di bawah umur atau sebagai pekerja
anak. (HR6)
Penerimaan dan pengangkatan pegawai baru selalu
memperhatikan aspek pemberdayaan masyarakat lokal,
sebagai wujud komitmen Antam dalam memaksimalkan
potensi SDM setempat atau putera daerah. Beberapa dari
putera daerah yang telah menjadi pegawai tetap Antam,
berhasil menduduki posisi manajemen di UBP Nikel Sulawesi
Tenggara sebanyak 18 orang (2,05% dari 877 pegawai tetap
lokal), dan di UBP Emas Pongkor ada 6 orang (1,89% dari 317
pegawai tetap lokal) dan UBPP Logam Mulia 1 orang (3,57%
dari 28 pegawai tetap lokal). (EC7)

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

During 2010, Antam also sent 44 selected employees to


participate in various programs and training activities
abroad, which was held in Singapore, Thailand, China, the
United States, Finland and several other countries. Antam
provides support for an employee to attend special education
in CESMAT (Centre dEtudes des Superieures Matieresn
premieres) in France. (LA10)
To support the implementation of these trainings, in 2010
Antam allocated the training budget amounting to Rp49.50
billion, with the realization of the budget reached Rp44
billion. The amount of training costs per person amounted to
Rp19.55 million, an increase compared to 2009 amounting to
Rp7.06 million per employee. (LA10)
Antam also pays attention to employees who will be entering
the final period of their careers and work in the company. The
effort is implemented by organizing training with a focus on
skill improvement and entrepreneurship development. It is
expected that they will still be able to develop independent
business after retirement. Until the end of the reporting
period there were 16 employees took the retirement training
according to their main interests. (LA11)

New Employee Recruitment


To ensure there is proper regeneration, Antam periodically
recruits new employees. During 2010 there are 59 new
employees, consisting of 52 men and 7 women. One of the
job requirements is the educational background of at least
high school graduates, so that the minimum age of new
employees is 18 years old and it has been affirmed that no
one is underage or a child worker. (HR6)
The acceptance and appointment of new employees
always take into account the aspect of local community
empowerment, as a form of Antams commitment in
maximizing the potential of local human resources or
indigenous people. As many as 18 local people who have
become permanent employees Antam, managed to reach
management positions in UBP Nickel Southeast Sulawesi
(2.05% of the 877 local permanent employees), and 6 persons
at the UBP Gold Pongkor (1.89% of 317 local permanent
employees) and 1 person at Logam Mulia Processing and
Refinery Business Unit (3.57% of the 28 local permanent
employees). (EC7)

78
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Komposisi Pegawai
Daerah (EC7)

Antam

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Berlatar

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Belakang

Putera

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Composition of Antams Local Employees (EC7)

Persentase Putra Daerah dari Total Pegawai Antam


Persentase of Local Employee out of Total Antam Employee

Lokasi
Location

Tahun Year 2008


Kantor Pusat
Head Office

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Tahun Year 2009

Tahun Year 2010

9%

16%

22%

UBP Nikel Sulawesi Tenggara


UBP Nickel Southeast Sulawesi

61%

37%

39%

UBP Emas Pongkor


UBP Gold Pongkor

16%

26%

19%

UBPP Logam Mulia


Logam Mulia Processing
and Refinery Business Unit

10%

57%

27%

3%

30%

41%

UPT Bauksit Kijang


UPT Bauxite Kijang
UBP Nikel Maluku Utara
UBP Nickel North Maluku
Unit Geomin
Geomin Unit

(Unit Belum Dibuka)


(Unit has not been formed)
1%

24%
10%

16%

Kesejahteraan Pegawai

Employee Welfare

Kesejahteraan pegawai Antam diatur dalam Perjanjian Kerja


Bersama (PKB), yang secara berkala dievaluasi oleh manajemen
dan serikat pekerja. Pada 30 Juli 2010, Antam dan Persatuan
Pegawai Aneka Tambang (Perpantam) menandatangani
kesepakatan PKB baru yang akan berlaku tiga tahun dalam
kurun waktu 2010-2012. PKB tersebut telah didaftarkan
pada Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial
dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Kementerian Tenaga Kerja
dan Transmigrasi melalui Keputusan Nomor Kep.127/PHIJSKPKKAD/PKBNIII/2010, tertanggal 16 Agustus 2010.

Antams employee welfare is regulated in the Collective


Work Agreement (PKB), which is periodically evaluated by
management and worker unions. On July 30, 2010, Antam
and Aneka Tambang Employees Union (Perpantam) signed a
new collective agreement which will take effect three years
in the period 2010-2012. PKB has been registered with the
Directorate General of Industrial Relations and Worker Social
Security, Ministry of Manpower and Transmigration through
Decree Number Kep.127/PHIJSK-PKKAD/PKBNIII/2010, dated
August 16, 2010.

Salah satu hak pegawai yang diatur serta dijamin dalam


PKB adalah pemberian kompensasi dan maslahat. Termasuk
di dalamnya adalah upah atau imbal jasa pekerjaan yang
besarannya tidak membedakan pegawai perempuan dengan
pegawai laki-laki. Besaran upah/imbal jasa pekerjaan
diberikan dengan mempertimbangkan posisi/jabatan dan
penilaian kinerja melalui SMUK. (LA14)

One of the employees rights which is regulated and


guaranteed in the PKB is the provision of compensation
and benefits. This includes wages or compensation without
discrimination between female and male employees to
determine the amount. The amount of wages/ compensation
are provided by considering the position and performance
assessment through SMUK. (LA14)

79
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Pembedaan hanya diberlakukan dengan mempertimbangkan


status kepegawaian, yakni pegawai tetap, pegawai tidak
tetap (PKWT/Perjanjian Kerja Waktu Tertentu), dan pegawai
sumber luar (outsourcing). Komponen di dalam upah/imbal
jasa pekerjaan pegawai tetap dan pegawai tidak tetap,
mengacu peraturan perusahaan yang berlaku di lingkungan
Antam. Sementara komponen upah/imbal jasa pekerjaan
pegawai sumber luar tentu saja berdasarkan pada peraturan
setiap perusahaan. (LA3)

Differentiation is only applied for employment status


consideration of permanent employees, temporary employees
(PKWT/Agreement with Certain Period), and outsourced
employees. Component in the wage/compensation for
permanent and temporary employees, the company refers
to the rules in Antam. While the component of wages/
compensation for outsourced employees are based on the
rules of each company. (LA3)

Komponen Upah/Imbal Jasa Pekerjaan Bagi Pegawai Tetap


dan Tidak Tetap (LA3)

Component of Wage/Compensation for Permanent and


Temporary Employees (LA3)

Komponen
Component

Pegawai Tetap
Permanent Employee

Pegawai Tidak Tetap


Temporary Employee

Gaji Salary

Tunjangan Tetap Fixed Allowance

Tunjangan Tidak Tetap Variable Allowance

(Tunjangan Kehadiran)
(Attendance Allowance)

Asuransi Insurance

(Jamsostek & Askenda)

(Jamsostek)

Tunjangan Kesehatan Medical Allowances

(Sampai anak ketiga)


(Up to the third child)

(Hanya pegawai)
(Only employee)

(Termasuk istri pegawai)


(Including employees wife)

(Hanya pegawai)
(Only employee)

Tunjangan Melahirkan Maternity Allowance

Pensiun Pension

Seiring membaiknya kinerja Antam sepanjang tahun 2010,


Perusahaan dan perwakilan pegawai juga telah menyepakati
kenaikan nilai komponen penghasilan yang diterima. Bila
tahun 2009 pegawai tetap mendapatkan maksimum 22,3 kali
penghasilan, maka pada tahun 2010 mendapatkan sebanyakbanyaknya 26,63 kali penghasilan.

Along with Antams improving performance throughout


2010, the Company and employee representatives have also
agreed to increase the value of income component. In 2009
the employees receive a maximum 22.3 times of income, then
in 2010 they received up to 26.63 times of income.

Komposisi Komponen Penghasilan Pegawai Tetap (LA3)

Income Component Composition of Permanent Employees (LA3)


Besaran Amount

Komponen Component
Tahun Year 2008

Tahun Year 2009

Tahun Year 2010

Gaji Salary

12 kali times

12 kali times

12 kali times

Tunjangan Cuti Leave Allowance

1.1 kali times

1.1 kali times

1.33 kali times

Insentif Perangsang Etos Kerja


Work Ethic Incentive

1.5 kali times

2.1 kali times


(Maksimum Maximum)

2.8 kali times

Tunjangan Hari Raya Holiday Allowance

1.3 kali times

1.3 kali times

1.5 kali times

9 kali times

5.8 kali times


(Maksimum Maximum)

10.6 kali times

Insentif Kerja Tahunan


Annual Work Incentive

80
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Kebebasan Berorganisasi

Freedom of Association

Para pegawai Antam memiliki hak untuk berserikat


dan mempererat kebersamaan, dengan dilandasi pada
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan serta
profesionalisme kerja. Sampai dengan akhir pelaporan,
ada dua serikat pekerja yang dibentuk para pegawai yakni
Persatuan Pegawai Aneka Tambang (Perpantam) dan Serikat
Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI). (HR5)

Antams employees have the right to engage in association


and strengthen solidarity, based on compliance with laws and
professionalism. Until the end of the reporting period, there
were two workers union formed by the employees namely
the Aneka Tambang Employees Association (Perpantam) and
the Indonesian Workers Union (SPSI). (HR5)

Jumlah pegawai tetap Antam yang tergabung dalam


Perpantam pada tahun 2010 tercatat ada 2.063 orang atau
91,6% dari keseluruhan pegawai tetap. Sedangkan jumlah
pegawai tetap Antam yang menjadi anggota SPSI adalah 188
orang atau 8,4% dari keseluruhan pegawai tetap. Seluruh
anggota serikat pekerja baik Perpantam maupun SPSI, secara
langsung tercakup dan terlindung dalam PKB. (LA4)
Dukungan Antam terhadap kebebasan berserikat, dalam
hal ini Perpantam, secara tegas tercantum pada pasal-pasal
di dalam PKB. Perusahaan secara aktif menyediakan fasilitas
bagi penyelenggaraan Perpantam dan juga aktivitas para
pengurusnya, termasuk penyediaan dana untuk kegiatan
maupun pengembangan Perpantam. (HR5)

The number of Antams permanent employees who are


members of Perpantam in 2010 was recorded at 2,063 people
or 91.6% of the total permanent staff. While the number of
Antams permanent employees who are members of SPSI was
188 people or 8.4% of the total permanent employees. All
members of both Perpantam and SPSI, are directly covered
and protected in the PKB. (LA4)
Antams support for freedom of association, in particular
Perpantam, is stated in the articles in the PKB. The company
actively facilitates Perpantam as well as its officials activities,
including the provision of funds for Perpantams activities
and development. (HR5)

81
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH

Indonesia Fire Rescue Challenge (IFRC) di Pomalaa.


Indonesia Fire Rescue Challenge (IFRC) at Pomalaa.

82
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)


merupakan keharusan mutlak dalam praktik
penambangan yang baik (good mining
practice).
Occupational Safety and Health (K3) is an absolute
requirement in good mining practices.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan


keharusan mutlak dalam praktik penambangan yang baik
(good mining practice). Antam senantiasa berupaya agar
kegiatan operasional dijalankan dengan memperhatikan
K3 di seluruh unit usaha. Atas pertimbangan inilah Antam
menempatkan pengelolaan K3 pada bagian tersendiri di
dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). (LA9)
Pengelolaan K3 diatur dalam Bab VI tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja, yang memuat:




Pedoman umum K3.


Perlengkapan K3.
Pakaian kerja dan Kartu Identitas.
Kesehatan kerja.
Perlindungan lingkungan kerja dan lingkungan hidup.

Occupational Safety and Health (K3) is an absolute


requirement in good mining practices. Antam constantly
strives for operational activities which are carried out with
regard to K3 at all business units. With these considerations
Antam puts K3 management in a separate section in the
Collective Work Agreement (PKB). (LA9)
K3 Management is stipulated in Chapter VI of the
Occupational Safety and Health, which includes:




K3 general guidelines.
K3 supplies.
Working gears and identity cards.
Occupational health.
Protection of work and natural environment.

83
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Pada tahun 2010 jumlah pegawai yang tergabung dalam


unit keselamatan kerja adalah 55 orang. Sedang yang
terlibat pada unit kesehatan kerja (Occupational Health
and Medical Services/OHMS) adalah 67 orang. Total ada 122
pegawai yang menjadi bagian dari unit keselamatan kerja
dan unit kesehatan kerja, atau 5,42% dari seluruh pegawai
tetap Antam. (LA6)

In the year 2010 the number of employees who are


members of the occupational safety unit was 55 people.
While those involved in occupational health unit
(Occupational Health and Medical Services /OHMS) were
67 people. A total of 122 employees have become part of
the occupational safety and health units, or 5.42% of all
Antams permanent employees.(LA6)

Antam mewajibkan semua personel yang bekerja di lokasi


tambang mengikuti pelatihan minimal pengawas operasional
tambang pratama, dengan materi mengenai peraturan
keselamatan pekerja tambang. Mereka bertanggung jawab
sebagai pengawas terhadap penerapan K3 di lokasi tambang
masing-masing. Selain itu di setiap satuan kerja juga ditunjuk
satu pegawai yang secara sukarela membantu mengawasi
kinerja K3 (Safety Representative).

Antam requires all personnel working at the mine site, with


minimum level of mine first superintendent to undergo
training, with material on mine worker safety regulations.
They are responsible as the supervisor of K3 implementation
at each mine site. One employee is also appointed in each
work unit to voluntarily help supervise the performance of
K3 (Safety Representative).

Tindakan lain adalah mengintensifkan pelaksanaan


safety talk secara berkala, serta mewajibkan satuan kerja
melakukan safety induction kepada pegawai setiap kali
pekerjaan akan dimulai dan kepada tamu yang berkunjung
ke unit kerja di lingkungan Antam. Selain itu sekali dalam
setahun dilaksanakan Bulan K3 yang diisi berbagai
kegiatan untuk semakin membudayakan keselamatan dan
kesehatan kerja. Dalam Bulan K3 ini dilakukan penyerahan
penghargaan karyawan teladan K3, penyuluhan K3 serta
penyerahan penghargaan kesehatan (medical reward) di
unit bisnis.
Kesungguhan mengelola K3 membuahkan hasil
menggembirakan. Antam berhasil mempertahankan
kecenderungan
positif
penurunan
angka
kasus
kecelakaan kerja. Selama 2010 terjadi 12 kecelakaan
kerja, sementara tahun 2009 ada 13 kecelakaan kerja.
Catatan penting dari penurunan ini adalah tidak adanya
kecelakaan kerja fatal yang terjadi selama tahun
2010. Turunnya kecelakaan kerja juga berimbas pada
berkurangnya jumlah kehilangan hari kerja, dari 6.332
hari kerja hilang pada tahun 2009 menjadi hanya 92 hari
selama tahun 2010. (LA7)

Other measure is intensifying the safety talk periodically,


and requires work units to implement safety induction to
employees every time they begin to work and to the guests
who visit Antams work units. The K3 Month is also held
once a year with a variety of activities to further develop
occupational safety and health. During K3 Month Antam
presents K3 exemplary employee awards, K3 counseling and
medical reward at the business unit.
The commitment to implement K3 has brought good results.
Antam managed to maintain a positive trend decline in the
number of occupational accidents cases. During 2010, 12
accidents occurred while in 2009 there were 13 accidents. The
highlight of this decline is the absence of fatal occupational
accidents that occurred during 2010. The fall in occupational
accident also resulted in reduced number of lost work days,
from 6,332 work days lost in 2009 to only 92 days during
2010. (LA7)
Antams success in managing K3 led to the recognition and
best award of 2010 Mining Safety from the Ministry of Energy
and Mineral Resources. The award was given to two business
units within Antam, namely Logam Mulia Processing and
Refinery Business Unit and Mining Business Unit (UBP) Nickel
Southeast Sulawesi. (2.10)

Keberhasilan Antam mengelola K3 membuahkan pengakuan


dan penghargaan Utama Keselamatan Pertambangan Tahun
2010 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM). Penghargaan diberikan kepada dua unit bisnis di
lingkungan Antam, yakni UBPP Logam Mulia dan UBP Nikel
Sulawesi Tenggara. (2.10)

84
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

UBP Nikel Sulawesi Tenggara

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Performance of Occupational Safety and Health (LA7)

Kinerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) (LA7)


Unit Bisnis
Business Unit

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Tahun Year 2008

Tahun Year 2009

Tahun Year 2010

Kategori Category

Kategori Category

Kategori Category

R/Mi

B/Ma

B/Ma

R/Mi

B/Ma

F
1

R /Mi
5

F
0

11

10

UBP Nickel Southeast Sulawesi


UBP Nikel Maluku Utara
UBP Nickel North Maluku
UBP Emas Pongkor
UBP Gold Pongkor
UBPP Logam Mulia
Logam Mulia Processing and
Refinery Business Unit
UPT Bauksit Kijang
UPT Bauxite Kijang
Unit Geomin
Geomin Unit
Jumlah Total

Keterangan Notes : Ri M: Ringan Minor, B Ma: Berat Major, F: Fatal

Total Jam Kerja yang Hilang Karena Kecelakaan Kerja (LA7)

Tahun Year 2008

Total Work Hour and Work Day Loss Due to Occupational


Accident (LA7)

Tahun Year 2009

Tahun Year 2010

Total Jam Kerja


Total Work Hour

Kehilangan
Hari Kerja
Loss of Work Day

Total Jam Kerja


Total Work Hour

Kehilangan
Hari Kerja
Loss of Work Day

Total Jam Kerja


Total Work Hour

Kehilangan
Hari Kerja
Loss of Work Day

17,609,413
Jam Hour

19,003
Hari Days

16,634,019
Jam Hour

6,232
Hari Days

20,471,820
Jam Hour

92
Hari Days

Kesehatan Kerja

Occupational Health

Selain keselamatan kerja, aspek penting lain dalam


pengelolaan
K3
adalah
kesehatan
kerja.
Secara
umum penyelenggaraan kesehatan kerja dijalankan
melalui berbagai program dan kegiatan yang meliputi
upaya pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif),
mempertahankan kesehatan (promotif) dan mengembalikan
kesehatan seperti semula (rehabilitatif). Total biaya yang
dikeluarkan sebagai biaya pengobatan bagi pegawai Antam
selama tahun 2010 mencapai Rp21,073 miliar, sementara
biaya pencegahan Rp3,185 miliar, dengan rata-rata biaya
kesehatan per pegawai adalah Rp10,786 juta.

Besides safety, another important aspect in the K3


management is occupational health. In general, the
implementation of the occupational health is carried
out through various programs and activities that include
preventive, curative, maintaining health (promotion) and
rehabilitative measures. Total costs incurred as medical
expenses for Antams employees during 2010 reached
Rp21.073 billion, while the cost of prevention Rp3.185
billion, with average health cost per employee was
Rp10.786 million.

85
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Medical Cost of Antam Employee (IDR)

Biaya Kesehatan Pegawai Antam (Rp)

Rata-rata Biaya Kesehatan


Per pegawai /
Per tahun
Average Health Cost Per
Employee / Year

Biaya Pengobatan
Rata-rata
(Kuratif)
Curative Cost

Rata-rata
Average

Biaya Pencegahan
(Preventif)
Preventive Cost

2008

19,987,420,936

7,161,383

2,237,295,032

801,611

7,962,994

2009

21,157,780,418

8,739,273

2,702,933,746

1,116.453

9,855,727

2010

21,073,228,726

9,361,718

3,185,379,692

1,415,095

10,786,398

Tahun
Year

Kegiatan pemeriksaan lingkungan kerja secara berkala


dilakukan di semua unit bisnis-unit bisnis yang dilakukan
sepanjang tahun 200, antara lain meliputi pemeriksaan
tingkat kebisingan, tingkat getaran, debu, penerangan,
dan pemantauan kualitas air. Selain itu juga dilaksanakan
bio-monitoring pemeriksaan timbal dalam darah untuk
operator welder, bio-monitoring sianida dalam darah, serta
pemeriksaan kondisi ergonomi kantor.
Upaya lain adalah memastikan kebersihan ruangan,
laboratorium dan lingkungan kantor, penyediaan bak
sampah, serta kebersihan parit. Secara rutin juga dilakukan
pendampingan pada saat dilaksanakan patroli K3, guna
memastikan seluruh aspek kesehatan kerja telah dijalankan
dengan baik.
Antam juga memberikan perhatian pada upaya pengelolaan
kesehatan bagi keluarga pegawai dan komunitas di sekitar
lokasi Perusahaan. Pelayanan kesehatan yang tersedia
di sekitar lokasi kerja dalam bentuk klinik maupun balai
pengobatan, juga memberikan layanan kesehatan bagi
keluarga pegawai dan khalayak umum. Satuan kerja
kesehatan di unit usaha secara berkesinambungan juga
memberikan penyuluhan kesehatan dengan penekanan pada
upaya prefentif dan promotif terhadap ancaman penyakit
berbahaya serta menular. (LA8)

Rata-rata
Average

Workplace inspection activities are conducted periodically


at all business units-units that do business throughout 2010,
including examining the level of noise, vibration levels, dust,
lighting, and water quality monitoring. The Company also
conducted bio-monitoring of blood lead check for welder
operators, bio-monitoring of cyanide in blood, and examining
the condition of office ergonomics.
Another effort is to ensure cleanliness of the room, laboratory
and office environment, provision of garbage bins, and sewer.
Also routinely performed are assistance during K3 patrol, in
order to ensure all aspects of occupational health have been
conducted properly.
Antam also pays attention to efforts in managing health
care for employees families and communities around the
locations of the Company. Health services available around
the work site are in the form of clinics and medical center,
as well as health care services for employees families and
the general public. Health unit at business unit also provides
continuous health education with an emphasis on preventive
and promotive efforts against the threat of dangerous and
infectious diseases. (LA8)

Safety talk di Pongkor.


Safety talk at Pongkor.

86
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Penyuluhan Kesehatan Pegawai dan Keluarga (LA8)


Unit Bisnis
Business Unit
UBP Nikel Sulawesi Tenggara
UBP Nickel Southeast Sulawesi

UBPP Logam Mulia


Logam Mulia Processing
and Refinery Business Unit
Kantor Pusat
Head Office

Unit Geomin

UBP Nikel Maluku Utara


UBP Nickel North Maluku

UBP Emas Pongkor


UBP Gold Pongkor

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Health Counseling for Employee and Family ( LA8)


Tema Penyuluhan Kesehatan
Health Counseling Theme

Jumlah Peserta
Total Participants

Gaya Hidup Sehat


Healthy Life Style
Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker Serviks
Early Detection and Prevention of Cervix Cancer
Penggunaan Isi Kotak P3K
Usage of First Aid Kit
Penyuluhan Kesehatan Haji
Hajj Health Counseling
Pentingnya Pengelolaan Glukosa Darah
The Importance of Blood Glucose Management
Waspada Penyakit Jantung Koroner
Awareness of Coronary Heart Disease
Pengaruh Bising Terhadap Kesehatan
The Effect of Noise on Health
Penyuluhan DBD, PHBS & HIV tingkat SD, SMP, SMA
Counseling on Dengue Fever, PHBS & HIV for elementary school and junior and
senior high schools
Peningkatan Derajat Kesehatan Karyawan untuk
Peningkatan Profit, Produktivitas dan Kesejahteraan
The Improvement of Employee Health Degree to Increase Profit,
Productivity and Welfare
Penyakit Jantung dan Pengobatannya
Heart Disease and Treatment
Kanker Serviks
Cervix Cancer
Kesehatan Gigi bagi Istri Pegawai
Dental Health
Penyuluhan Gizi Kerja
Nutrition Counseling
Penyuluhan Penyakit Akibat Kerja dan Ergonomi
Counseling on Diseases Due to Work and Ergonomics
Penyuluhan Psikologi Pegawai/Keluarga
Counseling on Psychology for Employees/Families
Penyuluhan DBD dan Penyakit Lain
Counseling on Dengue Fever and Other Diseases
Tidak Terasa Lapar Ketika Puasa
Not Feeling Hungry While Fasting
Sahur dan Produktivitas Kerja
Sahur and Productivity
Pencegahan Malaria dan DBD
Malaria and Dengue Fever Prevention
Implementasi IADL di Kantin Buli
IADL Implementation at Buli Canteeen
Penyuluhan tentang hepatitis dan HIV/AIDS
Counseling on Hepatitis and HIV/AIDS
Penyuluhan tentang HIV/AIDS
Counseling on HIV/AIDS
Penyuluhan tentang Leukimia
Counseling on Leukimia

850
149
12
62
143
96
110
277

82

68
44
65
70
70
95
25
72
72
76
76
65
83
67

87
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
SOCIAL RESPONSIBILITY POLICY

Anak-anak suku Bajo di Pomalaa.


Bajo children at Pomalaa.

88
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Tahun 2010 telah dilakukan proses pemetaan


pemangku kepentingan yang rinci untuk
pertama kalinya demi perencanaan dan
pelaksanaan CSR yang lebih baik.
In 2010, a detailed stakeholder mapping process
has been conducted for the first time for a better
planning and implementation of CSR.

Perencanaan dan pelaksanaan tanggung jawab sosial


perusahaan (CSR/Corporate Social Responsibility) oleh
Antam, secara umum melibatkan partisipasi seluruh satuan
kerja dan unit usaha. Namun demi efektifitas pelaksanaan,
terutama terkait dengan pemangku kepentingan eksternal,
hal tersebut menjadi fungsi, tugas dan kewenangan Direktur
Umum & CSR. Selain itu Antam juga membentuk Komite CSR,
Lingkungan & Pasca-Tambang (CSR-LPT) untuk membantu
Direktur Umum & CSR.
Sama seperti Direksi yang lain, penentuan dan
penetapan Direktur Umum & CSR melalui dua tahapan
proses. Pertama, seleksi internal serta uji kelayakan
dan kepatutan (fit and proper test) oleh Menteri
BUMN. Kedua, hasil seleksi dibawa dalam Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) yang akan memberikan pilihan
akhir sekaligus menetapkan hasil pemilihan. (4.7)

Planning and implementation of corporate social


responsibility (CSR) by Antam, generally involving the
participation of all work units and business units. But for
the effective implementation, especially related to external
stakeholders, it became the functions, duties and authority
of the General Affairs & CSR Director. Antam also established
the CSR Committee, Environment and Post-Mining (CSR-LPT)
Committee to assist the General Affairs & CSR Director.
Similar to the other Directors, the selection and appointment
of the General Affairs & CSR Director are conducted through
a two stage process. First, the internal selection and fit and
proper test by the State Minister of State-Owned Enterprises
(SOE State Minister). Second, the selection is carried out in
the General Meeting of Shareholders (GMS) which will give
the final option as well as set the election results. (4.7)

89
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Komite CSR-LPT bersifat independen. Para anggotanya


dipilih dengan mempertimbangkan aspek kompetensi dalam
pengelolaan keberlanjutan, dan inheren di dalamnya adalah
pencapaian target kinerja tanggung jawab sosial Perusahaan.
Penilaian kinerja Komie CSR-LPT dijalankan oleh Komisaris.
Para pemegang saham memiliki kewenangan mengevaluasi
kinerja Direktur Umum & CSR serta Direksi lainnya, dalam
pelaksanaan komitmen tanggung jawab sosial Perusahaan.
Penilaian kinerja dijalankan para pemegang saham dengan
mengacu pada pemenuhan Indikator Kunci Kinerja (KPI/Key
Performance Indicator). (4.10)
Direktur Umum & CSR merumuskan strategi, kebijakan dan
program Direktorat Umum & CSR, dengan mendapatkan
masukan dari Komite CSR-LPT. Mereka juga bertugas
merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan
kegiatan CSR, pasca-tambang (post-mining), dan
pengamanan aset Perusahaan serta membina relasi dengan
pemangku kepentingan. Seluruh tugas dan peran tersebut
dilaksanakan sesuai Visi dan Misi CSR yang telah dipadukan
dengan konsep tanggung jawab sosial berperspektif global,
nasional dan lokal, sesuai rencana induk CSR Antam.

Visi CSR Antam (4.8)


Antams CSR
Vision (4.8)

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

CSR-LPT Committee is independent. Its members are selected


by considering the aspects of competence in sustainability
management, and inherent in it is the achievement
of corporate social responsibility performance targets.
Performance assessment of CSR-LPT Committee is conducted
by the Commissioner.
The shareholders have the authority to evaluate the performance
of the General Affairs & CSR Director as well as other Directors,
in the implementation of corporate social responsibility
commitments. The performance evaluation carried out by
shareholders with reference to Key Performance Indicators (KPI/
Key Performance Indicator) compliance. (4.10)
The General Affairs & CSR Director formulates strategies,
policies and programs of the General Affairs & CSR Directorate,
by getting input from the CSR-LPT Committee. They are also
tasked to plan, coordinate and control the activities of CSR,
post-mining, and security of the Companys assets and to
build relationships with stakeholders. All the tasks and roles
are implemented in accordance with CSR Vision and Mission
that have been integrated with the global, national and local
perspective of social responsibility concept, according to
Antams CSR master plan.

Menjadi perusahaan dengan tanggung jawab


sosial yang terkemuka dan terpercaya di industri
pertambangan Indonesia.
To become a leading and most-trusted company with
social responsibility in Indonesias mining industry.

Misi CSR Antam (4.8)


Antams CSR
Mission (4.8)

Mewujudkan CSR excellent yang mengacu pada standar internasional.


Mewujudkan CSR yang terbaik di antara perusahaan tambang nasional.
Mewujudkan CSR yang terpercaya dengan kemanfaatan tinggi bagi
pemangku kepentingan.

To implement excellent social responsibility in accordance with


international standards.
To implement the best social responsibility program among national
mining companies.
To implement highly credible social responsibility programs with high
benefit for all stakeholders.

90
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Antam juga mendukung ratifikasi berbagai perjanjian


internasional baik yang berkaitan dengan pengelolaan aspek
lingkungan seperti prinsip-prinsip mekanisme pembangunan
bersih (CDM/Clean Development Mechanism), maupun
pengelolaan aspek sosial dan ekonomi seperti prinsip-prinsip
perdagangan bebas (GATT/General Agreement on Tariffs
and Trade). Keberadaan Komite CSR-LPT juga memastikan
rencana induk pelaksanaan CSR telah memenuhi seluruh
regulasi yang berlaku, baik dalam tataran nasional maupun
internasional. (4.9)
Meskipun demikian, Antam tetap menjadikan tataran
lokal sebagai pertimbangan dalam penyusunan maupun
realisasi rencana induk pelaksanaan CSR. Pada tataran
lokal, pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan
difokuskan
membantu
pemerintah
mengentaskan
kemiskinan, meningkatkan kualitas lingkungan, dan
mengatasi pengangguran.

Pemetaan Pemangku Kepentingan


Proses pemetaan para pemangku kepentingan dimulai
sejak tahun 2009, dan diawali pelatihan pengembangan
kapasitas internal pegawai Antam yang difasilitasi
konsultan independen. Mereka kini mampu melakukan
teknik dasar pemetaan pemangku kepentingan, dengan
menggunakan 6 atribut yakni kekuasaan (power), urgensi
(urgency), keabsahan/legitimasi (legitimacy), kedekatan
(proximity), dampak nyata (real impact) dan kerentanan
(vulnerability). Tahun 2010 telah dilakukan proses pemetaan
pemangku kepentingan yang rinci untuk pertama kalinya,
yang diupayakan mengadopsi unsur-unsur dalam AA1000
Stakeholder Engagement Standard. (4.15)
Dari analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
masing-masing unit bisnis memiliki pemangku kepentingan
spesifik. Namun demikian secara umum ada delapan
kelompok pemangku kepentingan utama yang memiliki
pengaruh langsung terhadap keberlanjutan Antam. Mereka
adalah pemegang saham; pegawai; mitra kerja (termasuk
rekanan/pemasok); pemerintah (tingkat pusat dan daerah);
masyarakat (termasuk LSM dan perguruan tinggi); aparat
keamanan; konsumen dan media massa. (4.14)

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Antam also supports the ratification of various international


conventions whether in relation to the management of
environmental aspects such as the principles of the clean
development mechanism (CDM), as well as the management
of social and economic aspects such as the principles of
free trade (GATT/General Agreement on Tariffs and Trade).
The presence of CSR-LPT Committee also ensures the
implementation of CSR master plan meets all applicable
regulations, both in national and international level. (4.9)
However, Antam is still making local sphere as a consideration
in the preparation and realization of the implementation
of CSR master plan. At the local sphere, implementation
of corporate social responsibility is focused to assist the
government in alleviating poverty, improving environmental
quality, and overcoming unemployment.

Stakeholder Mapping
The process of stakeholder mapping began in 2009, and
initiated with an internal capacity development training for
Antams employees facilitated by independent consultant.
They are now able to perform basic techniques of stakeholder
mapping, using 6 attributes namely power, urgency,
legitimacy, proximity, real impact and vulnerability. In 2010,
a detailed stakeholder mapping process has been conducted
for the first time, which sought to adopt elements of the
AA1000 Stakeholder Engagement Standard. (4.15)
From the analysis conducted, it can be concluded that each
business unit has specific stakeholders. However, there are
eight major stakeholder groups in general that have a direct
impact on Antams sustainability. They are shareholders;
employees;
partners
(including
vendors/suppliers),
government (central and regional levels); community
(including NGOs and universities); security forces; consumers
and mass media. (4.14)
The Company is continually making approach and dialogue
with each stakeholder. The goal is to have common
understanding to identify the main priorities in the
implementation of social responsibility, in order to create
good relationship between Antam and its stakeholders
(stakeholder engagement). (4.17)

Secara
berkesinambungan
Perusahaan
melakukan
pendekatan dan berdialog dengan masing-masing pemangku
kepentingan. Tujuannya adalah menyamakan pemahaman
untuk mengidentifikasi prioritas utama dalam pelaksanaan
tanggung jawab sosial, demi terciptanya tata hubungan
yang baik antara Antam dan para pemangku kepentingan
(stakeholder engagement). (4.17)

91
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Metode Pembinaan
Kepentingan (4.16)

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Hubungan

Pemangku Kepentingan
Stakeholder
Pemegang Saham
Shareholder

dengan

Profil Antam
Our Profile

Pemangku

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Method of Stakeholder Engagement (4.16)

Bentuk Pendekatan
Engagement Approaches
Penyelenggaraan RUPS minimal satu kali dalam setahun.
Antam menyampaikan laporan kinerja Perusahaan, termasuk di dalamnya kinerja tanggung jawab sosial
perusahaan (CSR).
The implementation of GMS minimum once a year.
Antam presents Company performance report, including corporate social responsibility (CSR)
performance.

Pegawai
Employee

Pertemuan berkala dalam forum bipartit antara Antam dengan pimpinan/pengurus serikat pekerja.
Salah satu materi dalam pertemuan bipartit di tahun 2010 adalah pengesahan Perjanjian Kerja Bersama
(PKB) V yang akan berlaku dalam kurun waktu 2010-2012.
Periodical meeting in bipartite forum between Antam and leaders/officials of workers union.
One of the materials in the bipartite meeting in 2010 was the ratification of the Collective Work
Agreement (PKB) V which was to apply in the period 2010-2012.

Mitra Kerja / Pemasok


Supplier

Pembuatan kesepakatan bersama dan kontrak kerja dilandasi panduan kerja dan etika perusahaan.
Secara berkala dilakukan evaluasi yang terkait dengan pelaksanaan kerjasama.
Joint agreement and business contract are made based on corporate work guidelines and ethics.
Periodical evaluation on the implementation of cooperation.

Pemerintah
Government

Mematuhi seluruh regulasi serta berpartisipasi aktif dalam dalam kegiatan musyawarah rencana
pembangunan (musrenbang) untuk merumuskan perencanaan pembangunan daerah yang disinergikan
dengan rencana induk pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial Antam.
Compliance with all regulations and active participation in planning and development forum
(musrenbang) to formulate regional development planning synergized with Antams social responsibility
activities master plan.

Masyarakat
Community

Program dan kegiatan pengembangan masyarakat (community development).


Pertemuan dan dialog rutin dengan masyarakat setempat maupun lembaga swadaya masyarakat
(LSM) serta perguruan tinggi yang memberikan pendampingan.
Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (Community Satisfaction Index) dengan hasil 77,8%, naik dibanding
hasil survei 2009 sebesar 76,4%.
Community development programs and activities.
Regular meetings and dialogues with local communities as well as non-governmental organizations
(NGOs) and universities who provide assistance.
Community Satisfaction Index survey, with result of 77.8%, an increase from 2009 survey result of 76.4%.

Aparat Keamanan
Security Forces

Koordinasi rutin dengan jajaran Kepolisian Negara RI (Polri) maupun Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Routine coordination with the Indonesian National Police (Polri) and Armed Forces (TNI).

Konsumen
Customers Consumer

Pertemuan (gathering) berkala dengan para konsumen.


Survei Indeks Kepuasan Pelanggan (Customers Satisfaction Survey/CSS), dengan hasil tahun 2010 sebesar
95,90%, naik dibanding hasil survei tahun 2009 yakni 92%.
Periodical gathering with consumers.
Customers Satisfaction Survey (CSS), with result of 95.90% in 2010, increased from 2009 result of 92%.

Media Massa
Mass Media

Penyampaian informasi/press release kepada media massa baik lokal, nasional maupun internasional terkait
kinerja Perusahaan.
Kunjungan media (press tour) bagi kalangan media massa, ke unit bisnis dalam upaya memperluas wawasan.
Delivery of information/press release for local, national and international mass media regarding the Companys
performance.
Press tour for mass media to the companys business units for better understanding of the companys operations

92
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Antam telah memulai langkah berarti dalam mengelola


tata hubungan dengan para pemangku kepentingan, yakni
penyelenggaraan rapat umum pemangku kepentingan
(RUPK). Kegiatan ini pertama kali dilaksanakan pada tahun
2009 oleh UBP Nikel Sulawesi Tenggara yang difasilitasi
Universitas Haluoleo, Kendari. Namun kegiatan ini belum
dapat dilanjutkan kembali pada kurun waktu periode
pelaporan, karena Antam masih mengutamakan pemetaan
pemangku kepentingan, sebagai tindak lanjut dari hasil
RUPK. (4.16)

Antam has initiated significant steps in managing the


relationship with the stakeholders, namely the implementation
of the general meeting of stakeholders (RUPK). This event
was first held in 2009 by UBP Nickel Southeast Sulawesi
facilitated by Haluoleo University, Kendari. However, this
activity can not be continued within the reporting period,
because Antam is still prioritizing stakeholder mapping, as a
follow up of results from RUPK. (4.16)

Masyarakat yang Utama

Antam gives priority to the local community or community


surrounding its location of operations. Thus the operational
management stage is always accompanied by the study of
impact on the community, both at the time it starts as well
as during the operations and closure. At the time to start
operations at all mine sites, Antam prepares Analysis on
Environmental Impact (Amdal) as well as to disseminate to
the public by involving local leaders and local government
officials. While during operations Antam implements various
programs and activities of local community empowerment.
Antam also has fulfilled the obligation to prepare Mine
Closure Plan (RPT) document for all mine sites and provide
assistance for local communities in order to be able to
be economically independent by utilizing existing local
potentials. (SO1)

Antam memberikan keutamaan terhadap masyarakat


setempat atau komunitas di sekitar lokasi kegiatan
operasional. Karenanya dalam tahapan pengelolaan
operasional selalu disertai kajian pengaruhnya terhadap
komunitas, baik ketika akan memulai maupun saat
operasional dan penutupan tambang. Pada saat akan
memulai operasi di seluruh lokasi tambang, Antam
menyusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)
serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar
melibatkan tokoh setempat serta jajaran pemerintahan
daerah. Sedangkan pada saat operasi Antam melaksanakan
berbagai program/kegiatan pemberdayaan masyarakat
setempat. Antam juga telah memenuhi kewajiban menyusun
dokumen Rencana Penutupan Tambang (RPT) untuk semua
lokasi tambang dan memberikan pendampingan agar
masyarakat setempat mampu mandiri secara ekonomi
dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada. (SO1)
Selama tahun 2010 ada satu kegiatan operasi tambang baru,
yakni tambang nikel di Tapunopaka, Kecamatan Molawe,
Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka
Antam melakukan Amdal yang dilaksanakan oleh Pusat
Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Muhammadiyah
Kendari (UMK), dan telah diselesaikan pada bulan Juni 2006.
Studi Amdal dilaksanakan untuk mengidentifikasi isu-isu
pokok/penting sebelum pembukaan kegiatan penambangan,
sebagai dasar penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan
(RKL) serta Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). Adapun
data terutama untuk komponen sosial, ekonomi dan budaya,
dikumpulkan dengan melibatkan masyarakat di tapak proyek
yang akan terkena pengaruh langsung dari kegiatan operasi
penambangan. (SO1)

Putting Community First

During the year 2010 there was a new mining operations,


namely nickel mine in Tapunopaka, Molawe District, North
Konawe, Southeast Sulawesi Province. In accordance
with applicable laws, Antam conducted Amdal carried
out by the Center for Environmental Research of Kendari
Muhammadiyah University (UMK), and was completed in
June 2006. The Amdal study was carried out to identify key/
crucial issues before commencing mining activities, as the
basis for the preparation of the Environmental Management
Plan (RKL) and Environmental Monitoring Plan (RPL). The
data mainly for the social, economy and culture components,
collected by involving communities at project site who will be
exposed to the direct impact of mining operations. (SO1)

93
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pada tahun 2010 dilakukan penutupan tambang pasir


besi di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Proses
didahului dengan penyusunan Rencana Penutupan
Tambang, yang dikerjakan Antam bersama konsultan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral
dan Batubara (Puslitbang tekMIRA). Sesuai dokumen RPT,
program penutupan tambang yang dilaksanakan meliputi
penonaktifan tambang, pengelolaan lingkungan/reklamasi,
pengelolaan tenaga kerja, audit lingkungan dan pelaporan.
Sedang tahapan pelaksanaan penutupan tambang dilakukan
melalui sosialisasi, pemberitahuan kepada pihak berwenang
dan instansi terkait, pemantauan lingkungan, penonaktifan
tambang, pengelolaan lingkungan/reklamasi/pemantauan,
audit lingkungan fisik dan nonfisik, pengembangan
masyarakat, serta laporan penutupan tambang. Terkait
pengembangan masyarakat, salah satu sasaran kegiatan
adalah transformasi usaha dari yang bermuara tambang ke
arah sektor non-tambang. (SO1)
Keutamaan
dalam
masyarakat
juga
diwujudkan
melalui partisipasi aktif Antam dalam penyelenggaraan
musrenbang. Di dalam musrenbang dibahas berbagai
program pembangunan yang nantinya dibiayai anggaran
pendapatan dan belanja negara (APBN) di tingkat pusat
maupun anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD)
di tingkat daerah. Partisipasi aktif Antam ditunjukkan
dengan menjadi mitra pemerintah menyangkut program
pembangunan yang sangat dibutuhkan masyarakat
dan sudah menjadi kebijakan publik, namun terkendala
dalam pelaksanaan di lapangan. Tentu saja hal tersebut
diselaraskan dengan desain induk program CSR yang sudah
disusun Perusahaan. (EN16) (SO5)
Antam tetap berkomitmen terus melaksanakan keterlibatan
di dalam masyarakat, pada tahapan pasca-tambang. Di
antaranya kegiatan pasca-tambang di Pulau Gebe, Kabupaten
Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara yang dulunya
adalah lokasi penambangan nikel. Kegiatan pasca-tambang
lain berlangsung di Cikotok, Kabupaten Lebak, Provinsi
Banten yang pernah berjaya sebagai lokasi penambangan
emas, serta di Kijang, Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau
yang dikenal sebagai penghasil bauksit. (MM1)
Meski demikian, terkait dengan pelaksanaan kegiatan pascatambang di Pulau Gebe, sempat terjadi kesalahpahaman
dengan warga setempat yang diikuti aksi unjuk rasa anarkis
dan pendudukan kantor Perusahaan. Unjuk rasa dan
pendudukan kantor berlangsung dari 22 hingga 28 Februari
2010 di Kantor Pasca-tambang Gebe. Aksi unjuk rasa
kemudian dibubarkan aparat kepolisian karena dinilai telah
menjurus tindak anarkis. Dalam upaya pembubaran sempat

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

In 2010 a closure was conducted at iron sand mine in Cilacap


regency, Central Java Province. The process was preceded by
preparation of the Mine Closure Plan (RPT), which was carried
out by Antam and its consultant Research and Development
Center for Mineral and Coal Technology (tekMIRA R&D
Center). According RPT documents, mine closure program
included the mine decommissioning, environmental
management/reclamation,
manpower
management,
environmental auditing and reporting. While the mine
closure phases were done through socialization, notification
to the authorities and related agencies, environmental
monitoring,
mine
decommissioning,
environmental/
reclamation/monitoring management, audit on physical and
non-physical environmental, community development, and
mine closure report. Regarding community development, one
of the goals is the transformation of business from mining to
non-mining sector. (SO1)
The priority in community was also manifested through
Antams active participation in organizing musrenbang. In the
musrenbang, various development programs are discussed
that will be financed by state revenue and expenditure
budget (APBN) at the central level and local budget revenue
and expenditure (APBD) at the local level. Antams active
participation was shown by becoming the governments
partner in development program essentially needed by the
community and has become public policy, but was constrained
in the field. The participation aligned with the master plan of
CSR programs formulated by the Company. (EN16) (SO5)
Antam is committed to continue implementing community
engagement, in post mining stages. One of the areas was
the post mining activities on Gebe Island, Central Halmahera
Regency, North Maluku Province that was once the location
of nickel mining. Other post mining activities were in Cikotok,
Lebak Regency, Banten Province who had a successful gold
mine, and Kijang, Bintan Island, Riau Islands Province, known
as a producer of bauxite. (MM1)
However, related to the implementation of post-mining
activities on Gebe Island, there had been a misunderstanding
with the local residents who staged violent rallies and occupied
the Companys office. The protests and occupation of office
lasted from February 22 to 28, 2010 at the Gebe Post-mining
Office. The rally was dispersed by the police because it led to
act of anarchy. During the attempt to disperse the rally there
had been a victim of violence claim, which drove Antam to
give an explanation of the actual situations and incidents to
the National Commission on Human Rights (Komnas HAM)
in Jakarta. Although there has yet been specific mechanisms

94
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

terjadi klaim adanya korban tindak kekerasan, sehingga


Antam kemudian memberikan penjelasan mengenai situasi
dan kejadian yang sebenarnya kepada Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia (Komnas HAM) di Jakarta. Walaupun belum
mempunyai mekanisme khusus terkait dengan kasus HAM,
namun Antam berinisiatif melakukan pertemuan dengan
jajaran pemerintahan daerah di Kabupaten Halmahera
Tengah dan Provinsi Maluku Utara, dilanjutkan pertemuan
bersama tokoh masyarakat setempat dan perwakilan
mahasiswa. Hasil pertemuan menyepakati pemberian
bantuan di bidang pendidikan dan pemberdayaan
masyarakat seperti pemberian beasiswa khusus mahasiswa
dari Pulau Gebe, pembangunan perpustakaan, pengadaan
komputer beserta modem, serta bantuan biaya asrama
mahasiswa. Seluruh kesepakatan kemudian ditaati
bersama, sehingga konflik yang sempat tercipta kini telah
diselesaikan. (MM6) (MM7) (HR11)
Keutamaan
dalam
masyarakat
juga
menjadi
pertimbangan saat memulai operasi tambang nikel
baru di wilayah Tapunopaka di Kabupaten Konawe
Utara, Sulawesi Tenggara pada akhir Agustus 2010.
Pengoperasian tambang baru tersebut dipastikan
tidak ada yang menempati lahan/tanah ulayat/adat
maupun lahan/tanah yang dipunyai penduduk asli.
Pengoperasian tambang baru juga tidak bersinggungan
dengan kegiatan penambangan skala kecil berizin yang
dikelola masyarakat setempat. Pemanfaatan luasan
lahan baru untuk operasi pertambangan maupun
kegiatan pendukungnya juga tidak disertai pemindahan
penduduk asli ataupun pemukiman mereka ke tempat
lain. (MM5) (MM8) (MM9)
Dalam rencana pengembangan ke depan, bijih nikel
Tapunopaka menjadi umpan pabrik feronikel di Pomalaa,
Sulawesi Tenggara dan pasokan proyek Nickel Pig Iron
(NPI) Mandiodo di Konawe Utara sebagai antisipasi
pemberlakuan larangan ekspor bijih mineral pada 2014.

investasi Tanggung Jawab Sosial

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

regarding human rights cases, Antam initiated meetings with


local Central Halmahera Regency and North Maluku province
governments, followed by a meeting with local community
leaders and student representatives. The meeting agreed
on the provision of assistance in education and community
empowerment such as scholarships for students from Gebe
Island, library construction, procurement of computer and
modem, as well as financial assistance for student dorm costs.
All agreements were then adhered by all concerned parties,
so that the conflicts has been resolved. (MM6) (MM7) (HR11)
The priority in community was also a consideration when
starting a new nickel mining operations in Tapunopaka
area in North Konawe Regency, Southeast Sulawesi in late
August 2010. The new mine was confirmed not to occupy
site/ communal/customary land belonging to the indigenous
people. Operation of the new mine is also not to cause friction
with licensed small mines running by local communities.
Utilization of new land area for mining operations and
support activities did not cause relocation of indigenous
people or other housing elsewhere. (MM5) (MM8) (MM9)
In a future development plan, Tapunopaka nickel ore will
become feed for ferronickel plant in Pomalaa, Southeast
Sulawesi, and supply for Mandiodo Nickel Pig Iron (NPI)
project in North Konawe in anticipation of the ban on mineral
ore exports in 2014.

Investment of Social Responsibility


Implementation of Antams social responsibility programs
and activities in 2010 has absorbed Rp283.65 billion of funds.
This was an increase compared to the total funds in 2009 as
much as Rp161.31 billion. In detail, the amount of funds to
finance social responsibility programs during the year 2010,
consists of: (SO1)
Programs/activities of community development Rp163 billion.
Programs/activities of the Partnership Program Rp32.33 billion.
Programs/activities of Community Development Rp19 billion.
Environmental costs Rp69.32 billion.

Penyelenggaraan program dan kegiatan tanggung


jawab sosial Antam pada tahun 2010 menyerap dana
sebesar Rp283,65 miliar. Jumlah ini naik dibanding total
dana pada tahun 2009 sebanyak Rp161,31 miliar. Secara
rinci, besaran dana untuk membiayai tanggung jawab
sosial selama tahun 2010, terdiri dari: (SO1)



Program/kegiatan pengembangan masyarakat Rp163 miliar.


Program/kegiatan Program Kemitraan Rp32,33 miliar.
Program/kegiatan Bina Lingkungan Rp19 miliar.
Biaya lingkungan Rp69,32 miliar.

95
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Mengembalikan Potensi Gebe


Restoring Gebe Potentials

egiatan penambangan nikel di Pulau Gebe dimulai tahun


1979 dengan pasar utama adalah ekspor ke negeri matahari
terbit, Jepang. Kehadiran kegiatan operasi tambang pada satu
sisi mampu menggerakkan perekonomian setempat, namun
pada sisi lain membuat persoalan baru karena warga setempat
cenderung meninggalkan mata pencaharian tradisional sebagai
petani dan nelayan. Mereka memilih mengandalkan penghasilan
dari kegiatan operasi tambang.
Kian menipisnya cadangan nikel di Pulau Gebe, serta beralih
fungsinya sebagian kawasan Pulau Gebe menjadi hutan lindung,
memaksa Antam menghentikan kegiatan operasi tambang
dan menutup tambang pada tahun 2004. Tentu saja putusan
ini disertai berbagai kegiatan pasca-tambang, yang bermuara
pada upaya memandirikan kemampuan ekonomi warga dengan
mengembalikan potensi lokal yang ada di Pulau Gebe.
Hanya saja hal tersebut menghadapi kendala, yakni karakteristik
dan kondisi sosial-geografis Pulau Gebe, yang berujung pada
rasa tidak puas sejumlah warga di beberapa desa, dan berakhir
dengan aksi unjuk rasa pada bulan Februari 2010 yang dimotori
elemen mahasiswa setempat. Namun dengan dialog intensif,
akhirnya diperoleh kesepahaman bahwa Antam tidak akan
pernah membiarkan begitu saja Pulau Gebe dan warganya
menjadi terlantar pasca penutupan tambang.
Sebagai tindak lanjut, Antam melaksanakan berbagai kegiatan
yang intinya ditujukan untuk mempercepat pemulihan kondisi
lingkungan di bekas lokasi tambang dan memberdayakan
perekonomian warga. Salah satu kegiatan adalah kerjasama
dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Khairun di
Ternate untuk memberikan pendampingan pada warga sehingga
benar-benar mampu menciptakan dan menjalankan peluang kerja
maupun usaha baru demi kehidupan yang lebih berkualitas.

Worsening depletion of nickel on Gebe Island, as well as the


conversion of function in some parts of Gebe Island as protected
forests, have forced Antam to halt operating the mine and
closed it in 2004. This decision was followed by a variety of postmining activities, which led to the efforts to create the residents
independent economic capacity by restoring local potentials on
Gebe Island.
However, the efforts faced several obstacles, namely the
characteristics and socio-geographical conditions of Gebe Island,
which led to dissatisfaction of some residents in several villages,
and ended with a rally in February 2010 which mobilized by
elements of the local students. But with intensive dialogue, an
understanding had been reached that Antam will never abandon
Gebe Island and its people after mine closure.
As a follow-up, Antam has carried out various activities which
essentially aimed to accelerate the recovery of environmental
conditions in the former mine site and empower peoples
economy. One of the activities is cooperation with the Bogor
Institute of Agriculture (IPB) and the Khairun University in
Ternate to provide assistance to the residents to enable them to
create and run a new business and employment opportunities for
a better quality of life.
The activities that have been carried out are as follows:

(SO1) (MM1)

ickel mining activities on Gebe Island began in 1979 with


the main market is exports to Japan. The presence of mining
operations on the one hand is able to move the local economy,
but on the other hand create new problems for local residents
who tend to leave the traditional livelihood as farmers and
fishermen. They chose to rely on mining operations for their
source of income.

(SO1) (MM1)

Adapun bentuk-bentuk kegiatan yang sudah dijalankan adalah:


Pelaksanaan di bidang perikanan dalam bentuk pelatihan
perikanan bagan apung, gyop dan rumput laut.
Pelaksanaan di bidang peternakan adalah pelatihan
budidaya sapi dan kambing.
Pelaksanaan di bidang pertanian meliputi budidaya tanaman
hortikultura dan tanaman pangan.
Untuk pengolahan hasil produk adalah dengan persiapan
izin perusahaan industri rumah tangga (PIRT) dan
pendampingan pengolahan hasil produk.
Persiapan pendirian koperasi.
Pelaksanaan kecakapan hidup (kegiatan perbengkelan)
meliputi pelatihan/magang.

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

The implementation of the fisheries sector in the form of


floating fish culture training, gyop and seaweed.
Implementation of training for cow and goat farming.
Implementation of agriculture sector including horticulture
and food crops cultivation.
For product processing by processing permit of domestic
industries preparation (PIRT) and facilitation of product
processing.
Preparation for the establishment of cooperatives.
Implementation of life skills (workshop activities) including
training/apprenticeship.

96
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Menjadikan Cikotok Kembali Elok (SO1) (MM1)


Restoring the Attraction of Cikotok (SO1) (MM1)

enyebut nama Cikotok, tak dapat dilepaskan dari kegiatan


penambangan emas. Maklumlah, penambangan emas
di wilayah yang secara administratif masuk dalam Kecamatan
Cibeber dan Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi
Banten ini telah ada sejak tahun 1939. Namun setelah kegiatan
penambangan bertahun-tahun, akhirnya tahun 2007 tambang
yang ada ditutup. Keberadaan tambang Cikotok dan kehadiran
Antam bertahun-tahun, secara langsung maupun tidak langsung
menjadikan masyarakat secara ekonomi bergantung pada
kegiatan penambangan.

Antam menyadari, penutupan tambang akan menurunkan tingkat


ekonomi warga dan memberikan ketidakpastian usaha maupun
ketidakpastian ekonomi di Cikotok. Untuk itulah dilakukan
kerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta,
guna melaksanakan pengembangan ekonomi berbasis sumber
daya lokal. Secara bersamaan juga dilakukan upaya perbaikan
kondisi lingkungan, sehingga nantinya diharapkan akan
menjadikan Cikotok kembali elok.
Dalam kurun waktu JuniDesember 2010 dilakukan serangkaian
program untuk memberdayakan masyarakat setempat.
Ada tiga sektor utama yang menjadi sasaran program dan
kegiatan untuk membangun masyarakat pasca-tambang yang
lebih berkelanjutan. Pertama, sektor pertanian, perkebunan,
peternakan dan perikanan yang terintegrasi (integrated farming).
Kedua, sektor industri kecil dan rumah tangga dan jasa. Ketiga,
sektor kelembagaan ekonomi dan koperasi.
Program dan kegiatan pada sektor pertanian, perkebunan,
peternakan, dan perikanan yang terintegrasi telah mampu
membuat warga Cikotok mengubah lahan tidur menjadi lahan
produktif. Lahan yang semula dibiarkan kosong ditanami
berbagai komoditas di antaranya labu siam, cabe, tomat, serta
dijadikan kolam pemeliharaan ikan maupun lokasi pembuatan
kandang domba dan sapi. Selain itu juga telah diidentifikasi salah
satu potensi lokal yang patut dikembangkan lebih lanjut sebagai
ikon Cikotok, yakni keberadaan durian lokal.
Pada sektor industri kecil dan rumah tangga dan jasa,
serangkaian program maupun kegiatan yang dilaksanakan
mampu menciptakan peluang baru bagi warga Cikotok, untuk
menghasilkan berbagai produk olahan berbasis bahan baku lokal.
Strategi penguasaan pasar juga telah diperkenalkan melalui
pelatihan diversifikasi produk unggulan berbasis singkong dan
pisang, serta teknik pengemasan yang sesuai.
Sementara pelaksanaan program serta kegiatan kelembagaan
ekonomi dan koperasi, dimulai dengan pelatihan perkoperasian
serta studi banding ke koperasi-koperasi yang berhasil. Langkah
ini mampu menginspirasi warga Cikotok, terutama para pelaku
industri rumah tangga setempat untuk membuat komitmen
kelembagaan dalam bentuk koperasi.
Puncak dari keberhasilan pelaksanaan kegiatan dan program yang
menjadi penanda kebangkitan ekonomi warga di Cikotok, adalah
gelaran Cikotok Expo pada 30-31 Desember 2010. Kegiatan
ini berhasil menarik minat masyarakat di lokasi bekas tambang,
untuk berusaha pada bidang-bidang pertanian, produksi usaha
kecil dan menengah (UKM), perdagangan dan lain-lain yang
selama ini dinilai sebagai bidang yang kurang potensial.

he name of Cikotok can not be separated from gold mining


activities. The gold mining in the area which is administratively
within Cibeber and Bayah Districts, Lebak Regency, Banten
Province has existed since 1939. However, after years of mining
activities, the mine was shut down in 2007. The years of existence
of Cikotok mine and Antams presence, had directly and indirectly
made the residents rely on mining activities.
Antam realizes that mine closure would lower the residents
economy and created economic uncertainty in Cikotok. Therefore
Antam cooperates with Gajah Mada University (UGM) Yogyakarta,
to develop economy with local resources basis. Simultaneously
Antam also rehabilitated the condition of environment, which is
expected to restore the attraction of Cikotok.
During June-December 2010, a series of programs were held
to empower local community. There are three main sectors
that become the programs objectives and activities for more
sustainable development of post-mining communities. First,
integrated agriculture, plantation, farming and fisheries
sector (integrated farming). Second, small and home
industries and service sector. Third, economic institution and
cooperative sector.
Programs and activities in integrated agriculture, plantation,
farming and fisheries have managed to make Cikotok residents
to convert idle land into productive land. The land which
previously was abandoned now has been planted with chayote
squash, pepper, tomato, as well as fish ponds and pens for goats
and cattle. It has also been identified that one of local potentials
worth to be developed as Cikotok icon is local durian.
In the small and home industries sector and services, a series
of programs and activities that have been conducted managed
to create new opportunities for Cikotok residents, to create a
variety of processed products based on local produce. Market
control strategy has also been introduced through training based
on superior product diversification with cassava and bananas, as
well as appropriate packaging techniques.
Meanwhile the implementation of programs and activities of
economic institution and cooperatives, started with cooperative
training and comparative study visits to successful cooperatives.
This step was able to inspire Cikotok residents, especially home
industries to make institutional commitments in the form of
cooperative.
The pinnacle of the successful implementation of activities and
programs that marked the economic revival of Cikotok residents,
was the Cikotok Expo held on December 30 to 31, 2010. These
activities succeeded in attracting the interest of the community
at the post-mining site, to venture in the sectors of agriculture,
small and medium enterprises (SMEs) production, trade and
others which had been considered as less potential sectors.

97
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Pengembangan Masyarakat
COMMUNITY DEVELOPMENT

Pengrajin tenun Tolaki, mitra binaan Antam di Pomalaa.


Traditional Tolaki craftman, Antams foster partner at Pomalaa.

98
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Antam berkomitmen untuk mengembangkan


masyarakat hingga pasca kegiatan
penambangan.
Antam is committed to develop the community
until post-mining activities.

Mengembangkan Masyarakat
untuk Menciptakan
Keberlanjutan
Kesungguhan Antam dalam upaya pengembangan
masyarakat tidak hanya dilakukan terhadap mereka
yang bertempat tinggal di sekitar unit bisnis yang
masih beroperasi, namun juga bagi mereka di sekitar
lokasi pertambangan yang tidak lagi beroperasi. Selama
tahun 2010, tercatat telah ada pembentukan Unit Pasca
Tambang (UPT) Bauksit di Kijang, Kabupaten Bintan,
Provinsi Kepulauan Riau dan penutupan tambang pasir
besi di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah.

Developing Community to Create


Sustainability
Antams commitment in community development efforts
are not only meant for those who reside in the vicinity
of its business units that still operate, but also for those
surrounding mining sites that are no longer operating.
During the year 2010, there were already formation of
Bauxite Post Mining Unit (UPT) in Kijang, Bintan Regency,
Riau Islands Province and iron sand mine closure in Cilacap
regency, Central Java Province.

99
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Secara umum fokus utama dalam kegiatan pengembangan


masyarakat, meliputi Bina Lingkungan (BL) dan Pengembangan
Masyarakat (Community Development/Comdev). Total besaran
anggaran yang dialokasikan selama tahun 2010 mencapai
Rp182,55 miliar, terdiri dari dana BL Rp19,55 miliar dan dana
comdev Rp163 miliar. Jumlah biaya yang dikeluarkan meningkat
dibandingkan tahun 2009 yang berjumlah Rp83,76 miliar.

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

In general, the main focus in community development


activities, include Community Stewardship (BL) and
Community Development (Comdev). The total amount of
budget allocated for the year 2010 reached Rp182.55 billion,
consisted of BL funds Rp19.55 billion and Rp163 billion of
Comdev funds. Total costs spent increased compared to the
year 2009, which was at Rp83.76 billion.

Investasi Pengembangan Masyarakat &


Bina Lingkungan
Dalam Rp miliar

163

152.59

Community Development &


Community Stewardship Investment
In billion IDR

66.45
29.17

19.54

17.31

08

Seluruh kegiatan yang dijalankan selama tahun 2010 terutama


ditujukan pada enam bidang utama, yakni pendidikan,
kesehatan, pembangunan sarana/prasarana umum serta
tempat ibadah, bantuan bencana alam, upaya pelestarian
alam dan kebudayaan. Selain itu juga ada kegiatan yang
bersifat dukungan program BUMN Peduli.
Investasi Bina Lingkungan per Sektor

Bina Lingkungan
Community Stewardship

09

Pengembangan Masyarakat
Community Development

10

All activities undertaken during the year 2010 were mainly


targeted at six main areas, namely education, health,
construction of infrastructure/public facilities as well as
places of worship, natural disaster assistance, conservation of
nature and culture. Besides, there are activities that support
SOEs Care program.

13,849

Dalam juta Rupiah

Stewardship Community Investment by Sector


In million IDR

7,528

7,205

5,802

4,557

4,371
2,650

2,548

3,706

2,881
2,458

1,555
510

531

726

08

09

Pendidikan
Education

Kesehatan
Health

Prasarana Umum
Public Facilites

Bantuan Bencana Alam


Natural Disarter Aid

Pelestarian Alam
Nature Preservation

BUMN Peduli
BUMN

Walaupun bertujuan baik, namun ada kalanya upaya


Antam dalam mengembangkan masyarakat dihadapkan
pada situasi yang kurang menguntungkan. Bahkan dalam
salah satu kasus, Antam dihadapkan pada proses hukum
yang hingga akhir periode pelaporan masih berlangsung
di tingkat penyelidikan kepolisian. (SO8)

287

780

650

911

1,463 1,685

10
Keagamaan dan Prasarana Ibadah
Religious Activites

Despite its good intention, there were times when Antams


efforts in developing community were faced with an
unfortunate situation. Even in one case, Antam faced legal
process which until the end of the reporting period is still
under police investigation. (SO8)

100
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Kasus yang dimaksud adalah laporan PT Ronggolawe


Perkasa kepada pihak kepolisian. Kasus bermula ketika
pertengahan 2009 Antam menyetujui permintaan
Pemerintah Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi
Tenggara untuk menghibahkan scrap feronikel. Hibah
diwujudkan dalam nota kesepahaman dan ditindaklanjuti
dengan bersama-sama melakukan taksiran awal jumlah
scrap feronikel, yang hasilnya adalah sebesar 13.914
ton, disertai kesepakatan akan dilakukan penimbangan
kembali untuk menentukan berat sesungguhnya.
Selanjutnya, Pemerintah Kabupaten Kolaka menjual
scrap tersebut ke PT Ronggolawe Perkasa, yang
kemudian menimbang ulang material dan menyatakan
berat scrap hanyalah 5.807 ton. PT Ronggolawe Perkasa
kemudian mengajukan klaim kepada Antam, menuntut
kekurangan scrap. Antam menolak klaim tersebut
dengan alasan dalam nota kesepahaman sudah jelas
tertera kesepakatan, bahwa berat taksiran awal belum
dapat ditetapkan sebagai tonase akhir dan masih harus
dikonfirmasi melalui penimbangan ulang. Selain itu,
bukan menjadi kewajiban Antam untuk memenuhi
kekurangan berat tersebut. Dengan fakta-fakta ini,
Antam menegaskan kepada pihak kepolisian bahwa
tidak pernah melakukan upaya penggelapan atau
penipuan apapun terkait dengan hibah scrap tersebut,
seperti yang dilaporkan PT Ronggolawe Perkasa. (SO8)
Kasus lain, Antam bersengketa dengan Bupati Konawe
Utara (Konut) dan Bupati Halmahera Selatan (Halsel).
Sengketa dengan Bupati Konut terkait dengan keputusan
Bupati Konut merevisi Kuasa Pertambangan (KP) Antam
di Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara,
sementara sengketa dengan Bupati Halsel terkait
dengan pembatalan KP Antam di Kabupaten Halmahera
Selatan, Provinsi Maluku Utara. Kedua kasus tersebut
telah diputus oleh Mahkamah Agung (MA) pada akhir
Desember 2009 yang menjadikan Antam sebagai pihak
yang dikalahkan. Amar putusan juga diikuti keluarnya
penetapan eksekusi dari Pengadilan Tata Usaha
Negara (PTUN) Kendari dan Ambon, pada awal tahun
2010. Untuk eksekusi di Ambon, Bupati Halsel telah
melakukan pengrusakan terhadap aset Antam di Pulau
Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku
Utara, dan Antam telah melaporkan Bupati Halsel ke
Polda Maluku Utara atas tindakan pengrusakan tersebut.
Antam sendiri menindaklanjuti kedua putusan MA ini
dengan mengajukan upaya hukum luar biasa peninjauan
kembali (PK) kepada MA. (SO8)

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

A case in point is the report filed by PT Ronggolawe Perkasa to


the police. The case began in the middle of 2009 when Antam
approved the request of the Kolaka Regency Government,
Southeast Sulawesi Province to donate ferronickel scraps.
The grant embodied in a Memorandum of Understanding
and was followed up with jointly conducted initial estimate
on the volume of ferronickel scraps, the results of which
amounted to 13,914 tons, with the agreement that it will
be weighed again to determine the actual weight. The
Kolaka Government then sold the scraps to PT Ronggolawe
Perkasa, which then re-weighting the scraps and declared
their weight was 5,807 tons. PT Ronggolawe Perkasa then
filed a claim with Antam, demanding the difference of scrap
weight be compensated. Antam has rejected the claim on
the grounds that in the memorandum of understanding
has been clearly stated that the initial weight estimate has
yet to de determined as final tonnage and it still required
confirmation by re-weighting. In addition, Antam has no
obligation to compensate the weight difference. With these
facts, Antam confirmed to police that it never committed
any attempts of fraud or deceit related to scrap grant, as
reported by PT Ronggolawe Perkasa. (SO8)
Other cases were Antams dispute with the North Konawe
(Konut) and South Halmahera (Halsel) Regents. Dispute with
the Konut Regent associated with the Regents decision to
revise Antams Mining Concession (KP) in North Konawe,
Southeast Sulawesi Province, while the dispute with the
Halsel Regents associated with the cancellation of KP in
South Halmahera, North Maluku Province. Both cases have
been decided by the Supreme Court (MA) in late December
2009 that resulted in Antams defeat. The verdict also
followed by the release of the determination of execution
from the State Administrative Court (PTUN) Kendari and
Ambon, in early 2010. For execution in Ambon, Halsel Regent
has caused damage to Antams assets on Obi Island, South
Halmahera, North Maluku Province, and Antam has reported
Halsel Regent to North Maluku Police for vandalism. Antam
followed up the two Supreme Courts verdicts by filing judicial
review to the Supreme Court. (SO8)
In brief, Antam has mapped negative impact from the
Companys activities for the community and its mitigation
strategy.

Secara ringkas, Antam telah memetakan dampak negatif


dari aktivitas Perusahaan terhadap masyarakat, serta
strategi penanggulangannya.

101
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Analisis Potensi Dampak terhadap Komunitas dan Strategi


Penanggulangannya di UBP Emas Pongkor (SO9) (SO10)
Potensi Dampak Negatif
Potential Negative Impact
Persaingan kesempatan kerja
dengan pendatang.
Employement competition with
non-locals

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Analysis of Potential Impact on Community and Mitigation


Strategy at UBP Gold Pongkor (SO9) (SO10)

Strategi Penanggulangan
Mitigation Strategy

Hasil Didapat
Outcome

Kebijakan rekruitmen dengan memberikan


kesempatan kepada penduduk asli Pongkor
dan sekitarnya, untuk menjadi pegawai Antam.

Jumlah pegawai tetap asli Pongkor dan


sekitarnya mencapai 19,36% dari seluruh
pegawai tetap Antam di UBP Emas Pongkor.

Memberikan pekerjaan pendukung kepada


pemasok lokal, yang mempekerjakan tenaga
kerja lokal.

Beberapa pegawai tetap asli Pongkor


menduduki jabatan setingkat manajer.

Recruitment policy by giving opportunities to


native residents of Pongkor and its surrounding
areas, to become Antams employees.
Providing support jobs to local suppliers, which
employ local workers.

Saat ini ada 33 perusahaan pemasok


lokal yang berkegiatan.
The number of local permanent
employees from Pongkor and its
surrounding areas reached 19.36% of
total Antams permanent employees at
UBP Gold Pongkor
Several local permanent employees from
Pongkor and its surrounding areas hold
managerial positions.
At present 33 local companies become
active suppliers.

Beralihnya mata pencaharian


penduduk dari pertanian
menjadi gurandil atau pelaku
penambangan emas tanpa izin
(PETI).
Change of residents livelihood
from agriculture to gurandil or
unlicensed gold miner (PETI)

Sosialisasi kegiatan gurandil atau PETI adalah


kegiatan ilegal yang melanggar hukum.

Jumlah pelaku PETI yang terus


berkurang.

Memberdayakan pelaku usaha kecil dan


menengah setempat, sehingga bisa merekrut
tenaga kerja lokal.

Jumlah mitra binaan sampai dengan


2010 adalah 835 mitra binaan yang
mampu menyerap tenaga kerja lokal
sekitar 1.600 hingga 2.000 orang.

Inisiasi model kampung konservasi (MKK),


dengan memberikan kesempatan kepada
penduduk untuk melaksanakan kegiatan
pemberdayaan berbasis potensi lokal.
The dissemination on gurandil activities or PETI
as illegal activities that violate the laws.
Empowering local small and medium
businesses, so they can recruit local manpower.
Initiation of conservation village model
(MKK), by giving opportunities to the
residents to implement local potential-based
empowerment activities.

Beberapa gurandil telah menjadi


penggiat MKK dan menjadi motor
pelaksanaan kegiatan pemberdayaan
masyarakat.
Pembentukan kelompok tani pemelihara
ternak kambing dan pemelihara tambak
ikan di lima desa di sekitar Pongkor.
The number of PETI perpetrators keeps
decreasing.
The number of foster partners as of 2010
was 835 partners which were capable of
absorbing local manpower around 1,600
to 2,000 people.
Several gurandil have become MKK
activists and become the motor of
community empowerment activities.
The formation of farmer groups in goat
farming and fish pond in five villages
around Pongkor.

102
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Analisis Potensi Dampak terhadap Komunitas dan Strategi


Penanggulangannya di UBP Nikel Sulawesi Tenggara (SO9) (SO10)
Potensi Dampak Negatif
Potential Negative Impact

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Analysis of Potential Impact on Community and Mitigation


Strategy at UBP Nickel Southeast Sulawesi (SO9) (SO10)

Strategi Penanggulangan
Mitigation Strategy

Persaingan kesempatan kerja


dengan pendatang.

Memprioritaskan penduduk lokal pada setiap


penambahan tenaga kerja.

Employement competition with


non-locals.

Melibatkan pemasok lokal yang mempekerjakan


tenaga kerja lokal, pada pekerjaan pendukung.
Prioritizing local residents at every addition to
its manpower.
Involving local suppliers which employ local
manpower, in supporting jobs within business
units environment.

Hasil Didapat
Outcome
Jumlah pegawai tetap yang merupakan
penduduk lokal mencapai 39,06% dari
seluruh pegawai tetap Antam di UBP Nikel
Sulawesi Tenggara.
Saat ini ada 182 perusahaan pemasok
lokal yang berkegiatan.
The number of local permanent
employees reached 39.06% of Antams
total permanent employees at UBP Nickel
Southeast Sulawesi.
At present 182 local companies become
active suppliers.

Perbedaan tingkat kesejahteraan


antara penduduk lokal pekerja
Antam dan mereka yang bukan
pekerja Antam.
The level of welfare gap between
Antams local employees and
those who are not Antams
workers.
Menurunnya kualitas kesehatan
masyarakat karena pengoperasian
PLTD.
Decreasing quality of communitys
health due to operation of PLTD.

Pemberdayaan kegiatan usaha masyarakat


yang berpotensi membuka lapangan pekerjaan,
melalui pemberian pinjaman bergulir dalam
Program Kemitraan pada pelaku usaha kecil
dan menengah.
The empowerment of community business
which are potential to create jobs, through
revolving loans in Partnership Program for small
and medium businesses.
Memberikan kesempatan kepada penduduk
lokal untuk mendapatkan layanan kesehatan
pada fasilitas kesehatan yang dimiliki Antam
dengan biaya serendah-rendahnya.
Memberikan penyuluhan kesehatan kepada
masyarakat tentang penggunaan air bersih,
dan penyakit berbahaya pada setiap bulan
September.
Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala
setiap enam bulan sekali.

Jumlah mitra binaan sampai dengan 2010


adalah 1.727 mitra binaan yang mampu
menyerap tenaga kerja lokal sekitar 3.000
hingga 3.500 orang.
The number of foster partners as of 2010
reached 1,727 partners which managed to
absorb local manpower around 3,000 to
3,500 people.
Masyarakat memiliki akses langsung untuk
memanfaatkan fasilitas kesehatan setiap
kali membutuhkan.
Tidak ada kasus penyakit menular yang
dilaporkan terjadi pada tahun 2010.
The residents have direct access to use
health facilities every time they need.
There was no case of infectious disease
reported in 2010.

Giving the opportunities to local residents


to receive medical services at Antams health
facilities for minimum cost.
Providing health counseling to residents on
clean water usage, and dangerous diseases
every September.
Conducting regular medical checks every six
months.

103
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Persaingan kesempatan kerja.


Job opportunities competition.

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Analysis of Potential Impact on Community and Mitigation


Strategy at Logam Mulia Processing and Refinery Business
Unit (SO9) (SO10)

Analisis Potensi Dampak terhadap Komunitas dan Strategi


Penanggulangannya di UBPP Logam Mulia (SO9) (SO10)

Potensi Dampak Negatif


Potential Negative Impact

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Strategi Penanggulangan
Mitigation Strategy

Hasil Didapat
Outcome

Memprioritaskan penduduk lokal untuk


menjadi pegawai.

Jumlah pegawai tetap yang merupakan


penduduk lokal sekitar unit bisnis
mencapai 27,4% dari seluruh pegawai
tetap Antam di UBPP Logam Mulia.

Prioritizing local residents to become


employees.

The number of local permanent


employees from around Antams business
units reached 27.4% of Antams total
permanent employees at Logam Mulia
Processing and Refinery Business Unit.

Menurunnya kualitas kesehatan


masyarakat.

Pemantauan kualitas lingkungan.


Penyuluhan kesehatan secara berkala.

Tidak dilaporkan adanya kejadian luar


biasa (KLB) penyakit endemik tertentu.

Decreasing quality of communitys


health.

Monitoring quality of environment.


Regular health counseling.

There was no report of extraordinary


incidence (KLB) of certain endemic
diseases.

Pendidikan

Education

Antam secara berkesinambungan memberikan beasiswa


kepada pelajar/mahasiswa berprestasi yang merupakan
putera daerah. Pada tahun 2010 tercatat ada 1.275 orang
penerima beasiswa.

Antam continuously provides scholarships for local high


achiever students. In 2010 1,275 students were recorded as
the recipients of the scholarships.

Jumlah Penerima Beasiswa 2010

Total Scholarship Recipients 2010

Jenjang Pendidikan
Educational Degree

Tahun Year
2008

2009

2010

1,428

540

690

SLTP Junior High School

356

49

116

SLTA Senior High School

220

20

64

D3 Diploma

15

20

S1 Bachelor

132

337

301

10

28

43

26

41

293

SD Elementary School

S2 Master
S3 Doctorate
Perguruan Tinggi Lainnya
Other Higher Education Level

104
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Dr. Azhari, S.STP., M.Si


Rektor Universitas 19 November Kolaka
Rector of 19 November University Kolaka

eberadaan dana CSR Antam sangat membantu percepatan


pembangunan fisik Universitas 19 November (USN) sejak

ntams CSR funds have greatly helped accelerate the


physical development of the 19 November University (USN)

masa peralihan dari STKIP tahun 1995 hingga saat ini. Program

since its transition from STKIP in 1995 until today. The scholarship

beasiswa juga memberikan dampak positif dalam mendorong

program also provides a positive impact in encouraging students

semangat belajar mahasiswa, sehingga mereka berusaha untuk

learning spirit, so they try to improve their grade point average

meningkatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), agar dapat

(GPA), in order to obtain the scholarship. USN hopes that in the

memperoleh beasiswa tersebut. USN berharap agar ke depannya,

future, Antam will increase the quota of scholarship assistance

Antam dapat menambah kuota bantuan beasiswa untuk USN

for the USN Kolaka, considering that the University is within close

Kolaka, mengingat Universitas ini berada dalam jangkauan

vicinity to the UBP Nickel Pomalaa.

terdekat dengan UBP Nikel Pomalaa.

Yudi Guntara, penerima beasiswa: Untung


Ada Beasiswa
Fortunately There is a Scholarship

aya menerima bantuan beasiswa dari Antam untuk mengikuti


pendidikan di International Garment Training Centre (IGTC)

received a scholarship from Antam to pursue my education


at the International Garment Training Centre (IGTC) for two

selama dua tahun, mulai dari 2 Februari 2009 hingga 31 Januari

years, starting from February 2, 2009 until January 31, 2011. The

2011. Informasi beasiswa didapat dari aparat Desa Sukaluyu di

scholarship information was obtained from officials of Sukaluyu

Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.

Village in Nanggung District, Bogor Regency.

Setelah melewati proses seleksi, akhirnya saya berhak mendapatkan

After passing the selection process, I was eligible for scholarship

bantuan beasiswa sebesar Rp32 juta yang digunakan untuk biaya

amounting to Rp32 million to be used for education expenses,

pendidikan, makan dan fasilitas pendukung lain di IGTC. Bantuan

meals and other support facilities in the IGTC. This assistance was

ini tentu saja sangat berarti bagi saya yang berasal dari keluarga

very meaningful to me coming from a farmer family in Sukaluyu

petani di Desa Sukaluyu. Selain itu dengan mengikuti pendidikan

Village. In addition, by following the IGTC education, I gained

di IGTC, banyak ilmu dan pengetahuan yang didapat sebagai bekal

skills and knowledge as preparation for a better future.

untuk masa depan yang lebih baik.


I am sure, poverty is no excuse to not be able to reach education
Saya yakin, kemiskinan bukan alasan untuk tidak bisa meraih

to the highest level. The presence of companies such as Antam,

pendidikan

Keberadaan

has become a solution for me and many children from poor

perusahaan seperti Antam, menjadi solusi bagi saya dan banyak

families but have high achievement, to be able to get a higher

anak-anak dari keluarga miskin namun berprestasi, untuk bisa

education. I hope, Antams scholarship program can continue so

mendapatkan pendidikan yang tinggi. Saya berharap, Antam

many poor children who are eager for education and knowledge

bisa terus menyelenggarakan program beasiswa sehingga banyak

can be helped.

sampai

jenjang

setinggi-tingginya.

anak-anak kurang mampu yang haus pendidikan dan ilmu


pengetahuan bisa tertolong.

Thank you, Antam.

Terima kasih, Antam.

105
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Antam juga mendukung penyelenggaraan pendidikan


informal, dengan sasaran para anak jalanan. Hal ini diwujudkan
dengan melanjutkan pemberian bantuan dana, serta
pembinaan untuk pengelolaan rumah singgah Pamade yang
merupakan singkatan dari rumah menggapai masa depan.
Rumah singgah yang berlokasi di kawasan Pasar Minggu,
Jakarta Selatan ini secara intensif memberi pembekalan kepada
para anak jalanan. Pembekalan yang dilakukan meliputi
pembekalan keterampilan, keagamaan serta kesenian.

Kesehatan
Kepedulian pada kesehatan juga menjadi salah satu bentuk
pelaksanaan pengembangan masyarakat yang selama ini
dijalankan. Hal tersebut antara lain diwujudkan dengan
penandatanganan nota kesepahaman dengan Pemerintah
Provinsi Sulawesi Tenggara pada 10 Mei 2010. Sesuai nota
kesepahaman maka Antam memberikan bantuan sebesar
Rp5 miliar, yang akan dimanfaatkan mendukung pembangunan
sarana perawatan di rumah sakit umum daerah (RSUD).
Antam juga bekerjasama dengan Yayasan Cahaya
Keluarga Fitrah, selaku pengelola Rumah Autis. Kerjasama
meliputi dukungan bagi keberadaan rumah autis di Kota
Depok, Provinsi Jawa Barat yang menampung anak-anak
berkebutuhan khusus kurang mampu dan kaum dhuafa.
Selain itu Antam juga mendukung kegiatan penyuluhan
mengenai autisme kepada masyarakat, sehingga mereka
diharapkan memiliki pemahaman lebih baik terhadap
keberadaan serta memberikan perhatian yang lebih kepada
anak berkebutuhan khusus.

Pembangunan Infrastruktur (EC8) (EC9)


Antam berkepentingan dengan keberadaan infrastruktur
yang baik di daerah yang menjadi lokasi operasi. Hal ini
berdasarkan pertimbangan, selain dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui ketersediaan fasilitas, juga
akan mendukung kegiatan operasi maupun bisnis Perusahaan.
Salah satunya adalah pembangunan Bandara Sangia Nibandera
di Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka, Provinsi
Sulawesi Tenggara. Bandara ini diresmikan penggunaannya
pada 25 Juni 2010 oleh Wakil Menteri Perhubungan.
Keterlibatan Antam dalam proyek ini terutama pada
peningkatan landasan pacu sehingga memenuhi standar
internasional, dengan peninggian landasan dan penambahan
panjang landasan pacu dari semula 700 meter menjadi 1.350
meter. Dengan keberadaan bandara ini maka masyarakat di
Kabupaten Kolaka dan para pelaku usaha termasuk Antam,
akan dapat menempuh penerbangan langsung Kolaka-

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Antam also supports the implementation of informal


education, which targeted street children. This is realized
with continued financial support, and guidance for the
management of drop-in house Pamade which is an
abbreviation of the house reaching for the future. The
shelters located in Pasar Minggu, South Jakarta intensively
provides courses to the street children. The courses include
on skills, religion and art.

Health
Concern on health is also one form of community
development implementation which has been carried
out. This is among others reflected by the signing of a
memorandum of understanding with the Government of the
Southeast Sulawesi Province on May 10, 2010. In line with
memorandum of understanding, Antam granted $5 billion in
assistance, which will be used to support the construction of
maintenance facilities at regional public hospital (RSUD).
Antam is also working with Cahaya Keluarga Fitrah
Foundation, as the manager of Autism Home. Cooperation
includes support for the existence of autistic house in Depok,
West Java Province which accommodates children with special
needs who are less fortunate and poor. Antam also supports
the counselling activities to the public about autism, so they
are expected to have a better understanding of its existence
and to give more attention to children with special needs.

Infrastructure Development (EC8) (EC9)


Antam is concerned with the existence of good infrastructure
in the areas that become its operational location. This is
based on the consideration, that aside from improving the
communitys welfare through the availability of facilities, it
will also support operations and business of the Company.
One of which is the development in the Nibandera Sangia
Airport in Tanggetada District, Kolaka Regency, Southeast
Sulawesi Province. The airport was inaugurated on June 25,
2010 by the Deputy Minister of Transportation.
Antams involvement in this project is mainly on improving
the runway so that it meets international standards, with
the elevation of the runway and the addition of a runway
length of the original 700 meters to 1,350 meters. With the
existence of the airport, the community in Kolaka Regency
and business players including Antam, will be able to take
direct flights of Kolaka-Makassar, as well as connecting
flights (connecting flight) to Jakarta, Surabaya, Denpasar,
Palu, Gorontalo and Manado. This has become beneficial

106
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Makassar, serta penerbangan sambung (connecting


flight) ke Jakarta, Surabaya, Denpasar, Palu, Gorontalo,
dan Manado. Hal ini tentu saja menjadi menguntungkan
karena selama ini penerbangan yang ada hanya sampai
Kendari, dan selanjutnya untuk menuju Kabupaten
Kolaka harus menempuh perjalanan darat selama 4-6 jam.
Tidaklah mengherankan, jika pembangunan bandara ini
juga mendapat dukungan dari dunia usaha yang ada di
Sulawesi Tenggara.
Dukungan lain bagi pembangunan daerah ditunjukkan
Antam dengan bantuan dana Rp30 miliar kepada Pemerintah
Provinsi Sulawesi Tenggara, dan Rp14 miliar bagi Pemerintah
Kabupaten Kolaka. Penandatanganan nota kesepahaman
dilakukan 20 Agustus 2010 di Jakarta, antara Direktur Utama
Antam Alwin Syah Loebis dengan Gubernur Sulawesi Tenggara
H. Nur Alam. Dana bantuan tersebut selain akan digunakan
untuk penyediaan infrastruktur bagi pembangunan ekonomi
dan pengembangan masyarakat, juga untuk membantu
pelaksanaan program pendidikan dan kesehatan gratis.

Pelestarian Budaya
Program dan kegiatan yang dijalankan terkait pelestarian
budaya pada tahun 2010 adalah inventarisasi kekayaan adat
dan budaya suku Mekongga yang merupakan suku asli di
Kabupaten Kolaka. Menilik sisa peninggalan sejarah yang ada,
wilayah di sekitar Kabupaten Kolaka sekarang adalah bagian
dari wilayah kekuasaan Kerajaan Mekongga.

Rumah adat Suku Mekongga di Pomalaa.


Traditional house of Mekongga Tribe at Pomalaa.

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

because previously the flight was only flew to Kendari, and


continued to Kolaka which took 4-6 hours to travel overland.
It comes as no surprise, if the development of the airport has
also received support from the business community in the
Southeast Sulawesi.
Other support to local development shown by Antam with
assistance funds of Rp30 billion to the Government of the
Southeast Sulawesi Province, and Rp14 billion for the Kolaka
Regency Government. The memorandum of understanding
was signed on August 20, 2010 in Jakarta, by the President
Director of Antam Alwin Syah Loebis and Southeast Sulawesi
Governor H. Nur Alam. The grant will be used for the
provision of infrastructure for economic development and
community development, also to assist the implementation
of free education and health programs.

Cultural Preservation
One of the programs and activities related to cultural
preservation undertaken in 2010 was an inventory of cultural
property of indigenous and tribal Mekongga which is the
native tribe in Kolaka Regency. Given that there are remnants
of history, the area around the present Kolaka used to be
part of the Mekongga Kingdoms territory.

Bandara Sangia Nibandera di Kolaka, Sulawesi Tenggara.


Sangia Nibandera Airport at Kolaka, Southeast Sulawesi.

107
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Secara efektif penelusuran dan inventarisasi kekayaan adat/


budaya suku Mekongga akan dilakukan selama tiga tahun.
Sebagai langkah awal, Antam melakukan koordinasi dan
kerjasama dengan lembaga adat setempat untuk menggali
informasi yang dibutuhkan. Berikutnya akan dilakukan
upaya rekonstruksi dari kekayaan adat/budaya Suku
Mekongga yang masih tersisa maupun yang sudah punah,
termasuk di antaranya Kalo yang merupakan lambang adat
yang menunjukkan ketulusan dan kesucian/keterbukaan
dalam menerima setiap perbedaan yang ada. Nantinya
Antam berharap dapat membangun sebuah museum suku
Mekongga, dan mendorong pemulihan eksistensi Kerajaan
Mekongga hingga bisa menjadi bagian dari Asosiasi KerajaanKesultanan Indonesia (AKKI).
Selain itu Antam juga telah menginisiasi program revitalisasi
kehidupan suku Bajo Hakatutobu yang dikenal sebagai
manusia perahu di sekitar Sulawesi Tenggara. Sebagai
manusia perahu, maka seluruh aktivitas mereka dihabiskan
di atas perahu. Persoalan muncul karena tingkat kehidupan
mereka yang terbilang miskin sehingga tidak terlalu
memperhatikan masalah pendidikan dan kesehatan.
Melalui program revitalisasi yang diteruskan pada tahun 2010
ini, kesejahteraan suku Bajo dapat ditingkatkan. Kini kaum
perempuan aktif belajar di sekolah terapung sehingga bisa
membaca dan menulis. Demikian pula dengan anak-anak suku
Bajo Hakatutobu yang sebagian sudah mulai ada kemauan
untuk bersekolah, dan banyak dari mereka kini lebih mudah
melakukan interaksi dengan masyarakat luar. Demikian pula
dengan masalah kesehatan, kini mereka juga menjadi lebih
mengerti pentingnya kesehatan keluarga dan lingkungan
dengan menjalankan pola hidup sehat. Sementara itu, kaum
muda mulai melibatkan diri dalam karang taruna, sehingga
mereka mulai ikut terlibat dalam pembangunan desa.

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Effective search and inventory of the custom/culture of


Mekongga tribe will run for three years. As a first step,
Antam has coordinated and cooperation with local
customary institutions to gather the necessary information.
The next step will be the reconstruction of remaining or
already extinct custom/culture of Mekongga tribe, including
Kalo which is a traditional symbol that shows sincerity and
sanctity/inclusiveness in accepting any differences. Later
Antam expects to build a museum of Mekongga tribe, and
encourage the recovery of Mekongga Kingdoms existence
until it becomes a part of the Kingdom-Sultanate Association
of Indonesia (AKKI).
Antam also has initiated a revitalization program of the
Bajo Hakatutobu tribes life known as boat people and
occupy the sea area around Southeast Sulawesi. As the boat
people, all of their activities is spent on the boat. Problems
arise because the level of their lives is considered poor so
they tend to neglect matters of education and health.
Through the continued revitalization program in 2010,
the Bajo tribe welfare can be improved. Now women are
actively studying in floating schools so they can read and
write. Similarly, the Bajo Hakatutobu tribe children that
some have started to have willingness to go to school, and
many of them are now easier to interact with the outside
community. Similarly with health problems, now they also
better understood the importance of family health and the
environment by living a healthy lifestyle. Meanwhile, the
youths began to get involved in youth club, so they began to
get involved in their village development.

Nurdin, BSc. (Kepala Desa Hakatutobu


Hakatutobu Village Head):
Keberlanjutan Eksistensi Budaya Komunitas Bajo
Terjaga
The Sustainability of Community Bajo
Cultural Existence Maintained

engan memasukkan hasil-hasil aktivitas inventarisasi


dan dokumentasi budaya menjadi bagian program
penyusunan kurikulum muatan lokal di sekolah pesisir di
Kecamatan Pomalaa, maka keberlanjutan eksistensi budaya
lokal komunitas Bajo memberikan mafaat yang sangat
penting. Karenanya kami sangat berterima kasih terhadap
program revitalisasi dari Antam.

y incorporating the results of the inventory and


documentation of culture to become part of local content
curriculum preparation program in coastal schools in Pomalaa
District, the sustainability of the local culture existence of
Bajo community has brought a significant benefit. Therefore
we are very grateful for Antams revitalization program.

108
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Sapril Akhmady, S.Pd, MA (Direktur Yayasan


MediaQita MediaQita Foundation Director):
Program Revitalisasi Komunitas Bajo Berikan
Dampak Positif
Revitalization Program of Bajo Community
Brings Positive Impact

rogram revitalisasi budaya komunitas Bajo telah memberikan


dampak positif yang signifikan. Bukan hanya kepada tujuan
utama dari program ini yakni pelestarian seni dan budaya,
tetapi lebih jauh adalah memberikan dampak kepada beberapa
isu strategis yang menjadi kebutuhan di masyarakat.
Saat ini masyarakat desa Hakatutobu telah menikmati
hasil program pengembangan kawasan, yang lahir dan
dihasilkan dari proses partisipasi komunitas sendiri. Selain itu
pekerjaan swakelola masyarakat dari segi pembiayaan pada
dasarnya menjadi sangat menguntungkan, bukan hanya dari
aspek manfaat pengetahuan tetapi dari segi pembiayaan.
Dengan kesepakatan pengelolaan yang partisipatif akhirnya
komunitas dapat berkreasi dengan improvisasi positif
menambah volume dari perencanaan yang akhirnya
langsung akan menambah manfaat bagi komunitas.
Implementasi program ini bukannya tanpa hambatan.
Salah satu yang mendasar adalah kondisi lingkungan yang
diakibatkan oleh beroperasinya perusahaan tambangperusahaan tambang di sekitar desa. Selain kondisi
lingkungan yang terancam, operasi perusahaan tambang ini
mengikutkan masalah sosial yang berbanding terbalik dengan
capaian program-program Antam. Konflik sosial antara
komunitas serta perubahan perilaku dalam masyarakat desa
juga menjadi keprihatinan dan hambatan program ini. Oleh
sebab itu sebagai strategi mendatang, Antam akan membuat
strategi tambahan dalam meningkatkan kapasitas masyarakat
untuk dapat menghadapi tantangan yang terjadi.

evitalization program of Bajo community culture has


given a significant positive impact. Not only for the
main goal of this program that is the preservation of art and
culture, but it further gives impact on some strategic issues
that become a necessity in the community.
Currently Hakatutobu village residents have been enjoying
the development program results of the area, which was
originated and produced from their own community
participation process. In addition, self-management of the
community in terms of financing basically becomes very
beneficial, not only from the aspect of knowledge but also
the benefits in terms of financing. With the participatory
management agreement, the community can create with
positive improvisation to increase the volume of planning
that eventually will add direct benefits for the community.
The implementation of this program is not without obstacles.
One of fundamental obstacles is environmental conditions
caused by the operation of mining companies around the
village. Besides the environmental conditions are threatened,
the operations of mining companies also include social
problems that are inversely proportional to the achievements
of Antams programs. Social conflicts between communities
and changes in behavior in rural communities are also of
concern and barriers to this program. Therefore, as a future
strategy, Antam will create additional strategies to increase
community capacity to be able to face the challenges.

Baco (Seniman dan Budayawan Kampung Bajo


Hakatutobu Art and Cultural Figure of Bajo
Hakatutobu Village)
Kaum Muda Semangat Lanjutkan Tradisi Bajo
Young Generation Eager to Continue Bajo
Tradition

aya bersyukur seni tradisi ini telah diteruskan oleh


generasi muda. Akhirnya saya dapat melihat anakanak yang bermain gambus dan berlatih mencak.
Terima kasih untuk program ini, karena memperhatikan
sesuatu yang jarang diperhatikan banyak orang, yakni
pelestarian budaya.

am grateful that our traditional art has been passed


on by the younger generation. Finally I can see the kids
who play gambus and practice mencak. Thank you for
this program, which has paid attention to something
that is rarely noticed by many people, the preservation
of culture.

109
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Tiga Program Pemberdayaan


Masyarakat Pongkor (SO1)

Three Pongkor Community


Empowerment Program (SO1)

Sesuai hakikatnya, cadangan mineral di bumi termasuk


kekayaan alam yang tidak dapat diperbarui dan akan habis
ketika terus-menerus dimanfaatkan. Kenyataan itu pula yang
akan terjadi di UBP Emas di Pongkor Kecamatan Nanggung,
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Dari penelitian yang
dilakukan, diperkirakan cadangan emas di Pongkor ini tidak
lagi ekonomis ditambang dalam waktu kurang dari 10 tahun
mendatang. Untuk itulah, Antam sudah mulai mempersiapkan
diri jika suatu saat harus menghentikan kegiatan UBP Emas,
termasuk mempersiapkan keberlanjutan kegiatan masyarakat
di sekitar lokasi tambang.

In accordance with its nature, mineral reserves on earth are


part of natural resources that can not be renewed and will
expire when they are constantly used. This fact will happen
in the UBP Gold in Pongkor, Nanggung District, Bogor
Regency, West Java Province. From research that has been
conducted, it is estimated gold reserves in Pongkor will be
no longer economical in less than 10 years. For this reason,
Antam has begun to prepare for the time to halt operations
at UBP Gold, including preparing the continuity of activities
for communities surrounding the mine site.

Bersama dengan tokoh masyarakat setempat, UBP Emas


menggagas Kelompok Kerja Gerakan Membangun Nanggung
Indah, Sejahtera, Taqwa dan Amanah atau disingkat
dengan Pokja Gerbang Nirwana. Pokja ini dimotori wakilwakil masyarakat dari 10 desa yang ada di Kecamatan
Nanggung. Awalnya kegiatan pokja sebatas kelompok
diskusi terfokus (focus group discussion/FGD). Namun UBP
Emas kemudian menjalin kerjasama dengan sejumlah pihak
untuk memberikan pendampingan pembangunan beberapa
fasilitas, yang sebagian sudah direalisasikan pada tahun 2010.
Di antaranya adalah pembuatan pembangkit listrik tenaga
mikro-hidro di Kampung Cilanggar Desa Bantar Karet, dan
pelatihan penggiat tata kelola peternakan kambing, pelatihan
pembuatan pupuk bokhasi, serta pengenalan kegiatan usaha
baru seperti pertanian sayuran.
UBP Emas juga memperkenalkan pembentukan Model
Kampung Konservasi (MKK) di lima desa yang berada didalam
area Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS),
yakni Kampung Ciguha, Kampung Cimanganten, Kampung
Pongkor, Kampung Kopo dan Kampung Pagangbon. MKK
dimaksudkan agar masyarakat di kelima desa tersebut
tetap dapat memiliki pekerjaan dan mengembangkan
perekonomian tanpa mengeksploitasi hutan lindung. Tahun
2010 dari inisiasi pembentukan MKK telah terealisasi empat
tahap, yakni desain dan manajemen implementasi program,
assessment lokasi MKK, kajian lokal proaktif, serta semiloka
penataan ruang partisipatif MKK. Sedangkan kegiatan
yang terlaksana pada tahun 2010 adalah pelaksanaan
restorasi dan observasi kawasan melalui berbagai kegiatan
pelatihan. Dari pelatihan muncul gagasan mengupayakan
alternatif sumber mata pencaharian bagi warga di luar kayu
dan tambang, seperti:

Together with local community leaders, the UBP Gold


initiated the Working Group of Movement to Develop
Nanggung Indah, Prosperous, Religious and Trustworthy or
abbreviated with Pokja Gerbang Nirwana. This working
group led by community representatives from 10 villages in
Nanggung District. Initially, the working groups activities
were focused group discussion (FGD). But UBP Gold then
formed a partnership with a number of parties to provide
development assistance for some facilities, which in part has
been realized in 2010. Among these are the construction of
micro-hydro power gplant in Kampung Cilanggar, Bantar
Karet Village, and management trainings for activator of goat
farming, bokhasi fertilizer production, and the introduction
of new business such as vegetable farming.
UBP Gold also introduces the establishment of Conservation
Village Model (MKK) in five villages located within the
area Mount Halimun Salak National Park (TNGHS), namely
Kampung Ciguha, Kampung Cimanganten, Kampung
Pongkor, Kampung Kopo and Kampung Pagangbon. MKK is
intended for people in the five villages so they are still able
to have a job and develop the economy without exploiting
the protected forest. In 2010 from the initiation of MKK
formation, four stages have been realized, namely design
and management of program implementation, assessment of
MKK location, proactive local studies, and MKK participatory
spatial planning workshop. Meanwhile activity has been
completed in 2010 were the restoration and observation
of the region through various training activities. From the
trainings, a new idea emerged to seek alternative sources of
income for residents outside the timber and mining, such as:

110
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Kelompok Tani Mukti Desa Nanggung, Pongkor.


Farmers Group Mukti of Nanggung, Pongkor.

1.

2.

3.

4.

5.

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Agromedika Desa Hambaro, Pongkor.


Agromedika of Hambaro Village, Pongkor.

Kampung Pongkor, memilih beternak kambing sebagai


alternatif sumber mata pencaharian dengan kebutuhan
peningkatan keterampilan beternak.
Kampung Pabangbon, juga memilih beternak kambing
dan masih membutuhkan peningkatan keterampilan
beternak.
Kampung Cimanganten, menjajaki sektor perikanan
sebagai alternatif sumber mata pencaharian bagi warga
mereka.
Kampung Kopo, muncul inisiasi awal membangun
peningkatan ekonomi berbasis potensi lokal di sektor
perikanan.
Kampung Ciguha, belum ada kesepakatan dari anggota
MKK untuk menjajaki ekonomi alternatif.

Kedua program tersebut merupakan bagian dari rencana


UBP Emas Pongkor untuk mengembangkan konsep agroedutourism di sekitar lokasi tambang Pongkor dan TNGHS. Ide
dasar konsep ini adalah menggabungkan potensi kegiatan
tambang UBP Emas bila pada waktunya nanti harus berhenti
beroperasi dapat difungsikan menjadi lokasi wisata edukasi,
berkaitan dengan keberadaannya dalam kawasan TNGHS
sebagai lokasi wisata ekologi, dan kegiatan pertanian warga di
Kecamatan Nanggung sebagai lokasi wisata pertanian. Tentu
saja ide besar ini masih harus melewati berbagai tahapan dan
kajian lebih lanjut, tidak hanya oleh Antam, tetapi juga pihakpihak terkait. Karenanya realisasi konsep agroedu-tourism ini
sangat bergantung pada banyak faktor dari para pemangku
kepentingan.

1.

2.
3.
4.

5.

Kampung Pongkor, chose goat raising as an alternative


source of livelihood with the need for improved farming
skills.
Kampung Pabangbon, also chose goat farming and
needed improvement in breeding skills.
Kampung Cimanganten, exploring the fishery sector as
an alternative source of livelihood for their residents.
Kampung Kopo, emerged early initiation to build
economic improvement based on local potential in the
fisheries sector.
Kampung Ciguha, there is no agreement from MKK
members to explore alternative economic activities.

Both programs are part of UBP Gold Pongkor plans to


develop agroedu-tourism concept around Pongkor mine site
and TNGHS. The basic idea of this concept is to combine the
potential of UBP Gold mining activities at the time it will
have to stop operation to be functioned as the location of
educational tourism, related with the presence of TNGHS
area as an ecological tourist sites, and agricultural activities of
residents in Nanggung District as the location of agricultural
tourism. This great idea will still have to pass through various
stages and further studies, not only by Antam, but also the
relevant parties. Hence the realization of the concept of
agroedu-tourism is dependent on many factors from the
stakeholders.

111
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Jajat Barjatullah,
Dulu Gurandil, Sekarang Penggiat MKK
Gurandil Then, MKK Activist Now

aya menjadi gurandil atau penambang emas


tradisional di Pongkor selama dua tahun, mulai tahun
2007, selepas lulus dari Universitas Islam Negeri (UIN)
Sunan Gunung Jati. Sebenarnya saya waktu itu sudah
menjadi guru madrasah, tetapi desakan kebutuhan hidup
dan ajakan teman-teman memaksa saya ikut bekerja
menjadi gurandil. Sebagai gurandil, lebih banyak duka
ketimbang suka, apalagi kalau modal sudah keluar besar
sementara emas sedikit didapat atau kadarnya rendah.
Belum lagi was-was dan rasa bersalah, karena menjadi
gurandil jelas melanggar aturan.
Di lapangan saya sempat bertemu dengan petugas
dari UBP Emas Pongkor, yang waktu itu melakukan
sosialisasi program Model Kampung Konservasi
(MKK). Saya sempat menolak keberadaan mereka,
dan mendebat apa yang mereka sampaikan. Tapi
lama-kelamaan, saya sadar kalau yang mereka bilang
itu benar adanya. Pekerjaan sebagai gurandil bukan
pekerjaan menjanjikan dan alam pun bisa rusak. Saat
itulah saya mulai ikut terlibat dalam kegiatan sosialisasi
MKK. Benar-benar situasi tak mudah, karena para
gurandil lain mengira saya telah disuap. Mereka juga
bersikeras tetap menjadi gurandil karena tidak punya
keahlian lain dan tidak berpendidikan.
Walau susah, tapi perlahan program MKK mulai
berjalan. Antara lain dengan bantuan dana bergulir
untuk pemeliharaan kambing maupun domba. Selain
itu jumlah penggiat MKK juga bertambah menjadi
10 orang. Tentu saja kami berharap program ini bisa
meyakinkan para gurandil lain dan warga masyarakat
di sekitar Pongkor. Karenanya kami masih memerlukan
pendampingan dalam hal keterampilan tata kelola
ternak kambing yang baik. Dengan demikian kegiatan
pemeliharaan kambing tidak hanya sebatas sampingan,
dan seharusnya menjadi usaha utama. Bila program
ini sudah berjalan maka bisa mengurangi kegiatan
gurandil masyarakat.

became gurandil or traditional gold miners in the


Pongkor for two years, starting in 2007, after graduating
from the State Islamic University (UIN) Sunan Gunung Jati.
Actually I was at that time already a madrassa teacher,
however the demand of living needs and my friends call
had forced me to work as gurandil. As gurandil, there
was more grief than joy, especially when the capital had
spent but only little gold was gained or of low quality.
Not to mention the anxiety and guilt, because becoming
gurandil clearly violated the rules.
On the field I had met with officials from the UBP Gold
Pongkor, who was to disseminate the Conservation Village
Model (MKK) program. I had refused their existence, and
argued what they conveyed. But gradually, I realized
that what they said was true. Working as gurandil was
not a promising job and could damage the nature. That
was when I began to get involved in MKK dissemination
activities. It was not an easy situation, because the other
gurandil thought I had been bribed. They also insisted to
remain as gurandil because they have no other skills and
no education.
Although difficult, but MKK program gradually began to
run. Among others with a revolving fund assistance for
raising goats and sheep. Aside from that, the number of
MKK activists also increased to 10 people. We certainly
hope this program can convince the other gurandil
and residents around Pongkor. Therefore we still need
assistance in management skills of good goat farming.
Thus, the goat farming activities are not only a side
business, and it should become the main business. When
the program is already running then it could reduce the
communitys gurandil activity.

112
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Assurance Statement
(20110504)
To the management of PT Antam (Persero) Tbk
The National Center for Sustainability Reporting (hereafter the Assuror) was engaged by PT Antam (Persero) Tbk (hereafter
Antam) as a third party assurance provider to provide independent assurance of its Sustainability Report 2010 (hereafter the
Report). The assurance has been carried out with multi-disciplinary assurance team with a broad range of skills and depth of
experience providing a high level of competency for assurance engagement.

Independence
Apart from offering comments during the draft process, the Assuror was not involved in the preparation of any key part of the
Report and carried out all assurance undertakings with independence and autonomy. The Assuror did not provide any services
to Antam during 2010 that could conflict with the independence of assurance engagement. The Assuror has no relationship
with Antam regarding any of its for-profit operations and activities.

Assurance Standards
The assurance has been performed with the AA1000AS (2008) standard, based on the three principles of Inclusivity, Materiality
and Responsiveness.

Reference To Criteria Used


The Assuror has confirmed that the report has been prepared according to the GRI G3.1 & Mining and Metals Sector
Supplement and the Application Level requirements.
The AA1000 AccountAbility Principles Standard (2008) of Inclusivity, Materiality and Responsiveness have been used as a
criteria to evaluate the Report.

Scope of Assurance
The Assuror provided Type 2 assurance in accordance with the AA1000 AS (2008). This involved an assessment of Antams
adherence to the AA1000 AccountAbility Principles Standard (2008), and an assessment on the accuracy and quality of
sustainability performance information contained within the Report, and assesses the application level of the GRI G3.1 &
Mining and Metals Sector Supplement.

Type of Assurance and Assurance Level provided


The assurance follows Type 2 AccountAbility Principles and Moderate Level of Assurance Engagement in order to provide
confidence to readers by reducing risks or errors to very low but not zero.

Responsibility
Antam is responsible for all information and claims contained in the Report including established sustainability management
targets, performance management, data collection and report preparation etc. The Assurors responsibility in performing this
engagement is to the management of Antam only for the purposes of verifying its statements relating to its sustainability,
more particularly described in the scope agreed. The Assurors responsibility is to express the Assurors conclusions in relation
to the scope agreed.

Methodology
The Assuror has assessed over several assertions and data sets included in the report and the systems and processes used to
manage and report these using the following methods:

113
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Reviewed report, internal policies, documentation, management and information systems.


Carried out interviews with staffs involved in sustainability management.
Followed data trails to initial aggregated source and checked sample data to greater depth during the engagement process.

Limitations
Our scope of work was limited to a review of the accuracy and reliability of data and interviews with data providers, persons in
charge of data collection and processing, as well as persons in charge of performance-related information, and do not include
an on-site validation of the Antam operation site.

Conclusions
Findings and conclusions concerning adherence to the AA1000 AccountAbility Principles of Inclusivity, Materiality and
Responsiveness include:
Inclusivity
An assessment has been made to determine whether Antam has included all stakeholders in developing and achieving an
accountable and strategic response to sustainability.
Antam has effective systems in place for internal stakeholders to participate in the development of the organisations
response to sustainable development issues.
Materiality
An assessment is made as to whether Antam has included in the Report the material information required by its stakeholders
to be able to make informed judgments, decisions and actions.
Antam has a strong process in place to determine material issues. Key material issues identified by the Assuror, through
the materiality test were adequately reported, was found to provide balanced information about Antams sustainability
performance. A range of internal stakeholders are involved in Antams materiality determination process.
Responsiveness
An assessment is made as to whether Antam has responded to stakeholder concerns in the Report. An assessment is
also made as to whether Antam has in place policies and relevant standards to address material sustainability issues
and concerns.
Antam was found to be responsive to internal stakeholder concerns and expectations. This was achieved through the
organisations allocation of resources to stakeholder engagement, the timeliness and accessibility of reported information,
and the types of communication mechanisms regularly.

Reliability of Sustainability Performance Information


Based on the above assurance process, The Assuror did not find The Report to contain any material misstatements or bias. All
key assurance findings are included herein, and detailed observations and follow-up recommendations have been submitted
to Antam management, in a separate report.

GRI reporting
We have reviewed that GRI indicators referenced in the GRI index pages are reported either partially or fully and found that
the report meets GRI G3 A+ application level.
Jakarta, 27 May 2011

Drs. Elmar Bouma, CSRS.


Director, Assurance Service, NCSR
The National Center for Sustainability Reporting (NCSR) is an independent non profit organisation, established in 2005 to
promote sustainability reporting and assurance in Indonesia. NCSR is registered as an organisational stakeholder member of
the Global Reporting Initiative (GRI) since 2006.

114
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

REFERENSI SILANG DENGAN INDIKATOR GRI G3.1,


SUPLEMEN SEKTOR TAMBANG DAN ISO 26000

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

CROSS REFERENCE WITH GRI G3.1 INDICATORS


SUPPLEMENT OF MINING SECTOR AND ISO 26000

Uraian
Description

GRI G3.1

Assurance Statement
(20110504)

Halaman
Page

ISO 26000

STRATEGI DAN ANALISIS Strategy and Analysis


1.1

Sambutan dari Dewan Komisaris dan Direksi.

7.5

4, 8

6.2

4, 8, 55

4.3

13

4.3

13

4.3

14

4.3

13

4.3

13

4.3

15

Message from BOC and BOD.


1.2

Dampak utama, risiko dan peluang.


Key impact, risk and opportunities.

PROFIL ORGANISASI Organization Profile


2.1

Nama organisasi.
Name of organization.

2.2

Merek, produk dan jasa.


Brand, product and services.

2.3

Struktur Organisasi.
Organizational structure.

2.4

Lokasi kantor pusat.


Head office location.

2.5

Jumlah dan nama negara perusahaan beroperasi.


Number and name of countries where company operates.

2.6

Bentuk badan hukum.


Form of legal entity.

2.7

Pasar yang dilayani.

4.3

Market served.
2.8

Skala organisasi.

4.3

17

4.3

16

4.3, 6.5, 6.5.6

84

4.3

19

4.3

19

4.3

19

4.2, 7.5

53:21

7.5

21

7.5

20, 21

Scale of organization.
2.9

Perubahan laporan yang signifikan.


Significant changes of report.

2.10

Penghargaan yang diperoleh.


Awards received.

PARAMETER Report Parameters


Profil Pelaporan Report Profile
3.1

Periode pelaporan.
Periode of report.

3.2

Tanggal penerbitan laporan terdahulu.


Date of recent report.

3.3

Siklus penerbitan laporan.


Report cycle.

3.4

Kontak perusahaan.
Company contact.

Lingkup dan Batasan Laporan Report Scope and Boundary


3.5

Menentukan isi laporan.


Defining report content.

3.6

Lingkup laporan.
Report scope.

115
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Uraian
Description

GRI G3.1
3.7

Profil Antam
Our Profile

Pembatasan lingkup laporan.

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Halaman
Page

ISO 26000
7.5

20, 21

7.5

21

7.5

20

7.5

20

7.5

20

Report scope boundary.


3.8

Dasar laporan.
Basis of report.

3.9

Dasar dan teknik pengukuran data.


Basis and data measurement techniques.

3.10

Penjelasan dampak pernyataan kembali.


Explanation of the effect of any re-statement.

3.11

Perubahan signifikan dari laporan sebelumnya.


Significant changes from the previous report.

Indeks Isi GRI GRI Content Index


3.12

Tabel lokasi pengungkapan.

7.5

Table of disclosure location.


Penjaminan Assurance
3.13

Kebijakan penjaminan eksternal.

7.5.3

19

6.2

24

6.2

25

6.2

25

6.2

25

6.2

24

6.2

27

6.2

25, 77, 89

4.1, 5.1, 5.2

16, 90

6.2

91

6.2

90

External assurance policy.


TATA KELOLA, KOMITMEN DAN KETERLIBATAN
Governance, Commitments and Engagement
4.1

Struktur tata kelola organisasi.


Governance structure of organization.

4.2

Perangkapan jabatan tertinggi tata kelola dan jabatan


eksekutif.
Highest governance post cum executive officer.

4.3

Anggota independen.
Independent members.

4.4

Mekanisme rekomendasi.
Mechanisms of recommendations.

4.5

Kompensasi dan kinerja.


Compensation and performance.

4.6

Konflik kepentingan.
Conflics of interest.

4.7

Kualifikasi dewan.
Board qualifications.

4.8

Nilai ekonomi, lingkungan dan sosial.


Economic, environmental and social values.

4.9

Prosedur pemantauan kinerja.


Procedures of overseeing performance.

4.10

Proses evaluasi dewan.


Board evaluation process.

116
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Uraian
Description

GRI G3.1

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Halaman
Page

ISO 26000

Komitmen Kepada Pihak Eksternal Commitments to External Initiatives


4.11

Pendekatan, pencegahan terhadap risiko perusahaan.

26

Precautionary approach toward companyi risk.


4.12

Prinsip ekonomi, lingkungan dan sosial.


Economic, environmental and social principles.

4.13

5.2, 6.3, 6.4, 6.5,

26, 75

6.6, 6.7, 6.8

Keanggotaan dalam organisasi.

26

Membership of organization.
Keterlibatan Pemangku Kepentingan Stakeholder Engagement
4.14

Pemangku kepentingan.

4.5, 6.8

91

5.3

91

4.5, 5.3

92, 93

4.5

91

6.3.6, 6.3.8, 6.6.7

62, 64, 65, 66

6.5.5

64

6.4.4

65

Stakeholders.
4.15

Dasar identifikasi dan seleksi pemangku kepentingan.


Basis for identification and selection of stakeholders.

4.16

Pendekatan keterlibatan pemangku kepentingan.


Approaches to stakeholder engangement.

4.17

Hasil keterlibatan pemangku kepentingan.


Results of stakeholder engagement.

KINERJA EKONOMI Economic Performance


EC1

Perolehan dan distribusi nilai ekonomi.


Gain and economic value distribution.

EC2

Implikasi finansial akibat perubahan iklim.


Financial implication of climate change.

EC3

Dana pensiun karyawan.


Employee pension fund.

EC4

Bantuan finansial dari pemerintah.

64

Goverment financial assistance.


EC5

Standar upah minimum.

6.4.4

66

6.6.6, 6.8, 6.8.5

66

Minimum standar wage.


EC6

Rasio pemasok lokal.


Local supplier ratio.

EC7

Rasio karyawan lokal.

6.8.7
6.3.7, 6.8.5, 6.8.7

78, 79

6.7.8, 6.8,

35, 106, 107

Local employee ratio.


EC8
EC9

Pengaruh pembangunan infrastruktur.


The effects of infrastructure development.

6.8.6, 6.8.9

Dampak pengaruh ekonomi tidak langsung.

6.8.5, 6.8.7

63, 106, 107

6.5, 6.5.4

38, 39

6.5, 6.5.4

38, 40, 53

Impact of indirect economic effects.


KINERJA LINGKUNGAN Environmental Performance
Material Materials
EN1

Pemakaian material.
Material usage.

EN2

Pemakaian material daur ulang.


Recycled material usage.

117
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Uraian
Description

GRI G3.1

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

ISO 26000

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Halaman
Page

Energi Energy
EN3

Pemakaian energi langsung.

6.5.4

53, 54

6.5.4

54, 55

6.5.4

53

6.5.4

52, 53

6.5.4

53

6.5.4

41, 43, 44

6.5.4

41, 43

6.5.4

41, 43, 44

6.5, 6.5.6

37

6.5.6

37

6.5.6

52

Direct energy usage.


EN4

Pemakaian energi tidak langsung.


Indirect energy usage.

EN5

Penghematan energi.
Energy conservation.

EN6

Inisiatif penyediaan energi terbarukan.


Renewable energy supply initiative.

EN7

Inisiatif mengurangi energi tidak langsung.


Reduction of indirect energy initiative.

Air Water
EN8

Pemakaian air.
Water usage.

EN9

Sumber air yang terkena dampak.


Affected water source.

EN10

Jumlah air daur ulang.


Amount of recycled water.

Keanekargaman Hayati Biodiversity


EN11

Kuasa Pertambangan di hutan lindung.


Mining concession at protected area.

EN12

Perlindungan keanekaragaman hayati.


Biodiversity protection.

EN13

Pemulihan habitat.
Habitat rehabilitation.

EN14

Strategi menjaga keanekaragaman hayati.

6.5.4, 6.6.6, 6.6.7

Biodiversity preservation strategy.


EN15

Spesies yang dilindungi.

6.5.6

38

6.5.3, 6.5.5

51, 94

6.5.3, 6.5.5

51

6.5.3, 6.5.5

51

6.5.3, 6.5.5

48

6.5.3, 6.5.5

48, 50

6.5.3, 6.5.4, 6.5.6

42, 43, 44, 45, 46

Protected spesies.
Emisi, Limbah Cair dan Limbah Padat Emmissions, Effluents, and Waste
EN16

Total gas rumah kaca.


Total greenhouse gas.

EN17

Total emisi gas rumah kaca tidak langsung.


Total indirect greenhouse gas.

EN18

Inisiatif pengurangan efek gas rumah kaca.


Greenhouse gas effect reduction initiative.

EN19

Pengurangan emisi ozon.


Ozone emmission reduction.

EN20

Jenis-jenis emisi udara.


Air emmissions type.

EN21

Kualitas pembuangan air dan lokasinya.


Quality and location of water disposal.

118
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Uraian
Description

GRI G3.1
EN22

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Klasifikasi limbah dan metode pembuangan.

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Halaman
Page

ISO 26000
6.5.3

47

6.5.3

47

6.5.3

47

6.5, 6.5.4, 6.5.6

40, 43

5,.6.5.4, 6.6.6,

55

Classification of waste and disposal method.


EN23

Total tumpahan minyak dan bahan cair berbahaya.


Total number of oil and hazardous spill.

EN24

Limbah bahaya yang ditransportasikan.


Hazardous waste transported.

EN25

Keanekaragaman hayati di badan air.


Water body biodiversity.

Produk dan Jasa Product and Services


EN26

Inisiatif mengurangi dampak buruk pada lingkungan.


Initiatives to mitigate environmental impacts.

EN27

Persentase produk terjual dan pengembalian kemasan


berdasarkan kategori.

6.6.7
6.5, 6.5.4, 6.7.5

38

6.5 , 4.3

32

6.5.3, 6.5.4

50

6.5

36

6.4, 6,4,3

72, 73

6.4.3

75, 76

6.4.3, 6.4.4

80

6.4.3, 6.4.4

81

6.4.3, 6.4.4

77

6.4.6

84

Percentage of product sold and their packaging materials


that are reclaimed by category.
Kepatuhan Compliance
EN28

Nilai denda finansial akibat ketidakpatuhan terhadap


peraturan dan hukum lingkungan.
Monetary value of significant fines for non-compliance
with environmental laws and regulations.

Transportasi Transportation
EN29

Dampak signifikan terhadap lingkungan akibat


transportasi produk.
Significant environmental impacts due to transporting of
product.

Keseluruhan Overall
EN30

Biaya dan investasi perlindungan lingkungan.


Environmental protection expenditures and investments.

KINERJA SOSIAL Social Performance


Tenaga Kerja Labour
LA1

Jumlah karyawan.
Number of employee.

LA2

Tingkat perputaran karyawan.


Employee turnover rate.

LA3

Kompensasi bagi karyawan tetap dan tidak tetap.


Compensation for permanent and temporary employee.

LA4

Perjanjian Kerja Bersama (PKB).


Collective Work Agreement.

LA5

Pemberitahuan minimum tentang perubahan operasional.


Minimum notification of operational changes.

LA6

Komite Bersama Keselamatan dan Kesehatan Kerja.


Safety and health joint committee.

119
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Uraian
Description

GRI G3.1
LA7

Profil Antam
Our Profile

Tingkat kecelakaan kerja.

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Halaman
Page

ISO 26000
6.4.6

84, 85

Program pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan.

6.4.6, 6.8.3

86, 87

Education, training and health counseling program.

6.8.4, 6.8.8

Topik keselamatan dan kesehatan kerja dalam PKB.

6.4.6

83

6.4.7

77, 78

6.4.7, 6.8.5

78

6.3.10

76

6.3.7, 6.3.10

73, 74, 75

6.4.4

79

6.3, 6.3.3, 6.3.5,

29

Rate of work accident.


LA8
LA9

Safety and health topic on collective work agreement.


LA10

Rata-rata jam pelatihan.


Average hour of training.

LA11

Program persiapan pensiun.


Pre-retirement preparation program.

LA12

Penilaian kinerja dan pengembangan karir.


Performance assessment and career development.

LA13

Keberagaman karyawan.
Employee diversity.

LA14

Rasio gaji dasar pria terhadap wanita.


Ratio of basic salary of men to women.

Hak Asasi Manusia (HAM) Human Rights


HR1

Perjanjian dan investasi menyangkut HAM.


Agreement and investment regarding human rights.

HR2

Persentase pemasok dan kontraktor menyangkut HAM.


Percentage of supplier and contractor regarding
human rights.

HR3

Pelatihan karyawan tentang HAM.

6.4.3, 6.6.6
6.3, 6.3.3, 6.3.5,

28, 29

6.4.3, 6.6.6
6.3

28

6.3.6, 6.3.7

28

6.3.8, 6.3.10

81

6.3.5

78

6.3.5

29

6.3, 6.3.5, 6.6.6

28

6.3.6, 6.3.8, 6.6.7

28

4.8

28

6.3.6

95, 97

Human rights training for employee.


HR4

Kasus diskriminasi.
Discrimination cases.

HR5

Hak berserikat.
Right of association.

HR6

Pekerja di bawah umur.


Underage labour.

HR7

Pekerja paksa.
Forced labour.

HR8

Tenaga keamanan terlatih HAM.


Human rights trained security force.

HR9

Pelanggaran hak penduduk asli.


Rights violation of indigenous people.

HR10

Evaluasi kebijakan HAM.


Evaluation of human rights policy.

HR11

Penyelesaian formal kasus pelanggaran HAM.


Formal grievance mechanisms of human rights filed.

120
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

Kemampuan
Ekonomi
Economic Viability

Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Human Resources
Development

Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety
and Health

Kebijakan Tanggung
Jawab Sosial
Social Responsibility
Policy

Pengembangan
Masyarakat
Community
Development

Uraian
Description

GRI G3.1

Assurance Statement
(20110504)

Referensi Silang
dengan Indikator
GriG3.1, Suplemen
Sektor Tambang dan
Iso 26000
Cross Reference with
Gri G3.1 Indicators
Supplement of Mining
Sector and Iso 26000

Halaman
Page

ISO 26000

Kemasyarakatan Society
SO1

Dampak program pada komunitas.


Impact of the program on community.

SO2

Hubungan bisnis dan risiko korupsi.

6.3.9, 6.8

33, 93, 94, 95,

6.8.5, 6.8.7

96, 97, 110

6.6.3

27

6.6.3

27

6.6.3

27

6.6.4

94

6.6.4

64

4.6

69

4.6

100, 101

6.8, 6.8.3

102, 103, 104

6.8, 6.8.3

102, 103, 104

6.7.4

68

6.7, 6.7.4

68

6.7.3, 6.7.9

68

6.7, 6.7.4

68

6.7.6

69

6.7, 6.7.6

69

6.7, 6.7.6

69

6.7.7

69

6.7.6

69

Relation between business and corruption risks.


SO3

Pelatihan antikorupsi.
Anti-corruption training.

SO4

Pencegahan tindakan korupsi.


Prevention of corruption practices.

SO5

Partisipasi dalam pembuatan kebijakan publik.


Participation in public policy formulation.

SO6

Sumbangan untuk partai politik.


Donation for political party.

SO7

Hukuman akibat pelanggaran persaingan usaha.


Penalty of violation in business competition.

SO8

Hukuman atau denda akibat pelanggaran peraturan.


Penalty or fines of ordinances violation.

SO9

Dampak negatif terhadap komunitas lokal.


Negative impacts on local communities.

SO10

Pencegahan dampak buruk terhadap komunitas lokal.


Prevention of negative impacts on local communities.

Tanggung Jawab Produk Product Responsibility


PR1

Perputaran dan keamanan produk.


Cycle and safety of products.

PR2

Pelanggaran peraturan dampak produk.


Violation of product impact regulation.

PR3

Informasi kandungan produk.


Product content information.

PR4

Pelanggaran penyediaan info produk.


Violation of product information provision.

PR5

Tingkat kepuasan pelanggan.


Customer satisfaction rate.

PR6

Kelayakan komunikasi pemasaran.


Feasibility of marketing communication.

PR7

Pelanggaran komunikasi pemasaran.


Violation of marketing communication.

PR8

Pengaduan tentang pelanggaran privasi pelanggan.


Reports on violation of customers privatization.

PR9

Denda pelanggaran pengadaan dan penggunan produk.


Fines of product procurement and uses violation.

121
www.antam.com

ANTAM 2010 Sustainability Report

Rekaman Peristiwa
Card Record

Sambutan Dewan
Komisaris
Message from
the Board of
Commissioners

Sambutan Direksi
Message from the
Board of Directors

Profil Antam
Our Profile

Uraian
Description

GRI G3.1

Pengantar Laporan
Keberlanjutan
Sustainability Report
Introduction

Tata Kelola Antam


Governance of Antam

ISO 26000

Tanggung
Jawab Terhadap
Lingkungan
Responsibility Towards
Environment

Halaman
Page

SUPLEMEN SEKTOR TAMBANG dan LOGAM Mining and Metals Sector Supplement
MM1

Lahan yang direhabilitasi.

6.8, 6.8.5, 6.8.7

36, 94, 95, 96, 97

6.5.6

37

6.5.3

47

6.3.10, 6.4.4

75

6.3.9, 6.8.7

97

6.3.9, 6.8.7

95

6.8.3

95

6.3.9, 6.8.7

97

6.3.9, 6.8.7

97

6.8.5, 6.8.7

35

6.5.4

67

Rehabilitated land.
MM2

Perlindungan terhadap keanekaragaman hayati.


Protection of biodiversity.

MM3

Total limbah padatan.


Total solid waste.

MM4

Jumlah pemogokan lebih dari seminggu.


Number of above one-week strike.

MM5

Perjanjian dengan penduduk asli.


Agreement with indigenous people.

MM6

Perselisihan dengan penduduk asli.


Conflict with indigenous people.

MM7

Mekanisme penyelesaian perselisihan.


Conflict settlement mechanism.

MM8

Jumlah pertambangan kecil di sekitar perusahaan.


Number of surrounding small-scale mines.

MM9

Dampak operasi pengalokasian penduduk.


Impact of people allocation operation.

MM10

Rencana penutupan tambang.


Mine closure plan.

MM11

Menjaga keberadaan material.


Materials stewardship.

122
Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010

www.antam.com

You might also like