Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 40
Tabel 2.5 Kerugian gesek pada pipa luras (rumus Hazen-William C=100) lame ip om) go 8 § asese 6 eee$BINGS F & 3s ie Se wees eg pe 100 ang) aa oa co ou of ‘iota “OO Ok OT Oa ORO 2 wT a a aI tau alien Tabel 2.6 kerugian gesek pada pipa lurus (rumus Hazen-William C=110) Diem) peep eetse tints + pe nee rege ee erste) ‘Ue hom—neconey “on on OftnT tt HO tae alt= Kerja Praktek — Teknik Mesin UNJANI 6 Tabel 2.7 kerugian gesek pada pipa lurus (rumus Hazen-William C=120) iswe nm) 22 4 2p sees abies eg 4 1% Ke id K i BG i cha 4 ia Storm aneenear 68 Ok ala ge Tae =) Tabet 2.8 kerugian gesck pada pipa lurus (rumus Hazen-William C=130) ham out) f geen ee ee tee ae Gat aorunsBI Or og ROAT dae NLU 20 a0 ATID aj tan (8) Kerja Praktek — Teknik Mesin UNJANI oS 2. Kerugian head dalam jalur pipa Dalam aliran melalui jalur pipa, kerugian juga akan terjadi apabila ukuran pipa, bentuk penampang atau arah aliran berubah, kerugian head ditempat-tempat yang transisi demikian dapat dinyatakan secara umum dengan rumus Dimana : = Kecepatan rata-rata di dalam pipa ( mvs ) (f = Koefisien kerugian Percepatan gravitasi ( 9,81 m/s”) hf = kerugian head ( m ) Cara menentukan harga f untuk berhagai bentuk transisi pipa akan diperinci sebagai berikut : (a) Ujang masuk pipa Jika* v” menyatakan kecepatan aliran setelah masuk pipa, maka harga koefisien f berdasarkan perumusan kerugian head, Untuk berbagai bentuk ujung masuk pipa seperti pada gambar menurut Weisbach adalah sebagai berikut : Gambar 2.3 Berbagai bentuk ujung masuk pipa FEEG¢ aT ) vy) o wi) Laporan Kerja Praktek ~ Teknik Mesin UNJANI a ( f=0,5 (ii) f= 0,25 (ii) f= 0,06 ( untuk r kecil ) sampai 0,005 ( untuk r besar) (iv) f= 0,56 (v) #—3,0 (untuk sudut tajam) sampai 1,3 ( untuk sudut 45°) (vi) F=f + 0,3 cos @+ 0,2 cos” @ dimana fj adalah koefisien bentuk dari ujung masuk dan mengambil harga (i) sampai (v) sesuai dengan bentuk yang dipakai. Dan apabila ujung pipa isap memakai mulut lonceng yang tereetup dibawah permukaan air maka harga f adalah seperti yang diperlihatkan pada gambar. Gambar 2.4 Koefisien kerugian mulut loceng atau corong pipa isap ee v . ! f=02 f=08 (b) Koefisien kerugian pada belokan pipa Pada dasamya ada dua macam belokan pipa, yaitu belokan engkung dan belokan patah ( miter atau multiple bend ), Untuk belokan lengkung biasanya sering dipergunakan perumusan Fuller dimana f dari persamaan dinyatakan sebagai berikut [ove fo) — 18 \eporan Kerja Praktek — Teknik Mesin UNJANI Dimana : D = Diameter dalam pipa (m) R = Jari-jari lengkung sumbu belokan (m) f = Koefisi Sx 10.131 + 1,847 D2R*1(8/90) 0.5] aS oa] Be 3 2% oo Kowien kerugian 04 eae Sudut 6 Hubungan diatas digambarkan dalam diagram seperti diperlihatkan dalam gambar, dan untuk harga f pada belokan patah berdasarkan percobaan Weisbach dihasilkan rumus umum yaitu : f =0,946sin? g + 2047sin' 2 Dimana 6 — =Sudut belokan qx f _ =Koefisien kerugian Laporan Kerja Praktek — Teknik Mesin UNIANI a Tabel 2.10 Koefisien kerugian belokan pipa @ Ts ]10 |i5 [225 [30 |45 [6 > | Halus [0,016 | 0,034 | 0,042 | 0,066 | 0,130 [0,236 | 0.471 | 1,129 | Kasar | 0,024 [0,44 | 0,062 [0,154 [0,165 [0,32 | 0,684 | 1,265 | =] (©) Pembesaran penampang pipa secara mendadak ‘Untuk kasus ini seperti pada gambar 2.5 kerugian head dapat dinyatakan dengan rumus dimana f *1 Gambar 2.5 Koefisien kerugian pada pembesaran mendadak a (@) Pengecilan penampang pipa seeara mendadak = Kerugian head untuk pengecilan mendadak dapat dinyatakan dengan rumus Dil % Da Dimana harga f diberikan pada tabel Laporan Kerja Praktek — Teknik Mesin UNJANI 20 Tabel 2.11 koefisien kerugian pengecilan penampang secara tiba-tiba 04] os | 06 | 07 | 08 T 09 | 10 ° (nyp,y | 0 | o1 | 02 | 03 ¢ | 0,50] 0,48 | 0,45 | 0,41] 0,36 | 0,29 | 0,21 | 0,13 | 0.07| 0.01 3, Kerugian head pada katup Kerugian head dikatup dapat ditulis sebagai berikut : Dimana:v = Kecepatan rata-rata di penampang masuk katup ( m/s ) fi = Koefisien kerugian katup h, = Kerugian head katup (m ) harga f; untuk berbagai jenis katup dalam keadaan terbuka penuh diberikan dalam tabel 2.12 Tabel 2.12 Koefisien berbagai jenis katup 1.350] 1500| 430] 200 [2 ap kappa .6-0.6 erect! mena Kontul an iameeys) kau ptr (09-0026 (eras menrat ameter) [kate cna ]i2 [asps Jie eoefosdasefsajos [ose | foz fos los loa =| | 09-05 erat wert Laporan Kerja Praktek ~ Teknik Mesin UNIANI BAB IIL PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 NPSH, pada pompa Dalam hal pendistribusian minyak ke terminal pengolahan, masing-masing SPU menggunakan berbagai jenis pompa, Jenis pompa yang digunakan disini adalah plunger pumps, Pompa yang mekanisme kerjanya dengan menggunal kemampuan dari torak. Berdasarkan observasi di lapangan, didapatkan parameter- parameter yang digunakan dalam menetukan harga NPSH dari pompa. Data yang dibutuhkan dalam menentukan harga NPSH available pada pompa adalah data yang terdapat dalam rangkaian atau sistem penginstalasian pompa dan spesifikasi dari fluida yang dialirkan, Sedangkan untuk mendapatkan harga NPSH required adalah berdasarkan spesifikasi dari pompa secara umum yang dipakai dalam pengoperasian pemompaan. 3.1.1 Data-data pada Instalasi Untuk harga tekanan permukaan fluida pada tangki (P, ) Disini diasumsikan bahwa tekanan pada ketiga tangki tersebut berada pada tekanan atmosfer yaitu 1 atm. *Pa=latm P= 10332 kgf/m™ Laju aliran disini diukur berdasarkan tingginya level penurunan pada tangki pada setiap jam. © Q= 100 m’/hr = 0,0278 m'/s Diameter pipa suction yang digunakan *D= 16 inch Leone een nnn ene EEE Laporan Kerja Praktek — Teknik Mesin UNJANI 2 = 0,4046 m Dan pipa berdiameter 10 inch pada ujung masuk ke pompa +D=10 inch = 0,254 m Dengan diketahuinya Q = 0,0278 m*/s, maka laju aliran dalam pipa suction © Gimana “A” adalah Iuas dari dapat dihitung dengan perumusan v= © penampang pipa isap. =0,2144 m/s Untuk harga tekanan uap diambil berdasarkan harga property dari sifat fluida Tekanan uap. Yaitu 737,6 kgf/m” pada temperatur 49,8” C. P, = 737,6 kefim™ SG fluida campuran yakni berupa campuran minyak dan air pada temperatur observasi rata-rata 49,8° C adalah SG = 0,86203 maka berat jenis dari fluida terhadap kerapatan air yaitu 862,03 kg/m* © A canpuren = 862,03K8 | m? Perbedaan tinggi permukaan air sisi masuk dan ke luar atau head statik /, dalam penginstalasian pompa adalah 10 meter *h,=10m 3.2 Data-data pada sistem pemipaan Panjang pipa Suction keseluruhan adalah 287 meter yaitu jarak dari ketiga tangki ke pompa pada pipa Suction, Dengan banyaknya belokan 22 Leen ene eee een EEE Laporan Kerja Praktek ~ Teknik Mesin UNJANI 23 belokan (elbow) dan satu jenis katup putar didekat pipa masuk pompa. Belokan yang ada dalam sistem pemipaan yaitu belokan lengkung. Yaitu belokan dengan sudut 90° dan belokan dengan sudut 45°. Gambar 3.1 instalasi pipa beserta belokan +L=287m + Dengan radius belokan = 0,4 m untuk belokan 90° dan 0,45 untuk belokan 45° + elbow 90° = 15 buah dan elbow 45° = 7 buah Keterangan : é ellbow 90° @ elbow 45° Jenis pipa yang digunakan adalah jenis pipa besi cor tua. Dengan nilai C = 100, sebagaimana yang terdapat pada rabel 2.4 Laporan Kerja Praktek — Teknik Mesin UNJANI 24 Gambar 3.2 penunjukan detail letak dan jumlah belokan Gambar 3.3 penunjukan detail letak dan jumlah betokan a a a Laporan Kerja Praktek ~ Teknik Mesin UNJANI 25 3.3 Data NPSHk pada pompa Dalam menentukan harga NPSHx pada pompa jenis plunger pump. Diperoleh dengan menggunakan konstanta kavitasi yaitu dengan menggunakan variabel bilangan kecepatan spesifik isap “S”. berdasarkan hasil percobaan diketahui bahwa harga S untuk pompa-pompa umumnya adalah sebesar 1200, dengan menggunakan asumsi bahwa pompa berada pada titik efisiensi tertinggi selama proses pengoperasiannya. Dan kecepatan rata-rata putaran pompa (n) yang tercantum dalam spesifikasi dari pompa adalah 280 rpm. ————___ —————— Laporan Kerja Praktek — Teknik Mesin UNJANI 26 BABIV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Perhitungan untuk harga NPSH, Untuk melakukan perhitungan atau menetukan harga NPSH, (Net Positive Suction Head Available), Data-data yang dibutuhkan adalah data yang terdapat dalam sistem pemipaan dan data spesifikasi fluida yang dialirkan dalam sistem tersebut Sebagaimana variabel-variabel yang terdapat pada perumusan untuk mencari NPSHa, Pa_ Pr i= 2a 2h, -h, aan, = Sebelum melakukan perhitungan harga NPSH yang tersedia, berdasarkan data maka harus dilakukan perhitungan kerugian head yang terjadi didalam pipa suction pada pompa. 4.1.1 Perhitungan Kerugian Head Dalam Pipa Kerugian head yang terjadi selama proses aliran pipa terdiri dari kerugian gesek dalam pipa, kerugian head ujung masuk pipa, kerugian pada belokan pipa, kerugian head ujung keluar pipa, kerugian head terhadap pengecilan pipa secara mendadak (reduser), kerugian head terhadap penggunaan katup pada instalasi pemipaan. (a). Kerugian gesek dalam pipa Untuk menghitung kerugian gesek sepanjang pipa yaitu digunakan rumus, — Laporan Kerja Praktek ~ Teknik Mesin UNJANI Z Koefisien gesek (2) disini ditentukan dengan menggunkan Tabel 2.5 dengan harga C yang diambil yaitu 100 untuk pipa dengan besi cor tua yaitu sebesar 0,081 ( yaitu pada Q = 0,0278 m’Ys dan Diameter pipa 404,6 mm ). 1287 (0.21447 0,4046 2(9,81) = 0,081 (709,34) (2,34x10°) hy =0,134m (b). Kerugian head pada belokan Dalam sistem pemipaan terdapat dua jenis belokan lengkung, yaitu belokan dengan sudut 90° dan belokan dengan sudut 45°. kerugian untuk masing- masing belokan adalah. Untuk belokan 90° Ditentukan dengan menggunakan rumus Untuk harga fsendiri ditentukan dengan menggunakan rumus : [ariel 2) (S EEE Laporan Kerja Praktek — Teknik Mesin UNJANI oa 0,4064)** 1/90 = [ost-r90( Se) ooo) f = [0,131 +1,847(0,0934)] ()"* f =[0,131+0,173] ()= 0.304 harga kerugian untuk satu belokan 90° adalah (0.21447 29,81) 0,304. h, =0,304(0,002)= 0,000712 m ‘Maka untuk 15 buah belokan harga kerugian adalah 15 x 0,000712= 0,010 m Untuk belokan 45° Harga f- nya adalah wi -[orsreent ) (8) ; 0,4 eae 1,847| 1-[ossore( ses) (a) f = [0,131+1,847(0,0618)] (0,5)"* f =[0,131+0,114] (0,707) = 01734 ee EEE Laporan Kerja Praktek ~ Teknik Mesin UNIANI = Harga kerugian untuk satu belokan adalah (0.2144) 1734081) 0,1734(0,002) = 0,000346 m Maka untuk 7 buah belokan harga kerugian adalah 7 x 0,000346=0,00242 m (©). Kerugian head pada ujung keluar pipa Pada sistem pemipaan jenis ujung pipa masuk adalah dengan ‘menggunakan bentuk Gambar 4.1 bentuk pipa masuk ait. Berdasarkan gambar 2.3 harga f untuk bentuk seperti gambar diatas adalah 0,25. Maka kerugian yang terdapat pada ujung pipa masuk tersebut adalah = 0,25 (0,002) = 0,005m (@. Kerugian head pada reduser Pada instalasi pemipaan terdapat pengecilan pipa yaitu pada ujung ‘masuk fluida ke pompa, Dari diameter 16 inch ke pipa diameter 10 inch. — Laporan Kerja Praktek — Teknik Mesin UNIAN! as Berdasarkan persamaan kontinuitas yang menyebutkan bahwa Q;~Q2, maka dengan didapatkan harga v2. Dengan asumsi bahwa kecepatan alir dalam pipa sampai mendekati reduser adalah seragam, Yaitu v; = 0,214 m/s. sehingga A;.v) sama dengan A,v, dimana A adalah luas permukaan dari pipa. po (hee 4= (Fa(o2s9) }s, (0,1296).0,2144 = (0,0506)v, 77 = = 0,548m/ Y= a9506 7 O4tm!s Harga koefisien kerugian disini adalah nol (0) karena tidak disediakan data spesifikasi kerugian untuk kuadrat perbandingan antara diameter besar dan diameter kecil pada pipa. Maka untuk harga kerugian yang terdapat pada reduser tidak ada (©). Kerugian head terhadap penggunaan katup. Jenis katup yang digunakan disini adalah katup putar “Y valves”. berdasarkan Tabel 2.12 harga koefisien (f) untuk jenis katup ini adalah 0,06 ( yaitu dengan interpolasi terhadap diameter suction fluida alir) Nee eee ee ee ee EEE Laporan Kerja Praktek ~ Teknik Mesin UNJANI Z Gambar 4.2 Jenis katup yang digunakan ‘Maka harga kerugian pada katup tersebut adalah = 0,06 (02144). 209,81) = 0,06(0,002) = 0,00012m Berdasarkan perhitungan dipsroleh harga /y untuk pipa suction yaitu penjumlahan kerugian-kerugian yang ada pada instalasi pompa. ‘hy at = hie Besek + iyg belokan + hy ujung pipa + hy reduser + fy, pada katup Jus wat = 0,134 + ( 0,0140,00242) + 0,05 + 0 + 0,00012 = ,019654 m. maka untuk harga NPSH)ysilabie adalah Laporan Kerja Praktek — Teknik Mesin UNJANI Py h,, = 11,9856 - 0,8544 ~ 10 - 0,019654 h,, = 11,9856 ~ 0,8544 - 10 - 0,019654 hy, = 1111 m 4.2 Perhitungan untuk harga NPSH Dalam melakukan perhitungan harga NPSH (Net Positive Suction Head Required), Data-data yang dibutuhkan adalah penggunaan kecepatan spesifik isap “S”, dengan asumsi bahwa selama operasi performasi pompa berada pada fisiensi tertinggi. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa NPSHR mempunyai hubungan dengan hasil kali perbandingan putaran dan bilangan kecepatan spesifik terhadap laju alir permenit, NPSH yang diperlukan = Hayy = oHly Hy =(2) ow? AS} 0 y : (1.6667)'° = 0,2 Laporan Kerja Praktek ~ Teknik Mesin UNIANI eH BABV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Pengaruh Tekanan Uap (Penguapan) Berdasarkan analisa dan perhitungan dapat ditarik kesimpulan bahwa pompa distrbusi pada SPU-A UP VI Balongan Field Jatibarang PERTAMINA. Tingkat kavitasi pada pompa relatif kecil, karena berdasarkan analisis dan perhitungan pompa sudah memenuhi syarat untuk cenderung tidak terjadinya gejala kavitasi. Yaitu NPSH,>NPSHe yaitu dengan harga NPSHq 1,111 meter dan NPSHk yaitu 0,201 meter. Dan berdasarkan hasil analisa dan pengamatan selama praktek kerja lapangan bahwa salah satu gejala kavitasi dipengaruhi oleh Penguapan (Vaporisation). Sehingga keadaan cuaca sekitar dapat mempengaruhi operasional pompa. Selain itu, hal yang bisa ditarik sebagai kesimpulan adalah dalam melakukan perhitungan kerugian pada reduser. Yaitu untuk Kerugian pada pengecilan tiba-tiba pada pemipaan mempunyai harga nol (0), apabila kuadrat perbandingan diameter besar dan diameter kecil kurang dari satu. Karena tidak disediakannya spesifikasi yang lengkap untuk koefisien kerugian yang terdapat dalam perhitungan kerugian head pada reduser. 5.2 Tindakan Untuk Mengurangi Gejala Kavitasi Fluida menguap bila tekanannya menjadi sangat rendah atau temperaturnya ‘menjadi sangat tinggi. Sehingga setiap pompa memerlukan head (tekanan) pada sisi isap untuk mencegah penguapan, maka untuk mencegah penguapan, syaratnya adalah NPSHA - Vp > NPSHR Dimana Vp adalah Vapor pressure fluida yang — Laporan Kerja Praktek — Teknik Mesin UNJANI a dipompa, Dengan kata lain untuk memelihara supaya vaporization tidak terjadi maka hal yang harus dilakukan adalah : 1, Menambah Suction head, dengan cara + Menambah level liguid di tangki. + Memberi tekanan tangki. + Menurunkan posisi pompa + Mengurangi head losses pada suction piping system. 2. Mengurangi Temperatur fluida, dengan : © Mendinginkan suction dengan fluida pendingin © Mengisolasi suction pompa 3. Tekanan pada sisi isap tidak boleh terlalu rendah. Pompa tidak boleh diletakkan jauh di atas permukaan cairan yang dipompa sebab head statisnya akan besar. 4, Kecepatan aliran pada pipa isap tidak boleh terlalu besar. Bagian yang mempunyai kecepatan tinggi, tekanannya akan rendah, Oleh karena itu besarnya kecepatan aliran harus dibatasi, caranya dengan membatasi diameter pipa isap tidak boleh terlalu kecil 5. Menghindari instalasi berupa belokan-belokan tajam Karena kecepatan aliran fluida akan meningkat sedangkan tekanan fluida akan turun sehingga menjadi rawan terhadap kavitasi. Laporan Kerja Praktek — Teknik Mesin UNJANI BAB VI SEJARAH PERTAMINA 6.1 Sejarah Singkat PERTAMINA Minyak dan gas bumi merupakan salah satu sumber devisa negara yang memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Usaha pengeboran minyak di Indonesia pertama kali dilakukan oleh Jan Rerink pada tahun 1871 di Cibodas dekat Majalengka (Jawa Barat). Namun usahanya mengalami kegagalan kemudian dilakukan oleh Aielko Jan Zijkler yang melakukan pengeboran di talaga tiga (Sumatera Utara) pada tanggal 15 Juni 1885 dan berhasil ditemukan sumber minyak komersial yang pertama di Indonesia. Sejak itu ditemukan berturut-turut sumber minyak bumidi Kruka (Jawa Timur) tahun 1887. Ledok, Cepu (Jawa Tengah) pada tahun 1901, Pamusian, Tarakan tahun 1905 dan di Talang Akar Pendopo (Sumatera Selatan) tahun 1921. Penemuan- penemuan dari penghasil minyak lain mendorong keinginan maskapai perusahaan asing seperti Royal Deutche Company, Sheel, Caltex, Stanvac dan maskapai-maskapai lainnya untuk turut serta dalam usaha pengeboran minyak di Indonesia, Setelah kemerdekaan Indonesia, terjadi beberapa _perubahan pengelolaan perusahan minyak di Indonesia. Pada tanggal 10 Desember 1957 atas perintah Mayjend. Dr. Ibnu Soetowo PT TMSU diubah menjadi PT, PERMINA. Kemudian dengan PP, No. 198/1961, PT. PERMINA dilebur menjadi PN. PERTAMINA. Sebagai landasan kerja baru lahirlah UU. No. 8/1971 pada tanggal 15 September 1971, Sejak saat itu PN PERTAMINA diubah menjadi PERTAMINA, yang merupakan satu-satunya perusahaan minyak nasional yang berwenang mengolah semua bentuk kegiatan dibidang industri perminyakan di Indonesia dengan tiga tugas utama yaitu: Laporan Kerja Praktek ~ Teknik Mesin UNJANI 36 Menyediakan dan menjamin pemenuhan BBM (Bahan Bakar Minyak). > — Sebagai sumber devisa negara. o Menyediakan kesempatan kerja sekaligus pelaksana alih teknoogi dan pengetahuan. Ketika PERTAMINA membeli kilang minyak SEI Gerong dari PT. STANVAC tahun 1970, pada saat itu tumbuh tekad untuk melaksanakan kemandirian bangsa dibidang energi dengan mengoperasikan kilang minyak sendiri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dalam mengoperasikan kilang-kilang dalam negeri, 3 kebijakan utama selalu mendasari langkah PERTAMINA yaitu kepastian dalam pengadaan, pertimbangan ekonomi pengadaan, dan keluwesaan pengadaan. Seiring dengan perubahan yang terjadi dalam tubuh PERTAMINA maka pada tanggal 17 September 2003 kembali berubah menjadi PT. PERTAMINA (PERSERO). Hingga sekarang PERTAMINA telah mempunyai 7 buah kilang yaitu: Tabel 6.1 Nama Kilang PERTAMINA dan kapasitasnya [ Nama Kilang Kapasitas | UP-TPangkalan Brandan 3000 BPSD UP-II Dumai dan Sungai Paki ee | UP-II Dumai dan Sungai Paknin, ij re - BPSD | UP-III Plaju dan Sungai G rast III Plaju jeron: a ahi asd. BPSD le 300.000 UP-IV Cilacap | | BPSD ‘pets | 253.000 UP-V Balil a BPSD A. 125.000 UP-VIBalongan BPSD Laporan 37 Sasaran utama pengadaan dan penyaluran BBM dalam menunjang pembangunan nasional adalah tersedianya BBM dalam jumlah yang cukup dan berkualitas yang memenuhi —spesifikasi, Suplai__-yang berkesinambungan, terjamin dan ekonomis, Pemenuhan kebutuhan BBM merupakan tugas yang cukup berat karena peningkatan kapasitas pengolahan minyak yang dimiliki PERTAMINA tidak berjalan seiring dengan lonjakan konsumsi BBM yang dibutuhkan masyarakat. Kendala yang dihadapi dalam meningkatkan kapasitas pengolahaan minyak dalam negeri adalah konsumsi minyak yang meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir ini sebagai dampak pesatnya kegiatan pembangunan, Disamping itu, Kilang-kilang minyak yang dioperasikan menggunakan teknologi yang cukup tertinggal dan tidak efisien, oleh karena itu pembangunan kilang-kilang baru dan memperluas kilang-kilang Jama diterapkan teknologi yang berwawasan lingkungan, A. Logo dan Slogan PERTAMINA Pemikiran perubahan logo sudah dimulai sejak 1976 setelah terjadi krisis PERTAMINA. Pemikiran tersebut dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya dan diperkuat melalui Tim Restrukturisasi PERTAMINA tahun 2000 (Tim Citra) termasuk kajian yang mendalam dan komprehensif sampai pada pembuatan TOR dan perhitungan biaya. Akan tetapi, program tersebut tidak sempat terlaksana karena adanya perubahan kebijakan atau pergantian direksi wacana perubahan logo yaitu agar dapat membangun semangat baru, mendorong perubahan corporate culture bagi seluruh SS Laporan Kerja Praktek — Teknik Mesin UNJANI 38 pekerja, mendapat image yang lebih baik diantara global oil dan gas companies serta mendorong daya saing perusahaan dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi antara lain 1. Perubahan peran dan status hukum perusahaan menjadi perseroan 2. Perubahan strategi perusahaai PSO (Publik Service Obligation) dan semakin banyak terbentuknya entitas bisnis baru di bidang Hulu dan Hili. Slogan ALWAYS THERE yang diterjemahkan menjadi “Selalu Hadir Melayani”. Dengan slogan ini diharapkan seluruh jajaran pekerja ‘k menghadapi persaingan pasca akan berubah menjadi interpreneur dan customer oriented terkait dengan persaingan yang sedang dan yang akan dihadapi perusahaan, Logo PERTAMINA = y Lad PERTAMINA uf P yang secara keseluruhan merupakan representasi bentuk panah, dimaksudkan sebagai PERTAMINA yang bergerak maju dan progresif. Wara-warna yang berani menunjukkan langkah besar yang diambil PERTAMINA dan aspirasi perusahaan akan masa depan yang lebih positif dan dinamis, Warna-warna tersebut adalah : Bis Mencerminkan handal, dapat dipercaya dan bertanggung jawab. Hijau Mencerminkan sumber daya energi yang _berwawasan Jingkungan. Merah: Keuletan dan ketegasan serta keberanian dalam menghadapi berbagai macam keadaan. Nene ne ee eee Laporan Kerja Praktek — Teknik Mesin UNJANI 39 B. Visi dan Misi PERTAMINA Visi : Menjadi perusahaan minyak dan gas bumi yang efisien, unggul, dan manditi Misi : Bergerak dalam kegiatan eksplorasi, produksi, pengolahan, pemasaran, niaga di Indonesia dan secara selektif di dunia Internasional. Sampai saat ini PERTAMINA mempunyai beberapa unit pengolahan, yaitu i Unit Pengolahan I di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara 2 Unit Pengolahan II di Dumai dan Sungai Pakning, Riau 3 Unit Pengolahan III di Plaju Sungai Gerong, Sumatera Selatan 4 Unit Pengolahan TV di Cilacap, Jawa Tengah 5. Unit Pengolahan V di Balikpapan, Kalimantan Timur 6 Unit Pengolahan VI di Balongan, Jawa Barat a Unit Pengolahan VII di Sorong, Irian Jaya C. Profil PERTAMINA EP Field Jatibarang, Lokasi kantor PT Pertamina EP Field Jatibarang berada di Mundu, sedangkan lokasi sumur produksi dan stasiun pengumpul tersebar di beberapa tempat, yaitu kabupaten Indramayu dan kabupaten Majalengka. Lokasi sumur tersebut dibagi ke dalam 2 lapangan operasi, yaitu area operasi Jatibarang dan area operasi Cemara. Di kedua area ini terdapat 20 struktur prospek. Kedua puluh struktur tersebut adalah sebagai berikut : Jatibarang, Jatibarang Barat, Cemara Selatan, Tugu Barat-A, Sindang, Gantar, Kandanghaur Timur, Sindang Turun, Haurgeulis, Melandong, Randegan, Cemara Barat atau Timur, Tugu Barat-C, Cemara Selatan, Pasir Catang, Waled Utara, Sukatani, Kandanghaur Barat, Sambidoyong, dan North Central Java-D. Seen eee ee Ee Laporan Kerja Praktek ~ Teknik Mesin UNJANI 40 Di area operasi Jatibarang terdapat empat puluh enam sumur produksi minyak / crude oil. Untuk mengangkat minyak ke permukaan ke empat puluh enam sumur produksi minyak tersebut menggunakan sembur buatan (Artificial Lift), yang terdiri dari empat puluh sumur menggunakan sembur buatan gas injeksi (gas/ift) dan enam sumur menggunakan sembur buatan ESP (Electrical Submersible Pump). Di samping itu terdapat juga empat belas sumur produksi gas yang diperlukan untuk kebutuhan sumur minyak yang menggunakan sembur buatan gaslift, sebagian dikirim ke Transmisi Gas, NFG, dan LPG plant, Crude oil i area operasi Jatibarang mempunyai dua jenis, yaitu jenis HPPO (High Pour Point Oil) dan jenis LPPO (Low Pour Point Oil) Dalam pelaksanaan kegiatan produksi di area operasi Jatibarang terdapat dua Stasiun Pengumpul Utama, yaitu Stasiun Pengumpul Utama A (SPU A) dan Stasiun Pengumpul Utama B (SPU B). Minyak yang dipasok ke Stasiun Pengumpul Utama berasal dari beberapa Stasiun Pengumpul (SP). SPU A membawahi SPA 1, SPA 2, dan SPA 3. Sedangkan SPU B membawahi SPB 1, SPB 2, SPB 3, dan SPB 4. Tabel 6.2 Lokasi Stasiun Pengumpul dan Stasiun Pengumpul Utama Area Operasi Jatibarang No | Nama SP Lokasi SPU (desa) | Kedokan Bunder 2 SPA-1 | eran erica 3 SPA-2 ~ Pipisan | 4 SPA3 ‘Kaplongan | [3 SUB Kedungwungu | 6 SPB-i i SPB-1 8 ‘SPB-1 Tanjungpura a | email Kaplongan Laporan Kerja Praitek — Teknik Mesin UNJANI at Tabel 6.3 Data Tangki Timbun Crude Oil di SPU Area Operasi Jatibarang Lokasi NoTTangki | Tahun Pembuatan | Kapasitas (Bbis) = Al | 1972 19.864 { aD i 1972 | A3 1972 Ad 1972 | AS 1972 [ SPUB Bi 1972 Bi 1972 B3 1972 D. Struktrur keorganisasian EP. Field Jatibarang PT Pertamina EP Field Jatibarang dipimpin oleh Field Manager yang membawahi enam Asisten Manajer, dua Kepala Fungsi, dan satu Sekretaris. Dibawah Field Manager tersebut adalah : Asisten Manajer Bidang Perencanaan Operasi, Asisten Manajer Petroleum Engineering, Asisten Manajer Operasi ‘Onshore, Asisten Manajer Operasi Offshore, Asisten Manajer WO & WS, Asisten Manajer Bidang Pemeliharaan, Kepala HSE, Kepala Layanan Operasi, dan Sekretaris, Struktur Organisasi HSE Field Jatibarang HSE Field Jatibarang dipimpin oleh Kepala HSE yang membawahi tiga Pengawas Utama, yaitu Pengawas Utama Lindungan Lingkungan, Pengawas Utama Inspeksi, dan Pengawas Utama Keselamatan & Kesehatan Kerja. Pengawas Utama Lindungan Lingkungan membawahi Staf Pengendalian LL, Staf Pengelolaan LL, dan Staf Penanggulangan Keadaan Darurat LL. Pengawas Utama Inspeksi membawahi dua orang Inspektor, sedangkan Pengawas Utama Keselamatan & Kesehatan Kerja membawahi Staf Keselamatan Kerja, Staf Kesehatan Kerja, dan Staf Pengelolaan & Pengendalian Keselamatan Kerja. Kegiatan Operasional HSE Field Jatibarang Karena pada prinsipnya kegiatan Laporan Kerja Praktek — Teknik Mesin UNJANI 2 ekplorasi dan produksi mempunyai bahaya dan resiko yang tinggi, yaitu sejak dari pengeboran minyak dan gas, penyelesaian sumur, pengangkatan minyak dan gas sampai ke permukaan, dan karena minyak dan gas bumi mempunyai sifat mudah terbakar, maka adanya fungsi HSE sangat penting didalam menunjang kegiatan operasi perusahaan. Laporan Kerja Praktek — Teknik Mesin UNIAN! 43 DAFTAR PUSTAKA 1. Sularso dan H. Tahara. "Pompa Dan Kompresor”. 1990, Jakarta : PT. Pradnya Paramita. 2. Raswari. "Teknologi dan perancangan SISTEM PERPIPAAN”.1986, Jakarta : Universitas Indonesia (UI-Press) Diktat ajar Universitas Jenderal Achmad Yani “Mekanika Fluida” 4, Munson, Donald F. Young Theodore and H. Okishi “Fundamentals Of Fluids Mechanic”, Fourth edition. Department Of Mechanical Engineering Lowa State University Ames,USA. Laporan Kerja Praktek ~ Teknik Mesin UNJANI LAMPIRAN | FORM KEHADIRAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI Ivan Slamet Rahayu ‘Tempat Kerja Praktek Industri Nama NIM +: 2113061021 Jurusan : Teknik ‘Nama Perusahaan Alamat Perusahaan : PERTAMINA EP, Region Jawa Jin Raya Mundu, Karang Ampel Bidang Kerja Praktek : Konversi Energi No. Tanggal Uraian kegiatan Paraf | pembimbing T]ee-o7-09 | frmemitan HS [ee 2 Lop 02-69 | Pevajkeovarnirnm kp, Pevipevailan Une | a | - 07-09 | Fruyewalau cayauyan 4 |w-02 09 | uemtuaw Youn }

You might also like