Professional Documents
Culture Documents
Musculuskeletal Disorders
Musculuskeletal Disorders
Januar Ariyanto
dr. Masyitha Muis, MS(1)
H. Yahya Thamrin, SKM, M.Kes, MOHS(1)
(1)
Alamat Korespondensi:
Januar Ariyanto
Perumahan Dosen Unhas Tamalanrea Blok BG.86
Makassar, 90254
Email: petjodz@yahoo.com
A. PENDAHULUAN
Pencapaian
kesehatan
dan
keselamatan kerja tidak lepas dari
ergonomi, karena telah menjadi tujuan
penerapan
dari
ergonomi
yaitu
meningkatkan kesejahteraan fisik dan
mental melalui upaya pencegahan
cidera dan penyakit akibat kerja,
menurunkan beban fisik dan mental,
mengupayakan promosi dan kepuasan
kerja (Tarwaka, 2004:7).
Salah satu yang perlu diperhatikan
dari ilmu ergonomi adalah manual
material handling atau penanganan
beban secara manual. Meskipun proses
industri telah maju pada saat ini namun,
kebutuhan untuk menggunakan tenaga
manusia masih dibutuhkan. Salah
satunya yaitu pekerjaan mengangkat
dan membawa beban secara manual.
Aktivitas tersebut masuk kedalam
aktivitas matterial manual handling
(MMH) atau manual handling yang
sering dilakukan. Apabila aktivitas
tersebut dilakukan dengan cara yang
salah
atau
melebihi
kapasitas
pengangkatnya akan menimbulkan
ketidaknyamanan dan cedera mulai
yang ringan hingga yang cukup parah
seperti cacat permanen.
Salah satu akibat yang ditimbulkan
dari manual handling adalah MSDs
yang
diantaranya
menyebabkan
kerusakan otot, tendon, ligamen, saraf,
dan pembuluh darah. Efek jangka
panjang MSDs dapat menyebabkan
sakit menahun, cacat, perawatan medis,
dan kerugian keuangan bagi mereka
yang menderita stres karena mengalami
MSDs, perusahaan merugi baik secara
langsung maupun tidak langsung
melalui kompensasi asuransi dan pada
saat yang sama perusahaan harus
berupaya
mengganti
hilangnya
produktifitas pekerja mereka (NIOSH,
2007).
Dari penelitian yang dilakukan oleh
Juntura, dkk (1996) di Scandinavia
dengan menggunakan kuesioner yang
dibagiakan pada 2756 pekerja di
departemen
kehutanan
setempat
menunjukan persepsi nyeri pada otot
skeletal akibat pekerjaan yang bersifat
heterogen bias terhadap beban kerja.
Postur tubuh yang baik saat bekerja dan
teknik mengangkat yang benar dapat
mengurangi risiko MSDs. Berat beban
yang diangkat harus sesuai dengan
umur dan kapasitas pekerja. Lamanya
aktivitas (durasi) dan seberapa sering
(frekuensi) aktivitas manual handling
turut berkonstribusi pada tingkat risiko
MSDs (Cohen, dkk. , 1997). Selain itu
faktor pengalaman atau masa kerja juga
turut berhubungan dengan risiko MSDs
(Tim Ergoinstitute).
Menurut laporan dari International
Labour Office (ILO), 2009 kasus
kejadian MSDs merupakan salah satu
kegagalan dari penerapan ergonomi di
tempat kerja. MSDs menjadi penyebab
utama jutaan pekerja absen dari
pekerjaannya (ketidakhadiran pekerja)
hampir di semua anggota Uni Eropa. Di
beberapa negara, 40 persen dari biaya
kompensasi pekerja dan 1,6 persen dari
National Gross Domestic Product
(GDP) merupakan kompensasi biaya
yang berkaitan dengan MSDs. Seperti
yang dijelaskan oleh badan-badan
internasional seperti, International
Organization for Standardization (ISO)
dan International ergonomi Association
(IEA) mengembangkan standar teknis
pada banyak aspek ergonomis yang
berhubungan
dengan
unsur-unsur
material kerja. Ini merupakan cakupan
variasi dari negara maju yang mana
biasanya di ikuti oleh negara maju
lainnya.
Menurut
data
dan
laporan
penelitian diatas maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian untuk
mengetahui
tingkat
risiko
musculoskeletal disorders (MSDs) pada
aktivitas
manual
handling
oleh
karyawan Mail Processing Center
Makassar tahun 2012.
B. BAHAN DAN METODE
Lokasi,
populasi,
dan
sampel
penelitian
Penelitian dilakukan di Mail
Processing Center Makassar. Jenis
penelitian menggunakan penelitian
survey analitik dengan pendekatan
cross sectional study untuk mengetahui
faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian musculoskeletal disorders
pada aktivitas manual handling oleh
karyawan Mail Processing Center.
C. PENGUMPULAN DATA