Emilda

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

208

Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 208 - 221

PENGARUH METODE MASSAGE TERHADAP PENGURANGAN INTENSITAS NYERI


PADA PERSALINAN KALA I DI RUANG BERSALIN RSUD KOTA LANGSA
TAHUN 2013

EFFECTS OF MASSAGE METHOD ON REDUCTION LABOR PAIN


INTENSITY KALA I OF MATERNITY ROOM
IN LANGSA HOSPITAL YEAR 2013
Emilda AS* dan Meliani Sukmadewi HRP** dan Mahdinursyah***
JLn. Paya Bujouk Beuramo langsa Barat Kota Langsa
E-mail :Prodi_bidan_langsa@yahoo.com
ABSTRACT
Background : Pain during labor is a thing that makes women feel anxious . Assume that pain
is a physiological process that even the other type of pain that is always caused by an
accident or illness , Massage is one of the non-pharmacological methods are done to relieve
labor pain Objective: To determine the effect of method of Massage Pain Intensity Reduction
In the first stage of labor in the Delivery Room Langsa General Hospital " . Methods : This
research is to design Analytic Cross - Sectional . The population in this study were all
mothers giving birth in Delivery Room Hospital Langsa , the way sampling is birthing
mothers when I. Sampling collection techniques by accidental sampling . Results: The results
showed that of the 30 respondents obtained at the time ( post - treatment) the majority of
respondents 19 ( 63.3 % ) experienced pain Serious . Meanwhile, after the massage
intervention effluerage ( Post - treatment) showed Kala Pain Intensity I Persalian majority 14
( 46.7 % ) respondents experienced Moderate Pain . And the results of analysis of the Paired
T -test is obtained ( value P value 0.000 < = 0,05 ) . it can be concluded that there are
significant differences in the reduction of pain intensity in the first stage of labor after the
massage action on maternal parturition . Suggestion : suggest Nurse / midwife at the hospital
to be able to use massage as one of the interventions in reducing pain active phase of the first
stage of labor , as an alternative nonpharmacological techniques For Midwifery Education .
Keywords : Method of Implementation , Massage, Pain, I, Kala Childbirth

ABSTRAK
Latar Belakang : Nyeri selama persalinan adalah suatu hal yang membuat wanita merasa
cemas. Beranggapan bahwa nyeri merupakan proses yang fisiologis meskipun pada tipe nyeri
yang lain selalu disebabkan oleh suatu kecelakaan atau penyakit, Massage merupakan salah
satu metode nonfarmakologi yang dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri persalinan. Tujuan
Penelitian : mengetahui Pengaruh Metode Massage Terhadap Pengurangan Intensitas Nyeri
Pada Persalinan Kala I di Kamar Bersalin Rumah Sakit Umum Daerah Langsa. Metode
Penelitian : Penelitian ini bersifat Analitik dengan desain Cross-Sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu melahirkan di Ruang Bersalin RSUD Kota Langsa, cara
pengambilan sampel adalah ibu-ibu bersalin kala I. Tekhnik pengumpulan sampling dengan
cara Accidental Sampling.. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan, dari 30
responden didapatkan pada saat (Post-treatment ) mayoritas responden 19 (63,3%)
mengalami Nyeri Berat. Sedangkan setelah dilakukan Intervensi massage effluerage (Posttreatment ) menunjukkan Intensitas Nyeri Kala I Persalian
mayoritas
14 (46,7%)
Responden mengalami Nyeri Sedang.
Serta hasil Analisis dengan uji Paired T-test
diperoleh (nilai P value 0,000 < = 0,05). maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang
signifikan terhadap pengurangan Intensitas Nyeri pada kala I Persalinan setelah dilakukan
tindakan massage pada ibu partus. Saran : menyarankan Perawat / bidan di rumah sakit
208

Emilda.AS, Pengaruh Metode Massage Terhadap Pengurangan Intensitas Nyeri ..209

untuk dapat menggunakan Massage sebagai salah satu intervensi dalam mengurangi nyeri
persalinan kala I fase aktif, sebagai alternative tekhnik nonfarmakologi Bagi Pendidikan
Kebidanan.
Kata Kunci

: Metode Massage, Pelaksanaan, Nyeri, Kala I , Persalinan

merupakan salah satu

PENDAHULUAN

periode yang

Sejalan dengan target Millenium

berkontribusi besar terhadap Angka

Development Goals (MDGs) 2015,

Kematian Ibu di Indonesia. Kematian

Departemen

telah

saat bersalin dan 1 minggu pertama

berperan aktif untuk mencapai target ke

diperkirakan 60% dari seluruh kematian

empat

yaitu

ibu (Maternal Mortality). Sedangkan

perbaikan derajat kesehatan ibu dan

dalam target MDGs, salah satu upaya

bayi.1.

yang

dan

Kesehatan

kelima

RI,

MDGs

Menurut data Survei Demografi

harus

dilakukan

untuk

meningkatkan kesehatan ibu adalah

dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007

menurunkan

menyebutkan bahwa AKI untuk periode

menjadi 102 per 100.000 kelahiran

5 tahun sebelum survei (2003-2007)

hidup

sebesar 228 per 100.000 kelahiran

meningkatkan pertolongan persalinan

hidup.

oleh tenaga kesehatan menjadi 90%

Angka

ini

lebih

rendah

pada

kematian

tahun

serta

pada

2002-2003 yang mencapai 307 per

persalinan oleh tenaga kesehatan adalah

100.000

adanya

pelayanan persalinan yang aman yang

kecenderungan penurunan AKI sejak

dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan

tahun 1994 sampai dengan tahun 2007.

kompetensi

Dalam upaya pencapaian MDGs dan

melalakukan tindakan episiotomi pada

tujuan

saat persalian.2

hidup

pembangunan

kesehatan,

peningkatan pelayanan kesehatan ibu


diprioritaskan
menurunkan

yaitu
Angka

dengan

menargetkan

Pertolongan

kebidanan

termasuk

Kesehatan

Aceh

penurunan

Angka

Ibu

Kematian Ibu menjadi 181/100 ribu ibu

menjadi 102 per 100.000 kelahiran

melahirkan dibawah target nasional

hidup pada tahun 2015 dari 425 per

102/100 ribu ibu melahirkan pada tahun

100.000 kelahiran hidup pada tahun

2015. Sedangkan jumlah kematian ibu

1992

maternal pada tahun 2008 di Provinsi

(SKRT).

Kematian

Dinas

2015.

2015

ibu

dibandingkan AKI hasil SDKI tahun

kelahiran

tahun

angka

Periode

persalinan

210

Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 208 - 221

Aceh

yang

dilaporkan

sebesar

190,6/1000 KH, dan untuk rincian

pendarahan yang tak atau terlambat


tertangani.3

untuk keseluruhan Kabupaten/ Kota di

Angka kematian ibu maternal saat

provinsi Aceh berdasrkan kematian ibu

ini di wilayah kerja Dinas Kesehatan

hamil sebanyak 60 kasus, jumlah

Kota Langsa saat ini mencapai 5 orang

kematian ibu bersalin sebanyak 93

(1,96%) , sedangkan Untuk Kota

kasus, dan jumlah kematiann ibu nifas

Langsa tahun 2009, persentase cakupan

sebanyak 28 kasus.

pertolongan

persalinan

oleh

Nakes

Sedangkan jumlah dan persentase

adalah 76,22 % dari perkiraan jumlah

Ibu hamil resiko tinggi / kompilkasi

seluruh persalinan sementara target

yang ditangani

nasional

untuk Provinsi Aceh

SPM

adalah

dibandingkan

(19,93%)

hamil

(88,40%),

sebanyak 113.181 orang dan untuk

persalinan

bumil resti/ komplikasi yang ditangani

menurun. Hal ini disebabkan masih

sebanyak

kurangnya jumlah bidan dan rendahnya

jumlah

4512

kasus

ibu

(19,93%),

tahun

Jika

tahun 2008 sebanyak 4512 orang


dari

dengan

90%.

cakupan
oleh

tenaga

pertolongan
kesehatan

sedangkan data untuk Kota Langsa

kesadaran

sebanyak 95 orang (2,58%) dari jumlah

persalinan

ibu hamil sebanyak 3.686 orang dan

Untuk ini diperlukan adanya sosialisasi

untuk bumil resti/ komplikasi yang

kepada masyarakat untuk melakukan

ditangani sebanyak 95 kasus (95%),

persalinan kepada tenaga kesehatan.4

menurut Kabupaten/

masyarakat

2008

pada

tenaga

melakukan
kesehatan.

Kota masalah

Persalinan adalah suatu proses

umum yang terjadi adalah distribusi

pengeluaran atau hasil konsepsi yang

tenaga medis belum merata, minimnya

dapat hidup didalam uterus melalui

sarana kesehatan, ketiadaan pos-pos

vagina kedunia luar. Proses pengeluaran

kesehatan di desa-desa, sosialisasi yang

janin yang terjadi pada kehamilan

masih kurang kepada ibu-ibu hamil,

cukup bulan (37-42 minggu), lahir

serta

petugas

spontan dengan presentasi belakang

perlu

kepala yang berlangsung dalam 18 jam,

ditingkatkan. Diperkirakan 80 persen

tanpa komplikasi baik pada ibu maupun

ibu hamil meninggal karena faktor

pada janin. 5

aspek

kesehatan

pelayanan
yang

masih

Emilda.AS, Pengaruh Metode Massage Terhadap Pengurangan Intensitas Nyeri ..211

Persalinan

adalah

saat

yang

Apabila kadar PaCO2 ibu rendah, maka

sangat dinanti-nantikan ibu hamil untuk

kadar

dapat merasakan kebahagiaan melihat

sehingga

dan

Tetapi

lambat denyut jantung janin, nyeri juga

persalinan juga disertai rasa nyeri yang

menyebabkan aktivitas uterus yang

membuat

tidak

memeluk

bayinya.

kebahagiaan

yang

PaCO2

janin

juga

menyebabkan

terkoordinasi

rendah

deselerasi

yang

akan

didambakan diliputi oleh rasa takut dan

mengakibatkan persalinan lama, yang

cemas.

akhirnya dapat mengancam kehidupan

Beberapa

penelitian

menunjukkan bahwa pada masyarakat

janin dan ibu.7

primitif, persalinannya lebih lama dan

Berbagai upaya dilakukan untuk

nyeri, sedangkan masyarakat yang telah

menurunkan nyeri pada persalinan, baik

maju 7-14% bersalin tanpa rasa nyeri

secara

dan sebagian besar (90%) persalinan

nonfarmakologi.

disertai rasa nyeri.

farmakologi

secara

Semua wanita mengalami nyeri

maupun

Manajemen

farmakologi

dibanding

lebih

dengan

nyeri
efektif
metode

selama persalinan, hal ini merupakan

nonfarmakologi,

proses

obyektif

farmakologi lebih mahal dan berpotensi

sebagaimana telah dilakukan penelitian

mempunyai efek yang kurang baik.

oleh Niven dan Gijsbern pada tahun

Sedangkan

1984 didapatkan bahwa nyeri jauh

lebih murah, simple, efektif dan tanpa

melebihi

efek

fisiologis.

Secara

keadaan

Bagaimanapun
Pendapat

nyeri

Browridge,

penyakit.
harus

diatasi,

menyatakan

namun

metode

yang

metode

nonfarmakologi

merugikan.

nonfarmakologi
meningkatkan

Metode

juga

dapat

kepuasan

selama

bahwa nyeri yang menyertai kontraksi

persalinan, karena ibu dapat mengontrol

uterus

perasaannya

mempengaruhi

mekanisme

fungsional yang menyebabkan respon

Relaksasi,

stress fisiologis, nyeri persalinan yang

pergerakan

lama

massage,

menyebabkan

hiperventilasi

dan

kekuatannya.

tekhnik
dan

pernafasan,

perubahan

hidroterapi,

posisi,
terapi

dengan frekwensi pernafasan 60-70 kali

panas/dingin, music, guided imagery,

per menit sehingga menurunkan kadar

akupresur,

tekanan partial CO2 dalam alveoli

beberapa tekhnik nonfarmakologi yang

(PaCO2) ibu dan peningkatan pH.

dapat meningkatkan kenyamanan ibu

aromaterapi

merupakan

212

Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 208 - 221

saat bersalin dan mempunyai pengaruh

hipnotis, akupuntur dan yoga.10 Studi

pada koping yang efektif terhadap

yang dilakukan oleh National Birthday

pengalaman persalinan. Penelitian yang

Trust

dilakukan

menunjukkan

oleh

Sylvia

seorang

terhadap

1000

bahwa

90%

wanita

mahasiswa asal Amerika Serikat pada

merasakan

tahun 2001, menggunakan 10 metode

pijatan untuk meredakan nyeri.11 Dua

nonfarmakologi yang dilakukan pada

studi skala kecil menunjukkan bahwa

sample 46 orang didapatkan bahwa

pijatan dapat memberikan manfaat bagi

tekhnik

relaksasi,

wanita hamil dan wanita bersalin.

akupresur dan massage merupakan

Wanita yang mendapat pijatan secara

tekhnik yang paling efektif menurunkan

teratur selama kehamilan mengalami

nyeri saat persalinan.8

penurunan kecemasan, penurunan nyeri

pernafasan,

Salah satu metode yang sangat

manfaat

wanita

dibandingkan

adalah

mendapat

merupakan

massage

salah

satu

yang

dan

punggung dan dapat tidur lebih nyenyak

efektif dalam menanggulangi rasa nyeri


dengan

relaksasi

wanita

pijatan.

yang

tidak

Kelompok

yang

metode

mendapat pijatan juga memiliki lebih

nonfarmakologi yang dilakukan untuk

sedikit kadar hormone stress. Wanita

mengurangi nyeri persalinan. Dasar

yang

teori massage adalah teori gate control

persalinan

yang dikemukakan oleh Melzak dan

kecemasan, pengurangan nyeri dan

Wall.9 Teori ini menjelaskan tentang

waktu persalinan lebih pedek secara

dua macam serabut syaraf berdiameter

bermakna.11

kecil dan serabut berdiameter besar

Nyeri

mendapat

pijatan

mengalami

persalinan

selama
penurunan

merupakan

yang mempunyai fungsi berbeda. Bidan

masalah yang sangat mencemaskan

mempunyai andil yang sangat besar

bagi

dalam

nyeri

primigravida, dan biasanya yang sering

yang

dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri

pendekatan

adalah dengan metode massage, baik

analgesia

oleh petugas kesehatan, keluarga pasien

psikologis yang dilakukan sejak awal

maupun pasien itu sendiri. Metode

kehamilan,

massage,

massage yang sering dilakukan adalah

terapi,

metode effleurage, metode deep back

mengurangi

nonfarmakologi.
termasuk

dalam

nonfarmakologi

stimulasi

Intervensi

adalah

relaksasi,
kuteneus,

aroma

ibu

inpartu,

khususnya

ibu

Emilda.AS, Pengaruh Metode Massage Terhadap Pengurangan Intensitas Nyeri ..213

massage, firm counter pressure dan


10

abdominal lifting.

Tetapi kadang kala

Jumlah pasien yang dirawat diruang


bersalin RSUD Kota Langsa tahun 2013

metode massage yang dilakukan tidak

yaitu

pada tempatnya sehingga hasilnya tidak

Caisaria sebanyak 953 orang (40,76

efesien. Salah satu contohnya pada

%), persalinan spontan 529 orang

pelaksanaan

(22,63 %) dan 858 orang (36,69 %)

tekhnik

deep

back

2338

orang,

adalah

dilakukan tepat pada daerah secrum

Survei awal peneliti terhadap 6 orang

dengan telapak tangan dan posisi ibu

ibu bersalin di Kamar Bersalin RSUD

dalam keadaan berbaring miring tetapi

Kota Langsa semuanya mengalami

kadangkala pelaksanaannya tidak sesuai

nyeri persalinan kala I, hanya saja

sehingga nyeri yang dirasakan

tingkat rasa nyeri yang berbeda.

pasien

tidak

Kemajuan Ilmu pengetahuan dan

mungkin diakibatkan oleh posisi ibu

didukung dengan penelitian-penelitian

tidak dalam keadaan berbaring miring,

para ahli bahwa nyeri persalinan dapat

atau penekanannya tidak tepat pada

diatasi baik secara farmakologi maupun

daerah secrum.

nonfarmakologi. Untuk itu peneliti


dalam

Hal

lainnya.

ini

Fenomena

berkurang.

obstetric

Sectio

massage, dimana seharusnya penekanan

oleh

kelainan

dimana

masyarakat,

sangat tertarik untuk meneliti apakah

sekarang ini banyak para ibu yang

ada pengaruh metode nonfarmakologi

merasa

untuk

khususnya metode massage terhadap

melahirkan secara alami atau persalinan

pengurangan rasa nyeri pada persalinan,

melalui vagina. Ketakutan ini sering

sehingga peneliti mengambil judul

terjadi karena mendengar cerita-cerita

Pengaruh Metode Massage Terhadap

yang

melahirkan

Pengurangan Intensitas Nyeri Pada

ataupun pengalaman melahirkan dengan

Persalinan Kala I di Kamar Bersalin

rasa nyeri hebat. Banyak ibu-ibu hamil

Rumah Sakit Umum Daerah Langsa.

begitu

mengerikan

ketakutan

saat

yang merencanakan persalinan secara


section caisaria (SC) walaupun tanpa
indikasi, Dari data RSUD Kota Langsa

METODE PENELITIAN
Dalam

penelitian

ini,

tahun 2013, jumlah tindakan section

menggunakan Desain yang digunakan

caesaria sangat tinggi dibandingkan

dalam penelitian ini adalah Desain

dengan persalinan spontan (pervagina).

penelitian yang digunakan adalah Pra

214

Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 208 - 221

Eksperimental dengan rancangan pra-

Dalam

menganalisa

secara

pasca test dalam I group (One Group

bivariat Analisa bivariat yaitu melihat

Pretest-Postest Design) yaitu rancangan

pengaruh

massage

yang

pengurangan

intensitas

berupaya

mengungkapkan

terhadap
nyeri

pada

hubungan sebab akibat dengan cara

persalinan kala I. Uji yang digunakan

melibatkan satu kelompok eksprimen,

adalah

bertujuan

mengidentifikasi

kepercayaan 0,05 %. Berdasarkan uji

penatalaksanaan nyeri persalinan Pada

statistic One sample T Test, Ha diterima

Persalinan Kala I dengan melakukan

jika nilai p < 0,05 dan Ho ditolak jika

metode massage .

nilai p > 0,05.

untuk

uji

dengan

tingkat

Populasi dalam penelitian ini


adalah Populasi dalam penelitian ini

HASIL DAN PEMBAHASAN

adalah ibu-ibu melahirkan di Ruang

Hasil penelitian melalui proses

Bersalin BLUD RSUD Kota Langsa.

pengumpulan data penelitian

Tehnik

sampel

dilakukan dari tanggal 28 Juni s/d 10

menggunakan cara Accidental sampling

Juli 2013 terhadap 30 responden sesuai

dilakukan berdasarkan siapa saja yang

kriteria inklusi yang diberi perlakuan

ditemui yaitu ibu-ibu bersalin kala I,

Massage pada Kala I Persalinan yang di

asalkan sesuai dengan persyaratan data

ukur intensitas (skala) Nyeri Pre-

yang di inginkan. Sampel didapatkan

treatment dan

dengan mengunakan rumus lameshow

sebagai berikut :

pengambilan

infinit dengan tingkat kepercayaan 90%

Analisis

yang

Post-treatment adalah

univariat

dilakukan

dan Tingkat kesalahan yang di pilih 15

untuk melihat distribusi frekuensi dari

% didapatkan jumlah sampel sebanyak

Data

30 orang responden

Nyeri pada kala I Persalianan, Sebelum

Metode
penelitian

ini

terhadap
menggunakan

pengumpulan

data

dan

untuk

Setelah

menentukan

dilakukan

Tingkatan

Intervensi

melalui

wawancara

Massage untuk meredam tingkatan

responden

dengan

nyeri yang dialami ibu partus pada Kala

Skala

I persalinanan, hal ini dilakukan untuk

kuesioner

Pengukuran Nyeri (Skala bourbanis).

menjamin

validitas

keberhasilan

Tehnuk Analisa data dilakukan melalui

intervensi massage yang dilakukan

analisa univariat, dan bivariat

untuk menurunkan Intensitas Nyeri

Emilda.AS, Pengaruh Metode Massage Terhadap Pengurangan Intensitas Nyeri ..215

yang dirasakan ibu (Responden), Hasil

Saat Sebelum dilakukan Massage dan

variabel Tingkat Nyeri pada Kala I

Sesudah massage),dapat dilihat pada

persalianan Pre dan Post Treatment,

Tabel di bawah ini:

untuk variabel Tingkata Nyeri ( Pada


Tabel 5.1

Distribusi Responden Menurut Tingkatan Nyeri pada Kala I Persalianan Di


Ruang Kramzal (Ruang Bersalin) BLUD RSUD Kota Langsa Tahun 2013 (n=
30 ).
Intervensi Massage

No

Tingkatan Nyeri pada


Kala I Persalinan

Pre-treatment

Post-treatment

Tidak Nyeri

Nyeri Ringan

30

Nyeri Sedang

14

46,7

Nyeri Berat

19

63,3 %

23,3

Nyeri Sangat Berat

11

36,7 %

Total

30

30

Sumber : Data Primer (diolah) 2013

Hasil penelitian menunjukkan pada

bila P value > Nilai ), maka Ho gagal

saat pre-treatment menunjukkan Intensitas

ditolak

Nyeri Kala I Persalian mayoritas 19 (63,3%)

perbedaan nilai mean antara variabel yang

Responden

Berat.

diuji, dengan derajat kepercayan 95% ( =

Intervensi

0,05 ). Uji Paired t-test digunakan untuk

mengalami

Sedangkan

setelah

massage

effluerage

Nyeri

dilakukan

menunjukkan

Intensitas

Persalian

mayoritas

(Post-treatment
Nyeri

Kala

tidak

ada

membandingkan nilai mean Intensitas Nyeri

Pada Kala I Persalianan pada

14 (46,7%)

bivariat

menujukkan

Responden mengalami Nyeri Sedang.


Analisis

berarti

treatment

dan

Post-treatment

tindakan

massage

Predilakukan

effluerage.

Dengan

menguraikan

demikian Hasil Hipotesa penelitian tentang

perbedaan kecepatan Intensitas Nyeri pada

sejauh mana massage dapat menurunkan /

Kala I Persalianan sebelum dan sesudah

mengurangi intensitas Nyeri pada Kala I

dilakukan

Persalinan.

intervensi (Massage), setelah

pelaksanaan massage

effluerage. Dalam

Hasil

Uji

Paired

t-test

untuk

menilai pengaruh tersebut digunakan Uji

membandingkan nilai mean Intensitas Nyeri

Paired t-test dengan =0,05) maka HO

Pada Kala I Persalianan pada Pre-treatment

ditolak ( bila P value < Nilai ) artinya

dan

menujukkan ada perbedaan nilai mean antara

massage effluerage. dapat dilihat pada Tabel

variabel yang diuji, bila hasil uji diperoleh (

5.2 di bawah ini:

Post-treatment

dilakukan

tindakan

216

Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 208 - 221

Tabel 2.

Hasil Uji Paired T-test Menurut Intensitas Nyeri pada Kala I Persalianan Di
Ruang Kramzal (Ruang Bersalin) BLUD RSUD Kota Langsa Tahun 2013 (n=
30 )
Karaktristik
(Variabel )

No

Mean

Tingkatan Nyeri Pada


Kala I Persalianan
Pre-treatment
Post-treatment

Std.
Deviation

Std.
Error
Mean

0,490
0,740

0,089
0,135

4,37
2,93

P value

0,000

30

Sumber : Data Primer (diolah) 2013


Berdasarkan tabel 5.3. diatas diketahui

yaitu apakah ada Pengaruh Metode Massage

dari 30 responden ( Pre-treatment dan post-

Terhadap Pengurangan Intensitas Nyeri Pada

treatment Massage effluerage

Persalinan Kala I.

) yang

terdapat di Ruang Kramzal (Ruang Bersalian


) BLUD RSUD Kota Langsa menunjukkan
rata-rata Tingkatan Nyeri pada Kala I
persalianan pada saat sebelum pelaksanaan

Interpretasi Dan Diskusi Hasil Penelitian


Perbedaan Tingkatan Nyeri pada Kala I
Persalianan Pre-treatment dan Posttreatment (Massage)

Pre-treatment (massage effluerage) adalah


4,37 (Tingkat Nyeri Berat) dengan

deviasi 0,490, sedangkan rata-rata Tingkatan


Nyeri pada Kala I persalianan pada saat
setelah

pelaksanaan

Post-treatment

(massage effluerage) adalah

adalah 2,93

(Tingkatan Nyeri Ringan) dengan Std.


deviasi 0,740. Terlihat nilai mean perbedaan
antara

Pre-treatment

adalah 1,433 dengan

dan

Post-treatment

Std. deviasi 0,504 .

Hasil Uji Statistik mengunakan Paired Ttest

menunjukkan

pada

menunjukkan

Intensitas

signifikan terhadap pengurangan Intensitas


pada

kala

I Persalinan

setelah

dilakukan tindakan massage pada ibu partus.

saat

pre-treatment

Nyeri

Kala

Persalian mayoritas 19 (63,3%) Responden


mengalami Nyeri Berat. Sedangkan setelah
dilakukan Intervensi massage

effluerage

(Post-treatment ) menunjukkan Intensitas


Nyeri Kala I Persalian
(46,7%)

Responden

mayoritas
mengalami

14
Nyeri

Sedang.
Hal

didapatkan nilai P value 0,000 maka

dapat disimpulkan ada perbedaan yang

Nyeri

Pada penelitian ini, hasil penelitian

Std.

ini

sejalan

dengan

teori

Penelitian Sylvia T Brown 8, yang bertujuan


untuk

melihat

nonfarmakologi

pengaruh
terhadap

metode
penurunan

intensitas nyeri persalinan dengan 10 metode


nonfarmakologi yang dilakukan pada 46
orang sampel diperolah hasil bahwa teknik

PEMBAHASAN
Dalam

pembahasan

ini,

peneliti

mencoba menjawab pertanyaan penelitian

pernapasan, relaksasi, akupresur, masase

Emilda.AS, Pengaruh Metode Massage Terhadap Pengurangan Intensitas Nyeri ..217

merupakan teknik paling efektif menurunkan

Hal

nyeri saat persalinan

responden memiliki usia rata-rata yang sama

Dalam persalinan, masase membantu


ibu

lebih

rileks

dan

dikarenakan

sebagain

bersar

mayoritas berusia Sehat untuk Reproduksi

selama

(>20 Tahun s/d < 35 tahun), sedangkan

persalinan. Ibu yang yang di masase 20

untuk Paritaas mayoritas Primipara ( Partus

menit setiap jam selama tahapan persalinan

1). Hal inilah yang menyebabkan intervensi

yang dilakukan oleh petugas kesehatan,

massage berupa Pemijatan secara lembut

keluarga pasien ataupun pasien itu sendiri

akan membantu ibu merasa lebih segar,

akan lebih bebas dari rasa sakit, karena

rileks

masase

melepaskan

Pemijatan yang intens selama 20 menit

senyawa endorphin. Banyak bagian tubuh

setiap jam selama tahapan persalinan akan

ibu bersalin yang dapat di masase, seperti

meringankan rasa sakit dan nyeri pada fase

kepala, leher, punggung dan tungkai. Saat

aktif pada kala I dan II Persalinan. Hal itu

memijat,

terjadi

meransang

pemijat

nyaman

ini

tubuh

harus

memperhatikan

respon ibu apakah tekanan yang diberikan


sudah tepat.

12

dan

nyaman

karena

melepaskan

pijat

senyawa

selama

persalinan.

merangsang

tubuh

endorphin

yang

merupakan pereda sakit alami. Endorphin

Asumsi

peneliti

bahwasannya

Tingkatan Nyeri Pada persalianan Aktif Kala

juga dapat menciptakan perasaan nyaman


dan enak.

I yang responden rasakan setelah diintervensi


dengan

Motode

massage,

terjadi

Pengurangan Intensitas Nyeri dikarenakan

Perbedaan waktu pengeluaran ASI pada


kelompok intervensi dan kelompok
kontrol dengan Uji Paired t-test

selama persalinan membuat seorang wanita


merasa cemas saat menjalani fase laten
sampai fase Aktif pada kala I. Banyak wanita
menganggap bahwa nyeri merupakan bagian
besar dari proses kelahiran. Nyeri saat
persalinan merupakan proses yang fisiologis,
selain

Nyeri

persalinan

merupakan

pengalaman subyektif tentang sensasi fisik


yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi
dan penipisan serviks, serta penurunan janin
selama

persalinan.

Respon

fisiologis

terhadap nyeri meliputi peningkatan tekanan


darah,

denyut nadi, pernafasan, keringat,

diameter pupil dan ketegangan otot uterus.

Penelitian

ini

menunjukkan

30

responden ( Pre-treatment dan post-treatment


Massage effluerage

) yang terdapat di

Ruang Kramzal (Ruang Bersalian ) BLUD


RSUD Kota Langsa menunjukkkan rata-rata
Tingkatan Nyeri pada Kala I persalianan
pada saat sebelum pelaksanaan

Pre-

treatment (massage effluerage) adalah 4,37


(Tingkat Nyeri Berat) dengan Std. deviasi
0,490, sedangkan rata-rata Tingkatan Nyeri
pada Kala I persalianan pada saat setelah
pelaksanaan

Post-treatment

(massage

effluerage) adalah adalah 2,93 (Tingkatan


Nyeri Ringan) dengan Std. deviasi 0,740.

218

Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 208 - 221

Terlihat nilai mean perbedaan antara Pre-

metode masase pada kelompok intervensi

treatment dan Post-treatment adalah 1,403

yaitu nilai P=0,001. Hal ini menunjukkan

dengan

bahwa adanya pengaruh metode masase

Std. deviasi 0,504 . Berdasarkan

hasil Uji Statistik mengunakan Paired T-test

terhadap

didapatkan nilai (Pvalue=0,000 < ) (Tabel

persalinan kala I fase aktif pada ibu inpartu.

5.3).

Sehingga
Maka

dapat

disimpulkan

ada

penurunan

intensitas

disarankan

menerapkan

nyeri

supaya

metode

masase

bidan
sebagai

perbedaan yang signifikan Pengurangan

intervensi mengurangi nyeri dalam asuhan

Intensitas Nyeri pada Kala I Persalinan

ibu bersalin normal.

setelah

dilakukan

tindakan

Penelitian

intervensi

14

Rahmadani

yang

massage, terlihat dari perbedaan yang

bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat

sangat signifikan dari Tingakatan Skala

punggung terhadap nyeri persalinan yang

Nyeri Pre-treatment dan Post-treatment

dilakukan

yang responden rasakan selama fase aktif

kelompok intervensi dan 9 orang kelompok

kala I Persalinan.

kontrol

Hal

ini

sejalan

dengan
13

hasil

pada

selama

menggunakan

orangibu

30

desain

primipara

menit
quasy

dengan

eksperimen

menyatakan

diperoleh hasil bahwa sebelum dilakukan

Persalinan suatu proses membuka dan

pijat, intensitas nyeri rata-rata 7,33 dan

menipisnya serviks serta terjadi kontraksi

setelah dilakukan pijat punggung intensitas

uterus sehingga menyebabkan nyeri pada

nyeri rata-rata 4,56. Hal ini menunjukkan

proses

bahwa pijat punggung dapat menurunkan

penelitian Plora N.F Sinaga,

persalinan.

persalinan

dapat

nonfarmakologis,

Manajemen
diterapkan

salah

satunya

nyeri
secara

intensitas

adalah

primipara kala I.

sehingga

mengurangi

nyeri,

persalinan

Penelitian Gadysa

masase yang bertujuan melepaskan senyawa


endorphin

nyeri

10

pada

ibu

yang bertujuan

untuk melihat pengaruh Massage Abdominal

mengurangi kecemasan dan waktu persalinan

Lifting

lebih

kualitatif pada 3 ibu inpartu diperoleh hasil

pendek

penelitian

secara

bermakna.

berdasarkan

uji

Hasil

t-dependen

dengan

bahwa 2 orang

menggunakan

desain

setuju dilakukan masase

sesudah

karena dapat mengurangi nyeri persalinan

dilakukan masase pada kelompok intervensi

sedangkan 1 orang tidak nyaman dengan

diperoleh nilai P=0,000 dan pada kelompok

tindakan tersebut, sehingga disimpulkan

kontrol sebelum dan sesudah dilakukan

bahwa Massage Abdominal Lifting dapat

masase diperoleh nilai P=0,007. Hasil uji t-

digunakan

independen dapat disimpulkan bahwa ada

untuk mengurangi nyeri persalinan.

intensitas

nyeri

sebelum

dan

perbedaan yang signifikan sesudah dilakukan

sebagai

pertolongan

pertama

Emilda.AS, Pengaruh Metode Massage Terhadap Pengurangan Intensitas Nyeri ..219

Penelitian Ratih

15

yang bertujuan

persalinan, dengan melakukan usapan yang

untuk mengetahui pengaruh metode masase

ringan dan tanpa tekanan yang kuat, tetapi

yaitu

terhadap

usahakan ujung jari tidak lepas dari

persalinan

permukaan kulit. Bertujuan menimbulakan

Massage

penurunan
dengan

effleurage

intensitas

nyeri

menggunakan

quasi

efek relaksasi bagi Ibu Partus. Ketika

eksperimen memberi hasil yang signifikan

sentuhan dan nyeri dirangsang bersamaan,

antara intensitas nyeri sebelum dan sesudah

sensasi sentuhan berjalan keotak dan

dilakukan intervensi pada kala I persalinan,

menutup

sehingga disimpulkan bahwa masase ini

pembatasan jumlah nyeri dirasakan dalam

efektif

otak. Dengan melakukan pijatan

mengurangi

desain

intensitas

nyeri

persalinan.

pinti

gerbang

dalam

otak,

secara

teratur dengan latihan pernafasan selama

Asumsi

peneliti

terhadap

kontraksi bertujuan mengalihkan perhatian

pelaksanaan massage dapat mempengaruhi

pasien dari nyeri selama kontraksi. Begitu

pengurangan

pada

pula adanya massage yang mempunyai

persalinan kala I di Ruang Kramzal (Ruang

efek distraksi juga dapat meningkatkan

Bersalin ) BLUD RSUD Kota Langsa,

pembentukan endorphin. Massage dapat

menunjukkan responden yang di berikan

membuat pasien lebih

itervensi massage

memiliki Tingkatan

massage membuat relaksasi otot sehingga

Skala Nyeri Post-treatment nilai rata-rata

secara tidak langsung dapat menurunkan

2,67 (Tingkatan Nyeri Ringan) dari Skala

intensitas nyeri yang dirasakan pada fase

Nyeri Pre-tretment rata-rata 4,27 (Tingkat

aktif kala I persalinan.

Intensitas

Nyeri

Nyeri Berat), hal ini dikarenakan


setelah

dilakukan

intervensi

ibu

massage

KESIMPULAN
Berdasarkan

menyebabkan ibu merasa relaks sehingga


membantu mempercepat kerja hormon
oksitosin

sebagai

pengeluaran

katalis

senyawa

dalam

endorphin

nyaman karena

yang

merupakan pereda sakit alami. Endorphin

uraian

hasil

pembahasan,

penelitian

dapat

dan

disimpulkan

bahwa penelitian yang dilakukan terhadap 30


responden sebagai berikut:

Terdapat perbedaan yang bermakna

juga dapat menciptakan perasaan nyaman

antara ibu-ibu partus

dan

saat

Nyeri pada Kala I Persalinan Setelah

melahirkan terutama pada Fase Aktif kala I

diberikan intervensi massage dengan

Persalinan.

berupa

Tingkatan

usapan lembut, lambat dan panjang atau

intervensi

tidak

ini

Pengurangan Intensitas Nyeri pada kala I

Dalam

Persalinan ( P value 0,000, < = 0,05).

meningkatkan

rasa

Tekhnik

terputus-putus.

menimbulkan

efek

nyaman

pemijatan

Tekhnik
relaksasi.

Nyeri

yang mengalami

Sebelum

tersebut,

diberikan

dalam

hal

220

Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 208 - 221

Berdasarkan

Paired T-test tersebut

maka dapat disimpulkan ada perbedaan


yang signifikan terhadap pengurangan

DAFTAR PUSTAKA
1.

Komunikasi Perubahan Perilaku

Intensitas Nyeri pada kala I Persalinan

Bagi

setelah dilakukan tindakan massage pada

Dan

Narasumber,

Penyelengaranya

Untuk Mempromosikan Kesehatan

Ibu-ibu

partus

yang

diberikan

Ibu, Bayi Baru Lahir Dan Anak

intervensi massage menunjukkan pada


pre-treatment

Intensitas

Nyeri

mayoritas

19

mengalami

Nyeri

menunjukkan

Kala

(63,3%)

(KIBBLA). Usaid, Jakarta


2.

Persalian
Responden

Berat.

Sedangkan

effluerage

(Post-treatment

14

(46,7%)

dikutip

19 maret 2013.
3.

Dinkes Aceh. 2010. Profil Kesehatan


Provinsi Aceh, Banda Aceh.

4.

menunjukkan Intensitas Nyeri Kala I


mayoritas

Depkes RI, (2010). Profil Indonesia


sehat.www.depkes.go.id.

setelah dilakukan Intervensi massage

Persalian

Fasilitator,

Peserta,

ibu partus.

saat

Depkes RIi, 2008, Panduan Pelatihan

Dinkes

Kota

Langsa,

2010.

Profil

Kesehatan

Kota

Langsa,

Kota

Langsa
5.

Responden mengalami Nyeri Sedang.

Prawiroharjo, Sarwono, 2006, Pleayanan


Kesehatan Maternal dan Neonatal,
Jakarta:YBP-SP

UCAPAN TERIMA KASIH

6.

Prawiroharjo,

Sarwono,

2002,

Ilmu

Kebidanan, Jakarta:YBP-SP
Syukur Alhamdulillah Kehadirat Allah

7.

SWT yang telah mempermudah segala upaya


peneliti

selama

melakukan

penelitian

8.

9.

bantuan

yang

telah

diberikan

mendapat imbalan dari Yang Maha Kuasa

Smeltzer, S. C. Brunner dan Suddath


(2002). Buku Ajar Keperawatan

dibawah Pimpinannya. Selanjutnya Terima

Semoga

http://keperawatan

maternitas. blogspot.com

Melakukan Riset Penelitian di Instansi

arahan dalam penulisan Jurnal Penelitian Ini.

Nyeri

Arifin, L. (2008). Teknik Akupresur pada

2010, dari

Herman I selaku Direktur RSUD Kota

M.Kes yang telah memberikan masukan dan

2003,

Persalinan. Diambil 22 September

terima kasih di sampaikan kepada Bapak dr.

Kasih Kami Ucapkan Ibu Susanti, SKM,

Rosemary,

Persalinan, Jakarta, EGC

sehingga terselesaikan penelitian ini, Ucapan

Langsa Yang telah Mengizinkan Peneliti

Mander,

Medikal Bedah. Jakarta : EGC


10.

Gadysa, G. (2009). Persepsi Ibu tentang


Metode

Massage.

http://luluvikar.wordpres.com/2009

Emilda.AS, Pengaruh Metode Massage Terhadap Pengurangan Intensitas Nyeri ..221

/08/26/persepsi-Ibu-Tentang-

Medan Tahun 2011, USU Medan :

Metode-Massage.
11.

tidak dipublikasikan.

Schott, J, dan Priest, J (2002). Kelas


Antenatal

Seri

14.

Praktik

Punggung Terhadap Penurunan

Kebidanan. Jakarta : EGC


12.

Intensitas Nyeri Persalinan Kala I

Meiliasari, M., dan Danuatmaja, B.

Fase Aktif Pada Ibu Primipara.

(2004). Persalinan Normal Tanpa


Rasa Sakit. Jakarta : Puspa Swara
13.

Plora

N.F

Sinaga,

2011,

Rahmadani, F. (2009). Pengaruh Pijat

USU Medan : tidak dipublikasikan


15.

Ratih, R. H. (2010). Pengaruh Metode

Pengaruh

Masase Terhadap Pengurangan

Metode Masase Terhadap Nyeri

Intensitas Nyeri Pada Persalinan

Persalinan Kala I Fase Aktif pada

Kala I. USU Medan : tidak

Ibu Inpartu di Klinik Bersalin Sally

dipublikasikan

You might also like