Hastt Penetitian
Jurnal.Teknol. dan Industrl Pangan, Vol. XVI No. 2 Th. 2005
EKSTRAKSI DAN STABILITAS ANTOSIANIN DARI KULIT BUAH DUWET
(Syzygium cumini
[Extraction and Stability of Anthocyanins From Jambolan (Syzygium cumini) Skins]
Puspita Sari, Fitriyah Agustina ®, Mukhamad Komar ), Unus®, Mukhamad Fauzi
ddan Triana Lindriati")
"Sto Pongal Jursan Tekolo Hast Pearian FT - Uivesios Jember
® Alum Jurusan Teknologi Hasi Petenan FTP - UrivrsiasJember
Diterima 18 Janvah 2006 /Disetujul 18 Jul 2005,
ABSTRACT
‘Attocyanine wore exacted fom jatolan stirs using neta solvents e/ wale, ethanol, isopcopanal, watr: ethan! (1
‘9, wator:opeopanot (11), alkane oprepanol (11). and water eer: zqropael (1-1) at Send 27°C. The stably of
the anthocyanins. was. as alloted by pH, Ret xiao, and tinh was invsialed. The extecon acing combination of waar sd
‘soeropana! ot 27°C showed He highs! otal yok, i. 1.54% (tb). Furthermore, the highest anthocyanin cencerraon an yd
were obtained in the exacts using. combinaton of weer ae ethanol af 27°C 1.10 00703 ng (ab) ar 2.78% ()respactvey
At low oH, te pigment exacts showed high sabi. and gaa deceased and fos! colow whan tho pH was mereased. The
realest colour inten (red) wae oblaned at pHs values oss than 2.5. The enfecyarne wor lati sible during heating at
{emperatro of 40 dan 60°C in wrich more than 80% of pgm could be maintaned fr 4 hous of heatg. Heating at Nigh
famporatures (20 and 100°C) deceased the calor siabiy of more than 80% Presence of older HO: reduced he stabil up (0
L828 The UV aed fuoesicent ght exposure for 7 days ao reduced tho saily by 15 47% end 10.62% respectively
ey words: Anbocyenin,jamboln sin, extraction pigment sttity
PENDAHULUAN
Bush duwet (Syzygium cumin) merypaken
salah salu buah yang berplensi sebagai sumber
bahan —pewara alam uniuk prod pangan
Kenampaan uit buah duwet masek berwama ung
kehtamen menurukkan adanya kandungenantesianin,
Menurt Bride dan Timbedeke (1997); Elbe dan
Sonwartz (1988), Francis (1989), antosianin dapat
merberken warna mera, vit, ungu. dan bie pade
daun, bunga, buah, dan say. Leh lanjut disebutkan
dalam Anonim (2001), buah duvet -mongendung
antosienin yaitu sianidn, petunidn, dan matin
rarmno-aikosia.
nuk teporan pewamaan produk pangan
maka okstaks!antosianin pada Fut bush duwet harus
dian dongan metode okstaksi yang. sesval
‘sehingga dapat dinasiken rendemen yang. tng
NMetode ekstaksi antosanin telen banyak
ikembongken, antara lain dengan petakuan sam
menggunakan asem organk ata sroreanik
Pada penoliian ini digih pelt natal yang
Aidak toksk dengan tun: a) dak menimbuikan efok
negati bagi kesehaten bila nanny dapikasikan pada
produk pangan, b) mermidahkan dalam produksi dan
aplkasi banan’ pewama alam, seria c) mencegah
fexjadinya hidolss (pasil atau ot!) pada antosianin
42
yang terasiasi, Pemiitan pelant neal didasarkon
pada peneliian Revila et al, (1998) yang
‘mambendingkan beborapaprosedur—ekstraksi
antosianin pada enggur merah dengan menggunakan
pelarut yang dasamkan dan neta. Has peneltiannya
rmenunjukkan balwa penggunaan pelarut yang
‘mengandung 1 % HCI 12 N untuk ekstraksi antosianin
‘anggur merah-menghasikan hidrofsis pasial dari
‘mahidin 3-O-asetigkosida setingga hal ini dapat
rmengutah kandungan antosianin dalam ekstrak
Penggunaan pelarut neta cokup efsin digunakan
untuk mengeksrak anlosianin anggur merah
Uniuk penggunaan ekstrak antosinin kul
bah duwet dalam pada pangan, maka pets ciketahui
‘abiltasnya selama pengolehen dan penympanen.
Stabilas aniosiznin terulama dipengaruhi oleh pH,
‘suhu, cahaya, oksigen, asem askorbal, enzim, ion
fogam, gula, dan kosigmenias. Umumnya antosianin
lebih stabil dalam kondsi asam, media bebas oksigen,
4 dalam kondlsi sunu dingin dan gelap (Nolet. 1995;
Francis, 1989; Else dan Schwert, 1996)
Tyjuanpeneltian ini adalah untuk
mondapatian molode ekstaksi yang menghasikan
rendemen antosinin tinggi dan mengotahui stabiltas
~antosianin yeng diekstrak dan kul buah duetHasit Penetitian Jurnal.Teknol. dan Industri Pangan, Vol. XVI No. 2 Th. 2005
METODOLOGI
Bahan dan alat
‘Behan ulama adalah bush duwet yang cipetie
dari pobon yang tumbuh di htan Bondoweso, Jawa
Timur. Bahan Kimia yang digunakan yatu elena,
isopropanol, polasium Kora, sodium aseta, HCI, dan
H02 (berspasifikasi pro analysis dai Merck, Jerman)
Alt yang digunakan adalah ala-alt gelas, neraca,
waring blender, pengering beku, strer, seninfuse,
penyering vakum, rotary vakum evaporator, vorek,
water bath, pH-meter, lampu UV, lampu neon,
texmomete, riksoppet, dan spektroftometer.
Ekstraksi antosianin
‘Buch duvet segar dambilkutrya dengan
cara dupes menggunakan pisau stainess ste Kult
buah duet (kadar ai 8508 %) dblansing solama 2
‘ment unuk menginakitcan enzim poliferol oksidase
Kult buah duvet dkeckan ukurannya dengan cara
Gibiender kerutian dherngkon_ dengan pengeing
beku (teze din), Sampel ering (kadar ait 1047 5%)
sebanyak 9 gram diekstok menggunakan pela (100
rm) selama 60 menit dengan cara diadk (ster)
Adan pelakuon estos tod dar joni pelt an
suf. Polat yang dqunakan meiput a. eno,
isopropanol, ai: lana (1: 1), a: sopropandl (1:1),
‘land: isopopana (1 1), dan ai: earl sopropanol
(12-1) sedangkan sutu ekstaksi diskukan pada
Suhu dingin (&C) dan suhy kamar (27°C). Selah
‘sais sles kemudian ekstak dsentifuse untuk
‘memischkan frat dan resiu, Firat dtvang ke dalam
cfenmeyer dan osu diksick kemba dongan cara
arg soma. Exstraksi diohukan eebanyok 3 kal smoot
porch wana fiat boning yang menandakan
anfosiann sudan toreksisk semua. Firat yang
Ghasikan dari 3 al eksrks! dgabung dan daring
dengan penyatng vakum, Firat bevaporasi dengan
vakum olay evaporaor pada subu 400 sampai
Volume fiat soktar 25. mi, Kemudion dkerngkan
‘dengan pengoing bet. Ekta karig danas ttl
rendemen, konsenrasi antesiann, dan rendemen
‘antosann, Ekstatsi yang menghasikan rendemen
‘anton leingg! ph unk pengujan kestabian
anisianin Kult buah duvet yang melpui stabilas
tefhadap pl, suhu, oksiaor, dan sr.
Analisis
Total rendemen
Total rendemen dntung dalam persen sebagai
borat ekstrak ering dibagi borat hult bush duwet
Konsenrasi aniosianin diukur berdasarkan
metode pHiaiffrenial (Prior et al, 1968; Giusti dan
“3
Wolstad, 2000). Ekstok keng dianitan ddan
pola yang dgunakan untuk ekstraksi dan tra
Sanpal volime 25 1. Sebanyak mangling 0.05
il sapeldinasckkan ke dalam 2 ba taburg teas.
Tatung reas pertamaitarbah.levian ber
pois Korda (0 (25 Mi) pH 1 sebanyk 495 ml dan
{ebungreakskedua dtambabkan aan ber sodium
‘slat (04M p14 sebanyak 495 ml Pengatran pH
dam pertbuatan bute potasum koa dan sodum
sell menggunaken HC} pekat. Absorbers Ca eda
petakian pH dukur dengan spektotometer pada
Parjang_sionbang 520mm dan 700 nm seolah
diiamkan Slama 15 men. Nia absorbers dng
dengan ners "A= [fon ~ Arn) = (sm ~ Apt
‘c] Koncanras anton dhitng sebagai sn 3-
sosidaminggunaken Koofson —eksings|- molar
Sebesar 23500 L crt! dan brat molhit sebesat
4488. Konsontai anton (gi) = (Ax BM x FP x
400) (x 1), mera adalah absorbans, BH aah
eral moikl (#488), FPadalh far pengenceran (5
14/015 mi ane alo koetsien ekaings molar (23
001 cr’)
Rendemen antosianin
Rendemen antosinin dhitung dalam porsen
sebagai Konsentrasi anosienin dibagi dengan
‘konsentasi kui buah duwetkerng (Metiva, 1995),
‘Stabiitas tornadap pH
Untuk menguj stabites ternadan pH (05-5)
cigurakan larvian buffer potasivm Klerida (0025 M)
dan buifor sodium aetal (04 M), Pengaturan pH
rmengjunakan HCl pekal. Ekstrakpekat antosionin Kut
buah duwot sebanyak 15 ul dtambapkan ke dalam
tabung reaksi yang toh dis leruian buf dai pHi 05
sampai pH 5 sabenyak masingmasing 5 mi dan
Gidiamkan selema 15 merit. Perubahan nai
absobansi akbatperaluan pH diukur organ
spektrootometar pada panjang gelombang 520 nm
yang merupakan panjang getombang maksimum (Ane)
pigmen aniosanin kit buah duet.
Stabilitas terhadap suhu
Ekstrak peket antosienin kul buah duwet
sebanyak 250 yl dtambahkan kedalam erfenmeyer
yang bei 40 mlartan buffer potasium Korda (0.025
M) pH 1 kemutian diaduk dengan strer hingga
hhomogen. Campuran farutan dimasukkan ke dalam
bolo! gelap dan dinkubasi pada suhu 40, 60, 80, dan
100°C selama 4 jam dan dukur absorbansnya dengan
spektrofolometer pada paniang gelombang 520 nm
setgp interval wakty 30 meni
Stabilites terhadap oksidator
Ekstak peket antosianin kul buah duwet
sebanyak 200 pl dan 0.25 ml H.Os 1 % bertuniturut
sitembabkan ke dalam erlenmeyer yang bersi 30 miHast! Penetitian
lanutan buffer potasium Korida (0.025 M) pH 1,
kemudian diaduk dengan strer hingga —homogen
Campuran larutan dimasukken ke dalam botol gelap
don ciukur absorbansinya dengan spektofotometer
pada panjang gelombang 820 nm pada setiap wakty
onta 0, 3, 6,9, dan 12 jam,
Stabiites terhedap sinar
ksrak pokat antosianin kulit bush duvet
‘sbanyak 200 yl ditambahkan dalam ereneyer yang
berisi 30 mi tarutan buflor potasium Korda (0.025 M)
fH 1. Campuran tartan dimasutkan dalam botol
bering dan disina dengan siner UV den lampu neon
(11 wat) calam Kotak golapsolama 7 har, Pengukuran
absorbansi luke setiap hari dengan
spaktrfotometer pada panjang gelombang 520 rm.
Penentuan stabiltas pigmen antosianin
‘Siabiitas pigmen antosiain dinyatakan
sebagai % etensi wama yang