Professional Documents
Culture Documents
Laporan Journal Reading
Laporan Journal Reading
CRITICAL APPRAISAL
Oleh:
Andikha Novitasari Caesaria Ningsih
09711217
Dokter Pembimbing Klinik:
dr. Didik Heriyanto, Sp.M
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2014
1. Judul Jurnal
Efficacy and Safety of Azithromycin 1.5% Eye Drops in Paediatric
Population with Purulent Bacterial Conjunctivitis
2. Resume Jurnal
Efficacy and Safety of Azithromycin 1.5% Eye Drops in Paediatric
Population with Purulent Bacterial Conjunctivitis
Dominique Bremond-Gignac,1,2 Hachemi Nezzar,3,4 Paolo Emilio Bianchi,5
Riadh Messaoud,6 Sihem Lazreg,7 Liliana Voinea,8 Claude Speeg-Schatz,9
Dahbia Hartani,10 Thomas Kaercher,11 Beata Kocyla-Karczmarewicz,12
Joaquim Murta,13 Laurent Delval,14 Didier Renault,14 Frdric Chiambaretta,3,15
for the AZI Study Group
1
11
12
13
15
Pendahuluan
Konjungtivitis adalah infeksi mata yang paling umum terjadi pada anakanak dan menjadi alasan utama penyebab datang ke perawatan gawat darurat
anak. Kasus konjungtivitis bakteri yang terjadi pada anak-anak sebanyak 70-80%
dan 50% kasus pada orang dewasa. Konjungtivitis bakteri ditandai dengan adanya
cairan mukopurulen dan konjungtiva hiperemis. Penyakit tersebut sangat menular
yang tidak tergantung pada usia, etnis, dan negara.
Terapi yang diberikan untuk mengatasi konjungtivitis bakteri adalah
antibiotik topikal yang memberikan kesembuhan lebih baik dibandingkan hanya
dengan memberikan air mata buatan. Pemberian antibiotik bertujuan untuk
mengurangi tingkat kekambuhan dan mencegah penyebaran infeksi.
Pada penelitian ini bertujuan untuk menentukan keefektifan dan keamanan
penggunaan obat tetes mata azitromisin 1,5%. Selain itu juga untuk menentukan
infeksi bakteriologis dan tingkat resolusi mikrobiologi.
Metode
Sampel dan Desain Peneletian
Penelitian
ini
merupakan
penelitian
multicentre,
internasional,
mendaftarkan sebagai sampel. Setelah tercatat sebagi sampel, para orang tua atau
wali mendapat inform consent secara tertulis.
Kriteria insklusi: anak-anak berumur 1 hari sampai 18 tahun dengan purulen
konjungtivitis bakteri dan injeksi konjungtiva pada setidaknya satu mata.
Kriteria ekslusi: bayi lahir premature, terdapat kelainan okular, telah mendapatkan
terapi antibiotik, dan imunosupresif.
Sebanyak 286 pasien telah memenuhi syarat secara acak dialokasikan
dengan rasio 1:1. Kelompok pertama diberikan obat tetes mata azitromisin 1,5%
satu tetes dua kali sehari pagi dan sore pada hari ke nol sampai hari kedua, dan
kelompok kedua diberikan obat tetes mata tobramisin 0,3% 1-2 tetes setiap 2 jam
hingga 8x/hari pada hari ke nol sampai hari kesatu, selanjutnya 4x/hari pada hari
kedua sampai keenam.
Penilaian Studi dan Hasil
Penilaian Keefektifan Klisnis
Tanda-tanda utama pada konjunctiva bakteri yaitu injeksi konjunctiva bulbar dan
sekret purulen. Variabel efikasi primer adalah kesembuhan klinis, dalam hal ini
berarti sudah tidak ada injeksi konjunctiva bulbar dan secret purulen pada hari
ketiga pengobatan. Sedangkan variabel sekunder adalah penyembuhan gejala pada
hari ketujuh pengobatan, termasuk gejala reaksi folliculo-papilar konjunctiva
palpebra, eritema palpebra, dan edema palpebra.
Penilaian Mikrobiologi
Swabbing konjunctiva diambil dari setiap mata yang terinfeksi pada hari kenol
dimana hari sebelum diberi pengobatan dan hari ketujuh. Spesimen bakteri
dianalisis oleh laboratorium lokal menggunakan klasifikasi Cagle. Sampel
bakteriologis dikatakan bernilai positif apabila bakteri yang diisolasi setelah
kultur berada di atas ambang batas pathogen. Resolusi mikrobiologi dinilai pada
hari ketujuh pengobatan.
Penilaian Keamanan
Analisis keamanan didasarkan pada evaluasi efek samping; gejala yang timbul
termasuk sensasi benda asing, terbakar, menyengat, gatal, lengket, dan
penyebab
yang
(31,5%), Staphylococcus
paling
sering
diisolasi
adalah Haemophilus
pneumonia (14,8%),
dan Staphylococcus
dikalukan
secara random.
On D0, eligible patients
were
bagian
tersembunyi.
This
multicentre,
randomised,
international,
investigator-masked,
peneliti
blind
terhadap tidak
mengetahui
pengalokasian
ophthalmologist
performed
the
dispensing
medications
and
from
D0
to
D2,
or
ophthalmologist
was
investigator who
masked
performed
to
the
the
examination,
investigator
treatment
ophthalmologic
while
was
second
responsible
for
bagian
Apakah
pengamatan
cukup
panjang
konjungtivitis
untuk
bakteri
penelitian
ini,
yaitu
merupakan
yang
self
limiting
sembuh
sendiri
tetap
berada
masing-masing
pada
kelompoknya
sampai
penelitian
selesai dianalis.
Terdapat dalam Figure 1. Study flow
3a.
Selain
perlakuan
apakah
dieksperimenkan,
diperlakukan sama?
twice-daily
(morning
and
evening)
from
D0
to
D2,
or
Apakah
kelompok
treatment
administration
(halaman 740)
dalam Ya. Kedua kelompok sama secara
statistik.
Eligible
patients
were
children
bacterial
conjunctivitis,
Systemic
or
ocular
antibiotics,
anti-inflammatory
or
10%
pada
kelompok
penelitian
10
RR = 0,9
RR < 1, terapi yang diberikan dapat
mengobati konjunctivitis bakteri.
NNT primary end points =
1
ARR
= 10
Sehingga membutuhkan 10 orang
yang
mendapatkan
menyembuhkan
2. Seberapa
tepat
estimasi
terapi?
terapi
untuk
pasien
yang
p (1 p)/n
0,00029379
1,42 x
( 10,97 )
145
= 0,017
= 1,7%
95%Cl = 95% 1,96 x 1,7%
95%Cl = 91,651% sampai 98,349%
Applicable
1. Apakah pasien yang kita miliki Tidak. Pasien yang menjadi subjek
sangat berbeda dengan pasien penelitian dengan pasien yang kita
dalam penelitian?
miliki tidak jauh berbeda.
2. Apakah hasil yang baik dari Ya. Hasil dari penelitian ini dapat
penelitian
dapat
geografis
antara
tempat
11
penting
setelah
selesai
pengobatan.
4. Apakah sudah memahami harapan Ya. Penelitian ini sudah sesuai dengan
dan pilihan pasien?
harapan dan pilihan paasien.
5. Apakah intervensi yang akan Ya. Apabila penelitian ini diterapkan
diberikan akan memenuhi harapan maka harapan pasien akan terpenuhi
pasien?
Pasien
konsekuensinya?
siap
akan dalam
penyembuhan
penyakit
konjunctivitis bakteri.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian validitas dan kepentingan, dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi.
12