Pantangan Makan Ibu Hamil Dan Pasca Melahirkan Di Desa Bongkot Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 14

Dinar Angraini, Pantangan Makan Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan di Desa Bongkot

Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang hal. 167-178.

Pantangan Makan Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan


di Desa Bongkot Kecamatan Peterongan Kabupaten
Jombang
Dinar Angraini
dinarangraini@yahoo.com

(Antropologi FISIP- Universitas Airlangga, Surabaya)

Abstract
For pregnant women and postpartum to have sufficient and balanced nutrition
consumption. But the pregnant women and postpartum hast habit to strongly eat which
influenced by cultural conception on their lived. Hence there is a taboo eat (tarak) in the
Bongkot Village, District of Peterongan, Jombang Regency. Research aim is to know any
eat abstinence and the symbolic meaning on pregnant women and postpartum.
Research method are qualitative method. The use of qualitative type aims to describe
the phenomenon in the field. The data collecting this research using interviews and
observation method. Based on the results of research that there are still the presence of
taboo eat for pregnant women and postpartum that are not in accordance with the
doctrines of health in general. Taboo from food that comes from animal like the squids
shrimp, crab, mutton, eggs ducks and several kinds of fish. Vegetable category such like
bananas heart, bamboo shoot, basil, and eggplant. And last of fruits category such as
jackfruit, pineapple, durian, and banana. As well as the symbolic meaning on food
spinach, so her life can comfortable, sprouts, mom didn't quickly get more children, the
egg is a symbol of wiji aji, convolvulus means that plants can live in a twofold nature,
salted fish because of salted fish have no symbol of slaughters animals regarded kill a
candidate baby, eel is a symbol to the birth of a baby expected smoothly as eel, the
chickens head is a symbol of ease in live a life and the symbol of turmeric plant because
its colour yellow, so its believe it will make an infant born with the state of being clean.
Hence the need of counseling about health esp. about taboo of food on pregnant women
and postpartum, and also more, so as to appear understanding of healthy food for child
and maternal health.
Keywords: food, the habit of eating, taboo of food, pregnant women and postpartum

Abstrak
Bagi Ibu hamil dan pasca melahirkan, makanan yang dikonsumsi mempunyai kandungan
gizi yang cukup dan seimbang. Kebiasaan makan ibu hamil dan pasca melahirkan sangat
dipengaruhi oleh konsepsi budaya yang berdasarkan tempat tinggalnya. Oleh karena itu
terdapat pantangan makan (tarak) pada ibu hamil dan pasca melahirkan di Desa Bongkot
Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang. Penelitian ini bertujuan mengetahui
pantangan makan dan makna simbolik apa saja pada ibu hamil dan pasca melahirkan.
Metode penelitian adalah kualitatif. Penggunaan metode kualitatif bertujuan
mendeskripsikan permasalahan dari fenomena di lapangan. Pengumpulan data
menggunakan wawancara dan observasi. Hasil penelitian masih terdapat pantangan
makan yang tidak sesuai dengan ajaran kesehatan pada umumnya. Makanan yang
dipantang dari golongan hewani seperti cumi-cumi, udang, kepiting, daging kambing,
telur bebek dan beberapa jenis ikan. Golongan nabati meliputi jantung pisang, rebung,
kemangi, dan terong. Golongan buah-buahan seperti nangka, nanas, durian, dan pisang.
Makna simbolik pada bayam, agar hidupnya bisa adem ayem, kecambah, tidak cepat
menambah anak, telur merupakan simbol wiji aji, kangkung artinya dapat menyesuaikan
BioKultur, Vol.II/No.2/Juli-Desember 2013, hal. 167

Dinar Angraini, Pantangan Makan Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan di Desa Bongkot
Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang hal. 167-178.

diri dimanapun berada, ikan asin merupakan simbol membunuh calon bayi, belut
merupakan simbol agar kelahiran lancar selicin belut, kepala ayam merupakan simbol
derajat yang tinggi dalam lingkungannya dan simbol kunyit (kunir) yang berwarna kuning
di percaya akan membuat bayi lahir dengan keadaan bersih. Maka perlu adanya
penyuluhan kesehatan khususnya pantangan makan pada ibu hamil dan pasca
melahirkan dan juga lebih digiatkan, agar muncul pemahaman tentang makanan yang
sehat bagi kesehatan ibu dan anak.
Kata kunci: makanan, kebiasaan makan, pantangan makan, Ibu hamil, pasca
melahirkan

anusia
melakukan
vitasnya

dalam

Kesadaran untuk berpo-la hidup

akti-

sehat, keingintahuan tentang gizi

memerlukan

sangat

berkaitan

erat

dengan

energi sebagai bahan bakar untuk

gaya hidup seseorang atau yang

melakukan

biasanya

semua

aktifitas.

disebut

de-ngan

Sumber energi terse-but diperoleh

kebiasaan.

melalui makanan yang diserap

mempunyai

tubuh setiap harinya. Kebutuhan

akan selalu mencari in-formasi

energi berbeda bagi setiap orang,

tentang kesehatan, termasuk di

ber-variasi tergantung umur, jenis

dalamnya tentang masalah gizi

kelamin, dan aktifitas fisik. Bagi

serta

ibu hamil dan pas-ca melahirkan

kehidupan sehari-hari. Kesadaran

makanan yang dikonsumsi harus

berkaitan

memiliki kandungan gizi yang cu-

ibu untuk mengubah diri dari pola

kup

hidup

dan

bergizi

seimbang.
harus

Makanan

dipersiapkan

menjadi

Orang
pola

yang

hidup

me-nerapkannya
dengan
yang
pola

sehat

dalam

kemam-puan

sembarangan
hidup

sehat.

sebelum seorang ibu beren-cana

Kebiasaan makan ibu hamil dan

hamil. Sehingga pada saat hamil,

pasca

ba-dan

sudah

dipengaruhi

dengan

sangat

terkondisikan
baik.

Menurut

melahirkan

didasarkan

sangat

lingkungan
atas

yang

konsepsi

Nurul (2012) kebutuhan makanan

budayanya.

dilihat bukan hanya dalam porsi,

pandangan

tetapi

pada

memiliki makna yang lebih luas

mutu zat-zat gizi yang terkandung

dari sekedar nutrisi, melainkan

dalam makanan yang dikonsumsi.

ter-kait

harus

ditentukan

Makanan
sosial

dengan

dalam
budaya

unsur-unsur

BioKultur, Vol.II/No.2/Juli-Desember 2013, hal. 168

Dinar Angraini, Pantangan Makan Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan di Desa Bongkot
Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang hal. 167-178.

kepercayaan,

status,

kesetiakawanan,

prestise,

dan

ke-

tentraman (Frans, 2002),


dan

berkenaan

ruhi

seseorang

menentukan

Kategori makanan bagi ibu


hamil

diwariskan. Budaya mempenga-

dimakan,

apa

dalam
yang

bagaimana

akan

pengolah-

pasca

melahirkan

annya,

dengan

pandangan

penyajiannya, serta untuk siapa

budaya tentang makanan yang

dan

dianggap

pangan

baik

sehingga

dikonsumsi,

maupun

harus
yang

persiapan

dalam

kondisi

tersebut

Kebudayaan

juga

dan

bagaimana
dikonsumsi.
menentukan

dianggap dampak buruk ba-gi ibu

kapan seseorang boleh dan tidak

sehingga

boleh mengkonsumsi suatu ma-

harus

dihindari.

Makanan yang dianggap dapat

kanan

memberikan

tabu), Me-nurut segi kesehatan

dampak

umumnya

disebut

pantang-an

makan

buruk
sebagai

(Swasono,

1998),

berpantang

sebagai

makhluk

dengan

istilah

makan

tidak

diperbolehkan karena ibu hamil


dan

Manusia

(dikenal

pasca

dianjurkan

melahirkan
me-makan

sangat

makanan

budaya mengandung pengertian

dengan gizi seimbang terdiri dari

bahwa

menciptakan

jumlah kalori serta zat gizi yang

budayanya sendiri dan ke-mudian

sesuai dengan kebutuhan, seperti

budaya memberikan arah dalam

karbohidrat,

hidup dan tingkah laku manusia.

vitamin, mineral, serat dan air.

Kebuda-yaan

Tetapi

manusia

merupakan

hasil

menurut

dari adanya ide-ide dan gagasan-

kepercayaan

gagasan

sangat

yang

kemudian

me-

lemak,

protein,

adat

pantang

dianjurkan

dan
makan

keluarga

ngakibatkan aktivitas dan karya.

terutama ibu kan-dung atau ibu

Kebuda-yaan selalu menunjukkan

mertua. Apabila pantangan tidak

adanya derajat dan penghidupan

dilakukan akan terjadi sesuatu

manusia.

adat,

yang buruk bagi kesehatan ibu

budaya serta lingkungan sosial

hamil dan pasca melahirkan dan

yang

dianggap menyimpang.

Menciptakan
berbeda-beda

ditumbuhkembang-kan

dapat
dan

BioKultur, Vol.II/No.2/Juli-Desember 2013, hal. 169

Dinar Angraini, Pantangan Makan Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan di Desa Bongkot
Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang hal. 167-178.

Beberapa

peneliti

mengemukakan
makanan

pantangan

yang

propinsi Jawa Barat secara umum


menderita anemia.

menyebabkan

Mitos

telah

istiadat

merupakan

kadar

menjadi hal yang bia-sa yang

dan

sangat mereka yakini. Tidak sedi-

hemoglobin,

hemato-krit,

jumlah sel darah merah dibawah

kit

nilai normal yang dipatok untuk

bahkan

tidak

per-orangan

Namun

ternyata

mitos

yang

(Depkes,

Anemia

lebih

dalam

kehamilan.

disebabkan

sering

2012),
dijumpai
Hal

itu

mitos

turun

adat

anemia pada ibu nifas. Anemia


menurunnya

yang

menjadi

yang

temurun,

tinggal
layak

mitos,

diyakini.

banyak

dapat

pula

dinalar,

diterima akal dan ada faktanya.

dalam

kehamilan

makanan

bertambah

ada sisi baik dan tidak. Namun

dan terjadi perubah-an darah dan

permasalahan yang cukup besar

sumsum

keperluan

Beberapa

Suatu

kepercayaan

tradisional

(Depkes,

2012),

dapat ter-jadi pada ibu hamil dan

wilayah

masih

pasca

melahirkan

yang

ditemukan ba-nyak wanita yang

berpantang makanan. Pantangan

yakin

jenis

akan

tradisi

kepercayaan

lama,

merugikan
Misalnya

yang

kesehatan
memakan

atau
justru

wanita.
ma-kanan

makanan

dipengarui

tertentu

faktor

dapat

budaya

atau

kepercayaan.
Pantangan

yang

bergizi yang dibutuhkan ibu hamil

keperca-yaan

tetapi

akan

mengandung simbol atau nasihat

terhadap

yang dianggap baik ataupun tidak

dipercaya

berpengaruh

buruk

pada

didasari

lambat

umumnya

kesehatan ibu dan anak. Wanita

baik;

laun

hamil umumnya hanya memakan

kebiasaan atau adat. Kebudayaan

sayur-sayuran (lalapan) kebiasaan

mempunyai

sukubangsa Sunda yang dianggap

cukup

makanan sehat, ja-rang ditambahi

pengaruhi

dengan ikan, daging, dan buah

memilih dan mengolah pangan

yang dianggap tidak baik untuk

yang

bayi. Akibatnya wanita hamil di

Hubungan yang mutlak antara

ke-kuatan

besar

menjadi
yang

untuk

mem-

seseorang

dalam

akan

dikomsumsi.

BioKultur, Vol.II/No.2/Juli-Desember 2013, hal. 170

Dinar Angraini, Pantangan Makan Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan di Desa Bongkot
Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang hal. 167-178.

manusia dengan kebudayaannya

pada

pada hakikatnya dapat disebut

melahirkan yang masih banyak di

makhluk

budaya.

jumpai pada saat ini. Hal ini ter-

sendiri

merupakan

Kebudaya-an
kesatuan

ibu

lihat

pada

hamil

dan

pasca

masyarakat

yang

gagasan simbol-simbol dan nilai-

masih mem-percayai pantangan

nilai yang menda-sari hasil karya

makan yang berpeng-aruh pada

dan perilaku manusia, se-hingga

proses kelahiran dan kesehatan

apabila dilanjutkan bahwa begitu

ibu

eratnya kebudayaan dan simbol-

melakukan penelitian pantangan

simbol

makan,

yang

diciptakan

oleh

pasca

melahirkan.

yaitu

Apa

sajakah

manusia sehingga manusia Homo

pantangan

Simbolicum (Said, 2004)

simbolis makanan Ibu hamil dan

Berdasarkan
maka

dapat

karya

budaya

dengan

hal

tersebut,

dikatakan
ma-nusia

simbolisme,

dengan

tata

pasca

dan

melahirkan

makna

di

Desa

bahwa

Bongkot Kecamatan Peterongan

penuh

Kabupaten Jombang?

sesuai

pemikiran

makan

Peneliti

atau

Tujuan

dan

manfaat

penelitian ini adalah mengetahui

paham yang mengarahkan pola-

pantangan

pola kehidupan sosial masyarakat

simbolis makanan pada Ibu hamil

tersebut.

dan pasca melahirkan. Manfaat

rakat

Seperti

Jombang

banyak

yang

hal

diungkapkan

pada
yang

secara

masyamemiliki
dapat
simbolik

dari

makan

dan

pene-litian

mampu

diharapkan

mengungkapkan

lapangan,

makna

yang

fakta

berkaitan

seperti pada makanan, upacara

pertanyaan penelitian, sehingga

tujuh bu-lanan pada ibu hamil,

fakta-fakta tersebut bisa menjadi

upacara

kesadaran

bersih

desa,

upacara

sosial

(social

malam satu Suro dan masih ba-

awareness) sekaligus men-cegah

nyak lagi. Jombang merupakan

dan me-ngurangi pola berpantang

wilayah yang masih kental akan

makanan

adat

kesehatan Ibu dan bayi.

istiadat

sehari-hari

dan

yang

kebiasaan

yang

mengganggu

berhubungan

dengan pola pantangan makan

Metode
BioKultur, Vol.II/No.2/Juli-Desember 2013, hal. 171

Dinar Angraini, Pantangan Makan Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan di Desa Bongkot
Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang hal. 167-178.

Metode
dalam

yang

digunakan

penelitian

ini

makan pada ibu hamil dan pasca

adalah

melahirkan

metode kualitatif yang bersifat

Kecamatan

deskriptif. Data kualitatif tersebut

bupaten

berguna untuk mendeskripsikan

dimaksudkan

tentang

apakah

adanya

pantangan

di

Desa

Bongkot

Peterongan
Jombang.

Hal

untuk

lokasi

Kaini

melihat

kegiatan

telah

makan ibu hamil dan melahirkan

cukup memadai, layak digunakan,

di

Lokasi

dan untuk mengamati makanan

Desa

apa saja yang dipantang oleh ibu

wilayah

penelitian

tersebut.

dilakukan

di

Bongkot Kecamatan Peterongan

hamil

Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Metode

Peneliti memilih lokasi tersebut

yang dilakukan dengan adanya

karena terdapat adanya tradisi

daftar

yang

dipersiapkan

masih

tradisional

yaitu

dan

pasca

melahirkan.

wawancara
pertanyaan

menda-lam
yang

telah

sebe-lumnya.

pantangan makan pada ibu hamil

Wawancara dalam metode kuali-

dan melahirkan yang masih ada

tatif

sampai

bermaksud

saat

kepercayaan

ini.

pada

Adanya

masyarakat

dilakukan

bila

untuk

pengetahuan

peneliti

memperoleh

tentang

makna-

yang apabila tidak mela-kukan

makna subyektif yang dipahami

pantangan

individu berkenaan dengan topik

makan

akan

mempenga-ruhi kesehatan pada

yang

ibu hamil dan pasca melahirkan.

melakukan eksplo-rasi terhadap

Peneliti melakukan penelitian di

topik tersebut yang tidak dapat

tiga lokasi yaitu Dusun Bongkot,

dilakukan

Dusun

Dusun

lain. Informan yang dipilih oleh

Bong-kot

peneliti yaitu empat ibu hamil,

Jegreg

Sentulan,
di

Desa

Kecamatan

dan

di-teliti

dan

bermaksud

melalui

pendekatan

Peterongan

empat

ibu

pasca

Kabupaten Jombang. Penelitian ini

empat

ibu

kandung

menggunakan metode observasi

mertua, satu bidan desa, dua

dan wawancara. Obser-vasi yang

dukun

dilakukan peneliti adalah deng-an

pembuat jamu. Analisis data oleh

melihat

pe-neliti

bagaimana

pantangan

pijat

melahir-kan,

bayi,

dilakukan

atau
dan

ibu
satu

selama

BioKultur, Vol.II/No.2/Juli-Desember 2013, hal. 172

Dinar Angraini, Pantangan Makan Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan di Desa Bongkot
Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang hal. 167-178.

penelitian

dan

pe-ngumpulan

orang tua atau Ibu mertua dan

data berlangsung. Analisis data

dukun bayi setempat. Pantangan

adalah

penyederhanaan

makan

sebagai

upaya

dengan

cara

yang

data

dilakukan

meng-organisasi

Ibu

melahirkan

hamil
di

dan

Desa

pasca
Bongkot

cukup banyak, walaupun tidak

data, mencari pola, menemu-kan

semua

apa

disampaikan

tetapi tidak bagi mereka yang

Diawali

masih mempercayai kepercayaan

yang

pada

dapat

orang

temuan

lain.

data,

wawancara,

hasil

turun

patuhi,

temurun

dari

nenek

mereka

yang

mereka

lapangan,

dibaca

secara

ketahui dari ibu kandung atau ibu

terus-me-nerus

mertua masih melakukan praktek

dan

untuk mancari kesesuaian antara

moyang

di

catatan

kemu-dian
berulang

baik

dari

kebanyak-an

pan-tangan makan.

temuan data dengan tema.

Pantangan
meliputi

Temuan Penelitian
Berdasarkan

makanan

makan

dari

ini

golongan

hewani yakni cumi-cumi, udang,


data

yang

kepiting, daging kambing, telur

didapat di lapangan mengenai

bebek dan beberapa jenis ikan.

pantang makanan masih sangat

Ka-rena di percaya jika memakan

kental

rata-rata

makanan dari golongan hewani

mengetahui

tersebut dapat me-nyebabkan ASI

meskipun

informan

sudah

dampak dari adanya berpantang

menjadi

makanan.

in-

gatal dan sulit untuk melahirkan.

forman yang melakukan pantang

Go-longan nabati meliputi jantung

makan bekerja di sawah sebagai

pisang, re-bung, kemangi, dan

petani dan ibu rumah tangga.

terong di karenakan anak yang di

Pantangan makan yang me-reka

lahirkan akan kurus kecil, ba-nyak

lakukan

negatif

bulu, dan peranakan bisa turun,

karena mereka tidak tahu betul

dan beberapa jenis buah-buahan

apa

seperti nang-ka, nanas, durian,

Rata-rata

masih

yang

para

bersifat

mereka

lakukan.

amis,

Kebanyakan dari mereka hanya

dan

pisang

ikut-ikutan dan menuruti nasihat

menyebabkan

badan

men-jadi

karenakan
keguguran

dapat
dan

BioKultur, Vol.II/No.2/Juli-Desember 2013, hal. 173

Dinar Angraini, Pantangan Makan Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan di Desa Bongkot
Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang hal. 167-178.

mem-perlambat

proses

penyembuhan pasca melahirkan.


Jenis

makanan

sapi memiliki banyak serat yang


dapat memperlancar buang air

yang

be-sar. Sehingga tanpa diet Ibu

dianggap baik untuk dikonsumsi

tetap memi-liki badan yang ideal.

pada

melahir-kan

Selain itu sayur dan buah pun

kebanyakan dari protein nabati

juga mengandung banyak serat

se-perti bayam, daun luntas, daun

yang

papaya, tahu, tempe, dan kacang

besar

tanah.

informan

mempercayai jika Ibu hamil yang

menjelaskan bahwa manfaat da-ri

memakan pelem codot (mangga

makanan dari protein tersebut

yang di makan kelelawar kecil lalu

agar da-pat melancarkan ASI dan

jatuh ke bawah) nanti anaknya di

menghilangkan

per-caya

ibu

pasca

Menurut

bau

tak

sedap

dapat

memperlancar

pula.

Masyarakat

akan

cantik

air
juga

nantinya

atau yang sering mereka sebut

atau ganteng. Tetapi tidak ada

dengan bau anyir pada tubuh Ibu

yang

pasca melahirkan. Manfaat dari

maksut

minyak kelapa projol adalah untuk

Tetapai

jika

melancarkan proses kelahiran dan

pelem

codot

diminum

kali.

menjawab seperti itu dan sambil

Sebagian besar informan sangat

tertawa. Menurut Informan Ibu

mempercayai khasiat dari minyak

kandung atau Ibu mertua jika

kelapa

Sebagian

mengkonsumsi madu di percaya

sendiri

akan membuat calon bayi sehat

minyak kelapa projol ini, selagi

dan tidak sakit-sakitan nantinya.

sangat bermanfaat bagi ibu dan

Karena mereka percaya khasiat

juga sangat mudah di dapat. Ibu

madu yang dapat menyembuhkan

pasca

semua gejala penyakit.

seminggu

projol

informan

ini.

membuat

mela-hirkan

mengusahakan
daging

dua

hendaknya

meng-konsumsi

khususnya

daging

sapi

menjelaskan

secara

makanan
di

rinci

tersebut.

tanyai

perihal

mereka

selalu

Adanya makna simbolik pada


ma-kanan

yang

berhubungan

agar penurunanan berat badan

dengan makan-an ibu hamil dan

berjalan lebih cepat. Dan produksi

pasca melahirkan seper-ti, bayam

ASI tetap lancar, karena daging

agar hidupnya bisa adem ayem


BioKultur, Vol.II/No.2/Juli-Desember 2013, hal. 174

Dinar Angraini, Pantangan Makan Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan di Desa Bongkot
Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang hal. 167-178.

dan tidak terjadi hal-hal yang

tidak

buruk

tubuhnya.

pada

hitam

pada

ibu

hamil,

ibu

tidak

cepat

anak

lagi,

telur

makan dan makna simbolik pada

merupakan sim-bol wiji aji artinya

makanan ibu hamil dan pasca

lahir

dan

melahirkan juga terdapat adanya

merupakan harapan orang tuanya

pengobatan tradisional seperti ja-

agar

mu

kecambah,
nambah
dari

saat

bintik-bintik

rahim

bisa

ibunya

membanggakan,

Selain

dan

adanya

pantangan

daun-daunan

sebagai

kangkung arti-nya tanaman yang

pengganti obat. Mereka percaya

dapat hidup di dua alam, yaitu di

bahwa

perairan dan di daratan. Ar-tinya

dapat memberikan dampak positif

adalah agar anak yang dilahirkan

bagi ibu dan bayinya. Mereka

nanti

tangguh

mengkonsumsi tidak secara terus

dalam menja-lani kehidupan, ikan

mene-rus kurang lebih seminggu

asin karena ikan asin merupakan

dua kali dan tidak dikonsumsi

simbol

membunuh

secara terus menerus. Menurut

membunuh

dukun bayi setempat ibu hamil

menjadi

hewan

tidak

lebih

boleh

dianggap

meminum

jamu-jamuan

calon bayi-nya, belut merupakan

diharuskan

simbol

bayi

puyang yang dipercaya agar bayi

diharapkan lancar selicin belut,

di dalam kan-dungan tidak besar

makan leher ayam atau kepala

dan

ayam

kelahiran.

agar

kelahir-an

merupakan

simbol

tidak

minum

jamu

menyulitkan
Jamu-jamu

cabe

proses
lainnya

kemudahan dalam menjalankan

seperti

majakan,

kehidupan. Dipercaya bahwa jika

muda,

anton-anton

ibu

kunir, gepyok, kudu laos, dan

hamil

rajin

mengkonsumsi

anton-anton
tua,

kepala ayam maka kelak anaknya

peluntur.

selalu

yang

daun lombok dipergunakan untuk

tinggi dalam lingkungannya dan

menghilangkan rasa nyeri pada

simbol tanaman ku-nyit (kunir)

payudara

karena

melahirkan

mendapat

kunyit

derajat

yang

berwarna

Daun-daunan

jamu
seperti

pada

ibu

pasca

dan

daun

ketela

kuning di percaya akan membuat

rambak

digunakan

bayi la-hir dengan keadaan bersih

melancarkan ASI.

untuk

BioKultur, Vol.II/No.2/Juli-Desember 2013, hal. 175

Dinar Angraini, Pantangan Makan Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan di Desa Bongkot
Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang hal. 167-178.

normal berarti sewaktu ibunya


Pembahasan
Budaya
penting
makan

mengandung
mempunyai

setempat.

menjalankan budaya tarak. Tidak

kebiasaan

hanya sewaktu hamil saja untuk

masyarakat

menjalankan pantangan makan,

Kepercayaan

masyarakat

mau

peran

terhadap
terhadap

tidak

tetapi

pada

saat

pasca

makanan

melahirkan Ibu juga diharuskan

berakibat pada kebiasaan makan

untuk berpantang makan yang

serta berakibat pula pada kondisi

dapat ber-pengaruh pada ASI.

gizinya.

tentang

suatu

Bagi

antropologi

Makanan

yang

baik

kebiasaan makan sebagai sesuatu

dikonsumsi un-tuk ibu hamil dan

yang

pasca melahirkan belum tentu

sangat

menyangkut

kompleks

karena

tentang

cara

baik

juga

dalam

lingkungan

memasak, suka atau tidak suka

tempat tinggalnya. Makanan yang

serta

berbagai

baik berdasar-kan budaya pada

kepercayaan dan persepsi mistis

suatu tempat adalah ma-kanan

atau

berkaitan

yang tidak membawa dampak bu-

dengan kategori makan, produksi,

ruk pada kesehatan Ibu dan calon

persiapan dan konsumsi makanan

bayinya,

(Foster dan Anderson, 1986), Hal

tersebut mempunyai kandungan

ini terlihat pada masyarakat Desa

gizi yang cukup untuk kese-hatan

Bongkot

Ibu hamil dan pasca melahirkan.

adanya
takhayul

yang

yang

mempercayai

masih

sangat

takhayul

tentang

Adanya

meskipun

makanan

kebiasaan

makan

kebiasaan makan Ibu hamil dan

tersebut yang di pengaruhi oleh

pasca melahirkan. Para informan

gaya

mengaku bahwa jika mereka tidak

menyiapkan makanan dan apa

melakukan

yang mereka makan. Hal ini di

maka

pantangan

akan

makan,

mendapatkan

hidup

perkuat

seseorang

dengan

apa

yang

diungkapkan

Masyarakat

Anderson (1986) yaitu gaya hidup

mem-

percayai bila seorang bayi yang

bukan-lah

lahir dengan kondisi yang tidak

organik

Foster

di

musibah pada Ibu dan bayinya.


setempat

oleh

da-lam

semata-mata
yang

dapat

dan

produk
dipakai

BioKultur, Vol.II/No.2/Juli-Desember 2013, hal. 176

Dinar Angraini, Pantangan Makan Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan di Desa Bongkot
Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang hal. 167-178.

manusia untuk memperta-hankan

buruk yang tidak di inginkan tidak

hidupnya, tetapi selain itu gaya

akan

hi-dup para anggota kelompok

Fenomena tersebut sama dengan

masyarakat,

apa yang dikatakan Garine (1970)

dibentuk

secara

terjadi

pada

mereka.

budaya, misalnya bagi se-suatu

dikutip

yang akan dimakan memerlukan

menyatakan

tabu

pe-ngesahan

bijaksannaan

pembatasan

tidak

budaya

semua

makanan
dianggap

sehingga

bahan-bahan

yang

bergizi

sebagai

baik

Fieldhouse

larangan

untuk

makanan

tertentu.

(1995)

adalah

keatau

menghindari
Be-berapa

makanan.

alasan tabu adalah: tidak biasa,

Makan pada dasarnya merupakan

takut mandul, kebiasaan pribadi,

konsep

khawatir menimbulkan penyakit,

budaya

berhubungan

yang

dengan

makanan

kebersihan-kese-hatan,

yang ba-nyak dipengaruhi oleh

agama,

unsur sosial buda-ya yang berlaku

hewani. Hal ini karena adanya ke-

dalam kelompok masya-rakat itu,

yakinan

seperti nilai sosial, norma sosial

sudah

dan

yang

bagaimanapun yang terbaik ada-

berhubungan de-ngan makanan,

lah tetap mematuhi kebiasaan

makanan

yang

norma

budaya

apa

yang

diang-gap

pembatasan

larangan

dan

kebiasaan

di

sarankan

Berbagai

saran

konsumsi (Sediaoetama, 1999),

patuhi

Ibu

dilaksanakan

makan
dengan

itu
penuh

yang

terta-nam

baik dan tidak baik untuk di


Pantangan

ma-kanan

berpantang
informan

dan

orang

orang

tua

yang
makan.

tua.
di

sedang
Beberapa

mengatakan

selain

keyakinan oleh Ibu hamil dan

untuk tidak terjadi hal-hal yang ti-

pasca melahirkan karena dengan

dak di inginkan dari berpantang

me-laksanakan pantangan makan

makan juga agar tidak kualat

maka akan mendapatkan suatu

kepada orang tua.

kebaikan dan rasa aman pada diri


mereka.
jika

Mereka
mereka

meng-anggap
melakukan

pantangan makan maka hal-hal

Banyaknya

simbol

pada

makanan memperkuat apa yang


diungkapkan

Firth;

simbol

memiliki peranan penting terhaBioKultur, Vol.II/No.2/Juli-Desember 2013, hal. 177

Dinar Angraini, Pantangan Makan Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan di Desa Bongkot
Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang hal. 167-178.

dap

urusan-urusan

manusia

nabati meliputi jantung pisang,

dimana ma-nusia merekontruksi

rebung, kemangi, dan terong di

realitas

sim-bol

karenakan anak yang dilahirkan

(Dillistone, 1986), Hampir semua

akan kurus kecil, banyak bulu,

ma-syarakat, makanan berfungsi

dan peranakan bisa turun, serta

sebagai in-teraksi sosial. Makanan

beberapa

yang terbagi atas makanan yang

seperti nangka, nanas, durian dan

boleh dimakan dan yang tidak

pisang

boleh dimakan memiliki implikasi

babkan

lain,

memperlambat

dengan

yaitu

munculnya

aspek

simbolik.

jenis
karen

buah-buahan
dapat

menye-

keguguran

dan
proses

penyembuhan pasca melahirkan.


Sebagian

Kesimpulan

pasca

ibu

hamil

me-lahirkan

dan
masih

Masih adanya kepercayaan

mengkonsumsi jamu dan ramuan-

terhadap makanan yang dapat

ramuan tradisional karena diya-

mempengaruhi kesehatan ibu dan

kini

bayinya

Ibu,

di

Desa

Kecamatan
Kabupaten

Jombang

diharuskan

untuk

Bongkot

mem-perlancar

mempercepat

sehingga

penyembuhan

berpantang

melahirkan.

menjaga

Peterongan

makanan pada Ibu hamil dan


pasca

dapat

Pantangan

kesehatan
ASI

dan
proses

Ibu

pasca

melahirkan.
Adanya makna simbolik pada
ma-kanan

seperti

bayam

agar

makanan ini meliputi makan dari

hidupnya bisa adem ayem dan

golongan

cumi-

tidak terjadi hal-hal yang buruk

daging

pada saat ibu hamil; kecambah,

dan

ibu tidak cepat nambah anak lagi,

Karena

telur meru-pakan simbol wiji aji

dipercaya jika memakan makanan

artinya lahir dari ra-him ibunya

dari golongan hewani tersebut

dan merupakan harapan orang

dapat menyebabkan ASI menjadi

tua agar bisa membanggakan,

amis, badan menjadi gatal dan

kang-kung tanaman yang dapat

sulit untuk melahirkan. Golongan

hidup di perairan dan di daratan.

cumi,

hewani

udang,

yakni

kepiting,

kambing,

telur

beberapa

jenis

bebek
ikan.

BioKultur, Vol.II/No.2/Juli-Desember 2013, hal. 178

Dinar Angraini, Pantangan Makan Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan di Desa Bongkot
Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang hal. 167-178.

Artinya agar anak yang dilahirkan


menjadi

lebih

tangguh

da-lam

menjalani

hidup,

ikan

asin

merupakan

simbol

tidak

boleh

membunuh

hewan

Foster, George M. & Barbara


Gallatin An-derson, (1986),
Antropologi Kese-hatan
(terj.). Jakarta: UIPress.

di-anggap

membunuh calon bayi, belut merupakan

simbol

agar

kelahiran

bayi lancar selicin belut, makan


hulu ayam atau kepa-la ayam
ayam merupakan hewan simbol
kemudahan dalam menjalankan
kehidupan.

Dipercaya

jika

Ibu

hamil rajin mengkonsumsi kepala


ayam maka kelak anaknya selalu
mendapat

derajat

yang

tinggi

dalam lingkungannya dan simbol


tanaman
kunyit

kunyit

yang

dipercaya

(kunir)

karena

ber-warna

kuning

akan

membuat bayi

lahir dengan keadaan bersih tidak


bintik-bintik

hitam

pada

tubuhnya.

Daftar Pustaka
Dillistone, F. W. (2000), Daya
Kekuatan Simbol The Power
Of Symbols, di-terjemahkan
A.
Widyamartaya.
Yogyakarta: Karnisius
Fieldhouse, P. (1995), Food and
Nutrition,
Custom
and
Culture

Said, W. Edward (2004), Power,


politics
and
culture:
interviews
with
Edward
W.Said. Bloomsbury
Sediaoetama, A.D. (1999), Ilmu
Gizi Untuk Mahasiswa dan
BioKultur, Vol.II/No.2/Juli-Desember 2013, hal. 179

Dinar Angraini, Pantangan Makan Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan di Desa Bongkot
Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang hal. 167-178.

Profesi II, Jakarta: Penerbit


Dian Rakyat,
Swasono, M. F. (1998), Kehamilan,
Kelahiran, Perawatan Ibu
dan Bayi dalam Konteks
Budaya. Jakarta: UI-Press.

BioKultur, Vol.II/No.2/Juli-Desember 2013, hal. 180

You might also like