Professional Documents
Culture Documents
Elastisitas Permintaan Upaya Kesehatan Bi Kabupaten Ponorogo Wasis Budiarto
Elastisitas Permintaan Upaya Kesehatan Bi Kabupaten Ponorogo Wasis Budiarto
BI KABUPATEN PONOROGO
4
Wasis Budiarto*
.*
ABSTRAK
The objective ofhealth services planning is to provide the best access to health services
within the constraints of availability of resources. The accomplishment o f this abjective
requires identification of those factors most influential in determining a persons utilization
of, or demand for health services.
The objectives of this study are to measure utilization o f health services expressed
in demand for health center services, especially to determine the demand coefficient.'^
elasticity as well as the quality in connection with private services. A household survey
was conducted in this study with the household as unit .of analysis, The sample was 346
households, were taken from urban and rural areas. A multistage cluster random sample
was executed. Demand variable is represented by the frequency o f visits t o health centers
six months before investigation. Independent variables in this study are income, expenditure, education, distance, "tme and chargelcost of health services. The multiple linier
regression was conducted in this study. Regression technique also enabled us to estimate
the elasticity o f demand coefficient by transforming the data into logarithm scale,
The results o f this study show that the regression equation explains 41,36% o f
variations in the demand for health centers in urban areas and 16,82% in rural areas. The
coefficient of elasticity explained 32,33% in urban and 4,59% in rural condition, The
equation in the urban areizs show that higher education levels and,higher charges would
lower the demand for health centers ( E = - 0,1489 and - 0,2108). In the rural areas,
longer distances would lower health center demands ( E = - 0,1343). In urban areas, the
quality connection o f health center with private services is substitutables, but for rural
areas this is very small.
Insurance will influence the demand for health services. To increase total amount o f
health services demanded by families, the availability of health insurance is thus urgently
needed.
PENDAHULUAN
Puskesmas yang merupakan pusat
pembangunan kesehatan, berfungsi mengembangkan dan membina kesehatan
masyarakat serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan terdepan. Puskesmas
39
Elastisitaspermintaan
.........
TUJUAN PENELITIAN
Elastisitas permmtaan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Wasis Budiarto . . .
a.
tahun suksesnya.
e. Jarak adalah jarak antara tempat
tinggal dengan fasilitas pelayanan
kesehatan (Puskesmas/Paramedis),
yang diukur dalam kilometer.
f.
g. Biaya atau harga adalah jumlah pengorbanan untuk mendapatkan pelayanan Puskesmas/Paramedis yang
merupakan penjumlahan biaya perjalanan, biaya pelayanan yang meliputi biaya pemeriksaan, tindakari,
obat-obatan, yang dihitung dalarn
satuan rupiah.
FORMULA MODEL
Formula yang dipakai dalam rangka
menentukan besaran marginal atau koefisien regresi adalah :
Qd = a + b l x l + b2x2 + b3x3 + b4x4 +
b5x5 + b6x6
Yang dipakai untuk menentukan besaran
elastisitas adalah :
1nQd = a + El (In x 1) + E2 (lnx2) + E 3
(lnx3) + E4 (lnx4) + E5 (lnx5) +
E6 (lnx6).
...
...X6
41
Elastisitas permintaan .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .Wasis Budtarto
+ b3x3 + b7x7 +
HASIL PENELITIAN
1. Elastisitas Permintaan Puskesmas
Yang dimaksud dengan elastisitas
permintaan Puskesmas adalah persentase
perubahan jumlah pelayanan Puskesmas
yang diminta (dibutuhkan) akibat adanya
persentase perubahan variabel bebasnya.
Semua tabel dalam penelitian ini mernberikan gambaran tentang besaran marginal dan besaran elastisitas serta nilai
beta dari masingmasing besaran. Nilai
beta tersebut merupakan nilai tiap besaran, yang telah dibakukan berdasarkan
'standard of error' yang bersangkutan,
sehingga dlmungkinkan untuk membandingkan peranan nisbi antara berbagai
variabel bcbas. Elastisitas permintaan terhadap pelayanan Puskesmas secara keseluruhan dari masyarakat kota dan desa di
Kabupaten Ponorogo terlihat pada tabel
1.
Besaran maiinal
Bcsaran elastisitar
Kota
Desa
Kota
Desa
(-0,1385)
-0,0108
(-0,0400)
(-0,0142)
0,0708
(0,1041)
(-0,0830)
(0;0124)
-0,0005
(-0.0533)
0,0002
(0,0200)
-0,0006
(-0,5939)
6,9887
-0,0010
(-0,0642)
-0,0035
(-0.21 88)
-0,0002
(-0,1085)
5.6070
0,4136
0.0000
0,1682
0.0000
Pendapatan
Frng-luaran
Ptzdidikan
Ja-2
Lana
Birya
Koritanta
R2
Si-dficancy F
Kcr-rznpn : an$.
42
-0,1489
0.1 951
(--0,13833) (0,1546)
0,0223
-0,1343
(0,0303) (-0.1 181)
0,0291
-0,0139
(0,0264) (-9010S)
-0.21 08 -0,0035
(-0,5357) (-0,0349)
2,5186
1,2356
0,3233
0.1370
0,0459
0.3764
dalam Lurung adalah nilai beta (beta ma jinal dan beta dastk~tas).
Elastisitas permintaan
Elastisitas permintaan .
................ ...
Wasis Budiarto
Variabel
bebas
Kota
Puskesmas
Paramedis
-- --
- --
---
Desa
Puskesmas Paramedis
Pendapatan
Pengeluaran
Pendidikan
Jarak ke praktek
paramedis
Lama ke praktek
paramedis
Biaya ke praktek
paramedis
Konstanta
R*
Significancy F
0,1749
0,571 1
0,9785
0,0000
0,0489
0,333 1
0,9278
0,0000
Dari tabel di atas tampak sifat hubungan praktek paramedis privat sebesar
1% akan meningkatkan jumlah kunjungan
ke puskesmas kota sebesar 0,18% saja,
berarti bahwa hubungan tersebut bersifat
substitusi lemah (Es=positif). Demikian
pula yang terjadi di Puskesmas pedesaan
dengan elastisitas permintaan yang relatif
kecil, yakni sebesar 0,08. Bertambahnya
jarak tersebut nampaknya tidak merobah
masyarakat untuk tetap menggunakan
pelayanan praktek paramedis privat. Hubungan tersebut jika ditinjau dari lama
44
Elastisitas permintaan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Wasis Budiarto
PEMBAHASAN
Mengingat sumbcr dana y a n r ada terbatas, maka alokasi dana untuk berbagai
program kesehatan harus didasarkan pada
skala prioritas. Alternatif pemilihan alokasi yang rasional adalah dengan mcmberikan prioritas yang tinggi pada program
Bul. Penclit. Keschut 18 ( 1 ) 1990
dengan elastisitas yang tinggi pula. Artinya, dengan sejunilali intervensi yang
sama akan memberikan akibat yang lebih
besar.
Terdapat tiga faktor penting yang
mempengaruhi besar kecilnya elastisitas
permintaan dari suatu komoditi, yaitu
1) ke beradaan barang subsitusi; 2) jumlah
alternatif penggunaan dari komoditi, dan
3) harga relatif dari komoditi terhadap
pendapatan k ~ n s u m e n .Dalam
~
pelayanan
kesehatan kebutulian kesehatan tergantung pada 'medical assessment' yang
diberikan kepada penderita berdasarkan
standar kedokteran yang berlaku.' Jenis
perawatan yang diberikan sangat bers a n t ~ u l g pada diagnosa dan kondisi
penderita sehingga dokter bebas memutuskan jenis teknologi kedokteran yang
diterapkan dalam rangka pengobatan
tersebut. Roemer dan Shain8 mengemukakan bahwa 'the supply of beds creates
a demand for those beds' artinya baliwa
dengan menamball fasilitas kesehatan,
maka akan menciptakan permintaan
terliadap pelayanan keseliatan tersebut.
Pendapat tersebut sebenarnya tidak
selalu benar, karena dengan penambahan
fasilitas kesehatan di satu pihak, kurang
diikuti ole11 penianfaatannya, sehingga
tidak jarang ditemui fasilitas kesehatan
yang 'menganggur'.
Dari hasil penelitian di atas tampak
bahwa walaupun besaran elastisitasnya
kurang dari satu (inelastis), tetapi harus
kita perhatikan khususnya yang mempunyai besaran yang paling besar. Untuk
masyarakat kota, permintaan terhadap
pelayanan Puskesmas sedikit elastis dengan adanya perubahan biaya dan pendidikan. Meningkatnya pendidikan dan
Elastisitas permintaan . . . . .
.. ..
biaya akan menurunkan jumlah kunjungan ke Puskesmas (Elastisitas permint a a n : E = -0,15 dan -0,21). Untuk
masyarakat desa, permintaan pelayanan
Puskesmas dipenuhi oleh pendidikan dan
jarak. Tingginya pendidikan masyarakat
desa akan meningkatkan kunjungan ke
Puskesmas, dan bertambahnya jarak ke
Puskesmas akan menurunkan kunjungan
ke Puskesmas (Ed pendidikan = - 0,20
dan Ed jarak = - 0,13).
Dengan memperhatikan hasil penelitian di atas, tampaknya untuk meningkatkan cakupan Puskesmas di pedesaan,
maka strategi yang dipilih adalah meningkatkan pendidikan masyarakat dan mendekatkan pelayanan Puskesmas ke masyarakat. Memang sudah disadari oleh pelaksana program bahwa masalah pelayanan
kesehatan dewasa ini adalah masalah
.~
accessibilitas, kualitas dan b i a ~ a Dengan
demikian maka pada Repelita V masalah
yang harus dipecahkan adalah masalah
pembiayaan pelayanan kesehatan. Untuk
itu pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada masyarakat desa tidak boleh disamakan dengan masyarakat kota, karena
kebutuhan dua masyarakat tersebut berbeda keadaannya. Tuntutan pelayanan
kesehatan masyarakat kota jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan masyarakat
pedesaan, khususnya yang berkaitan dengan mutu, teknologi dan pola pelayanannya.
Sifat hubungan pelayanan kesehatan
di Puskesmas dan praktek paramedis
privat di kota adalah substitusi, artinya
nleningkatnya biaya kunjungan ke praktek paramedis akan meningkatkan kunjungan ke Puskesmas. Dernikian pula
dengan bertambahnya jarak, maka kun-
. . . . . . . .Wasis Budiarto
Elastisitas permintaan . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . Wasis Budiarto
KESIMPULAN
Dari penelitian clintas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Elastisitas permintaan terhadap pelayanan kesehatan ruskesmas secara keseluruhan m e m p ~ m y a i sifat 'inelastis' (Ed
< 1). Besaran elastisitas yan? terbesar
adalah biaya untuk masyarakat kota,
sedang di desa yang terbesar adalah
pendidikan. Meningkatnya pendidikan
masyarakat kota akan menurunkan penggunaan Puskesmas sedang di desa justru
akan meningkatkan kunjungan Puskesmas.
2. Sifat hubungan pclayanan kesehatan
Puskesmas dengan praktek paramedis
privat adalah substitusi untuk jarak-dan
biaya di daerali perkotaan, sedang di
pedesaan sifat liubungan tersebut tidak
terlalu narnpak (Es kecil). Untuk di kota,
rneningkatnya biaya kc prak tek pararnedis
Uul. Pcnelit I<cschat. 18 (1) 1990
DAFTAR RUJUKAN
1. Brotowasisto dan Ridwan Malik.,
(1 988). Pembiayaan kesehatan di
Indonesia. Majalah Kesehatan Masyarakat Inclo~lesia, tahun VII,
No. 9. Oktober.
2. Lee Kenneth dan Anne Mills, (1983).
The Economics of Health in
Developing Countries, Oxford
New York, Toronto, Oxford University Press, p. I 0 0 10 1.
3 . Newhouse Joe, (1 978). Tl~eEconomics
of Medical Care, A Policy perspective, Reading MA: Addison Wisley.
4. Leimena SL. (1 988). Arali dan Kebijaksanaan Pembinaan Kesehatan Masyarakat dalam Pelita V, Majalah
Kesehatan Masyarakat Indonesia,
Tahun XVIII, No. 9, Oktober.
5 . Leftwich Richard A. ( 1 960). The Price
Systenl and Resource Allocation,
New York, Rinehart and Winston,
p. 27.
6. Sorkin Alan L, (1 983). Health Economics: An Introduction, Second
and Revised Edition, Toronto,
Lexington Books, p. 25-44.
7. Williams, (1 974). Need as a demand
concept, in: Culyer AJ (ed),
Economics and Social Goals :
Aspect of Public Choise, Martin
Rcbertson, London.
Elastisitas permintaan
Wasis Budiarto
~ u l Penelit.
.
Kesehat. 18 (1) 1990