Professional Documents
Culture Documents
413 776 1 SM PDF
413 776 1 SM PDF
dan eksplisit. Bentuk eksplisit dari kontrak sosial adalah persyaratan legal, sementara
bentuk implisitnya adalah harapan masyarakat yang tidak tercantum dalam peraturan
legal. Pengungkapan pelaporan sosial dan lingkungan menjadi salah satu cara
perusahaan untuk mewujudkan kinerja yang baik kepada masyarakat dan investor.
Dengan pengungkapan tersebut, perusahaan akan mendapatkan image dan
pengakuan yang baik serta akan memiliki daya tarik dalam penanaman modal atau
investor dalam negeri maupun asing.
(luar negeri) baik oleh individu maupun lembaga terhadap saham perusahaan di
Indonesia. Besarnya saham diukur dari rasio atau presentase (%) jumlah
kepemilikan saham yang dimiliki pihak asing terhadap total saham yang beredar.
Serta Kepemilikan saham terkonsentrasi merupakan kepemilikan saham yang
sebagian besar saham dimiliki oleh sebagian kecil individu atau kelompok
tertentu. Kepemilikan saham dikatakan terkonsentrasi apabila dalam perusahaan
terdapat pemegang saham pengendali atau utama. Dimana kepemilikan saham
tersebut besarnya lebih dari 50% hak suara pada suatu perusahaan. Kepemilikan
saham terkonsentrasi diukur dengan menggunakan variabel dummy, yaitu
memberi skor 1 untuk perusahaan yang mempunyai kepemilikan terkonsentrasi
dan skor 0 untuk perusahaan yang mempunyai kepemilikan saham menyebar.
Variabel Kontrol
variabel kontrol dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yakni ukuran
perusahaan (Firms size) dan rasio Leverage. Untuk Ukuran perusahaan diukur
dari total aset akan ditransformasikan dalam bentuk logaritma dengan tujuan
untuk menyamakan dengan variabel lain, karena nilai total aset perusahaan relatif
lebih besar dibandingkan dengan variabel-variabel lain dalam penelitian ini.
Ukuran perusahaan dirumuskan sebagai berikut:
SIZE = log (nilai buku total aset)
Sedangkan untuk Leverage yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
ketergantungan perusahaan terhadap hutang dalam membiayai kegiatan
operasinya. Hal ini menggambarkan berapa tingkat kelebihan kewenangan yang
dimiliki oleh debtholders dibandingkan dengan shareholders. Rasio leverage
diukur dengan membagi total utang dengan jumlah ekuitas perusahaan. Leverage
perusahaan dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Total Debt
x 100%
LEV =
Equity
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Prosedur Pemilihan Sampel
Keterangan
Jumlah perusahaan yang tercatatat di BEI tahun 2011
Perusahaan sektor keuangan dan asuransi
460
(84)
Jumlah
(269)
(19)
(9)
(14)
65
N
Ukuran Dewan
Komisaris
Frekuensi Rapat
Dewan Komisaris
Proporsi Dewan
Komisaris Independen
Ukuran Komite Audit
Frekuensi Rapat
Komite Audit
Kompetensi Komite
Audit
Kepemilikan Saham
Manajerial
Kepemilikan Saham
Institusional
Kepemilikan Saham
Asing
Kepemilikan Saham
Terkonsentrasi
Ukuran Perusahaan
Leverage
Pengungkapan CSR
Valid N (listwise)
Statistik Deskriptif
Minimum Maksimum
65
11
Nilai
tengah
5,34
65
26
7,65
65
0,20
0,80
0,3835
0,10226
65
65
3
1
7
52
3,37
11,12
0,821
12,223
65
2,69
0,789
65
0,00
0,5106
65
0,87
0,0605
0,15632
65
0,71
0,1157
0,17186
65
65
65
65
65
5,64
0,3500
0,51
8,81
9,7800
0,95
0,016723
0,77
6,7922
0,844923
0,7626
Deviasi
standar
1,744
6,099
0,0693531
0,425
0,55004
1,1355892
0,08563
Pada variabel pengungkapan CSR (CSRI), semakin besar nilai variabel CSRI
berarti perusahaan lebih banyak melakukan pengungkapan item CSR. Nilai yang
terkecil adalah 0,51 dan nilai yang terbesar adalah 0,95 dengan nilai rata-rata
sebesar 0,7626. Hal ini berarti bahwa perusahaan paling sedikit mengunkpakan
CSR yang sesuai dengan pedoman GRI sebesar 51% dan paling banyak
mengungkapkan sesuai dengan pedoman GRI adalah 95%. Rata-rata
pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan adalah 76,26% sesuai dengan
pedoman GRI. Standar deviasi sebesar 0,08563 menunjukkan variasi yang
terdapat dalam indeks. Besaran indeks menunjukkan besaran pengungkapan
tanggung jawab sosial oleh perusahaan. Yakni dari sampel yang digunakan,
pengungkapan CSRI yang paling tinggi diungkapkan oleh PT Astra International,
Tbk., sedangkan untuk tingkat pengungkapan yang paling rendah dilakukan oleh
PT Hero Supermarket Tbk, dan Indosiar Karya Media Tbk.
Variabel
-1,017
-0,525
0,819
1,095
-0,030
-0,657
0,595
-0,343
1,045
4,275
6,725
0,182
(0,857)
(0,314)
(0,602)
(0,417)
(0,297)
(0,976)
(0,514)
(0,554)
(0,733)
(0,301)
(0,000)*
(0,000)*
Nilai F
11,536
Adjusted
R2
0,664
*signifikan 0,05
65
0.0000000
0.04474583
0.110
0.052
-0.110
0.884
0.415
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Tolerance
VIF
0,862
0,350
0,776
0,373
0,532
0,512
0,857
0,622
0,823
0,656
0,655
1,160
2,861
1,289
2,683
1,880
1,954
1,166
1,608
1,215
1,524
1,527
Keterangan
Non multikolinearitas
Non multikolinearitas
Non multikolinearitas
Non multikolinearitas
Non multikolinearitas
Non multikolinearitas
Non multikolinearitas
Non multikolinearitas
Non multikolinearitas
Non multikolinearitas
Non multikolinearitas
Leverage
0,828
1,207
Non multikolinearitas
10. Pengaruh
Kepemilikan
Saham
Terkonsentrasi
terhadap
Pengungkapan CSR
Hipotesis kesepuluh (H10) Kepemilikan Saham Terkonsentrasi berpengaruh
Positif terhadap luas pengungkapan CSR diterima. Kepemilikan saham
terkonsentrasi dapat mengurangi masalah konflik kepentingan antara pemegang
saham dengan manajemen. Hal ini berarti kepemilikan saham terkonsentrasi
menjadi mekanisme internal pendisiplinan manajemen, sebagai salah satu
mekanisme yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas monitoring,
karena dengan kepemilikan yang besar menjadikan pemegang saham memiliki
akses informasi yang cukup signifikan untuk mengimbangi keuntungan
informasional yang dimiliki manajemen sehingga dapat mengurangi masalah
agensi dan hal ini dapat mendorong pengungkapan CSR secara lebih luas.
11. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap pengungkapan CSR
Dalam kerangka teori agensi, apabila ukuran perusahaan lebih besar, maka
biaya keagenan yang dikeluarkan juga lebih besar. Guna mengurangi biaya
keagenan tersebut, perusahaan akan cenderung mengungkapkan informasi yang
lebih luas. Disamping itu perusahaan besar merupakan emiten yang banyak
disoroti. Sehingga pengungkapan yang lebih besar merupakan cara untuk
mengurangi biaya politis sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan
(Sembiring, 2005).Secara teoritis perusahaan besar tidak akan lepas dari tekanan.
Perusahaan yang lebih besar mempunyai aktivitas operasi yang lebih banyak dan
memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap masyarakat. Selain itu,
kemungkinan besar jumlah pemegang sahamnya yang lebih banyak akan selalu
memperhatikan program sosial yang dibuat perusahaan. Sehingga pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan akan semakin luas.
12. Pengaruh Rasio Leverage Perusahaan terhadapPengungkapan CSR
Besar kecilnya rasio leverage suatu perusahaan tidak mempengaruhi luas
pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan. Hal ini diduga sudah terjalin
hubungan yang baik antara perusahaan dengan debtholders, yang mengakibatkan
debtholders tidak terlalu memperhatikan rasio leverage perusahaan.
Hasil Uji Hipotesis
HIPOTESIS
H1
Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap
Ditolak
luas pengungkapan CSR.
H2
Frekuensi rapat Dewan Komisaris berpengaruh positif
Ditolak
terhadap luas pengungkapan CSR.
H3
Independensi Dewan Komisaris berpengaruh positif
Ditolak
terhadap luas pengungkapan CSR.
H4
Ukuran Komite Audit berpengaruh positif terhadap luas
Ditolak
pengungkapan CSR.
H5
Frekuensi rapat Komite Audit berpengaruh positif
Ditolak
terhadap luas pengungkapan CSR.
H6
Kompetensi Komite Audit berpengaruh positif terhadap
Ditolak
luas pengungkapan CSR.
H7
Kepemilikan saham manajerial berpengaruh positif
Ditolak
terhadap luas pengungkapan CSR.
H8
H9
H10
Ditolak
Ditolak
Diterima
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa
pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan yang ada
di Indonesia khususnya yang listed di BEI periode tahun 2011 dipengaruhi oleh
mekanisme Good Corporate Governance (GCG), yakni kepemilikan saham
terkonsentrasi. Hal ini dikarenakan struktur kepemilikan saham terkonsentrasi
dapat digunakan sebagai cara yang efektif untuk menurunkan biaya agensi dan
melakukan proses monitoring. Kemudian dalam teori agensi juga disebutkan
apabila ukuran perusahaan lebih besar , maka biaya keagenan yang dikeluarkan
lebih besar. Guna mengurangi biaya keagenan tersebut, perusahaan akan
cenderung mengungkapkan informasi yang lebih luas. Oleh sebab itu
pengungkapan yang lebih besar merupakan cara untuk mengurangi biaya politis
sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan (Sembiring, 2005). Sedangkan
untuk mekanisme Good Corporate Governance (GCG) yang sebelumnya di
indikasikan mempengaruhi pengungkapan corporate social responsibility namun
dalam penelitian ini tidak terbukti diantaranya ukuran dewan komisaris, frekuensi
rapat dewan komisaris, independensi dewan komisaris, ukuran komite audit,
frekuensi rapat komite audit, kompetensi komite audit, kepemilikan saham
manajerial, kepemilikan saham institusional, dan kepemilikan saham asing.
DAFTAR PUSTAKA
Alijoyo, F. Antonius. 2003. Seninar Nasional GCG. Keberadaan dan Peran
Komite Audit dalam Rangka Implementasi GCG. Surabaya.
Bayu, Bimo Aji. 2012. Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen
Laba pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Skripsi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang:
Semarang.
Boediono, Gideon SB. 2005. Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme
Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba Dengan
Menggunakan Analisis Jalur. Simposium Nasional Akuntansi 8. Solo.
Deegan, Craig. 2000. Financial Accounting Theory. McGrow-Hill Australia Pty
Limited. Australia
FCGI. 2001. Corporate Governance. (http://www.fcgi.or.id. Diakses tanggal 10
Oktober 2012)
Ghozali, imam. 2009. SPSS. Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan
Penelitian UNDIP. Semarang.
Global Reporting Initiatives (GRI). 2006. Sustainibility Reporting Guidlines.
Amsterdam.