Professional Documents
Culture Documents
Hadis Syafaat-Rasulullah Saw PDF
Hadis Syafaat-Rasulullah Saw PDF
:
( :
:
:
:
:
:
:
:
:
1
:
:
:
:
:
:
: :
:
:
)[]2113[ ]1
Syawahid Al-Hadits
: :
( :
3[)]
Artinya : Memberitahu kepada kami Ismail berkata memberi tahu
kepadaku Malik dari Abu Ziyad dari Al-Araj dari Abu Hurairoh
bahwasanya Rasulullah bersabda: Setiap Nabi mempunyai doa
yang terkabul dan aku menginginkan menyimpan doaku sebagai
syafaat untuk umatku dihari akhir.
Syarah Ulama
Perdebatan tentang syafaat nabi kepada umatnya telah terjadi sejak
dahulu dan masih berlangsung hingga sekarang. Salah satu pihak
memandang bahwa syafaat tersebut hanya untuk meninggikan
derajat bagi orang-orang beriman dan tidak melakukan dosa.
Sedangkan pihak lain juga menyatakan bahwa syafaat tersebut
berfungsi untuk menghapus dosa dan mengeluarkan orang-orang
yang telah disiksa di neraka untuk memasuki surga, sebab di dalam
hatinya pasti masih memiliki kebaikan walaupun hanya seberat biji
sawi.[7]
Dalam hadits menerangkan bahwa tidak ada yang bisa memberikan
syafaat kepada sekelompok orang yang meminta syafaat, kecuali
Rasulullah. Ketika sekelompok orang tersebut mendatangi
Rasulullah, maka Rasul segera menghadap Allah dan memohon
kepada Allah agar diringankannya penderitaan umatnya dan
memohon agar umat Beliau masuk surga. Allah pun mengabulkan
doa Rasulullah dengan rahmat-Nya dan mengampuni dosa.
Adapun syafaat Nabi tersebut berupa doa. Satu hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah menyatakan bahwa Rasulullah akan
mendoakan umatnya di hari akhir agar terbebas dari siksa api
neraka. Doa Nabi Muhammad tersebut merupakan keutamaan
Beliau atas semua nabi-nabi sebelumnya, doa itu akan diberikan
kepada keluarganya dan kepada umatnya. Ibn Bathal mengatakan
bahwa hadits tersebut merupakan penjelasan keutamaan Rasulullah
atas seluruh nabi-nabi terdahulu pada umatnya lewat doanya yang
10
KONTEKSTUALISASI
Jika kita melihat pada saat ini banyak orang yang mengaku cinta
kepada Allah, cinta kepada Nabi tetapi sebenarnya mereka tidak
mengenal siapa Allah dan siapa Nabi Muhammad. Jadi untuk
melahirkan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad kita harus
11
ANALISIS
Secara garis besar, semua umat islam meyakini adanya syafaat
yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hambanya di akhirat nanti.
Syafaat dapat berupa pelipatgandakan pahala atau balasan manusia
atas apa yang telah diperbuat di dunia. Syafaat juga diartikan
sebagai keringanan atau dihapuskannya dosa bagi orang-orang
yang telah melakukan kesalahan di dunia juga syafaat berarti
keluarnya orang-orang yang berdosa besar dari neraka suatu saat
kelak.
Suatu paham mengartikan bahwa syafaat itu diberikan kepada
orang-orang yang telah melakukan dosa besar. Dosa besar yang
semestinya menerima azab, akan tetapi mereka terbebas dari azabNya, juga diberikan kepada orang-orang yang diridhai-Nya
sebagaimana dalam firman Al-Anbiya ayat 28. Itulah menurut faham
Asyariyah.
Kaum Mutazilah berpendapat bahwa syafaat Nabi hanya untuk
menambah derajat dan pahala bagi orang-orang mukmin,
sedangkan al-Zamakhsyari mengemukakan bahwa syafaat itu tidak
bisa diberikan kepada para pelaku maksiat dengan alasan bahwa
12
tidak ada orang yang bisa menanggung hak orang lain, baik dengan
melakukan apa yang semestinya dijalankan orang lain ataupun
membebaskan orang lain dari kewajibannya. Maka dari itu syafaat
hanya berlaku dalam pengertian menambah anugerah yang telah
diberikan Allah.[8]
Menurut kami syafaat diberikan kepada orang-orang yang diridhoi
oleh Allah. Diridhoi disini dimaksudkan bahwa seluruh orang, baik
yang melakukan dosa besar maupun kecil, jika ia diridhoi oleh Allah
mendapatkan syafaat Nabi Muhammad, maka ia akan
mendapatkannya. Ini seperti yang tertera dalam Al-Quran surat alAnbiya ayat 28.
Syafaat juga bisa diartikan menjadi tiga. Pertama Syafaat Nabi untuk
didunia. Ini ditandai oleh hadis yang menerangkan suatu ketika Nabi
didatangi seseorang yang mengalami kebutaan. Lalu orang tersebut
meminta kepada Nabi Muhammad untuk mendoakannya agar
disembuhkan dari penyakitnya. Lalu setelah beberapa saat, penyakit
orang itu sembuh. Lalu syafaat Nabi di padang mahsyar yang
dinamakan syafaat al-Qubra, yaitu safaat ketika umat manusia
memikirkan nasibnya sendiri, kecuali nabi Muhammad yang
memikirkan umatnya. dan syafaat Nabi setelah masa peritungan
yang dinamakan dengan syafaat al-Udma, yaitu syafaat yang
diberikan setelah manusia dihisab amal kebaikannya. Perhitungan
amal tersebut sesuai dengan amal perbuatannya di dunia. Bagi
orang-orang yang dimasukkan oleh Allah ke neraka karena dosadosa besar mereka didunia, kelak akan dikeluarkan oleh Allah
melalui syafaat Nabi. Keluarnya ahli neraka tersebut disebabkan
mereka masih mengesakan Allah dan meninggal dalam keadaan
mumin walaupun hanya tersisa dalam hatinya kebaikan dari iman
seberat biji sawi.
13
KESIMPULAN
Kita sebagai Umat Nabi Muhammad dituntun untuk selalu mengikuti
ajaran-ajaran Beliau. Mencintai Nabi Muhammad tidak hanya
dengan mengikuti ajarannya saja, tetapi juga dengan cara
bershalawat atas Beliau. Betapa cintanya Rasul kepada umatnya, itu
ditandai dengan adanya pemberian syafaat Rasul kepada umatnya
besok di hari kiamat.
Syafaat Nabi untuk umatnya terdiri dari syafaat didunia, syafaat Nabi
di padang mahsyar yang dinamakan syafaat al-Qubra, dan syafaat
Nabi setelah masa peritungan yang dinamakan dengan syafaat alUdma.
Kita semua percaya bahwa amal shaleh yang kita lakukan jauh lebih
sedikit dari amal salah yang sering kita perbuat. Oleh karena itu,
karena kasih-Nya kepada kita, Allah memberikan wewenang kepada
rasul untuk memberi syafaat. Alangkah bahagianya kita jikalau
mendapatkan syafaat Rasul besok di hari akhir.
[1] Shohih Bukhari[3162]
Shohih Muslim juz I(Beirut. Dar al-Fikr.tt) hlm 127-29. A-Tirmidzi,juz IV, hlm 43-45
[2] Syekh Ahmad Hijaazi; Drs. Sofyan Suparman (penerj.), Al-Majalisus Saniyyah: SyarahHadis Arbain
Nawawi, (Bandung: Trigenda Karya, 1995), hlm: 550-552.
[3] Sohih Bukhari.
[4] Syekh Hafizh Hakami, 200 Sual Wa Jawab Fi Al-Aqidah Al-Islamiyah (terjemahan: Asad Yasin),
Jakarta: Gema Insani, hlm.150
[5] Departemen Agama RI, Al Quran Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka, Banten: PT Kalim, hlm.432
[6] Departemen Agama RI, op.cit., hlm. 312
[7] Untung Tri Wanarso, Skripsi: Hadis-Hadis tentang Syafaat (Studi Maanil Hadis), 2004.
[8] Al-Zamakhsyari, al-Kasyaf, Jilid I, (ttp: Intisyarat Aftab Tamran, tth). Hlm. 214-215, 291.
14
15
: . :
. :
siapa yang melewatiku, dia akan minum di telaga itu, dan barang
siapa yang berhasil minum darinya, niscaya dia tidak akan merasa
haus selamanya. Sungguh, beberapa kaum akan berusaha
melewatiku. Aku mengenal mereka dan mereka mengenaliku.
Kemudian dipisahkan antara aku dengan mereka. Nabi n berkata,
Aku katakan, Sesungguhnya mereka dari golonganku! Dikatakan
kepadaku, Sesungguhnya kamu tidak mengetahui apa yang mereka
ada-adakan sepeninggalmu! Aku katakan, Amat jauh (telagaku)
bagi orang yang mengubah (agamaku) sepeninggalku. (HR. alBukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah z, Nabi n bersabda,
: .
16
Warna airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis
daripada madu. Dua pancuran yang bersumber dari sungai surga
(al-Kautsar) yang mengalirinya: satu pancuran dari emas dan
pancuran lainnya dari perak. (HR. Muslim dari Tsauban z)
b. Rasulullah n juga bersabda,
19
: . :
: .
:
21