Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 4

Industry | Update

13 July, 2012

Office of Chief Economist

Volume 14, Juli 2012


Quote of the Week

News

  
  

  


 
  

 


  

  

  

Bambang Brodjonegoro
Head of the Fiscal Policy Office
Ministry of Finance, Indonesia

Oil Daily Price


(USD/barrel)

Z[V
ZZV
ZVV
YV
XV
WV
UV
\ ]^_
ZV

`ab _
ZV

cde_
ZZ

\ ]^_
ZZ

`ab _
ZZ

cde_
Z[

\ ]^_
Z[

Sumber : Bloomberg

jng
jmg
jlg
jkg
jjg
jgg
ig
hg
fg
o pqr
jg

Coal Daily Price


(US$/Ton)

tu r
sjg

wxr
vjj

o pqr
jj

tu r
sjj

wxr
vjk

Sumber : Bloomberg

Nickel Daily Price


(USD/metric ton)

}zzzz
|{zzz
|zzzz
y{zzz
yzzzz

~ 
yz

yz

Sumber : Bloomberg


yy

~ 
yy

yy


y|

~ 
y|

  

 !  "#$ %! &'()!


#* '+ '! *'( '!  #,!& $&!* &'(
- ./01 # %(')! * ! * $&!* -+!*#1 ' ')
# )&") #!  #( &)!2 3%!  "#$
#!)4
'
&!(*
#*
#""%
! '* )&! ./0 "*! #! '% !**!$ )%!$ 4&*
&'( )" 5)) (6 7#!) - 5871
"'" (9 587:
'+#! ;;(") $"&"& +% #!##!&! ")"
('&!(* ./0 &!& ;&$
% ): $!%%
 6) < !% )( ;% #! *" %!2
1
=
  ) ! &(  ")"& )!#  % !*
$ ')!&!'&! #*
'%*(* *( >$ :
?*! ) =! "
**"!
!&  !&!& -"&!&& )(
:
1
"&!&& 2 ) !
 !*!$
"%%" '&)! #!

' !)$ )!) () =()* 0@
#(&! &%!
 A
(')( +%  $!& '# BC DE2 ?'")"& ' !)$
)&")  !) #% &+ !,&)&! +%
$"& #!&!' '&(2 .!)" F#* >!+ # G&
3" !:
%"!
'!$+
 %
&!$
*"
 ")"&
& #' () '%*(* *(
>$
!! 
&!$ #!$&2 H " #!!+
%)
&*$ () !! !& &% #!'")"&
'# $! )$" !! &$!%% '(#"&! !+ # %& #!
*( !! )!# )"& ""2
0 %( I! 0(' )& ! '( !+  "*! D F"*! BC DB
A

#!'(+&!
#(% $%
!+ #"!  *! 
*,* IJK DCC ' * #* "" 4)" &)" "* 
#'2 = '"" $% !+ &) !! #!
"*! '(#"&!+ *'%9*'%
!+ #! 
A
&)*$ % )&") $)! '(#"&!  '%2
&( !+ #! *'%  #!'! ;'!

A
B:L < ") * ' $! # #')
%%)! &"''*+
!+ +% &*  !! &* #! 2 ?&') I!
A
0('
*"  %(
!+ )$#'  
A
#((% ! $% !+ #"!2 H ": &
! $%
&!$  %)"% '# %! 
&'(&  )$#' &&!  %( )&")2
A
0
.
J
  *" )" >)! %! # "  +
>!* H( ( E =$" BC DB ))% !%) H!*!

= $ >!* #!'! #')
 !;" ' ")"&
$""% <  - /?1 &&*2 M!* ?)" ?( !&! N . :

A
O
+) '!$+ &"#$ #') #) & )
))% '"&$ ') % +% )*$
*"
' ")"& /?2  +") #! J"*4&! =%$ &!)

A
BE !" (% $!*% '<   PL '"&$
/?2 J ) #! J"*4&! =% DQ
*"
:

'"&$ *" /? )$#' DD !" +4+2

!$+
 !)  !)$ &!+
,!&! )"


)&")2 /!*!!&&! $"& < * ))'! < % %(
'< 2 R'*%!: '!$ '"&$ < "% &!$ #!! 
*" BCS % #!!T! %&'( 4 )!*2

Volume 14 , Juli 2012

Industry Update

Industri Gas (Shale Gas)


"# $%%  &'# ()(*

Sumber: Kementerian ESDM

    !

Sumber : Kementerian ESDM, BSAPIIE, ITB 2012

+#, -#. ! -##  

Sumber : http://blogpreston.co.uk/

 Polemik harga gas domestik hingga wacana pemerintah untuk


melakukan impor gas merupakan sebagian kecil dari
permasalahan gas nasional. Produksi gas dan kebijakan
perdagangan gas yang dianggap kurang berpihak pada
kebutuhan domestik menjadikan terjadinya gap antara supply
dan demand di pasar gas domestik. Data yang dirilis
Kementerian ESDM menyebutkan saat ini Indonesia mengalami
kekurangan pasokan gas, dimana produksi gas adalah 7.583,1
mmscfd sementara permintaan 7.808,3 mmscfd. Sehingga ratarata pada 2012 terjadi excess demand sekitar 225,2 mmscfd.
Dari total permintaan 7.808,3 mmscfd tersebut diatas 3.433,5
mmscfd (44%) dialokasikan untuk ekspor dan sekitar 4.374,8
mmscfd (56 %) untuk domestik.
 Untuk memenuhi kebutuhan gas domestik yang terus
meningkat salah satu potensi gas non-konvensional Indonesia
yang jumlahnya cukup besar dan potensial untuk dikembangkan
   

) adalah shale gas. Shale gas atau
selain CBM ( 
gas serpih adalah bentuk gas yang terdapat pada serpihan
batuan induk. Pada kasus batuan induk yang mengandung
material organik pada kedalaman diatas 6000 kaki, tekanan
sekitar batuan induk cukup besar sehingga gas yang berada
dalam serpih tidak mampu keluar karena sifat serpih yang tidak
memiliki pori-pori sebesar batuan pasir.
 Teknis produksi pada shale gas tidak difokuskan untuk mencari
reservoir, perangkap, jalur migrasi atau lapisan penutup gas.
Namun langsung pada struktur batuan induk (shale) yang
berkualitas dan mengindikasikan gas, kemudian dilakukan
pemboran dan fracturing (perekahan lapisan batuan dengan
pompa hidraulik bertekanan tinggi) kemudian gas dapat
diproduksi. Meski metoda ini relatif baru dikembangkan di
lapangan Newark East, North-Central Texas (Barnett Formation)
namun perkembanganya cukup pesat. Saat ini telah dibor lebih
dari 2,340 sumur dengan rata-rata kedalaman 6,500 kaki dan
 


produksi kumulatif lebih dari 3,7 TCF ( 

) atau

 

lebih dari 1 BCF ( 

) perhari sehingga menjadikan
wilayah ini sebagai lapangan gas terbesar di Amerika Serikat.
 Keberhasilan Amerika Serikat dalam melakukan eksploitasi shale
gas ternyata menarik kegiatan pencarian gas di Indonesia, hal ini
cukup beralasan sebab sebagai salah satu produsen gas terbesar
di kawasan Asia Tenggara, Indonesia memiliki potensi shale gas
yang cukup besar. Potensi shale gas Indonesia diperkirakan
sekitar 574 TCF. Lebih besar jika dibandingkan CBM yang
mencapai 453,3 TCF dan gas bumi sebesar 334,5 TCF.
Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan Kementerian
ESDM, hingga saat ini terdapat 7 cekungan di Indonesia yang
mengandung shale gas dan 1 berbentuk klasafet formation.
Cekungan terbanyak berada di Sumatera yaitu berjumlah 3
cekungan ; Baong Shale, Telisa Shale dan Gumai Shale.
hal 2

Industry Update

Volume 14 , Juli 2012


     
 



Sumber : Ditjen Migas


  



     

Sumber : Ditjen Migas




 " 


 
#


$


Sedangkan di Pulau Jawa dan Kalimantan, shale gas masingmasing berada di 2 cekungan serta Di Papua, berbentuk klasafet
formation.
Hingga saat ini Kementerian ESDM telah menyetujui empat
proposal permintaan studi bersama (joint study) pengembangan
shale gas, dengan target penandatanganan kontrak
pengembangan shale gas pertama paling lambat dapat
dirampungkan tahun ini. Ke empat proposal itu berasal dari PT
Pertamina (Persero) dan konsorsium Pogi-PT Bukit Energy di
Sumatera bagian utara, konsorsium Central Sumatera EnergyIndrillco Bakti di Sumatera Tengah, dan konsorsium PT MIT Ivel
Geoscience-Central Sumatera Energy di Sumatera bagian
tengah. Disamping empat perusahaan, Dirjen Migas juga sudah
menerima 37 proposal pengembangan shale gas lainnya. Dalam
melakukan joint study 4 investor akan bekerja sama dengan
lima perguruan tinggi yang telah ditunjuk pemerintah.
Untuk mendukung pengembangan gas non konvensional
termasuk CBM dan shale gas, pemerintah telah mengeluarkan
Permen ESDM No 5 Tahun 2012 tentang Tata cara Penetapan
dan Penawaran WK Migas Non Konvensional. Dalam aturan
tersebut, antara lain ditetapkan bahwa pengusahaan migas non
konvensional tunduk dan berlaku ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang kegiatan usaha migas, meliputi
kegiatan eksplorasi migas non konvensional dan eksploitasi
migas non konvensional. Khusus untuk pengembangan lapangan
shale gas syarat dan ketentuan pengembangannya akan dibuat
lebih menarik terutama terkait skema PSC (production sharing
contract) sekitar 65% untuk pemerintah dan 35% kontraktor.
Bagi hasil untuk pemerintah bisa diturunkan lagi bila lapangan
shale gas tersebut lebih marginal dan lebih sulit, selain itu
insentif dalam bentuk cost recovery yang tidak akan dibatasi
dan kemungkinan PSC kontrak diatas 30 tahun.
Ketua Umum Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia, menilai
bagi hasil bagian pemerintah dan kontraktor yang diusulkan
pemerintah masih kurang menarik bagi investor. Apalagi untuk
mengembangkan shale gas dibutuhkan investasi sekitar 4-6 kali
lipat lebih besar dari sumur gas konvensional biasa yang bernilai
USD 3-6 juta per sumur. Selain itu ketersediaan infrastruktur
gas akan sangat penting mengingat keterbatasan infrastruktur
distribusi masih menjadi kendala utama dalam memenuhi
kebutuhan gas domestik.
Meski landasan hukum pengembangan gas nonkonvensional
telah diterbitkan, namun diperkirakan produksi shale gas
nasional baru dapat dilakukan 10-15 tahun mendatang. Hal itu
karena dibutuhkan waktu yang lama dari proses kajian bersama

(  ), survei umum kondisi lapangan mengenai potensi
dan lokasi wilayah kerja, lelang wilayah kerja, penentuan
kontraktor, hingga masa eksplorasi dan eksploitasi.

Sumber : Kementerian ESDM

hal 3

Industry Update

Volume 14 , Juli 2012

Commodities Price Movement


*+,,+-./.01

23./

451/ 67.809

Oil - London Exchange


Oil - New York Exchange
Coal
Aluminum
Copper
Nickel
Tin
Gold
Platinum
Pulp
Rubber
Palm Oil
Soybean
Cocoa
* Closing date:7/12/2012
Source: Bloomberg

USD/barrel
USD/barrel
USD/metric ton
USD/metric ton
USD/metric ton
USD/metric ton
USD/metric ton
USD/troy oz
USD/troy oz
USD/ton
USDcents/pound
USD/ton
USD/bushel
USD/metric ton

:+:

100.45
86.08
88.05
1785
7555
15885
18530
1571.95
1409.8
781.03
201.39
1005
15.46
2376.6

;/-

3.3%
3.3%
-2.9%
-3.0%
2.2%
-7.6%
-5.5%
-2.4%
-3.1%
-0.4%
-7.2%
1.5%
14.8%
5.0%

-6.6%
-12.9%
-20.9%
-9.4%
-0.6%
-13.0%
-2.1%
0.5%
0.7%
19.8%
-3.2%
-3.4%
26.8%
10.8%

;+;

-13.7%
-11.6%
-26.9%
-21.4%
-21.7%
-31.2%
-29.5%
0.3%
-18.7%
-15.1%
-16.8%
-6.5%
15.3%
-23.3%

Composite Index Performance


  

  

Office of Chief Economist


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Phone: 62-21-5245557
Fax: 62-21-5210430
! "#$%$&'

Agricultural Index

Mining Index

Basic Industries & Chemical Index

Miscellaneous Industries Index

Destry Damayanti
Consumer Index

( %) '

Faisal Rino Bernando


M. Ajie Maulendra
Nadia Kusuma Dewi
Ahmad Subhan
Sindi Paramita

Property & Real Estate Index

Infrastructure, Utilities, and


Transportation Index
Trade, Service and Investment Index


  
7/12/2012
7/5/2012
6/28/2012
7/12/2012
7/5/2012
6/28/2012
7/12/2012
7/5/2012
6/28/2012
7/12/2012
7/5/2012
6/28/2012
7/12/2012
7/5/2012
6/28/2012
7/12/2012
7/5/2012
6/28/2012
7/12/2012
7/5/2012
6/28/2012
7/12/2012
7/5/2012
6/28/2012

   
2358.687
2327.333
2185.207
2023.424
2148.571
1977.066
430.54
445.535
419.641
1208.031
1274.365
1202.893
1518.49
1538.691
1484.693
278.158
283.805
270.181
801.919
798.519
769.065
673.029
689.786
654.835

Source: Bloomberg, Jakarta Stock Exchange


Disclaimer
Published by PT Bank Mandiri (Persero) which regulated by Indonesian Banking Regulatory. This document is for information purposes only. The information
and opinion in this document has been obtained from sources believed reliable, but no guarantee is given regarding its accuracy or completeness and it should
not be relied upon as such. All opinion expressed here may not necessarily be shared by all employees within Bank Mandiri and its group and are subject to
change without notice. No part of this document may be reproduced in any manner without written permission of Bank Mandiri. Additional information is
available upon request.

hal 4

You might also like