Professional Documents
Culture Documents
Biliary System: Otje Hudaja, DR., SPB Roys Pangayoman, DR., SPB
Biliary System: Otje Hudaja, DR., SPB Roys Pangayoman, DR., SPB
Biliary System: Otje Hudaja, DR., SPB Roys Pangayoman, DR., SPB
SYSTEM
Otje Hudaja, dr., SpB
Roys Pangayoman, dr., SpB
SISTEM BILIARIS
KELAINAN :
Batu
Pigmen Asia
Kolesterin Barat
Campuran
Infeksi / radang
Cholecystitis Acuta Calculosa
Cholecystitis Acuta Acalculosa
Tumor
Trauma
Kelainan Kongenital
Pemeriksaan Penunjang
batu, cacing,
tumor
Yang dapat diukur :
besar V. fellea, batu, CBD
Radiologi
X-photo polos
abdomen(RUQ)
Cholangiocholecystografi : per-os /
I.V
Kontraksi v. fellea p.p
dapat dinilai
Sudah tak dilakukan lagi
Endoscopic Retrograde
CholangioPancreatography
(ERCP)
Bila ada :
Icterus
Bilirubin , Alkali fosfatase
Pada USG ada
Choledocholithiasis, CBD
melebar
Percutaneus Transhepatic
Cholangiography (PTC
PTCD)
Bila
ERCP gagal
Bila saluran tidak melebar
sulit
C.T Radionuclide Scan
MRC (Magnetic Resonance
Cholangiography)
Menurut klinisnya
Batu tanpa gejala (asymptomatic
gall stones)
Batu empedu dengan gejala
Letak batu
Dlm kandung empedu =
Cholecystolithiasis
Dlm Ductus Cysticus =
Cysticolithiasis
Dlm Ductus Choledochus =
Choledocholithiasis
Dlm Ductus Hepaticus =
Hepatolithiasis
Klinis
Kolik di RUQ yang
menjalar ke belakang /
ke bahu kanan
beberapa menit
beberapa jam
Differential Diagnosis :
Ulcus duodeni
Gastritis
Hiatus hernia
Pancreatitis
Infarc jantung
Hiatus hernia + Reflux
esofagitis + Cholelithiasis =
BERMANS Syndrome
Cholelithiasis :
Chole = empedu, lithiasis =
batu
Chole cysto lithiasis
Cysticolithiasis
Choledocholithiasis
Hepatolithiasis
Faktor Predisposisi :
Fatty
Female
Forty
Fertile
Familiar
Patogenesis :
Umum : 5F, obesity,
diabetes, gravid
Lokal : bendungan,
peradangan
Dapat dibedakan
Silent stone
Cholecystolithiasis Non
Complicata
Cholelithiasis Complicata
Batu di :
Collum
V. fellea
D. Cysticus
D. choledochus
Ampulla Vateri
Kolik Empedu
Sakit di bawah
Arcus Costarum
dextra
Menjalar ke bahu
kanan
Muntah
Tidur tak bergerak
Tangan menahan
daerah yang sakit
Krisis 8 jam
Subfebrile
Icteric
Dark urine
Pain
Cholecystitis acuta
Nyeri hebat, menjalar,
menetap tegang
Febris (38 38.5 C)
Leukositosis (12.000
15.000)
Murphys Sign : inspirasi
dalam sambil dipalpasi,
inspirasi akan berhenti
V. fellea teraba
Sub icterus, urin coklat
Terapi
Cholelithiasis kolik Cholecystitis acuta
- Diet ketat puasa
* Puasa
- Infus
- Spamolitika
- Analgetika
- Kompres Hangat
- Operasi
(Cholecystectomy)
elektif
Cave : Alkaloid
menutupi gejala ,
menimbulkan spasmus
M.sphincter Oddi
*
*
*
*
Infus
Spasmolitika
Analgetika
Kompres dingin
saat menunggu
operasi
- Operasi cito early
surgery
(emergency
semiemergency)
- Antibiotika
Acute Acalculous
Cholecystitis
Etiologi tidak jelas
Combustio luas
Major trauma
Pasca bedah
fever Typhoid
Mary, carrier (koki di New
Tork, wabah)
Terapi :
Semiemergency
emergency surgical
treatment
Perioperative
Cholangiography !
Broad spectrum
antibiotic
Anaerob
Pemeriksaan :
USG : hepar, V.fellea,
sal. bilier,
pancreas
Lab : bilirubin,
alkalifosfatase,
amilase, lipase
ERCP : (Endoscopic
Retrograde Cholangio
Pancreatography)
Indikasi =
Bila ada kenaikan dari
bilirubin & alkali fosfatase
beserta kelainan faal hati
lainnya
Bila dari USG terlihat
adanya distensi
D.Choledochus atau ada
choledocholithiasis
Pemeriksaan lainnya :
Oral / IV Cholecysto
cholangiography dulu
Percutaneus
Transhepatic
Cholangiography
(THC, PTC)
Radionuclide Scan
(HIDA Scan)
Komplikasi :
Cholecystitis Chronica /
Komplikasi Cholelithiasis
Contracted Gallbladder
Porcelain Gallbladder
Terapi batu
empedu
secara umum
Medikamentosa :
per-os tidak
dianjurkan
Chenodeoxycholic Acid
Indikasi :
Batu kolesterol
radioluscent
Batu < 2 cm
Risiko tinggi / menolak
operasi
V.fellea pada oral cholecystography harus tampak
Kerugian :
Memerlukan
waktu
yang lama bulan
tahun
Residif (V.fellea +
-itisnya tetap)
Tidak untuk semua
batu, KI : kasus akut
Lysis Perkutan
Transhepatik
MTBE (MethylTert
ButhylEther)
E.S.W.L (Extracorporeal
Melalui ERCP
Untuk batu di CBD
(Choledocholithiasis)
Batu diangkat dgn
basket, Fogarty Catheter
Batu dihancurkan dgn
laser, tek. hidrolik.
(memerlukan Babyscope
yang dimasukkan ke CBD)
Operasi
Open
Laparoscopic
(minimally invasive
surgery)
Cholecystectomy:
Pengangkatan V.fellea
untuk :
Cholecystolithiasis
elektif
Cholecystitis Acuta cito
early surgery
Tumor, Trauma
Choledochotomy
terutama untuk batu
(Choledocholithiasis)
Anastomosis
BilioDigestive
(CBD Stone)
Penyakit
-Cholecystolithiasis
tanpa keluhan
-Keluhan jelas
-Cholecystogram
-Hydrops V.fellea
-Cholecystitis acuta
-Empyema V.fellea
-Perforasi V.fellea
Choledocholithiasi
s
Bila V.fellea tak
nampak pd ERCP
Indikasi
op
-Relatif /
ada
Tindakan
Elektif
Elektif
-Ada
Elektif-Ada
secepatnya
-Ada Abs Elektifsecepatnya
-Absolut
Cito, early
-Absolut
surgery
Secepatnya cito
-Ada
Elektif, segera
Pemeriksaan
Intraoperatif
Cholangiografi memakai C-
Arm
Cholangiomanometry
Stenosis
Kecepatan
aliran < 12 ml
/ men ( papilla<N)
Tekanan dalam CBD > 15
Choledochoscopy
USG
Terapi Bedah :
1.Cholecystectomy
konvensional
laparoskopik
Indikasi umum:
Cholecystolithiasis
Cholecystitis
A. Persiapan
Prabedah
Lab pemeriksaan darah
Obat-obatan :
operasi
Pembersihan daerah operasi :
pada hari op
Yang dicukur hanya daerah
perut atas dan pada
laparoscopic cholecystectomy
juga di sekitar umbilicusnya.
Rambut pubis tidak perlu
dicukur
B. Prosedur
Pembedahan
Narkose : narkose
umum
(E.T.N)
Pemasangan pipa
lambung, kateterisasi
tidak mutlak
Sayatan kulit :
A. Konvensional :
Subcostal
Transrectal
Mediana
Horizontal
B. Laparoskopik : 4 Pforte 3
2
Standar utama : D.Cysticus &
elektrolit biasa
Mobilisasi secepatnya
Obat-obatan
Analgetika
Antibiotikum tidak
mutlak
2. Choledochotomy
Indikasi :
- Bila dicurigai /
terbukti
ada
choledocholithiasis
- Adanya distensi
D. Choledochus
- Icterus
dengan cholecystectomy,
hanya pada choledochotomy
disertai pemasangan T-Tube.
Pengangkatan T-Tube
(setelah hari ke-4 diklem)
bila cholangiografi per T-Tube
nya baik (6 hari 1 bulan)
koreksi
Setelah 4 hari T-Drain diklem &
ditinggikan
keluhan
cholangiografi
melalui T-Drain
Bila aliran ke
duodenum (+) TDrain dicabut
setelah 6 hari 1
Trigonum Calot
85%: cabang kanan
dari A. hepatica
di dorsal dari
D. hepaticus
Terapi Operatif
Cholecystolithiasis
Pendahuluan
Tindakan operatif dapat
dilakukan pada :
1. Vesica fellea
2. Saluran saluran
Empedu
Indikasi operasi :
Kelainan bawaan
Batu empedu
Peradangan
Perforasi / nekrosis
Tumor
V.fellea
Kompresi dari luar
Sumbatan karena parasit
Komplikasi setelah operasi :
Early : perdarahan,
fistel,peritonitis
Late : sisa batu, stenosis
papilla, sisa (puntung)
D.Cysticus / V.fellea yang terlalu
Kolik
Cholecystitis chronica
Fistel biliodigestive
Striktur Papilla /
D.Choledochus
Tumor
Pada penderita
cholelithiasis tanpa gejala
yang jelas dan fungsi
V.felleanya baik, maka
indikasi operasi harus
ditetapkan dengan hatihati
Penderita cholelithiasis
dengan keluhan
Resiko operasi :
Resiko operasi tergantung
pada :
Penyakitnya
Luasnya proses patologis dan
akibat patofisiologisnya
Jenis tindakan
Letalitas Cholecystectomy
Anestesi
Dengan anestesi umum
(intratracheal narcose)
Pada saat cholangiografi
diperlukan muscle
relaxant agar terjadi
apnoe ketika akan
diambil foto dokumentasi
(X-photo / polaroid)
Tindakan Diagnostik
Intra-operatif
1.
Cholangiografi
intraoperatif (Mirizzi
1931)
Keuntungan :
1. Dapat mendiagnosis ada
atau tidaknya gangguan
aliran pada saluran
extrahepatis pada gejala
sumbatan dengan etiologi yg
2. Dapat mendiagnosis
adanya kelainan anatomis
3. Dapat mendiagnosis dan
menentukan letak dari batu,
tumor, striktur
4. Dapat mendiagnosis
adanya gangguan passage
(kombinasi dgn manometri)
5. Sebagai kontrol setelah
batu diangkat
2. Cholangiomanometri
Fungsinya untuk menilai
fungsi dari papilla.
Tekanan dalam V.Fellea :
normal < 25 cmH20
Tekanan dalam D.
Choledochus :
normal < 15 cm H20
Cholangiometer dapat
mengukur :
1. Kecepatan aliran (besarnya
Papilla)
2. Tekanan
3. Cholangioscopy
(Bakes 1923, Wilaegans
1953)
Indikasi :
1. Bila hasil pemeriksaan lain
Cholangioscopy dianjurkan
pd situasi sbb:
1. Sebagai kontrol setelah
choledocholithotomi
terutama bila batunya
banyak dan kecil
2. Kontrol D.Hepaticus bila
cholangiogram tidak jelas
Kontra indikasi :
Bila saluran empedu
normal / kecil
Pancreatitis (juga yang
baru saja sembuh)
Bila anatomis sulit
(hepar yang sangat
besar)
1882)
Cholecystostomy (Bobbs
1867)
Cholecystolithotomy
(Bobbs 1867, Meredith
1883, Courvoisier 1884)
I. Cholecystectomy
Termasuk tindakan yg sangat
banyak dilakukan oleh Fak.
Adbominal Chirurgi. Dapat
merupakan tindakan yang
sangat mudah sehingga baik
untuk residen bedah dan
dapat juga menimbulkan
derajat kesulitan yg paling
tinggi dalam abdominal
chirurgi
Indikasi :
Semua penyakit batu
empedu dgn
komplikasinya
Cholecystitis acuta /
chronica dgn / tanpa batu
TBC V.Fellea,
cholecystitis typhosa
Gangguan
pengosongan V.fellea
yg meradang maupun
tidak, dgn / tanpa batu
Perforasi V.fellea dgn
peritonitis
Tumor
Trauma
Sayatan-sayatan
1. Sayatan Vertikal :
1. Transrectal
2. Sayatan Miring :
1. Sayatan Courvoisier
Teknik operasi
Pengangkatan v.fellea
dapat secara :
1. Retrograd
(cysticofundal)
2. Antegrad
(fundocystical)
Setelah preparasi
D.cysticus, D.cysticus
disayat sedikit untuk
memasukkan sonde agar
dapat dilakukan
cholangiografi &
cholangiometri.
Setelah pemeriksaan
selesai baru D. cysticus
dan A.cystica diligasi &
Komplikasi :
Intraoperatif
1.
Trauma dari
saluran empedu &
pembuluh darah
Untuk menghindarkannya :
1. Teknik operasi yg baik /
teliti (preparasi yg baik)
kemungkinan adanya
variasi anatomis
2. A.cystica diligasi lebih
dulu
3. Cholangiografi melalui
v.fellea / D. choledochus
2. Post Operatif
1. Rembesan empedu
2. Fistel
3. Cholaskos,
peritonitis
4. Pancreatitis
5. Pseudo-gallbladder
(regenerat)
batu, empyema
6. Icterus
sangat
7. Oliguri, anuri
8. Thrombosis /
emboli
jarang
II. Cholecystostomy
Sekarang hampir tidak
dilakukan lagi, hanya
pada kasus emergency,
orang tua, K.U. buruk.
Kemungkinan recidif
sangat besar
dapat menimbulkan
keluhan tetapi tidak ada
hubungannya dengan
operasi
(cholecystectomy) :
Cirrhosis
Hepatitis
Gastritis Tukak Peptik
(Gaster, Duodenum)
Pancreatitis
Colitis
Hernia Epigastrica
Hiatus hernia
Reflux esofagitis
+ Batu empedu =
BERMANS
Syndrome
KESIMPULAN :
Cholecystectomy
masih tetap
merupakan terapi
yang paling ideal
untuk
cholecystolithiasis yg
disertai keluhan /
jelas, tindakan
operatif jangan
ditunda terlalu
lama :
Cholecystectomy dapat
Tindakan pertama
ketika operasi :
inspeksi
Cholecystostomi,
cholecystolithotomi
mungkin sekarang
hanya merupakan
Untuk terapi
konservatif perlu
kesabaran dari
penderita dan dari
dokter. Sebaiknya
pilihan terapi (bila
dapat konservatif /
operatif) diserahkan
Biaya operatif
=
Biaya konservatif
Harus diperhitungkan
kemungkinan residif
setelah terapi
konservatif, seperti pada
cholecystolithotomi