PEMSIS Pre1

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 26

PEMODELAN

SISTEM
***

JATI DIRI
***

PERKEMBANGAN ILMU
MANAJEMEN
1.
2.
3.
4.
5.

Scientific Management
Human Relation Behavioral
Approach
Management Science
Systemic Approach
Contingency Approach

DEFINISI
SISTEM
***

DEFINISI SISTEM (DAELLENBACH P.27)


1.

2.

A system is an organized assembly


of components. Organized means
that
there
exist
special
relationships
between
the
components
The systems does somethings, i.e, it
exhibits a type of behaviour unique
to the system

DEFINISI SISTEM (DAELLENBACH P.27)


3.

Each component contributes towards


the behaviour of the system and is
affected by being in the system. No
component has an independent effect
on the system. The behaviour of the
system is changed if any component is
removed or leaves

DEFINISI SISTEM (DAELLENBACH P.27)


4.

5.

6.

Groups of components within the system


may by themselves have properies (1), (2),
and (3), i.e., they may form subsystems
The system has an outside an environment
which provides inputs into the system and
receives outputs from the system
The system has been identified by someone
as of special interest

BERPIKIR SISTEM
1.

2.

3.

Berpikir
dengan
terminologi
sistem

mengisolasi permasalahan/kasus yang dihadapi


fokus
Peter Senge (The Fifth Discipline): describes
how our mental models, or personal paradigms,
are often developed from our tendency to
breakdown large problems into smaller
manageable parts.
Mentally isolating events and actions, mostly
because their causes and effects are often widely
separated in time and space

BERPIKIR SISTEM
4.
5.

6.

Bepikir sistem artinya berpikir


dalam terminologi sistem
Berpikir
sistem
merupakan
metode pendekatan pemecahan
masalah
Berpikir sistem mengobservasi
dalam bentuk aktivitas mental
model mental

PEMODELAN SISTEM

PEMODELAN???
MEMBUAT MODEL!!!!
MODEL APA???

DEFINISI MODEL
1.
2.

3.
4.
5.

Model is a representation of a system


(Murthy p. 53)
Jika system adalah real world maka model
adalah alat atau sistem lain yang
menjelaskan real world
Misal model (matematik) inventory
Real world-nya: status persediaan barang
di perusahaan
Modelnya: persamaan matematik yang
menjelaskan status persediaan perusahaan

Real World/
Problematika

Sistem konkrit,
Sistem abstrak

Transformasi

MODEL
Proses transformasi sistem menjadi model

PROSES TRANSFORMASI
Proses transformasi sistem ke model ada 2 yaitu:
1.
Representasi: dengan ukuran atau dimensi
fisik, misal: miniatur pesawat terbang, industri
skala laboratorium
2.
Abstraksi: dengan karakteristik atau sifat
sifatnya, misal model persediaan. Dengan
memperhatikan model matematiknya, sulit
diketahui dari persediaan barang apa model
tersebut disusun, tetapi hanya dapat dikenal
dari sifat-sifat atau karakteristiknya

TUJUAN PROSES
TRANSFORMASI
Scientific yaitu mencari konfirmasi atas
suatu teori atau hipotesis
2.
Manajerial yaitu untuk decision making
Kedua tujuan di atas memberikan 3 hal:
3.
Description atau menguraikan kembali
4.
Explanation
yaitu
penjelasan
atas
mekanisme yang ada
5.
Prediction yaitu model normatif atau
bagaimana seharusnya
1.

PERKEMBANGAN ALIRAN
KEILMUAN
1.

2.

Rasionalisme. Aliran ini menilai sesuatu


itu benar jika masuk akal dan tidak perlu
dikonversikan ke dunia nyata asal logis.
Rasionalis bergerak dari kondisi atau
fenomena umum yang terjadi (hakekat)
sehingga bersifat deduktif
Empirisme. Aliran yang selalu berangkat
dari dunia nyata (data) baru dijeneralisir
atau dari yang spesifik ke yang umum, jadi
bersifat induktif

PERKEMBANGAN ALIRAN
KEILMUAN
3.

Positivisme. Aliran ini menggunakan


kriteria harus ada manfaatnya (moral), good
or bad

Untuk tujuan scientific cukup sampai poin 2


saja, sedangkan untuk tujuan manajerial
harus sampai poin 3.

PRINSIP DASAR PEMBENTUKAN MODEL


1.

2.
3.

Teleologik yaitu dalam konteks apa atau


dari sudut pandang mana problem atau
sistem dilihat dan hal ini merupakan titik
tolak model
Holistik yaitu totalitas atau semua aspek
sehingga ada boundary, ada environment
Dinamik
yaitu
dapat
mengalami
penyempurnaan jika kemudian muncul
atau menemukan fenomena baru

PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN MODEL


1.

Proses Elaborasi: mulai dari yang


sederhana dikembangkan lebih lanjut
Misal:
a. Metode peramalan:
-Single MA ke Double MA
-pemulusan eksponensial tunggal ke
pemulusan eksponensial ganda
-AR(1) AR (2) AR (n)ARIMA

CONTOH: KASUS INVENTORI


Karakteristik
demand
Pola dec.
Making

Satu kali
(statis)

Berulang
(dinamis)

Daterministik

Sanggup atau
tidak sanggup
memenuhi
Dapat menggunakan model2
standar spt
EOQ

Probabilistik

Uncertainty

Dapat didekati
Lakukan
dengan minimax
optimasi
(pesimistik) atau
sehingga ada
maksimin
kondisi optimum
(optimistik)
Mengeliminir
ketidakpastian
dgn stok
penyangga
(safety stock)

Tidak ada model


analitik hanya
ada model
simulasi

PENJADWALAN
No inventory cost

Single
item
Single
stage
Multiple
item

Multi
stage

Single
item
Multiple
item

With inventory cost

Common
due date

Multi due
date

Common
due date

Multi due
date

Single
machine

Model
CSM

Model
MSM

Model
CSMC

Model
MSMC

Heteroge
-neous
machine

Model
CHM

Model
MHM

Model
CHMC

Model
MHMC

Single
machine

Model MISM

Heteroge
-neous
machine

Model MIHM

Flow
Shop

Model
CSIF

FE
FE

For Further
Extension (FE)

PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN MODEL


2.

Proses Analogi: analogi dengan modelmodel yang sudah ada atau dengan suatu
fenomena.
Proses
ini
mencoba
mengaplikasikan suatu model untuk
masalah tertentu ke masalah lain dengan
karakteristik yang hampir sama. Proses ini
memerlukan
pengetahuan
yang
luas
tentang body of knowledge atau pengalaman
empirik. Misal Konstruksi Cakar Ayam

PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN MODEL


3.

Proses Refinement: yaitu meninjau


salah satu aspek dan mendalaminya.
Misal: suatu fenomena dipengaruhi oleh
faktor A, B, C dan D. Aspek-aspek A, B dan
C dikondisikan sedangkan aspek D
dimanipulasi (prinsip Cateris Paribus)

BEBERAPA ASPEK UNTUK MEMAHAMI SISTEM

Aspek Struktural yaitu konfigurasi fisik


dari sistem
-fisik artinya elemen-elemen dari sistem
-konfigurasi artinya keterkaitan antara
elemen dalam sistem
-juga harus mengetahui batas-batas
(boundaries) sistem. Batas sistem diketahui
dari tujuan, relevansi-nya dengan tujuan
dan signifikansi-nya.
Contoh:
1.

BEBERAPA ASPEK UNTUK MEMAHAMI SISTEM


Aspek Fungsional yaitu untuk menjawab seberapa
besar hubungan antar elemen. Untuk itu harus
melakukan identifikasi variabel dan fungsi
tujuan.
Contoh: Parkir Kampus
elemen: -kendaraan (jumlah)
-pelataran parkir (biaya)
-petugas (biaya)
-peraturan (biaya)
Fungsi Tujuan: ingin menentukan semua elemen dan
atribut-atributnya dengan derajat servis tertentu
untuk melayani semua yang ingin parkir
2.

BEBERAPA ASPEK UNTUK MEMAHAMI SISTEM

Tujuan: minimized cost sehingga atributatributnya diarahkan ke biaya (minimized


cost)
Atribut adalah ciri atau karakteristik dari
elemen
yang
mempengaruhi
pencapaian tujuan
-pelataran: L x C, L=luas, m2, C=biaya/m2
-kendaran: jumlah kendaraan rata-rata,
mobil=L1 m2, motor=L2 m2, sehingga:
L=MB.L1 + MT.L2, MB=jumlah mobil,
MT=jumlah motor

PENGERTIAN ELEMEN, ATRIBUT DAN RELASI


1.

2.

Elemen adalah obyek atau bagian dari


sistem
(sub
sistem),
hasil
agregasi
(pengelompokan).
Pengelompokan
dilakukan berdasar fungsi tujuan, misal
kendaraan (mobil, motor), pelataran
(untuk parkir, untuk penjaga, untuk jalan)
Atribut (properties) adalah ciri-ciri elemen
atau ukuran yang relevan. Misal: jumlah
mobil, jumlah motor, luas lahan untuk pos
jaga, luas lahan untuk lorong (jalan)

You might also like