Professional Documents
Culture Documents
Manuscript Lando
Manuscript Lando
DEGENERATIF
Oleh :
Nurulando I.Budi Perkasa, S.Ked (1018011124)
Pembimbing :
dr. Zamahsjari Sahli, M.KM
LEMBAR PERSETUJUAN
MAKALAH EVALUASI PROGRAM
JUDUL MAKALAH :
Disusun Oleh
NPM
1018011124
Abstract
Background: Hypertension is the most common condition seen in primary care and leads to
myocardial infarction, stroke, renal failure, and death if not detected early and treated appropriately.
Patients want to be assured that blood pressure (BP) treatment will reduce their disease burden, while
clinicians want guidance on hypertension management using the best scientific evidence.patient with
hypertention is a burden on society due to the limited activity of life in all its forms, from physical
activity until the problem is psychological.
Objective : Application of family doctor services based EBM in elderly hypertention in degenerative patients
with identification of risk factors and clinical and patient management based and family centered approach
Methods : This study is a case report. The primary data obtained through anamnesis, physical examination,
home visits, family complete data, and psychosocial and environmental. Based on a holistic assessment of the
initial diagnosis, the process and the end of quantitative and qualitative studies.
Results : An elderly man, a family head who has degenerative disease and lived alone with his wife. Patient as
the head of a private foster families of patients who refuse restricted and monitored in an effort to prevent
disease recurrence.
Conclusion : Based on the theory, cases of hypertentios is on improving the quality of life issues. This involves
the participation and role of psychosocial problems health workers and family members to intervene with the
patient.
Keywords : hypertention, Family Medical Care, Elderly, degenerative disease
Disusun Oleh
Nurulando Imansyah BP
0918011124
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
Abstrak
Latar Belakang : Hipertensi adalah kondisi paling umum terjadi pada penyelenggara kesehatan lini pertama
dan menyebabkan infark miokard, stroke, gagal ginjal, dan kematian jika tidak terdeteksi dini dan diobati
dengan tepat. Pasien ingin dipastikan bahwa pengobatan hipertensi akan mengurangi beban penyakit mereka,
sementara dokter ingin panduan tentang manajemen hipertensi menggunakan bukti ilmiah terbaik. Pasien
dengan hipertensi dapat membebani pasien karena aktivitas terbatas dalam segala bentuknya , dari aktivitas fisik
hingga masalah psikologis.
Tujuan : Penerapan pelayanan dokter keluarga yang berbasis EBM pasien hipertensi pada lansia dengan faktor
resiko penyakit degeneratif, diidentifikasi faktor resiko dan klinis serta penatalaksanaan berdasarkan patient
centered dan family approach
Metode : Studi ini merupakan case report. Data primer diperoleh melalui anamnesa, pemeriksaan fisik,
kunjungan rumah, melengkapi data keluarga, dan psikososial serta lingkungan. Penilaian berdasarkan diagnosis
holistik dari awal, proses dan akhir studi secara kuantitatif dan kualitatif.
Hasil : Seorang lansia, laki-laki, merupakan kepala keluarga yang memiliki resiko penyakit degeneratif dan
tinggal berdua dengan istri. Pasien sebagai kepala keluarga menumbuhkan pribadi pasien yang menolak dibatasi
dan diawasi dalam usaha mencegah terjadinya kekambuhan penyakit.
Kesimpulan : Berdasarkan teori, kasus hipertensi merupakan permasalahan pada meningkatkan kualitas hidup.
Hal ini menyangkut keikutsertaan masalah psikososial dan peranan dari petugas kesehatan dan anggota keluarga
untuk bersama melakukan intervensi terhadap pasien.
Kata Kunci : Hipertensi, Pelayanan Kedokteran Keluarga, Lansia, penyakit degeneratif.
Latar Belakang
Hipertensi adalah kondisi paling umum terjadi pada
pelayanan kesehatan lini pertama dan dapat
menyebabkan infark miokard, stroke, gagal ginjal,
dan kematian jika tidak terdeteksi dini dan diobati
dengan tepat. Pasien ingin dipastikan bahwa
pengobatan hipertensi akan mengurangi beban
penyakit mereka, didukung oleh dokter yang ingin
mengobati hipertensi dengan bukti ilmiah terbaik.
Pasien dengan hipertensi dapat terbebani karena
aktivitas menjadi terbatas dalam segala bentuknya,
baik aktivitas fisik maupun masalah psikologis.
Terdapat klasifikasi hipertensi berdasarkan usia,
pada usia 60 tahun keatas untuk mencapai tekanan
darah kurang dari 150/90 mmhg. Dan usia dewasa
muda 30-59 tahun dengan target tekanan darah
diastol kurang dari 90 mmhg.
Bagaimanapun, bukti ilmiah masih dirasa rancu
mengenai target tekanan sistolik pada seseorang
dengan hipertensi pada usia < 60 tahun atau usia
30-59 tahun. Maka ditetapkan rekomendasi tekanan
darah kurang dari 140/90 mmhg berdasarkan
pendapat ahli
Berdasarkan bukti rekomendasi hasil dan
pengobatan untuk mentatalaksana hipertensi pada
orang dewasa. Bukti diambil berdasarkan kontrol
percobaan yang didapat berdasarkan gold standar
sebagai bukti keefektifan. Bukti keefektifan
dikelompokkan berdasarkan efek dan hasil yang
ditemukan.
Di ambang yang sama juga ditetapkan target
tekanan darah yang direkomendasikan pada dewasa
dengan diabetes / nondiabetes penyakit ginjal
kronis, sebagai ketetapan secara umum untuk usia
dibawah 60 tahun.
Terdapan bukti ilmiah untuk mendukung terapi
awal dengan pemberian ACEI, ARB, CCB atau
golongan diuretik thiazide pada populasi kulit putih
hipertensi termasuk pada diabetes.
Pada populasi kulit hitam hipertensi termasuk
dengan diabetes CCB dan golongan diuretik thiazid
direkomendasikan sebagai terapi awal.
Bukti tersebut untuk mendukung terapi awal atau
tambahan terapi antihipertensi dengan ACEI atau
ARB pada seseorang dengan CKD untuk
meningkatkan pengeluaran ginjal.
Meskipun guidelines ini menyediakan bukti
berdasarkan rekomendasi terapi hipertensi tetapi
harus disesuaikan dengan keadaan klinis pada
pasien. Rekomendasi ini tidak menggantikan
keputusan klinis dan keputusan tentang pengobatan
Motorik:
Family Map
5
Suami
Tn. P
Istri
Ny.
S
Sensorik:
+
Cucu
An.R
\
Perempuan
Status lokalis:
Cardio vascular
I : Regio coli tidak ditemukan adanya peningkatan
Jugular Venous Pressure (JVP), jantung normal
ictus cordis tidak terlihat
P: ictus cordis tidak teraba
P: jantung dalam batas normal, tidak terdapat
perbersaran
A: regular (+), murmur (-), gallop (-)
Laki-laki
Dibuat tanggal
100320145 oleh:
Nurulando IBP, S.Ked
2. Data Keluarga
Genogram
4. Data Okupasi
Perempuan
Laki-laki
Dibuat tanggal
10032015 oleh:
Nurulando IBP, S.Ked
diabetes
(rekomendasi
sedang
level
B).
meminum obat-obat tersebut secara rutin. Obatobat tersebut diminum oleh pasien hanya ketika
pusing mual dan merasa demam kemudian apabila
gejala membaik, pasien hanya meminum obat
captopril 1x1 sebagai pengontrol.
prognosis quo ad vitam : dubia, quo ad funtionam :
dubia karena pasien sewaktu-waktu dapat
mengalami serangan saat melakukan kegiatan
sehari-hari secara mandiri dan quo ad sanationam :
dubia ad malam karena pasien tidak dapat sembuh
total dari penyakitnya dan perlu terus menghindari
faktor pencetus timbulnya kekambuhan
Kesimpulan
1. Diagnosis Hipertensi pada kasus ini sudah
ditegakkan berdasarkan kriteria yang terdapat
dalam teori yang telah dikemukakan.
2. Terdapat beberapa faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhi terjadinya
Hipertensi dan hal ini telah dinyatakan oleh
beberapa teori yang didasarkan sebagai acuan.
3. Penatalaksanaan Hipertensi yang tidak stabil
maupun Hipertensi stabil sudah disesuaikan
dengan strategi penatalaksanaan JNC 8 (Joint
National Commitee).
4. Peran keluarga sangat diperlukan untuk
membantu pasien untuk menghindari faktor
ketidak stabilan.
5. Pelayanan medis tidak hanya terfokus pada
pasien sebagai orang yang menderita sakit,
namun juga dilihat dari aspek keluarga yang
terlibat, dan lingkungan.
Saran
1. Perilaku kesehatan pasien dan keluarga perlu
ditingkatkan untuk mencegah kesehatan yang
sudah teratasi atau munculnya masalah
kesehatan yang baru.
2. Keluarga perlu mengoptimalkan kerjasama
antar anggota keluarga untuk meningkatkan
kesehatan keluarga.
3. Keluarga tetap melakukan intervensi yang
telah diberikan.
4. Monitoring dan re-evaluasi gaya hidup dan
perilaku kesehatan pasien dan keluarga oleh
petugas kesehatan
Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dr.
Imelda Carolia M.Kes selaku kepala Puskesmas
Rawat Inap Gedong Tataan dan kepada dr.
Zamahsjari S, M.KM sebagai pembimbing dalam
penulisan manuskrip ini
DAFTAR PUSTAKA
2014 Hypertension guideline stands to
simplify treatment, says expert [Internet]. 2013
[cited 2013 Dec 23]. Available from:
1.
http://www.aafp.org/news-now/health-of-thepublic/20131218 hypertensiongdln.html
James PA, Oparil S, Carter BL, Cushman
WC, Dennison-Himmelfarb C, Handler J, et al.
2014 Evidence-Based
Guideline for the
Management of High Blood Pressure in Adults:
Report From the Panel Members Appointed to the
Eighth Joint National Committee (JNC 8). JAMA.
doi:10.1001/jama.2013.284427.
2.