Professional Documents
Culture Documents
Bahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan Pangan
MAKANAN
makanan
selama
proses
produksi,
pengemasan
atau
Tujuan
Tujuan penggunaan bahan tambahan makanan, yaitu :
Antioksidan
Antikental
Pengawet
Pengatiran Keasaman
Pemanis Buatan
Pemutih Dan Pematang Telur
Pengeras
Pewarna
Penyedap rasa dan aroma, penguat rasa
Sekuestran
Selain BTM tersebut ada beberapa BTM lainnya yang biasa digunakan
dalam bahan pangan, misalnya
1. Enzim, yaitu BTM yang berasal dari hewan, tanaman, atau mikroba yang
dapat menguraikan zat secara enzimatis
2. Penambahan gizi, yaitu bahan tambahan berupa asam amino, mineral,atau
vitamin baik tunggal maupun vcampuran yang dapt meningkatkan nilai gizi
pangan
3. Humektat, yaitu BTM yang dapat menyerap lembab (uap air) sehingga
membpertahankan kadar air pangan
Bahan Pengawet
Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang
mempunyai sifat mudah rusak. Bahan ini dapat menghambat atau
memperlambat proses fermentasi, pengasaman atau penguraian yang
disebabkan oleh mikroba.
Tujuan penambahan bahan pengawet , yaitu :
Tidak menurunkan kualitas gizi, warna, cita rasa, dan bau bhan pangan
yang diawetkan
a) Asam
benzoat
dan
natroum
benzoat
dapat
digunakan
untuk
c. Sorbat baik dalam bentuk garam kalium atau kalsium sorbat, dapat
digunakan sebagai bahan pengawet untuk margarin , pekatan sari, dan
keju dengan dosis 1 g/ kg.
d. Sulfit baik dalam bentuk garam kalium atau metabisulfit, dapat
digunakan sebagai bahan pengawet untuk potongan kentang goreng
dengan dosis 50 mg/kg, udang beku dosis 500mg/kg. Apabila
penggunaan berlebih akan mengganggu pernafasan manusia , dan
mengganggu metabolisme vit B dan vit A.
e. Nitrit dalam bentuk senyawa natrium/kalium nitrit dan nitrat dalam
bentuk senyawa kalium/natrium nitrat, digunakan sebagai bahan
pengawet seperti sosis dengan dosis 125 mg nitrit/ kg atau 500 mg
nitrat/kg. Apabila pemakaian berlebih akan menyebabkan
methemoglobinemia.
Zat Pewarna
atau
menyeragamkan
warna
yang
memudar
akibat
Menstabilkan warna
Pewarna Alami
Pewarna alami biasanya berasal dari tanaman dan hewan, seperti
klorofil, mioglobin dan hemoglobin,anthosianin, flavonoid, tanin, betalain,
quinon danxanthon, serta karotein.
Beberapa pewarna alami yang diizinkan digunakan dalam makanan
diantaranya :
Dyes
Dyes adalah zat pewarna yang umumnya bersifat larut dalam air,
Pada umumnya, penggunaan dyes dilakukan untuk mewarnai roti dan kue,
produk-produk susu, kulit sosis kembang gula, drymixes, minuman ringan,
minuman berkarbonat, dll.
Lakes
Zat pewarna ini dibuat melalui prose pengendapan dan absorpsi dyes
pada radikal (Al atau Ca) yang dilapisi dengna aluminium hidrat (alumina).
Lakes biasanya digunakan pada tablet, pelapis pondan, campuran adonan
kue, permen, permen karet, dll.
Pewarna Sintetis
Pewarna sintetis biasanya digunakan untuk minuman ringan, produk susu,
pembungkus kue dan lainnya.
Bahan pewarna sintetis yang diizinkan di Indonesia, yaitu :
Amaran
Indigotin
Biru berlian
Ponceau 4R
Hijau FCF
Hijau S
Kuning FCF
Tetrazine
Riboflavina
Pemanis
Pemanis merupakan senyawa kimia yang sering ditambahkan dan digunakan
untuk keperluan olahan pangan, industri serta minuman dan makanan
kesehatan.
Pemanis berfungsi untuk menungkatkan cita rasa dan aroma, memperbaiki
sifat-sifat fisik , sebagai pengawet, dan sebagai bahan substitusi
pemanis utama.
Dilihat dari sumber pemanis dapat dikelompokan menjadi pemanis alami dan
pemanis buatan (sintetis).
Pemanis alam yang sering digunakan berasal dari tanaman tebu dan bit.
Bahan pemanis yang dihasilkan dari kedua tanaman tersebut dikenal sebagai
gula alam atau sukrosa.
Beberapa bahan pemanis alam yang sering digunakan, yaitu :
Sukrosa
D-Fruktosa
Laktosa
Sorbitol
Maltosa
Manitol
Galaktosa
Griserol
D-Glukosa
Glisina
Pemanis Buatan
Penyedap Rasa
menteri
Kesehatan
No
722/Menkes/RI/Per/IX/88
Penyedap Rasa
Stimulan seperti kafein, pengawet makanan seperti natrium
benzoat,
dibatasi
penggunaannya.
Pemakaian
kafein
yang
Antioksidan
Hydroanisole).
Jenis-jenis Antioksidan
Jenis antioksidan yang diizinkan digunakan dalam pangan terdiri dari:
a. Ascorbic Acid (Asam askorbat dan garamnya (natrium askorbat, kalsium
askorbat, dan
kalium askorbat))
Nama Antioksidan
1.
Askorbat
2.
Butil Hidroksianisol
(BHA)
3.
Butil Hidroksitoluen
4.
Propil Galat
5.
Tokoferol
Penggunaan Dalam
Pangan
Ukuran Maksimum
yang diijinkan
Kaldu
Daging Olahan, Jam, Jelly
1 gr/kg
500 mg/kg
Ikan Beku
Lemak dan minyak makan
serta mentega
400 mg/kg
200 mg/kg
Margarin
Ikan Beku
Minyak,
Mentega,
Margarine
Lemak, minyak makan,
margarine, dan mentega
100 mg/kg
1 gr
200 mg/kg
Pangan Bayi
100 mg/kg
300 mg/kg
Anti kempal
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 722/MENKES/PER/
IX/88, anti kempal dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa
serbuk. Contoh: aluminium silikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium
silikat (garam meja).
Fungsi Anti Kempal adalah senyawa anhidrat yang dapat mengikat
air tanpa menjadi basah dan biasanya ditambahkan ke dalam bahan
pangan yang bersifat bubuk atau partikulat seperti garam meja,
campuran kering (dry mixes), dan lain-lain. Penambahan senyawa anti
kempal bertujuan untuk mencegah terjadinya penggumpalan dan menjaga
agar bahan tersebut tetap dapat dituang (free flowing).
No.
1.
Alumunium Siklat
2.
Kalsium Alumunium Silikat
Penggunaan Dalam
Pangan
susu dan Krim Bubuk
4.
Magnesium Karbonat
Magnesium Oksida dan
Magnesium Silikat
Yang Diijinkan
1 gr/kg
20 gr/kg
15 gr/kg
Garam Meja
3.
Ukuran Maksimum
10 gr/kg
Pengatur Keasaman
Menurut
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
No.722/Menkes/
No.
1.
Aluminium,
Penggunaan Dalam
Pangan
Soda kue
Ukuran Maksimum
Yang Diijinkan
Secukupnya
ammonium/kalium/natrium
2.
Asam Laktat
3.
Asam Sitrat
4.
Kalium dan Natrium Bikarbonat
Pangan Pelengkap
15 gr/kg
Serelia
Pangan Bayi Kaleng
2 gr/kg
5 gr/kg
Mentega
Jam/Jelly, Soda Kue, dan
2 gr/kg
Secukupnya
Pangan Bayi
No
1.
Nama
Asam Askorbat
2.
Penggunaan Dalam
Pangan
Tepung
Adonan kue
Natrium Steroi-2laktat
Ukuran Maksimum
Yang Diijinkan
200 mg/kg
5 mg/kg
campuran
Menurut
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
No.722/Menkes/
mono
dan
diglycerides
(EMG ),
juga
disebut
dengan
polyoxyethylene (20)
mono dan diglycerides.
Diacetyl tartaric acid ester of monoglycerides (DATEM) .
Lactic acid ester of monoglycerides , misalnya glyceril lactylpalmitate.
Succinylated monoglycerides
No.
Nama Pengemulsi,
Pemantap, dan
Pengental
1.
Agar
2.
Dekstrin
3.
Gelatin
4.
Gom
5.
Karagen
diijinkan
2 gram/kg
10 gram/kg
Keju
8 gram/kg
Yogurt
5 gram/kg
Es Krim
30gr/kg
Keju
10gr/kg
Kaldu
secukupnya
Keju
10 gr/kg
Yogurt
5 gr/kg
Es Krim
10 gr/kg
Keju
8 gr/kg
Saus Selada
7.5 gr/kg
Yogurt
5 gr/kg
Sardine
20 gr/kg
Es Krim
10 gr/kg
Yogurt
5 gr/kg
Pengeras
Menurut
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
No.722/Menkes/
makanan.
BTP
pengeras
atau
firming
agent
dapat
No.
Nama Bahan
Pengeras
1.
Ukuran Maksimum
Yang Diijinkan
2.
Kalsium Klorida
3.
Kalsium Sulfat
800 mg/kg
250 mg/kg
260 mg/kg
Sekuestran
tentang
adalah
Bahan
bahan
Tambahan
tambahan
makanan,
makanan
yang
BTP
dapat
No
Penggunaan Dalam
Pangan
Produk
Asam Fosfat
Kalengan
Lemak
dan
Ukuran Maksimum
Yang Diijinkan
Kepiting
5 gr/kg
Minyak
100 mg/kg
Minyak
100 mg/kg
Makan
2
Lemak
Isopropil Sitrat
dan
Makan,
serta
Margarine
3
Monokalium Fosfat
Udang Kaleng
Jamur Kaleng
Kentang Goreng Beku
150 mg/kg
200 mg/kg
100 mg/kg