Professional Documents
Culture Documents
Efek Ekstrak Etanol Biji Pepaya (Carica Papaya Linn) Terhadap Kadar 17-Β Estradiol Dan Folikulogenesis PADA MENCIT BETINA (Mus musculus)
Efek Ekstrak Etanol Biji Pepaya (Carica Papaya Linn) Terhadap Kadar 17-Β Estradiol Dan Folikulogenesis PADA MENCIT BETINA (Mus musculus)
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara
dengan jumlah penduduk terbanyak
ke-empat di dunia setelah RRC,India
dan Amerika Serikat : yaitu sekitar
238 juta jiwa ditahun 2010 dengan
laju pertumbuhan penduduk 1,3%,
dan jumlah penduduk terbanyak
terdapat di Pulau Jawa sebesar 58%
dengan kepadatan penduduk 124
orang/km terutama di wilayah DKI
Jakarta dengan nilai kepadatan
penduduk hampir 14.440 orang/km.
Indonesia juga merupakan salah satu
Negara
berkembang
dengan
berbagai jenis masalah. Masalah
utama yang dihadapi di Indonesia
adalah dibidang kependudukan yang
terus
meningkat
pertumbuhan
penduduknya. Keadaan penduduk
yang demikian telah mempersulit
usaha peningkatan dan pemerataan
kesejateraan rakyat. Semakin tinggi
pertumbuhan penduduk semakin
besar usaha yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mensejaterakan
rakyat. Oleh karena itu pemerintah
terus berupaya untuk menekan laju
pertumbuhan
dengan
Keluarga
Berencana (KB). Untuk mencapai
sasaran dan tujuan dari kebijakan
dalam sektor kependudukan telah
dirumuskan
berbagai
kebijakasanaan, antara lain meliputi
peningkatan
kualitas
penduduk,
pengendalian pertumbuhan, dan
kualitas penduduk dalam rangka
11
Efek Ekstrak Etanol Biji Pepaya (Carica papaya linn) terhadap Kadar 17- Estradiol dan
Folikulogenesis pada Mencit Betina (Mus musculus)
menekan
dan
mengendalikan
pertambahan jumlah penduduk (BPS
dan BKKBN,2011).
Salah
satu
usaha
yang
dilakukan
untuk
menekan
pertumbuhan
penduduk
adalah
melalui
program
Keluarga
Berencana.
Program
Keluarga
Berencana yang ditawarkan saat ini
adalah alat kontrasepsi wanita, yaitu
tablet, AKDR (Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim), foam tablet (vaginal
tablet) dan sebagainya (Meles dan
Sastrowardoyo, 2001). Salah satu
jenis alat kontrasepsi yang banyak
digunakan adalah kontrasepsi oral
yaitu dengan mengkonsumsi obat
atau pil. Namun kandungan kimia
yang terdapat didalam pil dapat
menyebabkan efek samping pada
pengguna obat tersebut.
Sebagai
upaya
untuk
mensukseskan program KB berbagai
cara kontrasepsi telah diterapkan,
salah satunya dengan memperbaiki
bahan baku obat antifertilitas yang
mempunyai efek samping seminimal
mungkin dan memberi khasiat
maksimum,
diantaranya
obat
antifertilitas
yang
berasal
dari
tanaman, mengingat Indonesia kaya
akan berbagai macam tanaman yang
dapat dimanfaatkan sebagai bahan
obat antifertilitas. Selama ini bahan
baku masih diimpor dari luar negeri,
dengan
demikian
swasembada
dalam penyediaan bahan baku obat
antifertilitas mempunyai arti yang
sangat
penting.
Pemanfaatan
tanaman sebagai bahan baku obat di
Indonesia telah dilakukan sejak
dahulu, terutama sebagai bahan
baku obat tradisional menunjukkan
kecenderungan untuk meningkat
pemanfaatannya (Padmawinata dkk)
yang dikutip Uddin (2004).
Tanaman merupakan sumber
utama yang digunakan sebagai obatobat
baru,
termasuk
obat
kontrasepsi. Berbagai jenis tumbuhan
liar ada di Indonesia dapat dijadikan
bahan alami untuk membuat obat
kontrasepsi. Obat-obat alami tersebut
12
Efek Ekstrak Etanol Biji Pepaya (Carica papaya linn) terhadap Kadar 17- Estradiol dan
Folikulogenesis pada Mencit Betina (Mus musculus)
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
metode eksperimental laboratorium,
menggunakan rancangan post test
only control group design. Sampel
diambil
secara
acak.
Variabel
independen
pemberian
ekstrak
HASIL
Penelitian efek ekstrak etanol
biji pepaya (Carica papaya linn)
terhadap kadar 17- estradiol dan
folikulogenesis ini dilakukan pada
mencit (Mus musculus) galur Balb/c
yang berjumlah 5 ekor / kelompok,
terbagi menjadi 5 kelompok yaitu
kontrol negatif, kontrol positif dan 3
kelompok
perlakuan.
Perlakuan
terdiri dari P1 (diberikan CMCNa
0,5%), P2 (ekstrak etanol biji pepaya
30 mg/kg BB), P3 (ekstrak etanol biji
pepaya 100 mg/kg BB), P4 (ekstrak
etanol biji pepaya 300 mg/kg BB), P5
(0,03 mg Ethinylestradiol dan 0,15
mg Levonogestrel 0,2 mg/kg BB).
Variabel yang diukur adalah jumlah
folikel ovarium dan kadar 17-
estradiol darah mencit. Data jumlah
folikel primer, sekunder, tertier dan
folikel de Graff disajikan pada
Gambar 1.
JML F.
PRIMER
150
100
50
0
P P P P P
1 2 3 4 5
JML F.
SEKUNDE
R
Gambar
1
menunjukkan
semakin tinggi dosis ekstrak etanol
biji pepaya maka jumlah folikel primer
akan semakin banyak, sedangkan
untuk
jumlah
folikel
sekunder
13
Efek Ekstrak Etanol Biji Pepaya (Carica papaya linn) terhadap Kadar 17- Estradiol dan
Folikulogenesis pada Mencit Betina (Mus musculus)
KADAR 17 - ESTRADIOL
pg/ml
2000
0
P 1P 2P 3P 4P 5
KADAR 17
ESTRADIO
L pg/ml
Hasil uji
normalitas
Folikel Primer
Folikel Sekunder
Folikel Tersier
Folikel de Graaf
Kadar
17-
estradiol
Nilai signifikansi
(p)
0,200
0,000
0,200
0,020
0,000
Variabel
Jenis Folikel
Primer
Tersier
0,270
0,449
Jumlah
folikel
Variabel
Jumlah
Folikel
Jenis Folikel
Primer
Tersier
0,011*
0,318
Keterangan : *)
bermakna (p < 0,05)
Terdapat
perbedaan
14
Efek Ekstrak Etanol Biji Pepaya (Carica papaya linn) terhadap Kadar 17- Estradiol dan
Folikulogenesis pada Mencit Betina (Mus musculus)
Kelompok
Nilai
Signifikan
si (p)
Ket.
P1 P2
P3
P4
P5
0,421
0,164
0,029
1,000
Tidak ada
beda
Tidak ada
beda
Beda
Tidak ada
beda
P2 P3
P4
P5
0,972
0,579
0,385
Tidak ada
beda
Tidak ada
beda
Tidak ada
beda
P3 P4
P5
0,900
0,145
Tidak ada
beda
Tidak ada
beda
P4 P5
0,025
Beda
Data
yang
diuji
dengan
menggunakan
uji
Kruskal-Wallis
adalah data yang berada dalam
distribusi tidak normal (p < 0,05),
berdasarkan dari hasil uji normalitas
maka data jumlah folikel sekunder
dan folikel de Graaf ovarium dan
kadar 17- estradiol darah mencit
dilakukan uji Kruskal-Wallis. Hasil uji
beda tersebut dapat dilihat pada
Tabel 5 dan Tabel 6.
Tabel 5. Nilai signifikansi (p) hasil uji beda
jumlah folikel ovarium mencit
Variabel
Jumlah
folikel
Jenis Folikel
Sekunder
de Graaf
0,269
0,196
Variabel
Kadar 17-estradiol
Keterangan : *)
bermakna (p < 0,05)
Nilai signifikansi
(p)
0,035*
Terdapat
perbedaan
Sig
Korel
asi
Pears
on
Kada
r 17-
estra
diol
Kl
p
F.Pri
mer
F.Se
kund
er
F.Te
rsier
F.de
Graaf
P1
P2
P3
P4
P5
0,784
0,769
0,333
0,458
0,556
0,058
0,765
0,234
0,852
0,857
0,626
0,952
0,188
0,480
0,777
0,150
0,105
0,949
0,495
0,375
15
Efek Ekstrak Etanol Biji Pepaya (Carica papaya linn) terhadap Kadar 17- Estradiol dan
Folikulogenesis pada Mencit Betina (Mus musculus)
16
Efek Ekstrak Etanol Biji Pepaya (Carica papaya linn) terhadap Kadar 17- Estradiol dan
Folikulogenesis pada Mencit Betina (Mus musculus)
17
Efek Ekstrak Etanol Biji Pepaya (Carica papaya linn) terhadap Kadar 17- Estradiol dan
Folikulogenesis pada Mencit Betina (Mus musculus)
Pemberian
Ekstrak
Charantia L. Jurnal
Jakarta. 26-30
Momordica
Pharmacon.
18
Efek Ekstrak Etanol Biji Pepaya (Carica papaya linn) terhadap Kadar 17- Estradiol dan
Folikulogenesis pada Mencit Betina (Mus musculus)
Universitas Airlangga.
19