Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 8
Jurnal R & B Volume 3, Nomor 2, Oktober 2003 [SSN : 1412-5080 PENENTUAN TEMPERATUR CAMPURAN DAN PEMADATAN CAMPURAN BERASPAL DI LAPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN SHELL BITUMEN TEST DATA CHART Oleh Fauna Adibrotc!? ~ Desmon Hamid Staf Petgejar rasan Teknik Spl Polteknk Negeri Padang ES ABSTRACT In the last 1960's Heukelom from Shell Bkumen developed a system that Frass Point, Penetration, Softening Point land Viscosity ate drawn as a function of the temperature in on data chat and known Btumen Test Data Chart (BTOC). The data aro containing one horizontal scale for temperature and two scales for penetration and viscosity, the temperature scale is @ Iinear and for penetration and viscosity is logarthmic, The good cover the aggregates, the heating temperature of bitumen In mixing to be érawn from the viscosity line in 2 poses, and for compaction inthe viscosity Ine between 20 ~ 200 poies, that can ‘et intial and fining temperature compaction onthe field. BTOC also can be used the measure the Penetration Index (Pt) of BBtumen. Generaly the Bitumen {60 and 80, tha are to suggest the test to measure the mixing and compaction temperature on the ‘used in Indonesia come from various produc; Pertamina, Esso, Shell the pendtation are 5d to-each ofthe products. Key Words :Test Data Chart (BTDC) pencampuran dan pemiadatan campuran berasapal di lapangan, sehingga didepat cara pelaksanaan ccampuran dan pemadatan yang balk. 1. PENDAHULUAN BTDC memperiinatkan bageimana kekentalan dari bitumen tergantung kepada temperature, sehingga hasit test dapat dtark sebagai garis lurus untuk 3, TEMPERATURE PEMADATAN memperihatkan hubungan antara temperature dan kekentalan. Bila Kekentalan dari Bitumen tinggi selama Pencampuran, agregat tdak akan terselimuti dengan baik, dan apabila kekentalan rendah bitumen akan menyelimuti agregat dengan mudah tetapimungkin akan terjadi alan bitumen dari ‘agregat selama penyimpanan atau pengangkutan, ‘Solama rendah, pemadatan, bila kekentalan sangat campuran bergerak, menghasilkan dorongan dari campuran di depan cilas, sedangkan kekentalan tinggi mengurangi Kinerja dari campuran dan pemiadatan tidak tercapai ‘akan selalu mesin 2 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan dari Bitumen Test Data Chart (GTDC) dari Shell ini adalah untuk membantu menentukan temperatur yang optimal untuk Pekerjan pemadatan dari aspal beton campuran ppanas di bagi 3 tahap 4. Pemadatan awal (Breakdown roling) 2. Pematan antara (Intermediate rolling) 3. Pemadatan akhir (Finishing roling) Untuk mendapatkan hasil yang optimal sebelum pekerjaan pemadatan dimulai sebaiknya dilakukan percobaan pemadatan pada jalan yang diberi aspal beton Percobaan ini diperlukan karena hasil pemadatan tergantung kepada beberapa faktor + Alatpemadaten yang akan digunakan © Jumiah lintasan ‘| Susunan campuran dan sifat-sifat bahan dasar + Temperature pemadatan ‘© Jenis aspal yang dipakai Jurnal R & B Volume 3, Nomor 2, Oktober 2003 Untuk mencapai kepadatan yang optimal maka pemadatan harus mulai pada temperature yang ‘optimal dengan syarat bahwa tidak boleh timbul retak selama pemadatan awal, setelah dipadat kan temperatur campuran akan menurun tergantung kepada temperature udara, kecepatan angin dan ‘tembal penghamparan, oleh karena itu maka waktu pemadatan juga harus dtentukan ercobaan. Didalam tulsan ini akan dbahas dua faktor yang mempengaruhi hasil_pemadatan didalam Gilapangan yaitu faktor temperatur dan jenis aspal yang dipakai 4, CARA MENENTUKAN TEMPERATUR CAM- PURAN DAN TEMPERATUR PEMADATAN, 44 Peralatan dan bahan ‘Bahan dan peralatan yang dipakai untuk penentuan ‘temperatur campuran dan temperatur peradatan di laboraturium dan diapangan meliputi: Peralatan = Alat penetrasi ~ Alat titk lembek Alat beratjenis lat Viskositas Saybott Furol ~ Alat Viskositas Brookfield ~ Bitumen Test Data Chart (STDC) Bahan = Aspal pen 60 ex Pertamina ~ Aspal pen 80 ex Pertamina ~ Aspal pen 50 ex Shell Bitumen UK = Polimer/latek sintetis = Aspal berbagai produk yang beredar di Indonesia, 4.2 Cara pengukuran temperatur campuran dan pemadatan di laboraturium. 4.2.4 Pengukuran kekentalan dengan alat viskositas Saybolt Furol (dalam —satuan sentitoskes) ~ Panaskan aspal pen. 60 sebanyak 200ml, = Bila telah car tuangkan ke dalam tabung Viskosimester. ~ Lakukan tes kekentalan dengan cara mengalirkan aspal kedalam tabung viskositas ukuran 60 mi, catat waktu dalam detik apabila telah mencapel garis volume 60 mi = Lakukan hal tersebut diatas untuk pemanasan pada suhu 140°C, 160°C dan 180°C, ~ Konversikan hasil dari detk ke dalam Centistokes (that graf 1), 4.22 Pengukuran kekentalan dengan alat Brookfield High Viscosity, untuk mengukur kekentalan bitumen pada suhu tinggl (dalam ‘satuan poise) - Tuangkan 8-13 mi aspal keras yang sudan dipanaskan ke dalam tabung viscometer, = Panaskan sampai dengan suhu mencapai 100°. . ~ Kecepatan —putaran putaranimenit. + Tentukan angka viskositas pada temperatur antara 100-160°C, ~ Baca pembacaan waktu sampal dengan angka pembacaan (dial reading) konstan, + Tentukan angka viskositas dalam poise ( linat Tabel 4) sebagai berkut Pambacaan dial x 1000 Putaran per ment adalah 20-100 4.3 Cara pengukuran temperatur campuran dan pemadatan di lapangan. 4.3.4 Cara penggunaan shell Bitumen Test Data Chart (BTDC) ~ Letakan angka penetrasi bitumen pada garis vertical yang ber —_potongan, ~ Masukan angka tik lembek (+ 1,5°C) pada garis vertical putus-putus pada tanda ASTM softening point. ~ Letakan angka pengujian Kekentalan pada beberapa variasi temperatur baik dengan alat Viskosites Saybolt Furol atau Brookfild, = Lakukan konversi dari angka sentistoke ke poise © Centipoise = Centistokes x Berat jenis (pada ‘temperatur pernanas- an, tat table 3) © Centipoise = 0,01 poise ~ Hubungkan tk-ttk tersebut _sebingga menghasikan 1 gars lurus yang 7 Jurnal R & B Volume 3, Nomor 2, Oktober 2003. _ menghubugkn tik penetrasi,ttik lembek dan kekentalan pada masing-masing temperatur = Tentukan temperatur pencampuran aspal di fapangan pada angka kekentalan 2 poise. = Tentukan temperatur pemadatan campuran beraspal di lapangan pada angka kekentaian 20 sampai 200 poise. 4.3.2 Penentuan angka Penetrasi index (PI) = Tarik garis lurus dari PI Reference point sejajar dengan garis turus pada grafk sehingga memotong garis angka penetrasi index. = Angka penetrasi index dapat dibaca pada garis perpotongan skala, 5. HASIL PENGUJIAN 5.4 Aspal pen 60 ex Pertamina Cilacap 5.11, Penentuan temperatur ‘pemadatan bitumen di laboraturium, ‘campuran dan Grafik. 1 Grafik 4 KEKENTALAN ___ISSN + 1412-5080 feterangan grafik 1 Sa Seer Pamertcaan pemeane | pena ror | "tren Se ie ween rece age me eee lie force ieee 1 pane ‘er ‘oa Fenpens perwsa ad wwe iin ot ste we Keterangan : TFOT = Thin Fim Oven Test 5.1.2. Penentuan temperatur campuran dan pemadatan campuran beraspal di lapangan. 5.1.2.1. Hasil pemerksaan sfatfisik adalah sebagai berikut. ‘abel t Sa a os "Grory_| "eer terete a e 2 Taatenbe CO) = @ 3 beatae 1 | EITUnEW ( Gentistokes } Kinenatie viscosity Ea] setetan oemanasan wo Jurnal R & B Volume 3, Nomor 2, ISSN: 1412-5080 5.1.22 Cara perhitungan Konversi kekentalan 5.1.23 Cara meletakan angka-angka penetrasi, kinematk ke dalam poises. tik lembek dan kekentalan pada temperatur 120°C, Pada 120°C = 485CstxBJ axpalpadatemp. 140°C dan 160°C pada grafik BTC 120°C (tabe! 3) keterangan grafik 2 165 Cstx0,973 Sa] sa fro] Pema pomraren | pomarenn = 452, 445 Centipoise ——— ren | rer) os 1|taporcainanm2 | 16°C ste 2| teageeemiomnana | verere | noere abel 2. Hasihitungan kekentalan ae = ce) "Tee 5.2 Aspal pen 50 ex Shell = “mmce | _Topese al pe ime 52.1.1. Has pemeniksaan sifat fsik dengan alat a Simm | vremee | Vskastas Brookfield sepert pada Tabel 4 ‘Tabel 3,Tabel berat jenis bitumen pada beberapa variasi temperatur. =e" Fe ‘ope ie Sat cram. Test Data Chart Reb Pa RELEER EERE 52.1.2 Cara meletakan angke-angka penetrasi, Keterangan tabel 4 iol Pemeriksaan tik lembek dan kekentalan pada ternperatur 105°C, 1] Penta (4m) 0 Pan Dao 2 495°C dan 160°C pada gra BTOC (Graf 3) ase a7 Keterangan grafik 3 ae a 2] Wrest ose) fe = J \7| Pasa ost 20 7 | a ern wes a | tere ts aaa pe ToT 160°C 1 1.59 2| paareerin 096200 poe 16-08 Gratis — Shell Bitumen Test Data Chart Jurnal R & B Volume 3, Nomor 2, Oktober 2003 ISSN : 1412-5080 5.3-Aspal pen 60 dan pen 80 dengan penam- bahan berbagal % polimer. 53.1. Hesil pemeriksaan sifat fisik, temperatur campuran dan temperatur pemadtan di laboraturum Tabel 5 spat 12% pier +9% poinar 1x pain | No | Pemeriksaan = = perso [ Se | Penco | fe | Pengo | Peneo | peneo | reneo 1 | Coreen) 74 a a 78 or 76 65 # 2 | teeiemoek 7 |@|@ |@| 0 | « |» | os 3 | Borat onis sos [100 [tos | 10s [10s | tm | 108 | 10 Termpertor 4 |ecampurandion | 148 | 144 | ase | ase | tes | ter. | ze | ars pada 170s Tempers 5 | pemadatanaiion | 199 | t20 | 142 | two | wz | 150 | tee | 101 pata 28063 Tamberatur 8 | campuanaion | 144 | 140 | ase | vee | 160 | 155 | ze | sor aad 2 pose ‘Temperstr 7 | pumadatanaiin | so5xa | woz | tose | so | sired | sas | rae | raw Paca20sa200 | 78° | wa77 | es | ages | as | es” | Mee | “ae pelse 8 | Penevasiincex | o1 | 08 | + | 08 | o5 | os | a2 | 0 ‘5.3.2. Hubungan antara temperatur campuran dan kadar polimer. Grefik 4. MC od | | | | 17S fonen 3 a & ‘Temperatur campuran (C) 8 8 5 3 4 5 Kadar polimer (%) ‘= Pen 80 (Lap) © Pon 60 (Cap) =. Pen & (Lab) 13 Pon 60 (Lab) | | | L_ Jurnal R & B Volume 3, Nomor 2, Oktober 2003, 5.4. Aspal dari berbagal produk yang beredar di Indonesia 5.4.1. Hasil pemeriksaan sifat fisik, temperatur ccampuran dan pemadatan. ___ISSIN : 1412-5080 Tebel 6, Pore | ee | oman | aa No | Conteh dari Trasi_ | fm _ eum | k. | ienis [~ Tomp: Temp. ‘Temp. | Temppema ‘o) campuran_| pemadatan | campuran | datan Fertamina Clea | g7 151 13 147 10880 Fill orem 48 | 1.005 8 | Pertamina 2 | Wonokromo 6 st | 1008 | 154 “1 150 10-82 Spe 60) 3. | RRT Gen 60) 96 45 | 1.000] 148 194 145 10577 4 | RRT @en6o) p a | 1028 | 151 142 147 106.80 5 | Benghulu (pen60) 7 a | tor | 17 135 144 105.7 6 | RBOIV (pen 80) 0 45 | 1.031 149 138 145 105.77 7, Bui Kars 7. | Ujung pandang 89 as | tor | 149 135 145 105-78 (Pon 60) PT. Sarana Jaya 8 | Kateng (Pen 80) a 43 | 1.033 | 159 143 155 115.85 ‘Saudi Arabia eae n 4s | 1.000] 148 133 142 104.76 ‘Saudi Arabia | [1 | ener 119 | 42 | 10020] 149 191 99 | tors 6. KESIMPULAN campuran dan pemadatan di laboraturium dan di 6.1 Shell Bitumen Test Data Chart (BTDC) _lapangan, menunjukan temperatur campuran dan digunakan untuk menentukan —temperatur.-_-pemadatan di lapangan setelah pemanasan lebih campuran dan pemadatan campuran beraspal di lapangan, temperatur campuran pada viskositas 2 poise dan temperatur pemadatan dimulai pada viskositas 20 poise dan selesai pada 200 poise. 6.2 Untuk penggunaan temperatur campuran dan pemadatan di laboraturium pada percobaan Marshall dipakai temperatur campuran pada kekentalan 170 centiskostes, dan temperatur Pemadatan pada 280 centitoskes, pengujian kekentalan dapat dipakai alat Sybolt Furol atau Brookfd Viecometer. 6.3 Contoh penggunaan BTDC pada bitumen 60 ex Pertamina Cilacep dan sesudah pemanasan dengan alat Thin Film Oven Test (TFOT) metiputi pemerksaan fisik, temperatur sebelum tingai 6.4 Penggunaan alat Viskositas Brookfild High Viskesity untuk mengukur kekentalan dari contohj bitumen pada temperatur tinggi, dapat digunakan sebagai pengganti alat Saybott Furol dan alat Viskositas kinematik 6.5 Pemeriksaan fisik bitumen pen 60 dan pen 60 kadar polimer (latek sintesis), seperti umumnya setiap Penambahan addtive menyebabkan terjadinya penurunan angka penetrasi dan kenaikan angka tit lembek, sebingga teriihat pada pemadatan baik i laboraturium maupun di lapangan. dengan penambahan berbagai varias! Jurnal R & B Volume 3, Nomor 2, Oktober 2003 7 6.6 Pemetikasaan sifat fisik dari berbagai produk bitumen yang beredar di Indonesia menunjukan variasi dari penggunaan temperatur campuran dan pemadatan, sebingga untuk setiap _jenis enggunaan bitumen perli diperiksa temperatur campuran dan pemadatan di lapangan supaya dapat di capai hasil pemadatna yang baik di lapangan, 6.7 Contoh penggunean BTDC pada bitumen 60 ex. Pertamina Cilacap sebeum dan sesudah pemanasan dengan alat Thin Film Oven Test (TFOT) meliputi pemeriksaan fisik, temperatur campuran dan pemadatan di laboraturium dan di lapangan, menunjukan temperatur campuran dan pemadatan di lapangan setelan pemanasan lebih tinggi 6.8 Penggunaan lat viskositas Brookfid High Viskosity untuk mengukur Kekertalan dari contohj bitumen pada temperatur tinggi, dapat digunakan ‘sebagai pengganti alat Saybot Furol dan alat Viskosttas kinematik 6.9 Pemeriksaan fisik bitumen pen 60 dan pen 80 dengan penambahan berbagai variasi ada spolimer (latek sintesis), seperti umumnya setiap penambahan additive menyebabkan terjadinya enurunan engka penetrasi dan kenaikan angka ‘itk lembek, sehingga terlihat pada pemadatan baik i laboraturium maupun di lapangan. 6.10.Pemerikasean sifatfsik dari berbagel produk bitumen yang beredar i Indonesia menunjukan variasi dari penggunaan temperatur campuran dan pemadaten, setingga untuk setiap —_jenis penggunaan bitumen peru diperiksa temperatur campuran don pemadatan di lapangan supaya dapat di capai hasil pemadatan yang bak i lapangan, ISSN : 1412-5080 7. DAFTAR PUSTAKA D.E. Ward Handoyo W HeukelomW Training in the technology and testing of Construction Material “Science of bituminous materia". John Laing & Son Ltd, UK 1981 “Produksi dan kostuksi aspal batch di unit AMP". Bahan diskusi peningkatan mutu terpadu DPU DK‘ Jakarta Agustus 1986, Design Shell Bitumen Test Data Chart, by —_Koninkeigke/Shell Laboraturium Amsterdam. Inst, Petrol 55 (1996) 404-417 Pelaksanaan perkerasan beton spel campuran panas DPM, Dien Bina Marga, Departement PU Petunjuk petaksanaan lapis aspal beton (Laston) untuk jalan raya, ‘SNI_1n0.173-1989F, Dept PU, 1987 ‘The Shel Bitumen Handbook, Shell Bitumen UK, Surrey England, ISBN 0-9516625-0- 31990. B

You might also like