Professional Documents
Culture Documents
Kasang Heru C F - Lampung PDF
Kasang Heru C F - Lampung PDF
MUTU OK1 DAN KEAMANAN BEKASAM PRODUK FERMENTASI lKAN TERl SECARA
SPONTAN DAN PENAMBAHAN KULTUR MURNl
ABSTRACT
NUTRIENT QUALITY AND THE SAFETY OF BEKASAM AS FERMENTED SMALL FISH
BY ADDlTlON OF SELLECTED LACTIC ACID BACTERIA
OR SPONTANEOUS FERMENTATION
B&kground: Many kind of fooda based on fermentalicn products are used as tradiimal fwd$ m Indonesia.Such
product8 are tape the sweat fermented cassava as m r c e of cahhydra(es, tempe the delclous fermented
soybean of other beans as swrce of prdeln, dadih the sour fermented buffalo mllk as source of calcium and
protein, and many h r s made of anlmal protem source such as from small fish. F~mentatianof foods will
inuease the nublent antent and absabability of the nutrient besides will mcrease senswy a acceptablty value
of the products.
Objectives: The study -N=%
are lo evaluate the nutrient quahly and w n w y quahly of of salt-fermentath
product of small fih, so called teri, both using spontaneous fennentatkw and selected cubrefermantatan thaw
producing lactic add bacteria.
Methoda: This was a foad experimental sludy lo explore the q d l y improvement of acid baGteria fermentation
products Mng spontaneous a selscted cuRure an potan source fmds. Ingredients re consist of em& fish vAh
steam rice at 1 to 1 by weight &&h addibn of sdt at 5-656 and fermented apontaneoue a Mth a d d i i d 1%
level selected culture, which contain lactc acid producmg bacteria Fermentationwas done f a 4 to 5 days; depend
on the type of culture.
Result@:Bekasam produced fran both type of fermentatan had larsr protein content due lo the addilion of r k
as carbohydrate source, whle ash content became h
w
' due to the addition of NaCl salt. The products had
sweet smell besides sour task due to mbchydrate fennentakn uhkh could in~easethe absorbabillty ~4 the
products especiaity vitamins and mine& those needed l w pH. GsneraHy, fermented bekasam had higher
vitamin content and changed fatty acid canpostion. Mtamin 812 increased by 2 folds and vitamin A by 3 4 folds.
mmpared with thwe of fresh smal fish. Lmdec acid increased by 2-4 folds followed by decreased of othsr long
chain fatty acids content. Pathogenic micrmganisrns w e stiU hgh m raw fsrmented poducts, but they w e
undetected after steaning fa 30 minutes.
Concluaiona: Nulnent cuntenta of the f a m t a h n products, such as vitamin A, BIZ, linoleic acid wre higher
than the hash fish, whk the prcuimate nutrient mntenl depnds on the amount of ingredients added as the base
component. All fermentabon products am$imed E. & (Kolilom, and ShigeHa s.) these might m e from the trJh
that had been polluted smce in the ocean. After steaming or sterilization the product, those pathogen
be wocthwhb to develop bcal
micmwganisms w e negalke of undetected. Based on the nutrient quality, it
food f m u l a using bekasam the fermented teri, for chldren undef five years dd. [Pmel Gid Makan 2005, W1):
38-44
Ksyword.: hrmdntalion, spontan;ous, selhsded cu'fure, small lish, bekasm
PENDAHULUAN
Mu Ghi dm K
Pengembangan
panggl
badiaional
akan
msningkatkan nilai ekcnanis dan dba budaya
masyarakat yang bereangkutan. Betbagai makanan
tradisimal yang mengandung vitamin dan mineral
dapal d~tambahkanke dalam mchnan dasar atau
mmDakan b a r n dan dmt dan dlharapkan &pat
meningkatkan &era makan (2).
Dan berbagai makanan tradkimnal yang ads di
Indonesia, beberapa di antaranya dapat
diembangkan menkdi makanan untuk mendukung
pencapaian kecerdasan dan tumbuh kembang anak
yang optimal, di samping untuk membma selwfa
terhadap makanan Lradwional. Dalam menyusun
komposwi bahan dan cara pengoCahan makanan
tradLsmal untuk anak, perkr dipewbangkan
bebarapa aspek k e t d a h kemampuan anak
terhadap penggunaan bumbu masak den rat adM
lhin (3). Dengan teknobgi fannmtasi, bahan-bahan
tradislonal yang murah dapat menladl produk bemitai
e k m i tinggi dan bergizi. Mehlui proses
femntasi, bahan-bahan tetsebut akan mengalami
perubahan f& dan kimh yang menguntungkan,
s q m h pwbahan citarasa, aroma, lskstur, daya
m a dan daya t a m smpan.
Produk fennentmi tradskal dapat diperbaki
dengan bebarapa cara antara lain dengan
pembakuan inokulum, penerapan espek sanitasi dan
estatika, serta dengan leknik produksi lam a g a
dapat meningkatkan mutu hssil (4). Produk
fermenlasi ikan merupakan sumbet zat gizi yang
sangat baik karena marupakan produk fermenbi
protein sehmgga pmteinnya mudah diixrna,
mengandung asam lemak tak jenuh cukup t'mggi
t m s u k asam lemak mega-3, mengandung
vitamin dan mmeral eerta mempunyai citarasa khas
yang dapat menbangkitkanselera makan.
Bekasam adalah produk fenmtasi kan perairan
umum atau ab tawar yang banyak dikenal di
Sumatera Selatan dan Kahmantan Selatan. Di
daerah asalnya bekasam dibuat dari ikan sungai
ukuran sedang, seperb *is kojam atau bmbak (5);
ukuran dan bentuknya m i r i ikan japuh. Bekasam
b i a dikonsurnsi sebagai lauk, disajikan dalm
bentuk masakan campurm bmana sayur a$u
bahan lain, seperti tahu atau kacang-kacangan lain.
Dabm penallha, ini dibuat produk f m l a s i
h a d n i a l dengw bahan d m ikan teri, yang
komposisi bahan, jumlah starter indcukrm, dan lama
fermenbi menggunakan prceedur optlmasi pada
percobam S o e b i dkk (6), sedangkan resep
bekasan rang digunakan berasal den Sumatwa
Selatan. Dharapkan pmsea dan prduk f m n l a s i
tradisimal yang dhasdkan dapat dijadkan bahan
cr.
P e n d i n ini b d i eksplaatif dengan dwah
ekapcmmtal. Pembuah bekasam pada penekbsn
mi menggunakan perbandingan bahan hail optimasi
citarma produk tennentmi dalam penelin
pendahuluan (6). Perbandingan jumlah M a n dasar
ten terhadap jumlah nasl adalah 1:1, dengan
tambahan garam 6% untuk fermentmi spcntan atau
5% garan dan 7% larutan indtulurn untuk fennatasi
kultur mumi, berdsssrkan total berat bahan d a w .
Lama fermentmi untuk cam spcntan adatah 5 hari,
sedangkan untuk fmnmtasi dengan kultur murni
adalah 4 han Fermentasi dihkukan datam lemari
kasa dengan suhu 2840%. T6fi sebagai bahm
dasar dbenihkan d M cemaran benda asing dan isi
perut serta babagi kepala. Setslah dicuci dan
drtiriskan, ditimbang sesuai kebutuhan, lakr dlcampur
dengan bahan hiin yang di~pedukan.
Pengukuran pH dihkukan terhadap bekasam
mentah yang &hasilkan. P e n m h n kandungan
mikroorganisme palogen diiakukan dengan cam
Fardiaz (7) Wadap b e k m mentah dan b e k m m
ymg sudah dikukus &ma 30 menit, sebagainma
umumnya dilakukan di damh as-.
Penantuan
kendungan zat @hiproksimat, vitamin 4 812,dan
asam lemak esenskl dilakukan terhadap semua
produk fementasi dan t& mentah dengan cara
Tabd 1
Wdungm Zit Giri Man Bnr dan H n i l Famentnl (g/l00 g bant b n r h )
Alr
Abu
KH
Lrmrk
0,2_+0,0 72,1_+0,1 2,5_+0.0 21.6_+0,1
1.1 ~ 0 . 0 . 77,4_+0,1 2,8_+0,0 0.0_+0,1
72.7 $0.1
4 5 _+oso' 4,0&
0 5O
:O
,
& k m *tan
0,8 _+Obi 636 _*O$ 00.1*Babade nyds pads P 0,05, a t s a b o b dass den pmduk b e k l ~ m ,
h i s Bahan
Nasi
Teci Ssgar
Rotdn
3,6_+0,1
18,7_+0.T
8,4_*0,1__
Tabd 2
M u r i g a n W n 5 1 2 dm V[tnnln A M a n k ldm
H n i l FummW (par 1W g bent b a d )
Tabel 3
Kandunaan
- Asam Lemak Esensial Bahan hlldm H n i l Famentni (mg1100g b h a )
Bahan
.
Teri Segar
14
26
Aean
Asam
Linoleat
(18:2)
Linolenat
(18:3)
16
10
._(22:6)
35
152
30
101
23
119
- .- -.--
11
A m
OokoMhdcwnoal
Tabel 4
Data Analisis Mikrobiologi (total ad brkteril g bahan)
Bahan
Total Plate
Count
Uji MPN
Kdiform
Tatal
Uji HPN
Escheictia
coli
Uji MPN
Koliform
Fekai
(rnentah)
9 . 3 ~10'
>2,4x toS
9.3~
10'
4 . 3 ~10'
4 . 5 ~108
hT e i Sponkn
> 2 . 4 ~10" .
3.60~108 r 2 . 4 ~10"
Bksn TeriCunure
Babeda nyabpada P c 0.05, atdm b e k m s p m n dengan k u b mi.
SARAN
Pedu dilakukan penyuluhan higime dan sanitasi
untuk pdaksanaan fenentasi di rumah tangga agar
Edak lerjadi penyebaran kontammasi, mengingat
bahan dasar yang diperdeh dari p e w umumnya
"
SalmonellaShigdla
(mentah)
uji ~ o ~ t r m
Fekal
RUJUKAN
1. Mardjcno, M., RT Rumawas dan JSP Rumwas.
Pengaruh gizi twhadap perkembangsn otak
Pmsidmg Wdyakarya Nasbnal Khesiat
Makanan Tradsbnai 1995: &lo.
2. Drvyer, JT. Mrities in chlld nbtrtion. Wim
p h e r . New York: Haward University, School of
Publc Heam, 1975: 5 - 1 4 ?
3. Samsudin. Peranan makanan lradibional dalam
tumbuh-kambang bayi dan anak. Prosang
Wdyakarya Nasbnal Khasiaf Mahanan
Tradhbnal, 1995: 29-41.
4.
5.
6.
8.
9.