Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Jurnal Kesehatan

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN KARYAWAN BAGIAN TANAMAN


TERHADAP BEBAN KERJA DI PTPN X PERSERO PABRIK GULA TAKALAR
Andi Vivi Febry Elfira*)
Masdiana.AR**) Muhammad Ilyas**) Rosita Genggeng**)
*) Mahasiswi Prodi D-III Keperawatan Politeknik kesehatan Makassar
**) Dosen Prodi D-III Keperawatan Politeknik kesehatan Makassar

The workload is the response of individuals (workers) against the old and the number of jobs and the number
of tasks is an important source of gold in the scope of works. In a study in Sweden in three health centre found that
work stress causes 33% of cases the symptoms of mental disorders emotional tendencies due to excessive workload.
This studi to describe about anxiety level of the employees of the plant in the workload in PTPN X PERSERO
Pabrik Gula Takalar.this research is descriptive study with cross sectional disigns that is the design of the study by
measuring and securing the same time (all while).samples werw selected by purposive sampling with the number of
sample used 40 people. Data were collected through a interview technique with the help of questyionnaire HRS-A .the
Results showed revealed that most responden male sex 90% (36 people) as many work in the hands of the position as
foreman garden 37.5% (15 people). As many as 23 people of the elderly into the early (57.5%) . and has a secondary
education (SMP-SMA)have the 67.5% (27 people). Of the 40 respondents, there were 15 people have mild anxiety
(37.5), 18 people have mild anxiety (45%) and 7 people have severe anxiety (17.5%).as a result of this study is expected
to be a picture as input material in order to prevent the occurrence of emergency employees in the face of the workload
in an enterprise.
Key words

: Workload, Gender, Age, Education, Type Of Work.

PENDAHULUAN
Sebuah organisasi atau perusahaan dapat
dianalogikan sebagai tubuh manusia. Jika
salah satu dari anggota tubuh itu terganggu,
maka akan menghambat keseluruhan gerak,
menyebabkan seluruh tubuh merasa sakit dan
menyebabkan individunya tidak dapat
berfungsi secara normal. Salah satu komponen
yang pasti ada disetiap perusahaan adalah
karyawan. Karyawan yang merupakan tenaga
kerja atau tenaga penggerak roda organisasi /
perusahaan tentunya merupakan salah satu
komponen penentu berhasil atau tidaknya
sebuah perusahaan maka sangat jelas bahwa
menurunnya
kinerja
karyawan
akan
berdampak negative bagi perusahaan.(Ridwan
Harianto, 2013)

Analisa beban kerja (Workload analysis)


cukup mendapat perhatian yang serius karena
pada prinsipnya bertujuan untuk membuat
proses organisasi lebih efektif dan efisien.
Dengan diterapkannya metode analisa beban
kerja (Workload Analysis) diharapkan dapat
terjadi peningkatan beban kerja karyawan
perusahaan pada umumnya dan peningkatan
kualitas pelayanan pada khususnya sehingga
akhirnya
tujuan
perusahaan
akan
tercapai.(Dhyah septiana : 2012).
Beban kerja adalah tanggapan individu
(pekerja) terhadap lama dan banyaknya
pekerjaan serta banyaknya tugas yang
merupakan sumber kecemasan yang penting
dalam
lingkup
pekerjaan.

(http://www.sanglahhospitalbali.com: 2011.
Diakses 21 april 2014).
Kecemasan adalah suatu keadaan yang
menggoncangkan karena adanya ancaman
terhadap kesehatan. Individu-individu yang
tergolong normal kadang kala mengalami
kecemasan yang manampak, sehingga dapat
disaksikan pada penampilan yang berupa
gejala fisik maupun mental. Lebih jelas lagi
bagi individu yang mengidap penyakit mental
yang parah.
Pada penelitian di Swedia di tiga Pusat
Kesehatan Kerja dengan menggunakan
Hopkins Symptom Check List (HSCL-\ 25)
didapatkan bahwa stres kerja menyebabkan
33% kasus kecenderungan gejala gangguan
mental
emosional
(KGGME)
akibat
kecemasan akan beban kerja berlebih.
Penelitian
pada
karyawan
pengawas
perbankan sebuah bank di Jakarta pada 1996
mendapatkan prevalens gejala gangguan
mental emosional (KGGME) sebesar 27,6%.2
Prevalens pada perawat suatu rumah sakit di
Jakarta, sebesar 17,7%.3, dan pada pilot dan
co-pilot penerbangan sipil di Jakarta tahun
1999 sebesar 39,4%.4. Hasil Plant Survey
peserta program studi magister kedokteran
kerja, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia pada suatu perusahaan media cetak
di Jakarta menemukan bahwa 39% karyawan
redaksi mengalami gangguan stres kerja.
Salah satu faktor risiko yang berhubungan
dengan stres kerja di perusahaan ini antara lain
adalah deadline kerja yang sangat ketat dan
jam kerja yang lebih dari 40 jam per minggu.
(IDI : 2008)
Setalah melakukan penjelajahan umum
dengan mengumpulkan informasi dari
berbagai industri khususnya di kota Makassar,
maka situasi sosial yang ditetapkan sebagai
penelitian adalah salah satu perusahaan yang
berada di Kabupaten Takalar yaitu PTPN X
PERSERO PG. TAKALAR. Sebagai situasi

sosial, pada industri/ perusahaan ini (place)


terdapat orang orang (actor) yang terlibat
(activity) dalam proses penanaman tebu
dilapangan sebagai tahap awal dalam
menghasilkan gula pasir . Pada perusahaan ini,
proses penanaman tebu dilapangan banyak
menggunakan peralatan-peralatan berat seperti
rangkaian mesin penggiling tebu sehingga
tebu tersebut bisa di produksi, bukan hanya itu
terdapat beberapa penyebab yang mempu
mengganggu konsentrasi para pekerja salah
satunya adalah banyaknya binatang ternak liar
yang mampu merusak tanaman tanaman
sehingga mampu menyebabkan terjadinya
gagal produksi. Penggunaan peptisida (bahan
yang digunakan untuk membasmi organism
pengganggu)
yang
kiranya
berguna
membunuh tanaman liar (gulma) mampu
menjadi faktor risiko terjadinya gangguan
kesehatan akibat kerja.
METODE PENELITIAN
Jenis penilitian ini adalah studi
deskriptif dengan rancangan cross sectional
yaitu rancangan penelitian dengan melakukan
pengukuran dan pengamatan pada saat
bersamaan (sekali sewaktu). Sampel dipilih
dengan teknik purposive sampling dengan
jumlah sampel yang digunakan adalah 40
orang. Menggunakan teknik wawancara
dengan bantuan kuesioner HRS-A untuk
menetukan derajat kecemasan yang terdiri dari
14 gejala dengan 5 alternatif jawaban sesuai
gejala gejala kecemasan. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh jumlah karyawan
yang terdaftar bagian tanaman yang aktif
bekerja di perusahaan PTPN X PERSERO
PG.Takalar. selain itu ada criteria inklusi yang
harus dipenuhi adalah responden merupakan
karyawan bagian tanaman di perusahaan
tersebut. Berdasarrkan hasil penghitungan
besar sampel diperoleh sampel sebanyak 40
responden
dari 339 orang populasi

disebabkan responden yang tidak kooperatif


dan selenihnya tidak hadir saat penelitian.
Variabel yang akan diukur dalam
penelitian ini adalah tingkat kecemasan
karyawan terhadap beban kerja yang meliputi
kecemasan ringan, sedang dan berat. Yang
akan dinilai berdasarkan jenis kelamin yaitu
perbandingan antara laki laki dan
perempuan, umur yaitu antara dewasa awal
(usia 26 35 tahun), dewasa akhir (usia 36
45 tahun) dan Lansia Awal (usia 46 55
tahun). Tingkat kecemasan juga dilihat dari
segi pendidikan yaitu Pendidikan rendah,
pendidikan sedang dan pendidikan tinggi. Dan
terakhir yang akan di ukur berdarkan jenis
pekerjaan yaitu sinder kebun, mandor kebun,
keamanan kebun dan pengawas pupuk.
HASIL PENELITIAN
Karakteristik Responden
Adapun
karekteristik
responden
meliputi jenis kelamin, umur, tingkat
pendidikan, jenis pekerjaan dan Lama kerja.
Yang dimana berdasarkan jenis kelamin
menunjukkan bahwa jenis kelamin dengan
distribusi tertinggi adalah laki laki yaitu
sebanyak 36 responden (90%) . beradasarkan
umur sebagian besar responden termaksud
dalam kategori lansia awal (46 55 tahun)
yaitu 23 responden (57.5%). Berdasarkan
tingkat pendidikan responden sebagain besar
memiliki pendidikan menengah yaitu 27 orang
(67.5%). Berdasarkan jenis pekerjaan
sebagian besar responden bekerja sebagai
mandor kebun yaitu 15 orang (37.5%). Dan
berdasarkan lama kerja sebagian besar
responden merupakan karyawan lama dengan
lama kerja 10 tahun yaitu sebanyak 22
responden
Tabel 1. Karakteristik Responden berdasarkan
Jenis Kelamin, Umur, Tingkat Pendidikan,
Jenis pekerjaan dan Lama Kerja.

No
1

karakteristik

Frekuensi

Persentase
(%)

36
4
40

90
10
100

3
16
23
40

7.50
40
57.5
100

13
27
40

32.5
67.5
100

10
15
9
6

25
37.5
22.5
15

40

100

18
22
40

45
55
100

Jenis kelamin:
a. Laki laki
b. perempuan
Jumlah
Umur :
a. dewasa awal
b. dewasa akhir
c. lansia awal
jumlah
Tingkat Pendidikan:
a. SD
b. SMP SMA
Jumlah
Jenis Pekerjaan
a. Sinder kebun
b. Mandor Kebun
c. Keamanan
d. Pengawas
pupuk
Jumlah
Lama Kerja
a. 0 10 tahun
b. 10 tahun
Jumlah

Tabel 2. Distribusi frekuensi responden


berdasarkan tingkat kecemasan , tingkat
kecemasan berdarakan jenis kelamin, tingkat
cemas berdasarkan kelompok umur tingkat
cemas berdasarkan pendidikan terakhir dan
tingkat cemas berdasarkan jenis pendidikan.
no

karakteristik

kecemasan
Jenis kelamin:
a. Laki laki
b. perempuan
Kelompok umur:
a. dewasa
awal
b. dewasa
akhir
c. lansia awal
Pendidikan
terakhir:

Cemas
ringan
(%)
37,5

Cemas
sedang
(%)
45

Cemas
berat
(%)
17.5

35
2.5

40
5

15
2.5

2.5

20

17.5

12.5

27.5

10

a. SD
b. SMP-SMA
Jenis Pekerjaan:
a. Sinder
b. Mandor
c. Keamanan
d. pengawas

17.5
19.3

10
35

5
12.5

berdasarkan kajian teori yang mendasari dari

5
17.5
7.5
7.5

15
12.5
10
7.5

5
7.5
5
0

wawancara

Dari tabel 2 didapatkan bahwa tingkat


kecemasan yang paling dialami karyawan
bagian tanaman di PTPN X PERSERO PG
Takalar, berada di kecemasan sedang dengan
persentase 45% yaitu sekitar 18 0rang dari 40
responden.

Dilihat

dari

jenis

kelamin

kecemasan yang sering dialami pada jenis


kelamin laki laki dan perempuan yaitu
kecemasan sedang dgn frekuensi 16 responden
(40%) dan 2 responden (5%) untuk jenis

asumsi penelitian dengan observasi dan

dan termaksud lansia awal dengan frekuensi


11

orang

dengan

persentase

27.5%.

berdasarkan tingkat pendidikan ssebagian


besar responden memiliki pendidikan terakhir
di

tingkat

menengah

dan

mengalami

kecemasan sedang dengan dengan responden


sebanyak 14 orang (35%). Dan berdasarkan
jenis pekerjaan tingkat cemas responden
sebagian besar terdapat pada karyawan yang
bekerja sebagai mandor kebun dengan tingkat
kecemasan ringan yaitu sebanyak 7 orang

di gambarkan pada tabel 1 dan 2. maka

terhadap beban

umum kecemasan merupakan suatu perasaan


subjektif mengenai ketegangan mental yang
menggelisakan sebagai reaksi umum dan
ketidakmampuan mengatasi suatu masalah
atau tidak adanya rasa aman. Perasaan yang
tidak menentu tersebut pada umumnya yang
tidak menyenangkan yang nantinya akan
menimbulkan
fisiologis

atau
dan

disertai

psikologis

perubahan
(Kholil

Lur

Rochman, 2010:104).
Pada kecemasan ringan atau ansietas
ringan dapat dihubungkan dengan ketegangan
dalam

kehidupan

sehari-hari

yang

menyebabkan seseorang menjadi waspada dan


meningkatkan lahan persepsinya. Dimana
kecemasan dapat memotivasi belajar serta
menghasilkan kreatifitas (Stuart dan sudden,
Fauziah 2009) oleh karena itu kecemasan
ringan dapat terjadi dikarenakan mekanisme
koping seseorang yang lebih baik. Maka
ditemukan pada karyawan bagian tanaman
yang mengalami kecemasan ringan yaitu
sebanyak 15 orang (37.5%).
Pada kecemasan sedang atau ansietas
sedang

Berdasarkan hasil penelitian yang telah

kecemasan

kerja di PTPN X PG Takalar.Yaitu secara

(17.5%).

Pembahasan

tingkat

karyawan bagian tanaman

kelamin perempuan. Pada kelompok umur


sebagian besar mengalami kecemasan sedang

terhadap

berfokus

memungkinkan
pada

hal

individu

yang

untuk

penting

dan

mengesampingkan yang lain. Ansietas ini


mempersempit

lapang

persepsi

individu.

Dengan demikian, individu mengalami tidak

terbangun pada malam hari hingga selalu

perhatian yang selektif namun dapat berfokus

bermimpi buruk. Pada kecemasan berat

pada lebih banyak area jika diarahkan untuk

ditemukan 7 orang (17.5%).

melakukannya.

Dan

karayawan

yang

Kecemasan yang paling berat yaitu

mengalami kecemasan sedang terdapat 18

Panik dimana berhubungan dengan ketakutan

orang dengan persentase 42%.

dan terror, karena mengalami kehilangan

Pada kecemasan berat atau ansietas

kendali orang yang mengalami panic tidak

berat merupakan kecemasan yang sangat

mampu melakukan sesuatu walaupun dengan

mengurangi lapang persepsi individu. Individu

pengarahan. Panic melibatkan disorganisasi

cenderung berfokus pada sesuatu yang rinci

kepribadian, peningkatan aktivitas motorik,

dan spesifik tentang hal lain. Semua perilaku

menurunnya kemampuan untuk berhubungan

ditujukan

ketegangan.

dengan orang lain, persepsi menyimpang dan

Individu tersebut memerlukan banyak arahan

kehilangan pemikiran yang rasional. Tingkat

untuk berfokus pada area lain (stuart, Gail

kecemasan tidak sebagian sejalan dengan

W,2006).

kehidupan dan jika berlangsung terus dalam

untuk

mengurangi

Kecemasan berat ini dapat terjadi

waktu yang lama dapat terjadi kelelahan.

dikarenakan kurangnya pengetahuan para


karyawan dalam meningkatkan koping diri

KESIMPULAN

sehingga dihantui dengan pikiran dan perasaan

Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan
yang telah diuraikan maka
penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:

tekut

tentang

hal-hal

yang

dapat

membahayakan keselamatan dirinya, kondisi


pemasukan

yang

pengeluaran
sehingga

akan

menjadi

tidak

sesuai

kebutuhan
salah

satu

dengan
keluarga
penyebab

timbulnya stress, cemas bahkan bisa menjadi


panic jika tidak dibantu dengan arahan atau
dukungan keluarga. Secara subjektif klien
akan merasa jantung berdebar-debar, tegang,
gemetaran, kaki dingin, kaku otot leher, bahu
dan punggung, bahkan nafas menjadi sesak
dan

cepat.

Inilah

yang

akan

membuat

seseorang sulit untuk berkonsentrasi meski


diarahkan, sulit untuk tidur dan sering

1. Karyawan bagian tanaman yang


mengalami
kecemasan
ringan
sebanyak 15 orang (37,5%), yang
mengalami
kecemasan
sedang
sebanyak 18 orang (45%) dan yang
mengalami kecemasan berat sebanyak
7 orang (17,5%).
2. Berdasarkan jenis kelamin karyawan
bagian tanaman berjenis kelamin laki
laki yang mengalami kecemasan
ringan
sebanyak
14
orang
(35%),kecemasan sedang 16 orang
(40%), dan 6 orang (15 %) yang
mengalami cemas berat. Sedangkan
untuk berjenis kelamin perempuan

terdapat 1 orang (2.5%) cemas ringan,


2 orang (5%) yang mengalami cemas
sedang, 1 orang (2.5%) yang
mengalami cemas berat.
3. Berdasarkan kelompok umur terdapat
2 orang (5%) dewasa awal hanya
mengalami cemas ringan dan 1 orang
(2.5%) mengalami cemas berat,.
Dewasa akhir dimana 8 orang (20%)
mengalami cemas ringan. 7 orang
(17.5%) mengalami cemas sedang,
dan 2 orang (5%) mengalami cemas
berat. Dan terakhir pada lansia awal
terdapat 5 orang (12,5%) mengalami
cemas ringan, 11 orang (27.5%)
mengalami cemas sedang, dan
selebihnya 4 orang (10%) mengalami
cemas berat.
4. Berdasarkan
tingkat
pendidikan
terakhir ditemukan karyawan yang
berpendidikan terakhir rendah (SD)
ada 7 orang (17.5%) mengalami
cemas ringan. 4 orang (10%)
mengalami cemas sedang dan 2 orang
(5%) mengalami cemas berat.
Sedangkan
yang
berpendidikan
terakhir SMP/SMA 8 orang (19.3%)
mengalami cemas ringan, 14 orang
(13%) mengalami cemas sedang dan
5 orang (12.5%) mengalami cemas
berat.
5. Berdasarkan Jenis Pekerjaan yang
menjabat sebagai sinder kebun
terdapat 2 orang ( 5%) mengalami
cemas ringan, 60 rang (15%)
mengalami cemas sedang, dan 2
orang (5%) mengalami cemas berat.
Yang bekerja sebagai mandor kebun
ditemukan bahwa 7 orang (17.5%)
mengalami cemas ringan, 5 orang
(12.5%) mengalami cemas sedang,
dan 2 orang (7.5% ) mengalami
cemas berat. Dari 9 orang (22.5%)

yang bekerja menjadi keamanan


kebun ditemukan bahwa 3 orang
(7.5%) mengalami cemas ringan, 4
orang (10%) mengalami semas
sedang, dan 2 orang
SARAN
Berdasarkan hasil
penelitian
yang
dilakukan dapat diberikan beberapa saran
yang berhubungan dengan kejadian Reumatik:
1. Disarankan kepada karyawan bagian
tanaman yang mengalami kecemasan
untuk
mengatasi
hal-hal
yang
membuatnya cemas dengan selalu
berkonsultasi atau bertanya kepada
petugas kesehatan
2. Disarankan kepada petugas kesehatan
untuk memperhatikan aspek psikologi
klien dalam memberikan pengobatan
dan perawatan serta memberikan
penyuluhan kepada penderita tentang
dampak kecemasan
3. Bagi keluarga diharapkan, senantiasa
meningkatkan partisipasi dan perannya
untuk senantiasa membantu responden
dalam mengatasi kecemasannya
4. Disarankan kepada peneliti lain untuk
memperdalam hasil penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan. 2008. Metologi Penelitian
Kuantitatif. Jakarta : Kencana
Gemilang, Jingga. 2013. Manajemen Stres
dan Emosi. Yogyakarta: Mantra Books.
Harrianto, R. 2013. Buku Ajar Kesehatan
Kerja. Jakarta: EGC, 2009.
Lestari, A. Ayu. 2013. Skripsi : Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Kecemasan
Terhadap Mahasiswa Yang Sementara

Menyusun Skripsi di Prodi Keperawatan


Fakultas Kesehatan Universitas Islam
Alauddin Makassar. Makassar. Fakultas
Ilmu Kesehatan : UIN.

Susilo, Wilhelmus Hary, DR.Ir,MM,IAI.


2012. Statistika dan Aplikasi : Untuk
Penelitian Ilmu Kesehatan. Jakarta:
Trans Info Media.

Novera, Windry.2010. Skripsi : Analisis


Beban Kerja dan Kebutuhan Karyawan
Bagian Administrasi Akademik dan
Kemahasiswaan Bogor: ITB.

Umar, Dr.H. 2010. Desain Penelitian MSDM


dan Perilaku Karyawan: Paradigma
Positivistik dan Berbasis Pemecahan
Masalah. Jakarta: PT. Rajagrafido
Persada.

Nursalam, 2011. Konsep dan Penerapan


Metodologi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Pracinasari, Ira. 2013. Beban Kerja Fisik VS
Beban Kerja Mental. Surakarta :
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Sebelas Maret.
Sabban, A. Ihsan. 2010. Skripsi : Gambaran
Stres Kerja Pada Karyawan Bank BRI
Syariah Cabang Makassar Tahun 2010.
Makassar : Fakultas Ilmu Kesehatan
UIN.
Savitri, Dr. Ramaiah. 2004. Kecemasan:
Bagaimana Mengatasi Penyebabnya.
Jakarta :Pustaka Populer Obor.
Setyawan, Zackya yahya, dkk. 2008. Artikel
Penelitian
:
Stres
Kerja
dan
Kecenderungan
Gejala
Gangguan
Mental Emosional pada Karyawan
Redaksi Surat Kabar X di Jakarta.
Jakarta : Maj Kedok Indon. Volum 58,
No.8 Agustus.
Soenaryo, I & Jann Hidayat. 2012. Catatan
Kuliah : TI2251 Psikologi Industri. ITB.
Suliswati, dkk. 2005. Konsep Dasar
Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta :
EGC.

Widhiayastuti, Wardhani. 2002. Jurnal


Psikologi: Studi Meta-analitis Tentang
Hubungan Antara Stres Kerja dengan
Prestasi Kerja. Universitas Semarang.
Wijono, S., 2011. Psikologi Industri dan
Organisasi: Dalam Suatu Bidang Gerak
Psikologi Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Kencana, 2010.0271.
Daryastiti. (2013) Hubungan antara Beban
Kerja
Dengan Tingkat Keluhan
Muskuloskeletal pada Perawat di Ruang
Ratna dan Ruang Medical Surgical
RSUP
Sanglah
Denpasar.From
http://www.sanglahhospitalbali.com/v1/
penelitian.php?ID=90. Diakses 21 april
2014).

You might also like