Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

HERNIA UMBILIKALIS
1. Latar Belakang
Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek
atau bagian yang lemah dari dinding rongga yang bersangkutan. Pada hernia
abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian yang lemah dari lapisan
muskulo aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri dari cincin, kantong dan isi
hernia. Semua hernia terjadi melalui celah lemah atau kelemahan yang potensial
pada dinding abdomen yang dicetuskan oleh peningkatan tekanan intraabdomen
yang berulang atau bekelanjutan. Hernia adalah adanya penonjolan peritoneum
yang berisi alat visera dari rongga abdomen melalui suatu lokus minoris
resistensieae baik bawaan maupun didapat.
Hernia umbilikalis merupakan hernia kongenital pada umbilikus yang
hanya ditutup peritoneum dan kulit, berupa penonjolan yang mengandung isi
rongga perut yang masuk melalui cincin umbilikus akibat peninggian tekanan
intra abdomen, biasanya jika bayi menangis. Hernia ini terdapat pada kira-kira
20% bayi dan angka ini berbeda lebih tinggi lagi pada bayi prematur. Tidak ada
perbedaan angka kejadian pada bayi laki-laki dan perempuan. Hernia umbilikalis
pada orang dewasa merupakan lanjutan hernia umbilikalis pada anak. Peninggian
tekanan karena kehamilan, obesitas atau asites merupakan faktor predisposisi.
Gejala dan tanda klinik hernia banyak ditentukan oleh keadaan isi hernia.
Keluhan nyeri jarang dijumpai, kalau ada biasanya dirasakan di daerah
epigastrium atau para umbilikal berupa nyeri viseral karena regangan pada
mesenterium sewaktu satu segmen usus halus masuk ke dalam kantong hernia.
Nyeri yang disertai mual atau muntah baru timbul kalau terjadi inkarserasi karena
ileus atau strangulasi karena nekrosis atau gangren.

2. Tempat, Waktu Kegiatan dan Peserta

Kegiatan penyuluhan hernia umbilikalis dilakukan pada:


Hari / Tanggal
: Sabtu, 27 Juni 2015
Waktu
: 09.00 WIB
Tempat
: Panti Asuhan Media Kasih
Topik
: Hernia Umbilikalis
Peserta
: Anak-anak dan pengurus panti asuhan
3. Metode Penyuluhan
Metode kegiatan penyuluhan dibagi dalam 3 tahap yaitu :
a. Tahap pengenalan dan penggalian pengetahuan peserta
Setelah memberi salam dan perkenalan pemateri terlebih dahulu
menyampaikan maksud dan tujuan diberikan penyuluhan sebelum materi
disampaikan.
b. Penyampaian Materi
Materi disampaikan dengan menggunakan alat bantu penyajian berupa
leaflet. Dan disela materi penyaji memberikan kesempatan bertanya jika ada
materi yang tidak dimengerti.
c. Penutup
Setelah penyampaian materi, penyaji memberikan kesempatan peserta untuk
bertanya.
4. Materi Penyuluhan
4.1 Definisi
Hernia umbilikalis merupakan hernia kongenital pada umbilikus yang hanya
ditutup peritoneum dan kulit, berupa penonjolan yang mengandung isi rongga
perut yang masuk melalui cincin umbilikus akibat peninggian tekanan intra
abdomen, biasanya jika bayi menangis.
Kulit kantung hernia tidak pernah ruptur dan sangat jarang terjadi
inkarserasi. Umumnya hernia umbilikalis dapat menutup spontan tanpa
pembedahan setelah bayi berumur 2-3 tahun. Hernia yang tetap ada sampai umur
5 tahun umumnya memerlukan tindakan bedah, meskipun jarang ditemukan
terjadinya komplikasi pada hernia umbilikalis.
4.2 Epidemiologi
Hernia ini terdapat pada kira-kira 20% bayi dan angka ini berbeda lebih
tinggi lagi pada bayi prematur. Tidak ada perbedaan angka kejadian pada bayi
laki-laki dan perempuan. Di Amerika, insiden hernia umbilikalis 8 kali lebih
sering pada bayi kulit hitam dibanding bayi kulit putih. Pada dewasa
perbandingan laki-laki dengan perempuan yaitu 1 : 3.

4.3 Etiologi
Selama kehamilan tali pusat melewati lubang kecil yang terbuka pada otot
perut bayi. Namun jika lubangnya tidak menutup dan otot di perut tidak
bergabung secara sempurna di garis tengah perut, dinding perut akan melemah.
Pada orang dewasa bisa disebabkan oleh obesitas, kehamilan berulang-ulang,
adanya cairan dalam rongga perut (asites) dan operasi perut.
4.4

Patofisiologi
Waktu lahir pada fasia terdapat celah yang hanya dilalui tali pusat. Setelah

pengikatan, punting tali pusat sembuh dengan granulasi dan epitelisasi terjadi dari
pinggir kulit sekitarnya. Waktu lahir banyak bayi dengan hernia umbilikalis
karena defek yang tidak menutup sempurna dan linea alba tetap terpisah. Pada
bayi prematur defek ini lebih sering ditemukan. Defek ini cukup besar untuk
dilalui peritoneum; bila tekanan intraabdominal meninggi, peritoneum dan kulit
akan menonjol dan berdekatan. Penampang defek kurang dari 1 cm, 95% dapat
sembuh spontan, bila defek lebih dari 1,5 cm jarang menutup spontan. Defek
kurang dari 1 cm waktu lahir dapat menutup spontan pada umur 1-2 tahun. Pada
kebanyakan kasus, cincin hernia mengecil setelah umur beberapa tahun, hernia
hilang spontan dan jarang sekali residif. Penutupan defek terjadi perlahan-lahan
kira-kira 18% setiap bulan. Bila defek lebih besar, penutupan lebih lama dan
beberapa hernia tidak hilang spontan. Hernia yang besar sekali menimbulkan
gangguan pada anak dan ibu sehingga perlu operasi lebih cepat.
4.5

Manifestasi Klinis
Hernia umumnya tidak menimbulkan nyeri dan sangat jarang terjadi

inkarserasi.
1. Gejala pada anak:
a. Bila menangis umbilikus menonjol
b. Jarang terjadi inkarserata
c. Bila diameter <2 cm, maka biasanya menutup sendiri
d. Bila diameter >2cm sebaiknya dilakukan operasi
2. Gejala pada orang dewasa:
a. Mual terkadang disertai dengan muntah

b. Nyeri di perut bagian atas


c. Benjolan berbentuk bulat, isi kantong omentum, lobul seperti lipoma
d. Kadang mengalami inkarserata

Gambar 1. Hernia Umbilikalis


4.6

Penatalaksanaan

Bila diameter cincin hernia <1 cm pada umur 1 tahun, hernia mungkin
sekali dapat menutup spontan. Sebaiknya ditunggu sampai pasien berumur
3 tahun.

Bila diameter cincin hernia >1 cm pada umur 1 tahun, kemungkinan


menutup spontan kurang, tetapi tidak ada salahnya bila ditunggu hingga
umur 3 tahun.

Bila diameter cincin hernia 2 cm atau lebih, penutupan spontan hampir


pasti tidak akan terjadi, pembedahan dapat dilakukan pada setiap saat
dalam tahun ke-2 atau ke-3.

Perbaikan klasik untuk hernia umbilikalis adalah Hernioplasti Mayo.

Terapi hernia umbilikalis pada orang dewasa hanya operatif.

4.8 Komplikasi
Hernia umbilikalis jarang mengalami inkarserasi. Jika hal ini terjadi,
kerusakan usus lebih cepat dibanding pada hernia inguinal. Pada beberapa kasus

yang mengalami inkarserasi, dalam kantong terdapat usus yang tidak mengalami
nekrosis, hanya ada satu kasus dengan nekrosis omentum.
4.9 Tanya Jawab
5

Penutup
Hernia umbilikalis adalah kelainan pada dinding perut yang ditandai

dengan adanya protursi dari isi peritoneum ke defek fascia abdominis di daerah
daerah umbilikus. Cincin pada daerah umbilikus ini, sejalan dengan umur dapat
mengalami penutupan dan fascia pada daerah defek tersebut menjadi bertambah
kuat sehingga tidak jarang didapatkan resolusi spontan pada mayoritas anak. Pada
awal kehamilan, embrio terhubung dengan khorion (plasenta) oleh mesoderm
ekstraembrional di daerah umbilicus. Sedangkan ductus omphalomesentericus
merupakan penghubung antara umbilikus dengan saluran cerna (ileum). Secara
normal, ductus ini akan terobliterasi dan mengalami involusi pada minggu
keenam. Hernia umbilikalis terjadi akibat kegagalan penutupan cincin fascia pada
umbilicus. Cincin pada daerah umbilikus ini, sejalan dengan umur dapat
mengalami penutupan dan fascia pada daerah defek tersebut menjadi bertambah
kuat sehingga tidak jarang didapatkan resolusi spontan pada mayoritas anak.
Dokumentasi

Banda Aceh, 29 Juni 2015


Disetujui,
Dokter Pembimbing I

dr. Laura Machnum


Nip. 19801221 200904 2 004

Dokter Pembimbing II

dr. Nurul Fajri


Nip. 19820202 201103 2 001

Kepala UPTD Puskesmas Baiturrahman

Nurmiati SP, MKM


Nip. 19770422 200012 2 001

You might also like