Manu Skrip

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Faktor-faktor yang berhubungan dengan anemia pada ibu hamil di Puskesmas Pamulang

Kota Tangerang Selatan Propinsi Banten tahun 2010


Oleh : Umi Musripah*
*Mahasiswi S1 PSIK FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ABSTRAK
One of the direct cause of maternal mortality in Indonesia is mostly caused by the bleeding,
while the indirect cause which is most dominant is the pregnant women with anemic. This
research is aimed to identify the factors which are related to the anemic of pregnant women
in Public Health Center in Pamulang South Tangerang city in the year of 2010 which consist
of ages, gravid ,maternity range, the size of upper arm, knowledge, antenatal care
frequencies, and Fe tablet supplementation. The approach of this research, is using
analytical quantitative methode by using cross sectional design. The period of the research
is 23rd of June 23rd of July 2010. The sample number are 55 participant, is taken by non
probability sampling with consecutive technique. Data analysis which are used are univariat
and bivariat (chi square, simple logistic regression, and correlation test). The result of the
research showed that most of pregnant women in Pamulang Public Health Center in
Pamulang South Tangerang City

are suffered from anemic which reaches 29 persons

(52,7%), included to the low risk ages (80%), multigravids (56,4%), non-risky maternity
range (90,9%), size of upper arm circle 23,5cm (76,4%), sufficient knowledge (58,2%),
complete antenatal care frequency (94,5%), and complete Fe tablet supplementation (69,1%).
The average values of hemoglobin of pregnant women are 11,182 g/dl. Based on data
analysis concluded that variables which are related to the pregnant women anemic is the
size of upper arm circle (p value: 0.003; OR: 17.64), knowledge about anemic (p value: 0.002 ;
OR: 0.167 & 0.152), and Fe tablet supplementation (p value: 0.043; OR: 4,114). Based on the
result of this research the writer suggests to increase the frequencies and the quality of
health promotion about the way to handle the anemic for the pregnant women, nutritious
food for the pregnant women and tablet Fe supplementing.
Key words: Anemic, Trimester III-pregnant women
I.

Pendahuluan

ibu hamil trimester III. Selama masa

Anemia dapat terjadi pada ibu

kehamilannya,

seorang

wanita

hamil, karena peningkatan kebutuhan zat

membutuhkan sekitar 900 mgr Fe, 100

besi

untuk

mgr untuk darah janin, 300 mgr Fe untuk

kebutuhan ibu dan janin, terutama pada

plasenta, dan 500 mgr digunakan untuk

meningkat

selama

hamil

meningkatkan sel darah ibu (Manuaba,

Hoesin Palembang dari bulan Januari s/d

1998). Anemia dalam kehamilan memberi

Desember 2002, menunjukkan bahwa ibu

pengaruh kurang baik bagi ibu, baik

hamil anemia dengan kadar Hb <10,5

dalam kehamilan, persalinan maupun

g/dl

dalam masa nifas dan masa selanjutnya.

premature

Berbagai penyulit dapat timbul akibat

dengan kadar Hb 10,6 g/dl. Penelitian

anemia,

partus

oleh Saraswati, dkk (1998) pada 432 ibu

prematurus, partus lama karena inertia

hamil dengan usia kehamilan antara 4-9

uteri,

bulan

seperti:

abortus,

perdarahan

atonia

uteri,

postpartum

kali

dibandingkan

dengan

melahirkan
ibu

berbagai

hamil

tingkat

kekurangan energi kronik (KEK) dan

intrapartum maupun postpartum, anemia

anemia di empat Kabupaten Propinsi

yang sangat berat dengan Hb kurang dari

Jawa Barat menunjukkan bahwa ibu hamil

dengan anemia berat (kadar Hb <10 g/dl)

ml

infeksi

2,5

baik

g/100

syok,

karena

berisiko

dapat

menyebabkan

dekompensasi kordis. Juga bagi hasil

mempunyai

konsepsi

kehamilan

dengan berat bayi lahir rendah (BBLR) 4,2

memberi pengaruh kurang baik seperti:

kali lebih tinggi dan bayi dengan lahir

kematian mudigah, kematian perinatal,

mati 3,081 kali lebih tinggi dibandingkan

prematuritas, dapat terjadi cacat bawaan,

dengan ibu hamil tidak anemia.

cadangan besi kurang. Jadi, anemia dalam

II.

kehamilan merupakan sebab potensial

Anemia pada kehamilan adalah kondisi

morbiditas serta mortalitas ibu dan anak

dimana sel darah merah menurun atau

(Wiknjosastro, 1999).

menurunnya

anemia

dalam

Anemia berat yang tidak diobati

risiko

melahirkan

bayi

Tinjauan Teori

hemoglobin,

sehingga

kapasitas daya angkut oksigen untuk

dapat

kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan

dalam

janin menjadi berkurang (Bobak, 2004;

kehamilan tua dapat menyebabkan partus

Tarwoto & Wasnidar, 2007). Menurut

lama,

Saifuddin (2006), anemia dalam kehamilan

dalam

kehamilan

menyebabkan

muda

abortus,

perdarahan

post

dan

partum,

dan

infeksi. Bayi akan lahir dengan cadangan

adalah

zat besi yang rendah dalam tubuhnya

haemoglobin di bawah 11 gr% pada

yang baru beberapa bulan kemudian

trimester I dan III atau kadar <10,5 gr%

tampak

pada trimester II.

sebagai

(Wiknjosastro,

anemia

1999).

Hasil

infantum
penelitian

kondisi

ibu

dengan

kadar

Patofisiologi Anemia pada Kehamilan

Asmawarman (2004) pada seluruh ibu

Anemia lebih sering dijumpai dalam

yang melahirkan di RSUP Mohammad

kehamilan. Hal itu disebabkan karena

dalam kehamilan keperluan akan zat-zat

Di Indonesia, sesuai dengan ketetapan

makanan bertambah dan terjadi pula

dari

perubahan-perubahan dalam darah dan

menentukan kadar hemoglobin < 11,0

sumsum tulang. Darah bertambah banyak

g/dl sebagai indikator anemia pada ibu

dalam kehamilan, yang lazim disebut

hamil (Depkes, 2005).

hidremia atau hipervolemia. Akan tetapi,

Diagnosis Anemia pada Kehamilan

bertambahnya

sel-sel

darah

dibandingkan

dengan

kurang

WHO,

Menurut

Departemen

Manuaba

Kesehatan

(1998),

untuk

bertambahnya

menegakkan diagnosis anemia kehamilan

plasma, sehingga terjadi pengenceran

dapat dilakukan dengan anamnesa. Pada

darah. Pertambahan tersebut berbanding

anamnesa akan didapatkan keluhan cepat

sebagai berikut: plasma 30%, sel darah

lelah, sering pusing, mata berkunang-

18%, dan hemoglobin 19%. Pengenceran

kunang, dan keluhan mual muntah lebih

darah yang tidak diikuti pembentukan sel

hebat pada hamil muda. Menurut Depkes

darah

(1998),

merah

menyebabkan

yang

seimbang

anemia

dapat

(Wiknjosastro,

untuk

menegakkan

diagnosis anemia adalah apabila ibu


sering

1999).

tanda
mengeluh

pusing

dan

mata

dalam

berkunang-kunang, mengalami (5L) Lesu,

kehamilan sudah mulai sejak kehamilan

Lemah, Letih, Lelah, Lalai, dan gejala

umur sepuluh minggu dan mencapai

lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir,

puncaknya dalam kehamilan antara 32

lidah , kulit, dan telapak tangan menjadi

dan

pucat.

Bertambahnya

36

minggu.

darah

Tjiong

(1962),

penyelidikan

Dampak Anemia pada Kehamilan

berangkai pada 21 wanita di RS. Dr. Cipto

1. Dampak Anemia bagi Ibu

menemukan

dalam

Mangunkusumo Jakarta dari kehamilan

Dampak

delapan minggu sampai persalinan dan 40

kehamilan

hari postpartum, bahwa kadar Hb, jumlah

terjadi

eritosit, dan nilai hematokrit, ketiga-

tumbuh

tiganya turun selama kehamilan sampai

hiperemesis

tujuh hari post partum. Setelah itu, ketiga

perdarahan antepartum, ketuban

nilai

pecah

itu

meningkat,

dan

40

hari

anemia

selama

diantaranya
abortus,

dapat

hambatan

kembang

janin,

gravidarum,
dini,

memiliki

postpartum mencapai angka-angka yang

kemampuan

toleransi

kira-kira sama dengan angka-angka diluar

sangat

kehamilan (Winknjosastro, 1999).

perdarahan sewaktu persalinan,

Indikator Anemia pada Kehamilan

kelahiran prematur, selain itu

rendah

yang

terhadap

juga

berisiko

lebih

tinggi

lingkar

lengan

terhadap infeksi (Manuaba, 1998

menggunakan

& Wiknjosastro, 1999).

lengan

atas

pita

atas

ukur

dari

dengan
lingkar

Departemen

Kesehatan dan pemeriksaan kadar

2. Dampak Anemia bagi Janin


Bagi janin, kondisi anemia

hemoglobin

dengan

menggunakan

pada ibu selama kehamilan akan

metode Sianmethemoglobin. Analisis

mengakibatkan berat badan lahir

data yang di gunakan adalah univariat

rendah,

dan bivariat (chi square, regresi logistic

kelahiran

anemia,

cacat

dengan

bawaan,

bayi

sederhana, dan uji korelasi).

mudah mendapat infeksi sampai

IV. Hasil dan Pembahasan

kematian

1. Status Anemia Ibu Hamil

perinatal

serta

inteligensia rendah (Manuaba,

Berdasarkan hasil penelitian dari 55

1998). Bagi hasil konsepsi anemia

ibu hamil trimester III, didapatkan

dalam

memberi

sebanyak 29 orang ibu atau sekitar

pengaruh kurang baik seperti:

52,7% menderita anemia dengan kadar

kematian

mudigah,

hemoglobin rendah yaitu <11 g/dl.

perinatal,

prematuritas,

kehamilan

kematian
dapat

Sejumlah

26

ibu

lainnya

(47,3%)

terjadi cacat bawaan, cadangan

memiliki kadar hemoglobin normal

besi kurang. Jadi, anemia dalam

yaitu 11 g/dl atau tidak anemia.

kehamilan

merupakan

sebab

Status anemia ibu hamil di jelaskan

potensial

morbiditas

serta

dalam

mortalitas

ibu

anak

Tabel 5.1

dan

Jenis penelitian ini adalah analitik

Pada Tanggal 23 Juni - 23 Juli Tahun 2010


(n = 55)

menggunakan

desain cross sectional. Waktu penelitian

Status

pada tanggal 23 Juni 23 Juli tahun

Anemia

2010. Sampel sebanyak 55 orang,


diambil secara non-probality sampling
dengan
Pengumpulan
wawancara
kuesioner

consecutive.

teknik
data
dengan
terstruktur,

ini.

di Puskesmas Pamulang

III. Metodologi Penelitian


dengan

dibawah

Status Anemia Ibu Hamil

(Wiknjosastro, 1999).

kuantitatif

tabel

melalui

Jumlah

Persentase (%)

Anemia

29

52,7

Tidak

26

47,3

55

100

Anemia
Total

menggunakan
pengukuran

2. Umur Ibu

Umur ibu dikategorikan kedalam

sebanyak

dua kelompok yakni kelompok

minimum responden adalah satu kali

yang berisiko tinggi jika umur ibu

dan gravida maksimum responden

adalah <20 tahun dan >35 tahun.

enam

Serta

kehamilan dibagi pula kedalam dua

kelompok

yang

berisiko

24

kali.

responden,

Gravida

rendah jika umur ibu antara 20-35

kelompok

tahun.

berisiko

jika

adalah

primigravida

Distribusi

trimester

III

di

ibu

hamil

Puskesmas

yakni

gravida

atau

jumlah

kelompok

responden

tidak

tersebut

(kehamilan

Pamulang pada tanggal 23 Juni

pertama) dan kelompok berisiko jika

sampai dengan 23 Juli tahun 2010

responden

berdasarkan

multigravida (kehamilan kedua dan

kelompok

umur

tersebut
Distribusi

adalah

dapat dilihat pada tabel dibawah

seterusnya).

ibu

ini.

trimester III di Puskesmas Pamulang


pada tanggal 23 Juni sampai dengan

Tabel 5.2
Distribusi Ibu Hamil

23

Menurut Kelompok Umur Ibu di Puskesmas


Pamulang

Juli

tahun

gravida

di

2010

tunjukkan

berdasarkan
pada

Tabel 5.3

(n = 55)

Distribusi Ibu Hamil

Umur

Jumlah

Persentase (%)

Risiko

11

20

Menurut Gravida di Puskesmas


Pamulang

Tinggi

Pada Tanggal 23 Juni - 23 Juli Tahun


44

2010

80

(n = 55)

Rendah
Total

tabel

dibawah ini.

Pada Tanggal 23 Juni - 23 Juli Tahun 2010

Risiko

hamil

55

Responden

Gravida

100
berumur

antara

Jumlah Persentase
(%)

20-35

tahun, yaitu sebesar 80%, Sedangkan

Berisiko

31

56,4

yang berumur dibawah 20 tahun atau

Tidak

24

43,6

lebih dari 35 tahun hanya sebagian

Berisiko

kecil saja yaitu 20%.

Total

55

100

3. Gravida
Hasil analisa data untuk variabel

Hasil penelitian menunjukkan sebesar


53,6%

ibu

hamil

merupakan

gravida diperoleh nilai mean (2,04),

multigravida atau sedang hamil untuk

nilai median (2,00), nilai mode (1)

kedua kali dan seterusnya, sedangkan

ibu yang baru mengalami hamil untuk

Total

55

100

pertama kalinya atau primigravida


5. Ukuran LILA

sebesar 43,4%.

Berdasarkan penelitian dari 55 ibu

4. Jarak Kelahiran
Hasil analisa data untuk variabel

hamil

trimester

III,

didapatkan

jarak kelahiran diperoleh nilai mean

sebanyak

(1,564), nilai median (1,000), jarak

tergolong berisiko Kekurangan Energi

kelahiran minimum responden adalah

Kronis atau memiliki ukuran LILA

satu

kelahiran

kurang dari 23,5 cm. Sebanyak 42

maksimum responden adalah 6 tahun.

orang lainnya (76,4%) tidak berisiko

Variabel

terhadap

tahun

dan

jarak

jarak
kelahiran

dibagi

13 orang (23,6%)

KEK

karena

yang

memiliki

menjadi 2 kelompok, yakni kelompok

ukuran LILA 23,5 cm.

Berikut ini

ibu hamil yang mempunyai jarak

adalah tabel distribusi ibu hamil

kelahiran 2 tahun dan kelompok ibu

trimester III di Puskesmas Pamulang

hamil yang belum pernah melahirkan

pada tanggal 23 Juni - 23 Juli tahun

(tidak berisiko) sebanyak 50 orang

2010 berdasarkan ukuran LILA.

(90,9%), dan kelompok ibu hamil yang

Tabel 5.5

mempunyai jarak kelahiran <2 tahun

Distribusi Ibu Hamil

(berisiko) sebanyak 5 orang (9,1%).

Menurut Ukuran LILA di Puskesmas

Distribusi ibu hamil berdasarkan jarak

Pamulang

kelahiran

ditunjukkan

pada

tabel

Pada Tanggal 23 Juni - 23 Juli Tahun


2010

berikut ini.

(n = 55)

Tabel 5.4
Distribusi Ibu Hamil

Ukuran LILA

Jumlah Persentase
(%)

Menurut Jarak Kelahiran di


Puskesmas Pamulang
Pada Tanggal 23 Juni - 23 Juli Tahun

23,6

Tidak

42

76,4

55

100

Total

(n = 55)
Jumlah Persentase

Kelahiran

(%)

Berisiko

9,1

Tidak

50

90,9

Berisiko

13

Berisiko

2010
Jarak

Berisiko

6. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang


Anemia
Hasil analisa data untuk variabel
pengetahuan ibu hamil diperoleh

nilai mean (8,96), nilai median (9,00),


nilai

mode

(10)

responden,

sebanyak

skor

Total

55

100

10

pengetahuan

7. Frekuensi Asuhan Antenatal

minimum responden adalah 6 dan

Berdasarkan frekuensi kunjungan

skor maksimum responden adalah

antenatal, ibu hamil dibagi menjadi

13.

dua

Variabel

Pengetahuan

dibagi

kelompok

yaitu

ibu

menjadi 3 yaitu: pengetahuan baik

melakukan

(skoring 10-13), cukup (skoring 7-9),

sebanyak kurang dari empat kali

dan kurang (skoring 1-6). Pada

(tidak lengkap) dan ibu yang periksa

penelitian ini dijumpai responden

lebih

yang

kehamilannya

mempunyai

pengetahuan

pemeriksaan

yang

dari

empat

antenatal

kali

(lengkap).

selama
Sebagian

kurang tentang anemia sebanyak tiga

besar ibu hamil trimester III telah

orang

dengan

melakukan asuhan antenatal minimal

pengetahuan baik tentang anemia

empat kali yaitu sejumlah 94,5%. Ibu

sebanyak 20 orang (36,4%), tetapi

yang

yang paling banyak dijumpai adalah

kurang dari empat kali sebesar 5,5%.

responden

pengetahuan

Distribusi

cukup tentang anemia sebanyak 32

frekuensi

orang (58,2%). Distribusi ibu hamil

ditunjukkan pada tabel berikut ini.

(5,5%),

dengan

berdasarkan
anemia

responden

pengetahuan

ditunjukkan

memeriksakan
ibu

kehamilannya

hamil

berdasarkan

asuhan

antenatal

tentang

pada

Tabel 5.7

tabel

Distribusi Ibu Hamil

berikut ini.

Menurut Frekuensi ANC di

Tabel 5.6

Puskesmas Pamulang

Distribusi Ibu Hamil Menurut


Pengetahuan Tentang Anemia

Pada Tanggal 23 Juni - 23 Juli


Tahun 2010

di Puskesmas Pamulang Pada

(n = 55)

Tanggal 23 Juni - 23 Juli


Frekuensi

Tahun 2010

ANC

(n = 55)
Tingkatan

Jumlah Persentase

Pengetahuan

Jumlah Persentase

Tidak

(%)

lengkap

(%)
3

5,5

Kurang

5,5

Lengkap

52

94,5

Cukup

20

58,2

Total

55

100

Baik

32

36,4

8. Suplementasi Tablet Fe

Berdasarkan hasil penelitian dari


Dari

55

ibu

hamil

trimester

III,

didapatkan sebanyak 17 orang (30,9%)


yang mengkonsumsi tablet Fe kurang
dari 90 tablet. Sebanyak 38 orang
lainnya (69,1%) mengkonsumsi tablet
Fe sebanyak 90 tablet atau lebih.
Distribusi ibu hamil ini ditunjukkan
pada tabel berikut ini.
Tabel 5.8
Distribusi Ibu Hamil
Menurut Suplementasi Tablet Fe
di Puskesmas Pamulang
Pada Tanggal 23 Juni - 23 Juli

kelompok

berisiko

anemia

sebanyak 56,4%.
3. Secara

statistik,

variabel

yang

menunjukkan adanya perbedaan


bermakna (P 0,05) ialah ukuran
LILA,

pengetahuan

ibu

hamil

tentang anemia, dan konsumsi


tablet

Fe,

sedangkan

variabel

lainnya

gravida,

jarak

keempat

yaitu

umur,

kelahiran,

dan

frekuensi asuhan antenatal tidak


memperlihatkan

adanya

perbedaan yang bermakna.

Tahun 2010

4. Sebanyak 82,8% ibu hamil dengan

(n = 55)

anemia adalah ibu yang kurang

Suplementasi

Jumlah Persentase

Tablet Fe

mengkonsumsi

tablet

tambah

(%)

darah selama hamil. Diketahui dari

Tidak lengkap

17

30,9

masih banyaknya ibu hamil yang

Lengkap

38

69,1

tidak

meminum

sampai

habis

Total

55

100

tablet

tambah

darah

yang

diterimanya dengan alasan lupa,


V.

Kesimpulan dan Saran

mual, dan bosan meminumnya.

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Sebanyak 52,7% ibu hamil di
Puskesmas

Pamulang

pada

tanggal 23 Juni - 23 Juli tahun 2010


menderita anemia dengan kadar
hemoglobin rendah yaitu <11 g/dl.
2. Berdasarkan

gravida,

sebagian

besar ibu hamil berada dalam

B. Saran
1. Bagi Pelayanan Keperawatan
a. Meningkatkan
kualitas
tentang

frekuensi

promosi

dan

kesehatan

pencegahan

dan

penanggulangan anemia pada ibu


hamil,

keluarga

berencana,

makanan bergizi untuk ibu hamil


dan suplementasi tablet Fe dalam

upaya

menurunkan

angka

kejadian anemia pada ibu hamil.


b. Edukasi prenatal lebih difokuskan

yang berhubungan dengan anemia


pada ibu hamil.
c. Menambah

bahan

pada peningkatkan kesadaran ibu

mengenai

hamil

berhubungan dengan anemia pada

untuk

makanan

mengkonsumsi

mengandung

heme,

nonheme dan faktor peningkat


penyerapan Fe.
2. Bagi Penelitian selanjutnya
Hasil penelitian ini terbukti
bahwa terdapat hubungan yang
signifikan

antara

suplementasi

tablet fe dan ukuran lingkar lengan


atas dengan anemia pada ibu
hamil. Oleh karena itu, penulis
menyarankan perlunya penelitian
lebih lanjut tentang kepatuhan ibu
hamil mengkonsumsi tablet

dan

efektifitas pemberian tablet Fe, dan


hubungan antara lingkar lengan
atas dengan kejadian anemia pada
ibu hamil.
3. Bagi

pendidikan

keperawatan

dan ilmu keperawatan


a. Meningkatkan
khususnya

peran

perawat

perawat
maternitas

dalam promosi kesehatan sebagai


health

educator

terhadap

pencegahan dan penanggulangan


terjadinya anemia pada ibu hamil.
b. Menjadi

evidence

based

bagi

perkembangan ilmu keperawatan


khususnya mengenai faktor-faktor

faktor-faktor

literatur
yang

ibu hamil.

DAFTAR PUSTAKA
1. Almatsier, S. 2005. Prinsip Dasar
Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
2. Amiruddin, R., & Wahyuddin.
2006. Studi Kasus Kontrol faktor
Biomedis terhadap
Kejadian
Anemia ibu hamil di Puskesmas
Bantimurung, Maros Tahun 2004.
Dari http://med.unhas.ac.id/index.
diakses tanggal 26 Desember 2009
3. Arikunto, S. 2006. Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
4. Arisman. 2009. Buku Ajar Ilmu
Gizi: Gizi dalam Daur kehidupan.
Ed.2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
5. Aswawarman. 2004. Hubungan
Anemia Ibu Hamil
dengan
Persalinan Preterm di Rumah Sakit
Umum Pusat Mohammad Hoesin
Palembang, Tesis, FKM UI,
Depok.
6. Bobak.
2004.
Buku
Ajar
Keperawatan Maternitas, Alih
bahasa: Maria A. Wijayarini,
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
7. Brown, J E. 2008. Nutrition
Throught the life Cycle. Dari
http://www.fourh.purdue.edu/foods/Nutrition
throught the life cycle.htm diakses
tanggal 16 Juli 2010
8. Brunner & Suddarth; alih bahasa,
Agung
Waluyo.
2001.
Keperawatan
Medikal
Bedah
vol.2(Ed.8). Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

9. Buana, Amran. 2004. Status


Anemia Gizi Ibu Hamil dan
Hubungannya dengan Beberapa
10. Darmawan, Y. 2003. Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Anemia
Ibu Hamil (Analisa Data Sekunder
Survei Cepat Anemia pada Ibu
Hamil di Kabupaten Lampung
Utara tahun 2002. Skripsi. FKM
UI, Depok.
11. Departemen Kesehatan. 2008.
Profil Kesehatan Indonesia 2008.
Jakarta: Departemen Kesehatan
Indonesia.
12. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
1998.
Pedoman
Penanggulangan Anemia Gizi
untuk Remaja Putri dan Wanita
Usia Subur. Jakarta: Departemen
Kesehatan.
13. Departemen Kesehatan, Direktorat
Jendral Pembinaan Kesehatan

Faktor di Kecamatan Abung


Surakarta Kabupaten Lampung
Utara, Tesis, FKM UI, Depok.
Masyarakat. 1999. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Kematian Ibu
dalam Pedoman Teknis Terpadu
Audit Maternal-Perinatal. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pembinaan
Kesehatan Masyarakat.
14. Dewi, Lulu, Ariyantheni. 2008.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Status Anemia Ibu Hamil
Pada
Antenatal

Pengunjung
di

Asuhan
Puskesmas

Kecamatan Pasar Minggu Jakarta


Selatan Tahun 2008, Skripsi, FKM
UI,

Depok

You might also like