Professional Documents
Culture Documents
Analisis Pengaruh Jenis Kelamin Dan Masa Kerja Terhadap Persepsi Etis Akuntan Manajemen Dengan Love of Money Sebagai Variabel Intervening
Analisis Pengaruh Jenis Kelamin Dan Masa Kerja Terhadap Persepsi Etis Akuntan Manajemen Dengan Love of Money Sebagai Variabel Intervening
Abstract
The purpose of this research is to find out and analyze how variables of
gender and work period can influence to ethical perception of
accountants management, and then how both of variables can affect to
love of money variable and also how the love of money can affect to
ethical perception of accountants management.
Probability sampling (simple random sampling), is the method
that have been used to determine the sample in this research. This
research used a sample of 65 companies which located in MM2100
Industrial Town, consists of 65 accountants management (accounting
managers). Data obtained were then processed and analyzed by using
Partial Least Square analysis (PLS).
Results of this research shown, that gender and work period
variables are significantly influence to the ethical perception of
accountants management and also to love of money. The love of money
variable has a significant influence to ethical perception of accountants
management and it also proven as an intervening variable, because it
given indirect effect between gender and work period variable to the
ethical perception of accountants management. The indirect effect is
reflected in the value generated in this research, which are gender to
love of money has effect 12.812, and work period to love of money is
21.540. Meanwhile, the gender to ethical perception influence value
10.285, then work period to ethical perception 6.129.
Keywords: Gender, Work Period, Love of Money, Ethical Perception,
Accountant Management.
PENDAHULUAN
Profesi akuntan manajemen, merupakan salah satu profesi yang sangat rentan
terhadap tindakan kecurangan. Hal tersebut disebabkan karena akuntan manajemen
biasanya terlibat secara langsung dalam proses mengidentifikasi, mengumpulkan,
mengukur, menganalisis, menyiapkan, menafsirkan, dan mengkomunikasikan informasi
yang dibutuhkan manajemen untuk pengambilan keputusan (Sugiri dan Sulastiningsih,
2004:11). Tindakan kecurangan tersebut tidak dilakukan pada awal periode mereka
bekerja. Scott (2009:316), telah membuat skema waktu untuk menggambarkan periode
waktu yang memungkinkan akuntan manajemen melakukan tindakan kecurangan dalam
tugas dan tanggung jawabnya.
Scott (2009:361), membagi skema waktu tersebut ke dalam dua periode. Periode
pertama, akuntan manajemen memperoleh gaji berdasarkan usaha keras mereka dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab menghasilkan laporan keuangan yang baik.
Periode kedua, akuntan manajemen memperoleh gaji atas dasar penampilan dari
laporan laba rugi yang dinilai sebagai ukuran kinerja dari perusahaan tersebut. Pada
periode kedua itulah tindakan kecurangan diduga mulai dilakukan (Scott, 2009:316).
Tindakan dipengaruhi motivasi dan perilaku etis akuntan manajemen. Oleh
karena itu kualitas informasi yang tersaji di dalam laporan keuangan juga sangat
tergantung pada motivasi dan perilaku etis akuntan manajemen yang bersangkutan
(Sulistyanto, 2008:21). Perilaku etis akuntan manajemen sangat dipengaruhi oleh
persepsi etis mereka terhadap setiap tugas dan tanggung jawab yang mereka
laksanakan. Robbins dan Judge (2008:175) menyatakan bahwa persepsi, adalah sebagai
suatu proses individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris guna
memberikan arti bagi lingkungan. Di sisi lain persepsi etis seseorang menurut Elias dan
Farag (2010:270), dapat dipengaruhi oleh faktor psikologis, yakni kecintaan individu
terhadap uang. Kecintaan terhadap uang banyak dikonotasikan secara negatif dan
dianggap tabu oleh kalangan masyarakat tertentu (Sloan, 2002:37).
Di Amerika, kesuksesan seseorang diukur dengan banyaknya uang dan
pendapatan yang dihasilkan (Rubenstein dalam Elias dan Farag, 2010:272). Karena
pentingnya nilai dari uang dan interpretasi yang berbeda terhadap uang, maka Tang
(1992) memperkenalkan sebuah konsep yang dinamakan the love of money untuk
SNA 17 Mataram, Lombok
Universitas Mataram
24-27 Sept 2014
mengukur perasaan subjektif seseorang tentang uang. Love of money merupakan sebuah
skala yang dikembangkan berdasarkan faktor-faktor yang dipilih dari Money Ethics
Scale (MES) yang termasuk di dalamnya adalah sikap positif, sikap negatif, pencapaian,
kekuatan, pengelolaan uang, dan penghargaan (Tang dan Chiu, 2003:2).
Faktor seperti jenis kelamin, dan masa kerja seseorang juga dapat
mempengaruhi tingkat love of money individu serta persepsi etis mereka di dalam
pekerjaannya. Penelitian Lam dan Shi (2008:463), menemukan bahwa perempuan
memiliki perilaku tidak etis lebih rendah dibandingkan laki-laki. Sedangkan penelitian
yang dilakukan oleh Tang et. al. (2006), menemukan bahwa tingkat love of money
perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Di Indonesia, Charismawati (2011), dan
Normadewi (2012) juga melakukan penelitian yang serupa mengenai love of money dan
persepsi etis. Di mana dalam Charismawati (2011), jenis kelamin tidak berpengaruh
terhadap tingkat love of money, namun berpengaruh terhadap persepsi etis dari
mahasiswa akuntansi. Sementara itu pada penelitian yang telah dilakukan oleh
Normadewi (2012), jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap tingkat love of money
maupun persepsi etis dari mahasiswa akuntansi.
Masa kerja atau pengalaman seseorang bekerja di suatu instansi dapat dijadikan
sebagai salah satu variabel yang mungkin dapat mempengaruhi love of money dan
persepsi etis seseorang, hal ini didukung berdasarkan saran penelitian (Elias dan Farag,
2010), karena menurut Elias dan Farag (2010) lama masa kerja seseorang memiliki
indikasi terhadap tingkat love of money dan persepsi etisnya. Berdasarkan pemaparan
masalah di atas, maka dapat ditarik pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah perbedaan jenis kelamin berpengaruh terhadap persepsi etis akuntan
manajemen?
2. Apakah perbedaan lama masa kerja berpengaruh terhadap persepsi etis akuntan
manajemen?
3. Apakah perbedaan jenis kelamin berpengaruh terhadap tingkat love of money
akuntan manajemen?
4. Apakah perbedaan lama masa kerja berpengaruh terhadap tingkat love of money
akuntan manajemen?
5. Apakah love of money berpengaruh terhadap persepsi etis akuntan manajemen?
SNA 17 Mataram, Lombok
Universitas Mataram
24-27 Sept 2014
Masa kerja merupakan waktu yang telah dijalani seseorang selama menjadi
tenaga kerja atau karyawan pada instansi tertentu. Semakin lama masa kerja yang
dijalani seseorang atau pengalaman kerja yang matang, ia akan menginginkan pekerjaan
dan gaji yang memuaskan (Fahmi, 2013:39). Oleh sebab itu semakin lama seseorang
bekerja akan berdampak pada seberapa tinggi kecintaanya terhadap uang dan juga
terhadap persepsi etisnya.
MASA KERJA
PERSEPSI ETIS
AKUNTAN
MANAJEMEN
Pengakuan pendapatan
awal (manajemen laba).
Pengelompokkan
surat berharga jangka
panjang sebagai aset
lancar
untuk
memperbaiki
rasio
lancar.
Pengakuan beberapa
persediaan konsinyasi
sebagai asset.
Tidak
melaporkan
kewajiban kontinjensi
(pelanggaran
dari
prinsip konservatisme).
Pengembangan Hipotesis
1.
Farag (2010:271) menemukan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara lakilaki dan perempuan terhadap persepsi etis mereka
Berdasarkan uraian penjelasan di atas maka rumusan hipotesis
penelitian, adalah sebagai berikut:
H1:
2.
3.
tidak terlalu berambisi untuk memperoleh hal tersebut. Tang et al. (2000) dalam
Elias dan Farag (2010) menemukan bahwa karyawan perempuan cenderung
tidak mementingkan uang daripada laki-laki. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa perempuan tidak memiliki kecintaan lebih terhadap uang.
Hal tersebut dikarenakan perempuan tidak terlalu termotivasi untuk memperoleh
kekuasaan atau jabatan, selama kebutuhannya terpenuhi. Berdasarkan uraian
penjelasan di atas maka rumusan hipotesis penelitian, adalah sebagai berikut:
H3: Terdapat pengaruh perbedaan jenis kelamin terhadap tingkat love of
money akuntan manajemen.
4.
lama
masa
kerja
seseorang
dalam
sebuah
instansi,
METODE PENELITIAN
Pemilihan Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel penelitian ini adalah akuntan manajemen pada perusahaan
di Kawasan Industri MM2100, Cikarang Barat. Jumlah perusahaan sebanyak 77, di
mana dalam satu perusahaan terdapat seorang akuntan manajemen, yakni accounting
manager. sampel penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik Probability
Sampling (semua anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih), yaitu
Simple Random Sampling yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang
ada dalam populasi.
Menghitung besaran sampling menggunakan rumus slovin (Bungin, 2005:105):
Dari hasil perhitungan di atas, maka ukuran sampel minimal yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 65 perusahaan, yang terdiri dari 65 orang akuntan
manajemen, yakni accounting manager.
Variabel Penelitian dan Pengukuran
1.
Jenis Kelamin
Dalam penelitian ini, jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Jenis
kelamin dalam penelitian ini hanya digunakan untuk mengetahui apakah ada
pengaruh yang berbeda terhadap tingkat love of money dengan persepsi etis
akuntan manajemen berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Tidak ada
pengukuran yang spesifik dalam hal penilaian pengaruh jenis kelamin. Untuk
laki-laki peneliti memberi kode 1 dan perempuan diberi kode 2.
2.
Masa Kerja
Masa kerja merupakan lamanya seorang akuntan manajemen atau dalam
penelitian ini adalah sebagai accounting manager yang bekerja dalam
perusahaan pada satuan waktu tertentu. Masa kerja dalam penelitian ini dihitung
dalam jumlah tahun yang dinyatakan oleh responden dalam daftar isian.
Klasifikasi masa kerja responden selama bekerja sebagai akuntan
manajemen, dibagi dalam 3 kelompok masa kerja yaitu: kelompok responden
dengan masa kerja kurang dari 3 tahun, kelompok responden yang memiliki
masa kerja 3-5 tahun, kelompok responden yang memiliki masa kerja lebih dari
5 tahun.
3.
Love of Money
Love of money dapat diukur menggunakan sebuah alat ukur yang dikenal
dengan sebutan Money Ethics Scale (MES) yang dikembangkan oleh Tang
(1992, 1993, 1995) and Colleagues (Tang and Gilbert, 1995; Tang et al.,1997)
dalam Furnham and Argyle (2008:42). Skala ini mengukur sikap seseorang
terhadap uang. Mitchell dan Mickel (1999) dalam Elias (2010:274)
mempertimbangkan MES sebagai survei pengembangan yang baik untuk
mengukur sikap seseorang terhadap uang.
Tiga puluh item kuesioner yang sudah diterjemahkan ke banyak bahasa
dan berhasil digunakan dalam banyak studi sejak publikasi aslinya. Kuesioner
tersebut menghasilkan enam faktor yang diidentifikasi sebagai berikut: good,
evil, achievement, respect (self-esteem), freedom (power), dan budget (Furnham
dan
Argyle,
2008:42).
Responden
menyatakan
kesepakatan
atau
ketidaksetujuan mereka dengan setiap pernyataan pada skala likert 7 poin mulai
dari 1 (sangat tidak setuju) sampai 7 (sangat setuju) dan skor dihitung secara
terpisah untuk masing-masing faktor.
4.
Persepsi Etis
Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan persepsi etis adalah
bagaimana seseorang bersikap dan menilai suatu keadaan atau perilaku
pelanggaran atau kecurangan. Untuk mengukur persepsi etis dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan skenario yang dikembangkan oleh Uddin dan Gillett
(2002:21). Mereka menguji hubungan antara penalaran moral dan pemantauan
diri Chief Financial Officer (CFO) pada persepsi etis mereka terhadap
pelanggaran. Penelitian ini memiliki empat skenario independen, yakni skenario
pertama merupakan skenario yang membahas tentang pengakuan pendapatan
awal (contoh manajemen laba), skenario kedua menguraikan permasalahan
dengan mengelompokkan surat berharga jangka panjang sebagai aset lancar
untuk memperbaiki rasio lancar, skenario ketiga membahas tentang pengakuan
beberapa persediaan konsinyasi sebagai aset (kedua skenario pelanggaran yang
jelas tentang prinsip akuntansi yang berlaku umum), dan skenario keempat
membahas tentang tidak dilaporkannya kewajiban kontinjensi (pelanggaran dari
prinsip konservatisme).
Responden menilai persepsi mereka tentang etika tindakan tersebut pada skala
likert 7 poin berkisar dari 1 (sangat etis) sampai 7 (sangat tidak etis).
Tabel 1
Rincian Tingkat Pengembalian Kuesioner
Keterangan
Kuesioner yang dikirim
Kuesioner yang kembali
Kuesioner yang terisi lengkap
Kuesioner yang digunakan untuk analisis data
Jumlah
65
65
65
65
Persentase
100%
100%
100%
100%
10
2.
2.
Uji Hipotesis
a.
11
Tabel 2
Cross Loadings
Jenis
Love of
Etis
Kelamin
Money
Etis1
0.969469
0.857294
-0.909092
Etis2
0.985558
0.906998
-0.922964
Etis3
0.980119
0.928931
-0.904327
Etis4
0.983162
0.901861
-0.888180
JK
0.917586
1
-0.835588
LM01
-0.739858
-0.596954
0.881847
LM02
-0.718804
-0.625504
0.885919
LM03
-0.704116
-0.579479
0.867283
LM04
-0.723110
-0.608622
0.874851
LM05
-0.693325
-0.558816
0.859832
LM06
-0.713379
-0.563090
0.845519
LM07
-0.763927
-0.642032
0.861684
LM08
-0.731941
-0.627004
0.846947
LM09
0.833673
0.732841
0.927556
LM10
0.636419
0.448918
0.738972
LM11
0.447049
0.397392
0.558563
LM13
0.855133
0.719423
0.885982
LM14
-0.736823
-0.548009
0.763779
LM15
-0.842334
-0.778616
0.855306
LM16
-0.909643
-0.867722
0.928976
LM17
-0.863431
-0.784155
0.924555
LM18
-0.906592
-0.848083
0.924308
LM19
-0.905697
-0.917823
0.866854
LM20
-0.798041
-0.757631
0.843271
LM21
-0.911329
-0.885325
0.946974
LM22
-0.941685
-0.910116
0.934335
LM23
-0.907357
-0.891892
0.913914
LM24
-0.557648
-0.540079
0.595507
LM25
-0.881351
-0.820941
0.926713
LM26
-0.837248
-0.851623
0.863371
LM27
-0.544016
-0.595343
0.542543
LM28
-0.225044
-0.225796
0.243506
LM29
0.123609
0.105366
0.059992
MK
-0.806030
-0.582241
-0.897892
Sumber: Pengolahan Data dengan smartPLS 2.0, 2014
12
Masa Kerja
-0.840264
-0.795764
-0.752122
-0.770480
-0.582241
0.837265
0.784846
0.798880
0.806875
0.843202
0.831478
0.817713
0.769373
-0.858630
-0.799268
-0.522404
-0.868927
0.814755
0.778750
0.814755
0.806009
0.803727
0.705613
0.703397
0.802669
0.784889
0.766323
0.481371
0.806295
0.699302
0.354444
0.176861
-0.110782
1
b.
0.956260
Jenis Kelamin
Love of Money
0.954234
Masa Kerja
Sumber: Pengolahan Data dengan smartPLS 2.0, 2014
Tabel 3 di atas, menggambarkan koefisien determinasi (Rsquare) yang digunakan untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh
variabel yang mempengaruhi terhadap variabel yang dipengaruhi.
Berdasarkan pada tabel 3 dan dengan melihat pada tabel 4, maka nilai Rsquare persamaan love of money = -0.473*jenis kelamin+0.622*masa
kerja adalah 0.954 yang berarti hasil tersebut menunjukkan, bahwa
95.4% dari varians love of money dapat dijelaskan oleh perubahan dalam
variabel jenis kelamin dan masa kerja.
Dengan cara yang sama, yakni dengan melihat tabel 3 dan 4.11,
maka nilai R-square untuk persamaan persepsi etis = 0.789*jenis
kelamin -0.236*love of money -0.558*masa kerja adalah 0.956 yang
berarti hasil tersebut menunjukkan, bahwa 95.6% dari varians persepsi
etis dapat dijelaskan oleh perubahan dalam variabel jenis kelamin, love
of money dan masa kerja.
1) Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menjawab apakah hipotesis
yang telah dibuat dapat diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis
pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan uji t. Uji t sendiri
SNA 17 Mataram, Lombok
Universitas Mataram
24-27 Sept 2014
13
Sample
Mean (M)
Standard
Deviation
(STDEV)
Jenis
Kelamin ->
Etis
0.789979
0.788851 0.076809
Masa Kerja
-> Etis
-0.558172
-0.551455 0.091063
Jenis
Kelamin ->
Love of
Money
-0.473224
-0.474246 0.036934
Masa Kerja
-> Love of
Money
0.622361
0.622410 0.028893
Love of
Money ->
Etis
-0.236221
-0.227514 0.115046
Sumber: Pengolahan Data dengan smartPLS 2.0, 2014
Standard
Error
(STERR)
T Statistics
(|O/STERR|)
0.076809
10.285036
0.091063
6.129543
0.036934
12.812628
0.028893
21.540347
0.115046
2.053273
14
jenis
kelamin
terhadap
persepsi
etis
akuntan
mengambil
suatu
tindakan
dan
berusaha
untuk
diterima.
Hasil
pada
penelitian
ini
juga
15
akuntan manajemen
16
17
2.
18
4.
Hasil penelitian ini memberikan konfirmasi empiris, bahwa masa kerja memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap love of money. Kondisi tersebut terjadi
karena semakin lama masa kerja yang dimiliki oleh akuntan manajemen
(accounting manager), maka motivasi untuk memperoleh pekerjaan, jabatan,
kekuasaan, dan gaji yang lebih memuaskan pun akan cenderung meningkat
(Fahmi, 2013:39). Sehingga hasil tersebut memberikan implikasi bagi perusahaan,
yakni karyawan atau dalam hal ini akuntan manajemen (accounting manager)
yang telah memiliki masa kerja cukup lama, maka tingkat kecintaan terhadap
uang pun ikut meningkat, yang dapat menyebabkan tindakan kecurangan tersebut
terjadi.
5.
19
yang tinggi, maka mereka cenderung akan melakukan segala cara di dalam
melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawabnya untuk memperoleh apa yang
mereka inginkan, meski harus bertentangan dengan etika.
2.
Penelitian hanya menggunakan dua buah faktor yang dapat mempengaruhi love
of money dan persepsi etis. Untuk itu penelitian selanjutnya dapat menggunakan
faktor lain, seperti umur, tingkat pendidikan, status ekonomi, dan latar belakang
etika sebagai faktor yang dapat mempengaruhi tingkat love of money dan
persepsi etis.
20
Daftar Pustaka
21
22
Yamin, Sofyan, dan Kurniawan, Heri. 2011. Generasi Baru Mengolah Data Penelitian
dengan Partial Least Square Path Modeling. Salemba Infotek, Jakarta.
Yessica. 2004. Skripsi Akuntansi, Pengaruh Kepuasan Kerja, Jenis Kelamin, Masa
Kerja, dan Komite Organisasional Terhadap Keinginan Berpindah Kerja Pada
Staf Kantor Akuntan Publik di Semarang. Universitas Katolik Soegijapranata,
Semarang.
23