Professional Documents
Culture Documents
Toksikologi Lingkungan Terjemahan NONMETALS
Toksikologi Lingkungan Terjemahan NONMETALS
.
reactive superoxide ion, O 2 :
O2 + e
-
O 2.
O2. + H+ H O2
Another electron and H+ ion may be added to the hydroperoxyl radical, a process
equivalent to adding an H atom, to produce hydrogen peroxide :
.
H O 2 + e- + H+ H2O2
Hydrogen peroxide may be produced from the superoxide radical anion by the
action of superoxide dismutase enzyme. The catalase enzyme may act on
hydrogen peroxide to produce O2 and H2O. hydrogen peroxide may also be
eliminated by the action of glutathione peroxidase, producing the oxidized from of
glutathione (see below). In the presence of appropriate metal ion catalysts,
hydrogen peroxide may undergo the Haber-Weiss reaction.
10.6.4.2 Radium
228
Ra) in
TERJEMAHAN
NONMETALS
10.6.1 Oksigen dan Ozon
Molekul oksigen (O2), tidak hanya merupakan molekul yang sangat penting untuk
proses kehidupan pada manusia dan organisme aerobik lainnya tetapi juga
berpotensi untuk merusak jaringan. Paparan tingkat berlebihan O2 dapat
menyebabkan reaksi beracun. Hal ini dapat diilustrasikan dengan penggunaan
oksigen untuk membantu pernapasan bayi prematur, prosedur yang salah dapat
menyebabkan kebutaan. Bahkan pada tingkat oksigen normal, beberapa toxicants
dapat menyebabkan elemen penting ini (O2) menjadi beracun. Mengapa hal ini
bisa demikian, melihat bahwa organisme aerobik, termasuk manusia, memperoleh
energi mereka dengan mediasi oksidasi molekul nutrisi seperti glukosa:
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + energy
Dalam proses respirasi aerobik ini, molekul oksigen adalah agen oksidasi atau
elektron reseptor dan akan menjadi produk H2O pada reaksi di atas. Proses di
mana unsur oksigen menerima elektron adalah proses yang kompleks dan melalui
beberapa tahap. Dalam proses ini, zat reaktif yang diproduksi akan dapat merusak
lipid di membran sel, DNA dalam inti sel, dan protein. Dalam keadaan normal,
spesies oksidan reaktif ini mengalami reaksi lebih lanjut sebelum mereka dapat
melakukan banyak kerusakan dapat dicegah dengan molekul antioksidan atau
dengan aksi enzim yang dirancang untuk menjaga mereka pada tingkat yang dapat
diterima. Namun, dalam kondisi paparan berlebihan terhadap oksidan dan oleh
beberapa jenis zat racun, tingkat berbahaya dari spesies oksidan reaktif dapat ke
arah tingkat yang sangat berbahaya.
Konversi metabolisme oksigen (O) di unsur oksigen oksigen terikat dalam -2
oksidasi di H2O dapat dilihat sebagai penambahan berturut elektron (e) dan H + ion
O2. Langkah pertama adalah penambahan elektron ke O2 untuk menghasilkan ion
superoksida reaktif,
O 2. :
O2 + e -
O2.
Dalam rumus seperti yang dari superoksida, titik mewakili elektron yang tidak
berpasangan. Spesies yang memiliki elektron tidak berpasangan merupakan unsur
radikal bebas yang sangat reaktif. Penambahan H+ ion untuk superoksida
menghasilkan reaktif hydroperoxyl radikal, HO2:
O 2. + H+ H O2
.
H O2 + e- + H+ H2O2
Hidrogen peroksida dapat dihasilkan dari anion superoksida radikal oleh aksi
enzim superoksida dismutase. Enzim katalase dapat bertindak sebagai hidrogen
peroksida untuk menghasilkan O2 dan H2O. hidrogen peroksida juga dapat
dihilangkan dengan aksi glutation peroksidase, memproduksi teroksidasi dari
glutathione (lihat di bawah). Dengan adanya katalis ion logam yang tepat,
hidrogen peroksida dapat mengalami reaksi Haber-Weiss.
teroksidasi, seperti yang ditunjukkan pada gambar 10.8. ini bisa sangat merusak
membran sel kaya lipid.
gambar
Anion superoksida radikal, hidroksil radikal peroksida hydrogen, dikenal sebagai
prooxidants sedangkan zat yang menetralisir efek mereka disebut antioksidan.
Stres oksidatif terjadi ketika keseimbangan prooksidan-antioksidan terlalu berat
ke prooksidan. Efek dari prookidan dapat dinetralisir oleh reaksi langsung antara
prookidan dengan antioksidan molekul kecil, termasuk glutation, askorbat dan
tokoferol. Selain itu dapat pula menggunakan oksidasi radikal dari sebuah sistem
kehidupan dari beberapa enzim, termasuk peroksidase, katalase dan superoxide
dismutase. Lesi oksidatif pada DNA dapat diperbaiki oleh enzim perbaikan DNA.
Molekul antioksidan yang paling penting adalah glutathione, tripeptide yang
terbentuk dari asam glutamat, sistein dan asam amino glisin
Gambar
Zat ini bereaksi dengan oksidan radikal untuk menghasilkan H 2O dan teroksidasi
dari glutathione yang terdiri dari dua molekul zat ini bergabung dengan jembatan
SS.
Sebuah pengoksidasi kuat dari dari unsur oksigen ozon, O 3. Spesies ini bisa
dibilang polutan lingkungan yang paling beracun dan populasi umum dapat
terpapar karena kehadirannya di atmosfer yang tercemar, terutama dalam kondisi
di mana asap fotokimia hadir. Hal ini dapat menjadi polutan dari tempat kerja di
mana muatan listrik atau radiasi ultraviolet melewati udara (dari sumber seperti
printer laser). Reaksi untuk produksi ozon, dimulai dengan membelah molekul O 2
untuk menghasilkan atom O, hal ini disajikan dalam Bagian 2.8
Keberadaan ozon dapat menyebabkan iritasi paru-paru yang parah, ozon
menyebabkan edema paru, yang bisa berakibat fatal. Ozon juga sangat mengiritasi
sistem pernapasan bagian atas serta mata. Sebelumnya ozon banyak digunakan
sebagai biji-bijian dan tanah fumigan untuk pengendalian serangga dan sebagai
komponen bensin bertimbal.
Brom akan beracun ketika terhirup atau tertelan. Seperti klorin dan fluorin, brom
dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan mata karena menyerang
selaput lendir mata. Edema paru dapat terjadi akibat keracunan bromin yang
parah.
10.6.3.4 Yodium
Yodium Elemental, I2 (padat, sublines pada 184C), terdiri dari struktur belah
ketupat kristal ungu-hitam dengan penampilan logam berkilau. Sangat berbahaya
terhadap gangguan paru-paru seperti efek pada bromin atau klorin, efek umum
yang yang terjadi akibat paparan yodium yang parah adalah sama seperti pada
bromin atau klorin. Paparan yodium dibatasi oleh tekanan uap yang lebih rendah,
jika dibandingkan dengan bromin cair atau klorin gas atau fluor.
10.6.4 Radionuklida
10.6.4.1 Radon
Pada bagian 9.3 efek toksikologi radiasi pengion telah disebutkan dan radon
adalah sebagai sumber radiasi tersebut. Radon dapat menimbulkan risiko
kesehatan yang sangat berbeda. Toksisitas Radon adalah bukan hasil dari sifat
kimianya, karena merupakan gas mulia dan tidak masuk ke dalam setiap reaksi
kimia normal. Namun, radon adalah unsur radioaktif (radionuklida) yang
memancarkan partikel alfa bermuatan positif yang dipancarkan dari radionuklida
dan menjadi penyebab paru-paru yang rusak dengan sel-sel yang melapisi bronkus
paru-paru dan jaringan lainnya, sehingga hal tersebut dapat menyebabkan kanker.
Radon adalah produk peluruhan radium, yang diproduksi oleh peluruhan
radioaktif uranium. Selama masa singkat nya, radon dapat menyebar ke udara
melalui tanah dan tersisa dalam retakan di lantai basement. Produk peluruhan
radioaktif radon dapat melekat pada partikel di udara dalam ruangan Seorang yang
terhirup radon pada paru-parunya sampai mereka menjalani peluruhan radioaktif,
radon tersebut dapat merusak jaringan paru-paru. Efek sinergis antara radon dan
merokok tampaknya merupakan penyebab sebagian besar kasus kanker terkait
dengan paparan radon.
10.6.4.2 Radium
Sebuah radionuklida kedua dimana manusia kemungkinan dapat terpapar adalah
radium, Ra. Paparan radiu di tempat kerja diketahui telah menyebabkan kanker
pada manusia, yang paling banyak terkena kasus ini adalah perempuan muda yang
terpapar radium karena mereka menggunakan produk dengan luminescent radium
dimana terdapat pada cat dari jam tangan, jam dan lain-lain. Dalam sejulah kasus
banyak yang pada akhirnya berkembang menjadi kanker tulang dan meninggal
akibat dari penyakit ini.
Rute yang paling mungkin untuk paparan dari dosis rendah radium adalah melalui
air minum. Di AS kontaminasi air oleh radium telah terjadi dimana kasuss
tersebut terjadi pada daerah penghasil uranium di barat AS seperti ; Iowa, Iilinois,
Wiscansin, Missouri, Minnesota, Florida, North Carolina, Virginia dan negara
bagian New England.
Tingkat maxium kontaminan (MCL) total radium (226Ra ditambah 228Ra) dalam air
minum ditetapkan oleh US Environental Protection Agency (USEPA) adalah 5
pCi/l, di mana picocurie adalah 0,037 disintegrasi per detik. Mungkin sebanyak
beberapa ratus pasokan air kota di AS melebihi baku mutu ini dan memerlukan
pengolahan tambahan untuk menghilangkan radium tersebut, untungnya telah
terdapat pelunakan air konvensional yang dirancang untuk mengolah kelebihan
kandungan kalsium berlebih yang ternyata relatif efisien dalam menghilangkan
kandungan radium di air tersebut.
10.6.4.3 Produk Fisi
Radionuklida antropogenik adalah yang paling memprihatinkan, di mana mereka
diproduksi sebagai produk fisi dari senjata nuklir dan reaktor nuklir. Kejadian
yang paling merusak dari hal tersebut sampai saat ini adalah ketika peristiwa 26
April, 1986 yakni adanya ledakan yang terjadi karena krisis parsial dari inti
reaktor dan pelanggaran struktur kurungan daya reaktor di Chernobyl, Ukraina.
Bencana ini dilaporkan mengemisi 5 x 107 Ci radionuklida dari ledakan tersebut,
yang mengkontaminasi sebagian besar Soviet Ukraina dan Belarus, serta daerah
Skandinavia, Italia, Perancis, Polandia, Turki dan Yunani. Produk fisi radioaktif
yang sama atau mirip dengan unsur-unsur radioaktif yang digunakan dalam proses
kehidupan dapat sangat berbahaya. Salah satunya adalah yodium radioaktif, yang
cenderung menumpuk di kelenjar tiroid, yang dapat menyebabkan kanker pada
akhirnya. Cesium radioaktif sebagai ion Cs+ dan mirip dengan natrium dan kalium
dalam perilaku fisiologisnya. Strontium radioaktif sebagai ion Sr 2+ dan Ca2+, dapat
terakumulasi terutama di tulang dan dapat menyebabkan kanker pula.