14 123 131 Muyasir

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

9 Pages

ISSN 2302-0253
pp. 123- 131

ANALISIS PERBANDINGAN KECEPATAN KENDARAAN


AKTUAL TERHADAP KAJIAN
MKJI PADA RUAS JALAN BERLAJUR
BANYAK DALAM KOTA
(Studi kasus pada jalan T. Nyak Arief Banda Aceh)
Muyasir1, M. Isya2, Reni Anggraini3
1) Magister

Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh


2,3) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Email : mtsunsyiah@yahoo.co.id

Abstract: Number of populations and vehicle in of Banda Aceh continues to increase, and
rising problems in the traffic every year. Besides,the economic growth in urban also effect the
traffic because the road is the infrastructure for the movement of vehicles. Structuring of the
road is also very important for the smooth traffic, in terms of the performance of the road
traffic volume, vehicle speed and the geometric road is quite complex and causing traffic jam,
and disorganized and accidents. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) is one of reference
or guidance roles in the road planning in Indonesia. This study aimed to determine the
relationship between the value of the voluem, speed and density of road traffic, and then
compared with the method of Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI ) 1997. The
comparison between methods of MKJI and Greenshields method can be seen in this study. The
results of research conducted on the streets of T. Nyak Arief in Banda Aceh shows the
Greenshields method on speed (S) - density (D) is S = 48.81- 0.207 D, the coefficient of
determination R2 = 0.382, volume relationship (V ) - density (D) is V = 48.81 D 0.203D2, R2
= 0.911 and value relationship of volume (V) - speed (S) is V = 234.66 S - 4.81 S2 , value R2 =
0.174. Maximum volume (VM ) = 2864 smp/hour, maximum density (DM) = 118 smp/km, the
maximum current speed volume (SM) = 24.41 km/h. While using the Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI) relationship speed (S) - density (D) is S = 94.87 - 0.787 D, with R2 = 0.937,
relationships volume (V) - density (D) is V = 94.61 D - 0.179 D2, with value R2 = 0.071, and
Relationships volume (V) - speed (S) is V = 117.1 S - 0.945 S2 with R2 = 0.32. Maximum
volume VM = 2880 smp/h, maximum density (DM) = 60 smp/km and a maximum current speed
of volume (SM) = 48.05 km/h.
Keywords: speed, volume, density, Greenshields methods, MKJI 1997

Abstrak : Setiap tahun pertambahan penduduk dan jumlah kepemilikan kendaraan di kota Banda Aceh
terus meningkat, sehingga menimbulkan persoalan terhadap kelancaran aliran lalu lintas, apabila tidak
adanya penambahan jalan baru dan pengaturan lalulintas yang baik, maka akan terjadinya gangguan
pada ruas jalan. Disamping hal tersebut pertumbuhan ekonomi di perkotaan berpengaruh pada
pertumbuhan lalu lintas yang semakin tinggi, karena jalan merupakan prasarana untuk pergerakan arus
lalu lintas yang memberikan pelayanan terhadap kendaraan. Penataan jalan juga sangat penting untuk
kelancaran lalu lintas yang sedang beraktifitas, ditinjau dari kinerja jalan pada volume lalu lintas,
kecepatan kendaraan dan geometrik pada jalan cukup komplek sehingga mengakibatkan kemacetan,
kesemerautan dan kecelakaan. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) adalah salah satu referensi
atau pedoman dalan perencanaan jalan di Indonesia yang diterbitkan pada tahun 1997. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara nilai kecepatan, volume dan kepadatan lalulintas, dan
kemudian dibandingkan dengan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) Tahun 1997. Dalam
penelitian ini dapat diketahui perbandingan antara metode MKJI dengan metode Linier Greenshields.

123 -

Volume 3, No. 4, November 2014

Jurnal Teknik Sipil


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Dari hasil penelitian yang dilakukan di jalan T. Nyak Arief Banda Aceh, menurut menurut
metode Linier Greenshields hubungan Kecepatan (S) Kepadatan (D) adalah S = 48,810,207D, nilai koefisien determinasi R 2 = 0,382, Hubungan Volume (V) Kepadatan (D) adalah V
= 48.81 D 0,203 D2, Nilai R2 = 0,911 dan Hubungan Volume (V) Kecepatan (S) adalah V =
234,66 S 4,81 S2 Nilai R2 = 0,174. Volume Maksimum (VM) = 2864 smp/jam, Kepadatan
Maksimum (DM) = 118 smp/km, Kecepatan saat volume maksimum (SM)= 24.41 km/jam. Sedangkan
dengan menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) Hubungan
Kecepatan Kepadatan adalah S = 94,87 - 0,787 D, dengan nilai R2= 0,937, Hubungan Volume
(V) Kepadatan (D) adalah V = 94.61 D 0,179 D2, dengan Nilai R 2 = 0,071, dan Hubungan
Volume (V) Kecepatan (S) V = 117,1 S 0,945 S2 dengan nilai R2 = 0,32. Volume Maksimum (VM)
= 2880 smp/jam, Kepadatan Maksimum (DM) = 60 smp/km dan Kecepatan saat volume maksimum
(SM)= 48.05 km/jam.

Kata Kunci : Kecepatan, volume, kepadatan, metode Greenshields, MKJI 1997

PENDAHULUAN

dibandingkan antara metode MKJI dengan

Latar Belakang

metode Greenshields.

Terciptanya suatu sistem transportasi

Tujuan dan manfaat.

yang menjamin pergerakan manusia, kendaraan


dan atau barang secara lancar, aman, cepat,

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:


a.

murah, nyaman dan sesuai dengan lingkungan

terhadap

banyak di kota Banda Aceh;


Jalan

Indonesia

b.

(MKJI) adalah salah satu referensi atau

Dapat diketahui perbedaan antara hasil


penelitian metode MKJI dengan metode

pedoman untuk perencanaan jalan di Indonesia.

Greenshields terhadap hubungan

nilai

kecepatan, volume, dan kepadatan.

Masalah
Dalam

penelitian

dan kepadatan pada ruas jalan berlajur

sektor transportasi.
Kapasitas

melakukan

hubungan antara nilai kecepatan, volume,

sudah merupakan tujuan pembangunan dalam

Manual

Untuk

melaksanakan

desain

jalan,

perencana selalu berpedoman terhadap referensi

Lokasi Studi
Lokasi studi penelitian ditetapkan pada

yang diterbitkan oleh Manual Kapasitas Jalan


Indonesia (MKJI), yang menjadi permasalahan
dalam penulisan ini adalah :
a. MKJI hanya mengadakan penelitian di

ruas jalan T. Nyak Arief Banda Aceh, karena


ruas jalan tersebut sesuai dengan tipe jalan yang
menjadi penelitian oleh MKJI.

beberapa kota di Indonesia, dan kota Banda


Aceh tidak termasuk dalam penelitian MKJI.
b. Apakah hubungan nilai kecepatan, volume

TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Karakteristik Arus Lalu-lintas
Ada 3 (tiga) karakteristik utama arus lalu

dan kepadatan masih layak untuk digunakan


pada perencanaan jalan berlajur banyak
dengan kondisi lalulintas saat ini bila

lintas digunakan sebagai dasar penelitian ini


adalah sebagai berikut :
1.

Volume lalu lintas;


Volume 3, No. 4, November 2014

- 124

Jurnal Teknik Sipil


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
2.

Kecepatan lalu lintas;

1 dan Gambar 2, dapat dijelaskan sebagai

3.

Kepadatan lalu lintas.

berikut :

Volume lalu lintas


Menurut Tamin (2000), Volume lalu
lintas merupakan jumlah kenderaan yang
melewati

suatu

titik

tertentu

dari

suatu

segmen/ruas jalan selama waktu tertentu.


V = D . S .............................................. (1)
Dimana: V = volume;
Gambar 1. Hubungan antara arus, kecepatan,

D = kepadatan;

dan kepadatan

S = kecepatan.

Kecepatan Kendaraan
Kecepatan didefinisikan sebagai laju dari
suatu pergerakan kenderaan dihitung dalam
jarak per satuan waktu.

Kepadatan
Kepadatan adalah jumlah kenderaan yang

Gambar 2 Hubungan kecepatankepadatan

menempati suatu panjang jalan atau lajur,


secara umum diekspresikan dalam kenderaan
per kilometer.
Kepadatan

Menurut MKJI (1997), data kecepatan-arus


jalan perkotaan yang terdapat di Indonesia

dapat

dihitung

dengan

ditunjukkan pada Gambar 3.

persamaan:

....................................................(2)

Dimana :
V = volume;
Us = Space mean speed;
D = kepadatan.
Model hubungan kecepatan, volume dan
kepadatan
Model hubungan antara variabel volume,
kecepatan dan kepadatan, terlihat pada Gambar
125 -

Volume 3, No. 4, November 2014

Gambar 3. Hubungan kecepatan arus


Model Greenshield
Menurut Tamin (2000), Greenshields
merumuskan bahwa hubungan matematis antara

Jurnal Teknik Sipil


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
kecepatankepadatan

diasumsikan

linear,

seperti yang dinyatakan dalam persamaan :

pangkat

dua)

dengan

masing-masing

merupakan V = f(Us) dan V = f(D).

Volume

U = U D . D .................................(3)

dengan

dimana :

maksimum

menurunkan

dapat

rumus

dihitung

Persamaan

terhadap kepadatan (D).

Us = Kecepatan rata rata ruang (km/jam);

Uf = Kecepatan pada kondisi arus bebas

V = Uf . D - ( ) D2

(km/jam);
D = Kepadatan (smp/km);

= Uf 2Dm (Uf Dj)

Untuk nilai : = 0 maka :

Dj = Kepadatan pada kondisi jam (smp/km).

0 = Uf 2Dm (Uf Dj)


Rumus diatas pada dasarnya merupakan

Dm =

suatu persamaan linier, Y = a + bX, dianggap

...................................................(7)

Kondisi

kecepatan

pada

saat

arus

bahwa Ufmerupakan konstanta a dan Uf/Dj = b

maksimum (SM) didapat dengan persamaan:

sedangkan Us dan D masing masing merupakan

SM =

variabel Y dan X.
Hubungan antara arus, kecepatan, dan
kepadatan didasarkan pada rumus :

Sff
2

.........................................(8)

Nilai

Dm

disubstitusikan

kedalam

Persamaan 6 dengan kondisi V berubah


menjadi Vm dan D menjadi Dm diperoreh :

V = D . Us ...............................................(4)

Vm =

.
4

Dengan mensubstitusikan rumus pada


Persamaan 3 ke dalan Persamaan 4 yang dapat
ditulis dalam bentuk lain yaitu D = V/Us ke

..............................................(9)

Dimana :
Vm = Volume maksimum (km/jam)
Dm = Kepadatan maksimum (smp/km)

dalam persamaan 5 sehingga menjadi :


D

V = Dj . Us ( j ) Us2 ........................... (5)


Uf

Dalam

Hubungan antara arus dengan kerapatan


dapat diturunkan

dengan

mensubstitusikan

rumus pada Persamaan 4 kedalam Persamaan 5

menggunakan

perhitungan
metode

ini

Greenshield

penulis
karena

model ini merupakan model paling sederhana


dan mudah untuk diterapkan.

sehingga menjadi :
V = D . Us

Faktor Konversi Kendaraan

V = D . (Uf ( ).D)

Menurut MKJI (1997), nilai volume lalu-

lintas (Q) mencerminkan komposisi lalu-lintas,

V = Df . D ( ).D2 ............................. (6)

Rumus

pada

Persamaan

dan

dengan menyatakan arus dalam satuan mobil


6

penumpang (smp). Semua nilai arus lalu-lintas

keduanya merupakan fungsi parabola (fungsi

diubah menjadisatuan mobil penumpang (smp)


dengan

menggunakan

ekivalensi

Volume 3, No. 4, November 2014

mobil
- 126

Jurnal Teknik Sipil


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
penumpang (emp), seperti terlihat dalam Tabel

Parkir, kend. Berhenti

PSV

1.0

1:

Kend. Masuk + keluar

EEV

0.7

Kenderaan lambat

SMV

0.4

Tabel 1

Nilai Emp untuk jalan perkotaan terbagi

Sumber : MKJI, 1997

dan satu arah.


Tipe jalan :
Jalan satu arah
dan
jalan terbagi

Arus lalu
lintas per
lajur

Perhitungan Kapasitas (C) Metode MKJI

Emp

Persamaan umum untuk menghitung


HV

LV

MC

kapasitas suatu ruas jalan menurut Manual

(Kend/jam)
Dua lajur satu
arah (2/1)
dan
Empat lajur
terbagi (4/2D)
Tiga lajur satu
arah (3/1)
dan
Enam lajur
terbagi (6/2D)

1,3

1,0

0,4

Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) untuk daerah

1050

1,2

1,0

0,25

perkotaan adalah sebagai berikut:

1,3

1,0

0,4

1100

1,2

1,0

0,25

C = C0 x FCw x FCSP x FCSF x FCCS......(11)


Dimana :
C

Sumber : MKJI, 1997

= Kapasitas (smp/jam)

Co = Kapasitas dasar (smp/jam);

Korelasi
Derjat atau tingkat hubungan antara dua
variabel diukur dengan indeks korelasi, yang
disebut sebagai koefisien korelasi dan ditulis

FCW = Faktor penyesuaian lebar jalan;


FCSP= Faktor penyesuaian pemisah arah;
FCSF= Faktor penyesuaian hambatan samping
dan bahu jalan/kerb;

dengan simbul r, apabila nilai koefisien korelasi


tersebut dikuadratkan (r2), maka disebut sebagai

FCCS= Faktor penyesuaian ukuran kota.

koefisien determinasi yang berfungsi untuk


melihat sejauh mana ketetapan fungsi regresi,
nilai koefisien korelasi dapat dihitungan dengan
rumus :

Perhitungan Kecepatan (FV) Metode


MKJI
Kecepatan arus bebas (FV) didefenisikan
sebagai kecepatan pada tingkat arus nol, yaitu
kecepatan yang akan dipilih pengemudi jika

()()

r=

....(2.10)

[(2 )( )2 ] [(2 )( )2 ]

mengendarai

kendaraan

bermotor

tanpa

dipengaruhi oleh kendaraan bermotor lain di


Hambatan Samping

jalan.

Dari hasil pengamatan terhadap jalan


yang

digunakan

diketahui

bahwa

untuk

penelitian,

beberapa

tipe

dapat

kejadian

Persamaan untuk menghitung kecepatan


adalah sebagai berikut:
FV = (FV0 + FVw ) x FFVSF x FFVCS..(12)

hambatan samping yang dominan terjadi di

Dimana :

sepanjang jalan seperti Tabel 2 :

FV

Tabel 2 Jenis Aktivitas samping Jalan


Jenis
AktifitasSamping
jalan
Pejalan kaki

127 -

= Kecepatan

arus

bebas

kenderaan

ringan (km/jam);

Simbul

Faktor
Bobot

PED

0.5

FVo = Kecepatan arus bebas dasar kenderaan


ringan (km/jam);

Volume 3, No. 4, November 2014

Jurnal Teknik Sipil


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
FVW = Faktor penyesuaian lebar jalur lalu
lintas;
FFVSF= Faktor

a. Volume;
b. Kecepatan;

penyesuaian

hambatan

samping dan bahu jalan/kerb;

c. Hambatan samping;
d. Geometrik jalan.

FFCCS= Faktor penyesuaian ukuran kota;


Analisis
Hubungan antara ketiga variabel tersebut

III. METODE PENELITIAN

diatas disusun berdasarkan data arus lalu lintas

3.1 Survey Pendahuluan


Sebelum dilaksanakan pengambilan data

dan kecepatan kendaraan yang diambil tiap

secara lengkap, diperlukan survey pendahuluan.

periode 5 menitan yang disusun dalam suatu

Kegiatan

daftar secara berpasangan selanjutnya nilai

yang

dilakukan

pada

survey

pendahuluan ini adalah :

kerapatan dapat dicari dengan persamaan dasar

- Menetapkan pilihan metode yang didasarkan

V = D . US. Hubungan antara kecepatan (US),

yang hendak digunakan;

kerapatan (D) dan arus (V), dianalisis dengan

- Menaksir keadaan atau mutu data yang akan

menggunakan metode Greenshield.

diambil;
- Menaksir kehidupan akan ukuran sampel
yang akan diambil;
- Menentukan

HASIL PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan diuraikan hasil

pembagian

pengamatan/observasi

yang

periode

penelitian yang lakukan pada tanggal 28

dipandang

September 2013, pukul 6.30 s/d 18.30 wib di

penting.

jalan Tgk. T. Nyak Arief Banda Aceh dan data


sekunder yang dikutip MKJI serta dari referensi

Metodelogi Pengambilan Data

dalam bentuk buku, jurnal, atau tuliasan ilmiah

Berdasarkan pengamatan pada survey

lainnya yang ada kaitan dengan penelitian.

pendahuluan sebelumnya, untuk pengambilan


data lapangan akan dilakukan selama 12 jam
yaitu pada jam 06.30 sampai dengan 18.30.
Penggolongan jenis kenderaan dibagi atas
tiga katagori yaitu : Heavy vehicle (HV) yaitu
truk dan bus, Light vehicle (LV) mobil
penumpang, minibus, pik-up, truk kecil dan
jeep, dan Motor Cycle (MC).

Data Volume, Kecepatan dan ambatan


Samping Lalu Lintas
Pengambilan data volume lalu lintas
dibagi dalam 3 kelompok lalu lintas yang
memberikan

pengaruh

berbeda

yaitu

kendaraan ringan (LV), kendaraan berat


(HV), dan sepeda motor (MC).

Data-data yang perlukan


Untuk

menganalisa

karakteristik

lalulintas variabel yang diperlukan antara lain :


Volume 3, No. 4, November 2014

- 128

Jurnal Teknik Sipil


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Hubungan Matematis Volume, Kecepatan
dan

Kepadatan

dengan

Motode

c. Hubungan volume (V) kecepatan (S)


Dengan menggunakan persamaan 5 dapat

Greenshields
Perhitungan

hubungan

Volume,

dihitungan hubungan volume kecepatan

kecepatan dan kepadatan lalu lintas dapat

seperti dibawah ini :

dilihat selengkapnya di bawah ini :

V = Dj . S

144 . 224143(5870,91 . 5575)


144 .231005(5575)2

= - 0,207

A = 40,77 (-0,207) . 38,72 = 48,81

Kepadatan

48,81
0,207

= 234,66 smp/jam
Dengan menggunakan nilai Sff dan nilai

S2

Maksimum

dapat

dihitung

dengan menggunakan persamaan 7 berikut ini :


Dj
2

(DM) =

= 48,81 km/jam

234,66
48,81

V = 234,66. S , S2

Sehingga dihasilkan nilai A = Sff

. S2

V = 234,66. S

A = Y BX

nilai Dj =

234,66
2

= 117,33 118 smp/km


Kecepatan saat volume maksimum dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan 8
berikut ini :

Dj, maka dapat ditentukan hubungan matematis


antar parameter sebagai berikut:

(SM) =

dihitungan hubungan kecepatan kepadatan


seperti dibawah ini :
S = Sff

D = 48,81

48.81
2

= 24,41 km/jam

menggunakan persamaan 9 berikut ini :


(VM) =
(VM) =

Volume Maksimum dapat dihitung dengan

a. Hubungan kecepatan kepadatan :


Dengan menggunakan persamaan 3 dapat

Sff
2

.
4
.
4

234,66 x 48.81
4

= 22863,43 2864 smp/jam

48,81
234,66

Volume maksimum = 2864 smp/jam

S = 48,81 - 0,207D

Korelasi
Nilai koefisien diterminasi (R2) hubungan

b. Hubungan volume (V) kepadatan (D)


Dengan menggunakan persamaan 4 dapat
dihitungan hubungan volume kepadatan

matematis

antara

volume,

kecepatan

dan

kepadatan untuk model Greenshields dihutung


dengan menggunakan aplikasi Excell.

seperti dibawah ini :


V = D . Sff

Perhitungan Kapasitas (C) MKJI

. D2

V = D . 48,81

48,81
234,66

Kapasitas kenderaan pada pukul 6.30


D2

V = 48,81 D , D2
129 -

Volume 3, No. 4, November 2014

s/d

6.35

dapat

dihitung

persamaan (2.11) dibawah ini :

menggunakan

Jurnal Teknik Sipil


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Maksimum

C = 3300 x 0,96 x 1,01 x 1x 0,9


= 2879,71 2880 smp/jam
Perhitungan

Kecepatan

Kepadatan
Maksimum

(FV)

Pada
saat vol.
Maks.
60 smp/km

118 smp/km

Metode

MKJI
Kecepatan kenderaan pada pukul 6.30
s/d

6.35

dapat

dihitung

menggunakan

persamaan 12 dibawah ini:


FV = (57 + (-2)) x 1,02 x 0,93
= 52,17 km/jam

Gambar 4 Hubungan Kecepatan Kepadatan

Perhitungan Kepadatan (D)


Kepadata kenderaan pada pukul 6.30
s/d

6.35

dapat

dihitung

menggunakan

persamaan dibawah ini :

D=

2880
52,17

= 55,20 kend/jam

Gambar 5 Hubungan volume kepadatan

Perbandingangan Metode MKJI dengan


Greenshields
Dari

hasil

perhitungan

dapat

digambarkan grafik hubungan antara kecepatan,


volume, dan kepadatan, seperti pada Gambar 4,
5, dan 6. Adapun perbandingan hubungan

Gambar 6 Hubungan volume kecepatan

antara metode MKJI dan metode Greenshields


KESIMPULAN DAN SARAN

dapat dilihat pada Tabel 3.

Kesimpulan
Tabel 3 Perbandingan metode MKJI denganmetode
Greenshields.

Dari hasil penelitian yang dilakukan di


jalan T. Nyak Arief Banda Aceh, maka

Metode
Variabel
Kecepatan Kepadatan
Volume Kepadatan
Volume Kecepatan
Volume
Maksimum
Kecepatan

MKJI
S = 94,87 0,787 D
R2 = 0,937
V = 94.61 D
0,179 D2
R2 = 0,071
V = 117,1 S
0,945 S2
R2 = 0,321
2880 smp/jam

Greenshields
S = 48,81 0,207 D
R2 = 0,382
V = 48,81 D
0,203 D2
R2 = 0,911
V = 234,66 S
4,81 S2
R2 = 0,174
2864 smp/jam

48,05 km/jam

24,41 km/jam

Ket

diperoleh kesimpulan bahwa:


1. Hubungan antara volume, kecepatan dan
kepadatan dengan menggunakan metode
Greenshileds

dan

nilai

koefisien

determinasi adalah :
a. Hubungan kecepatan kepadatan :
Kec.

Volume 3, No. 4, November 2014

- 130

Jurnal Teknik Sipil


Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Nilai R2 = 0,382

metode Greenshields sehingga perhitungan

S = 48,81 - 0,207 D

metode

b. Hubungan volume kepadatan :

MKJI

masih

layak

untuk

digunakan.

Nilai R = 0,911
V = 48.81 D 0,203 D2
c. Hubungan volume kecepatan :
Nilai R2 = 0,174

1. Diperlukan pembenahan manajemen lalu


lintas di Jalan T. Nyak Arief Banda Aceh

V = 234,6 S 4,81 S

Volume maksimum = 2864 smp/jam,


Kepadatan maksimum (DM) = 118 smp/km,

untuk mengantisipasi pertambahan volume


lalu lintas pada yang akan datang.
2. Menambahkan
lintas

24,41 km/jam.

perhitungan kapasitas jalan.

kepadatan dengan menggunakan metode


MKJI dan nilai koefisien determinasi
adalah :
a. Hubungan kecepatan kepadatan :
Nilai R2 = 0,937
S = 94,87 - 0,787 D
b. Hubungan volume kepadatan :
Nilai R2 = 0,071
V = 94.61 D 0,179 D2
c. Hubungan volume kecepatan :
Nilai R2 = 0,321
V = 117,1 S 0,945 S2
Volume maksimum = 2880 smp/jam,
Kepadatan maksimum (DM) = 60 smp / km
dan,
Kecepatan saat volume maksimum (SM) =
48,05 km/jam.
Dari hasil perhitungan terdapat perbedaan
antara metode MKJI dengan metode
Greenshields. Dalam penelitian ini Metode
MKJI lebih baik dibandingkan dengan
131 -

Volume 3, No. 4, November 2014

yang

pembanding

Kecepatan saat volume maksimum (SM)=

2. Hubungan antara volume, kecepatan dan

3.

Saran

lebih

banyak

model
lagi

lalu
untuk

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Danang. S., 2008. Analisis Regresi dan Uji
Hipotesis.
Yokyakarta:
Penerbit
Media
Pressindo.
Direktoral Jendral Bina Marga, Direktorat
Pembinaan Jalan Kota, 1990. Panduan Survey
dan Perhitungan Waktu Perjalanan Lalu-lintas
No.001/T/BNKT/1990.
Direktorat Jendral Bina Marga, Direktorat
Pembinaan Jalan Kota, 1990. Tata Cara
Pelaksanaan Survey dan Perhitungan Lalu-lintas
Cara manual. No. 016/T/BNKT/1990.
Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen
Pekerjaan Umum, 1997. Manual Kapasitas Jalan
Indonesia. Indonesia.
Papacostas, C.S and Prevedouros, P.D., 1993.
Transportation Engineering and Planning,
Prentice Hall, Inc. USA: New Jersey.
Sudjana, 1996. Metoda Statistika. Bandung: Penerbit
Tarsito.
Tamin, O.Z., 2003. perencanaan dan Pemodelan
Transportasi Bandung: Institut Teknologi.
Tamin, O.Z., 2000. Hubungan Volume, Kecepatan
Dan Kepadatan Lalulintas, Jurnal Teknik Sipil.
Bandung: Institut Teknologi Bandung.

You might also like