Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

ISF ESAY COMPETITION

The essay competition is open to all Indonesian scholars, including undergraduate and
graduate students, researchers and academics.

Entrants must select one of the four topics provided and answer all questions
mentioned in that topic.

Each entrant may submit only one essay. Once submitted, entrants will have no
opportunity to revise it. Please check your writing carefully before submitting your
essay. Do not forget to write the title of your essay.

Essays must be written in English or Indonesian.

Essays must be the entrants own work and must not have been published previously
elsewhere. Therefore, if using another authors existing material, please cite
appropriately and include a reference list at the end of the essay. Entries will be
disqualified if there is any suggestion of plagiarism.

The word count must be between 1,500 and 3,000 words excluding references .

Essays must be typed in Times New Roman, 12pt font size, 1.5 line spacing on A4
paper.

Essays must be in word .doc or .docx format.

Essays must be submitted through our website before midnight (BST) on 20 July
2015.

Results will be posted on the website or notified by email.

All decisions of the judging committee are final and undisputable.

Do you have a question? Please refer first to our FAQ, or contact isforum<at>isictiimi.co.uk with further queries.

Theme

: Creating strategic collaboration in research and higher education between


Indonesia and other countries

Topic 2

: Capitalizing on Indonesian students and research abroad

Judul

: ASREC (ASEAN Student Research and Education Center)


Database sebagai alternatif pusat pengawasan dan pembinaan riset dan
pendidikan yang mudah dan murah untuk diakses oleh mahasiswa ASEAN

Pendidikan merupakan salah satu hal yang krusial dalam tatanan hidup masyarakat.
Setiap negara memiliki berbagai masalah pada pendidikan itu sendiri baik negara miskin,
berkembang dan negara maju. Untuk negara maju, masalah yang sering dihadapi yakni
aplikasi ilmu pengetahuan yang belum dapat disamaratakan, sikap dan perilaku pelajar yang
kurang baik, serta kurangnya sikap menghargai baik terhadap rekan sesama pelajar maupun
terhadap pengajar, pemerataan efektivitas pendidikan yang masih kurang, serta dengan
berkembangnya teknologi pendidikan di negara maju dapat mengurangi tenaga kerja pendidik
itu sendiri.
Sedangkan masalah yang biasa dihadapi oleh negara miskin ialah, kurangya tenaga
pendidikan yang profesional dibidangnya, kurangnya fasilitas, sarana dan prasarana, biaya
pendidikan yang cukup tinggi, kurangnya kesadaran, undang-undang yang masih kaku dan
memberatkan siswa dan mahasiswa, kurangnya daya tampung sekolah maupun universitas
menyebabkan banyaknya siswa yang menganggur dan tidak melanjutkan pendidikan tahap
yang lebih tinggi, kebijakan pemerintah terkait hal pendidikan yang minim serta masih
kurangnya pengetahuan masyarakat akan pendidikan usia dini yang cukup penting begitupun
pada negara berkembang salah satunya Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di asia dengan tingkat pendidikan
yang cukup rendah dilihat dari survey yang dlakukan oleh beberapa lembaga pendidikan
maupun non pendidikan yang menempatkan Indonesia dalam peringkat terakhir baik dari segi
kualitas, fasilitas pendidikan dan sebagainya. Hal ini perlu menjadi renungan bagi kita semua,
bahwa memang standar kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat rendah. Pemerintah
memang sudah harus sangat serius menangani perbaikan mutu pendidikan di Indonesia. Jika
tidak, bagaimana para calon penerus bangsa bisa bersaing di kancah internasional
Telah banyak dilakukan pemerintah Indonesia dalam menghadapi berbagai macam
masalah dan menangani perbaikan mutu pendidikan. Baik itu dengan pengaturan undangundang mengenai kebijakan pendidikan, penyediaan website tentang pendidikan yang
menarik, e-book yang mudah dipelajari, materi-materi yang ramah untuk gadget dan program
wajib belajar selama 12 tahun. Selain itu ditetapkan mengenai Standar Pelayanan Minimal,
Program Indonesia Pintar (PIP), transparansi bantuan operasional sekolah, penerimaan
peserta didik baru melalui proses penerimaan yang transparan dan jujur, pendidikan karakter,

revitalisasi komite sekolah, dan pengembangan sekolah menengah kejuruan vokasi,


pendistribusian guru yang lebih merata ke pelosok daerah, pengaturan kurikulum,
pengembangan dan pembinaan bahasa dan budaya yang lebih komunikatif. Namun hal itu
belum cukup, perlu pula dilakukan beberapa langkah nyata dalam membentuk suatu badan
riset di tingkat regional khususya Asia tenggara untuk memacu peertumbuhan pendidikan
dan riset disertai pengawasan yag optimal .
Beberapa usulan dibawah ini perlu di laksanakan dengan kerja sama dengan berbagai
pihak pemerintah serta instansi terkait serta perlu adanya dukungan ASEAN khususnya
bidang pendidikan dan riset sehingga peningkatan mutu pendidikan lebih terfokus dalam satu
wilayah. Langkah tersebut yakni :
1. Langkah pertama yakni menciptakan kelas pertukaran pelajar antar negara ASEAN dengan
program 1 bulan untuk pengabdian masyarakat ataupun 6 bulan untuk kegiatan riset dengan
menciptakan output berupa sebuah hasil penelitian yang benar-benar diaplikasikan
dimasyarakat setelah program berlangsung serta di obsevasi kembali kondisi masyarakat
yang telah menggunakan hasil penelitian tersebut.
Pelaksanaan kelas pertukaran pelajar dibawah naungan ASEAN ini membutuhkan kerja sama
dengan aparat terkait yakni pemerintah yang dibawahi langsung oleh instansi riset dan
perguruan tinggi yang bekerja sama pada berbagai aspek
2. Langkah kedua yakni mengadakan program kelas internasional baik secara langsung
maupun virtual yang terdiri dari dosen mapun mahasiswa antarnegara ASEAN dengan output
adanya riset kolaborasi antar negara ASEAN dalam berbagai bidang sehing
3.Langkah ketiga Pada akhir semester, setiap mahasiswa wajib mengikuti lomba ataupun
membuat karya tulis maupun literature review yang di biayai langsung oleh tiap universitas
4.Langkah ke empat Adanya kunjungan ke tiap universitas dengan tingkat world class,
komunitas riset maupun badan riset tiap negara agar dapat mengamalkan serta
mengaplikasikan ilmu
5. Langkah ke lima Selain pertukaran pelajar universitas juga perlu melakukan pertukaran
dosen dosen yang berkualitas antar negara untuk meningkatkan kualitasnya dalam pendidikan
dan riset sehingga dapat menagplikasikan ilmunya dengan baik.

Pengenalan pendidikan dasar sejak dini sangat penting karena masyarakat khusunya pada
anak dapat menunjukkan potensinya dibidang tertentu. Bila potensi tersebut dikembangkan,
maka anak itu akan memperoleh peluang dan momentum penting dalam hidupnya, dan pada
gilirannya Negara akan mempunyai sumberdaya masyarakat terbaik. Setiap anak memiliki
kemampuan tak terbatas dalam belajar, yang ada dalam dirinya untuk dapat berfikir kreatif
dan produktif. Oleh karena itu anak memerlukan program pendidikan yang mampu membuka
kapasitas tersembunyi tersebut melalui pembelajaran seawal mungkin.. Media yang dapat
digunakan untuk mengembangkan potensi pada diri anak, dapat dilakukan melalui program
peningkatan pendidikan anak usia dini (PAUD) oleh ASEAN Student Research and Education
Center) yang kemudian disingkat ASREC. ASREC bertugas menyediakan materi-materi
yang sesuai standar nasional berkaitan dengan materi pendidikan serta riset dalam bentuk
paket bacaan serta gadget pendidikan yang berkaitan dengan cara pembuatan riset. Setiap
mahasiswa wajib memiliki materi cara pembuatan riset dan contoh riset yag telah disediakan
ASREC, kemudian dengan menggunakan gadget mahasiswa dapat melaporkan
perkembangan pembuatan riset maupun penelitian serta konfirmasi apabila terdapat hal yang
perlu dipertanyakan oleh setiap mahasiswa. Setiap paket memiliki kode yang dapat di akses
melalui aplikasi gadget pendidikan sehingga perkembangan mahasiswa dapat dipantau oleh
ASREC pusat. ASREC pusat menyediakan layanan call center ataupun via online yang
berfungsi sebagai pertukaran informasi atau apabila terdapat pertanyaan terkait materi
pendidikan dasar yang disediakan ASREC materi ini selain berisi berbagai pengetahuan
tentang cara pembuatan riset dan contoh riset, juga berisi materi tentang pengembangan dan
pengaplikasian riset di masyarakat, info tentang lomba-lomba riset tingkat nasional maupun
internasional serta jasa pendidikan via online, program pendidikan dasar secara virtual dan
bilingual, Adanya program kelas internasional dan pertukaran pelajar di setiap jenjang
pendidikan sehingga nantinya ASREC dapat berfungsi sebagai pusat database pendidikan
anak usia dini di Indonesia disertai berbagai info ter update tentang pendidikan dan riset serta
sebagai sarana media sosial yang fungsi dalam tukar menukar informasi mengenai
pendidikan antar satu orang ke orang lain.
Perlunya pembangunan ASREC sebagai wadah dalam mempersiapkan mahasiswa sebagai
generasi penerus bangsa yang siap sedia akan adanya globalisasi sehingga mahasiswa
Indonesia tidak tertinggal oleh perkembangan zaman meskipun nantinya akan terdapat
berbagai hambatan yang dapat namun jika program ini dapat terealisasi di masyarakat maka
secara signifikan dapat meningkatkkan kemampuan anak-anak Indonesia bersaing di regional
maupun global dari segi kualitas pendidikan maupun dari segi perilaku dan akhlaknya.
Kedepannya dengan berkembangnya teknologi ASREC diharapkan dapat menetapkan
materi pendidikan dasar yang telah disepakati oleh tiap negara, selain itu ASREC nantinya
bukan hanya sebagai database pendidikan untuk anak usia dini namun juga ikut berkembang
mencakup pendidikan masyarakat pendidikan dasar, pendidikan menengah serta pendidikan
lanjut serta lebih menjangkau ruang lingkup yang lebih luas lagi mencakup asia tengara atau
bahkan lebih. Sehingga nantinya ASREC tiap negara dapat bersatu membentuk International
Student Research and Education Center (ISREC) sebagai database pendidikan anak usia dini
di seluruh dunia.

Perlunya pengaplikasian lima langkah diatas demi terciptanya Indonesia sebagai International
research universities dapat sebagai cerminan maupun masukan bai sistem pendidikan kita
khususnya perguruan tinggi yang saat ini mengalami berbagai permasalahan sehingga
mahasiswa Indonesia tidak tertinggal oleh perkembangan zaman meskipun nantinya akan
terdapat berbagai hambatan yang dapat namun jika program ini dapat terealisasi di
masyarakat maka secara signifikan dapat meningkatkkan kemampuan kemampuan
mahasiswa Indonesia untuk bersaing di regional maupun global dari segi pengembangan
ipteks riset dan sebagainya.
Kedepannya dengan berkembangnya teknologi, langkah diatas diharapkan dapat
diterapkan oleh tiap universitas di Indonesia melalui keputusan menteri riset teknologi dan
pendidikan tinggi Selain itu perkembangan teknologi serta riset nantinya bukan hanya
melingkupi untuk mahasiswa saja namun juga ikut berkembang mencakup siswa sd, smp dan
sma serta lebih menjangkau ruang lingkup yang lebih luas lagi mencakup benua asia atau
bahkan lebih.

You might also like