Tau Zilli Quran VL
ayat ‘agar kamu selalu mengingatnya.””(an-
Nour: 1
Sebuah permulaan yang sangat langka dalam Ab
Qur'an. Perkataan yang baru di dalamnya adalah
faradknaahaa’, dan maksudnya adalah penekanan
untuk memegang segala perkara yang ada pada
surah ini dengan derajat yang sama. Oleh karena
itu, kewajiban beradab dan berakhlak dalam surah
ini seperti kewajiban melaksanakan hukuman hadd
dan hukuman-hukuman lainnya, Adab-adab dan
akhlak-akhlak yang berpusat di fitrah ini telah di-
Jupakan oleh manusia karena pengaruh penyesat-
an dan penyimpangan. Maka, ayatayat yang elas di
surah ini mengingatkan mereka dan mengarahkan
mereka kembali kepada fitrah yang jelas dan terang.
Keterangan pada permulaan surah ini yang
ssangat kuat, jelas, dan pasti. Diikuti dengan pen-
jelasan tentang hukuman hadd bagi pezina. Iajuga
‘menerangkan tentang kejinya perbuatan mungkar
ini yang memutuskan hubungan antara orang-
orang yang melakukannya dengan kaum muslimin
atas segala ikatan.
ae tigre corn. creed
(Sei iiaLcy, SH ios
TI Me SAS aehe,
FSI T ese
Haig LI MeSP GS
Sesh
"Wanita yang berzina dan laki-laki yang bereina, maka
deralah tiap-tiap dari keduanya seratus kali dera.
Janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah
‘kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu
beriman kepada Allah dan hari akhirat. Hendaklah
(pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh
setioablon Aor sreng-oreng 079 be Laki-laki
‘yang berzina tidak mengazwini melainkan wanita yang
‘bergina atau wanita yang musyrik dan wanita
Serna tidak dita melatalan le at lktyong
‘Sebelum hukuman hadd ini, hukuman yang
berlaku terdahulu atas lelaki dan wanita adalah
(203)
juz XVI: ab urminuan & am-Nue
‘hhukuman hadd yang ada di surah an-Nisaa’,
"Dan (terhadap) para wanita yang mengerjakan per-
‘buatan hej, hendaklah ada empat orang saksi leone
kamu (yang menyaksikannya). Kemudian apabila
mereka telah menberi persian, maka ingle
mereka (wanita-wanita itu) dalam rumah sampai
mereka menemui ajalnya atau sampai Allah memberi
Jalan yang ain kepadanya, Dan terhadap dua orang
‘yang melakukan perbuatan kejé di antara kamu, maka
berilah hukuman kepada keduanya. Kemudian jika
eduanya bertobat dan mé iki diri, maka biar-
Kanlah mereka. Sesungguhnya Allah Maka Penerima
tobat lagi Maha Penyayang.”(an-Nisaa’: 15-16)
Jadi hukuman hadd bagi wanita yang berzina
adalah kurungan dalam rumah dan hukuman peng-
hinaan, Sedangkan, lakilaki yang berzina hanya
diberikan hukuman penghinaan.
Kemudian Allah menurunkan hadd zina dalam
surah an-Nuur. Inilah hukuman yang dijanjikan
dalam kata ‘jalan lain’ yang terdapat dalam ayat 15-
16 pada surah an-Nisaa’ di atas.
‘Hukuman dera merupakan hukuman atas pezina
Jakilali dan wanita yang belum pernah menikah.
‘Hukuman ini akan ditimpakan kepada lelaki bila ia
seorang muslim, baligh, berakal, dan merdeka.
Sedangkan, mukshan yaitu orang yang telah pernah
‘melakukan hubungan seksual dengan sebab nikah
yang sah dan dia adalah seorang muslim yang mer-
deka, maka hukuman hadd baginya adalah rajam.
‘Hukuman rajam ini ditetapkan dalamas-Sunnah
dan hukuman dera ditetapkan dalam Al-Qur'an.
Karena nash-nash AlQur'an adalah secara global
dan umum, sedangkan Rasulullah telah melaksana-
kan hukuman rajam atas dua orang pezina yang
‘muhshan, maka menjadi jelas bahwa hukuman dera
itu khusus bagi yang bukan mukshan.
Di sana ada perbedaan pendapat dalam hukum,
figih tentang menggabungkan antara hukuman
dera dan rajam bagi orang yang mukshan. Pendapat
jumhur ulama menyatakan bahwa hukuman dera
dan rajam tidak digabungkan atasnya. Sebagaimana
ada juga perbedaan pendapat sekitar gabungan
hukuman pengasingan dan hukuman dera bagi
orang yang bukan muishan. Juga sekitar hukuman
bagi orang yang berzina sedangkan dia masih ber-
status hamba tidak merdeka. Perbedaan pendapat
i sini sangat panjang, kami tidak akan membahas-
nya di sini. Bahasan ini hendaklah dicari dalam
bukuw-buku figih,
Mari kita fokuskan diri kita pada hikmah syariatJez XVI abu inuan & an-Nur
hukuman ini. Kami berpendapat bahwa hukuman
atas orang yang bukan muhshan adalah hukuman
dera; dan hukuman atas orang yang muhshanadalah
hukuman rajam, Hal itu disebabkan orang yang
telah melakukan hubungan seksual dalam nikah
yang sah dan dia adalah seorang muslim, merdeka,
ddan baligh, telah mengetahuijalan yang benar dan
‘suci serta telah merasakannya.
Maka, penyimpangan yang dilakukannya de-
rngan berzina menunjukkan bahwa fitrahnya telah
rrusak dan menyimpang. Oleh karenaitu, diapantas