Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 288
Quantum Teaching ingin mengajak Anda memasuki milenium baru dengan pengetahuan baru yang khas, praktis, dan memandu schingga Anda menjadi manusia prigel dalam olah fisik dan nonfisik. Pujian untuk Quantum Teaching “Berdasarkan pilar-pilar teori pendidikan klasik, para penulis buku ini telah menciprakan payung yang mensintesiskan semua teori menjadi sebuah ‘alae’ yang mudah digunakan, Cara-cara praktis untuk mempengaruhi keadaan mental pelajar diuraikan dengan jelas. Quantum Teaching selalu berpusat pada ‘apa yang masuk akal bagi para pelajar’?” —Michael Grinder Penulis, Righting the Educational Conveyor Belt das ENVop, Your Personal Guide to Classroom Management “Hore! Akhimya ada juga buku yang ringan, enak dibaca, aktual, dan menaviarkan ide-ide praktis, yang didasarkan pada penclitian dan teori yang ampuh. Inilah buku yang dapat memperluas wawasan saya sekaligus buku yang baik untuk anak saya—di tahun keempatnya mengajar:” —Robert Garmston, B.D. Profesor Emeritus, California Stare University, Sacramento Salah satu direktur Instivute for Intelligent Behavior “Ingin melejirkan prestasi siswa? Ingin menjangkau setiap siswa? Ingin panduan praktis yang bisa langsung diterapkan, yang mencakup semua penemuan terkini untuk menimbulkan antusiasme siswa? Inilah bukunya!” —Colin Rose Penulis (bersama Malcolm Nicholl), Accelerated Learning for the 2Ist Century “Buku ini dilimpahi teknike-teknik khusus untuk mengembangkan lingkungan bela- jar yang saling memberdayakan dan menghargai—apa pun isi kurikulumnya, Buku inilah yang diperlukan guru untuk mengajar dengan cara baru yang mantap.” —Barbara K. Given, Ph.D. George Mason University 4 “Sumber yang memuaskan bagi para guru. Menyediakan latar belakang dan strategi untuk meningkarkan belajar dan membuat proses mengajar lebih menye- nangkas.” —Eric Jensen Penulis, Brain-Based Learning “Dj kelas-kelas masa kini, menggubah (mengorkestrasi) kesuksesan siswa lebih menantang daripada masa lalu, Quantum Teaching memberi Anda jalan untuk menuntun siswa dan Anda ke puncak yang lebih tinggi. Sudah past iru!” —Kevin T. Irvine ‘Teacher of the Year dari Colarado “Untuk guru-guru yang telah kehilangan idealisme, gairah, cinta mengajar yang pernah mereka miliki, saya menganjurkan Quantum Teaching, Buku ini alan mengobarkan kembali api dalam diri Anda—juga diri siswa Anda,” —Jack Canfield Salah satu penutis, Chicken Soup for the Soul “Quantum Teaching secara jitu. mengidentifikasi strategi belajat-mengajar yang ompatibe! dengan ocak, yang melibatkan dan mendukung baik guru maupun siswa. Formatnya mudah dimengerti, memberikan pengajaran yang bai meletakkan dasar untuk pengajaran yang efekrif dan belajar yang prima. —Susan Kovalik Penulis, ITT: The Model and A Vision for the Middle School ;, dan “Bagi saya, agaknya banyak, mungkin bakkan sebagian besar, pendidik di negara ini sedang berusaha keluar dari care pengajaran tradisional yang menyampaikan materi semata. Bagi para pendidik yang sedang mencari jalan untuk memulai, Quantum Teaching menawarkan banyak ide dan proses cemerlang dalam bentuk yang enak sekali dibaca.” —Geoffrey Caine Salah satu penulis, Education on the Edge of Possibilities QUANTUM TEACHING “Quantum Teaching menyediakan basis bagi pembaca untuk menciptakan ling- kungan, sikap, dan strukcur menuju kesuksesan belajar, Saya menganjurkan buku ini bagi guru, pendidik di rumah, dan praktisi berpengalaman atau pemula, yang mencari cara untuk merangsang orang-orang muda dan betbagi kegembiraan belajar seumur hidup.” —Nancy H. Omaha Boy, Ph.D. Universitas Rutgers “Sebuah peti harta karun dilimpahi ‘permata’ yang mudah diterapkan dengan segera i kelas mana saja. Setiap malam saya membaca, buku ini memberikan ide-ide baru yang ingin saya coba keesokan harinya dengan siswa-siswa saya. Sckarang kami merayakan belajar setiap hari! Menjadi guru dan menggunakan metode-mesode ini merupakan kegembiraan dan kegairahan murni. Nikmatilah!” —Lori Brickley San Diego County Teacher of The Year “Setiap kelas akan diubah menjadi tempat uncuk belajar yang gembira saat prinsip- prinsip yang prakris, bebas, dan universal dari buku yang enak dibaca ini diterapkan di sckolah-sekolah di daerah dan di kota.” —Dr. Samuel Betances Profesor Emeritus, Northeastern Illinois University, Konsultan Pendidikan “Buku ini mengambarkan sebuah gaya mengajar yang memberdayakan siswa untuk berprestasi lebih dari yang mereka anggap mungkin. Ide-ide penulisnya akan membantu guru dan kepala sekolah di mana pun yang ingin memperluas keterampilan mereka, memotivasi siswa, dan memperoleh kepuasan yang lebih besar dati pekerjaan mereka,” —Thomas R. Davis Mantan President, National Association of State Boards of Education PUJIAN UNTUK QUANTUM TEACHING Quantum Teaching Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas Bobbi DeParter * Mark Reasdon * Sarah Singer-Nourie Mengubah Cara Anda Mengajar + Membangkitkan minat dan partisipast + Melgjitkan pemanaman dan daya ingat + Mengumbar sang jenius dalam diri setiap siswa Melejitkan Potensi Diri “| QUANTUM TEACHING: MEMPRAKTIKKAN QUANTUM LEARNING DI RUANG-RUANG KELAS, dior: Mike Hernacki lak ciptailustas: Ellen Duris Gasaldo Suscras tambahan: Colin Nousie Diterjemahkan dark: Quantum Teaching: Orchestrating Student Succes ‘arya Bobbi DePorter, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie terbitan Allyn and Bacon, Boston, (999 Penerjemahs Ary Nifandari Penyunting: Femmy Syahrani Proofteader: Yanni Yuliana Desai sampu: A.M. Wantoro ‘Desainer st Us Suyudi ‘Translation Copyright © 2000 by PT Mizan Pasta 128 QUANTUM TEACHING ‘Strategi—Sertakan pertanyaan, pantomim, lakon pendek dan lucu, drama, video, cerita, Bagaimana jika kami beberkan kunci kelucuan sebuah lelucon kepada Anda? Apakah Anda akan termotivasi uneuk mendengarkan? ‘Apakab Anda akan mendapatkan “gerr” yang muncul setelah lelucon diceritakan? TIDAK! Tetapi, bodohnya, kita sering melakukan ini TUMBUHKAN “Berapa banyak.dari kalian yang menginginkan kesem- patan untuk makan bjskuit Oreo, DAN mendapatkan rahasia menulis esai yang sempurna dengan mudah setiap saat?” saat mengajar. ‘Tetapi, membuka kunci lelucon berbeda dengan mengatur hasil dan konteks. Paradigma kuno yang mengatakan, “Tulis semua tujuan keperilakuan Anda di papan tulis” menyediakan peta jalan, tetapi berperan kecil dalam menyertakan siswa dalam belajar. Seperti kunci lelucon di awal lelucon itu sendiri, garis besar tujuan memberi siswa pilihan yang cepat dan mudah. Mereka melihat tajuan-tujuan itu pada menit pertama mereka datang ke kelas dan memilih—jika suka, mereka akan tetap di kelas; jika tidak, mereka keluar. Banyak siswa memilih untuk keluar. Kita harus MENYUSUN ULANG peng- alaman mereka. ‘Mengatur hasil akan menciptakan AMBAK dan minat belajar. Guru dapat melakukan ini dengan mudah seraya menyertakan siswa sekaligus tetap me- nyimpan kejutan dalam belajar! Mana yang Anda rasa lebih menarik? a. Hari ini kita akan membaca cerita pendek mengenai seorang siswa di Jepang, atau b. Di akhir jam pelajaran ini, kita akan sudah berkelana ke suatu tempat, bertemu dengan pemuda berani yang mirip dengan kalian, dan belajar cara menghadapi tantangan dan rasa cakut. Kami harap Anda memilih “b”, Apakah “b” mengarakan hal yang sama dengan “a”? Ya, tetapi dengan cara yang menyertakan, mengundang, memikat, dan mengikat! ALAML Guru menunjukkan sepotong biskuit Oreo memisahkan kedua belahnyay mengangkat salah satunyaidan.bertanya, “Apakali Oreo ini enak jika anyé belatan-yang ini?” Dia mengangkat belahan linnya yang ada’krim di tengahya, “Anakah ini benar-benar Oreo yang enak jika hanya belah- an?” “Bagaimana kalau kita me- lepaskan isinya, apakah akan Jadi Oreo yang enak?” “Bagaimana kalau kedua belahan tanpa krim isi?” “Tepat! Seperti yang kalian etahui, Oreo yang benar- benar lezat adalah Oreo yang ‘mempunyai tiga bagian ber- turutan sekaligus—kerenyahan agian atas dan bawah, dan rim di tengahnya!” 130 QUANTUM T Mengapa—Unsur ini memberi pengalaman kepada siswa, dan ‘memanfzatkan hasrat alami orak untuk menjelajah. Pengalaman membuat Anda dapat mengajar “melalui pintu belakang” untuk ‘memanfaatkan pengetahuan dan keingintahuan mereka. Pertanyaan Tuntunan—Cara apa yang terbaik agar siswa mema- hami informasi? Permainan atau kegiatan apa yang meman- faackan pengetahuan yang sudah mereka miliki? Permainan dan kegiatan apa yang memfasilitasi “kebutuhan untuk mengetahui” mereka? Strategi—Gunakan jembatan keledai, permainan, dan simulasi. Perankan unsur-unsur pelajaran baru dalam bentuk sandiwara. Beri mereka tugas kelompok dan kegiatan yang mengaktifkan pengetahuan yang sudah mereka miliki, ‘Saat Anda mempelajari sesuatu dalam kehidupan nyata, Anda sudah memiliki pengalaman awal, suatu kaitan dengan konsepnya. Lalu, saac pengalaman terbentang, Anda mengumpulkan informasi yang membantu Anda untuk memaknai pengalaman tersebut. Informasi ini membuat yang abstrak menjadi konkret. Menyen- tuh kompor dan menjerit, “Aww!” menciptakan suatu “momen pelajaran”, Anda benar-benar mengerti “panas—jangan sentub.” Abstrak menjadi konkret. Pengalaman Sebelum Pemberian Nama Pengalaman menciptakan ikatan emosional, yang kita ketahui dari Bab 2, adalah menciptakan peluang untuk pemberian makna (penamaan). Pengalaman juga menciptakan pertanyaan mental yang harus dijawab, seperti Mengapa? Bagaimana? Apa? Jadi, peng- alaman membangun keingintahuan siswa, menciptakan pertanya- EACHING an-pertanyaan tersebut dalam benak mereka, membuat mereka penasaran, lalu .. BUM—Anda memberinya nama! Saat pembelajaran pun langsung. Yang akan membawa kita pada ... Mengapa—Penamaan memuaskan hasrat alami otak untuk mem- << \ berikan identitas, mengurutkan, dan mendefinisikan. Penamaan ‘ dibangun di atas pengetahuan dan keingintahuan siswa saat itu. Penamaan adalah saatnya untuk mengajarkan konsep, keterampilan berpikir, dan strategi belajar. Bat Pertanyaan Tuntunan—“Perbedaan” apa yang perlu dibuat dalam belajar? Apa yang harus Anda tambahkan, pada pengertian mereka? Strategi, kiatjitu, alae berpikir NAMAL apa yang berguna untuk mereka ketahui atau gunakan? *Percaya atau tidak, Oreo Strategi—Gunakan susunan gambar, warna, alat bantu, ni mir esai yang bagus— kertas tulis, dan poster di dinding, Jika Anda menggu- kerenyahan di awal, isi yang nakan jembatan keledai atau metafora, rujuklah di sini. ‘enak dilipngah, dan-kere~ ryyahan untuk mengaktrinya Dalam sai kita kenal Pena huluan,Isidan Kesimpulan.” ‘Sempurna! Penamaan merupakan informasi, fakta, rumus, pemikiran, Gurl mengeluarkan Oreo Di sinilah kita bisa memuaskan otak siswa kita—membuat mereka penasaran, penuh pertanyaan mengenai pengalaman mereka. tempat, dan sebagainya. Biasanya, kita mulai di sini, dengan isi pel- tiruan yang nesar, setiap ajaran kita, dan melakukan kegiatan (pengalaman) kelake jika kita bagiannya dinamal: “pen- punya-waktu. Kita sekarang tahu bahwa metode ini terbalik jika Anda ¢2"#!4#0, isi, Kesimpulan, ing ee dan meminta sivoa untuk sunggub-sungguh ingin menciprakan makna dan keterikatan dalam mmenyebuthan nama-nema belajar. Misalnya, kebanyakan dari kita belajar dari orang Jain cara tiap bagiannya, Sekali lagi mengatur kewangan rumah tanga. Tetapi, kita harus mengalami frus- mereka bernyanyi, “Harus trasi saat mencoba mengatur keuangan rumah tangga dan gagal untuk 242 Kerenyahan of awa, is di tengah dan kerenyahan mampu melontarkan pertanyaan yang tepat dan mendapatkan infor- ee ai air!” ‘masi (nama) yang kita perlukan untuk mengaitkannya dengan praktike pengaturan wang. Pris ip yang sama membuat kita mengajarkan kem- berarti. % DEMONSTRASIKAN Guru membagikan satu bistuit Oreo ke setian siswa, menyuruh,mereka mertisah- kan biskult, dan, dengan ber- pasangany'tiienamai ketiga bagian biskuit, menyervpai beglan-blgian esai sebelym mereka, memakanrya. Setiap pasangan sisWa kemudian mendapatkan esai pendek pada sehelai kertas, yang mereka potong menjadi bagian-bagian esai, menya- dari persamaannya dengan bagian Oreo pada setiap potongnya. bali informasi kepada siswa kita. Mereka mendapatkan informasi, tetapi harus ‘mendapatkan pengalaman untuk benar-benar membuat pengetahuan terscbut DEMONSTRASIKAN Mengapa—Memberi siswa peluang untuk menerjemahkan dan menerapkan pengerahuan mereka ke dalam pembelajaran yang lain, dan ke dalam kehidupan mereka. Pertanyaan Tuntunar—Dengan cara apa siswa dapat mem- peragakan tingkat kecakapan mereka dengan pengetahuan yang baru ini? Kriteria apa yang dapat Anda dan mereka kembang- kan bersama untuk menuntun kualitas peragaan mereka? Strategi—Sandiwaca, video, permainan, rap, lagu, penjabaran dalam grafik. Ingatkah Anda saat belajar pertama kali melakslkan se- suatu, misalnya mengendarai sepeda? Anda mencoba, dan jatuh {pengalaman). Anda coba lagi, berhenti, bertanya, barangkali dapat latihan dari kakak atau teman (penamaan). Kemudian ‘Anda benat-benar mengaitkan pengalaman dan nama dengan cara menunjukkan dan melakukannya! Pada saat pengalaman dan nama bersatu, belajar meledak dalam peragaan “Asyiil!” ‘Anda di jalan—terpatri dalam mernori otot Anda. Anda perlu mendapat kesempatan untuk merekatkan pembelajaran itu. ‘Siswa Anda membutuhkan kesempatan yang sama untuk membuat kaitan, berlatih, dan menunjukkan apa yang mereka ketahui. 132 QUANTUM TEACHING ULANGI ‘Mengapa—Pengulangan memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa “Aku tahu bahwa aku tahu init” Jadi, pengulangan harus dilakukan secara mul- timodalitas dan multikecerdasan, lebih baik dalam konceks yang berbeda dengan asalnya (permainan, pertunjukan, drama, dan sebagainya). Pertanyaan Tuntunan—Cara apa yang terbaik bagi siswa untuk mengulang pelajaraa ini? Dengan cara apa setiap siswa akan mendapat kesempatan untuk mengulang? Strategi—Daftar isian Aku tahu bahwa aku tahu (seperti pada akhir setiap bab dalam buku kkesempatan bagi siswa untuk mengajarkan pengetahuan baru mereka kepada orang lain (Kelas lain, kelompok umur yang berbeda, menirukan orang-orang terkenal seperti guru, ahli, cokoh); menggemakan (Anda menyebutkan sesuatu seperti “Pendahuluan, Isi, Kesinpulan” dan para siswa mengulangnya serentak); pengulangan trio (dalam kelompok terdiri dari tiga orang, mereka berjalan ‘mengelilingi ruangan sambil mengulang halaman-halaman poster untuk mengulang apa yang telah mereka pelajari bersama); Tepuk Yes! (ulurkan satu tangan, letakkan pelajaran pada tangan tersebut, taku tepuk sambil berkata, “Yes!” dengan keras) Setelah Anda bisa menyeimbangkan diri di aras sepeda itu dan ‘memperagakannya kepada semua terangga bahwa Anda dapat melakukannya, ‘Anda harus memastikan bahwa Anda sudah menguasainya. Anda masih takut “Latihan ‘membuat permanen.” Ambil kesempatan yang tepat ini untuk meletakkan Model Kesuksesan pada tempatnya dan biarkan kelompok-kelompok kecil menciptakan keajaiban sendiri. Hal ini dapat menjadi serumit kelompok belajar akan kehilangan kebiasaan itu jika Anda berhenti sejenak. Tetapi ‘mengulang dengan gaya kuis TV atau sesederhana “Duduklah berhadapan de- ULANGI ‘siswa menggamoarkan bagiatsbagian esairOreo mereka sendin: dalam buku catatan, Sebelum imengunyah sisa tiskuit, setiap siowa memiSahkan biskuitmereka, dan mem- beri nama pada setiap agian esai. Unit Ae ay ‘Bagaimana saya dapat menarik minat ‘mereka? Apa yang dapat menjawab SaBAKT “Saya tertarik.” ‘Apa yang harus mereka LAKUKAN ‘agar mengert? “Saya ingin tahu ‘apa yang terjadi selanjutnya?” itu? “On, saya mengert.” U 4 TEACH N G ‘lat Bahan Musik a a a a a a a a a SLIM-n-BIL Alat » Bahan eMusik LiMen-BIL a a a a a a a a a 8 lat © Bahan eMusie SLIM-n-BIL Pelajaran PIS Bagaimana agar ‘mereka bisa MENUNJUKKAN apa vyang mereka ketahui? “Lihat init” OT Bagaimana cara siswa MEMATRIKANNYA dalam ingatan mereka? “Saya tahu, saya tahu!" En ‘Sagaimana agar setiap ‘ORANG dan setiap USAHA diakui? “Saya berhasi!™ Tanggal Ala eoooooovecoo ‘la eoooooecooeo E eoooocoocooeD 135 RAYAKAN, Saling memujtaitar= paBangan sambil bern- yah! “Harbs ada ker- enyahan di awal, isi-di tengah; dankérenyahan di akhir.” 136 QuANTUN rngan reman sebangku, lalu ulang bersama-sama sepuluh unsur pertama dalam tabel periodik secara visual, auditorial, dan fisik.” Mengapa—Perayaan memberi rasa rampung dengan menghormati usaha, ketekunan, dan kesuksesan. Sekali lagi, jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan! Pertanyaan Tuntunan—Untuk pelajaran ini, cara apa yang paling sesuai untuk merayakan? Bagaimana Anda dapat mengakui setiap orang atas prestasi mereka? Strategi—Pujian, bernyanyi bersama, pamer pada pengunjung, pesta kelas, Ketika Anda menguasai keseimbangan di atas sepeda, semua orang bersorak, dan Anda tahu Anda sudah bisa. Hal itu mem- perkuat kesuksesan Anda dan memberi Anda motivasi untuk mencobanya berulang-ulang, Siswa Anda membutuhkan penguatan yang sama dalam belajar,Jadi rayakanlah! Untuk memudahkan perancangan, kami menawarkan pedoman perencanaan belajar di halaman 134-135. Silakan Anda fotokopi untuk digunakan di kelas Anda, Guaakan saat Anda me- rancang pengajaran untuk menarik keinginan alamiah siswa untuk belajar. TEACHING @ KECERDASAN BERGANDA BERTEMU SI Jika kami bertanya kepada Anda siapakah dari yang berikut ini dapat dika- takan paling cerdas? Apa yang akan Anda katakan? Apakah Michael Jordan, Picasso, Elie Wiesel, Albert Einstein, atau John Steinbeck? Pilihan sulit, ya? Dapatkah Anda benar- BAGAIMANA benar mengatakan bahwa salah satu dari mereka lebih cerdas daripada yang lain? A n d a ‘Selama bertahun-tahun, kita mengajukan pertanyaan besar mengenai ssa melalui peilian dan perangan cerdas pengajaran: “Secerdas apa Anda?” Akibat Binet, kita per- nah berpikir bahwa kecerdasan adalah kapasitas yang pasti. ‘Sudah lama, kita mengukur kecerdasan melalui tes 1Q, tes standardisasi, dan prestasi kognirif akademis. Sesuai rencana, beberapa anak akan naik ke puncak, beberapa anak jatuh ke dasar, dan lainnya berada di tengah— densikianlah munculnya sistem penilaian “lonceng” yang tepercaya (beberapa mendapat nilai A dan E, sebagian besar mendapat nilai C). Berkat kerja cemerlang Ds. Howard Gardner, psikolog kognitif dan ko- direktur Project Zero di Universitas Harvard, kita mengalami pergeseran para- digma umum dalam cara kita memandang “kecerdasan,” dari psikologi hingga pendidikan, Kita beranjak dari “Secerdas apa Anda?” ke“BAGAIMANA Anda cerdas?” Ini merupakan hasil perkembangan Kecerdasan Berganda (Gardner, 1983). Dalam karyanya, Gardner menemukan beberapa jenis kecerdasan— tidak hanya satu yang dapat diulsur dan dijumlah sebagaimana kecerdasan 1Q. Teorinya menawarkan pandangan yang lebih luas mengenai kecerdasan, dan menyarankan bahwa kecerdasan adalah suatu kesinambungan yang dapat dikembangkan seumur hidup. Karya Gardner telah membuka kesempatan dan tantangan baru bagi pendidik. Kita telah mempelajasi cara-cara baru untuk memudahkan pengertian mendalam dalam bisnis pendidikan melalui kecer- dasan berganda (Gardner, 1991). Jadi, tak ada yang dapat menjawab pertanyaan “Siapa yang paling cerdas?” yang kita lontarkan tadi, karena setiap orang yang 137 138 disebutkan di atas cerdas dengan cara yang berbeda-beda. Gardner bahkan menulis sebuah buku yang isinya melulu perbandingan orang-orang jenius dari kecerdasan yang berbeda-beda (Gardner, 1990). Untuk mengingat semua jenis kecerdasan secara mudah, kami memikirkan teman-teman kami SLIM-n-BIL. Merekalah dua orang rekan guru kita, Slim dan Bil, yang secara mental menjadi jauh lebih langsing sejak mereka menemu- kan multikecerdasan, Mari kita tinjau reman-teman kica itu sacu per satu. Spasial-Visual—berpikir dalam citra dan gambar. Melibackan kemampuan untuk memahami hubungan ruang dan citra men- Soe tal, dan secara akurat mengerti dunia visual, menggambar, mensketsa, mencorat-coret, visualisas, citra, grafik, desain, tabel, seni, video, film, ilustras- Linguistik-Verbal—berpikir dalam kata-kata. Mencakup kemahiran dalam berbahasa untuk berbicara, menulis, mem- baca, menghubungkan, dan menafsirkan. ata-kata, berbicara, menulis, bercerita, mendengarkan, buku, kaset, dialog, diskusi, puisi, lirik, mengeja, babasa casing, surat, e-mail, pidato, makalah, esai Interpersonal—berpikir lewat berkomunikasi dengan oe orang lain. Ini mengacu pada “keterampilan manusia’—da- pat dengan mudah membaca, berkomunikasi, dan berinter- aksi dengan orang lain, memimpin, mengorganisasi, berinteraksi, berbagi, ‘menyayangi, berbicara, ssialisasi, manipulasi, menjadi pendamai, permainan kkelompok, klub, teman-teman, kelompok kerja sama. Musikal-Ritmik—berpikir dalam irama dan melodi. Gardner berkata, “Ada beberapa peran yang dapat diambil oleh indi- J vidu-individu yang cenderung musikal, dari komposer avant- se ‘garde yang berusaha menciptakan idiom baru hingga pende- QUANTUM TEACHING ngar yang belum berpengalaman yang mencoba memahami sajak anak-anak” (Gardner, 1983, h. 104). ‘menyanyi, bersenandung, mengetub-ngetuk, irama, melodi, kecepatar, warna nada, alat musik, rima. Naturalis—berpikir dalam acuan alam. Pendatang baru da- Jam kecerdasan Gardner. Kecerdasan ini menyangkut pertalian sescorang dengan alam, yang dapat melihat hubungan dan pola dalam dunia alansiah dan mengidentifikasi dan berinter- aksi dengan proses alam. Jjalan-jalan di alam terbuka, berinteraksi dengan binatang, (pengategorian, menatap bintang, meramal cuaca, simulasi, ‘penemuan. Badan-Kinestetik—bespikic melalui sensasi dan gerakan fisik. Merupakan kemampuan untuk mengendalikan dan, menggunakan badan fisik dengan mudah dan cekatan. ‘menari, berlari, melompat, menyentuh, menciptakan, men- coba, mensimnulasikan, merakithmembongkar, bermain drama, permainan, indra peraba. Intrapersonal—berpikir secara reflektif. Ini mengacu pada kesadaran reflektif mengenai perasaan dan proses pemikiran diri sendiri. berpikir, meditasi, bermimpi, berdiam diri, mencanangkan tujuan, refleksi, merenung, membuat jurnal, menilai dri, uakeu menyendiri, proyek yang dirintis sendiri, menulis, introspeksi. Logis-Matematis—berpikir dengan penalaran. Melibatkan pemecahan masalah secara logis dan ilmiah dan kemampuan matematis. bereksperimen, bertanya, menghitung, logika dedubtif dan induiktif, mengorganisasikan, fukra teka-tek, skenario. Seperti yang mungkin telah Anda duga, kita semua mempunyai kekuatan dan kelemahan alami yang berbeda dalam kecerdasan berganda. ‘Saat membacanya, Anda mungkin mengenal beberapa kecerdasan yang ‘Anda miliki. Kita juga dapar dengan mudah melihat pelajaran dan kegiatan yang mengkhususkan kecerdasan tertentu. S—seni rupa, geometti, menggambar teknik L—seni bahasa I—pembelajaran secara bekerja sama, tugas kelompok M-—musik, paduan suara, band N—pendidikan di luar ruangan dan lingkungan B—olahraga I~jam pelajaran kosong, waktu tenang, pekerjaan rumah, bimbingan L—-matematika, ilmu past, sejarah Jelas? Sckarang juga jelas bahvwa saat siswa melanjutkan ke kelas yang lebih tinggi, pekerjaan menjadi semakin erfokus pada dua kecerdasan: Linguistik dan Logis-Matematis. Lihat saja tes SAT (semacam EBTANAS, ed.): selalu terdiri dari dua bagian—Verbal dan Matematika. Bagus—jika kebetulan si siswa kuat dalam kedua kecerdasan iu. Jika tidak, bagaimana? Bagaimana dengan seniman di kelas Anda yang lebih suka menggambar daripada menulis atau menghitung? Secara akademis, ada ketidakcocokan di sini. Sebagaimana kecenderungan mo- dalitas akan muncul dalam gaya pengajaran dan perancangan pengajaran kita, kesukaan kecerdasan juga demikian. Kita cenderung mengadakan penggolongan dalam hidup dan pengajaran kita, bertahan pada apa yang kita ketahui dan menghindari apa yang kica rasa- kan kita tidak terampil dan nyaman, Sebagai convoh, jika Anda memutuskan Anda bukan pemain tenis, bukan pembicara di depan umum, dan bukan ‘penari, cebak kegiatan-kegiatan apa yang akan cenderung Anda hindari? Sayangnya, setelah dewasa, kebanyakan orang sudah yang merasa sangat yakin mengenai ini sehingga kita lebih suka mengacakan “tidak bisa”. Kabar baiknya adalah, sekalipun kita telah memiliki kekuatan dan kecenderungan 140 QUANTUM TEACHING tertentu, kita dapat mengembangkan dan memperkuat kecer- dasan yang lain. Misalnya, Albert Einstein mengaku bahwa dia mengembangkan kecerdasan ilmiahnya. New City School di St. Louis telah menggunakan Kecerdasan Berganda sebagai landas- an untuk semua pengajaran dan belajar (Boggeman, 1996). Di sana, guru menemukan bahwa melatih-silang,siswa dalam kecer- dasan yang berbeda-beda, yaitu dengan memberikan pengalam- an yang konsisten dan tidak menekan, maka kesukaan mereka berubah. Nah—inilah keseimbangan! Kita juga mudah melakukannya dalam pengajaran kita sendiri, Dengan memasukkan Kecerdasan Berganda ke dalam, dan perancangan pengajaran, kita mémbantu siswa secara otomatis mendapatkan {ebih banyak makna dan rangsangan oak dalam proses belajar mereka, sekaligus memberi mereka lebih banyak variasi dan kesenangan, serta mengembangkan dan memperkuat kecerdasan mereka! Tetapi untuk melakukan, ini, kita harus melangkah keluar dari zona nyaman kita dalam rmengajar dan merancang pengajaran. Salah saru cara untuk menciptakan latihan-silang adalah melalui Stasiun Cerdas Quantum Teaching—stasiun-stasiun un tuk jenis-jenis “cerdas” yang berbeda. Tempatkan stasiun-stasiun sesungguhnya di sekeliling kelas untuk setiap unsur Kecerdasan Berganda. Siswa _menguinjungi stasiun-stasiun tersebut uncuk mengasah setiap bagian kecerdas- annya selama waktu tertentu, Ini dapat dilakukan berkelompok atau perse- orangan, di dalam atau di luar jam pelajaran. Stasiun-stasiun itu dapat berupa pengalaman mentah dari kecerdasan yang menjadi fokus, seperti: S—Pictionary” (permainan menebak gambar) L—‘Scattergories” (permainan mencasi kata) I—kegiatan kelompok ‘M—lagu atau rap PENERAPAN STASIUN-STASIUN CERDAS Anda dapat meraneang stasitn-stasiun dengan isi khusus untuk balan pelajae- an Anda, Misalnyaytitik mengajar- kan fovel atau cerita pendck: ‘S—Gambrkanifepresentast visual ‘mengénaisi cerita L—Tulis sebuah esa. 1Dengan berkelompok, perankan sebuah adegan dari cerita tersebut dan bicarakan bagaimans rasanya, M—Ciptakan tagy atau cap yang. mengisahkan cerita N-—Ubsh latar fisik cerita dan se- ‘butkan perubahan cerita yang bisa terjadi B—Ciptakan tarian atau gerakan ta- ‘ngan untuk mengingat plot cerita, ‘Umpamakan Anda salah satu tokob cerita dan tlislah buku harian dari perspektif tokoh tersebut. L—Ciptakan kronologi cerita - N—kegiatan di alam ae B—tarian atau kegiatan atletik kiat Fe ti ° i tu L—teka-teki logika J ‘Akhirnya, anyamlah SLIM-n-BIL ke dalam Dalam unit instruksi, luangkan satu hari —_perancangan pengajaran Anda. Pada saat Anda meng- isi pelajaran untuk setiap kecerdasan.. punakan Kerangka Perancangan pada halaman 134- Akhiri dengan integrasi/penilaian Sta- ; icity li das siun Cerdas, di mana siswa sungguh- 135, libatkan sedikitnya lima kecerdasan. (Tunggu sungguh menghasilkan sesuatu pada perkembangan selanjutnya dari Dr. Gardner yang setiap stasiun. Ini kesempatan bagus sedang menjelajahi jenis-jenis kecerdasan lainnya. untuk secara autentik menilai sampai di Misalnya, “eksistensial”, kemampuan untuk mere- manakah pemahaman SEMUA siswa! ‘mungkan hal-hal besar seperei “Mengapa kita ada?” Setelah kecerdasan tambahan diperkuat, Anda tentu we ingin menambahkannya pula ke dalam perancangan : pengajaran Anda.) PENGGUNAAN METAFORA, PERUMPAMAAN, DANSUGESTD Bayangkan pada hari pertama sekolah, Anda dengan mudah menyertakan siswa, menambatkan asosiasi positf terhadap belajar, dan menarik semua mo- dalitas belajar. Untuk melakukan ini, Anda dapat memulai kelas dengan cerita seperti: Seorang laki-laki berjalan di bawah terik matahari melalui daerah tidak dikenal. Dia telah berjalan sepanjang hari ketika dia merasa cemas dan mulai Khawatir baba dia mungkin salah jalan. Mendadak, dia terkejut melibat seorang laki-laki sangar-sangar-sangat tua duduk bersandar pada sebatang pohon. Kedua tangannya terlipat dan kepalanye terkulai di atas tangan. Rambut putih lelaki tua itu berkilau memantulkan sinar matahari. Si pengembara yang terkejut itu berlari menemuinya dan bertanya, “Maaf, permis, apakah Anda baik-baik saja2” Lelaki 142 QUANTUM TEACHING tua itu tidak bergerak ataupun menjawab. Si pengem- bara berlutut dan menyentuh babu lelaki sua tersebut sambil bertanya lagi, “Permisi, apakah Anda tidak capacapa2” Lagi-lagi dia tidak mendapatkan jawaban. Si pengembara berdiri dan berniat melanjuthan per- Jjalanan, kerika siba-tiba kepata lelaki tua itu serang- heat dan matanya terbuka lebar. Dengan suara lemah an terpatah-patah si lelaki tua berkava, “Teruslah berjalan; kan berada di jalan yang benar, Sebclum menyeberangi sungai, kumpulkan apa yang kate temu- shan di sana sebanyak-banyaknya, karena kau tidak akan pernah bisa kembali.” Masanya terturup dan kepalanya kembali disandarkan pada tangannya. Si pengembara menunggu, kemudian akbirnya berbalik dan melanjurkan perjalanannya di bawah sengatan matahari, sambil berkata pada dirinya sendii bahwa lelaki tua itu mungkin gila. Kemudian dia ‘memikirkan perkataan lelaki tua itu dan tertawa sendiri, “Mungkin sungainya ‘nga tidak ada!” Si pengembara berjalan terus dan akirnya sampailah dia di kaki sebuah bukit besar. Ketika dia mencapai puncaknya, dia melihat sebuah sungai besar yang in- dah mengalir perlahan di balik bukit. Dengan bersemangat, dia berlari menurani bukit dan meloncat ke dalam air yang sejutk. Dia menari-nari sambil menciprat- ciprathan air ke atas sehingga membasahi seluruh tububnya. Tiba-tiba dia terte- ‘gun, suard lelaki tua itu terngiang kemivali di telinganya, “Sebelum menyeberangi sungai, kumpulkan apa yang kau temukan di sana sebanyak-banyaknya karena kau tidak akan pernah bisa kembali.” Si pengembara itu mencari-cari ke sekelilingnya tetapi tidak melihat apa pun Aecuali ranting, bebatuan, dan rerumputan biasa. Dia berpikir, “Satu-satunya yang bisa kukumpulkan adalah batu-batu ini, tetapi untuk apa? Unouk menghalau binatang buas, ab, rasanya tidak mungkin.” Tapi dia membungkuk juga untuk AKHIR = Metafora = Perumpamaan = Sugesti 144 SENTUHAN ‘mengumpulkan beberapa buah baru dan mengantonginya. Kemudian dia berbalik untuk menyeberangi sungai, ttapi dia berhenti lagi dan berpikin, “Ini hal yang pa~ ing gila yang pernab kulakukan.” Kemudian dia pun menyeberangi sungai. Langit menjadi gelap, dan pengembara itu kelelaban, sehingga dia memutuskan untuk menghentikan perjalanannya dan mendirikan sebuah tenda kecil, Dengan cepat, dia tertidur. Menjelang tengah malam, mendadak dia terbangun dan ber- diri. Dia menatap bulan purnama yang menerangi langit. Dia menjadi marah saat menyadari apa yang membangunkannya. Batu-batu dalam kantongnyalah yang telah mengganjal tubshnya. Dia mengeluarkan segenggam batu itu dan menying- kirkannya, Sinar bulan memantul pada batu-batu itu, Ternyata, batu-batu itu berubah menjadi intan permata yang tak ternilai harganya! Si pengembara merasa menyesal, ‘Andai saja aku mengumpulkan lebih banyak sebelum menyeberangi sungai tadi,” pikisnya. Jelaskan kepada siswa Anda: “Kelas ini seperti tepian sungai yang penuh batu-batu berserakan yang mungkin akan ‘menjadi permata jika kalian mengambilnya. Seperti lelaki 1a yang tidak dapat memaksa si pengembara mengambil baru sebanyak-banyaknya, Ibu juga tidak dapat memaksa kalian mengumpulkan ilu yang ditawarkan di sini, Tidak juga orang lain, Tetapi, lbw dapat dan akan mendorong kalian untuk mengumpulkan ilu pengetabuan sebanyak mungkin sebelum kalian menyeberangi sungai karena kalian tidak akan ‘pernah bisa kembali ke saat ini.” (Pada akbir kalimac Anda, keluarkanlah dari kantong Anda segenggam “permata’ dari kkaca berwarna yang mengkilar—satu untuk seviap mu- rid.) Ini cara yang bagus untuk memulai kelas baru, John LeTellier, master Quantum Teacher, fasilitator dan pendongeng, menciptakan pengalaman yang kaya indra dalam rancangannya dan menceritakan Kisah Pe- rata di atas. Dia memasukkan tiga unsur kunci yang dapat dijalinkan ke dalam pengajaran apa pun: metafora, perumpamaan, dan sugesti. QUANTUM TEACHING Oak kita adalah mesin pembuat makna yang mencari-cari kecocokan dengan pengalaman sebclumnya. “Kebanyakan sistem konseptual normal kita terstruktur secara metaforis; yaitu sebagian besar konsep dipahami sebagian-sebagian dalam bentuk konsep lain’ (Lakoff dan Johnson, 1980, h. 56). Metafora dapat menghidupkan konsep-konsep yang dapat terlupa- kan, memunculkannya ke dalam otak secara mudah dan cepat dengan asosiasi. Contoh: ® sekolah sebagai sebuah perjalanan (kisah permata) tes dan kuis sebagai prestasi. Seperti seorang atlet profesional, semua bakat di dunia ini hanya dihargai sebesar prestasi orang tersebut di arena atau lapangan. 40% masukan indra untuk otak berasal pam: umpamaan dan memori visual sangatlah kuat, dari sumber visual seperti yang telah kita bahas sebchumnya. Misalnya, JANGAN membayangkan kuda nil putih dengan strip-strip hijau. Anda tetap melihatnya juga, bukan? Otak Anda melakukannya dengan oto- ‘matis. Imuwan saraf mengatakan bahwa 90% masukan indra untuk tak berasal dari sumber visual dan otak mempunyai tanggapan cepat dan alami tethadap simbol, ikon, dan gambar yang sedethana dan kuat (Jensen, 1994), Kita dapat memanfsatkan kemampuan otak ini unvuk kebaikan kita. Banyak mata pelajaran, seperti matematika, menawarkan tantangan ekstra bagi siswa yang merupakan seorang prosesor konkret, akibat ting- ginya sifat abscrak mata pelajaran tersebut. Jika Anda menciptakan gambar yang unik untuk menjelaskan sebuah konsep, konsep itu langsung ber- ubah dari abserak menjadi konkret—schingga lebih mudah dimengert. Contohnya: S$: Po E R AN C AON G A ON 145 146 pembagian ditunjukkan sebagai potongan-potongan pizza Peta Pikiran penggunaan grafik mempraktikkan kata depan: di dalam (masuk ke dalam kotak sambil menyebutkannya), di atas (naik ke atas meja), di sekeliling (peluk kotak). ti “"Kekuatan sugesti” sangatlah mendalam; kita seting menggunakan frase ini dan mengalaminya setiap hari—dalam periklanan, nuansa verbal, dan bahasa tubuh, Meskipun kita tidak secara sadar mengingat-ingatnya, otak kita berperan sebagai prosesor paralel yang dapat menyerap informasi lebih cepat dari yang kita pikir mungkin, Seperti yang Anda pelajari pada Bab 4, segala sesuatu di kelas mengirimkan pesan yang dapat memacu atau mengalihkan belajar. Semuanya berbicara. Dr. Georgi Lozanoy, bapak suggestology (ilmu sugesti) mengajukan dasar pemikiran bahwa setiap detail itu berarti. Dari nada suara, pengacuran kursi hingga kerapian lingkungan—semuaaya bermakna dan mempengaruhi belajar (Lozanov, 1978). Orak kita melakukan proses informasi pada kecepatan yang mengagum- kan, baik dengan sadar dan “semi-sadar”. Lozanov mendefinisikan semi-sadar sebagai “segala sesuatu di luar ruang lingkup kesadaran pada saat tertentu ... dan terdiri dari persepsi lingkungan (Lozanov, 1978, h. 13).” Persepsi atau sugesti ini dipengaruhi oleh: Si nit kita (Lihat Bab 2) © penggunaan lingkungan sekeliling, warna, dan musik (lihat Bab 4) © dan penggunaan bahasa positif dan nonverbal (Lihat Bab 6). QUANTUM TEACHING Bayangkan ... dan tiba-tiba peng- alaman yang baru saja Astuti miliki ti- dak hanya terus masuk akal, tetapi juga wmempunyai makna baru, berdasarkan apa yang baru terjadi. Dalam kepala Astuti, sebuah lampu berpijar. Dia terpikat karena dia baru saja mengalami betapa MENYENANGKAN belajar itu jika dilakukan dengan cara demikian! MAN, Jembatani jurang antara Anda dan siswa Anda—dengan perancangan peng- ajaran. Dalam setiap perancangan pengajaran, Anda dapat dengan mudah menyertakan mereka, mempersiapkan kesuksesan mereka, dan melibatkan setiap kecerdasan dan modalitas mereka! Sejenak bayangkan diri Anda memasuki dunia mereka, kemudian eem- bawa mereka dengan mudah ke dunia isi Anda, kemudian kembali ke dunia ‘mereka; semua telah berubah, Dengarkan siswa-siswa mengantisipasi, berparti pasi, dan memperagakan kejeniusan mereka yang terlepas. Rasakan kegairahan saat siswa melaju dalam belajar, yang belum pernah terjadi sebelumnya— relevansi, kejelasan, dan ikatan erekatkan dalam pengalaman mereka. Unsur apa saja yang ada dalam perancangan Anda yang akan menyiapkan mereka untuk sukses? Lihat diri Anda sendiri saat Anda memindahkan mereka dengan lembut dari kelompok besar ke kelompak kecil, kemudian ke perse- orangan dengan pembelajaran visual, auditorial, dan kinestetik. Dengaskan dit ‘Anda menyertakan mereka, menciptakan pengalaman mereka belajar, untuk memberikan momen-momen yang mengandung pelajaran. Siswa menangkap 148 informasi saat mereka penasaran, dan mereka pun menyukainya, Mereka akan dapat menggunakan banyak kecerdasan mereka, sebagaimana Anda mensuges- tikan, meneladankan, dan melukiskan kesuksesan dalam dunia mereka. ‘Tandai korak jika Anda tahu cara menggunakan: 1 Modalitas V-A-K. Model kesuksesan. TANDUR, kerangka perancangan Quantum Teaching o a O_ Kecerdasan berganda. o Penggunaan metafora, perumpamaan, dan sugesti. Belajar prima RaYal.anLah \ dan kesuksesan yang Anda rancang! QUANTUM TEACHING Mengorkestrasi Kesuksesan Melalui Isi PERTUNJUKAN DIMULAI Saatnya telah tiba. Sekarang Anda mempunyai semua alat yang diperlukan untuk menciprakan konteks belajar opti- mal di kelas. Anda sudah siap untuk me- mentaskan isi. Anda telah menata pentas untuk sebuah simfoni, dan pertunjukan akan segera dimulai. Isi dan konteks sama-sama penting. Seperti yang telah Anda temukan dalam buku ini, konreks lebih dari sekadar apa yang tampak. Sama halnya dengan isi. Kurikulum yang Anda ikuti, seperti lem- baran musik dalam simfoni, adalah kom- ponen struktural untuk isi, tetapi itu baru awalnya saja. Dalam Quantum Teaching, seperti dalam sim- foni, isi mencakup presentasi—ringkas tapi bergai- rah, anggun tapi menarik. Tiap bagian kurikulum, seperti ciap bagian musik, bisa terasa kering dan mati atau dinamis dan menggebu. Penyaji yang piawai, baik dia seorang guru TK atau pencera- mah motivasional, memiliki strategi dan teknik yang jelas untuk memastikan bahwa sajian mereka memiliki dampak. Di Bagian II, Anda akan mem- pelajari strategi dan teknik tersebut. Unsur lain dari isi simfoni adalah fasilitasi orkestra yang piawai dari konduktor, me- manfaatkan bakat musik setiap pemusik dan potensi musik setiap instrumen. Seperti pemusik dan musik mereka, siswa dan kurikulum dapat disusun secara harmonis dan serempak, sambil mengikuti perancangan belajar yang dinamis. Di dalam aula simfoni, cara fasilicasi mu- sisi dan musik dapat mencapai tingkat penampilan me- lampaui pengharapan komposer. Di kelas, cara Anda memfasilitasisiswa dan kurikulum dapat meng- hasilkan prestasi yang luar biasa, seperti permainan 150 QUANTUM TEACHING musik memesonakan yang dibawakan oleh orkestra para pemusik berbakat. Bagian IT memberi Anda straregi untuk mendapatkan hasil seperti itu. Seperti halnya konduktor ahli yang membina keterampilan dan mem- perkaya kehidupan para musisi dengan cara memperluas koleksi musik mereka, ‘Anda dapat memperkaya kehidupan siswa dengan cara memperluas koleksi keterampilan belajar dan keterampilan hidup mereks. Di SuperCamp kami _mengembangkan strategi dan teknik peningkatan kererampilan yang tidak hanya memungkinkan siswa melampaui tingkat prestasi sebelumnya, tetapi juga melejitkan interaksi pribadi mereka dengan sesama. Muda terpadu dengan kkurikulum yang Anda ajarkan, keterampilan belajar dan keterampilan hidup ini memberi siswa ketajaman yang mendorong mereka menjadi Pelajar Kuantum (Quantum Learners) dan Komunikator Kuancum (Quantum Communicators). Mengorkestrasi Presentasi Prima APAKAH ANDA SEORANG QUANTUM TEACHER? __ b PENCOCOKAN MODALITAS _ ¢ a _EMPAT PRINSIP KOMUNIKASI AMPUH PENGARUH 4 KOMUNIKASI NONVERBAL PAKET PRESENTASI EFEKTIF f PENAMBATAN andai Anda dapat mengajar lebih banyak, lebih cepat, dan meningkatkan dampak perkataan Anda? Bagaimana andai setiap siswa menyimak setiap perkataan Anda? Bagaimana andai Anda berbicara begitu jelas, sehingga tak mungkin terjadi kesalahpahaman? Apa yang akan terjadi jika kegembiraan dan kecintaan Anda pada belajar terpancar melalui semua perkataan dan perbuatan Anda? Apa pengaruhnya terhadap para siswa? Apa pula pengaruhnya terhadap diri Anda? 154 QUANTUM TEACHING Bayangkan ... Astuti mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan, berpikir keras mengenai informasi di papan tulis. Tangannya membentuk konsepnya sambil mengucapkan frase kunci bersema teman-teman sekelasnya. Gurunya berjalan ke sekeliling kelas dengan penuh percaya aivi dan berbicava dengan nada yang amat menarik. Secara acak, dia memasukkan nama-nama siswa ke dalam contoh-contoh. Volume, intonasi, dan kecepatan suavanya berperan sebagai arus yang “mengapungkan” isi. Akhirnya, konsep itu mengendap di dalam otak Astuti saat dia menghubungkannya dengan sebuah pengalamannya saat belajar bersepatu roda. Tiba-tiba dia bisa melihat informasi tersebut lebih jelas. Agaknya sang guru mengetahui cava mewusatkan perhatian Astuti dan menghubungkannya dengan asosiasi yang dapat membantunya untuk memahawmi. Astuti mendengar dirinya berkata, “Saya mengerti!” Sebuah senyum tersungging di sudut bibirnya. Meskipun kelas ini paling menantang bagi Astuti, dia merasakan gurunya memperhatikan keberhasilannya, sabar akan kecepatan belajarnya, dan gigih menuntut kemampuan yang terbaiknya. %, TUJUH PEDOMAN UNTUK PRESENTASI YANG SUKSES PAHAMILAH APA YANG ANDA INGINKAN Panama secara spesifik apa yang Anda inginkan terjad dalam cetiap bagian preses belja. Pahamilah tujuan kognii, afektit, dan fsk untuk sella keglatan. Kejetasan panglal kesuksesa. BINALAH JALINAN Berbaktilah kepada siswa. Kenalilah mereka lebih jauh. Pahamiah latar belakang. minat, kegagalan, dan esuksesan mereka di masa ll. Ini akan memba- rngun kredibiltas Anda dan menyediakan jembatan ke dunia mereka, “BACALAH" MEREKA \Waspadal tanda-tanda dalam perilaku, sikap, dan ba- hhasa yang memberikan informasi mengenai keadaan siswa sekarang ini. Mintalah umpan balik mereka saa! ini mengenai pengaruh pengajaran, serta pemikiran ddan reaksi yang ditimbulkannya, sehingea Anda dapat ‘menyesuaikan pelajaran dengan kebutuhan mereka, ‘TARGETKANLAH KEADAAN MEREKA ‘Seniua pembelajaran bergantung pada keadaan. (Ortestrasikanlah keadaan siswa untuk menyiapkan mereka dalam mencapai sukses. Pahamilah keadaan target untuk setiap kegiatan belajar. Ubahlah keadaan ‘mereka hingga mereka miencagal Keadaan target. CAPAILAH MODALITAS MEREKA Melalui pola bahasa, suara, gerak, dan kegiatan, libatkanlah modaltas visual, auditoral, dan kinestetik siswa, MANFAATKANLAH RUANGAN ‘Seluruh ruangan adalah panggung! Manfaatkan ber- bagai tempat sebagal tambatan: presentasi, dongeng, lumpan balik, instruksi awal, pertemuan, BERSIKAPLAH TULUS ‘Sampaikan pesan yang terbuka, jujur, dan adil secara tulus dan kongruen. SE a TINDAKAN PALING AMPUH YANG DAPAT DILAKUKAN GURU Sekarang kita akan berfokus pada pembawa fcurikulum: Anda, Anda adalah salah satu faktor paling berarti dan berpengaruh dalam kesuksesan siswa sebagai pelajar. Dr. Georgi Lozanov menyata- kan bahwa tindakan yang paling ampuh yang dapat “Anda lakukan untuk siswa Anda adalah memberi- kan teladan tentang makna menjadi seorang pelajar (Lozanov, 1979). Keteladanan, ketulusan, kongru- censi, dan kesiapsiagzan Anda akan memberdayakan dan mengilhami siswa untuk membebaskan potensi milik mereka sebagai pelajar. X Segalanya berbicava; apa yang Anda katakan a Jadi, dalam bab ini Anda akan mempelajari cara memaksimalkan kemampuan Anda menjadi ‘model (teladan) untuk ditiru. Anda akan menin- jau apa yang kami sebut “komunikasi yang sama in cava mengatakannya. dan sebangun’. Anda akan diingatkan bahwa perkataan Anda dan cara Anda mengatakannya sangat berpengaruh terhadap cara siswa menerima kurikulum. ‘Anda akan menemukan perbedaan dalam perkataan yang Anda sampaikan dan pengaruhnya pada siswa. Anda akan menjelajahi efek sugesti sebagai alat yang 156 QUANTUM TEACHING ampub untuk meningkatkan minat siswa. Akhitnya, Anda akan mempelajari cara memanfaatkan suara, wajah, tubuh, dan kata-kata untuk meningkatkan keefektifan berbicara. | APAKAH ANDA SEORANG QUANTUM TEACHER? Kemampuan Anda berkomunikasi, digabungkan dengan rancangan peng- ajaran yang efektif, akan memberikan pengalaman belajar yang dinamis bagi siswa. Tetapi, terlebih dahulu mari kita bahas apakah Quantum Teacher itu dan apa yang dilakukannya. Apakah ciri-ciri seorang gucu yang memperoleh hasil kuantum dengan siswa mereka? Sejenak bacalah daftar di bawah ini. Gunakan- fab sebagai daftar pribadi, Dalam skala 3 poin (1=rendah, 2=rata-rata, 3=tinggi) nilailah diri Anda untuk setiap ciri berikue ini: Antusias: menampilkan semangat untuk hidup Berwibawa: menggerakkan orang Positif: melihac peluang dalam setiap saat Supel: mudah menjalin hubungan dengan beragam siswa Humor : berhaci lapang untuk menerima kesalahan © Luwes: menemukan lebih dari sacu cara untuk mencapai hasil ‘Menerima: mencari di balik rindakan dan penampilan Juar wavuk menemu- nilai inti Fasih: berkomunikasi dengan jelas, ringkas, dan jujur ‘Tulus: memiliki niat dan motivasi positif kan nik Spontan: dapat mengikuti irama dan tetap menjaga hasil Menarik dan tertarik: mengaitkan setiap informasi dengan pengalaman hidup siswa dan peduli akan dit siswa Menganggap siswa “mampu’: percaya akan dan mengorkestrasi kesuksesan siswa Menetapkan dan memelihara harapan tinggi: membuat pedoman kualitas hubungan dan kualitas kerja yang memacu setiap siswa untuk berusaha sebaik mungkin. 158 Seorang Quantum Teacher mengorkestrasi pembelajaran sesuai dengan modalitas dan gaya para pelajarnya, Quantum Teacher meng- ajarkan keterampilan hidup di tengah-tengah kererampilan akademis, mencetak atribut mencal/fisik/spiritual para siswanya, Quantum Teacher mendahulukan interaksi dalam lingkungan belajar, memperhatikan kualieas interaksi antarpelajar, antara pelajar dan guru, dan ancara pelajar dan kurikulum, Ingatlah definisi kwanrum: “Interaksi yang mengubah energi ‘menjadi cahaya.” Quantum Teacher menyingkapkan energi alamiah dalam diti setiap siswa dan mengorkestrasi interaksi yang mengubah energi tersebut men- jadi cahaya bagi orang lain. ‘Apakah semua itu mengarah ke hal-hal ideal? Tidak cealistis? Tidak juga. Banyak guru seperti Anda menampilkan sifat ini setiap hari, Pertanyaannya adalah, seberapa konsisten mereka menampilkan sifat ini? Memperoleh hasil luar biasa dari orang biasa memerlukan konsistensi dan kongruensi. Artinya, secara konsisten menyampaikan informasi dengan baik, dan membangun kongruensi antara keyakinan kita rentang kapasitas belajar siswa yang luar biasa dan cata kita membawakan kurikulum, (Lihat Bab 3 uncuk keyakinan seorang Quantum Teacher.) Konsistensi dan kongruensi ini harus cerjadi sepanjang hari, saat demi saat, agar dapat mengubah pengalaman sekolah sehati-hari menjadi peristiwa yang meningkatkan kehidupan. Mari kita lihat strategi dan reknik kkhusus yang dapat Anda gunakan untuk mempertahankan konsistensi dan kongruensi pada tingkat tinggi. Dencocoxan mopauitas Otak terdiri atas tiga jalan tol utama, atau modalitas, untuk memproses rangsangan yang datang kepada kita dari dunia di luar diri kita. Ketiga modali- tas ini visual, auditorial, dan kinestetik—merupakan saluran komunikasi yang membantu Anda memahami dunia Anda. Dengan adanya hubungan antara apa QUANTUM TEACHING yang Anda katakan dan cara Anda menghadirkan dunia Anda secara internal, maka Anda harus mempethatikan pola bicara Anda. Menggunakan kata dan frase yang cocok dengan setiap modalitas akan memperkuat daya penerimaan siswa. Anda dapat secara harfiah berbicara kepada modalitas belajar yang paling menduksung jenis pemikiran yang ingin Anda ciptakan. Misalnya, lihat bagai- mana kalimat berikut ini menciptakan citra dalam benak Anda: Bayanghanlah: Seekor gajah merah muda yang memakai bikini hijau ber- pose sambil rersenyum di dekat bangku taman. Kata “bayangkan” mem- beri tanda kepada otak untuk menggunakan modalitas visual. Gamba ini diperkuat dengan kata-kata penuh warna dan frase berpreposisi (preposisi = kata depan/perangkai). Dengarkan bagaimana frase ini berbunyi benar: Anda baru mengerti instruksi setelah merakit kereta. Kata-kata “dengarkan’® dan “berbunyi benar” memberikan isyarat kepada modalitas auditorial. Rasakan hal berikutnya sambil Anda menangkap penetapannya: “Rasakan” dan “menangkap” menarik modalitas kinestetik. Di bawah ini terdapat beberapa frase khusus untuk modalitas, yang dapat Anda gunakan untuk mendapatkan asosiasi modalitas tertentu: Visual: Aku melihat maksudmu, Jelas sekarang, Gambarkan hal ini, Liha Bayangkanlah. Auditorial: Bunyinya cocok. Suaranya bagus. ‘Dengarkan! Katakanlah lagi. “Tangkaplah ini, Rasanya cocok, Kerjakan ini! Kinestetit EMPAT PRINSIP (C_EMPAT PRINSIP KOMUNIKASI AMPUH Seon" Ingat, semua perkataat Anda menimbulkan asosiasi spesifik. Pethatikan ®Timbulkan citra asosiasi yang tercipta saat Anda membaca teks berikut: 8 Atahkan fokus: “Anak-anak, jangan mengobrol lagi dan jangan melakukan hal yang ® Inklusif lain. Kalian sudah tabu kan, pelajaran ini makin lama makin slit. Iinya _™SpESItIK sangat membingungkan. Untuk mendapatkan nilai C saja, kebanyakan dari 6: P RE S ENT AS 4 159 kalian pasti harus bersusah payah. Jadi, kalaw ingin mendapat nilai lebih dari C, kalian harus siap-siap belajar lebih giat lagi “Sekanang, Ibu ingin kalian mengeluarkan pekerjaan rumah kemarin, alu kumpulkan kemari.” (Setelah melihat pekerjaan rumah itu ....) “Ibu Lihat, halian masih belum bisa mengerjakan dengan benar. Rupanya Ibu harus mengajarkan lagi bagian ini. “Hari ini kalian boleh pith: kita bisa terus bersusah payah mempelajari bahan-bahan ini dengan penjelasan dari Ibu, atau kalian dapat mencoba ‘memahaminya sendiri dengan membacanya. Kalian harus ingat, banyak yang tidak lulus pada bagian berikut karena bahannya memang sangat suit.” Bandingkan yang di atas iru dengan yang di bawah ini: “Selamat pagi, anak-anak. Silakan dudvk dan pusatkanlah perhatian alian, Kita memasuki bagian kuritulum yang paling menantang. Ibu tabu alian pasti mampu memahaminya dengan baik. Ketabuilah, siswacsiswa seperti kalian sudah berbasil dalam bagian ini, terutama kalau mau aktify bertenya dan berpartsipasi.” “Marilah kita mulai dengan melihat Kesenangan Rumah ke- ‘marin. Silakan keluarkan kemudian dioper kepada teman di sebelah kananmy,” (Sctelah mengumpulkan dan melihat hasil PR ...) “Tampaknya kita perlu mengulang konsep kemarin dengan cepat. Ibu benar tidak?” (jeda) “Bagus. Keluarkan catatan kalian dan mari kita ulang dengan menggunakan contoh kemarin” “Oh ya, setelah penyegaran kecil ini, Ibu pikir sebaiknya kita Yn smendekati bagian kurikulum berikus dengan cara yang sedikit ber- [O beda, Bisakah kita bicarakan ini setelah pengulangan?” (jeda) “Terima kasih.” Kami berharap Anda melihat perbedaan besar antara kedua contoh di atas. Komunikasi ampuh dapar dilakukan dengan mudah dan disengaja. Dengan setiap interaksi yang Anda lakukan di kelas, cara Anda menyampaikan sesuatu 160 QUANTUM TEACHING sama pentingnya dengan perkataan Anda, bahkan mungkin lebih penting. Ke- tika Anda mengajar, memberikan petunjuk, menata konteks, atau memberiken umpan balik, ingatlah empat prinsip ini: . Munculkan kesan Arahkan fokus. Inklusif (bersifac mengajak) Spesifik (bersifae tepat sasaran) aoe Cobalah eksperimen kecil kan gorila icu mengenakan celana ketat ungu, sepatu tenis hijat, dan topi. Nah, i: Jangan memikirkan gorila, Jangan bayang- eksperimen selesai. ‘Apa yang terjadi? Agar tidak memikirkan gorila berpakaian aneka warna tersebut, Anda harus menciprakan citranya rerlebih dahulu. Otak Anda secara alami menciptakan, menyunting, menyimpan, dan mengeluarkan kembali citra dalam benak. Ini terjadi secara otomatis, dan secara langsung dipengaruhi oleh kara-kata yang Anda dengar. Oak manusia senantiasa menciptakan citsa, Hal i pun pendengaran, atau keduanya. Saat mendengar kata, otak Anda terjadi melalui masukan baik indra penglihatan mau- segera memprosesnya menjadi citra. Citra atau kesan ini memulai Z efek domino, menimbulkan banyak asosiasi. Misalnya, saat Anda tt mendengar “bola”, otak Anda mengambil beragam citra yang tersim- { pan: bola basket, bola pantai, bola voli, bola tenis. Seringnya, asosiasi yang tercipta malah berlawanan, atau setidaknya tidak sesuai dengan konsep dalam komunikasi yang didengar. Hanya dalam kontekslah, \kira dapat memilih makna konsep yang tepat. Maka, penting sekali Capi ‘Anda secara sadar memilih kata-kata yang mengungkapkan ide de- ingan tepat, Perkataan yang Anda pilih sangat mempengaruhi hasil yang Anda inginkan. Manfaatkanlah kemampuan otak untuk mienyediakan asosiasi yang kaya. Susunlah perkataan agar menimbulkan citra yang dapat memacu belajarsiswa. “Anak-anak, bagian bab ini paling sulit dan membosankan, jadi kalian harus waspada kalau tidak mau gagal.” Kesan apa yang diciptakannya? Kesulitan, kebosanan, bahaya, kegagalan. Pethatikan perbedaan kesan jika Anda mengacakan, “Bagian ini paling menantang. Simaklah baik-baik, supaya kalian Dua tingkat pemrosesan: ™mahaminya.” sadav dan tak -sadav. Dalam benak siswa, Anda menciptakan kesan atau citra yang berada dalam benak Anda, Pilihlah secara sadar perkaraan yang menimbulkan asosiasi positif, paculah pembelajaran, dan ting- katkanlah komunikasi. _Arahkan Fok Sama dengan prinsip pertama, prinsip Arahkan Fokus memanfaatkan kemampuan otak yang mampu memilih dari banyaknya input indriawi, dan memusatkan perhatian otak, IImuwan memperkirakan bahwa otak kita meneri- ‘ma lebih dari 10,000 pecahan informasi setiap detik saat kita terjaga. Wah! Bagaimana kita menangani semua masukan itu? Salah satu jawabannya adalah kemampuan pemrosesan-ganda otak. Setelah masuk ke otak, informasi indriawi diproses, pada tingkat sadar atau tidak sadar (Lozanov, 1979). Cobalah eksperimen ini: Perhatikan rata fetak halaman ini. Perhatikan gambar, formasi teks, dan bagaimana mata Anda tertarik pada informasi pen- ting, Sekarang perhatikan suhu ruangan Anda. Apa yang terjadi? Saat Anda membaca kata-kata ini, benak Anda terfokus pada seviap hal: tata letak, gambar, desain, dan sebagainya. Benak Anda kemudian memilih masukan tertenta men- jadi fokus, meninggalkan yang lain, seperti suhu ruangan, di singkat tidak sadar. ‘Tetapi, begieu pethatian Anda ditarik ke situ, Anda memusatkan pada suhu, dan segala derail halaman ini menjadi tak-sadar lagi dalam sekejap. 162 QUANTUM TEACHING Bagaimana prinsip ini membanva Anda mengajar lebih efekti? Gunakan prinsip Arahkan Fokus saat memberikan petunjuk. Tanyalah diti Anda, “Di mana saya ingin siswa memusatkan perhatian mereka?” Lalu pilih kata-kata yang mengarahkan fokus mereka, “Jangan dekati perlengkapan seni saat kalian pindah ke kelompok kalian,” menarik perhatian ke perlengkapan seni. Hal ini malah akan meningkatkan kemungkinan siswa memperhatikan perlengkapan itu. Alih-alih, arahkan fokus dengan. “Cari tempat berkumpul ke kelompok kalian, Pindahlah langsung ke tempat itu, dan bawa buku kalian.” ‘Tanpa menyebutkan perlengkapan seni dan dengan fokus yang jetas pada tempat yang dituju dan apa yang dibawa, Anda mengurangi kemungkinan siswa menemukan perlengkapan seni, Di bawah ini contoh lain dati prinsip Arahkea Fokus: Misalkan Anda ingin mendapat perhatian para siswa. Daripada berkata, “Jangan mengobrol,” atau “Bapak menunggu,” arahkan fokus mereka. “Lihat kemari dan duduklah menghadap Bapak.” Contoh lain: Misalkan Anda sedang mengajarkan pelajaran hai ini dan ingin siswa mengingat informasi dari pelajaran kemarin. Berilah aba-aba kogni- tif dengan mengarahkan fokus pada hal-hal penting dari pelajaran kemarin, “Ingatlah dari pelajaran kemarin, dua unsur dalam garam, dan hafalkan simbol-simboluya, Bersiaplah untuk menyebutkan simbol-sionbol itu jika Ibu menunjuuk kalian.” Kata-kata Anda, sengaja atau ti terjadi dalam benak siswa, kita dapat mengarahkan benak mereka pada asosiasi yang piling mendukung belajar. ik, membuka asosiasi. Karena asosiasi ini KALIMAT BIASA YANG DISUSUN ULANG_...Jaiklusif “angen pa pekeriaan rum kala. Pernahkah Anda mendengar pernyataan seperti Ingatiah, kerjakan PR kalian. berikut ini dalam kelas? “Bapak ingin kalian menge- Bapak ingin kalian mengeluarkan buku. Iuarkan buku kalian.” “Yang harus kalian lakukan Mari kita keluarkan buku. berikutnya adalah mengeluarkan pekerjaan rumah ‘bu akan mengajarkan langkab-langkah — emarin,” “Ibu minta kalian mengumpulkan bahan- ini. Kita akan mempelajari langkah-lang- tah ini. seperti itu ratusan kali setiap hari, Pernyataan itu bahan kalian.” Guru mengucapkan kalimat-kalimat Sekarang kita sampai pada bagian dengan jelas menyampaikan perilaku yang diharapkan tersulit pelajaran int guru, tetapi apa lagi hal lain yang disampaikannya? Ini bagian yang paling menantang yang . . aoe telah kalian kuasal sejauh ini. Jika bahasa menimbulkan asosiasi, asosiasi apa yang ee didatangkannya? Perhatikan kata-kata “Bapak ingin,” ‘Sekarang pusatkan dahulu perhatian —-“Kalian harus.” dan “Ibu minta,” mengabadikan cain dinamika saya-lawan-kalian. Pesan di balik kalimat- Untuk sebagian dari kalian bagian kalimac itu adalah, “Saya yang pegang kendali dan berikut ini mudah sekal, ; : sgian Ei taengancinng renee kealian harus melakukan apa yang saya perintahkan. yang bertingkat-tingkat. Nah, bagaimana siswa yang mempunyai asosiasi nega- Lihat ke sin. tif mengenai guru akan menanggapi hal itu? Barang- Semuanya, resapilah ini. kali dengan sikap memberontak dan membangkang? Asosiasi negatif ini, bahkan pada tingkat tak-sadar, ‘mempunyai efek mendalam pada belajar dan perilaku. Sekarang perhatikan bagaimana pernyataan-pernyataan berikut ini men- ciptakan dinamika yang lebih positif dan memacu. “Mari kita keluarkan buku.” “Sekarang keluarkan pekerjaan rumah kalian.” “Sudah waktunya mengumpulkan baban-bahan kita.” Perubahan sedethana dalam kata-kata dapat meningkatkan hubungan kerja sama yang menyeluruh, setiap orang diajak. Sebagai Quantum Teacher, Anda berkeinginan menciprakan sebuah sua- sana kerja sama, kerja tim, dan kererlibatan, terutama mengingat adanya asosiasi negatif yang dimi kata secara sadar dan sengaja dapat memperkuat rasa kebersamaan dan menim- i beberapa siswa mengenai dinamika siswa/guru. Memilih 164 GUANTUM TEACHING bulkan asosiasi posisif. Untuk mendukung niat Anda untuk menciptakan lingkungan belajar yang penuh kerja sama, gunakanlah bahasa yang mengajak semua orang. “Mari kita,” dan “kita” menciptakan kesan keterpaduan dan kesatuan. Boleh dibilang, perkataan seperti ini berarti, “Kita berjuang bersama- sama,” Ingat: semuanya berbicara, selalu! .. Spesifilc Misalkan Anda ingin para siswa bersiap-siap untuk istirahat. Jadi Anda berkata, “Anak-anak, bersiap-siaplah untuk istirabar.” Para siswa lalu menjejal- kan barangnya ke dalam bangku atau tas, melempar kkertas dan buku ke lernari terdekat, dan membuang 5 sampah ke bawah kursi atau sudut ruangan. Apakah kiat mereka mengikuti instruksi Anda? Yah, mereka me- mang “bersiap-siap uncule isticahar", cetapi mung- kin tidak seperti yang Anda maksud, Mereka salah ‘mengartikan petunjuk Anda karena Anda tidak Katakanlah apa yang perlu dikatakan dengan spesifil kejelasan sebanyak mungkin dan jumlah kata ‘Ada peraturan tidak tereulis: Hemat Bahasa, _SeSedikit mungkin,Inlah yang éisebut hervat Dengan kata lain, katakan apa yang perlu dikatakan _D@h@s@- dengan kejelasan sebanyak mungkin dan dengan jumlah kata sesedikit mungkin. Seringnya salah komunikasi terjadi akibat generalisasi, Generalisasi memungkinkan orang lain mengisi kekosongan dengan pemahamannya sendiri. ‘Semakin spesifik permintaannya, semakin besar orang akan melakukannya se- suai yang diinginkan, Permintaan yang lebih spesifik untuk bersiap-siap istirahat akan mencapai hasil sesuai yang Anda maksud. Jika Anda berkata, “Anak-anak, kembalikan bahan pelajaran ke temparnya dengan rapi, masuk- kan sampah ke tempat sampah, dan simpan kertas kalian dalam rak berlabel, proyek” 6: PRE S EN TA St 165 Dengan diungkapkannya hal yang spesifik, Anda meningkatkan keco- cokan antara keinginan Anda dan hasil perkataan Anda. Kespesifikan membawa keejelasan. Kejelasan mendorong lahimya tindakan, Mungkin kadang-kadang Anda merasa perlu berkata lebih banyak agar komunikasi menjadi jelas, seperti pada contoh sebelumnya. Di lain wakru Anda mungkin perlu berkata lebih sedikic. “Selanjutnya Bapak ingin kalian mengeluarkan buku dan mencari grafik pada halaman 134,” cakup dinyatakan dengan, “Kita akan memperha- tikan grafik pada halaman 134. Keluarkanlah buku kalian.” Guru sering berbicara terlalu banyak. Mereka menjelaskan konsep secara berlebihan, mengulang petunjuk, dan memperpanjang jawaban schingga memperlémah dampak perkataan mereka. Mengapa mereka berbuat begitu? Biasanya karena kurangnya kejelasan; mereka bingung harus mengatakan apa. Inilah salah sacu cara untuk menghindari pernyataan yang memberikan petunjuk dengan kata kerja: ambillah, gambar Jah, culisah, pindablah, katakanlah, dan lain-lain. Tidak hanya maksud Anda Jangsung tepat pada sasaran, tetapi Anda juga mampu menggerakkan siswa. Di samping itu, Anda dapat menggunakan frase aba-aba dalam petunjuk Anda. “Kalau Ibu bilang ‘mulai’, pindghlah ke lokasi kelompok kalian, lal duduh- Jab. Mulaif” Lee Frase aba-aba memberi rahu siswa kapan petunjuk dilakukan dan Awali persataan yang... Anda tidak perlu berbicara lantang untuk melebihi suara gerakan siswa. memberl Detunjuk'de> ngen-kata kerja: RHO nya lama sekali Anda berdiri di depan kelas, padahal dari sudut pandang Juga, susunlah pikiran Anda sejenak sebelum berbicara. Mungkin rasa- 2 pein siswa terlihat hanya beberapa saat. Santai saja. Katakan apa yang perlu ae = Sauer dikatakan. Lebih baik Anda langsung mengatakan sesuatu dengan baik = “Katakanlah” daripada mengubah pernyataan setelah asosiasi terbentuk dalam benak siswa. Jika Anda memadukan Empat Prinsip dengan penggunaan predikat modalitas, Anda akan tercengang melihat betapa tanggapnya para siswa Anda. QUANTUM TEACHING d KOMUNIKAS! NONVERBAL Lakukan i kepala, dan tatap ke bawah. Karakan, “Saya begitu bersemangat.” Sckarang, duduk dengan tegak, condongkan tubuh sedikie ke depan, cerahkan pandangan, bernapaslah dari dada, terseayumlah dan katakan, “Saya sangat bersemangat!” Perbedaan apa yang Anda rasakan? Apakah “Saya sangat bersemangat!” yang kedua lebih bertenaga dan lebih hidup? Mengapa? Karena pesan dan bahasa tubuh iu sama dan sebangun atau kongruen. Tubuh dan suara adalah kurir yang, membawakan pesan Anda, Dengan menggunakan ekspresi wajah, gerak tubuh, suara, dan postur secara efektif, Anda dapat me- nyampaikan pesan kongruen yang akan memperkuat komunikasi Anda, Pesan yang kongruen adalah pesan yang memiliki perkataan, ekspresi wajah, gerak tubuh, dan postur yang selaras. Wajah Anda mengatakan hal yang sama dengan perkataan tubuh Anda dan pikiran otak Anda. Gunakan pertanyaan di bawah ini untuk membantu Anda menciptakan pesan yang kongruen: ® Hasil apa yang saya inginkan? Keadaan pelajar seperti apa yang saya inginkan? © Keadaan apa yang perlu saya masuki untuk mendukung hasil yang diinginkan? Bagaimana saya dapat menggunakan mata, wajah, suara, rangan, dan postur untuk menyampaikan keadaan ini? ..._ Kontak Mata Ingatlah sewaktu Anda mendengarkan seseorang yang ber- bicara tanpa memandang Anda sama sekali, Sekarang ingatlah sewaktu pembicara menatap Anda ketika berbicara, Pada saat mana Anda merasa lebih diikutsertakan? Duduk membungkuk di wuss, lambarkan napas, tundukkan ‘Sambil mengingat Empat Prinsip Komunikasi Ampuh (Munculkan Citra, Arahkan Fokus, Inklusif, Spesifk), cobalah Anda tulis ulang kalimat-kalimat berikut in: 8 Bapak ingin kalian berkumpul dengan kelompok belajar masing- rmasing, 1 Kalian harus mendapatkan ria yang lebih baik. ‘4 Jangan mengobrol 2 Ibu akan menjelaskan hal ini ‘© Malian jangan menutup buku dengan cara membarting © Usahakan agar tidak datang terlambat ke kelas ini 168 Kontak mata yang sering dilakukan akan membangun dan membina jalinan tingkat tinggi. Pandanglah siswa-siswa Anda, tevapi tidak lebih dari tiga detik untuk setiap orang. Pandangan lebih dari tiga detik sering diartikan sebagai “tatapan.” Jangan memandang ke atas kepala siswa. Usahakan sungguh- sungguh untuk berkomunikasi dengan setiap siswa selama pelajaran dengan menggunakan mata. _Ekspresi Wajah ‘Wajah Anda adalah alat komunikasi yang kuat. Pesan nonver- bal yang disampaikan melalui alis erangkat, sunggingan senyum, dahi berkerur, anggukan kepala, mata melebar, dan mulut cerbuka setara dengan ribuan kata. Gunakan wajah Anda dengan kentara untuk menyampaikan perasaan pesan Anda. Mungkin Anda perlu berlatih sedikit. Untuk seviap kata berikut, buatlah ekspresi wajah berlebihan: ketakjuban, kekagetan, kchangatan, kepedulian, keingintahuan, kerakutan, kebahagiaan. Bagaimana? Dapatkah Anda membuat ekspresi wajah yang berbeda- beda? Teruskan berlatih dengan kekagetan, kegembiraan, keterbukaan, dan minat. Namun, perlu dipethatikan dan diingat: Akibat sifae dinamika kelas, guru sering berpikir spontan, membuat petunjuk, analogi, dan penjelasan langsung pada saat itu. Seraya pikiran Anda terbencuk, wajah Anda secara alami mengen- dur menjadi fenomena wajah yang disebut “datas”, sebuah ekspresi tanpa emos. Karena hal ini otomatis terjadi setiap kali Anda menyusun pikiran dalam hati, ingatlah agar Anda sengaja tessenyum, terutama saat Anda berpikir spontan. ” ‘Anda mungkin memiliki wajah yang secara alamiah mengendur hingga me- nampilkan kerut yang menyesatkan. Barangkali saat wajah Anda tidak bereks- presi, Anda akan tampak mara, sedih atau kecewa. Anda jarang melihat wajah dalam keadaan tanpa ekspresi. Biasanya keadaan ini terjadi saat menggosok gigi, menyisir, dan mematut diri, Perhatikanlah kalau kebetulan Anda sedang becer- QUANTUM TEACHING

You might also like