Professional Documents
Culture Documents
Jurnal - Ekonomi Islam - Rentenir - Padang
Jurnal - Ekonomi Islam - Rentenir - Padang
ABSTRACT
The presence of Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Taqwa Muhammadiyah
which take bases on traditional markets in Padang City has a strategic role. At
least, plays role in stimulating small businesses productive and freeing people
from the traped of moneylenders. The majority of small traders in Padang City
borrow capital from moneylenders. In tradisional markets, the transaction
between the merchant and the moneylenders packed in form of julo-julo tembak
and julo julo panjang. The chairmen julo julo lend the capital to traders for a
certain period with additional interest. The problem in this study is what are the
factors that cause people still use the services of moneylenders in Padang? How
does the role of BMT Taqwa Muhammadiyah in freeing people from the bondage
of moneylenders in Padang?
To reach the research goals, the approach used in this research is
qualitative research. To obtain data the research captures data by means of
interviews, observation and documentation.
The results of the study find, people still use the services of moneylenders
to overcome the problem of their capital because: First, demand for capital and
other urgent needs. Second, loan process is quick, the procedure is easy and the
repayment period is relatively short. Third, difficulty access to financial
institutions. Fourth, less of socialization about the existence of BMT. Fifth, the
low awareness of the practice of religion in usury prohibition. Meanwhile, BMT
Taqwa Muhammadiyah whose mission to free the society from usury economy
has not shown a significant of role. Because this institutions have not been
proactive in fulfill demand of the small merchants to capital. This is evidenced by
little of traders who can access to this BMT for obtaining financing.
Key Words: moneylender, usury, julo-julo tembak, micro-finance, the
traditional market.
A. Pendahuluan
Kebijakan tentang pengembangan Lembaga Keuangan Mikro Syariah
(LKMS) Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) mempunyai posisi penting bagi
465
http://www.pikiranrakyat.com/cetak/2005/1005/09/hikmah/manajemen.html, h. 1. 17
Agustus 2006
2
Eti (Mak Gendut), ketua julo-julo, wawancara, Padang, 27 Mei 2012
3
Inun, pedagang kelapa dan Jalinis, pedagang telur, wawancara, Pasar Raya, 27 Mei
2012.
466
rentenir karena prosesnya cepat. Hanya menunggu beberapa saat saja dana bisa
didapatkan dengan segera. Jika mereka pergi ke BMT harus memenuhi
persyaratan administrasi dan disurvei terlebih dahulu serta memakan waktu 3 atau
4 hari.4
Salah satu fenomena yang cukup unik dan layak untuk diteliti adalah
tumbuh sumburnya BMT di Kota Padang. Sejak tahun 1996 di Kota Padang telah
berdiri BMT yang dipelopori oleh BMT Taqwa Muhammadiyah yang berpusat di
Pasar Raya Kota Padang. BMT Taqwa Muhammadiyah Padang dibentuk atas
gagasan Majelis Ekonomi Muhammadiyah Sumatera Barat. Lembaga Keuangan
Mikro Syariah ini berdiri pada tanggal 29 September 1996 dengan modal awal
sebesar Rp6.250.000,-. BMT Taqwa merupakan lembaga keuangan mikro dengan
prinsip syariah yang berbadan Hukum Koperasi No. 33/BH/K/DK.310/IV-1999.
Yang menarik dari BMT Taqwa Muhammadiyah adalah penempatan kantor
mengambil basis pasar. Pasar merupakan basis operasional para ketua julo-julo
tembak (rentenir) yang menawarkan jasa financing dalam waktu yang singkat.
Saat ini BMT Taqwa Muhammadiyah sudah mempunyai 4 cabang masing-masing
berada di Pasar Bandar Buat, Pasar Siteba, Pasar Lubuk Buaya, Pasar Alai.
Sampai November 2011, BMT Taqwa Muhammadiyah sudah melayani 9000
lebih nasabah dengan total aset 12 milyar lebih.5 Permasalahannya kenapa
masyarakat masih banyak yang memanfaatkan jasa rentenir? apa faktor-faktor
yang menyebabkan masyarakat masih memanfaatkan jasa rentenir, sementara
BMT sudah banyak berdiri di Kota Padang dan mudah diakses oleh masyarakat.
Bagaimana? peran BMT Taqwa Muhammadiyah
dalam membebaskan
467
468
BMT adalah balai usaha mandiri terpadu yang berintikan bai al-mal wa altamwil
dengan
kegiatan
mengembangkan
usaha-usaha
produktif
dalam
meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha kecil. Di samping itu, BMT juga bisa
menerima titipan zakat, infak, dan shadaqah, serta menyalurkannya. 7
Berbeda
dengan mikro finance (lembaga keuangan mikro) lainnya, BMT sebagai lembaga keungan
mikro syariah memiliki keistimewaan tersendiri. Sejatinya BMT tidak hanya sebagai
lembaga intermediari keuangan mikro yang berorientasi bisnis semata, BMT juga
memiliki fungsi lain yang bersifat sosial.
PINBUK, Pedoman Cara Pembentukan BMT Balai Usaha Mandiri Terpadu, (Jakarta:
PINBUK, t,t), h. 1
8
Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Alvabet, 2002), h.
163-165
469
peluang yang cukup besar bagi para pengusaha kecil sektor informal untuk
mengembangkan usaha mereka.
Fazat Rafiah, Pimpinan BMT Taqwa Muhammadiyah Cabang Pasar Bandar Buat,
wawancara, Padang, 1 Agustus 2012
10
Era, pedagang, wawancara, Pasar Raya, 22 Juli 2012
470
12
yang berlaku di
pasar-pasar
umumnya sama. Sistem julo-julo tembak itu dilakukan selama 40 hari untuk orang
yang belum dikenal, kalau orang itu sudah dikenal memakai 60 hari cicilan, untuk
pinjaman Rp1.000.000,- dicicil selama 40 hari sebanyak Rp30.000,- per hari,
kalau 60 hari cicilan dibayar sebesar Rp20.000,- per hari, 13
Untuk
keterlambatan
pembayaran
karena
alasan-alasan
tertentu,
11
Epa, pedagang, ketua julo-julo, wawancara, Pasar Siteba, 22 Juli 2012 Dahliar,
pedagang, wawancara, Pasar Raya, 21 Juli 2012, Ermaini, pedagang, wawancara, Pasar Lubuk
Buaya, 2 Agustus 2012
12
Nel, ketua julo-julo, wawancara, Pasar Bandar Buat, 30 Juli 2012
13
Darmalis, ketua julo-julo, wawancara, Pasar Raya, 21 Juli 2012
471
14
Permintaan terhadap julo-julo tembak ini cukup tinggi. Dalam sehari seorang
rentenir bisa memutarkan uangnya sebanyak Rp80.000.000,-15 Tingginya
permintaan terhadap jasa rentenir di pasar tradisional di Kota Padang disebabkan
oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1.
Mereka
mengakui memakai julo-julo tembak adalah untuk kebutuhan modal usaha dan
kebutuhan lainnya.16
2.
relatif singkat.
Alasan lain pedagang meminjam dana kepada rentenir adalah karena
proses pinjamannya cepat dan tanpa ada persyaratan . Caranya cukup dengan
menyampaikan keinginan untuk meminjam uang kepada ketua julo-julo,
seseorang segera mendapatkan pinjaman pada saat itu juga atau menunggu
beberapa waktu sementara ketua julo-julo mengumpulkan uang julo-julo kepada
peminjam lainnya. 17
Para pedagang sudah terbiasa dengan julo-julo karena prosedurnya mudah,
dan prosesnya cepat, mereka dapat meminjam uang dalam waktu seketika tanpa
dibebani dengan persyaratan apapun, hanya berdasarkan kepercayaan, dan tanpa
borg.18 Kemudahan-kemudahan tersebut menyebabkan mereka senang ke julojulo tembak. Ini berarti bertahannya keberadaan rentenir di pasar-pasar tradisonal
disebabkan karena masyarakat pedagang itu membutuhkan dana yang cepat yang
tidak ada persyaratan apapun. Mereka tidak mempermasalahkan berapa bunganya,
14
Dedi Indra Yakub, ketua julo-julo, wawancara, Pasar Raya, 21 Juli 2012
Darmalis, ketua julo-julo, wawancara, Pasar Raya, 21 Juli 2012
16
War, pedagang, wawancara, Pasar Bandar Buat, 30 Juli 2012
17
En, pedagang, wawancara, Pasar Bandar Buat, 30 Juli 2012
18
Kasmawati, ketua julo-julo, wawancara, Pasar Raya, 21 Juli 2012
15
472
yang penting dapat dana cepat untuk tambahan modal. Di samping itu, ada
kelonggaran bila tidak bisa membayar, misalnya karena sakit.19 Hal seperti ini
tidak bisa dilakukan terhadap bank maupun BMT. Pinjaman-pinjaman yang
dilakukan bersifat jangka pendek seperti bulanan, mingguan, bahkan harian.
Pinjaman jangka pendek ini hanya bisa dilakukan dengan rentenir.
3.
jasa rentenir adalah sulitnya mengakses lembaga keuangan termasuk BMT. Hal
ini disebabkan proses dan persyaratan mendapatkan pembiayaan dari bank
maupun BMT dinilai rumit, banyak persyaratan, harus survei dulu, persyaratannya
banyak prosedurnya lama, uang yang diterima pun ada pemotongannya.
20
19
473
Banyak pedagang kaki lima masih menggunakan jasa rentenir di pasarpasar tradisional adalah karena belum mengetahui keberadaan BMT khususnya
BMT Taqwa Muhammadiyah. Sebagian besar pedagang kaki lima di Pasar Raya
Kota Padang belum mengenal sama sekali BMT Taqwa Muhammadiyah. Mereka
tidak pernah mengajukan pinjaman ke BMT karena tidak mengetahui di mana
tempatnya, bagaimana caranya, dan apa persyaratannya. Malahan ketika disebut
Bank Muhammadiyah atau Bank Taqwa juga mereka tidak mengetahuinya. 24
Kenyataan ini tentu ini disebabkan karena kurangnya sosialisai tentang
keberadaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah yang sudah berdiri sejak 29
September 1996 ini.
keberadaan BMT sudah dikenal luas di kalangan pedagang di mana tempat BMT
itu berada. Namun para pedagang yang berada pada tempat yang jauh dari
jangkauan BMT masih belum mengetahui keberadaan BMT itu sendiri.
Sosialisai dari pihak BMT ke nasabah tentang lembaga keuangan mikro
syariah menurut para pedagang masih kurang.25 Kurangnya sosialisasi tentang
BMT dan ekonomi syariah kepada masyarakat, menyebabkan mereka tidak
mengetahui bahwa meminjam di BMT lebih ringan biayanya dari pada ke
rentenir. Sehingga mereka lebih senang meminjam julo-julo tembak.
5. Rendahnya kesadaran pengamalan ajaran agama dalam masalah keharaman
riba.
Sebagian besar pedagang memahami bahwa julo-julo tembak itu uang
panas, tidak berkah, pembungaan uang. Sehingga mereka tidak ikut julo-julo
tembak tersebut. Malahan ada pedagang yang memandang julo-julo tembak itu
tidak halal.26 Mereka merasakan berdagang dengan modal melalui rentenir
uangnya tidak berkah. Sebagian besar keuntungan usahanya habis untuk
membayar bunga pinjaman yang besar yakni mencapai 20%. Ia harus berhutang
24
25
Juli 2012
26
Noval, pedagang, wawancara, Pasar Raya Kota Padang, tanggal 21 Juli 2012.
Samsidar, pedagang, wawancara, Pasar Lubuk Buaya, 2 Agustus 2012
474
dan berhutang terus. Akhirnya, uang yang didapat hanya habis untuk membayar
cicilan. 27
Walaupun praktek rentenir di tengah masyarakat di Kota Padang
mengakibatkan usaha sebagian para pedagang kecil di kota ini tidak berkembang,
uang dari julo-julo tembak adalah uang panas.
28
Namun, kenyataannya
mereka jalani tersebut halal karena menolong orang yang membutuhkan modal.
Mereka menjalani usaha ini dengan mengelilingi pasar, jadi wajarlah mereka
meminta belanja dari modal yang diberikan ke pedagang dan masyarakat.
Apalagi mereka juga meminjam dari bank, ada cicilan dan bunga yang harus
dibayarkan. Menurut mereka, tidak mungkinlah mereka meminjamkan uang
secara cuma-cuma (maminjam anda) tanpa ada imbalan, sedangkan pedagang
mendapatkan untung dari modal yang dipinjamkan. Transaksi ini dilakukan atas
dasar suka sama suka. Jadi, menurutnya bisnis yang dijalankan bukan riba. 31
27
475
Gambar 1
Transaksi Rentenir di Pasar Tradisional di Kota Padang
SUPPLY
Pinjaman yang
dikemas dalam
julo-julo tembak
dan julo-julo
panjang
Prosesnya cepat,
prosedurnya
mudah, tanpa
agunan
Waktu pelunasan
singkat, dan
fleksibel
DEMAND
1. Modal atau kebutuhan lain
2. Prosesnya cepat, prosedurnya
mudah, tanpa agunan
Sulitnya
mengakses
lembaga
keuangan
Kurangya
sosialisasi BMT
dan ekonomi
syariah
Kurangnya
kesadaran
pengamalan
ajaran agama
tentang
keharaman riba
476
keuangan
dalam
melakukan
usaha
menghimpun
dana
dan
32
Sayyid Sabiq, Fiqh as-Sunnah, Juz III, (Libanon: Dar al-Fikr, 1983), h. 176
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), Cet. ke-2, h. 743
33
477
pembiayaan
murabahah,
bai
bitsaman
ajil
maupun
pembiayaan
mudharabah. Mengambil keuntungan dalam akad jual beli ataupun akad bagi
hasil dibolehkan dalam Islam. Sedangkan rentenir menyalurkan dananya kepada
masyarakat adalah dalam bentuk akad qardh atau kredit, utang-piutang. Dalam
Islam, mengambil keuntungan dalam akad utang piutang adalah riba. Seperti
yang disinyalir dalam hadis Nabi saw. Riwayat Baihaqi: 35
: :
.
Semua hutang piutang yang mendatangkan keuntungan termasuk riba.
rentenir. Transaksi ribawi yang dikemas dalam bentuk julo-julo tembak dan julo-
34
Riba nasiah, yaitu: Tambahan yang disyaratkan yang diambil oleh orang yang
menghutangkan dari orang yang berhutang, sebagai imbangan penundaan pembayaran hutang.
Lihat Abdurrahman al-Juzairi, al-Fiqh Ala Mazahib al-Arbaah, Juz III, (Mesir: al-Maktabah alTijariyah al-Kubra, 1969), h. 245
35
Abu Bakar Ahmad ibn al-Husain ibn Ali al-Baihaqi, Sunan al-Baihaqi, Tp. Majelis
Dairah al-Maarif al-Nizhamiyah al-Kainah, 1344 H, Juz 2 h. 72
478
julo panjang ini berlaku sudah sejak lama jauh sebelum BMT berdiri. Dengan
kehadiran BMT diharapkan bisa mengimbangi keberadaan rentenir.
Pembahasan tentang peran BMT dalam membebaskan masyarakat dari
rentenir akan difokuskan pada proses pembiayan pada BMT, sosialisasi tentang
ekonomi syariah yang dilakukan pihak BMT kepada masyarakat dan perannya
dalam membebaskan masyarakat dari rentenir.
1. Proses Pembiayaan di BMT Taqwa Muhammadiyah
Upaya yang dilakukan BMT untuk membebaskan masyarakat pedagang
yang berada pada pasar tradisional adalah dalam bentuk pemberian pembiayaan. 36
BMT menyalurkan pembiayaan ke nasabah tetap mengutamakan prinsip kehatihatian dengan menetapkan berbagai syarat dan prosedur, di antaranya
a. Ada usaha yang berada dalam kota dan sudah berjalan minimal satu tahun.
b. Ada jaminan seperti BPKB, sertifikat tanah, emas, dan deposito di BMT.
Untuk BPKB kendaraan ditaksir sebesar 50% nilai jaminan, sertifikat tanah
dinilai sebesar 70% nilai jual objek jaminan.
c. Memenuhi syarat administrasi seperti KTP, Kartu Keluarga, dan Surat
Keterangan Usaha dari dinas pasar.
Margin pembiayaan yang dikenakan pada BMT adalah 17-22% per tahun.
besar marginnya tergantung pada jumlah pembiayaan, untuk pembiyaan di atas 5
juta marginnya 22% atau 1,75% perbulan.
37
butuh waktu 3 hari, setelah persyaratan lengkap, disurvei, kemudian rapat komite,
baru dicairkan. Proses pembiayaan untuk pinjaman di atas Rp15.000.000,- bisa
mencapai 4 hari atau 1 minggu, apalagi pinjaman mencapai Rp50.000.000, ke atas
bisa memakan waktu lebih dari seminggu. Mekanisme ini dijalani karena uang
yang disalurkan adalah uang nasabah. Jadi perlu ada kehati-hatian karena itu
36
Fazat Rafiah, Pimpinan BMT Taqwa Muhammadiyah Cabang Pasar Bandar Buat,
wawancara, Padang, 1 Agustus 2012
37
Ismail, Direktur BMT Taqwa Muhammadiyah, wawancara, Padang, 25 Juli 2012,
Fazat Rafiah, Pimpinan BMT Taqwa Muhammadiyah Cabang Pasar Bandar Buat, wawancara,
Padang, 1 Agustus 2012, Edwin, Pimpinan BMT Taqwa Muhammadiyah cab. Pasar Lubuk Buaya,
wawancara, 2 Agustus 2012, Abrar Nazir, Kepala Cabang BMT Taqwa Muhammadiyah Pasar
Siteba, wawancara, Padang, 12 Juli 2012
479
adalah amanah. Jika nasabah yang mengulang, cicilannya yang dahulu lancar bisa
dicairkan dana pembiayaan berikutnya hanya 1 hari karena tidak disurvei lagi. 38
Sama halnya dengan bank, BMT sebagai lembaga keuangan, dalam
menyalurkan pembiyaan ke masyarakat perlu memperhatikan beberapa prinsip
utama yang berkaitan dengan kondisi secara keseluruhan calon penerima
pembiyaan. Prinsip ini dikenal dengan prinsip 5C, yaitu character, capacity,
capital. colateral,
39
352
40
Robi Adrian, pedagang, nasabah BMT, wawancara, Pasar Siteba 19 Juli 2012, Irzal,
pedagang, nasabah BMT, wawancara, Pasar Lubuk Buaya, 25 Agustus 2012, Yandris pedagang,
nasabah BMT, wawancara Pasar Bandar Buat, 30 Juli 2012
41
Robi Adrian, Ali Akbar, dan Bayu Abbas, pedagang, nasabah BMT, wawancara,
Pasar Siteba, 19 Juli 2012. Ramli, pedagang, nasabah BMT, wawancara, Pasar Lubuk Buaya, 2
Agustus 2012
480
BMT agak tinggi, hal ini disebabkan BMT juga meminjam dana dari bank
syariah.42
Di samping itu masyarakat pedagang di pasar tradisional ada yang hanya
menjadi menjadi nasabah penabung di BMT, mereka memanfaatkan jasa BMT
hanya untuk menabung, untuk mendapatkan pembiayaan mereka belum pernah
karena malas mengurus persyaratanya dan prosedurnya menurut mereka sangat
rumit, di samping itu pakai jaminan dan terlebih dahulu usahanya disurvei. 43
Ada juga pedagang itu di samping memanfaatkan jasa rentenir juga
menggunakan jasa BMT Taqwa Muhammadiyah untuk mendapatkan tambahan
modal dagang mereka. Malahan, kepala julo-julo atau rentenir juga menjadi
nasabah di BMT lembaga keuangan mikro syariah yang mempunyai misi
membebaskan masyarakat dari rentenir.
44
lebih
46
Dari kenyataan yang ada pada pedagang baik yang berhubungan dengan
rentenir, nasabah BMT, dapat disimpulkan bahwa BMT belum berperan secara
signifikan dalam membebaskan masyarakat dari belenggu rentenir. Belum
maksimalnya upaya yang dilakukan BMT dalam membebaskan masyarakat dari
praktek rentenir yang cenderung lebih proaktif dalam menawarkan jasa mereka ke
pedagang
dibuktikan
dengan
banyaknya
pedagang
yang
lebih
senang
Agus Fitri, Account Officer BMT Taqwa Muhammadiyah cab Pasar Lubuk Buaya,
wawancara, 2 Agus 2012
43
Eti, dan Imah pedagang, wawancara, Pasar Siteba, 22 Juli 2012, Eti, pedagang,
wawancara, Bandar Buat, 30 Juli 2012
44
Fazat Rafiah, Pimpinan BMT Taqwa Muhammadiyah Cabang Pasar Bandar Buat,
wawancara, Padang, 1 Agustus 2012
45
Ernawati, dan Arnalis, pedagang, wawancara, Pasar Siteba, 22 Juli 2012
46
Arnalis, pedagang, wawancara, Pasar Siteba, 25 Juli 2012
481
Hal itu pun didukung dengan belum maksimal dan melebarnya sosialisasi
tentang keberadaan dan fungsi BMT sebagai lembaga keuangan mikro syariah di
tengah masyarakat terutama ke seluruh pedagang yang berada di pasar di mana
BMT itu berada. Para Pedagang banyak yang mengaku tidak pernah mengajukan
pembiayaan ke BMT, atau yang mereka kenal dengan Bank Taqwa
Muhamadiyah atau Bank Taqwa karena tidak tahu proses dan prosedurnya, di
samping itu juga butuh waktu untuk mengurusnya, apalagi akan meninggalkan
dagangan seharian. Sehingga pedagang ini lebih suka memakai julo-julo karena
proses mendapatkan dananya cepat dan tidak perlu mengurus apapun.47
Belum maksimalnya BMT Taqwa Muhammadiyah dalam membebaskan
masyarakat dari rentenir dapat dilihat dari tidak seimbangnya antara jumlah
penabung yang ada dengan jumlah nasabah yang menerima pembiayaan. Ini
menunjukkan bahwa BMT hanya dimanfaatkan masyarakat untuk menyimpan
dana mereka, sementara masyarakat yang menerima pembiayaan sampai Juli
2012 sangat sedikit, seperti terlihat pada tabel di bawah ini
Tabel 1
Jumlah Nasabah Penabung dan Penerima Pembiayaan
Pada BMT Taqwa Muhammadiyah Kota Padang
BMT Taqwa
Nasabah
Nasabah Penerima
Muhammadiyah
Penabung
Pembiayaan
Pasar Raya
4814 orang
296 orang
2635 orang
173 orang
1509 orang
201 orang
Pasar Siteba
1001 orang
148 orang
482
pada saat waktu Zhuhur di Masjid Taqwa sendiri, melalui brosur yang diserahkan
kepada masyarakat yang datang ke BMT, ataupun dalam bentuk mendatangi para
pedagang melalui marketing BMT dengan menjelaskan BMT dan produkproduknya. Istilah BMT kurang dikenal di kalangan masyarakat pedagang. Istilah
yang muncul di tengah masyarakat adalah Bank Taqwa Muhammadiyah, atau
Bank Muhammadiyah atau sesuai dengan nama pimpinannya yang pertama.48
Sosialisasi BMT kepada mayarakat dilakukan dengan menembus pasar
dan masuk ke pedagang-pedagang kecil yang berada di pasar ini. Sosialisasi BMT
pada masyarakat adalah dalam bentuk menjelaskan BMT secara pribadi-pribadi
kepada pedagang oleh petugasnya.49 Sosialisasi BMT dan penyuluhan ke
masyarakat dilakukan dalam bentuk penyuluhan tentang bagaimana pengelolaan
keuangan
keluarga,
sosialisasi
bagaimana
meminjam
ke
BMT,
apa
48
Ismail, pimpinan BMT Taqwa Muhammadiyah Pasar Raya, wawancara, 25 Juli 2012.
Fazat Rafiah, Pimpinan BMT Taqwa Muhammadiyah Cabang Pasar Bandar Buat, wawancara,
Padang, 1 Agustus 2012
49
Syafri Muluk dan Rudi Nofindra, pedagang, nasabah BMT, wawancara, Pasar Bandar
Buat, 30 Juli 2012. Ali Akbar, pedagang, nasabah BMT, wawancara, Pasar Siteba, 19 Juli 2012
50
Agus Fitri, Account Officer BMT Taqwa Muhammadiyah cab. Pasar Lubuk Buaya,
wawancara, 2 Agustus 2012
51
Fazat Rafiah, Pimpinan BMT Taqwa Muhammadiyah Cabang Pasar Bandar Buat,
wawancara, Padang, 1 Agustus 2012
52
Fazat Rafiah, Pimpinan BMT Taqwa Muhammadiyah Cabang Pasar Bandar Buat,
wawancara, Padang, 1 Agustus 2012
483
cukup kencang, dengan menawarkan prosedur mudah dan cepat tanpa persyaratan
apapun membuat pedagang lebih menyenanginya walaupun bunga pinjaman
tinggi. Mereka menjerat para pedagang dengan hanya berdasarkan pada
kepercayaan. Sehingga disaat butuh uang untuk modal ataupun keperluan
mendesak lainnya pedagang pun serta-merta mengajukan pinjaman kepada
rentenir walaupun menurut
berkah, dan sebagainya. Inilah wajah negeri yang menjadikan agama sebagai
kekuatan pembangunan masyarakat dengan falsafah adat basandi syarak syarak
basandi kitabullah, masih banyak yang tidak mengamalkan pengetahuan tentang
keharaman riba.
Pada umumnya pedagang kaki lima di pasar tradisional memakai jasa
rentenir dalam menanggulangi masalah permodalan mereka. Dari jumlah
pedagang yang ada di Pasar Bandar Buat, menurut Fazat Rafiah, 70% memakai
jasa rentenir. Setelah ada BMT sekitar 40% menurut pimpinan BMT ini bisa lepas
dari rentenir dengan menjadi nasabah BMT. Walaupun mereka bolak-balik ke
rentenir dan ke BMT, malahan menggandakan keduanya. Upaya yang dilakukan
484
Fazat Rafiah, Pimpinan BMT Taqwa Muhammadiyah Cabang Pasar Bandar Buat,
wawancara, Padang, 1 Agustus 2012
54
Ismail, Direktur BMT Taqwa Muhammadiyah, wawancara , Padang, 25 Juli 2012.
Agus Fitri, Account Officer BMT Taqwa Muhammadiyah cab. Pasar Lubuk Buaya, wawancara, 2
Agustus 2012
55
Ismail, Direktur BMT Taqwa Muhammadiyah, wawancara , Padang, 25 Juli 2012
485
kesulitan dalam modal. Para rentenir terus berjalan mengelilingi pasar seperti
bank keliling, karena mereka mengetahui dengan persis apa yang dibutuhkan
pedagang.
Konsep BMT sebagai lembaga keuangan mikro syariah, merupakan
konsep pengelolaan dana (simpan-pinjam) di tingkat komunitas yang terendah
yaitu pedagang kecil khusunya pedagang kaki lima. Kegiatan ini bertujuan untuk
membantu pedagang kecil dengan memberikan pembiayaan yang dipergunakan
sebagai modal dalam rangka mengembangkan usaha mereka dan melepaskan
masyarakat dari ketergantungan pada rentenir.
Untuk mencapai hal itu BMT gebrakan dengan
1) Aktif melakukan
486
Gambar 2
Kekuatan BMT dalam Membebaskan Masyarakat dari Rentanir
Basis
Ekonomi
Syariah
BMT TAQWA
MUHAMMADIYAH
Proses dan
Prosedur
Pembiayaan
Sederhana
Jemput
Bola
Idealnya
nya dengan kekuatan ini, gerakan ke arah pembebasan anggota
masyarakat dari belenggu rentenir, ekonomi ribawi dan himpitan kemiskinan
dapat dicapai. Sehingga gerakan menuju pembangunan ekonomi masyarakat kecil
yang berkeadilan dan berkemakmuran teralisasi dengan baik.
E. Kesimpulan
Walaupun BMT Taqwa Muhamaddiyah yang mengambil basis pasar
tradisonal di Kotaa Padang ini sudah lama berdiri namun, masyarakat sampai hari
487
Bibliografi
Arifin, Zainul, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Alvabet, 2002
al-Baihaqi, Abu Bakar Ahmad ibn al-Husain ibn Ali, Sunan al-Baihaqi, Tp.
Majelis Dairah al-Maarif al-Nizhamiyah al-Kainah, 1344 H
http://www.pikiranrakyat.com/cetak/2005/1005/09/hikmah/manajemen.html,
17
Agustus 2006
al-Juzairi, Abdurrahman, al-Fiqh Ala Mazahib al-Arbaah, Juz III, Mesir: alMaktabah al-Tijariyah al-Kubra, 1969
488
489