kanker lambung, sementara Se tunggal memproteksi tubuh dari
serangan kanker paru dan prostat (Patterson, et al., 1997). Efek
suplementasi B-karoten tunggal pada subjek berisike penyakit
kardiovaskuler dan serebrovaskuler dilaporkan meningkatkan
mortalitas kardiovaskuler (ATBC Cancer Prevention Study
Group, 1994; Omenn, et al., 1996). Sementara, kombinasi
B-karoten, a-tokoferol, dan selenium mampu menekan 10%
mortalitas serebrovaskuler (Blot, et al., 1993).
Kalt, et al. (1999) menyatakan bahwa antioksidan buah-
buahan dan sayuran berperan penting untuk menurunkan risiko
penyakit degeneratif, seperti kardiovaskuler, berbagai kanker,
dan penyakit saraf, Jenis dan mekanisme kerja antioksidan non-
enzim akan diuraikan berikut.
‘ViraMIN CVitamin Catau L-asam askorbat merupakan antioksidan yang,
larut dalam air (aqueous antioxidant). Senyawa ini, menurut
Zakaria, et al. (1996), merupakan bagian dari sistem pertahanan
tubuh terhadap senyawa oksigen reaktif dalam plasma dan sel.
Dalam keadaan murni, vitamin C berbentuk kristal putih dengan
berat molekul 176,13 dan rumus molekul CgH,0,, Vitamin Cjuga
mudah teroksidasi secara reversibel membentuk asam dehidro-
L-asam askorbat dan kehilangan 2 atom hidrogen. Vitamin C
memiliki struktur yang mirip dengan struktur monosakarida,
tetapi mengandung gugus enadiol.
Secara alami bentuk vitamin C adalah isomer-L. Isomer
ini memiliki aktivitas lebih besar dibandingkan dengan bentuk
isomer D. Muchtadi, et al. (1993) melaporkan bahwa aktivitas
vitamin C bentuk isomer D hanya 10% dari aktivitas isomer L.