Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 369
Ethel Sloane ANATOMI DAN @ FISIOLOGI Untuk Pemula i 4g a ~ PENERBIT BUKU KEDOKTERAN BERSTIKER HOLOGRAM 3 DIMENS! EGC 640 ANATOMY AND PHYSIOLOGY: AN EASY LEARNER Original English language edition published by Jones and Bartlett Publishers, Inc. 40 Tall Pine Drive Sudbury, MA 01776 Copyright © 1994 All Rights Reserved ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK PEMULA ‘Ali bahasa: James Veldman Editor edisi bahasa Indonesia: Palupi Widyastuti, SKM Copy editor: Nuning Zuni Astuti Hak cipta terjemahan Indonesia © 1995 Penerbit Buku Kedokteran EGC P.O. Box 4276/Jakaria 10042 Anggota IKAPI Desain kulit muka: Samson P. Barus ‘Hak cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. Cetakan I: 2004 Perpustakaan N: nal: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Sloane, Ethel ‘Anatomi dan fisiologi untuk pemula / Ethel Sloane alih bahasa, James Veldman ; editor edisi behasa Indonesi Palupi Widyastuti, — Jakarta : EGC, 2003. x, 389 hm. ; 21 x 29,7 em, Judul asti: Anatomy and phystology: an easy learner. ISBN 979-448-622-1 |Anatomi. 1 Juéul. 0. Veldman, James. UL. Widyestuti, Palupi. 6 DAFTAR ISI Kata Pengantar dan Ucapan Terima Kasth tx |L._TIMMAUAN ANATOMLDAN FISIOLOGI MANUSIA 1 Pendahuluan 1 Klasifikasi Taksonomis Manusia 2 ‘Tingkat Struktural OrganisaeiTubuh 3 Karakteristik Makhluk Hidup 4 Homeostasis 4 Bidang SuuktralTubuh__5 2. KIMIADASAR KEHIDUPAN 11 Pendahuluan Kimia Dasar 11 ReaksiKimia 16 Biokimia__17 Energi, Enzim, dan Aktivitas Enzim 27 9. SEL 34 Pendahuluan 34 Komponen Sel 35 Pergerakan Materi Menembus Membran Sel__41 ‘Metabolisme Sel 45, Pembelahan Sel 46 Sintesis Protein 52 4. GENETIK MANUSIA 58 Pendahuluan 58 ‘Terminologi Geneuk 58 ‘Hukum Genetik Mandelian 61. Inherilan Manusia 61 Abnormalitas Kromosom 64 5._JARINGAN 69 Pendahuluan 69 Jaringan Epitel 69 Jaringan Tkat 74 Jaringan Otot__79 Jaringan Saraf__ 80 vi Daftar Ist §,_SISTEM INTEGUMEN 64 Pendabuluan 84. Kulit__85 Derivatif Kulit 86 Peran Kulit dalam 189 7._SISTEM RANGKA 92 Pendahuluan Umum Sistem Rangka 92 ‘Anatom Rangka: Rangka Aksial 97 ‘Anatom! Rangka: Rangka Apendikular 105 Persendian 113 8._SISTEM MUSKULAR 119 Bagian |: Struktur dan Fisiologt Umum 119 Pendahuluan 119 Oto Rangka 120 10. a. Otot Polos 127 OtotJantung 128 Bagian Il: Otot Rangka Utama dan Kerjanya 128 Prinsip Dasar 128 Tabel Otot 131 SISTEM SARAF 154 Bagian I: Organisasi, Sel, dan Impuls Saraf 164 Pendahuluan 154 Sel-Sel pada Sistem Saraf 155 Impuls Saraf 158 Pool Neuronal dan Sirkult 163 Refleks 164 Bagian Il: Sistem Saraf Pusat dan Sistem Saraf Perifer 106 Otak 166 Medulla Spinalis 173 Sistem SarafPerifer 176 Bagian Il: Reseptor Sensorik 183 Klasifikasi Reseptor Sensorik 183 Mata dan Indera Penglihatan 184 ‘Telinga: Indera Pendengaran dan Ekuilibrium — 189 Gustast: Indera Pengecap 194 Olfakst: Indera Penciuman 195 SISTEM ENDOKRIN 200 Pendahuluan 200 + Hipofisis (Kelenfar Pituttari) 203 KelenjarTirvid 208 Kelenjar Paratiroid 210 Kelenjar Adrenal 211 Pankreas Endokrin 213 Kelenjar Pineal 215 Kelenjar Timus 215 SISTEM SIRKULASI 218 Pendahuluan 218 Darah 218 Jantung 228 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Dafa Ist Fisiolog Jantung 231 Hemodinamika: Aliran Darah dan Tekanan Darah 237 Jalur Sirkulasi 240 Pertukaran dalam Kapilar dan Sistem Limlatik 244 PERTAHANAN NONSPESIFIK DAN SISTEM IMUN 252. Pendahuluan 252 Pertahanan Nonspesiftk 252 Sistem imun: Pertahanan Spesifik 295 SISTEM PERNAPASAN 266 Pendahuluan 266 Anatomi Fungsional Saluran Pernapasan 265 ‘Mekanisme Pernapasan (Ventilasi Pulmonar) 269 PertukaranGas 272 ‘Transpor Gas Melalsi Darah 273 Pengendalian Respirasi 276 Masalah Pernapasan 277 SISTEM PENCERNAAN 281 Pendahuluan 281 Rongga Oral, Faring, dan Bsofagus 282 Lambung 285 Usus Halus 288 Usus Besar 294 PENGATURAN METABOLISME, NUTRISI, DAN SUHU TUBUH 299 Pendahuluan 299 Mekanisme Karbohidrat Terabsorbst 300 Metabolisme Lemak — 306 Melabolisme Protein 308 ‘Tahap Absorptif (Makan Besar) dan Postabsorptif (Puasa) 309 Laju Metabolik dan Nutrisi 309 PengaturanSuhu 311 SISTEM URINARIA 318 Pendahuluan 318 Pembentukan Urine 321 Konsep Klirens 324 Konsentrasi Urine dan Mekanisme Pengenceran 324 Karakteristik Urine 327 Ureter, Kandung Kemih, dan Uretra 327 Gangguan Sistem Urineria 329 KKESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT, DAN ASAM-BASA 333 Pendahuhian 933 Cairan Tubuh — 333 Keseimbangan Elekirolit, 336 Keselmbangan Asam-Basa 338 ‘SISTEM REPRODUKSI, KEHAMILAN, DAN PERKEMBANGAN 345 Pendahuluan 345 Perkembangan Embriontk 345, vit viii Daftar isi Sistem Reproduksi Laki-Lakt Sistem Reproduksi Perempuan 353 Fertilisasi 262 Kontrasepsi 262 Kehamilan dan Perkembangan Awal 363 Indeks 375 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Tinjauan Anatomi Dan Fisiologi Manusia 1. PENDAHULUAN. Iimu anatomi (struktur) tubuh manusia dan ilmu fisiologi (fungsi) tubuh manusia sangat berkaitan. Karena struktur memberikan dasar untuk fungs!, maka masing-masing filmu tersebut member! kontribus! dalam memahami tubuh manusia. A. Anatomi adalah ilmu mengenai struktur tubuh. Kata anatomi berasal dari bahasa Yunant ana dan tome, yang berart memotong atau memtsahkan. 1. Subdivisi anatomi &, Anatomi makroskopik adalah ilmu mengenal struktur tubuh yang dapat dipelajari melalul observast atau pembedahan tanpa meng- gunakan mikroskop. (Q) Anatomi regional adalah iimu mengenai citi-ciri anatomis bagian tubuh tertentu, (2) Anatom sistemik adalah imu yang mempelajari sistem organ tubuh, satu per satu. b. Anatomi histologi (mikroskopik) adalah ilmu mengenai sel. jaringan. dan organ tubuh yang hanya dapat cilihat melalui mikroskop cahaya, disebul juga mikroskop bidang lerang atau mikroskep gabungan. Pembesaran terbaik yang dapat dicapai dengan mikroskop cahaya adalah 1.000 sampai 2.000 kali (2) Disebut mikroskop cahaya karena mikroskep ini memakai energi cahaya sebagai sumber penerangan. Mikroskep ini terdiri dari kondensor untuk memfokuskan sinar cahaya pada spesimen, sebuah stage untuk meletakkan spesimen, satu lensa okular dan satu lensa objektif. (2) Mikroskop lain yang digunakan dalam labolatorium anatomi adalah mikroskop fase Kentras, bidang gelap, interferens, Polarisasi, ultraviolet, dan mikroskop fluoresens! ©. Anatom uliraskopik mempelajari ultrastraktur sel dengan meng- gunakan mikroskop elektron (electron microscope [EMI). @) Pada mikroskop elekiron transmist (transmission electron micrascope ITEM), berkas cahaya dari mikroskop cakaya diganti dengan berkas elekiron yang melewati spesimen untuk membentuk bayangan pada layar. Beberapa mikroskop elektron dapat melakaikan pembesaran lebih dart 1.000.000 kali. (2) Pada mikroskop elektron. pemindaian (scanning etectron micro- scope (SEM), berkas elektron meminal permukaan spesimen dan menghasilkan bayangan tiga dimenst. 4. Sitologi adalah ilmu mikroskopik mengenai straktur sel individu. e. Embriologi dan Fetologl adalah ilmu mengenai pertumbuban dan perkembangan dari saat konsepsi sampai kelahiran. {. Anatomi perkembangan adalah ilmu mengenai perkembangan dan diferensiasi struktur di sepanjang kehidupan suatu orgenisme. & Patologi (anatom! patologis) adalah ilmu mengenai struktur tubub dan perubahan yang berkaitan dengan penyakil atau cedera. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 2. ‘Tinjauan Anatom! dan Fisiolog! Manusia Contoh sistem umpan balik , Mekaniome umpan balik negatif adalah mekanisme di mana infor- masi balasan untuk sistem (inpu) mengurangi perubahan (ouput sehingga dapat kembali ke setpoint yang sesual. Salah satu contoh adalah kemampuan unink mempertahankan glukesa darah pada ‘kadar yang relatif konstan yaitu 90 sampai 110/100 ml darah. Q) Setelah makan, peningkatan kadar glukosa darah merangsang keluarnya insulin dari sel-sel khusus dalam pankreas, (2) Insulin memfasilitasi masuknya glukosa ke dalam sel-sel tubuh schingga mengurang\ kadar glukosa darah, (8) Penurunan kadar glukosa darah kemudian mempengarubi sel-sel pelepas insulin (umpan balik negatif) untuk mengurang\ pelepasan insulin dan glukosa darah dipertahankan pada kadar yang sesui b, Mckanisme umpan balik positif adalah mekanisme di mana infor maasi balasan ke sistem meningkatkan atau memperiama, bukannya mengurangi, penyimpangan dari kondist listologis sal (@) Salah satu umpan balk positif terjadi saat membran. saraf dirangsang. (@) Rangsang mengubah permeabilitas membran terhadap ton- ton natrium, yang kemucian mengalir melewati membran () Arus fon natrium int kemudian menambah permeabilitas membran terhadap fon natrium sehingga fon natrium yang melewatinya semakin banyak, Hasil dari kejadian tersebut adalah cetusan impuls saraf. (2) Umpan bali posit juga bisa terjadi dalam mekanisme pembekuan darab, Cetusan pada proses pembekuan darah menyebabkan ke- luarnya zat-zat kimia yang mempercepat proses pembekuan darah. VI. BIDANG STRUKTURAL TUBUH. !Imu mengenai anatomi memerlukan ter- ‘minologi mengenai posisi dan arah serta poin-poin rujukan, ‘A. Bidang (seksi) tubuh adalah bidang datar imajiner yang menembus tubuh ‘untuk menunjukkan poin-poin rajukan (Gambar 1-1). LL 3. Bidang sagital membag) tubuh menjadi bagian kiri dan kanan. 4. Bidang midsagital membagi tubuh menjadi dua bagian, bagian kiri sama besar dengan bagian kanan, », Bidang parasagital membag) tubuh menjadi dua bagian (bagian Kiri dan kanan) yang tidak sama besar. Bidang frontal atau koronsl adalah salah satu bidang di bagian kanan bidang sagital. Bidang int membagi tubuh atau organ menjadi bagian depan dan belakang, Bidang transversal (horisontal, potong-silang) membagi tubuh atau organ menjad! baglan atas dan bawah, B. Posisi anatomis tubuh digcnakan sebagai rujukan agar hubungan dengan seluruh bagian (ubuh dapat dijelaskan. Dalam posts! anatomis, buh berdir: tegak dengan mata melihat ke depan, kaki cirapatkan, lengan di sisi tubuh, (elapak tangan membuka ke depan dengan ibu jari mengarah ke luar tubuh, an jari kelinglsing mengarah ke tubuh (Cambar 1-2). L Bagian anterior dari tubuh (ventral. pada binatang) merupakan bagian depan tubuh atau bagian perut. Contoh: hidung merupakan bagian an- terior dari Keseluruhan bagian wajah Posterior adalah bagian belakang (peda binatang disebut dorsal). Contoh: bokong merupakan bagian posterior dar! abdomen Superior adalah mengarah ke kepala atau bagian tertinggt; supertor juge disebut sebagai sefalik, kranial, atau rostral. Contoh: kepala me- rupakan bagian superior dart leher. Inferior adalah arah menjauh kepala dan mengarah ke bagian bawah tubuh; inferior juga disebut Keuda, Contoh: dada merupakan bagian inferior dari leher. Medial odaich setiap struktur yang terdekat dengan garts tengah tmajiner tubuh. Contoh: hidung merupakan bagian medial dari mata aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. ‘Tinjauan Anatomi dan Fisiolog Manusia 9 Soal Latihan Petunjuk: Pilblan satu jawaban yang menurut anda paling benar untuk setiap pertanyaan di Dawah ini. 1. Scorang ahli patolog! yang melakukan ctopsi untuk menentukan penyebab kematian, —ke- mungkinan telah dilatih sebagai seorang (a) ahti fstologi (6) ahii anatomi (C) abli biokimia (0) abli kimia 2. Yang manakah dari semua tokoh pendukung iimu anatomi dan Bsiologi berikul yang div kenal sebagai “Bapak Pengobatan"? (A) Hippocrates () Vesatus (C) Aristoteles (0) Galen 8. ‘Termasuk kelompok taksonomi apakah kera, tikus, serta manusia diklasifikasikan? (A) Primata ®) Hominidae (©) Rodentia (b) Vertebrata 4, Berikut int adalah karakteristik dari Kelas Mamalia, KIECUALL (4) Jantung berbilik empat (B) ‘tulang columna spinalis (©) berdarah-panas (D) berbulu 5. Struktur dasar dan Komponen fungsional dart ‘organisme hidup adalah (4) atom: B) sel (©) organ (D) sistem organ 6. Semua perubahan atau reaksi kimta yang terjadi dalam tubuh dikenal sebagai (A) tingkat organisasi (B) Astologt (C)_metabolisme (D) homeostasis 7. Semua pernyataan mengenai homeostasis bertkut int benar KECUALI (8) Homeostasis berkaitan dengan keadaan Iingkungan internal yang statis dan tidak berubah. {B) Sistem umpan balik terlibat dalam meka- nisme homeostatis, {C)_ Berbagai sistem organ berpartisipasi dalam homeostasis dengan cara yang scaling berhubungan. (D) Homeostasis berkaitan dengan pengenda- lian Komposisi cairan ekstraselular yang, terus memenuhi bagian luar sel 8. Otek terletak di bagtan: (a) rongga tubuh dorsal (B) rongga toraks (C) rongga spinal (0) rongga kranial 9. Membran serosa yang membungkus jantung adatah (A) visera peritonium (B) visera perikardium (C) pleura parietal (D) perikardium parietal 10. Bidang transversal akan menembus secara me- dial mulai dari batas posterior regia lumbar Kiri kemudian menyllang dan mendekali struktur (A) puting payudara ki (B) puting payudara kanan (©) pusar {(D) jantung: Soal 11-14: Jodohkan kata-kala berikut dengan sinonimaya. (A) proksimal (B) anterior (©) sagital (D) horisontal 11. Bidang yang memisahkan tubuh menjadi dua, bagian kanan dan Kini, 12, Bagian paling dekat dengan garis tengah tubuh dan bagian pusat. 13, Ventral. 14, Bidang yang memisahkan tubuh menjadi agian kFanial dan kaudal aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Kimia Dasar Kehidupan 13 (6) Sebuah elekiron yang telah kebllangan energt dapat ditartk ke dalam orbital yang lebih dekat dengan inti. {@) Satu quantum adalah jumlah energ! akurat yang dibutuhkan G@) untuk memindahkan sata elektron dari satu tingkat energi ke tingkat energ! lain. ©. Valensi. Atom-aiom mengisi setiap kulit mulai dani yang terdalam sampai yang terluar. Sift kimia dari suatu atom bergantung pada jumlah clekiron yang ditemukan di kulit terfuar (tingkat energi ‘erluar). (2) Elektron valensi berada pada kulit terluar ( Produk ©. Sist Aktir (1) Kerja enzim model lock-and-key (pengunci dan kunci). Hanya ‘agian tertentu dari molekul enzim yang dapat mengikat substrat. Bagian reseptor ini discbut sisi aktif, biasanya menycrupal Jekukan atau kantong di permukaan enzim yang sesuai dengan bentuk sisi aktif tersebut, Enzim merupakan pengunel molekular yang hanya cocek untuk kunci molekular substrat (Gambar 2 18). @) Kerja enzim model induced fits (susunan terinduks!). Saat subsirat berikatan dengan enzim di sisi aktif, substrat akan melakukan sedikit perubahan struktur pada enzim. Induksi susunan ensim dan substrat dapat meningleatkan kemampuan reaksi dan membantu memecah ikatan kimia (Gambar 2-19). 4. Kompleks enzim-substrat mengalami penyusunan uleng internal, yang membentuk produk, Enzim melepas produk, dan sist aktifaya kemudian kosong dan tersedia untuk lebih banyak substrat, 2. Paktor yang mempengaruhi aktivitas enzim a. Suhu dan pH. Setiap enzim di dalam tubuh manusia memiliki subu optimal sendir (antara 35°C dan 40°C) dan pH optimal (yang berkisar antara 6 sampat 8). Pengecualian dapat ditemukan pada enzim pencernaan tertentu (seperti pepsin), yang berfungsi paling baik pada pH 1 sampai 2. b. Kofaktor dan koenzim. Beberapa enzim memeriukan kofaktor, atau zat anorganik pembantu seperti atom logam (misalnya, zink, best, an tembaga), atau koenzim, molekul nonprotein organik sepert vita: min c. Inhibitor enzim (2) Zat kimia tertentu dapat sccara selcktif menghambat kerja katalisis| enzim spesifik. Walaupun beberapa zat kimia beracun (misainya, merkuri dan sianida) dapat mematikan karena efek inhibisinya Gambar 218. Mekanismo- terhadap ensim, inhibistselektif pada enzim merupalan proses Ki onzin roel ok and kontrol metabollk yang normal dan penting dalam sel. iy Stas recent @) Inibitor dapat dibagi menjadi dua jenis (Gambar 2-20): Ben eae peat (@) Inhibitor kompetitif menyerupal molekul substrat dan ber-terpisah dari enzim, i saing dengan substrat untuk masuk ke dalam sist aktif aif enzim tersebul dapat enaim, schingga menutup sisi aktif terse>ut dan mengurang, dongen bebas mengkatala produktivitas enzim. ‘untuk menghasilkan letih banyak pred. es T Komp arvim-aubatrat Sil akit be aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Jawaban dan Penjelasan 1 Jawaban: C. (IE 1d) Atom akan bermuatan listrils netral karena jumlah proton bermouatan positif dalam intinya sama dengan jumlah clekiron bermuatan negatif yang mengeliling inti, Neutron adalah partikel yang tidak ber- muatan Iistrit. Jawaban: A. (I@ 3a) Orbital adalah bidang ruang tiga dimensi tempat elektron bergerak secara konstan di sekeliling inti, Jawaban: C. (IE 3b 1,2) Kulit pertama maksimum beris! dua elektron, Kulit kedua maksimum berist delapan elektron. Karena fosfor memiliki nomor atom 15 (15 proton maka kulit ketiga kemungkinan besar berisi lima elektron. Jawaban: D. (IE 3q) Jika kulit terluar terisi penuh, maka atom akan bersifat inert dan Udak akan bereakst dengan atom lain, Jawaban: A (IF 1,2,3,4), Ikatan kovalen me- libatkan sepasang elektron valensi yang dipakai bersama antar atom. Jawaban: B, (IIB 1a.b.e.d) Air tidak dapat melarutkan molekul hidrofobile nonpolar dan sebslikrya_mendorong molekul tersebut untuk membentuk suatu lapisan pemukaan. Jawaban: C. (IIB 2) Larutan I-molar zat dibuat dengan melarutkan berat molekul zat yang dinyatakan dengan gram. dalam air secukup- nya untuk membuat larutan sebanyak 1 liter. Jawaban: B. (IIB 3) Derajat keasaman (pH) adalah logaritma negauf dan Konsentrast ton hidrogen yang dinyatakan dalam mel per liter; dengan demikian, pit 7 berarti konsentrasi ion hidrogen sebanyak 107 mol per liter. Jawaban: B. (HC 2a} Monosakarida adalah zat pembangun karbohidrat. Asam lemak dan @liserol merupekan zat _pembangun lemak netral: ssam amino adalah moleleul protein yang paling sederhana, dan asam nukleat me- Fapakan molekcul kompleks dari DNA clan RNS. Kimia Dasar Kehidupan 33. LL. 12. 13. 4, 15, |. Jawaban: C. (IC 3) Asam lemak dalam lemak Jenuh adalah rantat panjang yang mengandung atom karbon yang dihubungkan dengan ikatan kkovalen tunggel dan atom hidrogen yang meng {si semua posist ikatan yang ada. Dalam lemak tak jenuh, sebagian ikatan’ karbon-ke-karbon ‘merupakan ikatan kovalen ganda, sehinga hanya ada sedikit atom hidrogen yang terikat pada atom karbon, Jawaban: B. (IIIC 4a (2)) Reaksi dehidrasi (rondensasi) antara gugus karboksil dari salah satu asam amino dan gugus amino dari Kelompok asam amino lainnya akan mem- bentuk ikatan peptida. Jawaban: A. (IIIC 4a (2) (4)) Rantai panjang yang mengandung sampal 100 asam amino disebut polipetida. awaban: D. (IC 4 (2) (o)) Protein tidak me- ngandung asam lemak. Paparan agen kimia, asam atau basa kuat, atau panas yang ber- Iebihan tethadap protein dapat menycbablan denaturasi sebuah protein, yang mengakibat- kan perubahan bentuk dan terputusnya ikatan hidrogen. ‘Jawaban: D. (IIIC Sh) LNA mengandung timin; RNA menzandung urasil. DNA berantal gand: sedangkan RNA berantai tunggal. DNA mengan- dung dioksiribosa: RNA mengandung ribosa. Jawaban: B. (IVB 2c) Inhibitor kompetitif bersaing dengen substrat untuk masuk ke sist akuf enzim, dengan demikian sist aktf enzim tertutup dan mengurangi aktivitas enzim. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Sel ‘a, Mitokondria ditemukan pada hampir semua sel, tetapi tidak di- (emukan dalam sel darah merah, Jumlahnya dalam sel berhubuagan dengan konsumsi energi sel (@) Straktur {a) Mitokondria tampak seperti batang atau flamen yang bergerak dengan konstan dalam sebuah sel hidup. (©) Setiap mitokondria terdirt cari membran terluar halus dan membran terdalam yang membentuk lipatan disebut krist Krista menonjol menyerupai rak ke dalam mitokondria dan menambah bidang permukean membran bagian dalam. {e) Ruang antar krista dipenuhi matriks, yang berisi protein, DNA, RNA, dan ribosom. (2) Fungsi {a) Mitokondria sering disebut sebagai pembangkit tenaga sel Karena fungst terpentingnya adalah memproduks! energi dalam bentuk ATP. {b) Energi tersebut dihasilkan dari penguraian nutrien seperti slukosa, asam amino, dan asam lemak (€) Enzim yang dibutuhkan untuk melepas energ! secara kimia, terlokailsast dalam matriks mitokondrial dan partikel kecil pada krista, . Ribosom (2) Struktur {@) Ribosom adalah granula kecil berwarna hilam (berdiameter 25 nm), yang tersusun dari RNA ribosomal dan hampir 80 Jenis protein. (b) Ribosom ditemukan sebagai granula individual atau dalam kelompok disebut poliribosom. (6) Ribosom bisa bebas dalam sitoplaama (ribosom bebas) atau. melekat pada membran retikulum endoplasma. (2) Fungsi fa) Ribosom merupakan tempat sintesis protein. {b) Ribosom bebas terlibat dalam sintesis protein untuk dipakai sel itu sendiri; misalnya, dalam pembaharuan enzim dan membran. Ribosom yang berikatan merupakan tempat ber- langsungnya sintesis protein yang merupakan produk sekretort yang akan dikeluarkan sel ¢. Retikulum endoplasma (2) Struktur (@) Rettkulum endoplasma tersusun dart jaring-Jaring romgga (sisterna) datar yang dilapist membran, yang menyambung membran plasma dan membran nuklear. (©) Ada dua jenis retikulum endoplasma: reticulum endoplasma kasar (granular), yang membrannya memiliki ribosom. dan retikulum endoplasma halus (egranular), yang tidak memiliki ribosom. Dalam sel yang mengandung kedua jenis retikulum endoplasma tersebut, retikulum endoplasma kasar ber- sambungan dengan retikulum endoplasma halus. (2) Fungsi (@) Retikulum endoplasma merupakan tempat utama sintesis produk sel dan juga berperan dalam transpor dan penyim- panennya. (©) Retikulum endoplasma kasar menonjol dalan sel ya untuk sekresi protein seperti enzim pencernaan. () Retikulum endoplasma halus banyak terdapat dalam sel beberapa kelenjar endokrin yang menyintesis hormon dan dalam sel hati, tempat retikulum endoplasma terlibat dalam sintests lipid dan kolesterol serta pemecahan gllogen, (@) Pada sel otot, retikulum endoplasma halus cisebut retikulum sarkoplasma dan turut berperan dalam proses kontcakst hat Bab 8), Aparatus golg! ada dalam sebagian besar sel, tetapt paling banyak dibentuk dan dipelajari pada sel glandular. Kkhusus 37 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. sel 41 (©) Silla berukuran pendek dan sangat banyak pada permukaan sel, serta menjulur ke fuar seperti bulu mata. Kelompok silia terombang-ambing dalam gelombang yang tidak serempak. terlihat seperti ladang gandum yang tertip angin (@) Flagela lebih panjang dari silia dan berbentuk seperti cambuk. Pada dasarnya, hanya ada satu flagela per sel Flagela memiliki gerakan bergelombang yang menyebar di keseluruhan panjangnya. Flagela terpanjang, berukuran 56 ram, adalah ekor spermatozoa. (2) Fungsi (@) Silia dan flagela, keduanya berfungsi dalam pergerakan. () Silia mampu memindahkan eairan alau lapisan mukosa me- Jalui permukaan sel di tempatnya berada, sedangkan flagela sel sperma berfungst untuk mendoreng sel. (e) Inklusi sitoplasma adalah komponen selular sementara yang di- sintesis sel atau diambil dari sekeliling sel. Komponen int tidak penting untuk Kehidupan atau untuk aklivitas selular dan mengan. Ging berbagal materi seperti granula pigmen, glikogen, droplet lipid, kristal, dan granula sekretori. Ii. PERGERAKAN MATERI MENEMBUS MEMBRAN SEL A. Prinsip dasar. Pemeliharaan kehidupan sel bergantung pada kesinambungan gerakan materi ke dalam dan keluar sel. Nutrisi harus masuk, sampah harus Keluar, dan ton-ion harus digerakkan ke dua arah tersebut, Pergerakan menembus membran plasma terjadi melalui mekanisme transpor pasif dan transpor aktif. B, Mekanisme transpor pasif merupakan proses fisik yang tidak perlu menge- luarkan energ! selular atau metabollk, tetap! memakai sumber energ ek: ternal, misalnya panas. Mekanisme ini meliputi difusi, dialisis, osmosis, difusi terfasilitasi, dan filtrasi. 1. Difusi adalah gerakan acak parttkel (molekul atau fon) karena pengaruh energi thermalnya sendiri, dari tempat yang berkonsentrasi tingg! ke tempat yang berkonsentrast lebih rendah, atau gerakan “downhilt {turun bukid). Difusi molekul atau ion dapat berlangsung dalam suatu cairan, gas, atau zat padat, atau melalui membran hidup atau membran lak hidup yang permeabel untuk molekul tersebut (Gambar 3-4 dan 3-5) a. Difusi dalam cairan adalah gerakan partike! zat terlarut dan pelarut ke semua arah melalui suatu larutan, atau menuju dua arah melalui membran yang permeabel b. Difusi saring adalah pergerakan partikel dari area berkonsentrasi LUngg! menuju arca berkonsentras! lebih rendahy; yaitu sejalan dengan gradien konsentrasinya sendiri, Difusi saring berarti bahwa lebih banyak partikel yang berdifusi ke satu arah dibandingkan ke arah lain. ©. Kecepatan difusi saring partikel dalam suatu larutan semakin bertambah Karena faktor-faktor berikut: Gambar 3-4. Ditus! gua ‘alam satu beaker ac A. ‘Akbat gerckan acak semua Gambar 3-5. Dus! molokul gula melalui suatu fmolekall dan ion, molokat ‘membran permeabel. A, Larulan guia 10% gyla yang terlaut (zat ter- ipisahan cri larutan gula 20% dengan sat ru) bergorak ke semua ‘membren permecbel untuk air dan guia. Kedua aah dalam larutan yang 2221 bordfusi dongan copat ko cua arah, toa’ fmenurunkan gradien ‘hore ‘molekul gulalebih banyak berpindah darilarutan Sontrasinya dari zat leranut 20% karona memang lebih banyak. ke dalam yang borkonsorita tinggi ko larutan 10%, yang molekul gularya lebih sediki Zar tedarut yang berkonsen- Semeniara lu, moleku air semakin banyak ber —rasi rendan. Sema dengan pirdah dari Konsentrasi yang lebih tnggi pada zat terarut, molekul pelant/ fantan 10% ke konsentrasyarg lebin rendah Sever (aljuga menceunkan {dam larutan 20%. B, Hasilakhimya adalah dua Gyadian konsenwasinya dart larutan di kedua sisi membran betada pada Solver berkonsentras tinggi keadaan ehuilibrium, Difus' antara molehul air jo solven berkoneontac! e- ddan gua masih beriangsung, totapi setara keh rendah B Pada aktie- dua aran riya, molekul gula ean ai terdistibus! secara merata, sehingga larutan verada ‘alam keadaan ekulibriym (seimtang) Dis Fe Ekuilorium Waktu aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. A Set ‘slukosa dan asam amino ditranspor secara aktif melewati sel-sel tubulus ginjal sedangkan natrium berdifusi secara pasif. (Lihat Bab 16, Sistem Urinaria.| 2, Transpor massa berukuran besar adalah suatu proses aklif yang men- transpor partikel besar dan makromolekul menembus membran plasma dengan membungkusnya dalam suatu bagian aiau dengan melipat ‘membran untuk membentuk kantong atau vesikel (vakuela) yang melekat pada membran. Transpor massa berukuran besar mencakup endositosis dan eksositosis. fa, Endositosis (endo - bagian dalam) berarti masuk ke dalam sel Endositosis ini terdiri dari fagositosis dan pinositosis. @) Fagositosis (fago = memakan) berarti menelan suatu zat padat yang besar dengan cara melipal membran plasma untuk mem- bentuk suatu vesikel fagositik. (@)_Vesikel fayositik bergabung dengan sebuat lisosom dan enizim sosomal untuk menghancurkan isi vestkel. (©) Sel-sel fagositik khusus dalam tubuh mengeluarkan sel, benda asing, dan bakteri yang tidak dapat dihaneurkan @) Pinositosis (pino = minum) berarti menelan tetesan keeil cairan ekstrasclular, yang mungkin mengandung nutrien yang sudah terurai, dan memasukkannya ke dalam sel (3) Endositosis diperantarai reseptor mengacu pada proses pengi- atan molekul reseptor di permukaan sel dengan zat tertentu yang disebut ligan. Kompleks reseptor-ligan kemmudian mengalami proses endosilosis untuk bisa masuk ke dalam sel. (b) Eksositosis merupakan kebalikan dari endositosis, Exsositosis adalah suatu metode untuk mengendalikan sel suatu substansi yang tidak diinginkan dan sekaligus sebagai suatu cara untuk melepas produk sel yang berguna ke dalam cairan ekstraselular. (@) Substansi yang akan dilepas dibungkus dalam vesikel, yang derfusi dengan membran sel agar dapat keluar. 2) Contoh proses eksositosis adalah pelepasan produk dari sel-sel sekretori pankreas dan pelepasan transmiter kimia dari sel-sel saraf di ujung saral. IV. METABOLISME SEL Metabollsme mengacu pada semua reakst kimla yang berlangsung dalam sel. Katabolisme, penguraian makromolekul organik yang besar menjadi senyawa yang lebih kecil, merupakan bagian metabolisme untuk meng- hasiikan energl. Amabolisme adalah iahap penggunaan energt di mana senyawa-senyawa kompleks dibentuk dari zat penyusun yang sederhana, (Peristiva metabolisme dan biokimia dari mulai penangkapan, penyimpanan, dan pelepasan energi akan dijelasken secara rinci pada Bab 15) Katabolisme di dalam sel dilakukan oleh mitokondria. Energi dihasilkan dari pemecahan glukosa, asam amino, dan asam lemak secara kimia dengan Alukosa scbagal sumber terpenting, 1. Penyimpanan energi dalam bentuk ATP. Energi sclular yang berasal dari proses katabolisme tidak bisa langsung dipakai untuk menyokong aktivitas sel. Sebaliknya, energi int tersimpan dalam bentuk moiekul kaya energi, yaltu ATP, yang stap dilepas jika diperlukan, 4. ATP terbentule dar{ nukieotida, adenosin monofosfat, dengan meng- ikat dua gugus fosfat tambahan. Radikal fosfat terminal ini dalam ATP terhubung pada keseluruhan molekul melalui ikatan yang berenergi tinggi. b. Jika ikatan berenergi tinggi terminal pada ATP pecah, maka akan dihasilkan satu gugus fosfat, satu molekul adenosine difosiat (ADP) dan energi. ©. ATP berperan sebagai donor energt pada berbagai bagian sel dengan cara memindahkan sala satu gugus fosfat terminalnya ke moiekul Jain. ATP dapat juga disusun kembalt dari ADP melalui sistem produksi energi sel. 45 SAMPLE aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Set 49 Gambar 3-10. Tahep-tahap mitosis. Hanya empat ‘romosom yang diperttat- Kromatin sepasang Komosom bes dua Sepasang pasang kromatin Sentrol (dua pasarg) Nukleolus Mombran Plasma Membran nukear Serttomer Intertaso Projase awal Spindel kinetochore Eidang motatase Metafase Kromesom anak Anatase ‘Telofase dan Sitokinesis, (8) Kinetochore memisah dan kromatid bergerak menjauh, ¢. Anafase (2) Akibat perubahan panjang mikrotubulus i tempat perlekatannya, pasangn kromatid (sekarang dianggap sebagai satu kromosom) bergerak dari bidang ckuator ke setiap kutub. (2) Akhir anafase ditandai dengan adanya dua set kromosom lengkap yang berkumpu! pada kedua kutub sel. Organel sitoplasma, yang sebelumnya telah bereplikast, juga tersebar merata di kedua kutub. 4, Telofase (@) Dua nuklei kembali terbentuk di sckitar kromosom. Kromosom, kemudian terurai dan melebur. Membran nuklear dan nukleolus terbentuk kembali (2) Sitokinesis adalah pembelahan sitoplasma, Alur pembelahan yang, berada tepat di pertengahan antara kedua massa kromosom, mulai membelah sttopiasira, berlanjut di sekitar sel, dan membetah sel tersebut menjadi cua sel terpisah. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. TRANSKRIPSI Sel 3. Inisiasi pemasangan protein a, Satu ribosom memiliki satu sub-unit kecil dan satu sub-unit besar, Transkip rantal RNA yang baru, melekat pada sub-unit yang lebih kecil dan berada pada suatu celah dit antara sub-unit kecil dan sub-unit ribosom yang lebih besar. b, Antikodon dari molekul tRNA inisiator, membawa satu asam amino, mengenali can berikatan dengan kedon pembuka pada mRNA untuk membentuk kompleks inisiasi, (1) Kodon pembuka selalu AUG, yang merupakan kode asam amino metionin, Molekul tRNA inisfator memiliki antikodon UAC dan membawa metionin. (2) Kompleks antikedon/kodon melekat pada litk yang tepat untuk ‘memiulai rantai polipeptida, {3) Ikatan tersebut mengelompokkan basa-basa nukleotida ke dalam Kerangka pembacaan yang menentukan tempat dimulainya pembacaan triplet nukleotida. 4. Pemanjangan rantai polipeptida (Gambar 3-12) 7 x a. Selain sist pengikat mRNA. setiap subunit ribosom yang lebih besar ‘memiliki dua sisi pengikat tRNA. (2) Sist P (untuk polipeptida) mengikat URNA dengan rantal polipeptida yang terus memanjang. (2) Sist A (untuk asam amino) mengikat tRNA dengan asam amino berikutnya yang akan ditambahkan ke dalam rantal b, Molekul tRNA inisiator masuk dengan pas pada sisi P di subunit ribosom. Asam Amino pada molekUl tersebut membentuk ujung depan rantai polipeptica, . Jika inisiasi telah selesai, maka tRNA kedua (RNA yang memiliki antikodon yang sesuai untuk kodon pada mRNA) bergerak masuk ke sisi A. Asam amino tRNA kedua dihubungkan pada asam amino pembuka oleh ikatan peptida 4. {RNA pada sist P keluar dari ribosom dan menjauhi mRNA. Kemudian tRNA melepas asam aminonya dan kembali bebas untuk ‘mengicat asam amino lain. * GGTAGCGATTTCGCACCT GGTAGCGATTTCGCACCT 8 NA ANA [ann CCAUCGCUAAASCGUGGA FA Fy BGA “antikedon { e a sean | & & @ ae Raia pep aS sedang memariang 53 Gambar 3-12. Diagram Sintesis Proweh. A, Pada Transhripsi, satu RNA pem- berita (maNA) yang me- rupakan salinan pelengkap sebuah rartal DNA tetbentik Saat translasi, nudeotia pada mRNA” dipasangkan, ‘tiga sokaligue, dengan satu set palengkap yang terdn af tga nukleotda di bagan, antikodon molekul RNA pe- mminden (RNA). Ung tain mmolekul 1RNA_memegang asam amino calam ikatan yang berenergi tinggi. Saat Pemasangan berlangsurg, fazam amino diambahian pada ranta polenta yang mmemanjang, 8. Ciagrem sintes's protein pada bosem. Fibosom bertungsi sebagai sist yang dtempat! ANA untuk membaca Kode pesan genetik MANA. Fito- ‘som komnudian melekat pada satu sinyal mulat G dekat ‘alah satu jung _molekul MIRNA dan menggorakkan, tiga nukledida sekalgus, ke unglain. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Jawaban dan Penjelasan 1, Jawaban: A. (IB lac) Membran plasma ‘mengontrol jalur materi ke dalam dan ke luar ‘sel melalul proses difust sederhana, difust ter~ fasilitasi, transpor aktif, dan endositosis/ eksositosis. Sesual model cairan-mozaik, ‘membran disusun dart lapisan ganda molekul lipid yang disela dengan protein, ada dalam membran sebagai protein integral dan periferal. Protein periferal terikat longgar pada permukaan lapisan ganda dan dapat dengan mudah dipindahkan. Bagian terbesar dari pro- tein membran adalah protein integral, yang ‘mekbatkan sebagian besar membran penghu- ‘bung, reseptor. dan antigen, 2. Jawaban: C. (IIIB 1-4) Difusi sederhana adalah gerakan acak partikel dari area yang berkonsentrasi lebih Ungg! ke area yang ber- konsentrasi lebih rendah tanpa menggunakan energ| atau transpor aktif. Difusi sederhana ini dapat berlangsung di dalam zat cair, gas, atau zat padat, dan melalut membran hidup atau membran tak hidup. 3. Jawaban; D. (IIB 3c {5)) Larutan hipertontke terhadap sel adalah laratan yang lebih terkonsentrast (Kenta); yaitu, larutan yang ‘memiliki Konsentrast partikel zat terlarut lebih besar, tekanan osmotik lebih besar dan kon- sentrast air yang leblh rendah dibandingkan Jarutan dalam sel, Karena ats berpindah mmetalut ‘osmosis dari area yang berkonsentrasi ting! ke area berkonsentrasi rendah, maka sel akan Ikchilangan air dan mengerut. 4. dawaban: C. (IVB 1e-c) ATP menyimpanenergt dalam bentuk tkatan berenergt tingg! pada ‘ekor gugus fosfatnya. Pemecahan ikatan ter- ‘sebut dan memindahkan gugue fosfat terminal ke berbagal senyawa lain akan melepaskan energi yang dapat digunakan untuk sumber tenaga reaks| lain. Bagian integral dalam reaksi Kimla yang memerlukan energl (reakst cendergonik) adalah gugus fosfat dalam ATP, bukannya adenosin. Pecahan gugus fosfat dari ATP dan pelepasan energi mudah terjadi jika ada enzim yang sesual. Molekul ATP tidak ditemukan dalam DNA tetap! terlarut dapat sitoplasma sel dan dipakat sebagal bahan bakar aktivitas selular seperti sintesis protein, transpor aktif, pembelahan sel, sekrest scl, dan pergerakan sel 5. Jawaban: C. (VA 1) Kode genetik bergantung pada rangkaian inter nukleotida yang disusun dalam kodon, yang terdiri dari tiga nukleotida. Unit gabungan gula-fosfat pada nukleotida membentuk tangga molekul DNA sedangkan basa nitrogen membentuk cinein. Molekul DNA adalah molekul berantat ganda yang tersusun dalam bentuk heliks. 6. Ase Sel BT Jawaban: A. (VA 1, VIA 4b) Pada transkripst pesan terkode dari DNA ke mRNA, basa timin dalam DNA diganti dengan urasil. Sawaban: B. (VB 1-7) Karena meiosis. yang merupakan jenis pembelahan sel yang terjadi pada perkembangan sel gamet (ovum dan spermatozoa), mengakibatkan penurunan ‘kromosom sarapai jumlah setengahnya dalam semua sel somatik, maka jumlah diploid kromosom pada organisme menjadi dua kali lipat jumtah yang ditemukan dalam sel sperma, Jawaban: A. (VIB 1, 2a) Setiap molekl tRNA yang berbentuk daun semangg| membawa satu antikoton. atau triplet basa pelengkap untuk Kedon pada mRNA pada salah satu ujung molekul tRNA dan salah satu dari 20 jenis asam amino pada ujung lainnya, Dalam translast pesan mRNA, satu tRNA membawa asam amino khusus pada antikedennya untuk kodon mRNA pasangannya. rRNA terkandung dalam sub-unit ribosom dan berfungsi sebagal tempat sintesis protein. Ribosom melakukan ‘satu peran penting untuk mengikat tRNA dan mRNA saat rantai polipeptida memanjang, Konsentrasi asam amino berpengaruh dalam sintesis protein, tetapi tidak berpengaruh dalam memposisikan asam amino pada mRNA, Jawaban: C. (VC 2a-d) Sitckenesis adalah pembelahan sitoplasma yang terjadi pada tahap felofase mitosis. Senyawa yang teribat dalam sitokinesis, tetapi tidak terlibat dengan replikasi DNA, pembentukan spindel, atau setiap peristva apapun pada mitosis, kemungkinan besar akan mengakibatkan terbentuknya sel multinukleat. 13, Jawaban: 3-B, 4-D, 5-A, 6-C. (IA 1a-g, 2a-€) Fungst terpenting dari mitokondria adalah memproduksi energi dalam bentuk ATP. Sentriol berfungsi dalam pembelahan sel dan Juga menjadi tempat pembentukan silia dan flagela. Retikulum endoplasma merupakan tempat utama sintesis dan transpor zat produk pada sel. Aparatus Golgi menjadi tempat akumulasi, konsentrasi, pembungkusan, dan ‘modifixasi kimia dari produk yang disintesis pada retilculum endoplasma. 18. Jawaban: 14-B, 15-A, 16-B, 17-D, 18-A.(VC 2a-d). Pada metafase, pasangan’ kromatid berbaris pada bidang ekuator sel. Membran nuklear dan nukleolus menghilang selama pro- fase, Walaupun kromatid bergerak ke setiap kkutub selama anafase, pemisahan kromatid di sentromemya berlangsung saat metafase. Membran nuklear terbentuk kembalt di sekitar masing-masing kumpulan kromosom saat telofase. Pada profase akhir, pasangan sentriol mulat bergerak ke kutub yang berlawanan dalam sel aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Genetik Manusia 11, HUKUM GENETIK MENDELIAN A Abbot Gregor Johann Mendel, seorang biarawan otodidak dari Agustine (1822-1884), membuat hukum dasar herecitas Hukum Mendel memberikan dasar untuk ilmu genetik modern. Metodenya masih menganelisis transmisi sifat turunan, 1. Hukum Segregasi Mendel menyatakan bahwa anggota pasangan alel akan bersegregasi, atau terpisah, selama proses pembentukan game. Melalui disiribusi acak. sebagian gamet akan berisi gen tbu asl lainnya berisi gen ayah asli. Dasar fisik untuk hukum ini adalah pemisahan kromosom homolog Selama pembelahan metosis tahap anafase 1. . Hukum Penggolongan Bebas Mendel menyatakan bahwa gen pada berbagai lokus akan bersegregasi dengan bebas satu sama lain, yaitu, jika dua pasangan gen atau lebih saling berhadapan, maka setiap pasangan akan berpisah dan bergerak ke dalam gamet dengan bebas, asalkan gen terscbut tidak berada dalam kromosom yang sama. 8. Jika gen berada dalam kromosom yang sama, maka gen tersebut tidak sepenuhnya dapat bebas bergerak, tetapi akan diturunkan secara berkelompok dan dikatakan terikat. terutama jika gen tersebut terletak sangat berdekatan. b, Kelompok alel yang terikat dapat diuraikan dan dikombinasi ulang dengan berbagai cara melalui pertukaran silang antar kromosom ho- molog saat pembelahan meiosis. Penambahan ini akan memperbesar variasi di antara keturunannya, IV, INHERITAN MANUSIA A. Pola inherttan yang paling sederhana adalah pola yang ditentukan melalui sepasang gen tunggal. 1. Jika ada dua alel pada satu lokus, B dan b, maka tiga genotip akan terbentuk dalam populasi: 8B, Bb, dan bb. Ketiga genotip tersebut dapat ‘menghasilkan enam jenis pasangan (untuk ilustrasi, contoh memakat cirt khas warna mata—B untuk mata coklat dan alel alternatifnya, b): BB x BB BB x Bb BB x bb Bb x Bb Bb x bb bb x bb a. Persilangan antara dua orang ta homozigot bermata coklat (BB x BB), disebut sebagai generasi parental (P), hanya menghasilkan keturunan bermata coklat, BB. Keturunan tersebut dinamakan generasi filial pertama (F,) (Gambar 4-2). Kotak Punnet, diambii dari nama seorang ahli genetik Inggris, merupakan suatu cara yang umum untuk menyatakan karakter genetik. b. Satu orang tua homozigot bermata coklat (BB) dan satu orang tua heterozigot bermata coklat akan menghasilkan dua jenis keturunan, semuanya bermata coklat, BB dan Bb, dengan perbandingan yang setara (Gambar 4-3), . Dalam persilangan antara laki-laki homozigot bermata coklat (BB) dan perempuan homozigot bermata biru (bb), semua sperma akan membawa B dan sel telur akan mengandung b. Semua enaknya akan menurunl, secara genolip heterozigot (Bb), dan secara fenoup ber- mata coklat (Gambar 4-4) 4. Persilangan menohibrida adalah perkawinan antara dua individu heterozigot BB, disebut monohibrida. Hasil persilangan tersebut adalah suatu rasio genotif di antara keturunannya; seperempat BB, setengah Bb, dan seperempat bb, atan 1:2:1. Walaupan demikian. fenotipnya adalah tiga perempat bermata coklat (seperempst BB ditambeh setengah Bb) terhadap seperempat bermata biru, atau 9:1 (Gambar 4-5). (2) Rasio fenotip tigaperempat banding seperempat, atau 3:1, me- rupakan karakteristik inheritan dalam perkawinan dua heterceigot. 61 Gambar 4-2. Diagram persiangan Mendiian ‘sederhans antara dua orang ‘ua homozigot _cominan, Kotak Punnet memaaulckan persiangan dalam bentuk grat Gambar 43. Diagram persilangan antara satu homozigot orang tua domi- nan dengan satu oang tua hhoterozigo. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Genetik Manusia 65 Trisomi mengindikasikan adanya satu kromosom tambahan schingga susunan homolog mengandung tiga kromosom, bukannya dua krpmosom. 'b, Monosomi berarti hilangnya salu kromosom. 2. Perubahan struktural dalam kromosom dapat terjadi akibat pengaruh lingkungan, seperti obat-obatan atau infeksi, atau bagian dari suatu kromosom dapat berubah, hilang, atau berpindah saat pembelanan sel. Pemusnahan terjadi jika sebagian kromosom pecah dan hilang b. Jika bagian tersebut tidak hilang, tetapt masuk dalam kromosom lain maka, make peristiwa ini discbut translokesi. B. Abnormalitas autosom 1, Pada trisomi 21 (sindrom Down), ada tiga salinan autosom terkectl, nomor 21, sehingga jumlah totainya 47, bukannya 46, a, KeJadian, Trisom{ 21 adalah trisomi yang paling lazim terjadi pada kasus trisomi kelahiran hidup, secara keseluruhan mempengaruhi 1 dari setiap 700 anak, walaupun risiko untuk memiliki anak yang terserang meningkat selring dengan pectambahan usia tbu. Hal ini ‘mengakibatkan anak mengalami kelainan mental dan fistk, . Penyebsb (2) Sindrom ini terjadi karena nondisjunction meiosis autosom nomor 22, paling sering terjadi selama perkembangen ovum, yang kemudian akan memiliki kromosom tambahan ke-21. Jika ‘ovum seperti itu dibuaht sperma normal, maka zigot yang dihasil- kan akan memulikt tga salinan kromosom ke-21, bukannya dua salinan, (2) Sebagian kecil persentase kelahiran dengan sindrom Down (sekitar 596) diakibatkan oleh translokasi kromosom yang diturunkan, yang dapat dianalisis keberadaannya dalam kromosom orang tua carrier ‘melalut analists kromosom. . Ristko memiliki anak yang menderita sindrom tersebut secara statistik meningkat seiring dengan pertambahan usia ibu. Sindrom Edward (trisomt 18), dengan insiden 1 dari 6.500 kelahiran hidup, biasanya bersifat fatal pada tahun pertama kehidupan. Hal yang sama juga berlaku untuk sindrom Patau (trisom! 13). Sindrom Crl-du-Chat atau eat-ery adalah suatu keadaan langka yang disebabkan olen pemusnahan bagian terpendek dari kromosom nomor 5. Bayi dengan sindrom ini mengalami kelainan fisik, retardast mental, dan defek laring yang mengakibatkan suara tangisan seperti suara kucing mengeong. C, Abnormalitas kromosom kelamin 1. ‘Trisomi dan monosomi kromosom Kelamin dapat terjadi selama proses oogenesis dan spermatogenesis yang menghasilkan sperma atau sel telur abnormal 2. Hasil fertilisasi dapat berupa individu dengan kromosom kelamin_pe- Iengkap abnormal: XO, XXY, XXX, XYY. Kromosom ¥ terdapat pada lake- laki, berapapun banyaknya kromosom X. 3. Sedikitnya harus ada satu kromosom X untuk bertahan hidup. Tabel 4-1 mempertihatkan kemungkinan pasangan antara sperma dan ovum ab- normal dan normal, Tabel 4-2 memperlihatkan kondist klinis dan gejala, ‘klinis utama yang paling sering ditemukan D. Penentuan defek genetik sant pranatal 1, Amniosentesis adalah penembusan ke abdomen dan uterus perempuan hamil saat minggu ke-14 sampai minggu ke-16 perkembangan untuk mendapatkan sampel sel janin dan cairan sekitarnya guna analisis. Analisis ini memungkinkan penegakan diagnosis abnormalitas kromosom, defek enzim tertentu, dan defek tabung saraf. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Jaringan I. PENDAHULUAN. Jaringan adalah kelompok sel yang serupa secara struktural (begitu pula dengan produk yang dihasillcan) yang mengalami spealalisast untule ‘menjalanken suatu fungsi tertentu. Ada empat jenis jaringan dasar yang ditemukan, pada tubuh manusia: epitelium, jeringan iat, jeringan otot, jaringan saref, ‘Semna struktur tubuh tersusun daet beragam jumlah faringan int: sebagian besar organ utama tersusun dari penggabungan keempat jenis jaringan ini I, JARINGAN EPITEL A Pembaglan. Jaringan epitel dapat cibagi ke dalam dua klastfikest: epitelium penutup dan pelapis dan epitelium glandular. 1, Epitelium penutup dan pelapis adalah lapisan sel yang menutupi agian internal dan ekstemnal dari permukaan tubun dan organ seria melapis! rongga tubuh dan organ berongga. a, Endotelium adalah epitelium yang melapisi pembuluh darah. b. Mesotelium adalah cpitelium yang mclapisi beberapa rongga tubuh. 2, Epitelium glandular berasal dari epitelium yang melapisi atau menutupt sel-sel yang tumbuh sampai ke dalam jaringan penunjang, 4. Kelenjar eksokrin mempertahankan duktus atau suata hubungan ke permukaan tubuh (misalnya, kelenjar saliva, kelenjar-kelenjar jencernaan). 1 Relenar emt aloe ilengar yang thal moma dake lau; kelenjar int Kehilangan hubungan dengan permukaan tubuh dan menjadi massa padat yang terpisah (misainya, Kelenjar hipofists, kelenjar adrenal). Karakteristik unum 1. Struktur a, Pada umumnya, salah satu permukaan epltelium bersifat bebas dan menghadap ke cairan atau udara. b. Epitetium tidak memiliki suplai darah. Nutrisinya berasal dari @ifust pembuluh-pembuluh darah di bawah jaringan flat, tempatnya terikat dengan membran dasar (lamina basalis) yang tidak hidup. ‘¢. Sel-sel epitel terausun rapat dengan sedikit matert interselular, 4d. Sel-sel epitel bereproduksi dengan cepat untuk mengganti sel yang rusak alau hilang. 2, Fungst. Jaringan epitel menjalankan berbagal fungst, antara lain: a, Perlindungan terhadap dehfdrasi, trauma, iritast mekantk, dan zat toksik. . Absorpsi gas atau nutrien, seperti dalam paru-paru atau saluran pencernaan, ¢. Transpor cairan, mukus, nutrien, atau zat partikulat lain, 4d. Sekresi produk-produk yang telah disintesis. seperti harmon, enzim. dan perspirasi yang dihasilkan dar! epitelium glandular. 69 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Jaringan 7. (2) Zonula adheren terietak di bawah zonula penutup. Zonula int memilikt ruang snterselular yang dapat terlthat, biasanya dengan Jebar 20 nm sampat 25 nm, dengan filamen sitoplasma beradiast ke arah iuar, {9) Desmosom merupakan kontak interselular, yeitu ruang interselular berjarak 30 nm yang memisahkan membran sel dihadapannya. Desmosom dipercaya sebagai hal penting untuk adhest antar sel. (4) Sambungan bercelah (nexus) adalah kontak yang terjadi tidak hanya antar sel epitel, tetapi juga antara permukaan lateral Jantung dan sel-sel otot polos. Sambungan int terdirt dart celah interselular berukuran sekitar 2 nm dan mungkin merupakan Jenis dasar strukturat untuk komunikasi dari sel ke sel. b. Speslalisasi apikal dapat terjadi pada area permukaan sel epitel yang terbuka, yang meliputi @) dikroviti adalah ekstensi silindris atau tipatan yang menonjo! dart permukaan sel untuk menambah area permukaan, Jumlahnya ‘banyak pada sel yang melapisi saluran pencernaan dan pada sel tubulus contortus proksimal ginjel (2) Silia merupakan straktur motil seperti rambut yang keeil tetapi lebih panjang dari mikrovili, mampu bergerak ke depan dan ke belakang dengan cepat. Silia dapat ditemukan pada saluran pernapasan atas, tubulus distal ginjal, sebagian saluran repro- dukst perempuan, dan pada epttellum olfaktort. @) Stereosilia merupakan prosesus nonmotil yang panjang, yang sebenarnya adalah merupakan mikrovili berukuran lebih panjang. Stereosilia ini berada pada epididimis saluran reprodulksi lakt-lak. 3. Karakteristik dan distribusi setiap jenis epitel a, Epitelium skuamosa simpel adalah lapisan tunggal sel gepeng dengan nukicus sentral seperti lempengan. () Distribusi. Epitetium skuamosa simpel terdapat pada area: (2) Melapisi pembuluh darah dan pembaluh limfe (endotelium) (0) Mclapist rongga tubuh (mesotelium) (6) Saluran terkecil dari banyak kelenjar (@) Bagian tubulus ginjal {€)_Duktus terminal dan kantong udara pada sistem respirast. @) Pensmpakan dalam sebuah potongan melintang mikroskopik adalah selembar gabungan sel gepeng yang terlthat sepertt se- piring telur goreng, b. Epitelium kuboidal simpel tersusun dari lapisan tunggal sel bersisi enam dengan nukleus sentral berbentuk bulat telur, () Distribusi. Epitelium kuboidal simpel dapat ditemukan pada area berikut (@) Banyak kelenjar dan duktusnya (©) Epitelium berpigmen pada retina mata (6) Lapisan germinal (permukaan) ovarium (@) Bagian testis (@) Fermukaan anterior lensa mata. 2) Penampakan paca potongan melintang mikroskopik adalah susunan kubus yang terlihat seperti barisan kotak-kotak, ©. Epitelium kolumner simpel (erdiri dart lapisan tunggal sel yang terlihat seperti jajaran genjang dengan nukleus yang terletak lebih dekat ke dasar sel (@) Distribusi. Scl kolumnar capat ditemukan pada arca tempat absorpsi atau sekresi berlangsung: misainye, fa) Lambung, usus halus clan usus besar, dan kandung empedu (0) Duktus ovum dan uterus (¢) Bagian-bagian saluran pernapasan {[@) Pada banyak kelenjar dan bagian-bagian duktus éart beberapa kelenjar. 2) Penampakan paca potongan melintang mikroskopik akan ter- What serangkai jajaran genjang yang rapat. (3) Kelenjar uniselular, disebut sel goblet, berada pada epitelium kolumnar seluran peneernaan. Kelenjar tersebut mengeluarkan mukus yang menyebabkan setengah bagian sel ke atas mem- bengkak dan membentuk goblet. 72° Saringan 4. Epitelium pseudostratifikasi menyerupai epitelium bertingkat. Epitelium int dinamakan demikian karena sel-selnya bertumpu pada lamina basalis, tetapi banyak diantaranya tidak mencapai permukaan bebas. () Distribusi. Sel epitel pseudostratifikasi dapat ditemukan pada area berikut: (@) Sebagian besar saluran pernapasan (seperti, rongga na: faring, trakea, bronki) () Seluruh uretra laki-laki dan sebagian uretra perempuan. (©) Sebagian besar duklus reprodulesi pria. (2) Penampaken dalam potongan melintang mikroskopik (@) Sel berbentuk kubotdal atau Kolumnar, schingga unggiiya bervariasi; hanya $el kolumnar yang mencapal permukaan. (®) Permukaan sel memiliki silia mikroskopik. (©) Banyak terdapat se! goblet yang mengeluarkan mukus. Epitelium skuamosa bertingkat tersusun dari banyak lapisan sel dengan sel kolumnar paca tingkat terendah, sel kuboidal pada tingkat ‘menengah, dan lapisan sel-sel skuamosa pada permukaan bebasnya, (2) Distribusi. Epitelium skuamosa terbentuk setiap saat dibutuhkan untuk perlindungan terhadap terjacinya frikst, pengeringan, atau cedera mekanik. (@) Epidermis kulit adalah epitelium skuamosa bertingkat yang “kering’; lapisan skuamosa berkornifikasi (beriniltrast dengan keratin protein yang disintesis) untuk mencegah kehilangan cairan. (@) Semua orifisium tubuh (mulut, kanal anal, lubang wretra, va- gina dan telinga) dilapisi dengan epitelium skuamosa bertingkat yang “besa, yang berfungst sebagai pelindung terhadap frikst (2) Penampakan epitelium skuamosa bertingkat pada potongan melintang mikrokskopik terlthat memiliki banyak lapisan, dengan sel-sel cktamosa tipis pada permulaan {. Epitelium kolumnar bertingkat jerang terbentuk: pada umumnya, ‘dapat ditermukan a tempat epiteliiim Kkolumnar simpel atau epitelium pseudostratifikasi bergabung dengan epitelium skuamosa bertinggkat, dalam faring dan laring, dan dalam sebagian uretra : Epitelium kuboidal bertingkat dan cpitelium transisional (2) Epitelium kuboidal bertingkat ada pada tubulus testis dan folikel ovarium, duktus kelenjar keringat, dan kelenjar sebzsea. (2) Epitelium transistonal adalah epitelium kubodal bertingkat yang mengalami spesialisasi, dengan penampakan yang bervariasi sesuai distensinya. Epitellum int ditemukan pada kandung kemih dan saluran urinarius. (@) Pada epitelium transisiona! yang relaks, ada enam sampai tujuh lapisan sel. (b) Pada Kandung kemih yang mengalami distensi, epitetium menipis menjaai dua sampal tiga lapisan, D. Epitetium Kelenjar. Kelenjar-kelenjar epitel adalah subdwist Kedua dari Jaringan epitel. Secara luas, kelenjar tersebut dikategorikan menjadi Kelenjar endokrin dan kelenjar eksokria, bergantung pada hubungan kelenjar dengan permukaan epite (hat unit 1A Za, b. (Kelenjar endokrin dibahas pada Bab 10) Kelenjar-kelenjar eksokrin dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara yang berbeda. Jumlah sel a, Sebuah sel tunggal yang bertindak sebagai suatu unit kelenjar dalam selembar set epitel dikenal sebagai kelenjar uniselular; misalnya, sel goblet pada sel epitelium pencernaan. b. Kelenjer multiselular adalah sebuah kelenjar yang di dalamnya (erdapat banyak sel yang bekerja untuk memproduksi sekresi, Biasanya, sel-sel ini diorganisir dalam tuba atau kantong yang ter- buka pada permukaan epitel. Contoh keleijar multiselular adalah kelenjar keringat, kelenjar saliva, kelenjar mammac, dan bagian eksokrin pada pankreas. Jaringan Jenls-jenis sekrest s a. Kelenjar pensekres! mukus menghasitkan zat kental berlendir yang kaya akan senyawa protein polisakarida, yang sebelumnya disebut mukopoilsakarida dan mukoprotein dan sekarang disebut gllkesa- minoglikan, Mukus dihasilkan oleh sel-sel goblet dalam usus dan sel mukosa lain dalam lambung: Kelenjar saliva; dan dalam saluran- saluran pernapesan, urinaria, dan saluran reprodukst. b. Kelenjar pensekresi serosa menghasilkan haluaran protein yang berair yang sering kali (tetap! tidak selalu) mengandung enzim. Bagian eksokrin dari pankreas adalah salah satu contoh organ yang mengandung sel semacam itu. c. Kelenjar seromukosa menghasilkan suatu zat campuran, berkaitan dengan adanya kedua jenis sel, mukosa dan serosa, dalam kelenjar yang sama, seperti kelenjar parotid dan kelenjar saliva submakstlar. 3. Metode pelepasan sekresi a, Sekresi merokrin mengacu pada pelepasan produk sel yang disintests melalut membran sel dengan cara cksositosis (reaksi fust vesikel sekretori dengan membran). Sel tetap utuh tanpa mengalami pengurangan sitoplasma. Sekresi merokrin terjadi pada sebagian bescr Kelenjar ckookrin, seperti pankreas, Kclenjar keringat, sel goblet, dan kelenjar saliva b, Sekresi holokrin melibatkan proses penguraian keseluruhan sel untuk membentuk sekresi: dengan demikian seluruh sel dikeluarkan. Sekresi holokrin terutama dapat dilihat pada kelenjar sebasea kulit, ©. Sckresi apokrin mengacu. pada Jeni sckrest yang produknya terakumulasi di bawah permukaan sel dan hanya dapat dilepas de- ngan pelepasan beberapa siloplasma apikal sel. Observasi melalui mikroskop elektron tidzk mendukung adanya jenis sekresi ini dan pendapat ini kemudian menjadi usang. 4, Struktur anatomis kelenjar eksokrin fa. Jika bentuk bagian sekretori seperti tuba, kelenjar disebut sebagai tubular; jika bentuknya sepert! labu, kelen{ar disebut alveolar atau asinar. b. Jika duktus tidak bercabang. kelenjar dinamakan simpel: sedang- kan jika duktus bereabang. dinamakan kelenjar majemuk. E. Membran. Dalam ilmu mengenal jaringan, epitelium yang lembab dan terletak dt bawah jaringan ikat disebut sebagai membran. Membran dipertahankan tetap lembab dengan adanya cairan mukus atau serosa. 1, Membran serosa terdiri dari mesotelium yang berada pada lapisan Jaringan tkal. Menibran serosa yang melapisi rongga tubuh tertutup, antara lain membran perikardial (membungkus Jantung), membran pleural (membungkus paru-paru), dan membran peritoneal (membung- kus visera abdominopelvis) a. Bagian parietal dari membran serosa melapisi dinding eksternal rongga tabuh. b. Bagian viseral membungkus berbagal organ yang berada dalam rongga. ¢. Selec eptelial pada membran serosa menserelealran serosa yang melumasi permukaan organ-organ yang terbungkus sehingga organ dapat bergerak bebas dalam rongga toraks dan rongga abdomen. 2, Membran mukosa adalah lapisan penghasil mukus yang melapisi ber- bagai organ berongga pada bagian interior tubuh. Membran mukosa pada dasaraya tersusun dart tiga lapisan. a, Lapisan epitelium yang ada bisa simpel, pseudostratifikast, atau bertingkat, dan dilumasi olch sel goblet yang mengalami spesialisasi atau kelenjar multiselular yang membuka ke arahnya, Lamina proparia adalah jaringan ikat yang menyangga epitelium. Jaringan ini kaya pembuluh darah dan pembuluh limle serta ter- kadang mengandung kelenjar. ¢. Mukosa muskularis terdiri dari tapisan sirkular atau longitudinal otot poles. 73 74 Jaringan Gambar 52. Berbagai nis Jaringan iat — seat elastk Makrofag Frotias Fibobias Serat lagen Fi pada Sera retkular berkas utama Selretiular Sel tendon Rapa regiler Nukleus se! [aringan ikat Seratelasis KSItan saringen adosa Elatis M11. JARINGAN [KAT menyangga tubuh dan organ tubuh serta menyatukan jaringan- Jaringan. Susunan utama jaringan ini terdiri dari substansi tak hidup interselular yang dihasilkan oleh sel-sel jaringan ikat tertentu. A. Klasifikasi 1. Jaringan ikat embrionik ditemukan pada enbrio dan jenin yang sedang tumbu, Jaringan int melipati dua subjenis. mesenkim dan jaringan tkat mukoid &. Mensenkim adalah Jaringan pembungkus, pengemas, dan penyangga pada kehidupan embrionik awal yang tidak mengalamt spesialisasi. Semua jenis sel jaringan ikat orang dewasa berasal dari sel mesenkim embrionik yang berbentuk bintang b. Jaringan mukold jell Wharton) terlihat untuk sementara saat perkembangan normal jaringan kat dan juga ditemukan pada korda umbilikus. 2, Jaringan ikat yang bisa antara lain: . Jaringan ikat renggang (areolar) 'b. Jaringan tkat fibrosa rapat ©. Jaringan adiposa, 3. Jaringan ikat yang mengalami spesialisasi, meliputt: a. Jaringan ikat penunjang b. Kartilago ©. Tulang 4. Jaringan ikat vaskular (darah dan lime) B, Komponen 1, Seluruh jaringan tkat tersusun dar sel-sel hidup, yang blasanye terletak agak becjauhan 2. Sel tersebut tertanam dalam substansi “dasar” interselular tidak hidup atau matriks, yang konsistensinya semicair sampai padat. Substans| dasar tersebut terdiri dari campuran gikosaminoglikan dan protein. Jaringan 75, 3. Ada 3 jenis serat tidak hidup, dihasilkan sel fibroblas yang ditemukan dalam matriks. a. Serat kolagen @) Scrat kolagen terdiri dari sqiumlah berkas fibril pararel. Secara Kimia serat ini tersusun dari protein kolagen. (2) Serat yang baru berwarna putih, lebar dan kuat. Serat ini meng- hasilkan gelatin atau lem jika dididihkan dan menjadi kulit jika direaksikan dengan asam tanat. b, Serat elastik (2) Serat elastik terbentuk secara tunggal (tidak dalam berkas) dan secara kimia tersusun dari protein elastin (2) Warnanya kuning, lebih kasar namun Jauh tebth tipis dari serat kolagen. dan tidak terlaku kuat namun memiliki tingkat elas- tisitas yang besar. (3) Pada fubuh hidup. serat int meregang dan mengendur. Elas- tisitasnya menurun sejalan pertambahan usia. ©. Serat retikular () Serat retikular terdiri dari kolagen, tetapi berbeda jumlah, diameter, ¢an susunan fibrilnya. @) Sorat ini tipis, tidak elastik, dan bereabang untuk membentuk suatu jaringan yang balk, atau retikulum, untuk menyangga organ iunak seperti hati dan limpa. @) Serat retikular adalah serat jaringan tkat pertama yang terihat saat perkembangan dan banyak terdapat pada janin dan bay! baru lahir. C. Fungsi 41. Jaringan tkat membert bentuk dan pemunjang bagt tubub; tanpa substanst interseluiar dari jaringan tkat, tubuh akan tampak seperti massa-jeli, 2, Jaringan ikat mengikat berbagai jaringan agar tetap menyatu dan menyediakan materi pembungkus antar bagian-baglan tubuh, me- nyimpan lemak, dan membantu dalam perbaikan jaringan. 3. Substansi dasar dari jaringan ikat yang renggang memberikan jalur untuk pembuluh darah dan saraf; nutrien, gas, dan sisa metabolisme * — ditranspor dari kapilar ke sel (dan sebaliknya) melalui substansi dasar. 4, Substansi dasar merupakan suatu barier terhadap penyetaran bakteri yang berbahaya dan juga menjadi tempat berlangsungnya perang melawan bakteri D. Jaringan Skat yang ada (Gambar 5-2) 1, Jaringan ikat areolar (renggang) terdiri dari beberapa Jenis sel yang tertanam dalam metriks pada susunan serat kolagen dan serat elastik yang renggang. Serat int halus dan fleksibel, memilikt pembuluh darah yang banyak dan tahan terhadap tekanan, a. Sel (Gambar 5-3) (@) Fibroblas adalah sel yang paling lazim ditemukan pada faringan kat renggang. (@) Fibroblas muda memilikt prosesus sitoplasmik bercabang iregufer dan memiliki nukleus berbentuk oval yang besar. (©) Fibroblas bertanggung jawab untuk melakukan sintests pada ‘erat jaringan ikat dan subsiansi dasar. (2) Makrofag (histiosit) hampir selazim fibroblas. Set ini berasal dari sel darah putth (monosit) yang bersirlalasi dalam darah dan bermigrast ke dalam jaringan ikat tempatnya berkontribust dalam pertahanan melawan agen imfeksiis. Sel tersebut_ memilid karakteristik berikut ini: (@) Ukuran sel besar, bentuknya ireguler dengan nukleus ber- ‘bentuk oval yang terkadang identik dan lebih kecil dari nukleus fbroblas (©) Sel ini fagositic: yang berarti bahwa sei int memiliki kemampuan untuk mencerna bakteri, sel yang mati, dan benda asing. ‘lk gn) (3) Sel mast, ditemukan dalam area yang kaya pembuluh darah, terbentuk dari sejenia sel darah puilh yang discbut basofil. (@) Sel mast berukuran besar, berbentuk oval, dan berisi granula Gambar §-3. Se! jaringan sitopiasma. fkat areola yang renegang. 76 Jaringan (©) Sel ini memproduket histamin, zat yang menyebabkan dilatast pembuluh darah, dan heparin, suatu antikoagulan yang mencegait pembekuan darah. (4) Sel plasma pada jaringan ikat relatif Jarang. kecuali pada area yang terinvasi bakteri. (@) Sel plasma berbentuk bulat, dengan sebuah nukleus yang sering dixatakan memiliki penampakan serupa jam dinding, (0) Sel ini menyintesis antibod, (6) Sel ediposa adaiah sel jaringan ikat yang; mengelami spesialisast untuk menyimpan lemak. (6) Leukosit (sel darah putih) sering kali citemukan pada jaringan ikat setelah bermigrasi cart pembuluh darah, . Distribust. (2) Garingan ikat areolar sangat banyak di dalam tubuh dan dtemukan di bawah membran epitel dan di sekitar kelenjar serta duktus. (2) Jaringan ini memenuhi ruang dalam organ epitel dan otot. serta saraf, dan pembulub darah serta pembuluh limfe yang tidak terbungkus. 2. Jaringan ikat rapat memiliki komponen yang sama dengan jaringan kat areolar; walaupun demikian, serat kolagen dan sera elastik memilikt susunan yang lebih rapat. Jaringan ikat rapat dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu reguler dan ireguler. a. Jaringan ikat reguler yang rapat (@) Struktux. Serat koiagen (putih) tersusun dalam berkas paralel, Gimeksudkan untuk membentuk suata pola untuk menahan tekanan yang datang dengan arah paralel @) Distribusi (@) Tendon mengikat otot pada tulang. (0) Ligamen melekatkan tulang ke tulang pada sendi. (c) Aponeurosis adalah tendon datar yang lebar, berfungsi untuk mengikatkan otot lebar ke tulang b. Jaringan ikat ireguler yang rapat @) Struktur. Scrat kolagen predominan tersusun dalam berkas freguler; dengan demikian, jaringan dapat menahan tekanan yang berasal dari berbagai arah. 2) Distrbuai, Jaringan membentuk pelapis otot (fasia dalam). tulang (periosteum), Kartilago (perikondrium) dan kapsul pembungkus organ (misalnya, ginjal, hati) 3. Jaringan that clastik . Struktur Jaringan ikat clastik mengandung serat clastis yang bercabang bebas (berwarna kuning, tersusun dalam serat paralel atau dalam bentuk Jaring, Serat kolagen dan fibroblas mengisi niang antar serat dlastik, D. Distribus. Jaringan tkat elastik ditemukan dalam ligamen elastis (ot antara vertebra yang berdekatan, ligamen penahan penis, pita suara asli, dan pada dinding arteri dan jalan udara terbesar. 4. Jaringan adtposa adalah jenis jaringen ikat khusus tempat jaringan adiposa menyimpan lemak dalam bentuk droplet intraselular yang besar. . Karakteristik umum @) Droplet lemak memperbesar sel schingga sitoplasma berkurang menjadi lingkaran tipis di sekitar (epi sel. Nukleus yang terdorong droplet lemak juga menjadi gepeng dan tipis. @) Suain potongan melintang, mikroskepil memperlthatkan sebuah sel lemak dengan satu nukleus yang memiliki penampakan “cincin signet”. (3) Sel lemak ditemukan tersebar dalam jaringan ikat renggang. Jika banyak sel lemak yang tersusun dalam suatu massa yang ikelilings JaringJaring serat retikular, maka massa itu disebut jaringan adiposa. . Fungst (2) Sel lemak menyintesis lemak. menyimpannya, dan melepat Jemak jika dibutuhkan sebagat cadangan energi. @) varingan adiposa adalah suatu pembungkus dl sekitar dan dt antara organ, berkas serat otot, saraf, dan pembuluh darah. Jaringsn 77 ‘Sera klagen ‘dan mairks. Seratetstis Matike Serat kolegen Sel o®? xartlago (Dua jeris} tro Sistem Raver: Saran von Saluren Haves Lamele Endosteum unsure lang Talang korngak Rocian (potengan ‘melntang). Gambar 5-4, Jaringan ikat (8) Jaringan adiposa merupakan konduktor panas yang buruk oleh penyokorg. A kattlago. B, karena itu, jaringan ini mengisolasi tubuh dari peningkatan atau _tularg. penurunan suhu tubuh yang berlebihan. ©. Distribusi. Jaringan adiposa berada di setiap persambungan dengan jaringan iket areolar; misalnya, (@) Di bawah kulit (2) Dalam mesenterium dan mediastinum (8) Di sekitar ginjal dan kelenjar adrenal (@) Pada permukaan jantung, (6) Dalam sumsum tulang. 5. Jaringan ikat retikular tersusun dari serat-serat tipis yang bercabang banyak dan bersatu membentuk jaringan kerja yang halus untuk menyokong organ-organ lunak. Dalam proses penyembuhan luka, yang pertamna terbentuk adalah serat reikular, kemudian menebal menjadi serat Kolagen. E. Jaringen ikat penunjeng (Gambar 5-4). Kartilago dan tulang memiliki daya regang yang diberikan oleh serat kolagen dan materi tambahan dalam substansi dasar yang memberikan sifat rigiditas dan kemampuan untuk ‘menopang berat tubuh. 1, Kartilago mengandung campuran glikosaminoglikan dengan protein kenyal seperti karet pada substansi dasarnya yang memberikan karakter serupa plastik pada jaringan. Sebagian besar kartilago yang terbentuk dalam tubuh digant tulang. Kartilago yang ada terbagi dalam ga Jents. a. Kartilago hialin () Distribusi. Kartilago hialin ini terbentuk terutama pada area yang membutuhkan sokongan kuat, tetapi fleksibilitas juga diperlukan; misainya, (a) Ujung tulang-tulang panjang (permukaan artikulasi) (b) Ujung anterior tulang-tulang iga. (e) Telinga eksternal {4) Rangka janin {e) Hidung, laring, trakea, dan bronkus. 78 Jaringen (2) Struktur (a) Kondrosit adalah sel kartilago yang telah matur. Sel ini mengist ruang-ruang kecil altuna) dalam matrike yang jernih dan tampak seperti kaca. i, Kondroblast, yang berasal dari mesenkim adalah sel Kondresit yang immatur. Sel ini kemudian berproliferast dan memprodukst matriks. 41. Sciring dengan meningkatrya mattks intraselular, kon~ droblas terkumpul dalam lakuna dan menjadi kondrosit matur. Kondrosit terus membelah dan. memproduksi kkartilago tambahan, (0) Perikondrium adalah membran jaringan ikat rapat yang {ervaskularisasi dengan baik di sekitar kartilago lualin (kecualt kartilago artikular tulang). Sel perikondrial yang berbatasan dengan kartilago dapat berdiferensiasi menjadi kondroblas dan kondrosit untuk membentuk kartilago baru. {e) Matriks kartilago tidak memilili pembuluh darah, sehingga nutrien dan gas harus masuk ke kondrosit dari perikondrium. (3) Pertumbuhan (a) Pertumbuhan interstisial (suatu perpanjangan kartilago dari arah dalam), terjadi saat sel kondrosit_ muda membelah, mengumpulkan matriks di sekitarnya, dan kemudian terpisah. (b) Pertumbuhan eposisional (dari luar bagian atas lapisan yang sebelumnya ada) terjadi saat sel perikondrium yang, paling dalam berctferensiasi menjadi Kkondroblas, me- nyclubungi dist dengan matitks, dan menjadi kendrosit. b, Fibrokartilago (2) Distribusi. Fibrokartilago terjadi pada lokasi yang lebih me- merinkan sckongan ata daya regang yang lebih karat daripada yang dapat diberikan kartilago hialin. Fibrokartilago menyatuksan ‘lang pada persendian yang gerakannya terbatas; misalnya. (a) Tulang pada tengkorak kepala (b) Simfisis pubis (6) Diskus’ intervertsbral, (2) Struktur. Kondrosit seringkali terbentuk dalam kelompok atau barisan dt antara sejumiah berkas serat kolagen, ¢. Kartilago elastik memiliki serat elastik utama. Hal ini memungkinkan kekakuan kartilago, tetapi tidak elastisitas dalam pergerakan. (1) Distetbual. Kartilago claatik terbentule pada begian’ telinga eksternal, epiglotis, dan beberapa kartilago laring. (2) Struktur, Kartilago clastik serupa dengan struktur kartilago hialin dengan tambehan serat elastik yang bereabang banyak. ‘Tulang Garingan osseous), seperti kartilago, tersusun dari sel, serat, dan matriks. Walaupun demikian, jaringan ini lebin kuat daripada kartilago karena matriksnya mengandung kalsium anorganik dan garam. fosfat yang memberikan kekerasan dan kemampuan untuk menopang, berat tubuh. Tidak seperti sel keartilago, sel tulang memiliki persediaan darah yang kaya melalui kenalikuli, yaitu saluran kecil yang menembus matriks terkalsifikasi a. denis set (2) Osteoblas menyintesis unsur-unsur organtk tulang. Sel ini ber- tanggung jawab untule pembentukan tulang-tulang bans sclama pertumbuhan, perbaikan, dan membentuk kembali tulang, (2) Osteosit adalah sel-sel matang yang mengist lakuna dalam matriks. (8) Osteoklas adalah sel-sel yang bertangeung jawab untuk meng- hancurkan dan membentuk kembali tulang, 'b, Jenis jaringan tulang, Berdasarkan porositasnya, (ulang dapat diklasifixasi menjadi tulang cancellus atau tulang kompak. (2) Talang kompak (rapat) berbentuk padat, kecuali pada kanalikuli mikroskopiknya. Tulang kompak terletak i bagian eksternal tulang panjang. (2) Twlang cancellus (disebut juga tulang bersepon, atau (ular trabe- kular) strukturnya menyerupai kisi-kisi yang terdin dari batang {ulang pis alau trabekular yang menutupl ruang sumsum. Tulang cancellus terietak di baglan internal tulang kempale. Jaringan Pringan merkalasi ‘A. Cot polos teraisosiasi Olt cargka . Struktur tulang kompak () Struktur dasar pada tulang kempek dewasa adalah sistem Havers (csteon). (2) Masing-masing sistem: Havers memiliki saluran Havers sentral yang difelilingi lamela, merupakan cincin konsentris zat intersetular. () Lakuna mengandung osteosit dan kanalikull yang terletak dalam lamela, Kanalikuli bereabang dart seluruh permukaan lakuna untuk berhubungan dengan kanalikuli lain dan dengan saluran Havers atau saluran Volksman. (@) Saiuran Volksman yang berasal dari sudut kanan saluran Havers, menembus lamela untuk berhubungan silang dengan sistem Havers. (0) Saluran Havers mengarabkan pembuluh darah, limfatik, dan saraf melalui tulang kompak. @) Periosteum dan endosteum. Tulang dilapisi secara eksternal dan inter- nal oleh lapisan sel pembentuk tulang dan jaringan ikat rapat yang disebut periosteum dan endosteum, (6) Pertumbuban tulang hanya dapat mengarah ke aposisional dari lapisan tulang yang sebelumnya sudah ada. Darah adalah jaringan that khusue yang sel-selnya tidak membentuk cairan matriks (plasma) tempatnya berada. (Darah, limfe, dan jaringan pembentuk darah akan dibahas pada Bab 11.) TV. JARINGAN OTOT adalah “daging” tubuh dan tersusun dari banyak dinding organ berongga dan pembuluh-pembuluh tubub. Sel-sel jaringan otet, yang dinamakan serabut, sangat terspesialisast wntuk Kontraktilitas. [Untuk bahasan lebih lanjut mengenat jaringan otot, that Bab 8) A. Karakteristic umum 1, Sel-sel terelongasi (serabut) mengandung banyak miofibril yang tersusun dari mioilamen-miofllamen kontraktil, 2. Nukleus sel-sel otet terbentuk dengan baik. 3. Sitoplasma disebut sarkoplasma, membran sel disebut sarkolema, dan retikulum endoplasma halus disebut retikulum sarkoplasma, 4. Serabut otot dapat membesar, walaupun demikian, kecuali untuk kemampuan terbatas sel otot polos pada lokasi tertentu. sel int tidak membelah untuk berproliferast setelah lahir. B. Blasifikasi 1. Sccara fungsional, otot diklasifkast menjadi oto volunter (dikontrol sesuai keinginan) atau otot involunter (bawah sadar) 7 Gambar 55. Karakiristk neuron. Stuktur dad tiga jenis ofot. A, Sel-sel otct pelos berbentuk oval dan erelongasi. 8, Otot-otct jantung terauoun dari so-20! bercabang eguler. Pringan imgrkalasimenjad karak- teristiksel ii. C, tot angka fersusun dari serabut letelongasi yang besar dan rmuttindkeus 80 Jeringan Gombar 5-6. Karaktoritk carat fr Badan sel Badan Nise! ‘Selapu miein 2, Secara stniktural, otot diklasifikast menjadi otot Iurik (dengan garis- garis menyilang) atau polos (tidak bergaris). Lurik-lurik tersebut akan terlthat dalam pemieriksaan potongan mikroskopik serabut Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan otot dikiastfikasi ke dalam golongan berikut: otot polos, otot rangka, can tot jantung (Gambar 5-5). 8. Otot polos adalah otot involunter dan otot tidak ferlurile. (2) Distribusi. Otot polos terbentuk pada area berikut: (a) Dinding organ berongga (b) Dinding duktus dan pembuluh (c) Organ seperti kulit, impa, dan penis. (2) Struktur (@) Sel berbentuk spindel sangat bervariasi panjangnya, tetapi panjangnya tetap lebih pendek dan diameternya juga lebih keel daripada sel otot rangica (b) Setiap sel mengandung satu nukleus sentral. (©) Serabut tersebut disatukan dalam unit atau lembar (lapisan). 1b, Otot rangka merupaken olot volunter dan otot Iurik, (2) Distribusi. Serabut individual akan bergabung menjadi berkas untuk membentuk kelompok fungstonal yang discbut otot, yang melekat pada rangka dan bertanggung jawab untuk pergerakan. (2) Straktur fa) Satu serabut panjangnya berkisar antara 10 mm sampai 40 mm. () Scrabut yang banyak memiliki nukleus ditemukan di bawah sarkolema pada bagian perifer sel. (8) Lurik menyilang tersusun pada pita I (sotropik) yang terang dan pita A lanisotropik) yang lebth getap. ©. Otot jantung adalzh oiot involunter dan otot turik. @) Distribusi, Oto jenis ini hanya ada di jantung (2) Straktur {a) Serabut otot jantung bereabang dan membentuk jaringan. {b) Nuklousnya tunggal dan terletak di sentral (©) Lurik menyilang saling berdekatan dan tidak terlihat sejelas di ctot rangka. (@) Diskus interkalasi, yang terlihat di bawah_mikroskop sebagai pita tebal bersiiangan, merupakan ciri khas otot Jantung Diskus inl merupakan sambungan antara sel otot jantung dan area yang {ahanan listriknya rendah untuk memperluas kontraksi V. JARINGAN SARAF. Sebagai jaringan komunikasi, jaringan saraf mengalami spesialisast untuk menerima stimulus dan menghantarkan impuls ke seluruh bagian tubuh. (Lihat Bab 9 untuk pembahasan yang lengkap mengenal sistem persarafan). A. Struktar, Jaringan saraf terdiri dari dua jenls sel: neuron dan neurogia. Neuron adalah unit struktural dan fungsional pada jaringan saraf (Gambar §-6). Jaringan 1, Neuron, atau sel saraf, mengandung prosesus yang sangat banyak yang disebut serabut saraf, Neuron tersusun dart komponen bertkut a, Badan sel neuron disebat perikarion, mengandung nukleus. 'b. Sebagian besar neuron memiliki dendrit yang banyak, yang membawa impuls ke perikarion. ©, Setiap neuron hanya memilikt satu akson, yang membawa impuls menjauht pertkarton, 2. Sel neuroglia menunjang jaringan saraf dan memberi nutrien ke neuron, dengan cara menghubungkan neuron pada pembuluh darah. B. Diviel-divisl. Sccara snatomis, jaringan saraf terdiri dari sistem saraf pusst (yaitu, otak dan medulla spinaiis) dan sistem saraf perifer (yaltu, serabut saraf dan kelompok sel saraf yang disebut ganglia). 81 82 Jaringan Soal Latihan Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang menurat anda paling benar untuk setiap pertanyaan di Dawah ini 1, Manakah dari pernyataan berikut int yang merupakan karakteristik epitelium? (A) Banyak mengandung materi interselular. (B) Tidak = memiliki kemampuan untuk beregenerasi {C) Menjadt penunjang Jaringan atau organ- organ lain. {D) Mengandung sel-sel yang melekat dengan. erat. 2. Semua’ spesialisasi berikut dapat ditemukan pada permukxaan apikal sel epitel, KECUALI (8) mikrovili (8) desmosom (0) silia (D) stereositia 3. Epitelium yang berfungsi sebagei sarana perliaduagan dalam tubub adalah yang (A) bertingeat (8) simpel (©) fagositix (D) banyak vaskularisasinya 4. Pungst dari sambungan intrasclular seperti sumbatan zonula pada epitelium usus adalah untuk (A) mencegah aliran zatzat yang tidak diinginkan ke dalam tubuh melalui jalur intraselular {B)_membentuk penunjang struktural pada sel-sel epitelial {C) meningkatkan absorpsi molekul-motekal Keil dan ion-ion (D) membantu pergerakan zat ke arah bawah safuran usus 5. Tendon dan ligamen disusun terutama dari (8) jaringan ikat fibrosa rapat 8) Jaringan adiposa (©) Jaringan otot (©) jaringan skat renggang 6. Jenis Jarmgan epitel apakah yang melapist kandung kemih dan sebagian besar saluran urinarius? (A) kuboidal ®) transicional (C)_ pseudostratifikasi (D) kolumnar 7. Semua perbandingan histologi di bawah ini benar, KECUALL (A) Epitelium skuamosa bertingkat sangat banyak terdapat dalam tubuh daripada epitelium kolumnar bertingkat, (B) Ada lebih banyak pembuluh darah yang, menembus jaringan epitel daripada menembus Jaringan tkat (©) Sel mast lebih banyak memproduksi heparin dibandingkan sel makrofag. (D) Scrabut otot rangka lebih besar daripada serabut otot polos. Soal 6-15. Masing-masing pertanyaan mengacu pada karalteristik jaringan epitel dan/atau sel- selnya dan karakteristik jaringan ikat dan/atau sel-selnya, Gunakan petunjuk di bawah int (A) Karakteristik yang berlaku pada jaringan epitelium. (B) Karakleristik yang berlaku pada jaringan Ikat (C) Bukan karakicristik jaringan epitelium maupun jeringan ikat (D) Karakteristik yang berlaku baik untuk Jaringen cpitelium maupun jaringan ikat. 8. memilia sia dan mikrovih 9. mengandung diskus interkalast 10, menyampaikan impuls 11. berfungsi untuk metindungt 12, kaya akan kandungan substansi dasar intra- “ selular 13, mengandung sel fagosit 14, menyimpan lemak 15, menghasilkan sekresi glandular Jawaban dan Penjelasan 1 Jawaban: D. (IIB Ib-d) Pada dasarnya, epiltelium tidak memiliki persediaan darah, ‘memiliki Kemampuan regenerasi yang besar, dan mengandung sel-sel yang tersusun rapat dengan sedikit materi intraselular di antaranya Berdasarkan definisi, lembaran_sel-sel epitel menutup! selurah permukaan tabuh (isalnya, uit) atau melapisi rongde-rongga tubuh dan Jaringan epitel menjadi bagian kelenjar. Epitelium ditunjang oleh jaringan ikat. Sawaban: B. (NC 2a, L) Desmosom merupakant sel-sel epitel yang mengalami spesialisasi lateral; desmosom ini merupakan sisi tersendiri dari perlekatan sel. Silia, mikrovil, dan stereosilia merupakan spesialisasi apikal. Si berkaitan dengan substanst yang bergerak di sekitar permukaan sel: mikrovill berkaitan de- ngan absorpsi; dan stereosilia berkaltan dengan absorpsi den mungkin dengan sekresi, Yawaban: A. (JIC 1b) lppitelum bertingkat febth tahan lama dan tahan terhadap robekan daripada epitelium simpel. Epitelium ini me- mill ctsa atau lebih lapisan sel dengan lapisan terdalam menyentuh lamina basalis. Epitelium simpel terbentuk di tempat berlangsungaya sekresi, absorpsi, dan diftsi. Epltelium ini men- dapatkan nutrist dari pembuluh darah yang terletak di bawah jaringan ikat; epitelium tidak memiliki persediaan darah sendiri Gawaban: A. (IC 2a (1), (2) Fungsi dart sam- Dbungan intraselular yang rapat adalah untuk menutup sctlap jalur intrasclular terhadap aliran materl, Sambungan ini sangat penting terutama pada epitellum absorbtif, misalnya uusus, karena jalur yangmenembus permuleaan apikal sel-sel epitel memungkinkan absorpsi yang selektif Jawaban: A. (IID 3a} Tendon otot dan ligamen persendian tersusun dari jaringan ikat reguler yang rapat, yang terutama terdiri dari bersas serat kolagen. Scrat terscbut memberikan kekuatan yang besar pada jaringan ikat. Jawaban: B. {IC 3g) Epitelium transisional adalah epitelium kuboidal bertingkat yang mengalamt spesialisast, distribusinya terbatas pada saluren urinarius. Jaringan ini ditemukan pada kandung kemth, yang: memungkinkan pembesaran ukuran’ organ. Bentuk sel berubah dari kuboidal menjadi skuamosa, bergantung pada kosong atau penubnya kan dung kemih. Jaringan 83. Jawaban: B. (IB Ib; IIC 3e, f IID 2a (2), (3): IVB Sa, V) Bpitelium bertingkat jarang terdapat dalam tubuh, hanya terbates pada persam- bungan epitelial (misalnyasambungan anorektal), laring. faring. dan pada duktus ekskretori yang besar (misalnya, uretra) Sebaliknya, epiteltum skuamosa bertingkat membentuk epidermis kulit dan_melapist orifisium tubuh, menjalanken fangs perlin- dungan, Jaringan epitel tidak memiiki supiat darah. . Kartilogo artikular, yang terietak pada jung: ujung, permukaan tulang, yang beraruikulasi, dilumasi dengan cairan sinevial dart rongga per sendian, Kartilago ini memungkinkan terjadinya pergerakan sendi yang lancar. E, Perkembangan tulang. Osteogenesis (pertumbuhan dan perkembangan tulang) merupakan suatu proses pembentukan tulang dalam tubuh. Karena adanya matriks yang keras dalam tulang, maka pertumbuhen interstisial (dari dalam), sepertt yang terjadi pada kartilago, tidak mungkin terjadi dan tulang terbentuk melalui penggantian jaringan’ yang sudah ada. Ada dua jenis pembentukan tulang yailu osifikasi intramembranosa dan osifikasi endokondral (intrakartflago). 1, Osifikas! intramembranosa terjadi secara langsung dalam jarmgan mesenlim Janin dan melibatkean proses penggantian membran {mesenkim) yang sudah ada, Proses ini banyak terjadi pada tulang pipih tengkorak, disebut sebagai “tulang membran”, a. Pada area tempat tulang akan terbentuk, kelompok sel mesenkim yang berbentuk bintang berdiferensiasi menjadi osteoblas dan mem- bentuk pusat osifikasi (pusat paling pertama yang terbentule pada minggu ke-8 masa kehidupan janin]. b. Osteoblas mensekresi matciks organik yang belum terkalsifikasi, disebut osteoid’ ¢. Kalsifikasi massa osteoid dilakukan melalui pengendapan garam- garam tulang yang mengkuti dan menangkap osteoblas serla prosesus sel osteoblas (2) Jika sudah terbungkus matriks yang terkalsifikasi, osteoblas berubah menjadi osteosit, yang kemudian terisolast dalam lakuna dan tidak lagi mensekresi zat intrasclular. Sistem Rangka 9B (2) Saturan yang ditinggalkan prosesus ostecblas menjadi kanalikul, 4, Pulau-pulau pertumbuhan tulang atau spikwla, menyatu dan membentuk pereabangan untuk membuat jaring-jaring tulang can- cellus berongga, atau trabekula, fe. Hasil osifikasi intramembranosa secara dini adalah pembentukan vaskular, tulang-tulang primitif, yang cikeliingl mesenkim terkon- censasi dan kemudian akan menjadi periosteum. Karena serat-serat kolagen tersebar ke semua arah, maka tulang baru ini seringkali disebut tulang woven. (2) Pada area tulang berongga primitif yang menjadi tempat tumbuh tulang kompak, trabekula menjaci lebih tebal dan secara bertahap menghentikan intervenst jarmgan kat, 2) Di area tempat tulang ‘etap menjadi tulang cancellus, ruang- ruang jaringan ikat diganti dengan sumsum tulang. Osifikast endokondra! terjadi melalut penggantian model kartilago. Sebagian besar tulang rangka terbentuk melalui proses ini, yang terjadi dalam model kartilago hialin kecil pada janin (Gambar 7-2) a, Rangka embrionik terbentuk dari tulang-tulang kartilago hialin yang terbungkus perikondrium. b. Pusat osifikasi primer terbentuk pada pusat batang (diafisis) model kartilago tulang panjang ©, Sel-sel Kartilago (kondrosit) pada area pusat osifikas! jumlahnya meningkat (berproliferasi) dan wkurannya membesar (hipertrof). d, Matriks Kartilago di sekitarnya berkalsifikasi melalu! proses pengendapan kalsium fosfat. ©. Perikondrium yang mengelilng! diafisis di pusat osifikast berubah menjadi periosteum. Lapisan osteogenik bagian dalam membentuk kolar tulang (klavikula), dan kemudian mengelilingi kartilago terkalsifikast f. Konérosit. yang nutrisinya diputus kolar tulang dan matriks ter- Kalsifikasi, akan berdegencrasi dan kchilangan kemampuannya untuk mempertahankan matriks kartilago, g. Kuncup periosteal mengandung pembuivh darah dan osteoblas yang masuk ke dalam spikula kartilago terkalsifikast melahal ruang yang dibentuk osteoklas pada kolar tulang. hh, Jika kuncup mencapat pusat, osteoblas meletakkan zat-zat tulang pada spikula kartilago terkalsifikasi, dan memakai spikula tersebut sebagai suatu kerangka kerja. Pertumbuhan tulang menyebar ke dua arah menuju epifisis: i, Sctelah lahir, pusat osifikast sekunder tumbuh dalam kartilago epifisis pada kedua ujung tulang panjang, J. Ada dua area kartilago yang tidak diganit tulang keras. (1) Ujung tulang tetap kartilago artikular. Gambar _7-2.Pertumbuhan {ulang panjang (encokonera). Sel Rongga Pertumbuhan ‘ertlago artigo sumsum int tulang dan lebar diganti membesar dalam epfisis betamtah 96 Sistem Rangka (2) Lempeng epifisis pada kartilago terietak antara epifisis dan diatisis, k, Semua clongasi tulang yang terjadi selanjutnya adalah basil dari pembelahan sef-sel kartilago (melalui pertumbuhan interstisial) dalam. Iempeng epifisis kartilago. (2) Karena tulang hanya dapat tumbah secara aposisional, maka pertumbuhan interstisial kartilago pada lempeng epifisis dan penjelasan di atas mengenai proses proliferasi, pembesaran, kalsifikasi kartilago, dan penggantian dengan’ tulang keras merupakan cara elongasi tulang (2) Saat pertumbuhan penuh seseorang telah tercapal, seluruh Kar- {ilago dalam lempeng epilisis diganti dengan tulang, Pertum- buhan tulang selanjutnya tidak mungkin terjadi dan berhenti (9) Pertumbuhan tulang daiam hel ketebalan terjadi_akibat pertumbuhan aposisional dari periosteum. bersamacn dengan proses reorganisasi osteoklastik dari dalam, F. Reorgenisasi tulang 1. Tulang mempertahankan bentuk eksternalnya selama masa per- tumbuban akibat proses reorganisasi konstan, diserlai proses pengerasant tulang (oleh osteoblas) dan proses resorpsi (oleh osteoklas) yang. terjadi pada permukean dan di dalam tulang, 2. Tulang adalah faringan plasti yang hidup. Tulang mengacaptasikvan bentuk dan arsitekturnya terhadap stres, aktivitas, saat pemakaian, saat tidak dipakai, dan penyakit melalui xeseimbangan Kerja osteoblas dan osteoklas, yang dikendaltkan olch faktor-falctor hormon dan nutrisi a. Hormon yang mempengaruhi proses pertumbuhan juga reorganisasi Kehidupan antara lain hormon pertumbuhan, hormon tiroid, kalsitonin, hormon paratiroid. ian hormon kelamin (androgen dan estrogen). . Faktor autrisi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan ‘tulang yang sempurna meliputi Kalstum, fosfor, dan vitamin A dan D. G. Perbaikan fraktur. Sel dan matriks tulang tidak mampu memperbaiki iri sendiri secara langsung tanpa bantuan dari jaringan yang berhubungan, Perbaikan hampir dimulat bersamaan dengan saat terjadinya redera, 1. Jika tulang mengalami fraktur, reaksi pertama adalah pembentukan ‘hematoma (gumpalan darah yang besar), Pembuluh darah pada area cedera mengalami hemoragi dan pembekuan. 2. Hematoma kemudian diinvast dengan cara meregenerasi_ pembuluh darah. osteoblas dan osteoklas dari periosteum dan endosteum. a. Makrofag dalam darah mengeluarkan bekuan dan fragmen jaringan mati (debris). B. Osieoblas mengeluarkan matriks tulang yang rusaks. 8. Pembelahan sel yang cepat dart perfosteum dan endostenm mengisi dan. mengeliling fraktur serta membentuk Kalus eksternal (metingkari ceclera) dan Kalus internal (dalam rongga sumsum tulang) kartilago hualin 4, Fraktur kemudian diperbatki melalui proses osifikast endokendrial dan osifikast intramembranosa yang berlangsung pada fragmen kartilago kecil dalam Kalus eksternal dan internal. 5. Kalus tulang yang terbentuk kemudian mengalami reorganisast dan diganti dengan tulang lamela kompak. 6. Dengan demikian, tulang sembuh dan kembali ke siruktur tulang aslinya. Klasifikasi tulang meaurut bentuknya 2. Tulang penjang ditcmukan di tungkal. Tulang berelongast dan ber- bentuk silindris, serta terdiri dari diafisis dan epifisis, Fungsi tulang ini adalah untuk menahan berat tubuh dan berperan dalam pergerakan, 2. Tulang pendek adalah tulang pergelengan tangan (karpal) can tulang pergelangan kaki (tarsal). Tulang tersebul. berstruktur kuboidal atau ‘bujur, dan biasanya ditemukan berkelompok untuk memberkan kekuatan dan kekompakan pada area yang pergerakannya terbatas. Scbagian L Sistem Rangka besar tulang pendek adalah tulang cancellus, yang dikeliingt lapisan tipis tulang kompak, 3, Tulang pipih ada pada tulang tengkorak, iga dan tulang dada. Struktur tulang yang mirip lempeng inl membertkan suatu permukaan yang luas untuk perlekatan otot dan memberikan perlindungan. Dua Jempeng tulang kompak (dikenal sebagat tabula luar dan tabula dalam pada kranium) membungkus lapisan berongga (diploe). 4, Tulang ireguler adalah tulang yang bentuknya tidak beraturan dan tidak termasuk kategori di atas; meliputi tulang vertebra dan tulang osikel telinga. Strukturnya sama dengan struktur tulang pendel—yaitu tulang cancellus yang ditutupt lapisan tulang kompak yang tipis. 5. Tulang sesamold adalah tulang kecil bulat yang masuk ke formas! persendian atau bersambungan dengan kartilago, ligamen atau tulang lainnya, Salah satu contohnya adalah patela (tempurung lutut), yang ‘merupakan tulang sesamo{d terbesar. Karaktertstik permukaan tulang. Berbagai karakteristik permukaan tulang apat terlthat karena permukaan tulang merupakan tempat perlekatan otot Iigamen, atau tendon, atau berfungs! sebagai jalur pembuluh darah atau saraf. Semus karakteristik tersebut lebih jelao terlihat pada individu berotot cibandingkan pada anak atau kebanyakan wanita (Tabel 7-1) TI, ANATOMI RANGKA: RANGKA ARSIAL. Rangka aksial terdirt dart tulang-tulang dan bagian kartilago yang melindung dan menyangga organ-organ kepala, leher, dan dada. Bagian rangka aksial meliputi tengkorak, tulang hold, ostkel auditort, kolumna vertebra, sternum dan tulang iga. abel 7-1. Karakteristik permukaan tulang. Tsilah omar Desks Proyeksi Tuterostas (rokanter) Tonjlan teas, kasar, dan besar_Tuberostas raga trokanter femur Tuberk! Tumpul pe, can rombulat Tuberk Besar pada humense Spina amping,tajam ‘Spna skapular Kondiius | Pembesaran parmucaan ber: _Kondius oksptal | arkuasi yang merrbulat Epkonatus Tonjelan yang erotsk cates _Epxoncius mec! femur ondius Kopala ‘jung artiular tulang paniang yang Kepala femur momouiat an Desa” Walsh Perrukeen arthur yang datar agian muke tlang ge pada vertebra toraks ini ‘ubungan tipis pads balang tulang_Linea aspera femur krista Subungan topes rita tills Depres! Fowa ‘Aur daniel Forea kaplis femur Foca Alurlbbin dalam dae fovea FFosa mancsbular lang temporal Sulus CColah momanjang untuk meng- Suku htertubuler humerus Skorrodas jalur pombulun davah sau sarat ‘ Portoras! Foramen CColah masuk yang besar untuk Foramen magnum tlang oksiptl ppombulundaran, sara, su igamen, Kanal Golan tubular ‘ana! itraomtal Fisura Colah sorpit yang tele Flue stonomeksar antara dua tulana 97 98 Sistem Rangka A. Tengkorak tersusun deri 22 tulang: 8 tulang krantal dan 14 tulang fastal (Gambar 7-3, 7-4, dan Lembar Berwarna 5) 1. Kranium membungkus dan melindungi otak. a. Tuleng frontal membentuk dahl, langit-langlt rongga nasal, dan Jangit-langit orbita (kantong mata). (Q) ‘Tulang frontal pada tahap kehidupan embrio terbentuk menjadi dua belahan yang pada masa kanak-kanak awal berfusi dengan penuh, (2) Tuberositas frontal adalah dua tonjolan yang berbeda ukuran dan biasanya lebih besar pada tengkorak muda. (8) Arkus supersiliar adalah dua lengkungan yang mencuat dan menyatu secara medial oleh suatu elevasi halus yang disebut labela, (4) Tepi supraorbital, yang terletak di bawah lengkungan supersiliar dan membentuk tepi orbita bagian atas. Foramen supraorbital (atau takik pada beberapa tengkorak) merupakan jalan masuk arteri den saraf. b. Tulang parietal membentuk sisi dan langit-langit kranium, (1) Sutura sagital, yang menyatuken tulang parietal kiri dan kanan, adalah sendi mati yang disatukan fibrokartilago. (2) Sutura koronal menyambung tulang parictal ke tulang frontal. (8) Sutura lambdoidal menyambung tulang parietal ke tulang oksipital ¢. Tulang oksipital membentuk bagian dasar dan bagian belakang kranium. (2) Foramen magnum adalah pintu oval besar yang dikelilingt tulang oksipital. Foramen ini menghubungkan rongga kranial dengan rongga spinal. (2) Protuberans oksipital cksternal adalah suatu proycksi yang mencuat di atas foramen magnum. (8) Kondilus oksipital adaleh dua prosesus oval pada tulang oksipital yang berartikulasi dengan vertebra serviks pertama, atlas 4. Tulang temporal membentuk dasar dan bagian sisi dart kranium. Setiap talang temporal ireguler terd:rt dart empat bagian. (2) Bagian skuamosa, bagian terbesar, merupakan lempeng pipih. dan tipis yang membentuk pelipis. Prosesus zigomatikus menonjol dari bagian skuamosa pada setiap tulang temporal. Tonjolan terscbut bertemu dengan bagian temporal dari setiap tulang zigomatikus untuk membentuk arkus zigomatikus. Gambar 7-3. Sisi antetior tengkorak, Chola Sutura koronal Foraman supraotital ae © Tei supraortal ‘Ackus suprasiiar ‘Situraskuariosa Temperal Nasal Etmeid — Zigemathus | Prosesus mastoid Sistem Rangka 99 Gamber 7-4. Sisi ateral twang tengkorak Sura stuamosa Lakrimal Fosa lakrimal Sutura ambdodea i Nasal Emo Top irfraortal Foramen iraotal Meatus ekustic Prose masts” // Prosasue silid Procoeuszigonatibus Foramnen mental (2) Bagian petrous terletak di dalam dasar tengkorak dan tidak dapat dilihat dari samping. Bagian ini berisi struktur telinga tengah dan telinga dalam. (8) Bagian mastoid terleiak di belakang dan di bawah lang telinga. Prosesus mastoid adalah tonjolan membulat yang mudah teraba i belakang telinga. (@) Pada orang dewasa prosesus mastoideus mengandung ruang- ruang udara, yang disebut sel-sel udara mastoid (sinus). dan dipisahkan dari otak olch sckat tulang yang tipis. (b) Inilamasi pada sel udara mastoid (mastoiditis) dapat terjadi akibat infeksi telinga tengah yang tidak diobati. (4) Bagian timpent terletak di sisi inferior bagian squamosa dan sisi anterior dari bagian mastoid. Timpani berisi saluran telinga (me- atus auditor! eksternal) dan memilikt prosesus stilold yang ramping untuk melekat pada ligamen stiloid. €. Tulang etmoid adalah struktur penyangga penting dari rongga nasal dan berperan dalam pembentukan orbita mata (Gambar 7-5A). ‘Tulang ini terdiri dari empat bagian. (Q) Lempeng plate kribriform membentuk sebagian langit-langit rongga nasal dan terperforasikan untuk jalur saraf olfaktori Bagian Krista galli (disebut demikian karena kemiripannya de- ngan Jengger ayam jantan) adalah prosesus halus triangular yang, menonjol ke dalam rongga kranial di atas lempeng kribriformis dan berfungsi sebagai tempat perlekatan pelapis otak. —» (2) Lempeng perpendikular menonjol ke arah bawah di sudut kanan lempeng kribriform dan membentuk bagian septum nasal yang memisahkan dua rongga nasal. (8) Massa lateral mengandung sel-sel udara atau sinus etmoid tempat mensekresi makus. (@) Konka nasal superior dan tengah. atau turbinatum, menonjol secara medial dan berfungsi untuk memperluas area permukaan rongga nasal. (Konka nasal inferior merupakan tulang tersendirt.) {, Tulang sfenoid berbentuk seperti kelelawar dengan sayap terbentang. Tulang int membentuk dasar anterior kranium dan berartikulasi ke arah lateral dengan tulang temporal dan ke arah anterior dengan tulang etmoid dan tulang frontal (Gambar 7-58). 100 Sistem Rangka ‘Gambar 7-5. A, Sis poste- esta gel fio tulang etmod. B, Aspok superior tulang sfeni. Lemire bibifornis Massa lateral | Konka superior Konka media Lempeng perpendikuar ‘Sayep minor —___. Sayep mayor Permukaan ortital —— selatursita Pormukaan zigomatkus —Prosesus ptorgoid (2) Badan sfencid memiliké suatu lekukan, sela tursiles atau “pelana Turki,” yang menjadi tempat kelenjar hipofisis. (2) Sayap besar dan sayap kecil menonjol ke ara lateral dart badan tulang (8) Prosesus pterigoid menonjol ke arah inferior dari badan tulang dan membentuk dinding rongga nasal. &. Osikel auditor! tersusun dari maleus, inkus, dan stapes (tapal kkuda). Fungsinya dalam proses pendengaran akan dibahas dalam Bab 9 kh, Tulang Wormian adalah tulang kecil, yang jumlahnya bervariasi. dan terletak dalam sutura, 2. Tulang-tulang wajah tidak bersentuhan dengan otak. Tulang tersebut disatukan sutura yang tidak dapat bergerak. kecuali pada mandibula atau rehang bewah, a, Tulang-tulang nasal membentuk penyangga hidung dan berartt- kulast dengan septum nasal b. Tulangttulang palatum membentuk bagian posterior langit-langit ‘mulut (langit-langit keras), bagian tulang orbital, dan bagian rongga nasal ¢. Tulang-tulang zigomatik (malar) membentuk tonjolan pada tulang pipi. Setiap prosesus temporal berartikulasi dengan prosesus zigo- matikus pada tulang temporal 4, Tulang-tulang maksilar membentuk rahang atas. (2) Prosesus alveolar mengandung soket gigi bagian atas. (2) Prosesus 2igomatikus memanjang ke luar untuk bersatu dengan, tepi infraorbital pada orbita, Foramen infraorbital memperforasi maksila di setiap sist untuk mentransmist saraf dan pembuluh darah ke wejah. (3) Prosesus palatinus membentuk bagian anterior pada langlt- langit keras, (4) Sinus maksilar, yang kosong sampai ke rongga nasal, merupa- kan baglan dari empat sinus paranasal. ¢. Tulang lakrimal berukuran kecil can tipis, serta terletak di antara tulang etmoid dan makstla pada orbita. Tulang lakrimal berist suatu celal untuk lintasan duktus lakrimal, yang mengalirkan alrmata ke rongga nasel. Sistem Ranga 102. Gambar 7-8, Sisi tateral Prosesus koronoid ‘mandioula yang terpisan. Insisura mandibula. Tepi alveolar Ramus Sudut. Foramen mental 4. Tulang vomer membentuk bagian tengah dari langit-langit keras di antara palatum dan maksila, seria turut membentuk septum nasal. §. Konka nasal inferior (turbinatum), Lihat konka superior dan tengah pada bagian IIA le (4) 4h, Mandibuia adalah tulang ranang bagian bawah (Gambar 7-6) (@) Bagian alveolar berisi soket gigi bawah. (2) Ramus mandibular yang terletak di kedua sisi rahang memiliki dua prosesus. (@) Prosesus kondiloid berfungsi untuk artikulasi dengan tulang temporal pada fosa mandibular. () Prosesus koronoid berfungsi sebagai tempat periekatan otot temporal. 3. Tulang hioid adalah tulang berbentuk tapal kuda yang unik karena tidak berartikulast dengan tulang lain. Tulang hioid ini ditopang oleh ligamen dan otot dari prosesus stiloideus temporal. 4, Sinus paranasal (frontal, etmoidal, sfenoidal, dan maksilar) terdiri dari ruang-ruang udara dalam tulang tengkorak yang berhubungan dengan rongga nasal. Sinus tersebut berfungsi sebagai berikut: Untuk memperingan tulang-tulang kepala D. Untuk memberikan resonansi pada suara dan membantu dalam roses berbicara. e. Untuk soemprodakal makes yong monglir ke rongge nasal dan membantu menghangatkan serta melembabkan udara yang masuk. B. Vertebra 1, Kolomna vertebra menyangga berat tubuh dan melindungi medulla spinalis. Kolumna ini terdiri dari vertebra-vertebra yang dipisahkan diskus fibrokartilago intervertebral. a. Ada tujuh tulang vertebra serviks, 12 vertebra toraks, 5 vertebra lumbal, dan 5 tulang vertebra sakrum yang menyatu menjadi sakrum. dan tiga sampai lima tulang koksigeal yang menyatu menjadi tulang koksiks. b. Ke-31 pasang saraf spinal keluar melalui foramina (foramen) inter- vertebralis di antara vertebra yang letaknya bersebelahan, 2. Struktur khas vertebra Badan atau sentrum menyangga sebagian besar berat tubuh, b. Lengkung saraf (vertebra), yang terbentuk dari dua pedikel dan lamina, ‘membungkus ronga saraf dan menjadi lintasan medulla spinalis. ¢, Sebuah prosesus spinosa menonjol dari lamina ke arah posterior dan inferior untuk tempat perlekatan otot 4, Prosesus transversa menjorok ke arah lateral. ©. Prosesus pengartikulasi inferior dan prosesus pengartikulasi su- perior menyangga faset untuk berartikulasi dengan vertebra atas dan vertebra bawah. 3. Variasi regional pada karakteristik vertebra (Gambar 7-7) a, Semua vertebra serviks memiliki foramina tranversal untuk Untasan arteri vertebra. Vertebra serviks pertama dan kedua dimodifikas! untuk menyangga dan menggerakkan kepala (2) Atlas adalah vertebra serviks pertama dan tidak memiltki badan. ) Aksis adalah vertebra serviks kedua. Vertebra ini memiliki prosesus, edontoid yang menonjol ke atas dan bersandar pada t!ang atlas. 102 Gambar 7-7. Ss latoral dan superior cari A, alls, alau vertebra serviks perama; B, Vericbra sorvks: C, verte- bra toraks; dan D, vertebra lumbal Gambar 7-8. A, Sisi suwe- rior aiskus intervertebral ‘onal. B Diskus temherniasi dapat menekan akar saraf spinal, atau C, dapat mene- ean medula opinalssehingga rmengakibatkan nyeri pung- ung Sistem Rangka Prosesus _-Allas-——_Tuberkufum posterior artilar Supe Earamen os Prosesus artkular spinsasiperior ‘Servks verteral Foramen raneversa B Prosesus artkular inferior Senirum Prosesus artkular superior Sentrum Prosesus spinosa set artkular inferior Cc Prosesus Prosesus etkular superior atiular inferior Prosesus Facet artular inferior Prosesus spinosa. ——— Prosesus transversa ~Go= Saraf spinel gD Se oe Nukleus pulposus A Normal Keterlibatan Sarat Lateral Prosesus Feramen raraversa ‘set articular ‘superior Prosesus spinosa Faset artikuar ‘superior Foramen ‘ransversa ‘Sentrum rosesus spinosa Process ‘eansversa Faset artkuar ‘superior Prosesus spinosa Enaotartkular superior \ Frosesus wansversa ~sentrum Keteriibatan Medulla Spinalis, Sistem Rangka 108. (8) Vertebra serviks kelujuh memiliki prosesus spinosa yang panjang, sschingga dapat teraba dan terlihat pada pangkal Ieher. Oleh karena itu, vertebra ini sering disebut sebagai vertebra prominens. b. Vertebra toraks memiliki prosesus spinosa panjang, yang mengarah ke bawah, dan memiliki faset artikular pada prosesus transversus, yang digunakan untuk artikulasi tulang iga. ¢. Vertebra lumbal merupakan vertebra terpanjang dan terkuat. Prosesus spinosanya pendek dan tebal, serta menonjol hampir searah garis, horisontal 4. Sakrum adalah (ulang triangular. Bagian dasar (ulang int berartikulasi dengan vertebra tumbal kelima. (Q) Di arah lateral, banyak terdapat foramen (lubang pada sakrum, untuk lintasan arteri dan saraf. (2) Tepl anterior bagian atas sakrum adalah promontorium sakrum. suatu tanda obstetrik yang dipakai sebagat petunjuk untuk menentukan ukuran pelvis, fe. Koksiks (tulang ekor) menyatu dan berartikulasi dengan ujung sakrum, yang kemudian membentuk sendi dengan sedikit pergerakan. Pergerakan ini penting selama melahirkan untuk membentuk jalur keluar kepala janin 4. Lengkung pada kolumna vertebra a, Lengkung primer, yaitu konkaf/cembung (berbentuk-C} terbentuk pada area toraks can pelvis sclama pertumbuhan janin. b. Lengkung sekunder. yaitu konveks/eekung terbentuk pada spina serviks setelah kelahiran saat bayi mulai mengangkat kepalanya, dan pada spina lumbal saat bayi mula berdiri dan berjalan, ¢. Lengkung abnormal () Skotiosis, yang dapat muncul selama masa pertumbuhan yang cepat (masa remaja). yaitu lengkungan lateral spina dengan rotasi pada vertebra (2) Kifosis, yang merupakan kasus kongenital (bawaan lahir) atau akibat penyakit, merupakan lengkung posterior yang berlebihan pada bidang toraks; biasanya disebut punggung bungkuk. (8) Lordosis (swwayback) adalah lengkung anterior yang berlebshan pada area humbal 5. Gangguan pada vertebra a. Diskus terherniasi (keluar) () Diskus intervertebral terletak di antara dua badan tulang verte- bra yang berdekatan dan bertindak sebagai peredam stres di antara kedua tulang tersebut (2) Setiap diskus mengandung suatu massa sentral, mukleus pulposus, yang tersusun dari Jarmgan kartilago lunak dan elastik yang diselimuti oleh lapisan fibrokartilago bagian Ivar, anulus fibrosus. Anulus ini terdiri dari cincin fibrosa konsentris yang menahan nukleus pulposus tetap di tempatnya. (3) Sdjalan dengan pertambahan usia, atau akibat cedera, anulus fibrosus kehilangan daya elastisitasnya sehingga nukleus pulposus dapat keluar dari tempatnya. dan menekan medulla spinalis atau akar saral, serta menimbulkan nyeri (Gambar 7-8). &. Spina bifida adalah suatu defek kongenital yang di dalamnya dua lamina pada lengkungan vertebra gagal menyatu ci garis tengah, schingga menyebabkan jaringan pada medulla spinalis menorjol. Defek ini paling sering terjadi di area tumbal. ©. Talang sternum dan iga (Gambar 7-9) 1. Stermum (tulang dada) terbentuk dalam tiga bagian: manubrium alas, badan (gladiolus), can prosesus sifoid. 4. Artikulasi manubrium dengan Klavikula (tulang Kolar) adalah pada insisura (takik) jugular (suprasternal), yang merupakan salah satu tanda khas tulang yang mudah ¢ipalpasi. Dua taki kestal berart- kulasi dengan kartilago kestal dari tulang iga 1 dan 2 ke arah lateral. >. Badan tulang membentuk bagian utama sternum, Takik kostal lateral berartisulasi langsung dengan kariilago kostal tutang iga ke-8 sampai ke-10 104 Gambar 7-9. A Sis anterior rangka toraks dan gidel pektoral. B, Sisi posterior rangka toraks dan gédol poktoral Sistem Rangka Seni Sendi skromuoklavikular stemcklavkular Prosesus Prosesus korakoid akromial Rongga glenoid Skapula Manubrum sterrum Kartlago keostal Prosesus. wee ga sojati A we Klevikuia Prosesus ‘akrornial Fosa Prosesus supraspinosa spinosa Prosesus som trarsversa Fe Lamina si vertebral infraspinosa Sendi kostotansverse Iga melayang 2 Sistem Rangka_ ¢. Bagian inferior prosesus sifoid adalah jaringan Karttlago, Tulang ga. Ke-12 pasang tulang iga berartikulasi ke arah posterior dengan faset tulang iga pada prosesus transversa di vertebra toraks. ‘Tujuh pasang tuiang yang pertama (| sampai 7) adalah iga sejati dan berartilulasi dengan sternum di sisi anterior. b. Tiga pasang kemudian (8 sampat 10) adalah iga semu. Tulang-tulang int Derarukulasi secara tidak langsung denigan sternum melalui penyatuan, kkartilogo tulang tersebut dengan iga di atasnya dan kemudian menyatu dalam suatu persendian Kartilago dengan kartilago kostal ke-7. ‘e- Tulang iga ke-11 dan ke-12 adalah iga melayang yang tidak memilikt perlekatan di sist anteriomya @. Walaupun sebagian tulang iga memiliki karakteristik tersendiri, semua tulang memiliki beberapa ciri umum yang sama, (Q) Bagian kepala dan tuberkel berartikulast dengan faset dan prosesus transversus dart vertebra. (2) Bagian leher memilikt permukaan kasar yang berfungs! untuk perlekatan ligamen. (8) Bagian batang, alau baden, dari tulang iga memilik permukaan eksternal berbentuk konveks untuk perlekatan otot dan suatu Iintasan kostal untuk mengakomedast saraf dan pembuluh darah pada permukaan internal (4) Tulang iga mengandung sumsum tulang merah, demikian pula dengan sternum, Ill. ANATOMI RANGKA: RANGKA APENDIKULAR. Rangka apendikular terdiri dart Airdel pektoral (bahu). girdel pelvis, dan tulang lengan serta tungkat, A. Setiap girdel pektoral memiliki dua tulang—tdavikula dan skapula—dan berfungs! untuk melekatkan tulang lengan ke rangka aksial. Skapula (tulang belikat) adalah tulang pipth triangular dengan tiga tept; tepi vertebra (medial) yang panjang terletak pararel dengan kolumna vertebra; tepi superior yang pendek melandal ke arah ujung bahu; dan tepi lateral (merupakan tepl ketiga pelengkap segltige) mengarah ke k ee dari tept vertebra dan melebar saat mendekat! ujung bahu. b, Spina berakhir pada prosesus akromion, yang berartikulasi dengan Klavikula; bagian int menggantung persendian bahu. ©. Prosesus korokold adalah tonjolan berbentuk kait pada tepi superior yeng berfungs! sebagai tempat perickatan sebagian otot dinding dada ddan Iengan. 4, Rongga glenoid (fosa glenoid) adalah suatu ceruk dangkal yang ditemukan pada persendian tepi superior dan lateral. Bagian ini ‘mempertahankan letak kepala humerus (tulang lengan). ‘lavikula (tulang kolar) adalah tulang berbentuk S, yang secara lateral, berartikulasi dengan prosesus akromion pada skapula dan secara me- dial dengan manubrium pada takik klavikular untuk membentuk sendi sternoklavikular. a, Dua pertiga bagian medial dari tulang klavikula berbentuk konveks. atau melenglamg ke depan, B. Scpertiga bagian lateral tuleng klavikula berbentuk konkef, atau melengkung ke belakang, . Klavikula berfungst sebagai tempat perlekatan sebagian otot leher, toraks, punggung dan lengan, B, Lengan atas tersusun dari tulang lengan, tulang lengan bawah, dan tulang tangan (Gambar 7-10 sampai 7-12). 1 Humerus adalah tulang tunggal pada lengan. Humerus terdiri dari bagian kepala membulat yang masuk dengan pas ke dalam rongga glénoid, bagian leher anatomis, dan bagian batang yang memanjang ke arah distal. a. Dua clevasi, tuberkel besar dan tuberkel keeil, terletak di ujung atas batang tulang dan memberikan tempat untuk perlekatan otot. 105 106 Gambar 7-10. Tulang ru ‘menus kanan: A, sisi posie- ror; &, sisi anterior. Gambar 7-11. Tulang rade dan ula kanan; A, $i pos- terior: B, sisi anterior Sistem Rangka Fosa olekranon Epikondlilus medial Troklea as Leher anatomikal Lekukan bisipital” Leer surgital — |. } sista dota i _—— Fosa koronoid Kapitulum ~< 1 ‘Troklea Letuken untuk sarat ulnar B i Prosesus. Insisura lekrenon seminar Kepala Prosesus rads: koronoid Leher Tuberosites radus Foramen nurien Radus— Una—t Ay ww Frekiura Memtran Prosesus 4 coles interoseus stl Prosesus stloid 2. Sistem Rangka b. Batang tulang di bawah tuberkel menyempit menuju suatu bidang yang disebut Ieher surgikeal karena kecenderungan humerus untuk mengalami fraktur di area int ©. Bagian tengah batang tulang ke bawah adalah tuberositas deltotd kasar yang berfungsi untuk tempat perlekatan otot deltoid. 4, Bagian ujung bawah dari tulang humerus melebar dan masuk ke dalam tonjolan epikendilus medial dan lateral tempat asal otot-otot Iengan atas dan tangan, Saraf waar memanjang di belakang epikondilus medial dan responsif terhadap tiupan atau tekanan, sehingga mengakibalkan “sensasi kesemutan pada tulang” ¢, Permuksaan artikalar humerus tersusun dari kapitulum lateral (kepala keeil, yang menerima tulang radius Ienyan bawah, dan troklea (pulle), tempat tulang ulna lengan bawah bergerak. £. Prosesus koronoid terletak di atas troklea pada permukaan anterior, sedang prosesus olekranon juga terletak di atas troklea, tetapl di permukaan posterior. Inéentasi ini berfungsi untuk menerima bagian- agian dari tulang lengan bawah saat tulang-tulang tersebut bergerak. ‘Tulang-tulang dart lengan bawah adalah ulna peda sist medial dan tulang radius di sisi lateral (sisi sbu ari) yang dihubungkan dengan statu Jaringan tkat fleksibel, membran interoseus, a. Ulna (@) Ujung proksimal (ujung atas) tulang ulna tampak seperti pilinan yang (eruraj, Dagan alas pilinan (ersebut adalah prosesus olekranon, yang masuk dengan pas ke dalam fosa olekranon humerus saat lengan bawah berekstensi penuh. Bagian bawah pilinan adalah prosesus koroneld, yang masuk dengan pas ke Calam fosa koronoid humerus saat lengan bawah berfleksi penuh, Takik radial, yang terletak di bawah prosesus koronotd, mengakomodast bagian kepala dari tulang radius. (2) Ujung distal (bawah) tulang ulna memiliki perpanjangan pilinan batang yang disebut kepala. Eagtan ini berartikulasi dengan prosesus ulnar tulang radius. Bagian kepala memanjang ke atas Prosesus stiloid tulang nina. b. Radius (1) Ujung proksimal tulang radius adalah kepala berbentuk diskus yang berartikulast dengan kapitulum humerus dan taktk radial tulang ulna. (2) Tuberositas radial untuic tempat periekatan otot biseps terietak pada batang radius tepat dl bawah bagian kepala. @) Ujung distal tulang radius memiliki permukaan kerpal konkaf yang berartikulast dengan tulang pergelangan tangan, sebuah takik ulnar pada permukaan medialnya untuk berartikulas! cengan tulang ulna, dan sebuah prosesus stiloid di sisi lateral. Tulang pergelangan tangan (karpus), Pergelangan langan (erbentuk dari delapan tulang kerpal ireguler yang tersusun dalam dua baris, setiap baris berisi empat tulang 107 Gambar 7.12. Tulang-fulang tangan: A, aspeke posterior B, aspek palmar. 108 Sistem Rangka a. Barisan tulang karpal proksimal dart sist ibu jart dalam posisi anatomis terdiri dari tulang berikut int () Navikular (skafoid), dinamakan demikian karena bentuknya ‘menyerupat perahtt (2) Lanatum dinamakan demikian karena bentuknya seperti bulan sabit (8) Trikuetral (trangulan, dinamakan demikian memiliki ga sudut (4) Pisiform, yang berarti kacang dinamakan demikian karena ukur- an dan bentuknya menyerupai kacang. %, Barisan tulang karpal distal terdirt dari (Q) Trapezium, sebelumrya disebut tulang multangular besar karena permukaannya yang banyak (2) Trapezoid, berukuran lebih kecil. tetapt multi-sisi juga (8) Kapitatum, dinamakan demikian Karena kepela tulang yang bulat dan besar (4) Hamatum, berart! kait, dinamakan demikian karena ada tonjolan menyerupai kait, yang meluas pada sisi medial pergelangan tangan. 4. Tangan {metakarpus) tersusun dari lima (ulang metakarpal. e a. Semua tulang metakarpal sangat serupa, kecuall untuk ukuran panjang metakarpal pertama pada ibu jari. , Sctiap tulang metakarpal memiliki sebuah dasar proksimal yang berarikulasi dengan barisan distal tulang karpal pergelangan tangan, sebuah batang, dan sebuah kepala terpilin yang berartikulasi dengan sebuah tulang falang, aiau, tulang Jari, Kepala tulang metakarpal ‘membentuk buku Jari yang menonjol pada tangan, 5. Tulang-tulang Jari disebut phalanges; tulang tunggalnya lebih sering disebut tulang falang. a. Setiap jari memiliki tiga tulang, yaitu tulang falang proksimal, me- dial, dan falang distal. >, Tbu jeri hanya memiliki tulang falang proksimal dan medial ©. Girdel pelvis mentransmisikan berat trunkus ke bagian tungkai bawah dan melindungt organ-organ abdominal dan pelvis. Bagian ini terdiri dari dua tulang pangaul (disebut juga ossa kokss, tulang tanpa nama. atau tulang pelvis) yang bertemu pada sisi anterior simfisis pubis dan berartikulasi di sisi posterior dengan sakrum, 1. Sctiap tulang panggul menyerupai bentuk kipas angin listrikt dengan sebuah poros pemegang serta dua baling-baling (Gambar 7-13). Poros tersebut adalah suatu kantong seperti cangkir, disebut asetabulum, yang menerima kepala femur, atau tulang paha, di persendian panggul. Gambar 7-13, Sie! lateral twang peivi karan Spine lake anterior superior Spina iiaka posterior superior | Shinaiiake anterior inferior Takik kiatk besar an ‘Spina iiaka posteror interior — ermukaan artiular ‘Baden isk Psetabuum ‘Spina iia “Tahik shatic kel — Foraman obturatum Sistem Rangka 109 b. Mium adalah lempeng tulang leber, yang menjulang ke alas dan ke uar asetabulum. Bagian ini nai posisinya sampai mencapai krista. itiaka tebal yang dapat teraba pada posisi tangan dt panggul. (2) Ujung anterior krista adalah pada spina iliaka anterior superior dan jung posteriornya pada spina iliaka posterior superior. Spina ini menjadi tempat perlekatan otot dan ligamen, (2) Spina iliaka anterior inferior adalah suatu tonjolan besar di bawah spina iliaka anterior superior. Secangkan yang tepat ber- ada di bawah spina iliaka posterior superior adalah spine iieka posterior inferior. (8) Dibawah spina iliaka posterior inferior, tepi posterior tulang ilium. membentuk lekukan yang dalam disebut takik skiatil besar. ¢. Tulang iskium merupakan baling-baling posterior dan inferior dari kipas. Tepi medialnya turat membentuk takik skiatik besar. (G1) Pada sist inferior takik skiatik besar adalah bagian spina isklal yang menonjol, yang menjadi tempat melekatnya ligamen dari sakrum, (2) Bagian inferior dart spina iskial adalah tekik sktatik keeil. (8) Tuberositas iskial adalah tonjolan besar tulang iskium yang menyokong tubuh delam posisi duduk. Tulang ini berfungsi sebagai tempat peclekatan otot paha posterior, (4) Dibagian anterior tuberositas iskial, terdapat ramus iskial ramping yang memanjang ke arah depan dan ke atas untuk menyatu dengan ramus pubis inferior. yang memanjang ke tawah dani tulang pubis. 4, Tulang pubis melengkapi baling-baling anterior dan inferior tulang panggul. Bagian ini terutama terdiri dari dua balang tulang: ramus: pubis superior dan inferior. (Q) Ramus pubis superior dan ramus pubis inferior menyatu de- gan pasangannya dari sisi lain di garis lengah aimfisis pubis, (2) Lengkung pubis adalah sudut yang terbentuk pada persam- bungan tulang pubis di bawah stmfsts. (8) Foramen obturator adalah pembukaan besar yang dibatasi ra- ‘mus iskial, ramus pubis inferior, dan ramus pubis superior. Fora- men ini merupakan foramen terbesar pada rangka dan sclama hidup ditapisi dengan membren obturator. 2, Perbedaan pelvis menurnt jenis kelamin a. Berdasarkan pengukuran dimenst rata-rata pelvis lakt-lakl dan pe- rempuan, maka sekitar 50% perempuan memiliki ginekoid, atau pel- vis Sejati perempuan, yang diameternya lebih lebar dan lebih lapang dibandingkan pelvis lakt-laki. yang memiliki android. pelvis sejati Taki- lak 1b. Pengukuren pelvis menunjukkan berbagel variast; sebenarnya, ada banyak variasi bentuk dan ukuran pelvis di antara sesama pe- rempuan, dan juga antara perempuan dan laki-laki 3. Hubungan anatomis pelvis a, Pelvis semu (besar) terikat dengan bagian atas yang menjulang dart kedua fila dan Konkavitasnya, serta dengan dua sayap pada dasar sakrum. b, Pelvis sejati (keeil) terbentuk dari sakrum dan koksiks, serta ilium, pubis, dan iskium pada kedua sisinya (Q) Pembatas pada pembukaan pelvis sejati. ata inlet pelvis, di- sebut brim pelvis. Diameter rongga pelvis berkaitan erat dengan proses melahiskan, (2) Dimenst dari outlet pelvis, yang dibatasi tuberositas iskial, rim Dawah simfisis pubis, dan ujung koksiks, secara obstetrhe Joga eating (8) Saat lahir, ium, iskium, can pubis yang tersusun teratama dari Jaringan Kartilago, terurai dan molal terpisah. Iskium dan pubis ‘mulai mengeras menjadi jaringan tulang yang menyatu pada usia 7 sampat 8 tahun; osifiasi total dari semua jaringan karttlago belum selesai sampai mencapai usia antara 17 dan 25 tahun, D. Tungkai bawah. Secara anatomis. bagian proksimal dart tungkai bawah antara girdel pelvis dan lutut adalah paha; bagian antara lutut dan per- gelangan kaki adalah tunghai 110 Gambar 7-14, Aspek arte- For fomurkanan, Sistem Rangka Kepale Trolanterbeser Leer surgical Leher analomixal i Kista intertokarter Trokarter kecil Epikondis lateral Epikondius medial ermusiaan patelar Kendius mesial ond lateral 1, Femur, bahasa latin yang berarti paha. adalah tulang terpanjang, terkuat, dan terberat dari semua tulang pada rangka tubuh (Gambar 7-14). a. Ujung proksimal femur memiliki kepala yang membulat untuk ber- artikulasi dengan asetabulum. Permukaan lembut dari bagian kepala mengalamt depresi, fovea kapitis, untuk tempat perlekatan ligamen yang menyangga kepala tulang ager tetap di tempatnya dan mem- bawa pembuluh darah ke kepala tersebut. (2) Femur tidak berada pada garis vertikal tubuh, Kepala femur masuk dengan pas ke asetabulum utuk membentuk sudut sekitar 125° dari bagian leher femur: dengan demikien, batang tulang paha dapat bergerak bebas tanpa terhalang pelvis saat paha bergerak. (2) Sudut femoral pada wanita biasanya lebih miring (kurang dari 195°) karena pelvis lebih lebar dan femur lebih pendek b. Di bawah bagian kepala yang tirus adalah bagian leher yang tebal, yang terus memanyang sebagai batang. Garis intertrokanter pada permukaan anterior dan krista intertrokanter di permukaan poste- rior tulang membatasi bagian leher dan bagian batang, + Ujung atas batang memiliki dua prosesus yang menonjol, trokanter besar dan trokanter kecil, sebagai tempat perlekatan otot untuk menggerakkan persendian panggul. 4. Bagan batang permukaannya halus dan memiliki satu tanela saja, linea aspera, yaitu lekuk kasar untuk perlekatan beberapa otot. fe. Ujung bawah batang melebar ke dalam kondilus medial dan kondiius lateral, (@) Pada permukaan pesterior, dua kondilus tersebut membesar de- ngan fosa interkondilar yang terletak di antara keduanya. Area triangular di atas fosa interkondilar disebut permukaan popliteal. (2) Pada permukaan anterior, epikondilus medial dan lateral berada di atas dua kondilus besar. Permukaan artikular halus yang ter- dapat di antara kedua kondilus adalah permukaan patelar, yang berbentuk Konkaf untuk menerima patela ((empurung Int Sistem Rangka 2, Tulang tungkai adalah tulang tibia medial dan fulang fibula lateral (Gambar 7-15} a. Tibia adalah tulang medial yang besar; tulang ini membagi beret tubuh dart femur ke bagian kak. (1) Bagian kepala tulang tibia melebar ke kondilus medial dan lateral, yang berbentuk konkaf untuk berartikulasi dengan kondilus femoral (2) Kartilago pipih berbentuk baji, kartilago semilunar (meniskus) medial dan lateral (meniskus), berada di pinggir kondilus untuk memperdalam permukaan artikular. (8) Tonjolan interkondilar terletak di antara dua kondilus, (4) Kondilus lateral menonjol untuk membentuk faset fibular, yang menerima bagian kepala Abula. (6) Tuberositas tibial, yang berfungsi unntuk tempat perlekatan ligamen patela, menonjo} pada permukaan anterior di antara dua kondilus, (6) Krista tibial (anterior), lebih umum disebut tulang kering, adalah punggung batang tulang dengan permukaan anterior yang tajam dan melengkung ke bawah. (7) Ujung bawah tibia melebar utuk berartikulasi dengan tulang talus pergelangan kaki, Maleolus medial adalah tonjolan yang mem- bentuk benjolan (mata kaki) pada sisi medial pergelangan kak. , Fibula adalah tulang yang paling ramping dalam tubuh, panjangnya proporsional, dan tidak turut menopang berat tubuh. Kegunaan tulang ini adalah untuk menambah area yang tersedia sebagai tempat perlekatan otot pada tungkai (Q) Bagian kepala fibula berartikulasi dengan faset fibular di bawah kondilus lateral tulang tibia 2) Ujung bawah batang berartikulast sceara medial dengan takile fibular pada tuleng tibia, dan memanjang ke arah lateral menjadi maleolus lateral, yang, seperti maleolus tibia lateral, dapat diraba di pergelangan kak. 3. Pergelangan kaki dan kaki tersusun dari 26 tulang yang diatur dalam tiga rangkaian. Tulang tarsal menyerupai tulang karpal pergelangan tangan, tetapi berukuran lebih hesar: tulang metatarsal juga menyerupai tulang metakarpal tangan, dan falang pada jari kaki juga menyerupai falang Jari tangan (Gambar 7-16) Fat —— Eminensia intercondiar ond ateral Prosesus stloid A Kepala bua Tuberosites Konus tia _— Kista tibial tang fbua qn Gambar 7-15. Aspek arte- fior tulang fibvia dan tibia ‘ranan. 112 ‘Gambar 7-16. Tulang-tulang ‘aki kanan, A, ssi superior, 8, sisi modal, mempennatkan lengkung longtucnal C, ssi lateral. Gambar 7-17. Strukur per- ssondlan lfut; A, potongan frontal, 8, potongan korona Sistem Rangka Falang 3 Ye a ig. Tek teringol erie engine! Metatarsal 4, 2,3 kunetform ‘Nawal Navkula- uneiforn Kuboid Kakeneus a, Ada tujuh tulang tarsal. Konditus lateral Meniskus lateral Ligamen. lateral Patela Fibula (2) Tulang Talus berarikulast dengan maleolus medial ubia dan dengan maleolus lateral fibula untuk membentuk persendian pergelangan kaki, Oleh karena itu, bagian int menopang seluruh erat tungkal, yang tersebar setengah ke bawah ke arah tumtt dan setengah lagi ke depan pada tulang-tulang pembentuk leng- kung kaki. (2) Tulang kalkaneus terletak di bawah talus dan menonjol di belakang talus menjadi tulang tumit. Tulang ini menopang talus, dan meredam goncangan saat tumit menginjak tanah, (8) Tulang navikular memiliki permukaan pesterior berbentuk Konkaf untuk’ berartikulasi dengan talus dan permukaan anterior berbentuk konveks untuk berartiluulast dengan tiga tulang tarsal. (4) Ketiga tulang kuneiform yang berbentuk baji. diberi nomor dari sisi medial ke sisi lateral, sebagai kuneiform pertama, kedua. dan Ketiga, Masing-masing tulang berartikulasi dengan tulang tarsal bernomor sama; tulang kunelform ketiga juga berartikulasi de- ngan tulang tarsal ketujub, yaitu tuiang kubotd. Tulang kunelform int membentuk arkus transversa yang terdapat di bawah permukaan kaki. (5) Tulang kuboid berartikulast di sist anterior dengan tulang meta: tarsal keempat dan kelima; di sisi posterior, tulang ini berartikulast dengan kalkaneus. . Telapak kaki dan arkus longitudinal terbentuk dari lima tulang metatarsal yang ramping. Setiap metatarsal memiliki bagian dasar, batang, dan bagian kepala. (1) Tulang-tulang metatarsal dikenali dengan urutan nomor dari satu sampai lima, mulai dari sisi medial ibu jart kak. (2) Bagian dasar metatarsal berartikulast dengan tarsal. Bagian ‘kepalanya berartikulasi dengan falang (9) Bagian kepala dari dua metatarsal pertama membentuks tumit kaki. Kondilus medial \— Ligamen krusiate —/ : Kartilago [ certikular k Rongga ‘ertikular Menishus medial f | { \ Sistem Rangka 118. (4) Bagian kepala metatarsal pertama memitki cua tulang sesamoid yang melekat pada permukaan plantarnya. ¢, Ke-14 falang pada jari-jari kaki, seperti halnya falang jari tangan, tersusun dalam barisan prossimal, medial. dan distal. Ibu jari kaki hanya memiiliki falang prokeimal dan distal, IV. PERSENDIAN ‘A. Klasifikasi umum persendian. Suatu artikulasi, atau persendian, terjadt saat permukaan dart dua tulang bertemu, adanya pergerakan atau tidak bergantung pada sembungannya. Persendian dapat diklasifikasi menurut struktur (berdasarkan ada tidaknya rongga persendian di antara tulang- tulang yang berartikulast dan jenis jaringan ikat yang berhubungan dengan persendian tersebut): dan menurut fungsi persendian foerdasarkan jumlah gerakan yang mungkin dilakuken pada persendian B, Klasifikasi struktural persendian 1. Persendian fibrosa tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan jaringan ikat fibrosa. 2. Persendian kartilago tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh de- gan jaringan kartlago. 3. Persendian sinovial memiliki rongga sendi dan diperkckoh dengan kapsul dan ligamen artikular yang membungkusnya. C. Klasifikasi fungsional persendian 1, Sendi sinartrosis atau sendi mati, Sccara struktural, persendian in dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa atau kartilago. a, Sutura adalch sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat dan hanya ditemvkan pada tuang tengkorak. Contoh sutura adalah sutura sagital dan sutura parietal D, Sinkondrosis adalali sendi yang tulangtulangnya dinubungkan de- ngan kartilago hialin. Salah sat contohnya adalah lempeng epifisis sementara antara epifisis dan diafists pada tulang panjang seorang ‘anak, Saat sinkondrosis sementara berosifikest, maka bagian tersebut dinamakan sinostosis. 2, Amfiartrosis adalah sendi dengan pergerakan terbatas yang me- mungkinkan terjadinya sedikit gerakan schagai respons terhadap torsi dan kompresi. a, Simfisis adalah sendi yang kecuva tulangnya dihubungkan dengan diskus kartilago, yang menjadi bantalan sendi dan memungkinkean terjadinya sedikit gerakan. Contoh simfisis adalah simfisis pubis antara tulang-tulang pubis dan diskus intervertebralis antar badan vertebra yang berdekatan. b. Sindesmosis terbentuk saat tulang-tulang yang berdekatan dihubungkan dengan serat-serat jaringan ileat kolagen. Contoh sindesmosis dapat ditemukan pada tulang yang terletak bersisian dan dihubungkan dengen niembran interoseus, seperti pada tulang radius dan ulna, serta tibia dan fibula, ¢. Gomposis adalah sendi di mana tulang berbentuk kerucut masuk cengan pas dalam Kantong tulang, seperti pada gigt yang tertanam pada alveoli (kantong) tulang rahang, Pada conteh tersebut, jaringan ikat fbrosa yang terlibat adalah ligamen peridontal. 3, Diartrosis adalah sendl yang dapat bergerak bebas, disebut jigs sent sinovial (berasal dari kata Yunani yang berarti ‘dengan telur’). Sendi ini memiiliki rongga sendi yang berisi cairan sinovial, suatu kapsul sendi (artikular) yang menyambung kedua lang, dan ujung tulang pada sendi sinovial dilapisi kartilago artikular. a, Laplsan terluar kapsul sendi terbentuk dart jaringan tkat fibrosa rapat berwama putih yang memanjang sampai bagian periosteum tulang yang menyatu pada sendi. @) Ligamen adalah penebalan kapsul yang berfungsi untuk menopang kapsul sendi dan memberikan siabilitas @) Ligamen dapat menyatu dalam kapsul atau terpisah dari kapsul melalui envaginasi Kapsul. 114 Sistem Rangka , Lapisan terdalam kapsul serdi adalah membran sinovial yang melapist keseluruhan sendi, kecual pada kartilago artikular. @) Membran sinovial mensekresi cairan sinovial, materi kental yang Jermih seperti pal telur, Matert int terdiri dart 959% atr detygast pH 7.4 dan merupakan campuran polisakarida (sebagian besar sam hialuronat), protein, dan lemak, (2) Catran sinovial berfunges untuk: melumast dan memberikan nutrist pada permukaan Kartilago artikular. Cairan int juga mengandung sel fagosit untuk mengeluarkan iragmen jaringan mati debris) dart rongga sendi yang cedera atau terinieks! (8) Rada beberapa sendi sinovial, seperti persendian lutut, terdapat diskus artikular (meniskus) Abrokartilago (@) Diskus artikular memodifikas: bentuk permukaan tulang yang berartikulasi untuk mempermudah gerakan, memper- ‘pear stabilitas, alau untuk meredam goneangan. (@) Cedera pada diskus artikular lutut biasanya disebut robekan kartilagp. (4)Bursa adalah kantong tertutup yang dlapisi membran sinovial, dan ditemukan di luar rongga send, Kantong in’ terletak di bawah tendon falau ott dan mungkin juga dapat ditemukan dl area pereabangan tendon atau otct di atas tulang yang menonjol atau secara subkutan jika kuulitterpapar pada fiksi, seperti pada siku atau tempurung lutut Kiesifikasi persendian sinovial didasarkan pada bentuk permukaan yang berartikulasi, 1. Sendi sferoidal terdiri dari sebuah tulang dengan kepala berbentuk Dulat yang masuk dengan pas ke dalam rongga berbentuk cangkir pada tulang lain. Sendi ini, yang dikenal sebagai sendi traksial atau mull aksial, memungkinkan rentang gerak yang lebih besar. menuju Ke tiga arah, Contoh sendi steroidal adalah sendi panggul serca sendi bahu. 2, Sendi engsel, permukaan Konveks sebuch tulang masuk dengan pas pada permukaan konkaf tulang kedua. Sendi ini memungkinkan gerakan ke satu arah saja dan dikenal sebagai sendi uniaksial. Coniohnya adalah persendian pada lntut dan siku (Gambar 7-17) 3. Sendi kisar (pivot joind) adalah tulang berbentuk keracut yang masuk dengan pas ke dalam cekungan tulang kedua, dan dapat berpular ke semua arah, Send ini merupakan senvii uniakstal yang memungkinkan terjadinys rotasi di sekitar aksis sentral: misainya, persendian tempat tulang atlas berotast di sekilar prosesus odontoid aksis, dan persendian antara bagian kepala proksimal tulang radius dan ulna 4. Persendian kondiloid terdiri dari sebuah kondilus oval suatu tulang yang masuk dengan pas ke dalam rongga berbentuk clips di tulang kedua. Sendi {ni merupakan sendi biaksial, yang memungkinkan gerakan ke dua arah di sudut kanan setiap tulang. Contohaya adaizh sendi antara tulang radios ddan tulang karpal serta sendi antara kondilus oksipital tengkorak dan atl 5. Sendi pelana, permukaan tulang yang berartikulast berbentuk konikaf di satu sisi dan komveks pach sisi lainnya; schingga tulang tersebul akan masuk dengan pas ke delam permukaan tulang kedua yang bentuk Konveks dan konkafnya berada pada sisi berlawanan, seperti ua pelana yang saling menyatu, Persendian ini adalah sendi kondiloid yang ter- ‘modifikasi sehingga memungkinkan gerakan yang sama. Satu-satunya ssendi pelana sejati yang ads dalam tubuh adalah persendian antara tulang karpal dan metakarpal pada tbu jar. 6. Sendi peturu adalah salah satu sendi yang permukaan kedua tulang yang Derartikulasi berbentuk datar, sehingga memungkinkan gerakan meluncur aniara satu tulang terhadap tulang lainnya. Sedikit gerakan ke scgala arah, ‘mungkin terjadi dalam batas prosesus atau ligamen yang membungkus persendian. Persendian semacam ini disebut send. nonaksial; misalnya, persendian intervertebra. dan persendian antar tulang-tulang karpal dan tulang-tulang tarsal, . Pergerakan pada sendi sinovial merupakan hasil kerja olot rangka yang melekat pada lang-tulang yang membentuk artikulast. Otot tersebul mem berikan tenaga, tulang berfungsi sebagai pengungkil, dan sendi berfungsi sebagai penumpu. Sistem Rangka 115, Fleksi adalah gerakan yang memperkecil sudut antara dua tulang atau dua baglan tubuh, seperti saat menekuk siku (toenggerakkan lengan ke arah depan), menekuk lutut (menggerakkan tungkai ke arah belakang), atau juge menekuk torso ke arah samping, &. Dorsofleksi adalah gerakan menekuk telapak kaki di pergelangan ke arah depan (meninggikan bagian dorsal kaki). b. Plantar fleksi adalah gerakan meluruskan telapak kaki pada per- gelangan kaki. 2. Ekstensi adalah gerakan yang memperbesar sudut antara dua tulang atau dua bagian tubuh. a. Ekstensi bagian tubuh kembali ke posisi anatomis, seperti gerak meharuskan persendian pada sik dan lutut setelah fleksi 1b, Hiperekstensi mengacu: pada gerakan yang memperbesar sudut pada bagian-bagian lubult melebihi 180°. seperti gerakan menekuk torso atau Kepala ke arah belakang, 9, Abdukst acialah gcrakan bagian tubuh menjaubt garis tengah tubub, seperti saat lengan berabduksi, atau menjauhi aksis longitudinal tungkat, seperti gerakan abduksi jari tangan dan jari kak, 4, Aduks!, kebaltkan dari abduksi, adalah gerakan bagian tubuh saat kembali ke aksis utama tubuh atau aksis longitudinal tungkai 8. Rotasi adalah gerakan (ulang yang berputar di sekitar aksis pusat tulang iu senditt tanpa mengalamt dislokas! lateral, seperti saat menggeiengkan kepala untuk menyatakan “tidak” a. Pronasi adalah rotasi medial lengan bawah dalam posisi anatomis, yang mengakibatkan telapak tangan menghadap ke belakang. b. Supinasi adalah rotasi lateral lengan bawah, yang mengakibatkan telapak tangan menghadap ke depan 6, Sirkumdukei adalah kombinasi dari semua gerakan angular dan berputar untuk membuat ruang berbentuk kerucut, seperti saat mengayunikan Iengan membentuk putaran. Gerakan sepert! int dapat berlangsung pada persendian panggnl. bahu, trunkus. pergelangan tangan. dan persendian Jutut. Inverst adalah gerakan sendi pergelangan kakt yang memungkinkan telapak kaki menghadap ke dalam atau ke arah mecial, 8, Eversi adalah gerakan send pergelangan kaki yang memungkinkan telapak. kaki menghadap ke arah luar, Gerak inversi dan eversi pada kaki sangat berguna untuk berjalan di atas daerah yang rusak dan berbatucbatu 9. Protraksi adalah memajukan bagian tubuh, seperti saat menonjolkan rahang bawait ke depan, atau memlleksi girdel pektoral ke arah depan, 20. Retraksi adalah gerakan menarik bagian tubuh ke arah belakang, seperti saat meretraksi mandibula, atau meretrakst girdel pektoral untuk mem- busungkan dada. 11. Blevasi adalah pergerakan struktur ke arah superior, seperli saat mengatupkan mulut (mengelevasi mandibula) atau mengangkat bahu {mengelevasi skapula). 32, Depresi adalah menggerakkan suatu struktur ke arah inferior, seperti saat membuka mulut. F Gangguan pada persendian 1, Terkilir, Terk adalah cedera sendi yang dapat meregangkan atau mungkin melukal igamen atau tendon yang membungkus send, Hal ii Blasanya terjadi akibat berputar dengan tiba-tiba atau tubrukan pada sendi. Terkilir Jarang terjadi pada lutut, pergelangan tangan, atau pergelangan kaki. “Terldlir adalah eedera ringan yang tidak menysbabkan ruptur jaringan 2. Dislokasi. Dislokasi, juga disebut loksasi, mengacu pada keadaan di mana terjadi kesalahan letak permukaan artikulasi suatu persendian. Persendian lutut dan bahu merupakan send yang rawan terhadap terjadinya dislokasi. Bursitis, peradangan pada bursa yang menyatn dengan sendi, terjadi alibat elwerst sendi yang berlebihan atau karena infeksl. Peristiwa int paling sering terjadi pada bursa subakromial di bahu dan mengakibatkan nyert dan pergerakan sendi bahu yang terbaias atau pada bursa antara 116 Sistem Rangka prosesus olekranon dan kulit ("tennis elbow"). Bursitis prepatelar (btasa disebut “housemaid's knee! mungkin terjadi akibat sering berlutut, 4, Artritis adalah sebutan umum untuk semua jenis penyakit persendian, semue penyakit persendian ditandai dengan nyeri, pembengkakan, dan peradangan, serta semuanya mengakibatkan derajat kepincangan yang Dbervariasi, a. Artritis reumatoid adalah suatu penyakit sistemik yang menycrang, jaringan ikat dengan inflamasi persendian sebagai manifestasi utama (Q) Penyakit ini mengakibatkan penebalan membran sinovial dengan kerisakan lanjut pada kartilago artilcular. (2) Walaupun masa remisi sudah berlangsung, penyakit ini cenderung jadi kronik dan progresif. Osteoertritis adalah suatu penyakit persendian degeneratif yang kkelihatannya berkaitan dengan proses penuaan, obesitas, atau trauma persendian (2) Gejala penyakit ini jarang muncul pada usia di bawah 40 tahun, dan peda akhirnya sctiap orang akan mengalamt osteoariritis, sampai derajat keparahan tertentu, (2) Kartilago hialin artikular hancar dan pertumbuhan tulang yang berlebihan paca tepi-tepi artikular ditambah dengan hilangnya ruang sen¢i mengekibatkan nyeri, terutama setelah beraktivitas. Penyaktt tnt bukaniah penyakit yang menyebabkan kepincangan, kecuall jika persendian pangeui terserang ¢. Artritls Gouti, yang menyerang sebagian besar laki-laki dewasa, adalah akibat Kelainan metabolisme asam nukleat, yang menyebabkan, penumpukan asam urat dalam persendian terientu. 4. Artritis infeksius terjadi saat bakteri atau produk baktect tersebut berdiam daiam persendian clan mengakibatkan peradangan (2) Artritis Gonokokus menyebabkan nyeri akut dan terjadi akibat invasi organisme penyebab gonore ke dalam seni (2) Infeksi Stafilokokus juga dapat menyebabkan gejala artritis. Soal Latihan Petunjuk: Pilinlah satu jawaban yang menurut anda paling benar untuk setiap pertanyaan di bawah int. 1. Manakah di antare pernyataan berikut ini yang merupaken perbedaan utama_antara Jaringan tulang dan jaringan ikat lain? (A) komposisi zat interselular twlang (B) ketidakmampuan sel-sel tulang untuk memetabolis nutrien menjadi energ: (©) ketersediaan suplal darah yang terbatas dalam tulang (D) adanya serat-serat kolagen dalam tulang, 2. Semua pernyataan berikut yang berkaitan de- ngan perfesteum (lang adalah benar, KECUALL (A). Perlosteum tersustm dari lapisan jaringan ikat yang rapat di bagian lar das lapisas osteogenik dalam. (8) Periosteum penting untuk pertumbuhan tuslang dalam hal lebarnya. (©) Pembuluh darah masuki ke tulang melalui periosteum. (D) Sermua tulang dalam twbuh ditapisi peri osteum. \dokondrial dan intramembranosa adalah istlah yang dipakai untuk menggambarkan (A) fingst tulang dewasa (8) perkembangan tulang, (C) poresitas tutang (D) komposist kimia tulang 4. Semua _pernyataan berikut _merupakan langkah-Jangkah dalam pembentukan tulang panjang, sepertt femur, KECUALL (A) Kartllago hialin membentuk model mini- atur femur dewasa pada janin. (B) Kolar tulang periosteal di sekilar pusal osifikast primer dibentuk oleh sel-sel peri- kondrium yang telah berdiferensiasi. (©) Femur terosifikast setelah lahir saat karti. lago menjadi tulang () Pusat osifikasi sekunder terbentuk di ba- fan epiisis femur, 5. Tulang panjang berbeda dengan tulang pipth karena tulang panjang (A) memiliki lapisan luar tulang kompak (B)_memilike diafisis (C)_ mengandung tulang cancellus (©) mengandung sumsum tulang, 6. Manakan dari tulang berikut ini yang paling besar Kemungkinannya terlibat dalam. pembe- dahan untuk mengangkat tumor pada Kelenjar hipofists? (A) prosesus stiloid tulang temporal (B) prosesus zigomatik tulang temporal (©) sela tursika sfenoid (D) lempeng kribriform tulang etmoid Sistem Rangka 117 7. Sus dapat ditemukan pada tulang berikut, KECUALS (A) tulang mastoid () tulang maksilar {C) tulang mandibula {D) tulang frontal 8 Suaty vertebra memiliki badan yang relatif evil, sebuah foramen dalam setiap prosesus transversusnya yang tidak memiliki faset arti- kular, dan prosesus spinosa yang panjang dan menonjol. Vertebra manakeh yang dimakstd? (A). serviks pertama (B) serviks kedua (C) torake pertama (D)_serviks ketujuh 9. Tulang iga ke-11 dan ke-12 disebut sebagai ga melayang karena tidak (A) melekat dengan sternum di arah anterior (B) melekat dengan vertebra toraks di arah posterior (C) melekat dengan vertebra lumbal di arah anterior (D) metekat dengan vertebra manapn baik secara anterior maupun posterior. 10. Tulang pelvis sejatt perempuian (ginekotd jika dibandingkan dengan tulang pelvis sejatl laki- taki fanaroia), (A) Dimenst outlet pelvisnya lebih kecil (B) Sudut yang terbentuk di sambungan {tulang pubis akan lebih semptt. (©) Jarak antara spina iliake anterior supe- ror lebih besar. (D) Tulang iskium, tum, dan tulang pubis tidak menyatu di masa dewasa. 11, Suatu persendian yang hanya memungkinkan gerakan flekst dan ekstensi disebut (a) sends untakstal (B) sendi engsel (C) sendi diartrotik (D) semus benar. 12. Kombinasi gerakan sendi yang memungkinkan seseorang untuk memutar kenop pintu adalah (A) eversi-inverst (B) protraksi-retrakst (C) pronasi-supinasi (D) abdukst-adulest 118 Sistem Rangka Jawaban dan Penjelasan 1 Sawaban: A (IC 1, 2) Perbedaan antara jartngan, tulang dengan jaringan tkat lainnya adalah bahwa matriks jaringan (lang mengandung, kalsium dan garam tulang fosfor yang ber- bentuk kristal hidroksiapat. Seperti Jeringan ikat lainnya, sel-sel tulang memetabolis nutren untuk membeniuk energi dan memiliit suplai darah yang baik. Serat kolagen yang ada dalam matriks tulang memberikan efek resiliens! dan fleksibilitas pada tulang, sedangkan garam tulang memberikan kekuatan dan kekerasan- nya. Jawaban: D. (ID 1c} Perlosteum tidak melapist tulang sesamoid, permukaan artikulasi tulang, atan meluas melapisi seputar area insersi ten- don dan jaringan ikat pada tulang, Lapisan osteogents dalam pada periosteum penting untuk pertumbuhan tulang dalam ukuran Iebar, dan lintasan pembuluh darah untuk menembus tulang merupakan cara vaskula- risasl pada periosteum. Sawaban: B. (IF 1, 2) Osifikasi endokondral dan. intramembranesus mengacti pada pemben- tukan dan perkembangan tulang. Fungsi tulang, sebagai pelindung dan penyangga, pergerakan, penyimpanan mineral, dan pem- bentukan sel dara, merupakan jenis_pem- bentuken tulang tersenciri. Tlang kompak dan. ulang cancellus adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan porositas tulang, se- dangkan komposisi kimia dari semua tulang adalah sama. Jawaban: ©. (I 1. 2a-k) Osteogenesis, atau pembentuken dan perkembangan tulang, ter: Jadi melalui proses penggantian model Kartilago dengan tulang, Kartilago pada pusat osifikas! mengalami proliferasi. hipertrofi..kalsifikasi dan kemudian diinvasi dengan osteoblas. yang menempatkan tulang pada kartilago yang ter- kalsifikesi, Pusat osifikasi sekunder terbentuk pada kedua epifisis saat lahir. Sawaban: B. (IH 1-5) Satu-satunya perbedaan fantara tulang panjang dan tulang yang pendek, pipih, atau ireguler adalah bahwa tuleng panjang berelongasi dan memiliki epifisis seria diafisis. Semua tulang matur terdiri dari tulang Kompak dan tulang eancel- lus, dan semuanya mengandung. scmsum tulang merzh atau sumsum tulang kuning. Jawaban: ©. (IIA 1a- Badan sela tursika dari tulang sfenoid yang mengeliling kelenjar hipofisis. 10, WL 2. Jawaban: C. (IIA 4) Tulang frontal, maksitar, etmoid. dan sfenoid berisi sinus paranasal. Tulang mastoid juga mengandung sel-sel udara atau sinus Sawaban: D. {18 2a-<) Semua vertebra servile memiliki foramen transversus untuk lintasan arteri vertebra dan tidak memiliki faset iga, tetapi hanya serviks ketujuh yang disebut sebagai tonjolan vertebra karena memiliki pro sesus spinosa yang panjang. Vertebra serviks pertama tidak memiliki badan, vertebra serviks Kedua memiliki prosests ontedoit, dan semua vertebra toraks memiliki faset artikular pada prosesus transversusnya. Jawaban: A. (tC 2a-c) Tulang iga melayang (tulang tga ke-11 dan ke-12) tidak memilikt perlekatan dengan tulang sternum, tetapt berartikulasi secara posterior dengan vertebra toraks. Sawaban: C. (IIIC 1, (3), (4)) Karena pelvis ginekoid lebih Iebar dan memiliki ruang lebih besar pada selurul diameternya daripada pel- vis android, maka jerak antara spina tliaka anterior superior lebih besar, dimenst outlet pelvis lebih besar, dan sudet pubisnya pun lebih beser. Ketiga tulang pelvis menyatu dan berosifikasi dengan (otal pada pria maupun wanita, Jawaban: D. {IVC 3, D2) Sendi engsel adalah sendi diartrotke yang bebas bergerak. Sendi ini hanya memungkinkan gerakan ke satu arah saja dan juga dikenal sebagai sendi uniaksial Jawaban: C. (IVE 1-12) Pronasi adalah rotasi medial lengan bawah dan supinasi adalah rotasi lateral lengan bawah, yang memungkinkan gerakan untuk memutar kenop pintu, Abéuks! adalah gerakan bagian tubuh menjauhi garis tengah tubuh dan adukel adalah geralan bagian tubuh kembali ke garis tengah. Everst adalah gerakan untuk memutar telapak kaki ke arah Ivar: inversi adalah gerakan memutar telapak Kaki ke arah dalam. Protrakst adalah gerakan baglan tubuh ke arah depan dart aksis utama tubuh; retraksi adalah penarikan bagian tubub ke arah belakang. Sistem Muskular BAGIAN I: STRUKTUR DAN FISIOLOGI UMUM 1. PENDAHULUAN. Jaringan otot, yang mencapat 40% sampat 50% berat tubuh, pada umumnya tersusun dari sel-sel kontraktil yang disebut serabut otot. Melalui Konstraksi, sel-sel otot menghasilkan pergerekan dan melakukan pekerjaan, A Fungs! sistem muskular 1, Pengerakan. Otot menghasillan gerakan pada tulang tempat otot tersebut melekat dan bergerak dalam bagian-bagian organ internal tubuh. 2, Penopang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menopang rangka dan mempertahankan tubuh saat berada dalam posis! berdiri atau saat duduk terhadap gaya gravitasi 3, Produks! panas. Kontraks{ otot secara metabolis menghasilkan panas ‘untuk mempertahankan suhu normal tubuh, Cirketrt otot 1. Kontraktilitas. Serabut otot berkontrakst dan menegang, yang dapat atau mungkin juga tidak melibatkan pemendekan otot. Serabut akan terelongasi karena kontraksi pada setiap diameter sel berbeniuk kubus atau bulat hanya akan menghasitkan pemencekan yang terbatas. 2. Eksitebilitas, Serabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulast oleh impuls seraf, 2 8. Ekstensibilites. Serabut otot memiliki kemampuan untuk meregang melebiht panjang otot saat relaks. 4, Blastisitas, Serabut otot dapat Kembali ke ukurannya semula setelah berkontraksi atau meregang. Kiasifikasi jaringen otot. Otot diklasifikesi secara struktural berdasarkan ada tidaknya striasi silang (lurik), dan secara fungsional berdasarkan kendali konstraksinya, volunter [sadar) atau involunter (tidak sadaz), dan Juga berdasarkan lokast, seperti otot jantung, yang hanya ditemukan dt Jantung. (Lihat Bab $.) . Istilah khusus pada jaringan otot, Organel selular yang umum juga terdapat dalam serabut otot, fetapi sebagtan memiliki nama yang berbeda. 1. Sitoplasma disebut sarkoplasma, 2. Relikulum endoplasma disebut retikulum sarkopiasma. 8. Membran plasma disebut sarkolema. a, Tubulus-T adalah rangkalan tubulus transversus pada otot rangka dan jantung yang terbentuk melalui invaginas! sarkolema berbentuk seperti jari 119 120 Sistem Muskular GAMBAR 84. Organisasi fotat. A, Otot terbentuk dari buan Sel (seebul) ott yang ‘dbungkus dengan lapisan Janngan ikat gan disatukan dalam kelompok-telompok yang disebut taskulus. 8, Setap serabu ott ci bagian ‘yang pola pitanya dapat ferthat, mengandung mio {ibel. C, Selizp miofibr ter susun dar mioflaren micsin ‘ebal dan miofiamen aktin pla. Niofilamen miesin Miofiamen akin Troponin Tropomesin jas Gatin pica [Pia s Saikolema Sisterna terminal adalah struktur berbentuk kantong di kedua sisi tubulus-T retikulum sarkoplasma, fe. Invaginast tubulus-T dan sisterna terminal yang berdekatan di kedaa sisinya membentuk suatu triad. E, Jenis-jenis otot 1. Ofot rangka adalah dtot lurik, volunter, dan melekat pada rangka erabut olot sangat panjang. sampai 30 em. berbentuk silindis. dengan lebar berkisar antara 10 mikron sampat 100 mikron. b. Seulap serabut memilikt banyak tnt, yang tersusun di bagian pertfer. fe. Konstraksinya cepat dan kuat. 2. Otot polos adalah otot tidak berlurik dan invclunter. Jenis otet ini dapat diemukan pada dinding organ beronggs seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba, seperti pada sistem respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah. a. Serabut tot berbentuk spindel dengan nukleus sentral_ yang terelongasi. . Serabut int Derukuran keel, berkisar antare 20 mikron (oclapiot pembuluh darah) sampai 0.5 mm pada uterus orang hamil. e. Kontraksinya kuat dan lamban. 8. Otot jantung adalah otot lurk, involunter, dan hanya ditemukan pada jantung. 22 Semabut trelongasi dan membentuk cabang dengan sat nakleus sentral b. Panjangnya berkisar antara 85 mikron sampai 100 mikron dan diameternya sekitar 15 mikron. ¢. Diskus terinterkalasi adalah sambungan kuat khusus pada sisi ujung yang bersentuhan dengan sel-sel otot tetangga. 4. Kontrakst otot jantung kuat dan erirama, TL. Otot rangka ‘A. Onganisasi (Gambar 8-1) 1. Olot rangka terdici dari serabut-serabut yang tersusun dalam berks yang isebut fasikel. Semakin besar otot, semakin banyak jumlah serabutnya. Otot biseps lengan pada lengan atas adalah otot yang besar dan tersusun dari 260.000 serabut 1b. Otot Kecil, seperti stapedius dalam telinga tengah, hanya terdiri dari 1.500 serabuat 2. Lapisan jaringan ikat fibrosa membungkus setiap otot dan masuk ke Dbogian dalam untuk melapist fasikel dan serabut individual. Jaringan int menyalurkan impuls saraf dan pembuluh daraly ke dalam otot dan secara mekanis mentransmisixan daya kontraksi dari satu wjung otot ke ujung lainnya.

You might also like