Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

PAPARAN GETARAN MESIN GERINDA DAN KELUHAN SUBYEKTIF

(HAND ARM VIBRATION SYNDROME) PADA TENAGA KERJA DI


ABADI DENTAL LABORATORIUM GIGI SURABAYA

Muhammad Saiful Hidayat


101011279
Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga
moehsaifoel_h@yahoo.com
ABSTRACT
Dental laboratory is a laboratory for produced dentures. In production
process, dental laboratory workers are exposed to various dangers: both chemical
and physical dangers. One of the physical dangers is mechanical vibration. grinder
vibration is used during labor for more than 4 hours or even 8 hours a day, so it is
possible to cause health disorder in physic, physiology and performance.
Therefore, prevention is needed to reduce complaints that may arise on the
workers. This research aims at studying the incidence of subjective health
complaints (hand arm vibration syndrome) due to dental grinder vibration on
dental laboratory workers in Abadi Dental Laboratory Surabaya.
This research was a descriptive observational research in which the data
were take using cross sectional approach. The subject of the research was 18
laboratory workers, drawn from the total population. Variables in the research
were individual characteristics (age, sex, work hour and work duration), the
intensity of grinder vibration exposure, and subjective complaints.
The result of the subjective complaints (hand arm vibration syndrome) of
the dental laboratory workers in Abadi Dental Laboratory showed that from 18
person, there were 13 person (72%) who had a subjective complaints . The
factors which related to subjective complaints were age (p=0,002) and worked
duration (p=0,002). Unrelated factors of subjective complaints were sex (p=0,278)
and work hour (p=0,114).
It is recommended to do stretching for 5 minutes in every 30 minutes
during the use of grinder machine, reducing an overtime work, and treating the
grinder machine.
Keywords: subjective complaints (hand arm vibration syndrome), Dental
laboratory , and grinder vibration exposure

Jakarta pada 240 responden sopir

Pendahuluan

bajaj bahwa 80 orang (22,6%)


Proses industrialisasi dan

mengalami

sindrome

getaran

modernisasi kehidupan disertai

tangan dan lengan antara stadium

dengan

semakin

1 hingga 3 berdasarkan kriteria

aplikasi

teknologi

meluasnya
yang

Stockholm. Informasi pada teknisi

antara lain bertambah dengan

gigi yang terkena tangan / lengan

cepat penggunaan beragam mesin

getaran

dan peralatan kerja mekanis yang

berbagai peralatan dan alat-alat

dijalankan oleh motor penggerak.

menyebutkan

Mesin

jangka

dan

maju

peralatan

kerja

saat

bekerja

bahwa
panjang

dengan

paparan
dapat

mekanis tersebut menimbulkan

mengakibatkan sindrom jari putih

getaran. Getaran dapat diartikan

(white fingers). Sekitar 374 wanita

sebagai gerakan yang teratur dari

di negara Swedia terdiagnosis

benda atau media dengan arah

mengalami

bolak

kedudukan

disebabkan oleh getaran pada

keseimbangan (Permenaker Trans

tangan dan lengan pada tenaga

no 13/MEN/X/2011). Ganguan

kerja teknisi gigi.

balik

dari

gejala

yang

yang disebabkan oleh getaran


Abadi

dapat muncul dalam waktu yang


berbeda beda sejak pertama
terpapar, tetapi kadang kadang
gejala ini timbul dalam beberapa
bulan

setelah

paparan

berat.

Gangguan yang muncul berupa


penyempitan

pembuluh

darah

biasanya timbul kurang dari 10


tahun atau lebih (Wijaya, 1993).

Dental

Laboratorium, Surabaya adalah


salah satu industri yang bergerak
dalam bidang produksi gigi tiruan.
Dalam melakukan proses produksi
mengunakan mesin seperti mesin
gerinda

saat

menggerinda,

vibrator saat pengadukan atau


pengecoran bahan tanam atau
gypsum, dan mesin pulas saat

Penelitian menurut Novi

proses finishing produksi gigi

Afiriani (2005) yang dilakukan di

(K3PSTKG, 2008). Alat alat

yang menghasilkan getaran dapat

objek tertentu pada periode waktu

mengganggu kesehatan operator

tertentu.

yang menjalankan mesin tersebut,

penelitian yang dilakukan, maka

seperti

penelitian

ini

observasional

yang

nyeri

kehilangan

pada

daya

tangan,

pegang

dan

kesemutan.

untuk

Berdasarkan

proses

bersifat

mengetahui

bertujuan
hubungan

paparan getaran mesin gerinda


Berdasarkan

informasi

data tersebut, banyak kasus yang


terjadi akibat getaran mekanis
suatu alat yang digunakan pada

terhadap

keluhan

kesehatan

subyektif hand arm vibration


syndrome

pada

tenaga

kerja

laboratorium gigi.

laboratorium gigi. Salah satunya


rasa nyeri di sekitar telapak

Populasi Penelitian

tangan yang dikarenakan oleh


paparan getaran. Penulis sangat

Penilitian

ini

dilakukan

tertarik sekali untuk mengadakan

pada populasi tenaga kerja di

penelitian

Abadi Dental Laboratorium Gigi

tentang

paparan getaran

hubungan

mesin gerinda

yang berjumlah 18 orang

terhadap keluhan subyektif hand


arm vibration syndrome pada

Sampel Penelitian

tenaga kerja Laboratorium Gigi di

Sampel

penelitian

ini

Abadi Dental Laboratorium Gigi

adalah tenaga kerja yang diambil

Surabaya.

dari

seluruh

populasi

dengan

jumlah 18 orang

Metode Penelitian
Metode penelitian

yang

Tempat dan Waktu Penelitian

akan digunakan adalah penelitian


deskriptif.

Jika

ditinjau

waktunya,

termasuk

Lokasi

penelitian

dari

dilaksanakan di Abadi Dental

penelitian

Laboratorium Gigi Jalan Kedung

cross sectional karena penelitian

Sroko Gang 6 No 21 A, Surabaya.

ini dilakukan sekali saja terhadap

Waktu

penelitian

dilaksanakan

pada bulan Desember 2011 - April

getaran mesin gerinda dengan

2012

menggunakan Vibration meter.


Data Sekunder

Variabel Penelitian

Data tentang

Variabel Terikat

produksi pembuatan gigi tiruan di

Keluhan kesehatan subyektif


(hand arm vibration syndrome)

Abadi Dental Laboratorium Gigi


Analisa Data

Variabel Bebas

Data yang telah didapat dari

Getaran pada gerinda

hasil penelitian disajikan dalam


bentuk

Teknik dan Analisa Data

bentuk
primer

dalam

penelitian ini diperoleh melalui


penarikan

informasi

responden

dari

Dental

terhadap

pihak

Laboratorium

Abadi
dengan

menggunakan lembar kuesioner


dan

melakukan

tabel

diberikan

Data Primer
Data

alur proses

pengukuran

frekuensi

penjelasan
narasi

dalam

yaitu

memberikan

dan

untuk

gambaran

karakteristik individu. Hubungan


antar

variabel

dengan

menggunakan tabulasi silang dan


menggunakan

uji

statistik

koefisien kontingensi.
Hasil dan Pembahasan

Hubungan Umur Dengan Keluhan Subyektif Hand Arm Vibration Syndrome


(HAVS)
Keluhan kesehatan
Total
Umur
Ya
Tidak
(tahun)
n
%
n
%
n
%
20 30
13
92,9
1
7,1
14
100
31 41
0
0
4
100
4
100
Total
13
72,2
5
27,8
18
100

Responden yang berumur 20

Terdapat

Hubungan

yang

30 tahun sebanyak 13 orang

signifikan (sig=0,002) antar

(92,9%) mengalami keluhan

kedua variabel dengan kuat

subyektif

hubungan

Hand

Vibration Syndrome

Arm

(0,653)

sedang/cukup

Hubungan Jenis kelamin Dengan Keluhan Subyektif Hand Arm Vibration


Syndrome (HAVS)
Keluhan kesehatan
Total
Jenis
Ya
Tidak
kelamin
n
%
n
%
n
%
Laki laki
9
64,3
5
35,7
14
100
Perempuan
4
100
0
0
4
100
Total
13
72,2
5
27,8
18
100

Responden

dengan

jenis

mengalami keluhan subyektif

kelamin laki laki sebanyak

Hand

9 orang (64,3%) mengalammi

Syndrome

keluhan subyektif Hand Arm


Vibration

Syndrome

terdapat
signifikan

jenis

variabel

perempuan

Vibration

Berdasarkan hasil uji tidak

sedangkan responden dengan


kelamin

Arm

hubungan

yang

antara

kedua

(sig=0,278)

sebanyak 4 orang (100%)

Hubungan Lama Kerja Dengan Keluhan Subyektif Hand Arm Vibration


Syndrome (HAVS)
Lama kerja
(jam)
4
>4
Total

n
13
0
13

Keluhan kesehatan
Ya
Tidak
%
n
%
92,9
1
7,1
0
4
100
72,2
5
27,8

Responden dari kelompok lama

Total
n
14
4
18

%
100
100
100

Terdapat hubungan yang

kerja 40 50 jam sebanyak

signifikan (sig=0,002) antar

13 orang (92,2%) mengalami

kedua variabel dengan

keluhan Hand Arm Vibration

hubungan yang cukup/sedang

Syndrome

(0,653)

Hubungan Masa Kerja Dengan Keluhan Kesehatan Subyektif Hand Arm


Vibration Syndrome (HAVS)
Masa kerja
(tahun)
5
>5
Total

n
6
7
13

Keluhan kesehatan
Ya
Tidak
%
n
%
100
0
0
58,3
5
41,7
72,2
5
27,8

n
6
12
18

%
100
100
100

Responden dari kelompok

sebanyak 5 orang (27,8%)

masa kerja 5 tahun sebanyak

tidak mengalami keluhan,

6 orang (100%) mengalami

walaupun intensitas paparan

keluhan Hand Arm Vibration

getaran rendah namun

Syndrome dan kelompok

getaran ikut memberikan

masa kerja >5 tahun

dampak pada munculnya

sebanyak 7 orang (58,3%)

keluhan Hand Arm Vibration

mengalami keluhan Hand

Syndrome

Arm Vibration Syndrome

Total

Berdasarkan hasil uji tidak

Kesimpulan
1. Responden di Abadi Dental

terdapat hubungan yang

Laboratorium sebagian besar

signifikan antara kedua

berumur 20-30 tahun dan

variabel (sig=0,114)

berjenis kelamin laki-laki .

Intensitas Paparan Getaran Mesin

Masa kerja terbanyak >5

Gerinda

tahun . Mayoritas responden

Terhadap

Keluhan

Subyektif Hand Arm Vibration

bekerja dalam satu hari

Syndrome (HAVS).

mengunakan mesin gerinda


4 jam

Berdasarkan data primer 13

2. Berdasarkan

hasil

orang (72,2%) dengan

pengukuran

intensitas

intensitas paparan getaran 0,3

paparan

getaran

m/detik 1,2 m/detik

gerinda,

besar intensitas

mengalami keluhan Hand

getaran

Arm Vibration Syndrome dan

yang

mesin

dihasilkan

sebesar 0,3 m/detik2 1,2


2

m/detik .

keluhan Hand Arm Vibration


Syndrome

3. Sebagian besar responden di

3. Perawatan

pada

atau

mesin

Abadi Dental laboratorium

gerinda

pengantian

mengalami keluhan hand arm

spear-part mesin sehingga

vibration syndrome (72%),

dapat

dengan keluhan terbanyak

terjadinya

adalah kesemutan (38,9%).

Vibration Syndrome

mengurangi

efek

Hand

Arm

4. Tingkat kekuatan hubungan


karakteristik individu yaitu

Daftar Pustaka

umur

Anonim.,

dan

lama

kerja

Vibration.

terhadap keluhan kesehatan

http://www.cdc.gov/niosh/docs/9

berada

dalam

7-141/ergotxt5a.html (Sitasi 23

sedang.

Sedangkan

kategori
Jenis

kelamin dan masa kerja tidak

Desember 2011)
Bomel/Hand

Arm

Vibration

memiliki hubungan terhadap

Syndrome Underlying Causes

keluhan kesehatan di Abadi

and

Dental Laboratorium.

Contruction Industry. Volume 4.

5. Intensitas
dihasilkan

getaran
sesuai

yang
dengan

NAB (4 m/detik2) sehingga


tidak dilakukan uji statistik

Risk

Control

in

The

http://www.hse-gov.uk.pdf/
(Sitasi 20 Desember 2011)
Bylund,

Sonya

H.,

2001.

Descriptive Study of Women


Injuried by Hand Arm Vibration.

Saran
1. Sebaiknya

melakukan

peregangan 5 menit setiap 30


menit bekerja menggunakan
mesin gerinda
2. Mengurangi

Umea University Hospital: 229


305
Bylund, Sonya H., 2004. Hand Arm
Vibration and Working Women

jam

lembur

Consequences

and

Affeting

mengingat lama kerja yang

Factors. Disertations. Sweden,

semakin panjang sehingga

Umea: 1- 29

dapat mengurangi munculnya

Depnaker,

2006.

Himpunan

Peraturan Perundang-undangan
Keselamatan
Kerja.

dan

Jakarta

Pengawasan

Kesehatan
Direktorat

Norma

dan

Keselamatan Kerja

Hand-Arm

Pengawasan

Ketenagakerjaan: 806-813.
Lubis,

Halina.

2001.

Terowongan

Sindroma

Carpal

Kerja. Skripsi.
Keselamatan

Departement for Work and Pensions.


2004.

Pembinaan

Akibat

Departemen

dan

Kesehatan

Kerja FKM USU.

Vibration

Lunborg and Balogh., 1989. Finger

Syndrome. Secretary of state for

Receptor Dysfunction in Dental

Work and Pensions

Technicians Exposed to High

Dhamayanti, D., 2005. Beberapa


Faktor

Yang

Munculnya

Mempengaruhi

Keluhan

Akibat

Pemakaian Gerinda di PT Dok


Dan

Perkapalan

Surabaya.

Frequancy Vibration. Second J


Work Environ Health; 15:339
334.
Lunborg and Balogh., 1998.
Vibrotactile Sense in the Hand

Skripsi. Surabaya: Universitas

Arm Vibration Syndrome.

Airlangga

Secand J Work Environ Health;

Hjortsberg,

A.

1989.

Finger

Receptor Dysfunction in Dental

24(6):495 502.
Nimpoeno, S.John.1985. Penyakit

Technisian Exposed to High-

Penyakit Akibat Kerja. Grafindo

Frequency Vibration. Scand J

Utama: Jakarta

Work Environ Health 15:339334

Notoadmojo, S., 2003. Pendidikan


dan perilaku Kesehatan. Jakarta:

Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI

Rineka Cipta.

No.KEP.13/MEN/X/2011.
Himpunan Peraturan Perundangundangan

Keselamatan

dan

Kesehatan Kerja. Nilai Ambang


Batas Faktor Fisik di Tempat
Kerja.

Direktorat

Jenderal

Poedjawijatna.,

2004.

Pengetahuan,

Tahu

Pengantar

dan
ke

Ilmu dan Filsafat. Jakarta: Rieka


Cipta.
Program D3 TKG Unair. 2008. Buku
Pedoman

Pelaksanaan

Keselamatan
Kerja

dan

untuk

Kesehatan

Praktek

dan

Hiperkes dan Keselamatan Jawa


Timur.
Sumamur, P.K. 1994. Keselamatan

Praktikum.
http://www.fkg.unair.ac.id/.pdf

Kerja

(sitasi 15 Oktober 2011).

Kecelakaan. Jakarta : CV Haji

Rusdi, Y. 2007. Hubungan antara


Getaran Mesin pada pekerja

dan

Pencegahan

Masagung.
Sumamur

P.K,

1994,

Hygiene

bagian Produksi dan Carpal

Perusahaan dan Keselamatan

Tunnel

Kerja.

Syndrome

Pengolahan

Kayu

Industri
Brumbung

Perum Perhutani unit I Jawa


Tengah.

Skripsi.

Semarang;

Jakarta

CV

Haji

Masagung.
Sumamur,

P.K.

Perusahaan

2009.
dan

Universitas Negri Semarang: 22-

Kerja. Jakarta:

33.

Seto.

Hygiene
kesehatan

CV. Sagung

Rytkonen, Esko., 2005. High

Tasbeh, S. 1999. Pengaruh Getaran

Frequency Vibration and Noise

Pada Tubuh Manusia. Pusat

in Dentistry. Disertasi. Finland:

Hiperkes dan Keselamata Kerja;

Universitas of Kuopio: 19 77.

Majalah

Sandra. V. P. 2011. Hubungan


Antara

Paparan

Segmental

Dengan

Getaran
Keluhan

Keselamatan

Hiperkes
Kerja.

Torbica, N., Krstev, S., 2006. Word


at

Tenaga Kerja Laboratorium Gigi

Technicians.

di Surabaya. Skripsi. Surabaya:

Med. 63:145 148.

Siswanto,

A.

1991.

Vol

XXX11, No.1. pp. 26-43

Carpal Tunnel Syndrome Pada

Universitas Airlangga

dan

work:

Dental
Occup

laboratory
Environ

Wijaya, Caroline. 1993. Deteksi Dini


Vibrasi.

Penyakit Akibat Kerja. Penerbit

Departemen Tenaga Kerja: Balai

Buku Kedokteran EGC: Jakarta

You might also like