Professional Documents
Culture Documents
Agronomic and Physiological Characteristics of Red Chilli Varieties Under Waterlogging Stress
Agronomic and Physiological Characteristics of Red Chilli Varieties Under Waterlogging Stress
Agronomic and Physiological Characteristics of Red Chilli Varieties Under Waterlogging Stress
Karakter Agronomi dan Fisiologi Varietas Cabai Merah pada Kondisi Cekaman Genangan
Agronomic and Physiological Characteristics of Red Chilli Varieties under Waterlogging Stress
Susilawati*, Rujito Agus Suwignyo, Munandar, dan Mery Hasmeda
Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya
Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia
Diterima 14 Juni 2012/Disetujui 18 Oktober 2012
ABSTRACT
The research objective was to study the agronomic and physiological characteristics of red chilli (Capsicum annuum
L.) varieties under waterlogging stress. These studies were conducted at two locations: in Palembang, South Sumatra, from
February to August 2010 and in Bogor in West Java, from September to November 2010. Experiments in Palembang was
using split plot design with three replications. The main plot was waterlogging treatment for 1, 2, 3 and 4 days. The subplot
was red chilli varieties: Kiyo F1, Riawan, Ferosa, Bravo F1 and Laris. Experiments in Bogor was conducted without the use
of experimental design; the same plant varieties were waterlogged for 2 and 4 days. The results showed that waterlogging
caused root damages on all varieties. Kiyo F1 had better agronomic characters and high levels of tolerance than other
varieties. The content of ethylene in all varieties increased with increasing time of waterlogging, except for Laris. In all
varieties both leaf chlorophyll and tissue N content tend to decline with the increase in waterlogging duration. However
Bravo F1 experienced an increase in the chlorophyll content whereas Kiyo F1 had an increase in N in the plant tissue.
Keywords: agronomic character, physiological character, red chili, waterlogging
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh genangan terhadap karakter agronomi dan fisiologi serta tingkat
toleransi beberapa varietas cabai merah. Penelitian dilakukan pada dua lokasi yaitu di Palembang Sumatera Selatan, pada
bulan Februari sampai Agustus 2010 dan di Bogor Jawa Barat pada bulan September sampai November 2010. Percobaan
di Palembang menggunakan rancangan petak terbagi (split plot design) dengan tiga ulangan. Petak utama adalah kondisi
tercekam genangan yaitu tanaman yang tercekam genangan selama 1, 2, 3 dan 4 hari, sedangkan anak petak adalah
varietas cabai merah terdiri atas Kiyo F1, Riawan, Ferosa, Bravo F1 dan Laris. Percobaan di Bogor tanpa menggunakan
rancangan percobaan, menggunakan varietas yang sama dan lama genangan 2 dan 4 hari. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa perlakuan genangan menyebabkan adanya kerusakan akar pada semua varietas cabai merah. Kandungan etilen pada
semua varietas meningkat sejalan dengan peningkatan waktu tergenang, kecuali pada varietas Laris. Kandungan klorofil
daun dan N jaringan cenderung menurun pada semua varietas, akan tetapi varietas Bravo F1 mengalami peningkatan
kandungan klorofil dan varietas Kiyo F1 mengalami peningkatan kandungan N jaringan. Varietas Kiyo F1 memiliki karakter
agronomi yang lebih baik dan tingkat toleransi yang tinggi dibandingkan varietas lain.
Kata kunci: cabai merah, genangan, karakter agronomi, karakter fisiologi
PENDAHULUAN
Genangan merupakan cekaman lingkungan abiotik
yang menurunkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman.
Hal ini telah menjadi masalah besar di beberapa bagian
dunia. Genangan sering terjadi di ekosistem dengan
curah hujan yang tinggi, terutama pada tanah dengan
drainase yang buruk (Visser et al., 2003). Genangan dapat
dibedakan menjadi dua, pertama hanya akar tanaman yang
tergenang air (waterlogging), dan kedua seluruh bagian
* Penulis untuk korespondensi. e-mail: susiamri@yahoo.com
196
197
Gambar 1. Warna hitam bagian endodermis yang membusuk pada Kiyo F1 dan Riawan serta bagian epidermis, korteks dan endodermis
yang hancur pada Ferosa, Bravo F1 dan Laris; 1 = epidermis; 2 = korteks; 3 = endodermis
198
Gambar 4. Jumlah cabang tanaman tiap varietas cabai berdasarkan lama genangan
Karakter Agronomi dan Fisiologi......
199
200
Kiyo F1
Riawan
Varietas
Ferosa
58.72
ST
61.11
ST
46.41
ST
35.61
ST
130.58
T
9.36
T
52.75
T
9.14
T
82.09
T
5T
4 ST
0 TT
73.36
T
75.00
T
45.22
TT
42.03
TT
73.75
TT
5.96
ST
42.58
ST
6.13
ST
43.82
ST
2T
4 ST
3 TT
64.31
ST
61.11
ST
49.24
T
36.67
ST
105.67
ST
7.93
ST
13.58
ST
3.09
ST
12.60
ST
1T
8 ST
0 TT
Bravo F1
Laris
50.5
TT
44.45
TT
46.5
ST
35.38
ST
75.33
ST
7.55
ST
32.08
ST
5.41
ST
34.13
ST
0T
7 ST
2 TT
61.83
ST
66.67
ST
48.24
ST
39.11
ST
109.92
ST
5.81
TT
10.75
TT
3.12
ST
13.04
ST
0T
7 ST
2 TT
Keterangan: Total kriteria : 0-9 = jumlah kriteria; T = toleran; ST = semi toleran; TT = tidak toleran
201
Tabel 2. Kandungan ACC dan etilen pada akar berdasarkan varietas dan lama genangan
Varietas
Lama genangan
Lama genangan
Kiyo F1
Riawan
Ferosa
Bravo F1
Laris
2 hari
4 hari
-1
.........................ACC (mL L ).........................
1.02
0.95
1.08
1.00
0.90
1.16
0.96
1.15
1.12
0.87
2 hari
4 hari
-1
..........................Etilen (mL L )..........................
0.31
0.35
0.18
0.31
0.42
0.53
0.39
0.42
0.51
0.42
Tabel 3. Kandungan klorofil dan N jaringan berdasarkan varietas dan lama genangan
Varietas
Kiyo F1
Riawan
Ferosa
Bravo F1
Laris
Kiyo F1
Riawan
Ferosa
Bravo F1
Laris
Lama genangan
1 hari
2 hari
3 hari
4 hari
-2
..............................................Klorofil (mg dm )...............................................
79.9
91.03
80.73
76.33
53.98
56.63
77.18
23.00
107.55
91.83
79.03
74.25
96.53
89.85
108.38
102.83
77.79
90.73
77.1
84.2
-1
...............................................N jaringan (g kg ).................................................
31.78
22.28
31.78
63.42
34.72
28.00
21.00
22.82
26.32
17.36
23.66
22.84
27.02
4.34
24.92
22.96
27.44
25.20
15.12
32.48
KESIMPULAN
202
DAFTAR PUSTAKA
Boru, G, T.T. Van Toai. J. Alves, D. Hua. M. Knee. 2003.
Response of soybeans to oxygen deficiency and
elevated root-zone carbondioxide concentration.
Ann. Bot. 91:447-453.
Bradford, K.J. 2008. Shang Fa Yang: Pioneer in plant
ethylene biochemistry. Plant Sci. 172:2-7.
203