Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

Menjual Surga Demi Membeli Dunia

Posted on December 25, 2014


Khutbah Pertama

:

















Kaum muslimin, sesungguhnya dunia adalah rendah dan fana, adapun akhirat mulia dan kekal. Kita diingatkan oleh
ayat-ayat yang mulia dan penuh berkah, maka sungguh beruntung orang yang mendengar dengan seksama nasehatnasehat yang bermanfaat dan wejangan-wejangan yang mengena. Lalu ia merenungkannya dengan akalnya,
memahaminya dengan pikirannya, dan melaksanakannya dengan perkataan dan perbuatannya.
Allah berfirman :












Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu
lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (QS. Al-Anam: 32).














Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, Maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang
apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka Apakah kamu tidak memahaminya? (QS. Al-Qashas:
60).











Katakanlah: Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa,
dan kamu tidak akan dianiaya sedikit pun. (QS. An-Nisa: 77).







Dan mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan
akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit). (QS. Ar-Radu: 26).

Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di
dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit. (QS. At-Taubah: 36).




( )


Tetapi kamu memilih kehidupan duniawi, sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. (QS. Al-Ala:
16-17).
Dunia akan pergi, akan sirna dan berakhir. Adapun surga kenikmatan akhirat yang abadi dan kekal.
Dunia adalah kesenangan yang sedikit, rendahan, dan ujungnya adalah fana dan sirna, adapun surga kenikmatan
yang abadi, tanpa ada kesudahannya, tidak akan pernah berakhir.
Dari al-Mustaurid bin Syaddad semoga Allah meridhainya- ia berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda,















Demi Allah, tidaklah dunia dibandingkan akhirat kecuali seperti seseorang dari kalian mencelupkan jarinya ke laut,
maka lihatlah apa yang tersisa di jarinya jika ia keluarkan dari laut? (HR. Muslim no.2868).
Dunia seperti air yang tersisa di jari setelah dicelupkan di lautan yang meluap. Adapun akhirat, maka dialah seluruh
lautan yang begitu luas, yang bergejolak ombaknya, dan meninggi terpaannya.
Maka apakah tidak berfikir tentang hakekat dunia seseorang yang mendahulukan sedikitnya dunia yang akan
berakhir di atas mulianya akhirat dan bagiannya yang tinggi?









Aku heran dengan orang yang takjub terhadap dunia.
Dan ia telah tertipu dengan hari-hari penuh kelezatan









Dan ia lebih mengutamakan untuk tinggal di tanah yang tandus
Dari pada di negeri yang subur disirami hujan rintik-rintik









Dan duniamu yang telah menjadikanmu terpedaya
Perhiasannya akan hancur berkeping-keping

Wahai hamba Allahjika seandainya dunia berada pada kedua tanganmu, dan ditambah lagi dunia semisalnya
untukmu, maka apakah yang tersisa darinya jika maut telah menjemputmu?




..







Wahai penghuni rumah yang penuh dengan hiasan
Kematian akan memindahkan tempat tinggalmu ke dalam perut kuburan



..


Aku melihatmu sering menyebut-nyebut tentang dunia
Padahal sering mengingat dunia akan mengeraskan hati



..




Seakan-akan engkau tidak melihat manusia berkurang (karena terus ada yang meninggal)
Padahal engkau melihat mereka (ada yang meninggal) setiap kali bersinar mentari











..

Dan aku tidak tahu sementara aku berharap berumur panjang-
Bisa jadi esok tatkala aku bertemu dengan pagi hari, aku tidak bisa bertemu lagi dengan petang hari
Wahai hamba Allahsetiap hari selalu ada ibrah dan ibrah (pelajaran) yang datang, pada setiap kematian ada
pengingat untuk berhenti jika engkau termasuk orang yang mau berhenti
Sampai kapan engkau begini?, hingga kapan? Sampai kapan engkau tidak sadar? Hingga kapan engkau tidak
bertakwa?
Apakah setelah sirnanya dunia tempat beramal?, ataukah kepada selain akhirat engkau akan berpindah?
Jauh, sungguh jauh sekali, akan tetapi kedua telinga telah tuli dari mendengar ayat-ayathati telah lalai dari
nasehat-nasehat
Ingatlah waktu kematian.Takutlah engkau dengan waktu datang kematian
Tangisilah dosa-dosamu yang telah lalu, selamatkan jiwamujika tidak maka jiwamu akan binasa
Pergilah menuju Robmuberlepaslah dari dosa-dosamu

Wahai hamba Allah








Hingga kapan engkau terus menerus tertipu dan lalai.


Begitu pulas engkau tertidurkapankah hari engkau baru terjaga.

Telah hilang sia-sia usiamu, yang sesaat dari usiamu dibeli dengan sepenuh langit dan bumi, maka sungguh besar
kesia-siaanmu







Apakah engkau membeli sesuatu yang fana dengan bayaran sesuatu yang kekal karena kebodohan, kau beli
kemarahan Allah dengan membayar keridhaan-Nya, kau beli neraka dengan membayar surga?












Apakah engkau adalah musuh atau sahabat bagi dirimu sendiri?, karena engkau membuangnya setiap kali
musibah



Sungguh engkau telah menjual jiwamu dengan murahkehinaan bagimu


Maka jiwamu dengan sikapmu tersebut bukanlah jiwa yang hakiki
Maka sungguh merugi seseorang yang menjual kenikmatan surga dengan angan-angan dustadengan permainan
yang menarik dan melalaikan, dengan syahwat, dan perbuatan-perbuatan buruk, serta aib-aib yang tercela
Maka sungguh merugi mereka yang menjadikan Allah murka, mereka menyia-nyiakan umur mereka dalam
kemaksiatan dan dosa-dosa..






















Katakanlah: Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan
keluarganya pada hari kiamat. Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. (QS. Az-Zumar: 15).




.




Kepadamu tujuanku wahai anak Adam maka dengarlah

Tinggalkanlah bersandar kepada kehidupan niscaya engkau akan mendapatkan manfaat













Seandainya umurmu sempurna seribu tahuntoh tidaklah berlalu hari-hari hingga akhirnya engkaupun meninggal








Wahai yang telah menyia-nyiakan agamanyajagalah agamamu maka itulah yang terbaik yang kau lakukan


.






Siapkanlah untuk dirimu amal sholeh yang akan diberi ganjaran atasnya
?Dan lihatlah, perkara apakah yang (baik) engkau ikuti untuk dirimu


.








Ketahuilah bahwasanya semua yang telah kau perbuat
Tersimpan utuh di sisi Tuhan tidak ada yang hilang







Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah
;sebagai Balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. dan mohonlah ampunan kepada Allah
)Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS Al-Muzammil : 20




.


..

..







..


Khutbah Kedua :

:
































Kaum muslimin sekaliansungguh orang yang setiap kali Allah berikan ia karunia dan kenikmatan yang barulantas
iapun memperbarui juga dosa-dosa, pelanggaran, dan kemaksiatan
Sungguh celaka orang yang setiap bertambah kebaikan baginya semakin bertambah pula kesesatannya

Setiap kali bertambah harta dan kekayaannyamaka semakin bertambah pula jauhnya dan semakin tersesat
Kenikmatan dan pemberian Allah terus tercurahkan kepadanya, serta karunia dan anugerah-Nya
Makanan yang menguatkannya, air yang menghilangkan dahaganya, pakaian yang menutup tubuhnya, rumah
yang menaunginya, istri yang memperhatikan dan menemaninya, keamanan yang tenteram yang menaungi dan
melindunginya
Sementara ia terus berada di atas dosa-dosa yang menghinakannya, berlanjut dalam keburukan-keburukannya
terlepas dalam gelimang kemaksiatan
Maka hendaknya berhati-hatilah dari ujian dengan kenikmatan dan kesenangansebagaimana kalian berhati-hati
dari ujian kesulitan dan penderitaan
Bisa jadi anugerah dan karunia datang dalam baju istidraj dan penangguhan dan penguluran
Allah berfirman,






















Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh (istidraj) Kami kepada mereka
adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambahtambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan. (QS. Ali Imron: 178).
Dari Uqbah bin Amir semoga Allah meridhoinya- ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,














Jika engkau melihat Allah memberikan anugerah dunia kepada hamba-Nya apa yang ia sukai, sementara sang
hamba bermaksiat kepada-Nya, maka sesungguhnya itu adalah istidraj. (HR. Ahmad no. 17311).
Ya Allah berilah taufik-Mu kepada kami menuju perkara-perkara yang Kau ridhoi, dan jauhkanlah kami dari perkaraperkara yang tidak Engkau ridhoiAmin.







:







))
:

]:




(( .



.













.



























:


.

)Diterjemahkan dari khotbah Jumat Syaikh Shalah al-Budair (imam dan khotib Masjid Nabawi
Oleh Ustadz Firanda dengan edit bahasa dari tim KhotbahJumat.com

You might also like