Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 5

Mekanisme Turbidit dan

Struktur Sedimennya

Arus turbidit merupakan salah satu mekanisme dalam


sedimen gravity flow (pergerakan sedimen oleh gravitasi) yang
mana material sedimen terangkut atau tertransportasikan pada
bagian atas arus fluid turbulence (turbulen fluida).Penyebab
terjadinya suspensi sedimen pada aliran disebabkan oleh
densitasnya yang meningkat pada ambient water, menghasilkan
aliran menuruni slope.
Arus densitas merupakan longsoran-longsoran material
sedimen dari tumpukan sedimen yang lerengnya sudah tidak stabil
dan karena suatu gaya/sentakan (gempa bumi, badai) yang
menyebabkan sedimen-sedimen tersebut meluncur.Sedimen-
sedimen yang meluncur ini kemudian berkembang menjadi suatu
arus dimana sedimennya lepas-lepas dan butir-butirnya bergerak
sendiri.
Arus densitas terbentuk oleh gaya gravitasi karena adanya
perbedaan densitas antara tubuh fluida.Perbedaan densitas
tersebut disebabkan oleh salinitas dan temperatur yang bervariasi
pada suspensi sedimen dalam fluida.Arus turbidit merupakan salah
satu type dari arus densitas yang mengalir menuruni lereng
sepanjang dasar samudra atau danau disebabkan perbedaan
densitas dengan ambient water yang disebabkan oleh sedimen
tersuspensi pada air yang disebabkan oleh turbulen.
Arus turbidit dapat terbentuk oleh berbagai mekanisme,
diantaranya sediment failure, aliran pasir pada tebing (canyon)
yang dipicu oleh badai, aliran bedload dari sungai, glacial yang
mencair, dan aliran selama erupsi.
Secara singkat mekanisme pengendapan arus turbidit adalah
partikel- partikel bergerak tanpa perantara/bantuan air, tetapi
karena adanya energi potensial yang dimilikinya
(ketinggian/kemiringan lereng) berubah menjadi energi kinetik
karena adanya pengaruh dari gravitasi, dan pengendapan
materialnya terjadi segera setelah energi kinetis habis (tempat
datar, hambatan).
Pada umunya endapan turbidit ditafsirkan sebagai endapan
laut dalam.terutama jika terdapat sisipan-sisipan sedimen-sedimen
pelitic.Namun turbidit juga dapat dijumpai sebaai endapan sedimen
dangkal yaitu endapan danau.
Surges, atau arus turbidit yang tidak teratur, dipicu oleh
beberapa kejadian katastropik, diantaranya gempa bumi yang
menyebabkan sedimen massive slumping (longsoran sedimen
masif) atau gelombang badai yang terjadi pada continental
slope.Middleton dan Hampton (1976) menyatakan bahwa aliran
gelombang berkembang dalam tiga bagian utama ketika bergerak
dari source-nya:
1. Head (kepala), Paling tebal, mempunyai bentuk khusus,
sedimen dan air menyapu ke muka dan ke atas, jatuh
kembali ke belakang, erosi terjadi disisni.
2. Body (tubuh utama), arus di sini ketebalannya bersifat
uniform.
3. Tail (ekor), arus menipis dan tidak beraturan, arus
menjadi sangat encer.
Arus densitas mengalir pada suatu slope dan mengikis
permukaan dari dasar slope tersebut karena adanya muatan
sedimen pada arus densitas tersebut yang mempunyai daya
mengikis.Oleh karena itu pada depositional interface (permukaan
pengendapan) sering terdapat struktur sedimen seperti : 1. drag
cast
2. Tool mark
3. Rill mark
Struktur sedimen yang paling umum dan khas terjadi pada
endapan turbidit adalah “Flute cast”.Struktur sedimen ini terbentuk
akibat adanya pengikisan oleh arus pada permukaannyua.Struktur
sedimen ini berupa pusaran-pusaran pada permukaan endapan
turbidit.

Mekanisme Pengendapan
Pengendapan endapan turbidit terjadi sesaat setelah arus
kehilangan tenaga, yang pertama kali diendapkan adalah fraksi-
fraksi kasar pada bagian bawah, sedangkan bagian atas mungkin
arus masih mengalir.Karena sifat dari arus densitas maka
pengendapan terjadi sekaligus sehingga pasir yang diendapkan
sangat buruk sortingnya (pemilahannya).Dan butir-butir yang kasar
akan terendapkan terlebih dahulu daripada yang lebih halus.Ini
akan membentuk struktur sedimen graded bedding dan pada
pemilahan yang lebih baik akan membentuk struktur sedimen
horizontal stratification.
Fraksi yang lebih halus akan lebih lama dalam arus densitas
sebagai suspensi.Pengendapan dapat terjadi diatas fraksi kasar
yang lebih dulu terendapkan atau dapat pula mengendap pada
tempat yang lebih jauh.pengendapan ini menghasilkan struktur
sedimen “current ripple” dan “convolute lamination”.Pada akhir dari
siklus sedimentasi material dalam bentuk suspensi terendapkan
membentuk struktur sedimen “pararel laminasi”. Pada fase
sedimentasi selanjutnya akan terbentuk sedimen pelagik.
Contoh endapan turbidit
Bouma (1962) mengemukakan sebuah sequen turbidit ideal
yang disebut dengan Bouma Sequence.Sequnce turbidit ini secara
ideal terdiri dari lima unit struktural.Sebagian besar endapan
turbidit ini tidak lengkap seluruh unit strukturalnya.Tebal, turbidit
berbutir kasar cenderung berkembangan dengan baik pada unit A
dan B, tetapi pada unit C sampai E biasanya jarang brkembang atau
bahkan tidak ada.Tipis, berbutir halus terlihat berkembang dengan
baik pada unit C sampai E, dan tidak berkembang atau absen pada
unit A dan B.Faktanya Hsϋ (1989) mengklaim bahwa Bouma unit D
jarang sekali terjadi dan turbidit dapat dibagi hanya dalam dua
unit : bagian bawah, unit terlaminasi secara horizontal ( A + B) dan
bagian atas, unit cross laminasi (unit C).UnitE menjadi masalah
karena pelagic shale dan bukan merupakan bagian dari unit arus
turbidit.

You might also like