Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

Yang dimaksud dengan shalat Rawatib adalah shalat yang mengiringi shalat fardhu, baik sebelumnya yang disebut

Qobliyah, maupun sesudahnya yang disebut Badiyah. Mengenai hukumnya shalat rawatib adalah sunnah.
Adapun macamnya shalat-shalat Rawatibitu ada dua macam yaitu, Sunnah Muakkad (sangat dianjurkan untuk
mengerjakannya)
dan
Ghoiru
Muakkad
(tidak
ditekankan
untuk
mengerjakannya).
Diantara Shalat Rawatib Yang Muaakkad ialah :
1.

Dua rakaat sebelum shalat Shubuh (Qobliyah Shubuh).

2.

Dua rakaat sebelum shalat Dzuhur (Qobliyah Dzuhur).

3.

Dua rakaat sesudah shalat Dzuhur (Badiyah Dzuhur).

4.

Dua rakaat sesudah shalat Maghrib (Badiyah Maghrib).

5.

Dua rakaat sesudah shalat Isya (Badiyah Isya).

Adapun shalat Rawatib yang Ghoiru Muakkad ialah


1.

Dua rakaat sebelum Dzuhur yang dimaksud disini, bagi yang mengerjakan shalat Qobliyah Dzuhur empat
rakaat, maka dua rakaat pertama Muakkad dan dua rakaat yang kedua itu Ghoiru Muakkad.

2.

Dua rakaat sesudah shalat Dzuhur yang dimaksud disini, bagi orang yang mengerjakan shalat Badiyah
Dzuhur empat rakaat, maka dua rakaat yang pertama itu Muakkad dan dua rakaat yang kedua itu Ghoiru
Muakkad.

3.

Empat rakaat sebelum shalat Ashar (Qobliyah Ashar).

4.

Dua rakaat sebelum shalat Maghrib (Qobliyah Maghrib).

5.

Dua rakaat sebelum Shalat Isya.

Waktu Mengerjakan Shalat Rawatib


Adapun mengenai waktu untuk mengerjakannya ialah mengiringi waktu shalat masing-masing, misalnya shalat
Qobliyah Shubuh dikerjakan sebelum mengerjakan shalat Shubuh, shalat Qobliyah Dzuhur dikerjakan sebelum
shalat Dzuhur, Badiyah Dzuhur dikerjakan sesudah shalat Dzuhur, Qobliyah Ashar dikerjakan sebelum shalat Ashar,
Qobliyah Maghrib dikerjakan sebelum shalat Maghrib, Badiyah Maghrib dikerjakan sesudah shalat Maghrib,
Qobliyah Isya dikerjakan sebelum shalat Isya dan Badiyah Isya dikerjakan sesudah shalat Isya.

Cara Shalat Sunnah Rawatib


Sedangkan cara mengerjakan shalat Rawatib itu sama dengan shalat sunnah yang lain hanya saja yang berbeda
ialah lafazd niatnya.

Lafazd Niat Shalat Sunnah Rawatib


1.

Lafazd Niat Shalat Qobliyah Shubuh : USHOLLI SUNNATASH SHUBHI ROKATAINI QOBLIYYATAN
LILLAAHI TAAALAA. ALLAAHU AKBARU. Artinya : Saya berniat shalat sunnah dua rakaat sebelum
shubuh karena Allah Taala. Allahu Akbar.

2.

Lafazd Niat Shalat Qobliyah Dzuhur : USHOLLI SUNNATADH DHUHRI ROKATAINI QOBLIYATAN
LILLAAHI TAAALA. ALLAAHU AKBARU. Artinya : Saya berniat shalat dua rakaat sebelum Dzuhur karena
Allah Taala. Allahu Akbar.

3.

Lafazd Niat Shalat Badiyah Dzuhur : USHOLLI SUNNATADH DHUHRI ROKATAINI BADIYATAN LILLAAHI
TAAALAA. ALLAAHU AKBAR. Artinya : "Saya berniat shalat sunnah dua rakaat sesudah Dzuhur, karena
Allah Taala. Allahu Akbar".

4.

Lafazd Niat Shalat Qobliyah Ashar : USHOLLI SUNNATAL ASHRI ROKATAINI QOBLIYATAN LILLAAHI
TAAALAA ALLAHU AKBAR. Artinya : Saya berniat shalat sunnah dua rakaat sebelum Ashar, karena Allah
Taala. Allahu Akbar".

5.

Lafazd Niat Shalat Qobliyah Maghrib : USHOLLI SUNNATAL MAGHRIBI ROKATAINI QOBLIYATAN
LILLAAHI TAAALAA. ALLAAHU AKBAR. Artinya : Saya berniat shalat sunnah dua rakaat sebelum
Maghrib, karena Allah Taala. Allahu Akbar.

6.

Lafazd Niat Shalat Badiyah Maghrib : USHOLLI SUNNATAL MAGHRIBI ROKATAINI BADIYYATAN
LILLAAHI TAAALAA. ALLAAHU AKBAR. Artinya : Saya berniat shalat sunnah dua rakaat sesudah Maghrib
karena Allah Taala. Allahu Akbar.

7.

Lafazd Niat Shalat Qobliyah Isya : USHOLLI SUNNATAL ISYAAI ROKATAINI QOBLIYYATAN LILLAAHI
TAAALAA. ALLAAHU AKBARU. Artinya : Saya berniat shalat sunnah dua rakaat sebelum Isya karena Allah
Taala. Allahu Akbar.

8.

Lafazd Niat Shalat Badiyah Isya : USHOLLI SUNNATAL ISYAAI ROKATAINI BADIYYATAN LILLAAHI
TAAALAA. ALLAAHU AKBARU. Artinya : Saya berniat shalat sunnah dua rakaat sesudah Isya karena Allah
Taala. Allahu Akbar.

Bilangan Rakaat Shalat Sunnah Rawatib


Adapun

mengenai

bilangan

rakaat

shalat

Rawatib

itu

semuanya

ada

22

(dua

puluh

dua)

rakaat.

Baca juga :

Tata Cara Shalat Tahiyatul Masjid

Tata Cara Shalat Sunnah Dhuha

Tata Cara Shalat Sunnah Wudhu

Tata Cara Shalat Sunnah Tasbih

Tata Cara Shalat Sunnah Tahajjud

Tata Cara Shalat Sunnah Taubat

Anjuran Shalat Sunnah Rawatib


Rasulullah SAW bersabda : Pertama kali amal (perbuatan) yang dihisab atas seorang hamba pada hari kiamat
(nanti) adalah shalat, maka jika (ternyata) shalat itu baik, maka baiklah seluruh amalnya, dan jika (ternyata)
shalatnya
rusak
(jelek),
maka
rusaklah
(jeleklah)
seluruh
amalnya.
Dan Sabdanya lagi : Pada tiap antara dua adzan (adzan dan iqamat) ada shalat (sunnah), pada tiap adzan dan
iqamat ada shalat (sunnah), pada tiap adzan dan iqamat ada shalat (sunnah) setelah mengatakan tiga kali, bagi
siapa
yang
mau
mengerjakannya.
(HR.
Bukhari
dan
Muslim).
Dua hadist tersebut memberikan pengertian pada kita bahwa kita dituntut untuk menyempurnakan dan memperbaiki

shalat fardhu kita, karena besok pada hari hisab (amal-amal manusia diteliti) dan shalatlah yang menjadi tolak ukur
baik dan buruknya amal seseorang, maka apabila shalatnya baik, maka akan baiklah seluruh amal lainnya. Dan
sebaliknya apabila shalatnya rusak (jelek), maka rusaklah seluruh amalnya. Oleh karena itu kita disyariatkan
(diperintahkan) mengerjakan, shalat sunnah setelah disyariatkan shalat fardhu yang lima waktu, untuk
menyempurnakan kekurangan-kekurangan dari shalat fardhu yang kita kerjakan hingga jadi sempurna seperti yang
kita harapkan. Dan merupakan perintah shalat Qobliyah, yaitu setiap antara adzan dan iqamat diperintahkan
mengerjakan shalat sunnah.
Terima Kasih Sudah Membaca: Tata Cara Shalat Sunnah Rawatib

You might also like