Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 8
TALASEMI Definisi Telaseri_adalah kelzinan herediter akibat adanya mutasi gen globin yang ‘menyebabkan berkurangnya atau tidak adanya sintesis 1 atau lebih rentai globin. Kiasifikasi : 1. Talasemi a : berkurangnya sintesis (a* - talase,) atau tidak adanya (uw? - talase,i) a- globin. 2 Talasemi a 1 : keadaan silent carer, asimtomatik, adanya delesi Laalel Talasemi a 2 : adanya delesi 2 bagian gen a-globin pada kromosomn yang sama, Didapatkan perubahan erttrosit menjadi hipokrom dan mikrositer ringan, serta anemi ringan Penyakit Ho-H : didapatkan dari orang tua dengan a-talasemi 1 dan a. talasemi 2 sehingga kehilangan 3 dari 4 ale a - globin, Hanya sedikit terbentuk Hb A, rantai_p yang berlebitian membentuk Hb H (34), Hycrops fetalis dengan Hb Bart (1 4) Didapatkan dari kedua orang tua dengan talasemi a 2 yang menyebabkan tidak adanya total gen globin. sehingga tidak terbentuk sintesis hemoglobin fetal dan dewasa. Bayi bisanya mengalari gagal Jantung kongestif(hidrops) dan meninggal dalam kandungan. ‘Talasemi p : berkurangnya atau tidak adanya sintesis p - globin, Talasemi B minima Talasemi B trait Talaseri_p intermedia Talaserni i mayor 16 Etiologi : 1, Talasemi a : adanya delesi 1, 2, 3 atau ke empat lokus gen a - globin dari 2 opi kromosom 16 2, Talasemi p : adanya mutasi pada kromosom 11 Patofisiologi : Hemoglobin adalah elemen pembawa oksigen dalam tubuh, merupakan protein yang dibentuk dalam normoblas. Setiap hemoglobin terdiri dari tetramer 2 rental globin dan 2 rental globin non yang terikat dengan heme, Heme mengandung 1 ‘atom Fe (Fe) yang terikat pada cincin porfrin. Hemoglobin pada dewasa terdir dani: + HDA (a°s') 196 (98% Hb total) + HDA2 (a's) 5 (3% Hb total) + HF /hemoglobin fetal (a 7") : 0,5 (1% Hb total) Adanya gangguan sintesis rantai globin menyebabkan : + Jumilah tetramer hemoglobin inadekuat sehingga menimbulkan perubahen ‘morfologiertrosit menjadi hipokrom dan mikrositer + Sintesis rantal globin yang tidak mengalami gangguan berjalan terus sehingga menyebabkan akumulasi rantal globin bebas yang tidak larut dan mengelami presipitas! selama pembentukan normoblas (rantel a pada talasemi). + Rantala globin bersifat sangat toksik terhadap normoblas , menyebabkan destruksinormoblas intrameduler (eritropoiesis _inefekcif). Sebagian normoblas dapat berkembang menjadi retitulosit dan ertrosit yang mengalami pemiendekan masa hidup (anemi hemolitk). Anemi merangsang pengeluaren ertropoietin yang menimbulkan ekspansi sumsum tulang dan orteks serta pembentukan fokus hematopoiesis ekstremeduler. 7 Patofisiologi Talasemi: Bervariasi darl asimptomatik sampal keluhan-keluhan anemi yang elas. Adanya rlwayat keluarga, keluhan lemah badan, pembesaran hati dan limpa, gangguan pertumbuhan, gangguan maturitas seksual, gagal jantung, 18 Tanda dan + Mongoloid facies/facies rodent karena ekspansi sumsum tulang pada tulang maksila dan tengkorak ++ Tanda-tanda adanya hemolisis : anemi, sklera ikterik, hepatosplenomegali «© -Gangguan pertumbuhian + Gangguan maturitas seksual « Gagaljantung kongestif Laboratorium dan Pemeriksaan Penunjang: ‘* Apusdarah tepi: Eritrosit : gambaran hipokrom mikrositer, sel target, normoblas Lekosit dan trombosit normal + Tanda-tanda hemolisis : peningkatan retikulosit, bilirubin indirek + Elektroforesis Hb ; Hb A 2 yang normal tidak menyingkirkan adanya trait talasemip Elektroforesis Hb pada talasemi 8. st He Ket : HPFH = hereditary persistence of fetal haemogtobins Diagnosis + Riwayat hemolisis kronis, gangguan pertumbuhan + Anemi, ikterik, Facies rodent, hepatosplenomegali + Gambaran eritosit hipokrom mikrositer, target sel, normoblas + Elektroforesis Hb 19 jambaran Klin is os cz globin ee) rer Cr Ce Percy Jen globin untuk Hb Constant Spring (C5) (aa") + gen talasemi non delesi 20 ini froma Tal ery CO oe sedtidek ada abnormalias abnormaftas slogan ++++ —: abnormaltas sangatjelas Diagnosis Banding : + Anemi defisiens! Fe : terutama harus dibedakan dengan trait talasemi , Pada trait talesemi f kadar Fe. TIBC (total iron binding capacity) dan feritin Normal. Pada umunya pendertta trat talasemi p mempunyal MCV < 75 dan hematokrit > 30, sebaliknya pada defisiensi Fe jarang didapatian MCV < 75 sampal adanya penurunan hematolatt < 30. Bila didapatkan Mentzer index (MCV/RBC) > 13, lebih cenderung suatu defisiensi Fe, sedangkan bila < 13 lebih cenderung suatu tratt talaserni Terapl : 1, Telasem! minor a dan p : + Hindari suplemen Fe, kecuali bla terbukti adanya defisiensi Fe 2 + Suplemen asam folat mungkin dipertukan bila asupan berkurang atau selama_kehamilan untuk menghindari terjadinya eritropoiesis megaloblastk ‘+ Koreksi surgikal dan ortodontk untuk deformitas fasial, + Terapi suplemen hormon untuk memperbaiki maturitas seksual dan gangguan pertumbuhan + Vaksinasi hepatitis B sebelum tindakan transfusi + Veksinasi pneumokokus polivalen bila direncanakan tindakan splenektomi Talasemi mayor : © Transtusi: Pada talasemi intermedia dan talasemilainnya dengan kadar Hb > 7,5 gr% biasanya tidak dipertukan trensfusi. Transfus! reguler dimulai bla Hb < 7 97% atu bla ada gangguan pertumbuhan, Transfusi Yang dimulai dini memberixan keuntungan : % Mencegah deformitas fasial ‘Memungkinkan pertumbuhan normal + Mencegah splenomegall kongestf dan infeksi # Memperbaikifungs! cadangan jantung Program” hipertensfusi yang bertujuan untuk mempertahankan Ho > 10 gr% (rata-rata 12 gr%) dapat memperbailé kualitas hidup Penderita tanpa meningkatkan komplikasi penimbunan Fe. Kadar Ho > 10 gr efektif menekan altivitas erftrold dan mencegah ekspansi ‘sumsum tulang yang merupakan dasar patolog talaserni mayor. + Splenektomi : Program transfusi yang bak dapat _memperlambat. timbulnya splenomegail. Splenomegali akan memperbesar volume darzh, memperpendek masa hidup eritrosi, meningkatken kebutuhan transfusi. Adanya splenic trapping trombosit dan lekosit kadang-kadang menyebabkan lekopeni dan trombositoperi, Indikasi_utama splenektomi adalah bila didapatian peningkatan kebutuhan transfus! (kebutuhan. transfusi > 200 - 250 ‘mi PRC/kg88/tahun), Bila memungkinisen splenektomi sebaiknya ditunda sampai_usia dewasa muda karena adanya peningkatan risko sepsis yang fatal pada penderita asplenia, Sebelum splenektomi harus Giakukan vaksinasi preumokokus, + Fechelation Penderita talasemi yang sudah mendapat transfus! PRC di atas 100 unit memiliki. kemungkinan mengalami penimbunen Fe yang dapat ‘menimbulkan gangguan organ serta kematian, Gangguan fungsi organ terjadi bila total Fe tubuh 40 gram, sedangkan gagel jantung intraktabel terjai bila Fe tubuh 2 60 gram, 22 Desferoksamin dianjurkan mulaidiberikan sebelum terjadi penimbunan Fe, yatu setelah transfusi 10 - 20 labu atau bia fertin mencapai 1000, ng/ml. Dosis desferoksamin : 20 mg/kg8B subkutan pada dinding abdomen anterior dengan infusion pump selama 8 - 12 jam, 5 hari dalam seminggu. Desferoksamin dapat diberikan secara drip IV dengan dosis 50 ma/kg 88, Dianjurkan untuk mempertahankan kadar feritin < 1500 ug/l. Ekskresi Fe meningkat 2 kali lipat dengan penambahan asam askorbat 200 - S00 mg/hari, Penambahan asam askorbat dapat meningkatkan toksisitas Fe pada jaringan, sehingga pemberiannya hanya untuk penderita tanpa penimbunan Fe berat. Pada seat ini mai ditelt pemberian iron chelating secara oral dengan deferiprone. «+ Transplantasi sumsum tulang +" Reaktivasi gen globin x : pada peneltian pemiberian 5 Azacytidine dapat meningkatkan sintesis rantai globin , sebanyak 4 - 7 kali dan meningkatkan retikulost dan Hb. Prognosi Penderta ‘talasern! yang mendapat transfusi adekuat dan iron chelation mempunyai prognosis balk, Kelangsungan hidup penderita.talasemi | mayor dengan terapi adekuat rate-rata 15 - 25 tahun. Tanpa terapi, kematian karena anemi berat atau infeksi terjadi sebelum penderita berusia 5 tahun. Kematian biasanya disebabkan Karena gagal jantung kongestf, sircsis atau diabetes (Karena penimbunan Fe). Selama pemantauan 12 tahun, penderita dengan kadar Fe < 2500 mg mempunyai kelangsungan hidup sebesar 91% tanpa disertai kelainan jentung, sedangkan pada penderita dengan kedar Fe > 2500 mg, kelangsungan hidup tersebut < 20%, 23

You might also like