Professional Documents
Culture Documents
Aik Semen
Aik Semen
REDUCTION
KELOMPOK 1
1. Encep Muhammad Ilyas
2. Pandu Setyadi
3. Sovia Elita MP
SIZE REDUCTION
MEASUREMENT
COARSE
SIZE
REDUCTION
INTERMEDIAT
E SIZE
Feed size 1-3 inch
REDUCTION
FINE
SIZE
REDUCTION
CRUSHER
1. PRIMARY
operates on run off mine material,
accepting anything that comes from mine
face and breaking it into 6 to 10 inch
lumps
2. SECONDARY
reduces these lumps to particles
perhaps inch in size
Primary Crusher
Jaw Crusher
Gyratory Crusher
Smooth-roller Crusher
Toothed-roll Crusher
Roller Mill
GRINDER
REDUCES CRUSHED FEED TO POWDER
Intermediete grinder: might pass a 40-mesh
screen
Fine grinder: pass a 200-mesh screen
Ultrafine Grinders
1. Hammer mills with internal classification
2. Fluid-energy mills
3. Agitated mills
Cutting Machines
1. Knife cutters; dicers;slitters
CRUSHER
200
mesh
ROLLER
MILL
HYDRAULI
C ROLLER
CRUSHER
KILN
150
mesh
BALL MILL
200
mesh
100
mesh
PRODUK SEMEN
Tahapan Proses
(peledakan)
Penambangan clay
2.
Pengangkutan (houling)
Pengeringan &
Penggilingan bahan baku
(Unit Raw Mill)
Limestone
Pasir besi
Raw meal
(1000C)
Raw Mill
Homo
Silo
Pasir Silika
Clay
Rotary Dryer
(250-3000C)
Exhaust
gas
Rotary
Dryer
Electrostati
c
Precipitator
(EP)
Produk
Kering
(kadar air
max. 1%)
4. Homogenisasi
material cycloneblending silo rotary kiln
Batubara
air 25 %
Coal
Mill
Vertikal
Burner
SP
Batubara
air 8 %
90 mesh
Coal
Hopper
Burner
Kiln
(T
=1000C)
Reinforced
Suspension
Preheater
(T = 900 oC,
% kalsinasi =
90%)
Klinker silo
Kiln feed
(T = 800-900oC) ROTARY KILN
Klinker dingin
(T = 80150 0C)
(T=1400 0C)
Cooling unit
Grate Cooler
Klinker
(T=120
0 0C)
Klinker
out
HRC
Klinker dingin
(T
0
= 80150 C)
Gypsum dan
Trass
BALL MILL
(T = <
120 0C)
Semen
Cemen
t silo
PERALATAN PROSES
Material:
Kapasitas output:
Konsumsi power:
Ke dalam feed opening dimasukkan batu kapur. Batubatu ini dipukul oleh hammer yang berputar dan
terbanting pada plate. Untuk mengatur besar kecilnya
batu kapur diatur jarak antara Hammer dengan Beaker
Plate. Material yang besar akan kembali dipukul oleh
Hammer sampai kehalusan yang diinginkan dan keluar
melalui screen.
B. SECONDARY CRUSHER
Fungsi :
untuk
memperkecil ukuran limestone
untuk di storage
Kapasitas
Kadar air
Konstuksi
: 200 ton/jam
: maks. 25%
: stainless steel
Cara kerja:
Alat tersebut terdiri dari dua
roll horizontal berukuran besar.
Masing-masing roll tersebut
berputar dengan berlawanan
arah
dan
kecepatan
putarannya
pun
berbeda,
sehingga akan menyebabkan
efek gesekan pada material
dan material akan mengalami
penghancuran.
C. CLAY CUTTER
: 790 mm
Kapasitas : 90 ton/jam
Excavation height: 9,2 m
Balde width: 1000 mm
: stainless steel
Tipe
Jumlah : 1 unit
Kapasitas
Dimensi
(panjang)
: 4,2 m (diameter) x 40 m
Konstruksi : baja
Cara kerja:
Material masuk searah dengan aliran gas panas
yang berasal dari gas buang SP. Adanya putaran
den kemiringan rotary dryer mengakibatkan
material akan berjalan sesuai dengan kecepatan
yang telah ditentukan dan disepanjang rotary
driyer terjadi proses pengeringan. Udara panas
ditarik oleh fan menuju Electrostatic Precipitator.
B. ROLLER MILL
Alat
Detektor
Logam
tidak
berfungsi dengan baik sehingga
logam yang lolos masuk ke roller
mill, akan bertumbukan dengan
blade pada roller mill. Akan
menyebabkan kerusakan pada
blade.
C. HOMOGENIZING SILO
Fungsi
: menjaga agar tepung baku
meal) tetap homogen
Tipe
Contruction
Dimensi
: Reinforced Concrete
: 18 m (diameter) x
44 m (tinggi)
Kecepatan
: 90 m/menit
Jumlah
: 2 unit
Konstruksi
: beton
(raw
A. COAL MILL
Tipe
Jumlah : 1 buah
Kapasitas
Kehalusan produk
: 2%(total moisture)
: 2300mm
: 2 buah
170 mesh
Cara kerja:
B. ROTARY KILN
Prinsip kerja
B. BALL MILL
Mesin ball mill adalah salah satu bentuk mesin giling yang
berfungsi menghaluskan material dari bentuk yang sangat
keras menjadi format pasir. Prinsip kerja ball mill adalah
memutarkan tabung berisi peluru besi,seperti bola-bola, yang
sudah diisikan didalam mesin tersebut yang terbuat dari baja.
Proses penghalusan terjadi karena mesin grinding yg berputar
sehingga bola-bola besi di dalamnya ikut menggelinding,
menggerus dan menggiling seluruh material didalamnya
sampai halus. Ball mill memiliki dua kompartemen.
Kompartemen pertama untuk pengeringan atau penggilingan
kasar dan kompartemen yang kedua untuk penggilingan halus.
BALL MILL
4.
Jumlah Ball mill
Jumlah ball mill adalah jumlah mill yang dgunakan untuk menggerus bijih
dari ukuran umpan (d1) menjadi ukuran produk (d2) pada laju
pengumpanan tertentu..
Power Grinding (P) adalah energy yang dibutuhkan untuk menggerus bijih
dari ukuran umpan (d1) menjadi ukuran produk (d2) untuk laju
pengumpanan tertentu.
Sedangkan Power Draft adalah energy yang diperlukan untuk operasi
penggerusan oleh satu mill. Mill yang digunakan memiliki diameter dan
panjang mill, serta persen charge dan speed tertentu. Power draft dapat
dihitung denga persamaan:
Ket :
M = laju pengumpanan (ton/jam)
Wi = work index (kWh/ton)
D = diameter Mill
L = Panjang Mill
KL = Nilai dari pengaruh persentase muatan mill
KSP = Nilai dari pengaruh kecepatan putar mill
KMt = Nilai dari pengaruh perbedaan jeni-tipe mill grinding
Fungsi
: membawa raw material
halus ke Storage dan membuat pile
Tipe
: Trough Type
Kapasitas
ton/jam
: maks. 500
Dimensi
x 5 meter (t)
Kecepatan
: 100 m/menit
Motor Listrik
: 100 kW
Cara kerja
berjalan dengan
Lebarbelt : 800 mm
Daya motor : 22 kW
C. Screw conveyor
Tipe
E. Bucket Elevator
Kapasitas
: 320 ton/jam
Dimensi
: 800 mm lebar
bucket x 55 m tinggi
Kecepatan: 90 m/menit
Daya motor: 75 kW
D. Apron
Conveyor
Tipe
: Pan type
Tipe
Kapasitas
Tinggi : 76 m
Dimensi
: Vertical Transport
: 320 ton/jam
Alat Pengumpan
1. Weighing feeder
Alat ini digunakan untuk mengumpankan material dengan
laju massa tertentu yang bisa diatur dari CCR.
2. Rotary feeder
Alat ini digunakan untuk mengontrol laju alir material
serbuk yang halus dan mengalir bebas.
3. Gravity feeder
Alat ini digunakan untuk mengumpankan material dengan
cara dijatuhkan karena gaya gravitasi.
4. Belt feeder
Alat ini digunakan untuk mengontrol laju alir material
serbuk yang halus dan mengalir bebas.
Cara kerja :
Alat ini bekerja berdasarkan arus DC yang mengalir di
alamnya.
EP terdiri dari dua macam elektroda bertegangan tinggi
yaitu:
Discharge electrodes yang dihubungkan dengan kutub
negatif sumber listrik
Colelcting electrodes yang dihubungkan dengan kutub
positif sumber listrik
Ketika Discharge electrodes dialiri arus DC bertegangan
tinggi, maka molekul gas yang masuk ke EP terionisasi
dengan terbentuknya Negative Corono Discharged
debu dan partikel mist yang tersuspensi di dalam gas
menjadi bermuatan karena adanya absorbsi ion gas
bermuatan negatif. Debu dan partikel mist yang
bermuatan listrik ditarik oleh collecting electrode. Partikel
dipisahkan dari aliran gas di collecting electrode. Debu
yang menempel pada collecting electrode dilepaskan
dengan pukulan hammer secara berkala. Debu akan jatuh
ke collecting hopper dan dikeluarkan.
pembawanya
Tipe
Kapasitas
: 600 m3/menit
Luas filter
: 400 m2
-rotary conveyor
Cara kerja:
Neraca Massa
1. Unit Packing
5.000.000 ton/tahun (produk semen)
= 5.000.000 ton/tahun x 1.000 kg
330 hari/jam x 24 jam/hari
= 631.313,313
2. Unit Finish Mill
Dust 0.5 %
Clinker = 99.5/100 x 5.000.000 ton/tahun
= 4.975.000 ton/tahun = 628.156,5657
kg/jam
3.
Kiln
Dust 1.5%
Clinker = 98.5/100 x 4.975.000 ton/tahun
= 4.900.375 ton/tahun = 618.734,2172 kg/jam
-
SP (Suspension Preheater)
Dush 0.5%
Clinker
SiO2
60Kg/kmol
MgCO3
84 Kg/kmol
Al2O3
102Kg/kmol
CaCO3
100 Kg/kmol
Fe2O3
MgO
CO2
159,8Kg/kmo
l
40 Kg/kmol
44 Kg/kmol
CaO
H2O
C3 S
5 Kg/kmol
18 Kg/kmol
228 Kg/kmol
C2 S
172 Kg/kmol
C3 A
270 Kg/kmol
C4AF
485,8Kg/kmo
l
SO3
80 Kg/kmol
SO2
64 Kg/kmol
Udara
28,84
Kg/kmol
Gypsu
m
172 Kg/kmol
Penanggulangan
Menerapkan pola produksi blended cement yang
bisa menurunkan separuh emisi CO2
Mengganti sebagian bahan-bahan dalam
pembuatan semen dengan bahan yang lebih
ramah lingkungan
A
H
T
YOU