Professional Documents
Culture Documents
Li Windhu LBM 6 Respi
Li Windhu LBM 6 Respi
4. Why after he old on men run out the medicine he suffered from
shortness again?
Obta yang diberiakn bersifat asimptomatis ituhanya mengurangi
gejala dan proses inflamasi namun tidak mempengarui sel nya
sehinggamasih ditemukan gejalanya .
5. What the relationBEETWEEN active smokers and the disease?
1995.
Departemen
Indonesia, 1995.
Kesehatan
Republik
paru
yaitu
terjadinya
hiperplasi
dan
dan
menimbulkan
nyeri.
Invasi
adalah
pertemuan
pra
Konggres
KOPERKI
III,
Jakarta, 1981
4. Why after he old on men run out the medicine he suffered from shortness
again?
dari
sel
tumor
atau
kanker
yang
menyerangnya.
Sumber : Soepaman, Sarwono Waspadji. 2001.
Ilmu Penyakit dalam Jilid II Edisi 3. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI
Ada beberapa hal yang menyebabkan terapi obat mengalami kegagalan.
Dosis
yang
kurang
adekuat,
kurangnya
masa
terapi,
kesalahan
kadar yang konstan dalam darah dan jaringan tubuh selama beberapa
waktu
sebelum
akhirnya
memberikan
hasil
terapi
yang
positif.
kesembuhan
kepada
penderita,
karena
target
Kegagalan
terapi
juga
dapat
disebabkan
oleh
gangguan
SCLC
NSCLC
Histologi
Sitoplasma sedikit;
nucleus kecil
hiperkromatik dengan
pola kromatin halus;
nucleolus tidak jelas;
lembaran2 yg difus
Penanda
neuroendokrin (missal
granula dense core
pada mikroskop
electron; ekspresi
kromogranin, enolase
spesifik neuron,
sinaptofisin)
Penanda epitel
(antigen membrane
epitel, antigen
karsinoembrionik, dan
filamen intermediate
sitokeratin)
Musin
Biasanya ada
Sitoplasma banyak;
nucleus pleomorfik
dengan pola kromatin
kasar; nucleolus
sering mencolok;
arsitektur glandular
atau skuamosa
Biasanya tidak ada
Ada
Ada
Tidak ada
Pembentukan
hormone peptide
Hormone
adenokorteks,
hormone antidiuretik,
peptide pelepas
Ada pada
adenokarsinoma
Parathyroid hormonerelated peptide (PTHrp)
gastrin, kalsitonin
>90%
Sekitar 90%
Sekitar 10%
>80%
Sekitar 20%
>50%
>90%
>50%
<1%
>50%
Sekitar 30%
(adeno Ca)
>50%
Ca Paru
- Proses keganasan (patofisiologi / patogenesis)
SCLC
NSCLC
Histologi
Sitopla
sma
sedikit;
nucleu
s kecil
hiperkr
Sitoplas
ma
banyak;
nucleus
pleomor
fik
Penanda
neuroen
dokrin
(missal
granula
dense
core pada
mikrosko
p
electron;
ekspresi
kromogra
nin,
enolase
spesifik
neuron,
sinaptofis
omatik
dengan
pola
kromat
in
halus;
nucleol
us
tidak
jelas;
lembar
an2 yg
difus
dengan
pola
kromati
n kasar;
nucleolu
s sering
mencolo
k;
arsitektu
r
glandula
r atau
skuamos
a
Biasan
ya ada
Biasany
a tidak
ada
in)
Penanda
epitel
(antigen
membran
e epitel,
antigen
karsinoe
mbrionik,
dan
filamen
intermedi
ate
sitokerati
n)
Ada
Ada
Musin
Tidak
ada
Ada
pada
adenoka
rsinoma
Pembent
ukan
hormone
peptide
Hormo
ne
adenok
orteks,
hormo
ne
antidiu
retik,
peptide
pelepa
s
gastrin,
Parathyr
oid
hormon
erelated
peptide
(PTH-rp)
kalsito
nin
Kelainan
gen
penekan
tumor
Delesi 3p
Mutasi RB
Mutasi
p16/CDKN2
A
Mutasi TP53
Kelainan
onkogen
dominan
- Mutasi KRAS
- Ekspresi
berlebihan
family MYC
Respon
terhada
p
kemoter
api &
radioter
api
- >90%
- Sekitar
90%
- Sekitar
10%
- >80%
- Sekitar
20%
- >50%
- >50%
- >90%
- <1%
- >50%
Sering
respon
tuntas
- Sekitar
30%
(adeno Ca)
- >50%
Jarang
respon
tuntas
Mikroskopis
:tampak kelompok2 alveolus
yang dibatasi oleh sel2 jernih penghasil mucus &
terdapat banyak sputum mukoid.
Prognosis :buruk; kecuali kalau dilakukan
pembuangan lobus yang terserang pada saat
penyakit masih dini.
Karsinoma sel besar
Adalah sel-sel ganas yang besar &
berdiferensiasi sangat buruk dengan sitoplasma
yang besar dan ukuran inti bermacam-macam.
Cenderung timbul pada jaringan paru perifer,
tumbuh cepat dengan penyebaran
ekstensif&cepat ke tempat2 yang jauh.
Karsinoma sel kecil
Seperti tipe sel skuamosa biasanya terletak
ditengah disekitar percabangan utama bronki.
Tidak seperti kanker paru lain, jenis tumor ini
timbul dari sel2 kulchitsky, komponen normal
epitel bronkus.
Mikroskopis
:terbentuk dari sel2 kecil (sekitar
2x ukuran limfosit) dengan inti hiperkromatik
pekat&sitoplasma sedikit.
Sel2 ini sering menyerupai biji oat, sehingga
diberi nama karsinoma sel oat.
Prognosis :paling buruk dibandingkan yang lain.
(sel kecil memiliki waktu pembelahan yang
tercepat).
Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson.
Patofisiologi ed 6 vol 2. EGC.
System stadium TNM Internasional atau Kanker
paru 1997 American Joint Committee on Cancer
(dimodifikasi dari Mountain CF : Revisions in the
international system for staging lung cancer,
chest 111 : 1710-1717, 1997) :
Gambaran
TNM
DEFINISI
Tidak terbukti
adanya tumor
primer
Tx
Ca yg
tersembunyi
terlihat pada
sitologi bilasan
bronkus, tetapi
tidak terlihat
pada radiogram
atau bronkoskopi
Tis
Ca in situ
(ditemukan sel
tumor di suatu
tempat & belum
menyebar)
T1
Tumor
berdiameter 3
cm dikelilingi
paru atau pleura
viseralis yg
normal
T2
Tumor
berdiameter > 3
cm atau ukuran
berapapun yg
sudah meyerang
pleura viseralis
atau
mengakibatkan
atelektasi yg
meluas ke hilus;
harus berjarak
2cm dari karina,
tetapi tidak
mengenai karina
T3
T4
Tumor berukuran
berapapun dg
perluasan
langsung pada
dinding dada,
diafragma,
pleura
mediastinalis,
atau pericardium
tanpa mengenai
jantung,
pembuluh darah
besar, trachea,
esophagus, atau
korpus vertebra;
atau dalam jarak
2 cm dari
karina , tetapi
tidak mengenai
karina
Tidak dapat
terlihat
metastasis pd
KGB regional
N1
Metastasis pd
peribronkial
dan/atau
kelenjar2 hilus
ipsilateral
N2
Metastasis pd
mediastinal
ipsilateral atau
KGB subkarina
N3
Metastasis pd
mediastinal
atau KGB hilus
kontralateral;
KGB skalenus
atau
supraklavikular
ipsilateral atau
kontralateral
Tidak diketahui
adanya
metastasis jauh
M1
Metastasis jauh
terdapat pd
tempat tertentu
(missal otak)
KELOMPOK STADIUM
Ca
tersem
bunyi
Tx,
N0,
M0
Sputum
mengand
ung sel2
ganas
tetapi
tidak
dapat
dibuktika
n adanya
tumor
primer
atau
metastasi
s
Stadiu
m0
Tis,
N0,
M0
Ca in situ
Stadiu
m IA
T1,
N0,
M0
Tumor
termasuk
T1 tanpa
adanya
bukti
metastasi
s pd KGB
regional
atau
tempat
yg jauh
Stadiu
m IB
T2,
N0,
M0
Tumor
termasuk
klasifikasi
T2
dengan
bukti
metastasi
s pd KGB
regional
atau
tempat
yg jauh
Stadiu
m IIA
T1,
N1,
M0
Tumor
termasuk
klasifikasi
T2
dengan
bukti
hanya
terdapat
metastasi
s ke
peribronki
al
ipsilateral
atau hilus
kelenjar
limfe ;
tidak ada
metastasi
s ke
tempat
yg jauh
Stadiu
m IIB
T2,
N1,
M0
T3,
N0,
M0
Tumor
termasuk
klasifikasi
T2 atau
T3
dengan
atau
tanpa
bukti
metastasi
s ke
peribronki
al
ipsilateral
atau hilus
kelenjar
limfe;
tidak ada
metastasi
s ke
tempat
yg jauh
Stadiu
m IIIA
T1-T3,
N1,
N2,
M0
Tumor
termasuk
klasifikasi
T1,T2
atau T3
dengan
atau
tanpa
bukti
metastasi
s ke
peribronki
al
ipsilateral
atau hilus
kelenjar
limfe;
tidak ada
metastasi
s ke
tempat
yg jauh
Stadiu
m IIIB
T
berap
apun,
N3,
M0
T4, N
berap
apun,
M0
Setiap
klasifikasi
tumor dg
metastasi
s ke hilus
kontralat
eral atau
KGB
mediastin
um atau
ke
skalenus
atau kel
limfe
supraklav
ikular;
atau
setiap
tumor yg
diklasifika
sikan
sebagai
T4 dg
atau
tanpa
metastasi
s ke KGB
regional;
tidak ada
metastasi
s ke
tempat
yg jauh
Stadiu
m IV
I.
T
berap
apun,
N
berap
apun,
M1
Setiap
tumor
dengan
metastasi
s jauh
II.
III.
IV.
V.
Mesotelioma maligna
- Definisi : tumor pleura yg tidak umum,
mayoritas terkait dg pajanan asbes (pajanan
biasanya berlangsung singkat & waktu
antara saat terpajan dengan awitan klinik
25 th).
- Sifat : sangat ganas kelangsungan hidup <
1th sejak didiagnosis
Sarcoma primer paru & melanoma maligna
primer paru
- Merupakan bentuk kanker paru yg sangat
ganas.
- Biasanya tipe kanker paru ini lebih
merupakan metastasis dari tumor primer yg
tak terdiagnosis daripada suatu lokus
primer.
Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson.
Patofisiologi ed 6 vol 2. EGC.
Klasifikasi histologist WHO 1999 tumor
paru & tumor pleura :
Epithelial tumors
Benign : papiloma, adenoma
Preinvasive lesions : squamous dysplasia/Ca in
situ, atypical aadenomatous hyperplasi, diffuse
idiopathic pulmonary neuroendocrine cell
hyperplasia
Malignant
- Squamous cell Ca : papillary, clear cell,
basaloid
- Small cell Ca : combained small cell Ca
- adenoCa :
o acinar
o papillary
14.
gejala2.
Karsinoma sel bronchial alveolar
Jarang ditemukan, berasal dari epitel alveolus & bronkiolus
terminalis. Awitan umumnya tidak nyata, disertai tanda2 yang
menyerupai pneumonia.
Makroskopis :neoplasma ini mirip konsolidasi uniform pneumonia
lobaris.
Mikroskopis :tampak kelompok2 alveolus yang dibatasi oleh sel2
jernih penghasil mucus & terdapat banyak sputum mukoid.
Prognosis
:buruk; kecuali kalau dilakukan pembuangan lobus yang
Prognosis