Professional Documents
Culture Documents
C. Tabel Kurva Kalibrasi Etanol (ML) Aquadest (ML) Mol Etanol (Mol) Mol Aquadest (Mol) X Indeks Bias (ND)
C. Tabel Kurva Kalibrasi Etanol (ML) Aquadest (ML) Mol Etanol (Mol) Mol Aquadest (Mol) X Indeks Bias (ND)
Volume
Aquadest (ml)
Mol
Etanol
(mol)
Mol
Aquadest
(mol)
Xetanol
Indeks Bias
(nD)
10
0,1713
1,3626
0,1541
0,0555
0,7352
1,3639
0,1370
0,1110
0,5524
1,3634
0,1199
0,1665
0,4186
1,3623
0,1028
0,2220
0,3165
1,3603
0,0856
0,2775
0,2357
1,3577
0,0685
0,3330
0,1706
1,3540
0,0514
0,3885
0,1168
1,3499
0,0343
0,4440
0,0717
1,3443
0,0171
0,4994
0,0331
1,3396
10
0,5549
1,3346
d. Tabel Pengamatan
Dari Kurva
Kalibrasi
Xd-Xw
1/(Xd-Xw)
Destilat
Resid
u
Xd
Xw
15
1,3628
1,3559
0,6757
0,4093
0,2664
3,7537
30
1,3628
1,3557
0,6757
0,4015
0,2742
3,6470
45
1,3630
1,3553
0,6834
0,3861
0,2973
3,3636
60
1,3630
1,3555
0,6834
0,3938
0,2896
3,4530
75
1,3635
1,3554
0,7027
0,39
0,3127
3,1979
90
1,3635
1,3549
0,7027
0,3706
0,3321
3,0111
105
1,3641
1,3540
0,7259
0,3359
0,39
2,5641
120
1,3638
1,3553
0,7143
0,3861
0,3282
3,0469
135
1,3637
1,3550
0,7104
0,3745
0,3359
2,9771
150
1,3633
1,3553
0,6950
0,3861
0,3089
3,2373
a. Umpan
: 1500 Liter
: 1500 Liter
Pengolahan Data
KurvaKalibrasi
a. Perhitungan fraksi mol etanol
10 ml etanoldan 0 ml aquadest
V
mol etanol= Mr
b. Kondisi Operasi
Penangas Minyak (Oil Bath)
: 90oC
Temperatur Proses
: 78oC
Refluks
:6
Suhu Pendingin
: < 15oC
gram
10 ml
ml
gram
46,07
mol
0,789
mol etanol=
mol aquadest =
V
Mr
gram
0 ml
ml
mol aquadest =
gram
18,02
mol
1
X etanol =
netanol
netanol + naquadest
X etanol =
0,1713mol
0,1713 mol+0 mol
X etanol =1
9 ml etanoldan 1 ml aquadest
V
mol etanol= Mr
gram
9 ml
ml
gram
46,07
mol
0,789
mol etanol=
mol aquadest =
V
Mr
gram
1 ml
ml
mol aquadest =
gram
18,02
mol
1
X etanol =
X etanol =
netanol
netanol + naquadest
0,1541 mol
0,1541mol +0,0555 mol
X etanol =0,7352
8 ml etanoldan 2 ml aquadest
V
mol etanol= Mr
gram
8 ml
ml
gram
46,07
mol
0,789
mol etanol=
mol aquadest =
V
Mr
gram
2 ml
ml
mol aquadest=
gram
18,02
mol
1
X etanol =
netanol
netanol + naquadest
X etanol =
0,1370 mol
0,1370 mol+0,1110 mol
X etanol =0,5524
7 ml etanoldan 3 ml aquadest
V
mol
=
etanol
Mr
gram
7 ml
ml
gram
46,07
mol
0,789
mol etanol=
mol aquadest =
V
Mr
gram
3 ml
ml
mol aquadest =
gram
18,02
mol
1
X etanol =
netanol
netanol + naquadest
X etanol =
0,1199 mol
0,1199 mol+ 0,1665mol
X etanol =0,4186
6 ml etanoldan 4 ml aquadest
V
mol etanol= Mr
gram
6 ml
ml
gram
46,07
mol
0,789
mol etanol=
mol aquadest =
V
Mr
gram
4 ml
ml
mol aquadest =
gram
18,02
mol
1
X etanol =
netanol
netanol + naquadest
X etanol =
0,1028 mol
0,1028 mol+0,2220 mol
X etanol =0,3165
5 ml etanoldan 5 ml aquadest
V
mol etanol= Mr
gram
5 ml
ml
gram
46,07
mol
0,789
mol etanol=
mol aquadest =
V
Mr
gram
5 ml
ml
mol aquadest=
gram
18,02
mol
1
X etanol =
netanol
netanol + naquadest
X etanol =
0,0856 mol
0,0856 mol+0,2775 mol
X etanol =0,2357
4 ml etanoldan 6 ml aquadest
V
mol etanol= Mr
gram
4 ml
ml
gram
46,07
mol
0,789
mol etanol=
mol aquadest =
V
Mr
gram
6 ml
ml
mol aquadest =
gram
18,02
mol
1
X etanol =
netanol
netanol + naquadest
X etanol =
0,0685 mol
0,0685 mol+0,3330 mol
X etanol =0,1706
3 ml etanoldan 7 ml aquadest
V
mol etanol= Mr
g ram
3 ml
ml
gram
46,07
mol
0,789
mol etanol=
mol aquadest =
V
Mr
gram
7 ml
ml
mol aquadest =
gram
18,02
mol
1
X etanol =
netanol
netanol + naquadest
X etanol =
0,0514 mol
0,0514 mol+ 0,3885mol
2 ml etanoldan 8 ml aquadest
V
mol etanol= Mr
gram
2 ml
ml
gram
46,07
mol
0,789
mol etanol=
mol aquadest =
V
Mr
gram
8 ml
ml
mol aquadest =
gram
18,02
mol
1
X etanol =
netanol
netanol + naquadest
X etanol =
0,0343 mol
0,0343 mol+0,4440 mol
X etanol =0,0717
1 ml etanoldan 9 ml aquadest
V
mol etanol= Mr
gram
1 ml
ml
gram
46,07
mol
0,789
mol etanol=
mol aquadest =
V
Mr
gram
9 ml
ml
mol aquadest =
gram
18,02
mol
1
X etanol =
netanol
netanol + naquadest
X etanol =
0,0171mol
0,0171mol +0,4994 mol
X etanol =0,0331
0 ml etanoldan 10 ml aquadest
V
mol etanol= Mr
gram
0 ml
ml
gram
46,07
mol
0,789
mol etanol=
mol aquadest =
V
Mr
gram
10 ml
ml
mol aquadest=
gram
18,02
mol
1
X etanol =
netanol
netanol + naquadest
X etanol =
0 mol
0 mol+0,5549 mol
X etanol =0
b. Grafik indeks bias terhadap fraksi mol etanol
1.370
1.360
1.350
Indeks Bias
1.340
1.330
1.320
1.310
0
0.2
0.4
0.6
X Etanol
Diperolehpersamaan:
Y= 0,0259x+1,3453
Sampel
Larutan sebelum didistilasi
Larutan saat mendidih
Tetes pertama residu
Tetes pertama distilat
Y= 0,0259x+1,3453
Kurva Hasil Distilat yang diperoleh
0.8
1.2
4.0000
3.8000
3.6000
3.4000
3.2000
1/Xd-Xw
3.0000
2.8000
2.6000
2.4000
2.2000
2.0000
0.33 0.34 0.35 0.36 0.37 0.38 0.39 0.4 0.41 0.42
Xw
Luas Permukaan
= Luas Trapesium
= ( 3.28 + 3.64 ) x t/2
= (3.28+3.64) x (0.0229)/2
= 0.0803
ln Wo/Wa
ln 3000/Wa
3000/Wa
Wa
= 1/(XD-XW)
= 0.0803
= e0.0803
= 2768 ml
Pembahasan
Pada percobaan ini akan dipisahkan campuran yang terdiri dari air dan etanol. Karena
kedua zat tersebut memiliki perbedaan titik didih yang cukup besar, maka destilasi yang
digunakan adalah destilasi fraksionasi, langkah pertama yang dilakukan adalah membuat
campuran etanol dengan air, dengan pebandingan volume yang selanjutnya dihitung indeks
biasnya. Tujuan pembuatan larutan tersebut yaitu untuk menentukan kurva kalibrasi.
Selanjutnya 1,5 L air dan etanol dimasukan pada labu bulat dan suhu di tetapkan pada temperatur
800C.
Pada saat campuran dipanaskan, suhu campuran akan meningkat dan akan ditunjukkan
oleh termometer. Ketika temperatur berada di sekitar 78oC, yakni titik didih etanol, temperatur
tersebut dijaga agar tetap berada pada titik didih etanol. Hal ini menunjukkan bahwa pada
temperatur 780C ini, tekanan uap etanol sama dengan tekanan atmosfer., sehingga etanol akan
menguap sedangkan air akan tetap berada pada labu destilasi karena pada temperatur tersebut
belum mencapai titik didih air. Akibatnya air akan tetap berada pada fasa cair dan tidak ikut
menguap bersama etanol. Hal ini karena tekanan uap air belum mencapai tekanan atmosfer.
Uap etanol akan bergerak ke atas dan melalui kondensor. Pada kondensor dialirkan air
secara terus-menerus yang berfungsi sebagai pendingin, sehingga pada kondensor ini terjadi
peristiwa kondensasi atau pengembunan dimana uap etanol didinginkan sehingga mengembun
dan menjadi cairan kembali. Etanol cair kemudian akan mengalir dari kondensor melalui adaptor,
lalu ditampung pada erlenmeyer, dan disebut destilat. Distillat di tampung sampai didapat 10
data yang destilatnya yang diambil setiap 15 menit sekali.
Termometer akan bergerak ke suhu kesetimbangan air-etanol, sekitar 780C. Temperatur
akan tetap pada suhu ini sampai kadar etanolnya berkurang. Ketika suhunya naik berarti kadar
etanolnya sudah mulai berkurang.
Pada proses destilasi ini pengaturan suhu adalah bagian paling penting, mempertahankan
suhu pada titik didih etanol, agar kadar etanol yang diperoleh akan semakin tinggi.
Meskipun kita sudah mempertahankan suhu sebaik mungkin. Uap air akan selalu
terbawa, ada sedikit air yang ikut menguap. Ini yang menyebabkan distilasi tidak bisa
menghilangkan semua air.
Distilasi ini digunakan kolom fraksionasi berfungsi memberikan luas permukaan yang
besar agar uap yang berjalan naik dan cairan yang turun dapat bersentuhan. Di puncak kolom,
termometer digunakan untuk mengukur suhu fraksi pertama yang kaya dengan komponen yang
lebih mudah menguap yaitu etanol. Dengan berjalannya distilasi, skala termometer meningkat
menunjukkan bahwa komponen yang lain yaitu air yang kurang mudah menguap juga ikut
terbawa.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil praktikum, nilai indeks bias distilat semakin
besar sampai menit ke-105. Dari menit ke-105 hingga menit ke-150 indeks biasnya turun, hal ini
disebabkan karena dalam distilat mengandung air. Yang artinya distilat sudah tidak murni etanol.
Keberhasilan suatu proses destilasi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya yaitu
penempatan posisi termometer pada alat destilasi. Penempatan posisi yang salah dapat
menyebabkan uap cairan misalnya etanol akan menempel pada termometer dan tidak melewati
kondensor untuk melalui proses pengembunan, tetapi akan kembali pada labu destilasi yang
berisi campuran cairan. Akibatnya, jumlah destilat yang diperoleh tidak maksimal.
Selain itu terdapat gangguan sehingga hasil ditilasi tidak maksimal, salah satunya adalah
azeotrop. Azeotrop adalah campuran dari dua atau lebih komponen yang memiliki titik didih
yang konstan. Komposisi dari azeotrope tetap konstan dalam pemberian atau penambahan
tekanan. Akan tetapi ketika tekanan total berubah, kedua titik didih dan komposisi dari azeotrop
berubah. Sebagai akibatnya, azeotrop bukanlah komponen tetap, yang komposisinya harus selalu
konstan dalam interval suhu dan tekanan, tetapi lebih ke campuran yang dihasilkan dari saling
mempengaruhi dalam kekuatan intramolekuler dalam larutan.
Selain itu, suhu pada termometer juga harus diperhatikan selama proses destilasi. Suhu
termometer harus selalu dijaga agar tetap berada pada suhu titik didih cairan yang ingin
dipisahkan, agar mendapat destilat yang maksimal.
Kesimpulan
1. Distilasi merupakan proses pemisahan campuran cair-cair berdasarkan perbedaan titik
didih.
2. Jumlah etanol dalam distilat pada proses distilasi 2768 ml.
3. Semakin lama proses distilasi kemurnian etanol semakin menurun karna yang masuk
dalam distilat.
4. Suhu, dan lama waktu distilasi mempengaruhi hasil distilat.
Daftar Pustaka
Jobsheet Praktikum Laboratorium Teknik Kimia, Distilasi, Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Bandung
Putri, Ria. 2015. laporan praktikum destilasi sederhana.
http://bukukecilria.blogspot.co.id/2015/01/laporan-praktikum-destilasi-sederhana.html [22
Oktober 2015]
Yuliana. 2014. laporan praktikum destilasi.
http://yulianalecturechemistry.blogspot.co.id/2014/05/laporan-praktikum-destilasi.html [22
Oktober 2015]
LABORATORIUM TEKNIK
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2015/2016
MODUL
: Distilasi
Praktikum
Penyerahan Laporan
: 21 Oktober 2015
: 23 Oktober 2015
Oleh
Kelompok
:4
Nama
Kelas
(141424010)
(141424024)
(141424025)
(141421027)
: 2A TKPB