Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 32

Teknik Kimia | April 2014

CHEMICAL PLANT DESIGN


Occupational Health and Safety Management System

LPG Group
M. Rizqi Fadjriand11. 21. 00. 01
Putri Isnaeni11. 21. 00. 02
Mukida11. 21. 00. 06
M. Reza Nugraha11. 21. 00. 07
Yuni Sri Naningsih11. 21. 00. 08
Darma A. Wardana11. 21. 00. 09
Galuh I. Prawesti11. 21. 00. 12
Utami11. 21. 00. 13
Bhatara P. M.11. 21. 00. 14
Novi D. Cahyani11. 21. 00. 15
Rudy Gurnarso11. 21. 00. 18
Ali Akbar11. 21. 00. 22
Suci Setyaningsih11. 21. 00. 27
Tia Utari11. 21. 00. 28
Cepy H. R.11. 21. 00. 29

Teknik Kimia | April 2014

OHS Procedure
HIRA HAZID AND HAZOP

SECTION 1 - INTRODUCTION_________________________________________________________
2
PURPOSE__________________________________________________________________________________
2
SCOPE_____________________________________________________________________________________
2
DEFINITIONS________________________________________________________________________________
2
LEGISLATIVE CONTEXT_______________________________________________________________________
4
RESPONSIBILITIES___________________________________________________________________________
4
SECTION 2 HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESMENT_________________________________
6
PURPOSE of HIRA____________________________________________________________________________
6
PROCEDURE________________________________________________________________________________
6
TABEL ANALISIS HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESMENT PADA LPG SAGAMA_________________
15
SECTION 3 HAZARD IDENTIFICATION__________________________________________________
16
PROCEDURE________________________________________________________________________________
16
TABEL ANALISIS HAZARD IDENTIFICATION PADA LPG SAGAMA PLANT_______________________________
17
SECTION 4 HAZARD AND OPERABILITY STUDY HAZARD____________________________________
19
KONSEP____________________________________________________________________________________
19
PROCEDURE________________________________________________________________________________
20
TABEL ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY STUDY HAZARD PADA LPG SAGAMA_____________________
23
SECTION 5 GOVERANCE___________________________________________________________
26

Teknik Kimia | April 2014


RESPONSIBILITY____________________________________________________________________________
26
POLICY & PROCEDURE DIRECTORY REQUIREMENTS_____________________________________________
26
BAGAN HAZARD ANALYSIS____________________________________________________________________
26

Teknik Kimia | April 2014

SECTION 1 - INTRODUCTION
PURPOSE

Sebuah proses manajemen risiko yang efektif merupakan bagian


terintegrasi dari Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan. Prosedur
ini menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil untuk memastikan bahwa
bahaya kesehatan dan keselamatan yang diidentifikasi di lingkungan kerja
LPG Sagama Plant memiliki resiko yang wajar. Dengan demikian dapat
dideterminasi pengendalian yang harus diterapkan untuk menghilangkan atau
mengurangi risiko kerja bagi karyawan, lingkungan dan masyarakat.
Prosedur ini telah disesuaikan dengan Kebijakan Manajemen Risiko
LPG Sagama Plant. Penilaian dan dokumentasi proses risiko akan membantu
manajer dalam memahami keputusan yang dibuat mengenai kesehatan dan
keselamatan. Selain itu dapat membantu menunjukkan bahwa LPG Sagama
Plant telah mempertimbangkan dan mengidentifikasi risiko OHS mendatang
dan mengambil tindakan bila memungkinkan.

SCOPE

Prosedur ini berlaku untuk semua kegiatan di LPG Sagama Plant termasuk
operasional dan kegiatan-kegiatan yang didelegasikan kepada pihak ketiga,
dalam hal ini adalah pengunjung (tamu), supplier, dan kontraktor. Prosedur ini
tidak termasuk lingkungan PERTAMINA.

DEFINITIONS
Word/Term

Definition

Hazard

Kondisi atau situasi yang berpotensi menyebabkan cedera atau


penyakit (fisik atau psikologis) atau kerusakan harta benda dan
lingkungan.

Hazard Analysis

Susunan analisa bahaya dari suatu tempat yang memiliki potensi


bahaya. Identifikasi kejadian yang tidak diinginkan mengarah
pada bahaya material. Dapat diartikan pula sebagai mekanisme
analisis terhadap peluang kemungkinan terjadinya kejadian yang
tidak diharapkan berupa estimasi besarnya bahaya yang
mungkin timbul.

Head of Management
Unit

Seseorang dengan manajer/pengawas tanggung jawab yang


diakui dalam struktur organisasi dari suatu divisi pada LPG
Sagama Plant, dan termasuk orang dengan tanggung jawab
yang didelegasikan untuk staf dan sumber daya.

Health and Safety


Representative/Deputy
Health & Safety
Representative

Seorang anggota kelompok kerja yang ditunjuk yang telah


terpilih dan memegang jabatan sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang Kesehatan dan Keselamatan Kerja tahun 2004.

(HSR or DHSR)
Hierarchy of Control

Prioritas pilihan untuk pengendalian risiko, menekan dan


mengeliminasi bahaya (di mana hal ini tidak mungkin), serta

Teknik Kimia | April 2014


minimalisasi resiko dan pertimbangan lainnya:
penghapusan bahaya
substitusi proses berbahaya atau bahan dengan yang lebih
aman
kontrol engineering (yaitu isolasi)
kontrol administratif
pakaian pelindung pribadi dan peralatan.
Incident

Suatu kejadian atau urutan kejadian yang mengakibatkan


hilangnya kontrol atas bahaya. Insiden semacam itu dapat
mengakibatkan cedera pada seseorang atau kerusakan harta
benda atau peralatan atau fasilitas.

Injury

Pekerjaan yang terkait dengan cedera/penyakit, dikategorikan


sebagai 'tidak ada pengobatan', 'pertolongan pertama' dan
'cedera medis'. Dan termasuk cedera psikologis.

Near Miss

Sebuah kejadian/peristiwa yang memiliki potensi untuk


menyebabkan cedera atau kerusakan pada peralatan, mesin,
properti, fasilitas.

Reasonably
practicable

Mempertimbangkan:
keparahan bahaya atau risiko yang bersangkutan;
keadaan pengetahuan tentang itu bahaya atau risiko dan
setiap cara untuk menghapus atau mengurangi itu;
ketersediaan dan kesesuaian cara untuk menghilangkan
atau mengurangi bahaya atau risiko yang; dan
Biaya menghapus atau mengurangi bahaya atau risiko yang.

Risk

Bagaimana seseorang dapat sangat dirugikan oleh bahaya, atau


kemungkinan bahwa seseorang akan dirugikan oleh bahaya
tersebut.

Tolerable Risk

Resiko yang bisa ditoleransi ialah resiko yang sudah dikurangi


sampai pada tingkat yang dapat diterima oleh organisasi dengan
memperhatikan persyaratan perundangan yang berlaku dan
kebijakan OHS yang dimilikinya

Risk Assessment

Penilaian resiko yaitu suatu kegiatan / proses dari analisa tingkat


resiko bahaya dan evaluasi dari kemungkinan dan konsekuensi
atas suatu kejadian bahaya tertentu agar tercapai kontrol di
tempat kerja

HIRA

Analisa identifikasi sebuah kondisi atau situasi dimana


berpotensi menyebabkan cedera baik fisik maupun psikologi
pekerja serta membahayakan instrumen dan lingkungan yang
dilakukan pada AKTIVITAS HARIAN DAN KHUSUS suatu
instalasi industri

Teknik Kimia | April 2014

HAZID

Pengidentifikasian
KEGIATAN

bahaya

berdasarkan

TEMPAT/LOKASI

HAZOP

Standar teknik analisis bahaya yang digunakan dalam persiapan


penetapan keamanan dalam sistem baru atau modifikasi untuk
suatu keberadaan POTENSI BAHAYA atau masalah
operabilitasnya

LEGISLATIVE CONTEXT
Name

Location

Undang-Undang
Kesehatan &
Keselamatan
Kerja tahun
2004

http://www.austlii.edu.au/au/legis/vic/num_act/ohasa2004107o2004319

RESPONSIBILITIES
Responsibilities
Heads of Management units wajib:

Memastikan sistem berada di tempat untuk mengidentifikasi bahaya kesehatan dan


keselamatan di daerah mereka.

Memastikan, sejauh yang bisa dilakukan, bahwa ketentuan keuangan yang


memadai tersedia untuk melaksanakan tindakan korektif/preventif diidentifikasi dari
penilaian risiko.

Memastikan bahwa staf menerima pelatihan penilaian risiko yang sesuai untuk
melaksanakan peranan mereka.

Managers wajib:

Memastikan via informasi, pelatihan, instruksi dan pengawasan seluruh staf


menyadari tanggung jawab mereka di bawah prosedur ini.

Melakukan penilaian risiko bahaya yang teridentifikasi.

Berkonsultasi dengan perwakilan staf mengenai kesehatan dan keselamatan kerja


yang diperlukan.

Memastikan pengendalian risiko ditinjau dan bila perlu direvisi setiap kali terjadi
perubahan berdasarkan laporan cedera atau permintaan oleh perwakilan
kesehatan & keselamatan.

Staff wajib:

Berhati-hati untuk kesehatan & keselamatan diri sendiri, serta kesehatan &
keselamatan orang lain yang mungkin terpengaruh oleh tindakan atau kelalaian
dalam lingkungan kerja.

Mengikuti pengaturan lokal/pedoman yang dikembangkan dalam prosedur ini dan


persyaratan tambahan lainnya yang ditetapkan oleh departemen atau manajer
mereka.
5

Teknik Kimia | April 2014

Melaporkan setiap bahaya, insiden/nyaris atau cedera/sakit jika mereka menyadari


keberadaannya.

The OHS Consultant wajib:

Membantu Kepala Unit Manajemen dan Manajer untuk memastikan pelatihan telah
disampaikan kepada personil yang tepat dalam memungkinkan mereka untuk
memenuhi kewajiban mereka di bawah prosedur ini.
Memberikan informasi dan bimbingan kepada Kepala Unit Pengelolaan, Manajer /
Supervisor, Perwakilan Kesehatan & Keselamatan Pekerja, dan komite OHS akan
identifikasi bahaya, penilaian risiko dan kontrol serta membuat rekomendasi untuk
meningkatkan proses penilaian risiko.

Perwakilan Kesehatan & Keselamatan Pekerja:


Memiliki peran penting dalam menangani masalah OHS. Mereka dapat sangat membantu
dalam mengidentifikasi bahaya melalui:
Partisipasi dalam Worksite Inspeksi OHS
Mendorong staf untuk melaporkan bahaya, insiden dan nyaris celaka di tempat kerja
Memfasilitasi konsultasi dengan staf terkait dengan bahaya di tempat kerja mereka.

Teknik Kimia | April 2014

SECTION 2 HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESMENT


PURPOSE of HIRA
Purpose of Hazard Identification and Risk Assesment
1.

Alasan diperlukannys Analisi HIRA

1.1

HIRA diperuntukkan sebagai persyaratan hukum, tanggung jawab moral terhadap


karyawan, dan praktek manajemen bagi perusahaan yang menginginkan perbaikan
terus menerus dalam pengelolaan K3 di tempat kerja.

2.

Situasi diperlukannya Analisis HIRA

2.1

HIRA diperlukan pada keadaan dimana suatu bahaya timbul sedangkan keefektifan
pengendalian yang ada tidak sepenuhnya diketahui.

PROCEDURE

Procedure Steps
Responsibility
1.
Step 1 Hazard Identification
1.1
Para manajer berusaha untuk mengidentifikasi semua bahaya OHS di departemen mereka atau
berkeinginan untuk melakukan penilaian risiko pada operasional/kegiatan tertentu, berbagai
pendekatan dapat diadopsi untuk membantu dalam identifikasi kesehatan dan keselamatan bahaya di
tempat kerja mereka. Sebagai Manajer minimum harus:

Berkonsultasi dengan perwakilan kesehatan dan keselamatan (HSR) dan / atau personel yang
terkait dengan operasional dan tugas yang mereka lakukan berdasarkan ketentuan 5W+1H.

Memeriksa bahaya, insiden, dan cedera laporan yang diterima hingga ke sumber bahayanya.

Melihat OHS checklist identifikasi bahaya yang terkandung dalam berbagai prosedur OHS
LPG Sagama Plant misalnya Prosedur Penanganan Manual - Penanganan manual checklist
identifikasi bahaya

Melihat dan memperhatikan informasi mengenai bahan baku, peralatan, proses, produk, dan
limbah dari/untuk/bagi perusahaan.

Mengulas catatan inspeksi tempat kerja dan memprediksi skenario terburuk.

Menelisik kerugian waktu, uang, atau gangguan produksi yang ditimbulkan

Mengontrol apa yang sudah ada dan sejauh mana keefektifannya

Melihat persyaratan legislatif misalnya Peraturan OHS 2007 dan / atau Work bahan bimbingan
Aman.

Berkonsultasi dengan rekan-rekan untuk memperjelas pengetahuan industri.

Berkonsultasi dengan OHS Konsultan mengenai laporan temuan audit OHS.

Mengulas Kesehatan & Keselamatan komite dan pertemuan tim dengan mendata
serta berusaha mewujudkan harapan pihak-pihak yang terlibat.

Identifikasi bahaya kesehatan dan keselamatan juga harus mencakup kejadian luar biasa
misalnya situasi darurat.
Manager
7

Teknik Kimia | April 2014


1.2
Penilaian risiko biasanya didasarkan pada kegiatan tertentu. Jika seorang manajer memiliki
sejumlah penilaian risiko untuk diselesaikan, maka manajer harus memprioritaskan mana
penilaian risiko yang harus dilakukan terlebih dahulu (berdasarkan risiko yang dirasakan oleh
staf).
Manager
1.3
Manajer juga harus mengidentifikasi semua orang yang mungkin akan terpengaruh oleh
bahaya seperti:

Staf yang terlibat langsung.

'Neighbours' seperti pekerja perusahaan lain, supplier atau bisnis yang beroperasi di
sebuah situs yang berdekatan.

Kontraktor, serta staf pemeliharaan dan pembersihan.

Pengunjung dan anggota masyarakat.


Manager

1.4
Manajer sebaiknya pandai memilih metode yang digunakan, antara lain:

Audit atau inspeksi fisik

Alur proses

Teknik-teknik engineering

Brainstorming

Risalah atau data masa lampau

Penilaian dari pakar


Manager

1.5
Melakukan perencanaan kegiatan, dengan komponen-komponen seperti:

Geografis, denah area yang akan diidentifikasi

Tugas tertentu yang terdefinisi

Jadwal, form, checklist, daftar orang yang akan dihubungi dan konfirmasi

Alat Pelindung Diri (APD)

Tingkat-tingkat dalam proses produksi

Daftar fasilitas, mesin, material dan peralatan yang akan diamati


Manager

1.6
Manajer diwajibkan mampu mengenali jenis-jenis bahaya tempat kerja, diantaranya:

Bahaya Mekanis, Kebisingan, dan Higiene

Bahaya Listrik, radiasi, dan Suhu

Teknik Kimia | April 2014

Fisika Kimia

Api dan Ledakan

Tata Letak dan Ruang

Posisi Tubuh dan perilaku

Bencana Alam
Manager

2.
Step 2 Risk Assessment
2.1
Sebuah penilaian risiko adalah proses mencari bahaya yang memiliki potensi untuk menyakiti
orang, pada obyek yang digunakan, lingkungan kerja dan / atau proses kerja yang diadopsi.
Beberapa risiko lain hanya terlihat jelas dan dapat dipahami ketika tugas kerja diamati.
Penggunaan matriks risiko membantu manajer untuk lebih memahami keparahan risiko yang
pada gilirannya memungkinkan manajer untuk memprioritaskan yang Bahaya untuk
mengatasi pertama. Matriks risiko memerlukan manajer untuk mempertimbangkan:
1. Konsekuensi (consequence) dari potensi bahaya.
2. Kemungkinan (likelihood) merugikan yang terjadi.
Manager

Consequences
Insignificant

Mino
r

Moderate

Majo
r

Catastrophic

A (Almost
certain)

B (Likely)

C (Moderate)

D (Unlikely)

E (Rate)

Likelihood

Keterangan Matrix :

Level

Desc
Extreme Risk, memerlukan penanggulangan segera atau penghentian

kegiatan atau keterlibatan manajemen puncak. Perbaikan seesegera


mungkin

High Risk, memerlukan pihak pelatihan oleh manajemen, penjadwalan


tindakan perbaikan secepatnya.

Moderate Risk, penanganan oleh manajemen terkait

Low Risk, kendali dengan prosedur rutin.


9

Teknik Kimia | April 2014

2.3 Risk evaluation matriks

Bobot Kemungkinan Terjadi


Risk Assesment = CxL

Ringan

Bobot Keparahan

Seda
ng

Cukup
Berat

Musibah
Bencana

Pasti terjadi

12

16

Sering terjadi

12

Mungkin terjadi
sewaktu-waktu

Hanya terjadi
pada kondisi
khusus

Tabel kategori resiko

Nilai Resiko

Kategori
Resiko

1, 2, 3, 4

Kecil

6, 8, 9

Sedang

12, 16

Tinggi

2.4
Konsekuensi mempertimbangkan potensi bahaya untuk personil. Seberapa serius cedera
yang mungkin terjadi jika bahaya tidak terkontrol? Manajer harus mempertimbangkan apakah
kontrol sudah pada tempatnya untuk menghilangkan atau meminimalkan hasil ini. Ketika hasil
terburuk yang mungkin telah diidentifikasi, manajer dapat melingkari konsekuensi yang
relevan dalam matriks risiko.
Manager
Penilaian Keparahan Resiko
No.

Kategori

Penjelasan

Tak berakibat apapun

P3K, Polusi < 100 ltr, Kerugian < US $ 1000

Ringan (Minor)

Butuh layanan medis, Polusi 100 ltr - 1 m3, Kerugian


US $ 1000 - 10.000

Sedang (Moderate)

hari kerja hilang, Polusi 1 - 10 m3, Kerugian US $


10.000 - 100.000

Major (Berat)

Cacat/fatal, Polusi 10 - 100 m3, Kerugian US $


100.000 - 1 Million

Katastropi

Fatal lebih dari satu, Polusi > 100 m3, Kerugian > US
$ 1 Million

2.5

10

Teknik Kimia | April 2014


Kemungkinan mempertimbangkan peluang bahwa bahaya
cedera/penyakit. Ketika mempertimbangkan kemungkinan,
mempertimbangkan:

akan terwujud
manajer juga

Seberapa sering dan berapa lama orang-orang yang terkena bahaya.

Jumlah orang yang terkena bahaya.

Tingkat keterampilan / kompetensi orang-orang yang terkena bahaya.

dalam
harus

Pilih kemungkinan dengan melingkari konsekuensi yang relevan dalam matriks risiko.
Manager
Penilaian Kemungkinan Resiko

No
.

Kategori

Penjelasan

Nyaris tidak mungkin


(Rare)

Hanya terjadi pada kondisi


sangat khusus

Jarang (Unlikely)

Bisa saja terjadi waktu tertentu

Mungkin (Possible)

Mungkin terjadi sewaktu-waktu

Sering (Likely)

Akan mungkin sering terjadi

Hampir pasti (Almost


certain)

Hampir pasti terjadi

2.6
Setelah konsekuensi dan kemungkinan telah ditentukan untuk bahaya, manajer dapat menetapkan
bahaya peringkat risiko. Semakin tinggi peringkat risiko yang ditetapkan, semakin tinggi tingkat risiko
yang terkait dengan bahaya.
Manager
2.7 Contoh Penilaian risiko OHS
Mengangkat sebuah kotak seberat 20 kg dari rak di atas ketinggian bahu

Consequence?

Major - Luka parah kepada staf, kontraktor atau pengunjung PLG Sagama
Plant
Likelihood?
Almost certain - Kegiatan ini dipastikan akan terjadi dalam waktu satu tahun.

11

Teknik Kimia | April 2014

LIKELIHOOD

Rare
CONSEQUENCE

The event will


only occur in
exceptional
circumstance
s

Unlikely

Possible

Likely

The event is
not likely to
occur in a
year

The event
may occur
within a
year

The event is
likely to
occur within
a year

Almost Certain
The event is
almost certain to
occur within a
year

Catastrophic
(Accidental death /
serious injury)

Major
(Serious injury)

Moderate
(Lost time due to
workplace injury)

Minor
(Minor workplace
injury no lost time)

Minimal
(No injury)

High Risk

Significant Risk

Moderate Risk

Low Risk

Immediate action
required

Action required as
soon as possible

Action required within


1-3 months

Monitor the
hazard

Minimal action

3.
Step 3 - Control Selection / Recommendation
3.1
Manajer harus memastikan bahwa risiko berkurang sejauh ini 'secara wajar dapat dilakukan',
dan bertanya apa lagi yang dapat dilakukan untuk mengendalikan risiko.
Pada tahapan ini dilakukan evaluasi terhadap kontrol yang ada dari masing-masing bahaya
yang teridentifikasi dengan cara :

Identifikasi tatacara, pendekatan teknik dan prosedur yang ada

Pertimbangkan kecukupannya, efektifitasnya, proses pengawasannya dan perhatian


dari manajemen

Apakah kontrol yang ada sudah mengurangi kemungkinan, kekerapan paparan

Ketika mengidentifikasi kontrol, manajer perlu mengingat:

Semakin efektif tindakan kontrol, lebih tahan lama efek kontrol.

Pada waktu itu mungkin diperlukan untuk melaksanakan lebih dari satu jenis kontrol
untuk secara efektif mengelola risiko.

Kadang-kadang kontrol tidak dapat ditindak langsung karena biaya / sumber daya.

12

Teknik Kimia | April 2014

Mungkin ada kebutuhan untuk menerapkan langsung (jangka pendek) dan


menengah (jangka panjang) mengontrol hingga waktu solusi jangka panjang
diimplementasikan.

Kontrol harus dipilih sebagai tanggapan terhadap tingkat risiko yang ditimbulkan oleh
bahaya, dan kepraktisan kontrol.
Manager

3.2
Hirarki kontrol adalah alat berguna yang harus manajer pertimbangkan ketika
mengidentifikasi kontrol. Pilih kontrol di bagian atas hirarki yang paling efektif; mereka tidak
memerlukan pengelolaan selanjutnya setelah mereka diimplementasikan. hirarki kontrol lebih
bawah, memerlukan manajemen yang lebih berkelanjutan dan upaya yang diperlukan dalam
mempertahankan kontrol atas bahaya.
Most Effective

Manager

3.3

Safe person controls


Membutuhkan orang-orang di tempat kerja untuk
berperilaku dengan cara tertentu untuk mengurangi
risiko
Least Effective

3.4
Elimination adalah pilihan kontrol pertama yang perlu dipertimbangkan. Jika ada
kemungkinan untuk menghentikan aktivitas, tidak ada tindakan pengendalian risiko lebih
lanjut akan diperlukan di masa depan karena bahaya tidak ada lagi.

Apakah mungkin untuk menghentikan penggunaan produk / kimia / proses / mesin?

Misalnya meninggalkan laboratorium yang melibatkan zat berbahaya.


3.5
Substitution adalah tempat penyimpanan item yang menimbulkan bahaya digantikan oleh
item serupa yang dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan yang sama, namun memiliki
tingkat bahaya yang lebih rendah.

Apakah ada bahan kimia lain, mesin, proses yang dapat kita gunakan untuk
melakukan pekerjaan yang sama, namun memiliki tingkat risiko yang lebih rendah?

Misalnya air murni bukan cat berbasis pelarut, menggunakan bahan kimia konsentrasi yang
lebih rendah, melukis dengan kuas bukan disemprot, dsb.
3.6
Isolation digunakan untuk mengisolasi bahaya dari orang-orang yang dapat membahayakan.

Dapatkah obyek / daerah / proses dikelilingi sedemikian rupa sehingga tidak dapat
berdampak pada setiap orang?

Dapatkah orang tersebut ditempatkan di bilik kontrol?

13

Teknik Kimia | April 2014

Dapatkah obyek / daerah dikendalikan dari lokasi terpencil dan tanpa meningkatkan
risiko?
Sebagai contoh lemari asap, suara bising, pagar di sekitar operasi penggalian, operasi remote control.
3.7
Engineering adalah mengubah proses, peralatan atau alat-alat dalam sedemikian rupa
sehingga risiko berkurang.

Apakah ada cara untuk memodifikasi atau mengubah mesin / proses / object
sehingga seseorang tidak secara langsung terkena bahaya?

Apakah ada cara untuk memodifikasi objek / proses / mesin sehingga paparan
diminimalkan?

Apakah ada cara di mana mesin / object / proses dapat dimodifikasi untuk
memberikan kontrol lebih besar atas proses dan eksposur potensial?

Misalnya mesin penjagaan, ventilasi dan sistem ekstraksi


mekanisasi proses..

untuk meminimalkan debu,

3.8
Menggunakan pedoman administrasi, prosedur, daftar nama, pelatihan dll, untuk
meminimalkan dampak bahaya pada seseorang.

Dapatkah prosedur kerja yang aman dikembangkan dan dilaksanakan untuk


meminimalkan risiko?

Dapatkah informasi, instruksi dan pelatihan yang diberikan untuk membantu


meminimalkan risiko?

Dapat menggeser pengaturan daftar membatasi eksposur?

Misalnya rotasi kerja, prosedur operasi yang aman atau mengunci prosedur.
3.9
Ini adalah cara paling efektif untuk mengontrol risiko dan dapat mahal dalam jangka panjang.
Pakaian dan Alat Pelindung Diri (APD) tidak boleh dianggap kecuali semua opsi kontrol
lainnya telah habis. Jika APD harus dipertimbangkan itu harus dilaksanakan sebagai
program, yang meliputi:

Pilihan tepat APD,

Pelatihan personil di penggunaan yang benar dari APD,

Pemeliharaan APD,

Pengawasan untuk memastikan penggunaan yang benar.

Jika APD diperlukan, manajer dapat merujuk ke LPG Sagama Plant OHS PPE Prosedur
untuk bimbingan.
3.10
Hal ini penting untuk menilai apakah kontrol diidentifikasi dapat memperkenalkan bahaya
baru ke tempat kerja. Jika demikian, Manajer perlu bertanya apakah kontrol diidentifikasi
tetap pilihan yang lebih disukai dan bagaimana setiap risiko baru yang harus dikendalikan.
Manager
3.11
Akhirnya, manajer perlu memastikan bahwa setiap kontrol lebih lanjut tercantum dalam
dokumen penilaian risiko. Nama dari pekerja yang akan menerapkan kontrol bersama-sama
dengan frame waktu juga untuk dicatat dalam bentuk penilaian risiko.
Manager
14

Teknik Kimia | April 2014


4.
Step 4 Corrective actions register
4.1
Semua departemen harus mengembangkan daftar tindakan korektif OHS sehingga manajer
dapat memantau proses pengendalian bahaya. Register ini harus mendaftar semua tindakan
korektif OHS diidentifikasi, apakah ini diidentifikasi dari penilaian risiko, tempat kerja atau
inspeksi insiden laporan. Pemantauan harus dilakukan secara teratur, dan dapat dicapai
melalui pertemuan manajemen atau departemen.
Langkah ini diperlukan untuk memeriksa apakah kontrol yang telah dipilih dipastikan:

Mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan

Mengurangi resiko keparahan

Dapat ditoleransi

Setelah poin-poin di atas dapat dipastikan, kemudian lakukan tindakan tambahan sehingga
resiko dapat ditoleransi.
Manager
4.2
Ketika manajer memutuskan kerangka waktu bagi pelaksanaan kontrol mereka harus
mempertimbangkan baik berisiko tinggi dan bahaya resiko yang lebih rendah ketika
menetapkan prioritas.
Beberapa kontrol dapat dengan mudah dilaksanakan atau membutuhkan biaya sedikit atau
tidak ada - ini harus dilaksanakan dengan cepat. Untuk OHS tindakan korektif tidak dapat
segera dilaksanakan karena mereka membutuhkan lebih banyak pekerjaan, sumber daya
atau dana, tindakan sementara jangka pendek harus diterapkan untuk mengelola risiko
sementara.
Manager
4.4
Manajer harus memastikan bahwa tindakan korektif yang diidentifikasi secara jelas ditulis
sehingga mereka dapat dengan mudah dipahami oleh orang lain. Orang lain yang
mengakses register harus dapat menentukan apa tindakan kontrol, status tindakan, ketika
tindakan dijadwalkan akan dilaksanakan dan siapa yang bertanggung jawab.
Manager
4.5
Setelah tindakan korektif dilaksanakan ini harus ditandatangani, dan diverifikasi sebagai
lengkap dan dicatat dalam register.
Manager
5.
Step 5 - Review and Improve
5.1
Langkah kelima dari proses manajemen risiko OHS melibatkan meninjau dan meningkatkan
sistem pengendalian risiko OHS yang ada.

15

Teknik Kimia | April 2014


Sebuah evaluasi dan review jadwal sistematis juga akan mengidentifikasi potensi bahaya
baru serta memeriksa bagaimana kontrol yang ada efektif.
Pemicu lain untuk melakukan penilaian risiko OHS adalah jika departemen adalah:

Memulai aktivitas baru

Pembelian peralatan baru atau bekas, peralatan menyewa, atau menggunakan


bahan baru dan proses

Perencanaan untuk dampak undang-undang OHS baru

Menanggapi laporan kejadian / hazard

Menanggapi isu yang diangkat oleh reaksi hiperpeka atau orang lain

Ketika informasi baru telah tersedia mengenai sifat bahaya, atau jika metode kontrol
baru atau lebih efektif menjadi tersedia atau tidak praktis.
Manager

6.
Documenting the OHS risk management process
6.1
OHS penilaian risiko dan pengendalian bentuk LPG Sagama Plant akan digunakan untuk
merekam identifikasi bahaya OHS, penilaian risiko dan identifikasi kontrol.
Jika seorang manajer berusaha untuk mengidentifikasi dan menilai risiko bahaya tertentu di
departemennya, maka dia bisa menggunakan bentuk penilaian risiko yang didedikasikan
khusus untuk bahaya misalnya penilaian risiko penanganan manual, penilaian risiko
tanaman. Dokumen-dokumen ini dapat ditemukan dalam prosedur relevan OHS LPG
Sagama Plant .
Departemen yang dibutuhkan untuk mengembangkan dokumen dan / atau sistem internal
untuk merekam semua tindakan korektif yang diidentifikasi dari proses penilaian risiko.
Manajer bertanggung jawab untuk memantau pelaksanaan tindakan perbaikan dan rekaman
proses ini.
Manager
TABEL ANALISIS HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESMENT PADA LPG SAGAMA

POTENSI BAHAYA
Kebocoran gas

Kepala terantuk pipa


atau alat yang
posisinya rendah
Kaki tertimpa alat

EFEK BAHAYA
Keracunan
Iritasi kulit dan mata
Lemas
Pingsan
Kematian
Luka memar
Pendarahan
Pingsan
Kematian
Luka memar
Pendarahan

TINGKAT
EFEK BAHAYA

FREKUENSI
BAHAYA

RESIK
O

M
16

PENCEG

Pemakaian m
respiratory m
safety glass.

Pemakaian b
pelindung
Pemakaian s
helmet

Pemakaian s

Teknik Kimia | April 2014

Terjepit alat, tertimpa


alat

Luka permanen
Disfungsi alat tubuh

Kematian
Terkena aliran listrik

Tersetrum
Kematian

Terkena aliran listrik

Tersetrum

Kematian
Jatuh dari atas kolom

Luka memar
Pendarahan
Patah tulang
Disfungsi alat tubuh
Kematian

SECTION 3 HAZARD IDENTIFICATION


PROCEDURE
Procedure Steps
1.

Step 1 Aspek Instalasi Industri

1.1

Keseluruhan aspek dari instalasi industri/pabrik itu adalah:

Data informasi instalasi industri (PFD, P&ID, Lay Out, data meteorologi, data sosial
kultural masyarakat sekitar, catatan peristiwa)

Lokasi (fasilitas operasi, fasilitas pendukung)

Resiko (SDM, lingkungan, aset, image)

Faktor Pemicu Bahaya (proses operasi, transportasi, geografis dan meteorologi, sosial
kultural)

Potensi Bahaya (kebakaran dan ledakan besar, tenggelam, pencemaran lingkungan)

Identifikasi bahaya kesehatan dan keselamatan juga harus mencakup kejadian luar
biasa misalnya situasi darurat.
2.

Step 2 Parameter dalam Memperhitungkan Tingkat Kemungkinan Bahaya

2.1

3.

MOST

LIKELY

UNLIKELY

Frekuensi

Lebih dari 10 kali

Diantara 1 s/d 10

Kurang dari 1 kali

Bahaya

dalam 10 tahun

kali dalam 10 tahun

dalam 10 tahun

Step 3 Parameter dalam Memperhitungkan Tingkat Kerusakan

17

Pemakaian s
helmet
Memasang ta
peringatan a
pekerjaan
Pemakaian s
Pemakaian s
tangan
Pemakaian s
tangan
Pemakaian s
Memasang ta
peringatan a
pekerjaan
Pemakaian ta
pengaman
Pemakaian s
peralatan sa

Teknik Kimia | April 2014


3.1

PARAMETER
Sumber Daya
Manusia

Aset

Lingkungan

MINOR

MAJOR

Tidak ada kecelakaan

Kecelakaan tidak

Kerugian diantara

Kerugian lebih

US$ 100.000 s/d

besar dari US$

1.000.000

1.000.000

Tidak ada kerusakan

Kerusakan kecil

Kerusakan besar

lingkungan

pada lingkungan

pada lingkungan

Kerugian lebih rendah


dari US$ 100000

dengan cukup, instalasi

Alat proteksi
minim

terisolasi dengan baik


Ketersediaan
waktu evakuasi

Kecelakaan fatal

fatal

Alat proteksi tersedia


Alat Proteksi

SEVERE

Antara 1-30
menit

Lebih dari 30 menit

Alat proteksi tidak


ada, berada dalam
lingkungan dengan
keberadaan zat
mudah terbakar
Kurang dari 1 menit

TABEL ANALISIS HAZARD IDENTIFICATION PADA LPG SAGAMA PLANT

Potensi Bahaya

Kebakaran

Tingkat
Kerusaka
n

Faktor Pemicu

Kemungkina
n

Menyediakan sarana fire saf


Penggunaan bahan banguna
Letak area proses yang san
aman

Unlikely

Memasang proteksi listrik s


Melakukan pengawasan pad

Melakukan pengawasan ket


Menggunakan proses kontro
Melakukan pengarahan tekn

Umpan (Gas alam) mudah


terbakar

Severe

Likely

Korsleting
pada
generator listrik

Major

utilitas

Ledakan

Over pressure, over heat pada


alat-alat utama

Major

Likely

Pencemaran tanah,
udara, air

Zat-zat yang terkandung pada


gas yang keluar dari stack,
terdapat sisa pembakaran yang
tidak sempurna

Major

Likely

Melakukan inspeksi secara b

Memasang rambu peringa


berbahaya
Membangun pagar atau te
warga dengan hanya terdapa
Mengadakan patroli untuk
masyarakat di sekitar plant
Mengadakan sosialisasi tent

Bahaya terhadap
masyarakat sekitar

Aktivitas masyarakat di sekitas


plant yang terkadang tidak
memperhatikan faktor bahaya

Major

Likely

17

Teknik Kimia | April 2014

Kerugian besar
terutama karena
terbuangnya gas alam

Korosi, tekanan gas terlalu


besar sehingga dapat terjadi
blow out

Major

Likely

Melakukan pengontrolan pa
tekanan
Secara berkala, pemeriksa
deterjen harus dilakukan
sehingga letak kebocoran s
upaya perbaikan
Melakukan penjadwalan in
sesuai) dengan
jadwal yang ditentukan oleh

Turunnya mutu LPG

Korosi lebih besar daripada


korosi allwance (1,5 mm),
tekanan kerja lebih besar
daripada tekanan kerja
maksimum

Minor

Unlikely

Adanya aliran recycle pro


controller Suhu dan Tekanan

Dapat terjadi ledakan


karena LPG mudah
meledak. Dapat
mengakibatkan
kematian

Korosi, gempa bumi atau


banjir

Severe

Unlikely

Peremajaan tank, pemeriks


atau ruangan tertutup

Kebakaran dan
ledakan besar karena
tekanan tinggi
sehingga suhunya
lebih tinggi daripada
suhu ignitation

Pemeriksaan rutin yang kurang


sering dilakukan khususnya
pada pressure regulator

Severe

Unlikely

Peremajaan fasilitas yang su

Pencemaran
Lingkungan

Alat-alat tersebut sudah


fatique, fracture dan sudah
waktunya peremajaan

Major

Unlikely

Selalu mengaudit secara ru


material unit pengolahan lim

SECTION 4 HAZARD AND OPERABILITY STUDY HAZARD


KONSEP
Konsep Hazop
1.

Tujuan Hazop

1.1

Tujuan penggunaan HAZOP adalah untuk meninjau suatu proses atau operasi pada suatu system seca
sistematis, untuk menentukan apakah proses penyimpangan dapat mendorong kearah kejadian ata
kecelakaan yang tidak diinginkan. Hazop Study dilakukan sesegera mungkin dalam tahap perancangan unt
melihat dampak dari perancangan itu, selain itu untuk melakukan suatu Hazop kita membutuhka
gambaran/perencanaan yang lebih lengkap. Hazop biasanya dilakukan sebagai pemeriksaan akhir keti
perencanaan yang mendetail telah terselesaikan. Juga dapat dilakukan pada fasilitas yang ada unt
mengidentifikasi modifikasi yang harus dilakukan untuk mengurangi masalah resiko dan pengoperasian
18

Teknik Kimia | April 2014


2.
2.1

Jenis Jenis Hazop

Process Hazop, yang di kembangkan untuk menilai system proses dan pabrik.

Human Hazop, lebih fokus pada kesalahan manusia dari pada kegagalan teknik.

Procedure Hazop, meninjau kembali urutan operasi dan cara kerja yang biasanya dinyatakan sebag
operasi pembelajaran SAFOP-SAFe.

Software Hazop, mengidentifikasi kemungkinan kesalahan-kesalahan dalam pengembanga


perangkat lunak.

3.

Istilah Terminologi Hazop

3.1

Proses Hazop didasarkan pada prinsip bahwa pendekatan kelompok dalam analisis bahaya aka
mengidentifikasi masalah-masalah yang lebih banyak dibandingkan ketika individu-individu bekerja seca
terpisah kemudian mengkombinasikan hasilnya. Tim Hazop dibentuk dari individu-individu dengan lat
belakang dan keahlian yang bervariasi. Keahlian ini digunkan bersama selama pelaksanaan Hazop da
melalui usaha pengumpulan brainstorming yang menstimulasi kreatifitas dan ide-ide baru, keseluruha
ulasan dari suatu proses dibuat menurut pertimbangan.
Berikut istilah istilah terminologi (key words) yang dipakai untuk mempermudah pelaksanaan Hazop anta
lain sebagai berikut:
a Deviation (Penyimpangan).
Adalah kata kunci kombinasi yang sedang diterapkan. (merupakan gabungan dari guide words d
parameters).
b Cause (Penyebab).
Adalah penyebab yang kemungkinan besar akan mengakibatkan terjadinya penyimpangan.
c Consequence (Akibat/konsekuensi).
Adalah suatu akibat dari suatu kejadian yang biasanya diekspresikan sebagai kerugian dari sua
kejadian atau resiko. Dalam menentukan consequence tidak boleh melakukan batasan kerena h
tersebut bisa merugikan pelaksanaan penelitian.
d Safeguards (Usaha Perlindungan).
Adanya perlengkapan pencegahan yang mencegah penyebab atau usaha perlindungan terhada
konsekuensi kerugian akan didokumentasikan pada kolom ini. Safeguards juga memberikan informa
pada operator tentang penyimpangan yang terjadi dan juga untuk memperkecil akibat.
e Action (Tindakan yang Dilakukan).
Apabila suatu penyebab dipercaya akan mengakibatkan konsekuensi negatif, harus diputuska
tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan. Tindakan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tindaka
yang mengurangi atau menghilangkan penyebab dan tindakan yang menghilangkan akib
(konsekuensi). Sedangkan apa yang terlebih dahulu diputuskan, hal ini tidak selalu memungkinka
terutama ketika berhadapan dengan kerusakan peralatan. Namun, pertama-tama selalu diusahaka
untuk menyingkirkan penyebabnya, dan hanya dibagian mana perlu mengurangi konsekuensi.
f
Node (Titik Studi).
Merupakan pemisahan suatu unit proses menjadi beberapa bagian agar studi dapat dilakukan leb
terorganisir. Titik studi bertujuan untuk membantu dalam menguraikan dan mempelajari suatu bagia
proses.
g Severity.
Merupakan tingkat keparahan yang diperkirakan dapat terjadi.
h Likelihood.
Adalah kemungkinan terjadinya konsekwensi dengan sistem pengaman yang ada.
i
Risk atau resiko merupakan kombinasi kemungkinan likelihood dan severity.
j
Tujuan desain.
Tujuan desain diharapkan menggambarkan bagaimana proses dilakukan pada node (titik stud
Digambarkan secara kualitatif sebagai aktivitas (misalnya: reaksi, sedimentasi dsb) dan atau denga
kuantitatif dalam parameter proses seperti suhu, laju alir, tekanan, komposisi dan lain sebagainya.

4.

Guideword dan parameter

19

Teknik Kimia | April 2014


4.1

Guideword adalah suatu kata yang memberikan gambaran tentang penyimpangan dari tujuan proses ata
desain.
Proses Hazop akan menghasilkan/menciptakan penyimpangan-penyimpangan dari desain proses yan
sesungguhnya dengan mengkombinasikan antara guideword (no, more, less, dll) dengan parameter pros
sehingga menghasilkan kemungkinan penyimpangan dari desain yang sesungguhnya. Sebagai contoh keti
guideword no dipasangkan dengan parameter flow maka penyimpangan yang dihasilkan adalah no flow
Tim kemudian harus mendaftar segala penyebab-penyebab yang dipercaya dapat mengakibatkan kond
ketidakadaan aliran untuk sebuah node. Namun, tidak semua kombinasi guideword-parameter aka
menghasilkan suatu arti.

4.2

Contoh daftar guideword:


Guide-word

Arti

Contoh

No (not, none)

Tidak ada tujuan


perancangan yang tercapai

Tidak ada aliran ketika produksi

More (More of,


Higher)

Peningkatan kuantitatif pada


parameter

Suhu lebih tinggi dibanding perancangan

Less (Less of,


lower)

Penurunan kuantitatif pada


parameter

Tekanan lebih rendah dari kondisi normal

As well as
(More than)

Tambahan aktifitas/kegiatan
terjadi

Katup lain menutup pada saat yang sama


(kesalahan logika/ kesalahan manusia)

Part of

Hanya beberapa tujuan


perancangan yang tercapai

Hanya sebagian dari system yang berhenti

Reverse

Lawan dari tujuan


perancangan terjadi

Aliran balik terjadi ketika system dimatikan

Other than
(Other)

Penggantian lengkapkegiatan lain terjadi

Adanya cairan dalam perpipaan gas

4.4

Penerapan parameter akan bergantung pada jenis proses yang tengah dipertimbangkan, jenis peralatan yan
digunakan dan tujuan dari proses tersebut. Perangkat lunak untuk Hazop-PC memasukkan dua daftar men
yang menyajikan daftar baik parameter khusus maupun parameter umum. Parameter khusus yang palin
lazim biasanya mempertimbangkan flow, temperature, pressure, dan terkadang juga level. Hampir di semu
instansi parameter-parameter ini akan dievaluasi untuk setiap node.

4.5

Berikut ini adalah beberapa contoh parameter proses:


Temperature

Composition

pH

Pressure

Addition

Sequence

Mixing

Signal

Control

Stirring

Time

Start/Stop

Transfer

Phase

Operate

Level

Speed

Maintain

Viscosity

Particle size

Services

Reaction

Measure

Communication

5.

Proses Hazop

5.1

Tim Hazop berfokus pada bagian-bagian spesifik dari suatu proses yang disebut Node. Umumnya node
diidentifikasi dari P&ID suatu proses sebelum penelitian dimulai. Parameter proses diidentifikasi misalnya
flow dan sebuah kesengajaan dibuat untuk node melalui pertimbangan. Selanjutnya serangkaian guidewor
digabungkan dengan parameter flow untuk menciptakan suatu penyimpangan . sebagai contoh guideword
NO digabungkan dengan parameter flow dan diperoleh penyimpangan berupa no flow. Tim kemudian
fokus mendaftar semua yang dipercaya menjadi penyebab dari penyipangan no flow dimulai dari sebab yan
dapat mengakibatkan kemungkinan terburuk yang dapat dipikirkan oleh tim pada saat itu. Segera setelah
penyebab tersebut dicatat, tim kemudian mencatat konsekuensi, pedoman keselamatan dan anjuran anjuran
yang dianggap perlu. Proses yang sama terus diulang untuk penyimpangan selanjutnya dan seterusnya
20

Teknik Kimia | April 2014


sampai penyelesain suatu node, selanjutnya tim berpindah ke node selanjutnya dan mengulang proses di
atas.

PROCEDURE
1.

Procedure

1.1

Yang dibutuhkan dalam melakukan studi hazop antara lain informasi detail dalam proses. Informasi-informa
ini termasuk Process Flow Diagrams (PFDs), Process and Instrumentation Diagrams (P&IDs), spesifika
peralatan, konstruksi material, serta keseimbangan massa dan energi.
Prosedur hazop menggunakan tahap-tahap untuk menyelesaikan analisis, sebagai berikut :
a Mulai dengan flowsheet yang detail dan pilih unit mana yang akan dilakukan studi.
b Pilih studi node (vessel, line, operating instruction).
c Jelaskan desain dari studi node-nya. Sebagai contoh, vessel V-1 didesain untuk menyimp
ketersediaan benzene dan menyediakannya untuk reaktor.
d Ambil parameter proses : flow, level, temperature, pressure, concentration, pH, viscosity, keadaa
(padat, cair, gas), agitasi, volume, reaksi, sampel, komponen, start, stop, stability, power, inert.
e Terapkan guideword ke parameter proses untuk menyarankan penyimpangan yan
memungkinkan. Jika penyimpangan dapat dipakai, tentukan kemungkinan penyebab-penyeba
dan catat sistem pengaman yang ada.
f
Berikan saran (apa? oleh siapa? kapan?).
g Catat semua informasi.
h Ulangi tahap e ke tahap h sampai semua guideword yang digunakan diaplikasikan pada paramet
yang dipilih.
i
Ulangi tahap d ke tahap i sampai semua parameter proses dipertimbangkan pada studi nod
yang diberikan.
j
Ulangi tahap b ke tahap j sampai studi node dipertimbangkan pada bagian yang diberikan da
lanjutkan pada bagian lain di flowsheet.

2.

Parameter Tingkat Keparahan dan Kemungkinan Bahaya

2.1

Tabel Likelihood
level

Descriptor

Descriptions

Almost
certain

Resiko terjadi lebih dari 5 kali dalam 5 tahun

Likely

Resiko terjadi 4 kali dalam setahun

Moderate

Resiko terjadi kurang lebih 3 kali dalam 5 tahun

Unlikely

Resiko terjadi kurang lebih 2 kali dalam 5 tahun

Rate

Resiko jarang sekali muncul/terjadi hanya 1 kali dalam 5 tahun

21

Teknik Kimia | April 2014


2.2

Tabel Consequence
Level

Descriptor

Insignificant

Descriptions
Sistem beroperasi dan aman, terjadisedikit gangguan peralatan
namun tidak mempengaruhi proses
Potensi bahaya serta kerusakan/kerugian properti yang
ditimbulkan hampir tidak ada
Sistem tetap beroperasi aman, gangguan mengakibatkan
sedikit penurunan performasi atau kinerja sistem terganggu

Minor
Kerusakan / kerugian yang ditimbulkan minor, dan atau potensi
bahaya dapat mengakibatkan luka/cedera ringan

Moderate

Major

Sistem dapat beroperasi, kegagalan dapat mngakibatkan mesin


kehilangan fungsi utamanya dan atau dapat menimbulkan
kegagalan produk
Kerusakan /kerugian yang ditimbulkan moderate(berpengaruh
secara signifigant) dan atau potensi bahaya dapat
mengakibatkan resiko luka luka berat
Sistem tidak dapat beroperasi, kegagalan dapat menyebabkan
terjadinya banyak kerusakan fisik dan sistem, dapat
menimbulkan kegagalan produk dan atau tidak memenuhi
persyaratan peraturan Keselamatan Kerja
Kerusakan/kerugian yang ditimbulkan bersifat major dan atau
berpotensi bahaya dapat mengakibatkan serius-permanent
injury
Sistem tidak layak operasi, keparahan yang sangat tinggibila
kegagalan mempengaruhi sistem yang aman, juga melanggar
peraturan Keselamatan Kerja

Catastrophic
Kerusakan/kerugian yang ditimbulkan bersifat extreme.
Kejadian serius yang dapat mengakibatkan kematian, serta
menimbulkan kerugian financial yang sangat besar.

3.

Istilah Terminologi Hazop

3.1

Proses Hazop didasarkan pada prinsip bahwa pendekatan kelompok dalam analisis bahaya aka
mengidentifikasi masalah-masalah yang lebih banyak dibandingkan ketika individu-individu bekerja seca
terpisah kemudian mengkombinasikan hasilnya. Tim Hazop dibentuk dari individu-individu dengan lat
belakang dan keahlian yang bervariasi. Keahlian ini digunkan bersama selama pelaksanaan Hazop da
melalui usaha pengumpulan brainstorming yang menstimulasi kreatifitas dan ide-ide baru, keseluruha
ulasan dari suatu proses dibuat menurut pertimbangan.
Berikut istilah istilah terminologi (key words) yang dipakai untuk mempermudah pelaksanaan Hazop anta
lain sebagai berikut:
k Deviation (Penyimpangan).
Adalah kata kunci kombinasi yang sedang diterapkan. (merupakan gabungan dari guide words d
parameters).
l
Cause (Penyebab).
Adalah penyebab yang kemungkinan besar akan mengakibatkan terjadinya penyimpangan.
22

Teknik Kimia | April 2014

m Consequence (Akibat/konsekuensi).
Adalah suatu akibat dari suatu kejadian yang biasanya diekspresikan sebagai kerugian dari sua
kejadian atau resiko. Dalam menentukan consequence tidak boleh melakukan batasan kerena h
tersebut bisa merugikan pelaksanaan penelitian.
n Safeguards (Usaha Perlindungan).
Adanya perlengkapan pencegahan yang mencegah penyebab atau usaha perlindungan terhada
konsekuensi kerugian akan didokumentasikan pada kolom ini. Safeguards juga memberikan informa
pada operator tentang penyimpangan yang terjadi dan juga untuk memperkecil akibat.
o Action (Tindakan yang Dilakukan).
Apabila suatu penyebab dipercaya akan mengakibatkan konsekuensi negatif, harus diputuska
tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan. Tindakan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tindaka
yang mengurangi atau menghilangkan penyebab dan tindakan yang menghilangkan akib
(konsekuensi). Sedangkan apa yang terlebih dahulu diputuskan, hal ini tidak selalu memungkinka
terutama ketika berhadapan dengan kerusakan peralatan. Namun, pertama-tama selalu diusahaka
untuk menyingkirkan penyebabnya, dan hanya dibagian mana perlu mengurangi konsekuensi.
p Node (Titik Studi).
Merupakan pemisahan suatu unit proses menjadi beberapa bagian agar studi dapat dilakukan leb
terorganisir. Titik studi bertujuan untuk membantu dalam menguraikan dan mempelajari suatu bagia
proses.
q Severity.
Merupakan tingkat keparahan yang diperkirakan dapat terjadi.
r Likelihood.
Adalah kemungkinan terjadinya konsekwensi dengan sistem pengaman yang ada.
s Risk atau resiko merupakan kombinasi kemungkinan likelihood dan severity.
t
Tujuan desain.
Tujuan desain diharapkan menggambarkan bagaimana proses dilakukan pada node (titik stud
Digambarkan secara kualitatif sebagai aktivitas (misalnya: reaksi, sedimentasi dsb) dan atau denga
kuantitatif dalam parameter proses seperti suhu, laju alir, tekanan, komposisi dan lain sebagainya.
4.

Guideword dan parameter

4.1

Guideword adalah suatu kata yang memberikan gambaran tentang penyimpangan dari tujuan proses ata
desain.
Proses Hazop akan menghasilkan/menciptakan penyimpangan-penyimpangan dari desain proses yan
sesungguhnya dengan mengkombinasikan antara guideword (no, more, less, dll) dengan parameter pros
sehingga menghasilkan kemungkinan penyimpangan dari desain yang sesungguhnya. Sebagai contoh keti
guideword no dipasangkan dengan parameter flow maka penyimpangan yang dihasilkan adalah no flow
Tim kemudian harus mendaftar segala penyebab-penyebab yang dipercaya dapat mengakibatkan kond
ketidakadaan aliran untuk sebuah node. Namun, tidak semua kombinasi guideword-parameter aka
menghasilkan suatu arti.

4.2

Contoh daftar guideword:


Guide-word

Arti

Contoh

No (not, none)

Tidak ada tujuan


perancangan yang tercapai

Tidak ada aliran ketika produksi

More (More of,


Higher)

Peningkatan kuantitatif pada


parameter

Suhu lebih tinggi dibanding perancangan

Less (Less of,


lower)

Penurunan kuantitatif pada


parameter

Tekanan lebih rendah dari kondisi normal

As well as
(More than)

Tambahan aktifitas/kegiatan
terjadi

Katup lain menutup pada saat yang sama


(kesalahan logika/ kesalahan manusia)

Part of

Hanya beberapa tujuan


perancangan yang tercapai

Hanya sebagian dari system yang berhenti


23

Teknik Kimia | April 2014

Reverse

Lawan dari tujuan


perancangan terjadi

Aliran balik terjadi ketika system dimatikan

Other than
(Other)

Penggantian lengkapkegiatan lain terjadi

Adanya cairan dalam perpipaan gas

4.4

Penerapan parameter akan bergantung pada jenis proses yang tengah dipertimbangkan, jenis peralatan yan
digunakan dan tujuan dari proses tersebut. Perangkat lunak untuk Hazop-PC memasukkan dua daftar men
yang menyajikan daftar baik parameter khusus maupun parameter umum. Parameter khusus yang palin
lazim biasanya mempertimbangkan flow, temperature, pressure, dan terkadang juga level. Hampir di semu
instansi parameter-parameter ini akan dievaluasi untuk setiap node.

4.5

Berikut ini adalah beberapa contoh parameter proses:


Temperature

Composition

Ph

Pressure

Addition

Sequence

Mixing

Signal

Control

Stirring

Time

Start/Stop

Transfer

Phase

Operate

Level

Speed

Maintain

Viscosity

Particle size

Services

Reaction

Measure

Communication

5.

Proses Hazop

5.1

Tim Hazop berfokus pada bagian-bagian spesifik dari suatu proses yang disebut Node. Umumnya node
diidentifikasi dari P&ID suatu proses sebelum penelitian dimulai. Parameter proses diidentifikasi misalnya
flow dan sebuah kesengajaan dibuat untuk node melalui pertimbangan. Selanjutnya serangkaian guidewor
digabungkan dengan parameter flow untuk menciptakan suatu penyimpangan . sebagai contoh guideword
NO digabungkan dengan parameter flow dan diperoleh penyimpangan berupa no flow. Tim kemudian
fokus mendaftar semua yang dipercaya menjadi penyebab dari penyipangan no flow dimulai dari sebab yan
dapat mengakibatkan kemungkinan terburuk yang dapat dipikirkan oleh tim pada saat itu. Segera setelah
penyebab tersebut dicatat, tim kemudian mencatat konsekuensi, pedoman keselamatan dan anjuran anjuran
yang dianggap perlu. Proses yang sama terus diulang untuk penyimpangan selanjutnya dan seterusnya
sampai penyelesain suatu node, selanjutnya tim berpindah ke node selanjutnya dan mengulang proses di
atas.

TABEL ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY STUDY HAZARD PADA LPG SAGAMA

Node

Deviasi
Param
eter

Kata
pand
uan

Tempr
ature
Less

More

Penyeb
ab

Akibat

laju alir
steam
terlalu
rendah

Daya
adsorb
adsorbe
n rendah

Laju alir
steam
terlalu
tinggi

Rusakny
a
adsorbe
n

Implika
si

Indikat
or

Masih
terdapa
t
pengot
or
dalam
gas
Proses
adsorps
i
menjadi
tidak

Temper
atur

Se
v

Li
k

Ris
k

Penceg
ahan
Mengont
rol laju
alir
steam

24

Teknik Kimia | April 2014

sempur
na

k
o
l
o
m
a

Less
Tekan
an

Kompresor

More

Less

rusakny
a sel
pelindun
g di
sekelilin
g piston,
sehingg
a gas
dapat
lewat ke
bagian
belakan
g piston
Tersumb
atnya
valve
keluaran
kompres
or

meledak
nya
kompres
or

penyum
batan
dalam
pompa

ketersedi
aan
fluida
untuk
proses
terhamb
at

Flow

Flow

tidak
dicapain
ya
spesifika
si
tekanan
produk

More

kinerja
impeller
berlebih
an

pompa
cepat
rusak

Less

valve
pengontr
ol laju
alir
tergangg
u
sehingg
a aliran
terlalu
kecil

Masukny
a cairan
ke
saluran
gas yang
ada di
bagian
bawah
kolom

Tekana
n

melakuk
an
penggan
tian seal
pistonun
tuk
jangka
waktu
tertentu

Alarm

member
sihkan
saluran
da valve
keluaran
kompres
or
Member
sihkan
pompa
dan
kontrol
secara
berkala

kualitas
akhir
LPG
turun

Shut
down

Proses
selanjut
nya
berjalan
tidak
sempur
na
menam
bah
biaya
pengelu
aran
pabrik
penyer
apan
CO2
tidak
optimal;
absorb
er
rusak

Flow

kontrol
secara
berkala

melakuk
an
pengece
kan
valve
kontrol
laju alir
secara
berkala

25

Teknik Kimia | April 2014

More

valve
pengontr
ol laju
alir
tergangg
u
sehingg
a aliran
terlalu
besar

More

Tersumb
atnya
valve
keluaran
absorber

Less

rusakny
a
selpelind
ung di
sekelilin
g piston,
sehingg
a gas
dapat
lewat ke
bagian
belakan
g piston

Tekan
an

Gas
yang
keluar
dari
kolom
absorber
masih
mengan
dung
banyak
cairan

beban
absorber
berlebih

absorb
er
meleda
k

Less

More

Kontrol
temperat
ur
mengala
mi
ganggua

Melakuk
an
pembers
ihan
saluran
dan
valve
keluaran
absorbe
r

melakuk
an
penggan
tian seal
pistonun
tuk
jangka
waktu
tertentu

Flow

kerja
absorber
tidak
optimal

tidak
dicapai
nya
spesifik
asi
tekanan
produk

Tempe
ratur
Kontrol
temperat
ur
mengala
mi
ganggua
n; terjadi
scaling
pada
dinding
absorber
sebelah
luar

Terjadi
kondens
asi
hidrokar
bon
berat
pada
kolom

DEA
akan
terdeko
mposisi

Terjadi
foaming
,
sehingg
a
pengika
tan
CO2
oleh
DEA
tidak
berlang
sung
dengan
baik

Pengik
atan
CO2
oleh
DEA
tidak

Flow
and
Temper
atur

melakuk
an
pengece
kan
pada
unit
furnace
dan
pengont
rol suhu
secara
berkala;
memonit
or bila
terjadi
kerusak
an pada
badan
absorbe
r
melakuk
an
pengece
kan
pada
unit
26

Teknik Kimia | April 2014

C
O
2
A
b
s

Less

Tempe
ratur
tube

More

Aliran
hot oil/
colling
water

Less

Kurangn
ya
supply
aliran
cooling
water;
penyum
batan
pada
pipa
aliran
masuk
cooling
water;
adanya
scale
pada
tube HE;
adanya
deviasi
pada
HE;
Pompa
tidak
bekerja
maksima
l

Aliran
cooling
water
overflow

Adanya
deviasi
pada
HE,
pompa
tidak
bekerja
maksima
l

furnace
dan
pengont
rol suhu
secara
berkala

berlang
sung
dengan
baik

Pendingi
nan tidak
sempurn
a; LPG
tidak
berubah
menjadi
cairan
semua

Bukaan
valve
cooling
water
diperbe
sar

Temper
atur

Boros
coolong
water;
Tempera
tur
keluaran
tidak
sesuai
dengan
keingina
n
Pertukar
an
panas
tidak
efektif

Bukaan
valve
cooling
water
diperke
cil

Temper
atur
fluida
yang
ingin
dipanas
kan
lebih
tinggi

Flow
and
Temper
atur

Perlu
dilakuka
n
pengece
kan
secara
berkala
pada
dinding
tube HE
dan pipa

Pemelih
araan
HE dan
pompa

27

Teknik Kimia | April 2014

More

H
e
a
t
e
x
c

Pompa
overflow

Less
Amine regenerator

Kontrol
temperat
ur
mengala
mi
ganggua
n

Tempe
ratur

More

Materi
al cair
(LPG)

No

Less

More

Kesalah
an
operator
saat
mentran
sfer
material

Material
yang
diterima
kurang
dari
pengirim
an
normal
Ukuran
tanker
kecil:
pengisia
n over

Pertukar
an
panas
tidak
efektif

Proses
regenera
si tidak
optimal

Amineak
an
terdegra
dasi

Pompa
vacum di
road
tanker
mengala
mi
kapitasi

Kemung
kinan
pengoso
ngan
awal
tanker
Overfillin
g taker;
terjadi
ekspansi
thermal
pada
pipa;
tekanan
dalam

Temper
atur
keluara
n tidak
sesuai
dengan
yang
diingink
an
Tidak
dicapai
nya
spesifik
asi
temper
atur
produk
Pengik
atan
CO2
oleh
DEA
tidak
berlang
sung
dengan
baik
Pengiri
man
tidak
optimal
dan
menyeb
abkan
kerugia
n

Flow
and
Temper
atur

Flow

Melakuk
an
pengece
kan
pada
unit
furnace
dan
pengont
rol suhu
secara
berkala

Penimb
angan
tanker
dalam
keadaan
kosong;
pengece
kan
rotogau
ge dan
dokume
n;
Memerik
sa level
dengan
menggu
nakan
rotogau
ge

kalibrasi
rotogau
ge;
memerik
sa
kapasita
s tanker

28

Teknik Kimia | April 2014

tanker
meningk
at

P
e
n
g
i
r
i
m
a
n

SECTION 5 GOVERANCE
RESPONSIBILITY
Policy Owner

Director , Human Resources

POLICY & PROCEDURE DIRECTORY REQUIREMENTS


CATEGORY
Human Resources, OHS

KEYWORDS
Risk assessment, hazard identification, OHS risk management

BAGAN HAZARD ANALYSIS

29

Teknik Kimia | April 2014

30

You might also like