Professional Documents
Culture Documents
Panduan PELAYANAN SESUAI KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN
Panduan PELAYANAN SESUAI KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN
PELAYANAN SESUAI
DENGAN KEBUTUHAN
PRIVASI PASIEN
Mengingat
: a.
Memperhatikan
: 1.
2.
3.
4.
Menetapkan
Pertama
Kedua
Ketiga
PANDUAN
PELAYANAN
SESUAI
DENGAN
KEBUTUHAN
PRIVASI
PASIEN
RS
PKU
MUHAMMADIYAH WONOSOBO.
Panduan sesuai dengan Kebutuhan Privasi Pasien RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo sebagaimana terlampir dalam
surat keputusan ini.
Panduan sesuai dengan Kebutuhan Privasi Pasien RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo sebagaimana terlampir dalam
surat keputusan ini dimaksud dalam Diktum pertama harus
dijadikan acuan dalam memberikan pelayanan di RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo.
Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat hal-hal yang
perlu penyempurnaan akan diadakan perbaikan dan
penyesuaian sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di
: Wonosobo,
Pada Tanggal
: ..
------------------------------------------Direktur Utama,
KATA PENGANTAR
Wonosobo,
Januari 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................... i
Surat Keputusan Direktur RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo ........................................................................................... ii
Kata Pengantar..................................................................................... iv
Daftar Isi.............................................................................................. v
Bab I PENDAHULUAN......................................................................
A. Latar Belakang .......................................................................
B. Tujuan ....................................................................................
BAB II PELAYANAN SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PRIVASI
PASIEN...............................................................................................
A. Pengertian Privasi ..................................................................
B. Pengertian Ruang Personel ....................................................
C. Pengertian Teritorial................................................................
D.
dan
terjaminnya
pasien
dari
gangguan
terhadap
kebutuhan.
Perilaku tenaga medis menyebar informasi secara sengaja
ataupun tidak sengaja melalui media sosial berupa gambar, kondisi
pasien, dan data identitas pasien merupakan hal yang diluar menjaga
privasi pasien dan perlu dilakukan pengontrolan karena akan menjadi
potensi isu administratif dan isu bioetik.
B. Tujuan Panduan Pelayanan Sesuai dengan Kebutuhan Privasi
1. Tujuan Umum:
Sebagai Panduan bagi manajemen RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo untuk dapat melaksanakan Pelayanan Sesuai dengan
kebutuhan Privasi pasien dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit
2. Tujuan Khusus:
BAB II
PELAYANAN SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN
A. Pengertian Privasi
Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang
dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu.
Tingkatan yang diinginkan itu menyangkut keterbukaan atau
ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan orang
lain, atau justru ingin menghindar atau berusaha supaya sukar dicapai
orang lain. Adapun definisi lain dari privasi yaitu sebagai kemampuan
untuk mengontrol interaksi, kemampuan memperoleh pilihan-pilihan
atau kemampuan untuk menjaga interaksi seperti yang diinginkan.
Privasi jangan dipandang hanya sebagai penarikan diri seseorang
secara fisik terhadap pihak-pihak lain dalam rangka menyepi saja.
1. Faktor-faktor privasi
a. Faktor personal
Ada perbedaan jenis kelamin dalam privasi, dalam suatu
penelitian pria lebih memilih ruangan yang terdapat tiga
orang sedaangkan wanita tidak mempermasalahkan isi dalam
ruangan. Menurut Maeshall perbedaan dalam latar belakang
pribadi akan berhubungan dengan kebutuhan privasi.
b. Faktor situasional
Kepuasan akan kebutuhan privasi sangat berhubungan
dengan seberapa besar lingkungan mengijinkan orang orang
didalamnya untuk mandiri.
c. Faktor budaya
Pada penelitian tiap-tiap budaya tidak ditemukan perbedaan
dalam banyaknya privasi yang diinginkan tetapi berbeda
dalam
cara
bagaimana
mereka
mendapatkan
privasi.
saling
membelakangi,
dan
searah.
C. Pengertian Teritorial
Pembentukan kawasan teritorial adalah mekanisme perilaku lain
untuk mencapai privasi tertentu. Kalau mekanisme ruang personal
tidak memperlihatkan dengan jelas kawasan yang menjadi pembatas
antar dirinya dengan orang lain maka peda teritorial batas-batas
tersebut nyata dengan tempat yang relatif tetap. Menurut holahan
teritorialitas adalah suatu pola perilaku yang ada hubungannya
dengan kepemilikan atau hak seseorang atau sekelompok orang atas
sebuah lokasi geografis tertentu. Pola perilaku ini mencangkup
personalisasi dan pertahanan terhadap gangguan dari luar. Menurut
Altman, teritorialitas itu individu yang tinggal di daerah tersebut
dapat mengontrol daerah tempat tinggalnya.
1. Elemen Teritorialitas
Ada empat elemen teritorialitas, yaitu :
a. Kepemilikan atau hak dari suatu tempat, misalnya surat-surat
tanah menjadi bukti hak untuk tinggal di atas tanah tersebut.
b. Personalisasi atau penandaan dari suatu area tertentu,
misalnya nomer yang terdapat di setiap rumah menjadi suatu
penandaan atau ciri tertentu.
c. Hak untuk mempertahankan diri dari gangguan luar,
misalnya KTP menjadi suatu hak tanda bukti kita sebagai
WNI.
d. Pengatur dari beberapa fungsi, mulai dari bertemunya
kebutuhan dasar psikologis sampai kepada kepuasan kognitif
dan kebutuhan estetika. Misalnya kegiatan gotong royong
Panduan Pelayanan Sesuai dengan Kebutuhan Privasi
Pasien | 6
c. Territorial Umum
Teritori ini dapat digunakan oleh setiap orang dengan
mengikuti aturan-aturan yang lazim di dalam masyarakat
dimana teritorial umum itu berada dan digunakan secara
sementara dalam jangka waktu lama maupun singkat.
Berdasarkan pemakaiannya, teritorial umum dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu:
3. Hubungan Antara Privasi, Ruang Personal Dan Teritorialitas
Dari ke 3 hal teresebut semua saling berhubungan semua ini
adalah contoh yang ada dalam setiap diri masing masing individu
ke 3 hal ini membentuk karakter individu dan mempengaruhi
prilaku seseorang yang menjadi ke arah positif maupun negatif
semua tergantung bagaimana kita menyikapinya. Antara privasi
rung lingkup maupun teritorialitas. Hal ini juga dapat
menggambarkan hubungan antara individu dengan dunia luar,
bagaimana cara dia berinteraksi dengan orang lain dan dapat
menjalani hubungan baik. Dari 3 hal ini karakter setiap individu
akan terlihat secara natural karna secara tidak langsung mereka
menceritakan hal apa saja yang di shared kepada public dan yang
tidak, bagaimana ruang gerak mereka dalam ruang personalnya,
maupun daerah kekuasaan teritorialitasnya. Karna daerah itu
tidak lebih kalah penting nya dengan privasi.
profesi
diskriminasi.
4. Memperoleh
kedokteran,
asuhan
kedokteran
keperawatan
setara
gigi
dan
sesuai
tanpa
dengan
tersebut
(second opinion)
terhadap
penyakit
yang
e. Prognosanya
f. Perkiraan biaya pengobatan.
10. Pasien berhak menyetujui atau memberikan izin tindakan yang
akan dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang
diderita.
11. Pasien berhak menolak tindakan yang akan dilakukan terhadap
dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas
tanggungjawab sendiri setelah memperoleh informasi yang jelas
12.
13.
14.
15.
menghadapi
pasien
yang
tidak
puas
terhadap
pelayanannya.
8. Berhak untuk diperlakukan adil dan jujur, baik oleh rumah sakit
maupun pasien.
9. Berhak mendapatkan imbalan jasa berdasarkan peraturan di
rumah sakit.
10. Dokter wajib mematuhi peraturan di rumah sakit.
Hak dan Kewajiban Pemberi Pelayanan Kesehatan (Provider)
1. Provider berhak membuat peraturan-peraturan sesuai dengan
kondisi yang ada (Hospital By Laws).
2. Berhak mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala
peraturan rumah sakit.
3. Berhak mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala
instruksi yang diberikan dokter kepadanya.
4. Berhak memilih tenaga dokter yang akan bekerja di rumah sakit
5.
yang
umum
yang
dibutuhkan.
13. Wajib menyediakan sarana peralatan medik sesuai dengan
standar.
14. Menjaga agar semua sarana dan peralatan senantiasa dalam
keadaan siap pakai (ready for use).
15. Wajib merujuk kepada rumah sakit yang lain jika rumah sakit
tersebut tidak memiliki sarana dan prasarana yang lengkap.
16. Mengusahakan adanya sistem sarana dan prasarana pencegahan
kecelakaan dan penanggulangan bencana.
17. Wajib melindungi dokter dan memberikan bantuan administrasi
dan hukum jika dokter tersebut mendapatkan tuntutan hukum dari
pasien atau keluarga.
18. Mengadakan perjanjian tertulis dengan para dokter.
19. Membuat standar dan prosedur tetap baik untuk pelayanan medik,
penunjang medik dan non medik.
The Medical Records Institute merumuskan hak-hak pasien tersebut
seperti berikut ini:
1. Hak dan Kewajiban Pasien
Panduan Pelayanan Sesuai dengan Kebutuhan Privasi
Pasien | 12
adanya
biaya
penggantian
fotokopi
dan
memiliki
hak
untuk
menambahkan
catatan
atau
Dalam
menutup/menjaga
hal
ini
informasi
pasien
dirinya
berhak
selama
untuk
pelayanan
fidelity
dan
veracity.
Privacy
berarti
kode etik
BAB III
PRIVASI DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT
A. PROSEDUR PROSEDUR YANG MEMBUTUHKAN PRIVASI
PASIEN
Prosedur pesedur yang dilakukan dalam pelayanan di rumah sakit
beberapa memang menimbulkan isu etika biomedis dirumah sakit
menyangkut persepsi dan perilaku professional dan institusional
terhadap hidup dan kesehatan manuasia terhadap hidup dan kesehatan
manusia dari sejak sebelum kelahiran, pada saat sejak lahir, selama
pertumbuhan, jika terjadi cedera atau penyakit, menjadi tua sampai
saat menjelang akhir hidup, kematian dan beberapa waktu setelah itu.
Dari kesemuanya diatas membutuhkan perilaku menjaga privasi
pasien sesuai dengan kebutuhan. Privasi pasien penting, khususnya
pada waktu wawancara klinis, pemeriksaan, prosedur / tindakan,
pengobatan, dan transportasi. Pasien mungkin menghendaki privasi
dari staf lain, dari pasien yang lain, bahkan dari keluarganya.
Mungkin mereka juga tidak bersedia difoto, direkam atau
berpartisipasi dalam wawancara survei akreditasi. Meskipun ada
beberapa cara pendekatan yang umum dalam menyediakan privasi
bagi semua pasien, setiap individu pasien dapat mempunyai harapan
privasi tambahan atau yang berbeda dan kebutuhan berkenaan dengan
situasi, harapan dan kebutuhan ini dapat berubah dari waktu ke
waktu. Jadi, ketika staf memberikan pelayanan kepada pasien,
mereka perlu menanyakan kebutuhan dan harapan pasien terhadap
privasi dalam kaitan dengan asuhan atau pelayanan. Komunikasi
Panduan Pelayanan Sesuai dengan Kebutuhan Privasi
Pasien | 17
ANAMNESIS
DAN
PEMERIKSAAN
FISIK
Salah satu keterampilan yang paling penting saat
berhadapan dengan pasien adalah kemampuan anamnesa dan
melakukan pemeriksaan fisik, sehingga bisa menyingkirkan
different diagnosis (dd) yang kemudian menegakkan diagnosis.
Ketidakmampuan dalam mencari informasi ketika menganamnesa
pasien
membuat
kita
tidak
bisa
menentukan
alat
pemeriksaan
penunjang,
ada
baiknya
Pasien
yang
berhadapan
dengan
sejawat
pasien.
Terlebih
ketika
sejawat
melakukan
hadirkan
pendamping
pasien
dan
asasi pasien
Panduan Pelayanan Sesuai dengan Kebutuhan Privasi
Pasien | 19
b. Pasal 10
harus
dijaga
kerahasiaannya,
bahkan setelah
membuat
keputusan.
Dokter
secara
rutin
5.
nyeri
Tempatkan kaki anda (perawat) dengan jarak satu telapak
BAB IV
PENUTUP
Buku panduan pelayanan sesuai dengan kebutuhan privasi pasien di
RS PKU Muhammadiyah Wonosobo disusun untuk menjadi acuan dalam
pelaksanaan pelayanan privasi mengutamakan hak pasien dan keluarga di
RS PKU Muhammadiyah Wonosobo, sehingga dapat tercipta pelayanan
kebutuhan privasi pasien yang tepat sesuai kebutuhan pasien di RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo.
Buku panduan ini merupakan panduan bagi seluruh staf rumah
sakit, dan bukan buku standar yang bersifat mutlak oleh karena itu untuk
pelaksanaan dilapangan dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan masing masing di rumah sakit.
RSPKU MUHAMMADIYAH
WONOSOBO
Jl. Wonosobo-Kertek Km 04 Sudungdewo,
Kertek, Wonosobo 563771
Telp: (0286) 329185
e-mail: pkuwsb@yahoo.co.id