Professional Documents
Culture Documents
Laporan KKL
Laporan KKL
AKUNTANSI 2016
Oleh :
Ima Nurwati
12030113120053
Surabaya Bali
24 29 Januari 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang Diadakannya KKL..................................................................................3
1.2 Tujuan KKL......................................................................................................................3
1.3 Manfaat KKL....................................................................................................................4
1.4 Perusahaan Tujuan KKL...................................................................................................4
BAB II HASIL KUNJUNGAN..................................................................................................5
2.1 Profil Perusahaan..............................................................................................................5
2.1.1 Kantor Regional III Otoritas Jasa Keuangan Jawa Timur.........................................5
2.1.2 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur.........................................6
2.1.3 Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Jawa Timur.................................7
2.1.4 Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Timur..........................8
2.1.5 Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Timur..............................9
2.1.6 PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Jawa Timur.......................................................11
2.1.7 PT. Angkasa Pura I (Persero) Jawa Timur...............................................................13
2.2 Hasil Kunjungan.............................................................................................................15
2.2.1 Kantor Regional III Otoritas Jasa Keuangan Jawa Timur.......................................15
2.2.2 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur.......................................15
2.2.3 Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Jawa Timur...............................15
2.2.4 Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Timur........................15
2.2.5 Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Timur............................16
2.2.6 PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Jawa Timur......................................................16
2.2.7 PT. Angkasa Pura I (Persero) Jawa Timur...............................................................16
BAB III PENUTUP..................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................17
3.2 Kesan dan Saran.............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Diadakannya KKL
Salah satu tujuan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro adalah
menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dalam persaingan global. Untuk bisa bersaing
secara global, mahasiswa tidak hanya memerlukan pengetahuan yang berasal dari buku
maupun literatur lainnya saja, tetapi mahasiswa juga memerlukan pengetahuan mengenai
penerapan ilmu yang di dapat di lapangan.
Ilmu yang didapat dari lapangan tentunya akan dikombinasikan dengan ilmu yang
didapat saat proses belajar di ruang kelas, sehingga mahasiswa akan menjadi pribadi yang
siap terjun di dunia kerja dan mampu mengimplementasikan ilmu yang di dapat saat bekerja.
Atas dasar pemikiran tersebut, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro menjadikan Kuliah Kerja Lapangan sebagai salah satu persyaratan kelulusan
kuliah. Jurusan Akuntansi program S1 yang tergabung dalam program studi Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro juga mensyaratkan mahasiswa untuk
mengikuti Kuliah Kerja Lapangan. Oleh karena pentingnya kegiatan Kuliah Kerja Lapangan,
mahasiswa jurusan akuntansi membentuk kepanitian khusus guna mempersiapkan kegiatan
tersebut.
BAB II
HASIL KUNJUNGAN
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU
Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan
yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. OJK adalah
lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi,
tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan. OJK didirikan
untuk menggantikan peran Bapepam-LK dalam pengaturan dan pengawasan pasar modal dan
lembaga keuangan, dan menggantikan peran Bank Indonesia dalam pengaturan dan
pengawasan bank, serta untuk melindungi konsumen industri jasa keuangan.
Visi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah menjadi lembaga pengawas industri jasa
keuangan yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, dan mampu
mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian nasional yang berdaya saing
global serta dapat memajukan kesejahteraan umum.
Misi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah:
1. Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan secara
teratur, adil, transparan, dan akuntabel;
2. Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil;
3. Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di
dalam sektor jasa keuangan:
1. Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel,
2. Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil,
dan
3. Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai fungsi menyelenggarakan sistem
pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa
keuangan.
Pemeriksa
Keuangan
negara dalam
Republik
sistem
ketatanegaraan
Indonesia yang
RI)
memiliki
wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Menurut UUD
1945, BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri. Anggota BPK dipilih oleh Dewan
Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah, dan
diresmikan oleh Presiden. Anggota BPK sebelum memangku jabatannya wajib mengucapkan
sumpah atau janji menurut agamanya yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung .
Visi dari BPK RI sendiri adalah, menjadi BPK Perwakilan yang kredibel dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai dasar serta berperan aktif dalam mendorong terwujudnya tata
kelola keuangan negara yang akuntabel dan transparan.
Misi BPK RI adalah:
1. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada entitas di
Perwakilan Provinsi Jawa Timur;
2. Berperan aktif dalam mendeteksi dan mencegah segala bentuk penyalahgunaan dan
penyelewengan keuangan daerah; dan
3. Membangun BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur yang efektif dan efisien.
2.1.4 Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Timur
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas menyiapkan
perumusan kebijakan pengelolaan keuanqan dan aset daerah yang meliputi penyusunan
rancangan APBD, penetapan APBD, pelaksanaan APBD, perubahan APBD, penatausahaan
APBD, akuntansi keuangan dan aset daerah, pertanggungjawaban pelaksanaan APBD,
pembinaan administrasi pengelolaan keuangan Kabupaten/Kota, dan pembinaan pengelolaan
keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah mempunyai fungsi :
1. Penyiapan bahan kebijakan dan pedoman penyusunan APBD;
2. Penyiapan bahan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD;
3. Penyiapan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD
4. Pelaksanaan pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) / Dokumen
Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA);
5. Pelaksanaan penetapan Surat Penyediaan Dana (SPD);
6. Pelaksanaan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D);
7. Pelaksanaan fungsi Bendahara Umum Daerah (BUD);
8. Pemrosesan usulan penunjukan Pengelola Keuangan Daerah;
9. Pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas;
10. Pelaksanaan rekonsiliasi penerirnaan dan pengeluaran kas daerah;
11. Pelaksanaan penerbitan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP);
12. Pelaksanaan pemungutan/pemotongan dan penyetoran Perhitungan Fihak Ketiga
(PFK);
13. Pelaksanaan restitusi/pengembalian kelebihan pendapatan;
14. Penyiapan kebijakan akuntansi keuangan daerah;
15. Pelaksanaan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan dan aset daerah;
16. Penyusunan laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD;
17. Penyiapan kebijakan, pedoman dan pembinaan pengelolaan aset daerah;
18. Evaluasi
rancanqan
APBD,
rancangan
perubahan
APBD,
dan
rancangan
tepat
guna
yang
didukung
dengan
bukti-bukti
administrasi
yang
dapat
Melindungi industri tertentu di dalam negeri dari persaingan yang tidak sehat dengan
industri sejenis dari luar negeri;
Memberantas penyelundupan;
Memungut bea masuk dan pajak dalam rangka impor secara maksimal untuk
kepentingan penerimaan keuangan negara.
Visi
Menjadi Institusi Kepabeanan dan Cukai Terkemuka di Dunia.
Visi DJBC mencerminkan cita-cita tertinggi DJBC dengan lebih baik melalui
penetapan target yang menantang dan secara terus-menerus terpelihara di masa depan.
Misi
visi DJBC. peran serta secara keseluruhan terkait dengan besaran perdagangan, keamanan
dan penerimaan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Fungsi Utama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai:
Mewujudkan iklim usaha dan investasi yang kondusif dengan memperlancar logistik
impor dan ekspor melalui penyederhanaan prosedur kepabeanan dan cukai serta
penerapan sistem manajemen risiko yang handal;
10
Mengoptimalkan penerimaan negara dalam bentuk bea masuk, bea keluar, dan cukai
guna menunjang pembangunan nasional.
mulai dari Komisaris, Direksi, hingga Pegawai untuk beretika dan berperilaku dalam proses
bisnis serta berperilaku dengan pihak eksternal.
Perangkat lain yang mendukung Pelindo 3 dalam meraih visi dan misi perusahaan
adalah penghayatan nilai-nilai Budaya Perusahaan. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam
bidang jasa, mengutamakan kepuasan pelanggan adalah menjadi prioritas. Customer Focus
menjadi budaya perusahaan yang pertama harus tertanam dalam diri setiap insan Pelindo 3,
dilanjutkan oleh Care dan budaya perusahaan yang ketiga adalah Integrity.
Kini, Pelindo 3 menjadi salah satu BUMN besar di Indonesia dengan tingkat jumlah
aset yang meningkat setiap tahunnya. Pelindo 3 juga menjadi segelintir BUMN yang
memasuki pasar global. Hal ini membuktikan bahwa Pelindo 3 memiliki daya saing yang
tinggi dan menjadi perusahaan berkelas internasional.
Visi
Berkomitmen Memacu Integrasi Logistik dengan Layanan Jasa Pelabuhan yang
Prima.
Misi
1. Menjamin penyediaan jasa pelayanan prima melampaui standar yang berlaku secara
konsisten;
2. Memacu kesinambungan daya saing industri nasional melalui biaya logistik yang
kompetitif;
3. Memenuhi harapan semua stakeholder melalui prinsip kesetaraan dan tata kelola
perusahaan yang baik;
4. Menjadikan SDM yang berkompeten, berkinerja handal, dan berpekerti luhur;
5. Mendukung perolehan devisa negara dengan memperlancar arus perdagangan.
12
Bandara Internasional Juanda, adalah bandar udara internasional yang melayani kota
Surabaya, Jawa Timur dan sekitarnya. Bandara Juanda terletak di Kecamatan Waru,
Kabupaten Sidoarjo, 20 km sebelah selatan kota Surabaya. Bandara Internasional Juanda
dioperasikan oleh PT Angkasa Pura 1. Namanya diambil dari Djuanda Kartawidjaja, Perdana
Menteri terakhir Indonesia yang telah menyarankan pembangunan bandara ini. Bandara
Internasional Juanda adalah bandara terbesar dan tersibuk kedua di Indonesia setelah Bandara
Internasional Soekarno-Hatta berdasarkan pergerakan pesawat dan penumpang.
Visi Bandara
Menjadi salah satu dari sepuluh perusahaan pengelola bandar udara terbaik di Asia.
Misi Bandara
Juanda Surabaya adalah jasa kebandarudaraan (airport services) yang terbagi atas 2 bagian
besar yaitu jasa aeronautika dan jasa non-aeronautika.
Jasa Aeronautika
Jasa aeronautika adalah jasa layanan yang diberikan kepada perusahaan penerbangan
dan penumpang yang terdiri dari :
Aircraft Parking, jasa penempatan dan penyimpanan pesawat dalam bandar udara.
Untuk itu, PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda
Surabaya memberikan fasilitas apron yang dapat menampung sampai dengan 31
pesawat dari berbagai jenis. Selain apron, bekerja sama dengan berbagai instansi,
13
disediakan pula fasilitas pengisian bahan bakar, perawatan pesawat dan kebutuhan
pendukung operasional perusahaan penerbangan.
Passenger Processing, jasa layanan penumpang dalam bandar udara. PT Angkasa Pura
I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya memberikan fasilitas
terminal penumpangyang nyaman dan dapat menampung sampai dengan 6.5 Juta
penumpang pertahun. Dalam terminal penumpang tersebut diberikan fasilitas checkin, transit, boarding penumpang dan 11 buah garbarata sebagai anjungan menuju
pesawat serta fasilitas pendukung lainnya.
Jasa Non-Aeronautika
Food and Beverages, layanan makanan dan minuman didalam maupun diluar terminal
bandar udara.
Advertising, sebagai fasilitas umum yang strategis, bandar udara menyediakan ruang
bagi iklan yang dapat digunakan oleh berbagai perusahaan.
Hotel, bekerjasama dengan Angkasa Pura Hotel, bandar udara menyiapkan hotel
transit di dalam terminal penumpang.
Property, bandar udara menyewakan ruang (space) dalam maupun diluar terminal
penumpang yang dapat disewa untuk berbagai kebutuhan.
1.
2.
3.
4.
2.2.2
1.
2.
3.
4.
2.2.3
1.
2.
3.
4.
2.2.4
1.
2.
3.
4.
2.2.6
transparan.
Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea dan Cukai Jawa Timur
Hasil yang didapat setelah kunjungan di Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah Perwakilan Provinsi Jawa Timur adalah:
Mengetahui tugas dari DJBC
Mengetahui fungsi utama dari DJBC.
Mengetahui bagian bagian atau divisi yang ada pada kantor DJBC.
Mengetahui sistem kegiatan dalam DJBC dalam pelaksanaan tugasnya.
PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Jawa Timur
15
Hasil yang didapat setelah kunjungan di PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Jawa
1.
2.
3.
4.
2.2.7
1.
2.
3.
4.
Timur adalah:
Mengetahui produk apa saja yang ada di PT. Pelindo.
Mengetahui sistem keuangan yang ada di PT. Pelindo.
Mengetahui bagaimana kegiatan yang berlangsung di PT. Pelindo.
Mengetahui bagian bagian atau divisi yang ada pada PT. Pelindo.
PT. Angkasa Pura 1 (Persero)
Hasil yang didapat setelah kunjungan di PT. Angkasa Pura 1 (Persero) Jawa Timur
adalah:
Mengetahui tentang dunia kerja di PT. Angkasa Pura 1.
Mengetahui perkembangan bandara di seluruh Indonesia.
Mengetahui latar belakang pendirian PT. Angkasa Pura 1 di Indoneisa.
Mengetahui situasi penerbangan di Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan diadakannya Kuliah Kerja Lapangan ini, mahasiswa akuntansi 2013
Universitas Diponegoro menjadi mengerti bagaimana situasi dunia kerja sekarang ini.
Dengan masuknya kita pada tahun 2013, yaitu dimana mulai berlakunya Masyarakat
Ekonomi ASEAN, tentunya mahasiswa Akuntansi Universitas Diponegoro akan semakin
mempersiapkan diri untuk bersaing dalam mendapatkan pekerjaan.
Informasi yang didapat dari kunjungan di berbagai perusahaan akan menambah
pengetahuan tentang bekerja yang sesungguhnya, dimana disiplin waktu dalam melakukan
16
pekerjaan adalah modal utama untuk mencapai kesusksesan. Tantangan dan hambatan
mampu kita atasi jika kita gigih dan terus bersabar.
DAFTAR ISI
http://bpkad.jatimprov.go.id. 2015. Tentang BPKAD Jatim. Diunduh Senin, 18 Januari
2016.
https://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Pemeriksa_Keuangan_Republik_Indonesia.
2015.
2015.
Tentang
Pelindo.
18