Jejas Sel

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 46

Jejas dan

kematian sel
Mahmud Ghaznawie

Bagian PA
FK - Universitas
Hasanuddin

* Mekanisme umum jejas sel (C2)


* Jejas iskemik (C3)
* Jejas akibat radikal bebas (C3)
* Morfologi jejas reversibel versus jejas
ireversibel (C4)
* Nekrosis versus apoptosis (C4)
* Mekanisme apoptosis (C3)
* Perubahan subseluler akibat jejas
* Lisosom (C2)
* ER (C2)
* Mitokondria (C2)
* Sitoskeleton (C2)

Membran plasma

Nukleus

Aparatus golgi

Mitokondria

Lisosom & peroksisom

The rough endoplasmic reticulum

The smooth endoplasmic reticulum

Cytoskeleton

Actin filaments

Mikrotubules

Intermediate
filaments

Adaptasi

Jejas
reversibel
Sel
normal

Kematian
sel

Radang
Radiasi

Keracunan
oksigen
Reperfusi

Iskemia

Penuaan

Bahan
kimia

Jejas iskemik / hipoksik


Oksigen
Oksidatif fosforilasi
Produksi ATP

Pompa natrium

Pelepasan ribosom
Glikogenolisis

Jejas iskemik / hipoksik


Oksigen
Oksidatif fosforilasi
Produksi ATP

Pompa natrium

Pelepasan ribosom
Glikogenolisis

Pompa Natrium

Influx Ca ++

Retensi Na+
Sel bengkak
Mikro villi hilang
Timbul gelembung
ER bengkak
Gambaran mielin

Efflux K+

Jejas iskemik / hipoksik


Oksigen
Oksidatif fosforilasi
Produksi ATP

Pompa natrium

Pelepasan ribosom
Glikogenolisis

Glikogenolisis

Penimbunan asam laktat dan


fosfat anorganik

pH

Kromatin menggumpal

Jejas iskemik / hipoksik


Oksigen
Oksidatif fosforilasi
Produksi ATP

Pompa natrium

Pelepasan ribosom
Glikogenolisis

Pelepasan ribosom dari ER

Produksi protein

Tekanan osmotik intrasel

Edema sel

Gelembung

Myelin figure

Sel bengkak
ER bengkak
Kromatin
menggumpal

Autofagi

Ribosom
lepas

Mitokondria
bengkak
Small
densities

Ireversibel

Normal

B
Reversibel

Mekanisme kerusakan membran sel


Ca++

ATP

Sintesis fosfolipid

Aktifasi
fosfolipase

Aktifasi
protease

Degradasi
fosfolipid

Kerusakan
sitoskeleton

Membran sel rusak

Lisosim
bocor

Nukleus
piknotis

Defek membran

Myelin figure

ER lisis
Mitokondria
bengkak
Large densities

Radang
Radiasi

Keracunan
oksigen
Reperfusi

Iskemia

Penuaan

Bahan
kimia

Jejas oleh radikal


bebas
Radikal bebas: atom / molekul

yang memiliki satu elektron bebas


pada orbit luarnya

Ciri radikal bebas:


bereaksi dengan segala unsur kimia
organik/anorganik
hasil reaksinya berupa radikal bebas
baru membentuk rantai reaksi
reaktifitasnya hilang sendiri atau
dihentikan secara enzimatik

Tiga spesies radikal bebas yang penting:


Superoksid (O2 )
Hidrogen peroksid (H2O2)

Hidroksil radikal (OH)

Efek radikal bebas terhadap sel:


Peroksidasi membran lipid (terutama oleh OH)
Kerusakan protein: cross linking antar asam
amino, peningkatan aktifitas enzim protease
Kerusakan DNA: pembentukan strand tunggal
yang berakhir dengan kematian sel atau malah
transformasi ganas

Bagaimana radikal bebas


dinetralkan?
Habis sendiri (spontan), karena tidak stabil
Antioksidan endogen/exogen
Vitamin E,
Bahan mengandung gugus -SH (cystein,
glutation)
Protein serum (albumin, ceruloplasmin, dan
trasferin)

Enzimatik
Superoxide dismutase (SOD)
Catalase
Glutathione peroxidase

S.O.D,
Katalase,
dan Glutation peroksidase
adalah enzim penetral
radikal bebas

Jejas Kimiawi
Yang larut dalam air
Efeknya langsung (berikatan dengan molekul
sel atau komponen organela)
Contoh: HgCl, sianida, antibiotik, dan
kemoterapi
Merkuri berikatan dengan gugus SH protein
membran permeabilitas naik dan
transport yang enegy-dependant terhambat
Sianida merusak enzim mitokondrial

Jejas Kimiawi (lanjutan)


Yang larut dalam lemak
Efeknya tak langsung
(dimetabolisir dulu menjadi
metabolit yang reaktif dan
toksik)
Contoh: CCl4

CCl4
CCl3
Peroksidasi lipid
RER rusak
Ribosom lepas

Protein pengikat lipid


Perlemakan hepar

Kerusakan membran
Permeabilitas Na, H2O, Ca++
Sel bengkak &
aktifasi enzim
Denaturasi protein

Kematian sel
Bisa berupa nekrosis atau apoptosis
Nekrosis
Kematian sel pada jaringan hidup akibat
degradasi enzim sel yang mengalami jejas
Jika oleh enzim lisosomnya: autolisis, jika
oleh enzim sel imigran: heterolisis.
Autolisis nekrosis koagulatif; heterolisis
nekrosis liquefactive
Perubahan morfologi setelah beberapa jam

Morfologi sel yang


nekrosis

Sitoplasma:

Eosinofilik (karena RNA turun dan reaksi


eosin dengan protein yang denaturasi)
Lebih bening (karena kehilangan glikogen)
Bervakuol (karena degradasi organela oleh
enzim)
Kalsifikasi

Inti: (3 kemungkinan)
Karyolisis (basofilia inti hilang karena kerja
DNAase)
Pyknosis (karena inti mengkerut)
Karyorhexis (fragmentasi inti)

Normal

Nekrosis
Sitoplasma lebih
eosinofilik dan bening
Inti sebagian lisis

Pewarnaan H&E
menunjukkan edema antar
serabut miokardia

Pewarnaan untuk enzim LDH


menunjukkan area yang tak
terwarnai

Nasib massa sel nekrotik:


Nekrosis koagulatif:
Outline sel nekrosis dipertahankan
sementara
Karakteristik untuk semua nekrosis
karena hipoksia, kecuali pada otak

Terjadi karena enzim


lisosom juga ikut rusak

Nekrosis liquefactif:
Terjadi karena autolisis dan
heterolisis
Karakteristik pada infeksi
bakteri (nanah) dan nekrosis
hipoksik pada otak
Nekrosis gangrenosa:
nekrosis koagulatif yang
terinfeksi dan berubah
menjadi nekrosis liquefaktif

Nekrosis kaseosa
Bentuk khusus nekrosis koagulatif,
pada tbc.
Makroskopik mirip keju
Mikroskopik: massa
amorf, granuler,
diselubungi sel radang

Enzymic fat
necrosis

Destruksi lemak oleh enzim lipase


pankreas
Asam lemak yang terbentuk akan
berikatan dengan kalsium
Mikroskopik: area nekrosis, timbunan
kalsium (kebiruan), dan inflamasi di
sekitarnya

Apoptosis
Terjadi pada keadaan fisiologis dan
patologis
Programmed cell death pada
embriogenesis, involusi organ yang
hormon dependent, kematian sel pada
tumor, dll)

Morfologi:
Sel mengkerut
Kondesasi kromatin
Pembentukan gelembung dan apoptotic
bodies
Fagositosis oleh sel di sekitarnya

Perubahan
subseluler
Lisosome
Autofagi dan
heterofagi

Autofagi

Smooth endoplasmic reticulum

Ukuran sangat meningkat


karena peningkatan jumlah
enzim

Mitokondria
Membesar
akibat peningkatan
enzim

Density bodies

Akhir kata
Jejas sel mendasari setiap
perubahan patologi
Bisa reversibel atau ireversibel
(berakhir dengan kematian sel)
Morfologi jejas seluler karakteristik
Mekanisme jejas harus selalu
diingat dalam mempelajari kuliah
PA selanjutnya

Mahmud Ghaznawie

You might also like