Telescopium Telescopium

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 3

Telescopium telescopium

Klasifikasi :
Phylum
Sub Phylum
Class
Sub Class
Order
Sub Order
Family
Genus
Species

: Mollusca
:
: Gastropoda
: Orthogastropoda
: Sorbeoconcha
: Dispocoda
: Potamididae
: Telescopium
: Telescopium telescopium

Source : http://zipcodezoo.com/Animals/T/Telescopium_telescopium/
Ciri Utama :
Menurut Jurnal.umrah.ac.id
Ciri ciri utama dari Telescopium telescopium adalah sebagai berikut :
Cangkangnya tebal dan kuat
Columella biasanya bergelung dan mempunyai canal yang pendek
Umumnya hidup di hutan-hutan bakau, ada yang menempel pada dahan-dahan
batang pohon bakau.
Temasuk herbivora.
Source :jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads
070210431023-msp-fikp-pdf.pdf

12013/08/WULANSUCI-

Deskripsi

Telescopium telescopium (Linnaeus, 1758)


FAO names : English Telescope snail; Franais Potamide tlescope
Diagnostic characters : Shell large, with a high conical spire and a broad, rather flat
base. Axial sculpture reduced to growth marks. Spire whorls flat sided, with weakly
defined suture, 3 large, flat-topped spiral cords and a narrower one, alternate with deep
spiral grooves. Spiral cords sometimes disappearing with age or erosion. Body whorl
angulate to strongly rounded on periphery, with spiral cords on the base and a deep spiral
groove around the columella. Aperture obliquely quadrangular, relatively small. Outer
lip not flared, thin and nearly smooth, its lateral margin concave with respect to direction
of growth. Columella twisted, with a strong, central spiral ridge. Anterior siphonal
canal very short, open and strongly twisted. Colour: outside of shell dark reddish

brown to almost black, often with a paler spiral band near the suture. Interior similarly
coloured, with a light brown or whitish columella.
Size : Maximum shell length 13 cm, commonly to 11 cm.
Habitat, biology, and fisheries : Abundant in mangrove areas and on intertidal mud
flats, where the water is salt or highly brackish. Often partly buried in mud, with only top
of spire projecting. Used as food in certain areas of Southeast Asia. Frequently appearing
in local markets of Thailand, Indonesia and the Philippines.
Distribution : Indo-West Pacific, from Madagascar, Runion Island, India and Sri Lanka,
to Papua New Guinea; north to the Philippines and south to central Queensland.
Source : Frequent synonyms / misidentifications : Potamides telescopium (Linnaeus,
1758), Telescopium mauritsi (Butot, 1954) / None
Habitat

Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem yang memiliki kekayaan akan
biota, salah satunya adalah keong bakau (T. telescopium). Menurut Budiman (1991),
keong bakau secara alami memilih hutan mangrove sebagai satu-satunya tempat
hidupnya. Keong popaco (Telescopium telescopium) salah satu sumberdaya
perikanan yang terdapat di Teluk Kao, keong ini umumnya sering di temukan di
daerah pertambakan yang berbatasan dengan hutan mangrove (Hamsiah et al.,
2002). Keong popaco (T. telescoium) merupakan komponen kunci ekosistem, karena
dapat menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungan tercemar (Wells dan Lalli,
2003).Houbrick (1991) menyatakan bahwa keong popaco adalah pemakan deposit
dan detritus, menggunakan ujung moncong untuk menelan lumpur dan detritus
dari permukaan endapan lumpur pada saat surut dan tidak beraktivitas saat
pasang, karena keong membenamkan diri dalam lumpur.
Source : http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/61346
http://jurnal.unsyiah.ac.id/depik/article/download/1471/1351
Sistem Pencernaan :
Sistem Pernafasan :
Sistem Reproduksi :
Nilai ekonomis dan estetika :
Beberapa jenis Gastropoda ada yang tidak memiliki nilai ekonomis, namun
cangkangnya bisa dimanfaatkan sebagai salah satu penghasil kitin dan kitosan. Kitin dan
kitosan sangat bermanfaat di industri pangan, bioteknologi, farmasi, sertalingkungan.
Sifat kitosan sebagai polimer alami dapat menghambat absorbsi lemak, penurun
kolesterol, pelangsing tubuh, dan pencegahan penyakit (Winan, 2010).Kitosan bisa
diperoleh melalui deasetilasi kitin. Salah satu sumber kitin adalah cangkang keong Bakau
yang merupakan hewan lunak (Mollusca) dari kelas Gastropoda. Cangkang pada keong
ini banyak mengandung senyawa kitin. Kitindalam cangkang berikatan dengan protein,
lipid, garam-garam anorganik seperti kalsium karbonat serta pigmen-pigmen. Agar
diperoleh produk yang bernilai ekonomis sekaligus dapat mengatasi penumpukan limbah

cangkang keong bakau maka harus dilakukan isolasi kitin yang terdapat pada cangkang
tersebut.
Source :
https://www.academia.edu/2011912/STUDI_KANDUNGAN_KITOSAN_PADA_KEON
G_BAKAU_Telescopium_sp_DI_KAWASAN_KONSERVASI_MANGROVE_KELUR
AHAN_PAMUSIAN_KOTA_TARAKAN

You might also like