Professional Documents
Culture Documents
8 Imam Suprayogi Pola Pengoperasian
8 Imam Suprayogi Pola Pengoperasian
PENDAHULUAN
Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas
Tanaman Pangan, dalam upaya mencukupi
kebutuhan pangan di Provinsi Riau sejak tahun
2007 menyusun program Operasi Pangan Riau
Makmur atau lazim disingkat OPRM. Konsep
dasar dan tujuan dari Program OPRM terdiri
dari tiga sasaran yang hendak dicapai yang
pertama, meningkatkan masa panen yang
Imam Suprayogi, Trimaijon, Nurdin, Rio Saputra/ Pola Pengoperasian Pintu Pembilas / JTS, VoL. 12, No. 2, April 2013, hlm 145-154
Identifikasi Masalah
Bangunan bendung yang dilengkapi dengan
pintu pembilas di Daerah Irigasi (DI) Provinsi
Riau rata- rata dibangun sekitar tahun 1980an, yang artinya umur konstruksi bendung
sudah berkisar antara
25 sampai 30 tahun.
Sebagai ilustrasi bersumber dari penelitian
yang dilakukan oleh Rahmayeni (2010) bahwa
bangunan bendung Sei Tibun adalah wujud
usaha pemanfaatan dari potensi air Sei Tibun.
Bendung Sei Tibun dibangun oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten Kampar dan mulai
Imam Suprayogi, Trimaijon, Nurdin, Rio Saputra/ Pola Pengoperasian Pintu Pembilas / JTS, VoL. 12, No. 2, April 2013, hlm 145-154
pada Bendung
Provinsi Riau
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Bendung Sei Tibun
yang terletak di Desa Padang Mutung
Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar
Provinsi Riau yang berbatasan sebelah timur
dengan Desa Pulau Tinggi, sebelah barat
dengan Desa Rumbio, sebelah utara dengan
Sei.Tibun, dan sebelah selatan dengan Desa
Kebun Durian. Untuk selanjutnya lokasi
penelitian bendung Sei Tibun Kabupaten
Kampar Riau disajikan seperti pada Gambar 1.
Imam Suprayogi, Trimaijon, Nurdin, Rio Saputra/ Pola Pengoperasian Pintu Pembilas / JTS, VoL. 12, No. 2, April 2013, hlm 145-154
Berdasarkan
Tabel 1 diperoleh debit aliran
Bendung Sei Tibun sebesar 2,366 m3/det,
sehingga jika dikonversikan menjadi debit
aliran tahunan, maka debit alirannya bernilai
74,61 x 106 m/tahun. Sedangkan besar sedimen
suspensi harian diperoleh sebesar 49,693
ton/hari sehingga sedimen suspensi tahunannya
sama dengan 18.137,98 ton/tahun. Dengan berat
volume kering sedimen awal WT bernilai 1,051
ton/m, maka diperoleh konsentrasi sedimennya
yaitu sebesar 0,02 % atau sama dengan 243,06
mg/l.
Imam Suprayogi, Trimaijon, Nurdin, Rio Saputra/ Pola Pengoperasian Pintu Pembilas / JTS, VoL. 12, No. 2, April 2013, hlm 145-154
Batasan
%
1
0,0-0,5
0,5-1,5
1,5-5,0
5,0-15,0
15,0-25,0
25,0-35,0
35,0-45,0
45,0-55,0
55,0-65,0
65,0-75,0
75,0-85,0
85,0-95,0
95,0-98,5
98,5-99,5
99,5-100,0
Interval
Titik Tengah
2
0,5
1,00
3,5
10,00
10,00
10,00
10,00
10,00
10,00
10,00
10,00
10,00
3,50
1,00
0,50
3
0,25
1,00
3,25
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
96,75
99,00
99,75
Qw
Qs
Qw discharge
Qs discharge
(m3/s)
4
15,953
12,677
8,230
3,927
2,729
2,267
1,980
1,825
1,684
1,562
1,311
0,997
0,879
0,879
0,783
(ton/s)
5
1072,334
706,717
322,782
84,334
43,58
31,129
24,351
21,004
18,153
15,838
11,527
7,015
5,528
5,528
4,525
kol 2 x kol 4
6
0,080
0,127
0,288
0,393
0,273
0,227
0,198
0,183
0,168
0,156
0,131
0,100
0,031
0,009
0,004
kol 2 x kol 5
7
5,362
7,067
11,297
8,433
4,358
3,113
2,435
2,100
1,815
1,584
1,153
0,702
0,195
0,056
0,023
Total
2,366
49,693
Keterangan: Hasil perhitungan sedimen suspensi tahunan data debit harian tercatan: 2008, Persamaan Lengkung
Debit Sediman: Qs= 7,503 Qw^1,814 dengan Nama Sungai: Sei. Tribun Kab. Kampar
Berdasarkan Tabel 2 maka diperoleh harga ratarata persentase material sedimen dasar yaitu
sebesar 30,5% untuk lempung, 36 % untuk
lanau dan 33,5% untuk pasir. Dengan
menggunakan formula Miller dan Strand, hasil
analisa berat volume kering disajikan seperti
pada Tabel 3.
149
Imam Suprayogi, Trimaijon, Nurdin, Rio Saputra/ Pola Pengoperasian Pintu Pembilas / JTS, VoL. 12, No. 2, April 2013, hlm 145-154
Lempung (%)
Lanau (%)
Pasir (%)
31,0
20,5
40,0
30,5
29,0
36,0
43,0
36,0
40,0
43,5
17,0
33,5
Lokasi 1
Lokasi 2
Lokasi 3
Rata-rata
Sumber: Hasil Perhitungan
Tabel 3. Hasil analisa berat volume kering tahunan Bendung Sei Tibun
Miller
(kg/m3)
1049,33
Strand
(kg/m3)
11051,18
Bendung
-2 .7 1
1 .1
9
2 .0
8
2 .0
8
3 .7
3
-4 .3 3
-3 .9 4
-3 .3 4
1 .8
5
3 .4
8
2 .79 2 .0
0
3 .3
4
1 .6
4
2 .0
4
0 .9
7
1 .1
3
-2 .5 0
-1 .6 8
-1 .5 8
2 .3
5
1 .7
5
-3 .4 6
4 .7
1
-1 .8 3
-3 .1 3
2 .7
1
3 .0
2
-1 .6 8
2 .8
5
1 .3
5
2 .0
2
-2 .3 4
2 .5
0
-1 .2 4
2 .4
0
-1 .4 5
2 .6
5
-2 .7 7
-1 .4 6
2 .3
1
1 .3
8
1 .8
9
-1 .2 8
1 .1
5
2 .4
0
1 .4
2
1 .2
1
1 .1
4
0 .7
8
1 .4
1
1 .2
1 .67
3
1 .2
5
3 .9
2
Besarnya
sedimen
yang
mengendap
1 .8
8
3 .73
29
1 .3
7
1 .6
6
-1 .8 8
1 .8
8
1 .9
8
1 .0
4
1 .3
7
1 .3
7
1 .4
5
1 .4
8
1 .2
4
1 .1
4
1 .6
6
1 .6
6
2 .1
5
-1 .1 3
-0 .9 7
-1 .4 0
-1 .2 4
1 .8
3
1 .1
0
2 .3
1
1 .3
8
1 .5
0
1 .6
3
1 .0
6
-0 .98
95
-3 .3 1
2 .2
1
-1 .3 0
2 .3
1
1 .9
7
1 .5
2
2 .5
2
1 .2
7
1 .3
7
4 .2
6
1 .6
2
3 .0
4
1 .2
7
1 .2
4
1 .3
8
1 .5
0
1 .7
3
1 .8
7
-1 .8 0
1 .7
3
1 .8
1
1 .7
2
-1 .8 8
-1 .6 3
1 .2
5
1 .2
7
-1 .8 3
1 .7
7
1 .3
5
1 .8
5
1 .5
6
1 .8
8
-1 .6 9 1 .60
1 .7
2
1 .0
1
1 .7
7
1 .8
8
-1 .2 6
-1 .7 0
-1 .1 0
-1 .5 8
-1 .8 8
-1 .4 7
1 .7
6
1 .0
5
Sungai 1
2 .6
9
1 .0
6
0 .7
8
0 .9
0
1 .4
6
2 .7
5
0 .9
0
1 .3
3
1 .1
7
1 .29
20
30
2
7
1 .1
9
1 .5
4
-1 .6 7
1 .5
4
1 .6
5
1 .5
5
1 .2
9
1 .6
0
1 .3
7
-1 .0 9
1 .4
5
3 .0
0
1 .4
3
-1 .1 9
2 .7
1
1 .41
1 .3
3
-1 .3 5
1 .2
3
1 .3
7
1 .2
6
1 .4
0
1 .2
3
-1 .3 6
-1 .2 5
-1 .4 1
-2 .6 3
4 .0
1
-1 .2 9
-1 .7 4
-1 .7 1
-1 .0 5
1 .3
6
3 .6
3
2 .3
3 .47
2
1 .5
0
-0 .7 8
0 .9
7
-1 .4 9
-1 .6 2
1 .2
9
3 .3
4
0 .7
8 0 .6
8
0 .9
8
0 .9
6
-2 .3 8
1 .29
1 .2
2
0 .9
6
1 .33
25
34
11
04
0 .9
4
-2 .1 0
0 .9
6
2 .1
5
-1 .8 8
Sungai 2
3 .7
1
1 .2
0
3 .7
5
2 .4
0
1 .3
8
-1 .1 4
-2 .0 6
1 .5
0
1 .2
4
1 .3
5
-1 .8 9
-
2 .0
1 .0
1 .1
-1 .26
10
40
1 .3
1 .2
0
0 .8
1
4
2 .3
5
1 .2
1 .1
2 .9
1 .1
3
3 .2
1 .1
2
1 .2
3
1 .2
8
1 .1
3
-1 .1 8
0 .9
4
-
-0 .8 0
1 .0
1 .2
-1 .3 5
1 .1
1 .1
0 .7
9
-0 .9 7
-1 .01
0 .7
8
8
0 .7
8
sedimen
yang
mengendap.
0 .9
3
0 .7
8
Selanjutnya
-1 .1 9
0 .8
9
0 .9
3
-0 .6 3
-0 .7 8
1 .0
4
1 .0
0
-1 .0 2
-0 .9 8
-1 .0 0
0 .8
2
0 .8
1
-1 .2 4
06
-1 .
0 .8
8
-1 .01
-0 .8 2
-0 .9 0
Es
x1,051
-1 .1 0
0 .9
4
-1 .0 0
-1 .0 1
0 .8
9
1 .0
0
0 .8
1
-0 .9 4
-0 .9 7
-0 .7 9
intake
sedangkan
-0,80
merupakan
dasar
20.000 Trimaijon,
Imam Suprayogi,
Pembilas
/ JTS, VoL.
12, No.
2, April 2013,elevasi
hlm 145-154
Nurdin, Rio Saputra/ Pola Pengoperasian Pintu
Es = 13.320,65 m 3/tahun
Kapasitas Tampungan
Hasil pengukuran elevasi dasar Bendung Sei
Tibun dengan bathimetri serta pengukuran
151
Imam Suprayogi, Trimaijon, Nurdin, Rio Saputra/ Pola Pengoperasian Pintu Pembilas / JTS, VoL. 12, No. 2, April 2013, hlm 145-154
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Batas Elevasi
0,00
-0,10
-0,20
-0,30
-0,40
-0,50
-0,60
-0,70
-0,80
V
7.961,20
761,19
4.361,20
4.361,19
4.361,20
4.362,43
4.359,96
4.361,20
39.915,54
74.805,11
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Batas Elevasi
0,00
-0,10
-0,20
-0,30
-0,40
-0,50
-0,60
-0,70
-0,80
V (m)
7.961,20
761,19
4.361,20
4.361,19
4.361,20
4.362,43
4.359,96
4.361,20
39.915,54
74.805,11
152
Imam Suprayogi, Trimaijon, Nurdin, Rio Saputra/ Pola Pengoperasian Pintu Pembilas / JTS, VoL. 12, No. 2, April 2013, hlm 145-154
Imam Suprayogi, Trimaijon, Nurdin, Rio Saputra/ Pola Pengoperasian Pintu Pembilas / JTS, VoL. 12, No. 2, April 2013, hlm 145-154
Tabel 6. Periode pembilasan dengan tinggi minimum bukaan pintu pembilasan Bendung Sei Tibun
Tinggi Minimum
Periode Pembilasan
1 Pintu (cm)
1 bulan sekali
2 bulan sekali
3 bulan sekali
4 bulan sekali
6 bulan sekali
8 bulan sekali
3,6
7,6
10,7
14,8
23,1
31,7
Bukaan Pintu
2 Pint u
(cm)
1,7
3,6
5,1
7,0
10,9
15,0
KESIMPULAN
Sedimen
154
Imam Suprayogi, Trimaijon, Nurdin, Rio Saputra/ Pola Pengoperasian Pintu Pembilas / JTS, VoL. 12, No. 2, April 2013, hlm 145-154
MSi
yang
telah
berkenan
membantu
kesempurnaan dalam penulisan abstrak. (5)
Segenap mitra bestari yang
berkenan
merekomendasikan untuk menghasilkan artikel
terbit pada Jurnal Teknik Sipil Universitas
Atma Jaya Jogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008, Aliran Melalui Lubang dan
Peluap,
Available
at:
<URL:
http//surososipil.
files.wordpress.com/
2008 / 08 / bab-viii.pdf > [Accessed 07
April 2011]
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Departemen Pekerjaan Umum, Metode,
Spesifikasi dan Tata Cara Bagian 2:
Batuan, Sedimen, Agregat, Jakarta:
Departemen Pekerjaan Umum
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Departemen Pekerjaan Umum, Metode,
155