Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 16

BAB 12

IDEAL GAS MIXTURE AND


PSYCHROMETRIC APPLICATIONS
IDEAL GAS MIXTURES :
GENERAL CONSIDERATIONS
12.1 DESCRIBING MIXTURE COMPOSITION
Tinjauan pd sistem tertutup , berisi campuran gas dua atau
lebih komponen . Massa, jumlah mol, dan berat molekuler dari
komponen i :
mi
Mi

ni

................................................ ...

(12.1)

n , m , M : jumlah molekul , massa , berat molekul


komponen i .
Total massa campuran :
j

m m1 m2 ........ m j mi
i 1

..............

(12.2)

Fraksi massa :
mi
m

mf i

....................................................

(12.3)

Analisa gravimetric :
j

1 mfi
i 1

...................................................

Total jumlah molekul :


j

n n1 n2 ........ n j ni
i 1

Fraksi molekul :

..................... (12.5)

(12.4)

ni
n

yi

................................................ ...

(12.6)

Analisa volumetric :
j

1 yi
i 1

.....................................................

(12.7)

Berat molekul rata-rata :


M

m
n

.....................................................

(12.8)

Dari persamaan-2 diatas maka :


M
M

m1 m2 ...... m j
n
n1M 1 n2 M 2 ...... n j M j
n
j

M yi M i
i 1

.............................................

(12.9)

Contoh :
Tabel 12.1 Approximate Composition of Dry Air
------------------------------------------------------------------Component
Mole Fraction
(%)
------------------------------------------------------------------Nitrogen

78.08

Oxygen

20.95

Argon

0.93

Carbon dioxide

0.03

Neon, helium, methane, and others


0.01
-------------------------------------------------------------------

Molecular weight of dry air ( from Eq. 12.9 ) :


M 0,7808(28,02) + 0,2095(32,00) + 0,0093(39,94) +
0,0003(44,01)
M = 28,97 kg/kmol = 28,97 lb/lbmol

Example 12.1 :
The molar analysis of the gaseous product of combustion of a
certain hydrocarbon fuel is :
CO2 , 0.08 ; H2O , 0,11 ; O2 , 0,07 ; N2 , 0,74
Determine :

a. Molecular weight
b. Gravimetric analysis

Analysis :
Using Eq. 12.9 and approximate molecular weight Table A.1 :
M = 0,08(44) + 0,11(18) + 0,07(32) + 0,74(28)
M = 28,46 kg/kmol = 28,46 lb/lbmol .
---------------------------------------------------------------------------------(i)
(ii)a
(iii)
(iv)b
(v)
Component
ni x M i =
mi
mfi (%)
---------------------------------------------------------------------------------CO2

0,08 x

44

3,52

12,37

H2O

0.11 x

18

1,98

6,96

O2

0,07 x

32

2,24

7,87

N2

0,74 x 28 = 20,72
72,80
-------------------1,00
28,46
100,00
----------------------------------------------------------------------------------

Example 12.2 :
A gas mixture has the following composition in term of mass
fractions : H2 , 0,10 ; N2 , 0,60 ; CO2 , 0,30
Find : molar analysis and molecular weight .
---------------------------------------------------------------------------------(i)
(ii)a
(iii)
(iv)b
(v)
Component
mi
; Mi =
ni
yi (%)
---------------------------------------------------------------------------------H2

10

5,00

63,9

N2

60

28

2,14

27,4

30 :
-----100

44

0,68
-------7,82

8,7
------100,0

CO2

---------------------------------------------------------------------------------Molecular weight :
M

= m/n

= 100 kg / 7,82 kmol

= 12,79 kg/kmol = 12,79 lb/lbmol

12.2 RELATING p , V , AND T FOR IDEAL GAS MIXTURE


Pada bab ini hanya dibahas campuran gas ideal , dan
diperkenalkan dua model dalam idealisasi ini , yaitu :
Model Dalton dan model Amagat .
Sistem yang terdiri dari beberapa gas berada dalam bejana
tertutup dengan volume V , temperatur dan tekanan T dan p .
Pers gas ideal :
p n

RT
V

................................ (12.10)

Temperature = T
Pressure = p

Volume = V
Gas 1 : n1
Gas 2 : n2

....

Boundary

n mole
mixture

Gas j : nj

Fig. 12.1 Mixture of several gases

Model Dalton :
Konsep gas ideal : terdiri dari molekul-2 yang memiliki gaya
antar molekul yang dapat diabaikan dan yang memiliki volume
yang dapat diabaikan relatif terhadap volume yang ditempati
oleh gas . Dengan tidak adanya gaya intermolekuler yang signi
fikan , sifat dari tiap komponen tidak akan terpengaruh oleh ke
beradaan komponen lain . Selain itu molekul dari setiap gas
dianggap mampu bergerak bebas di dalam seluruh volume .
Model Dalton didasarkan pada pemikiran bahwa tiap komponen dari campuran berlaku sebagai gas ideal seakan-akan
komponen tersebut merupakan komponen tunggal pada
temperatur T dan volume V dari campuran .
Pada model Dalton , komponen-2 individual tidak memberikan
tekanan p tapi tekanan parsial .
Tekanan parsial dari komponen i , pi , adalah tekanan yang
akan diberikan oleh ni mol dari komponen i jika komponen
tersebut berada sendirian dalam volume V dan temperatur T .
pi ni

RT
V

...........................

(12.11)

Dengan membagi pers. (12.11) dengan pers. (12.10)


pi
n R T /V
n
i
i yi
p
n
n R T /V

pi y i p

i 1

........................................

y
i 1

p p

(12.12)

y
i 1

Substitusi pers. (12.7)

p
i 1

(12.13)

Model Amagat :
Asumsi yang menggarisbawahi model Amagat adalah bahwa
tiap komponen campuran berlaku sebagai gas ideal seperti
ketika komponen tersebut berada terpisah dari campuran pada
tekanan p dan temperatur T dari campuran . Volume yang ditempati oleh ni mol dari komponen i jika komponen berada
pada p dan T disebut volume parsial , Vi dari komponen i .
Jumlah volume parsial sama dengan total volume .
Volume parsial :
Vi ni

RT

............................................

(12.14)

Pers. (12.14) dibagi dengan V :


Vi
nRT/p
n
i
i yi
V
n
n RT/p

........................................

Vi yi V
j

Vi

i 1

yi V V
i 1

y
i 1

V ........................................
i 1

(12.15)

(12.16)

Hubungan antara fraksi volume dan fraksi mol mendasari


penggunaan istilah analisis volumetris yang memberikan
analisis suatu campuran di dalam bentuk fraksi-2 mol .

12.3 EVALUATING U, H, S, AND SPECIFIC HEAT

Menghitung U dan H :
U dan H tiap komponen hanya ditentukan oleh temperatur saja
j

U U1 U 2 ........ U j U i

............. (12.17)

i 1
j

H H1 H 2 ........ H j H i

.............

i 1

(12.18)

Ui dan Hi : internal energi dan entalpi komponen i pada


temperatur campuran .
Pers.(12.17) dan (12.18) dapat ditulis dalam basis mol sbb :
j

n u n1 u1 n2 u 2 ........ n j u j ni u i
i 1
j

n h n1 h1 n2 h 2 ........ n j h j ni hi
i 1

....

(12.19)

....

(12.20)

Jika dibagi dengan jumlah total mol campuran , n :


j

u yi u i
i 1
j

h yi h i
i 1

.....................................

(12.21)

.....................................

(12.22)

Tiap suku untuk energi internal dan entalpi pada


pers.(12.19) - (12.22) dihitung hanya pd T campuran saja.

Evaluating Cv and Cp :
Penurunan (deferensiasi ) pers. (12.21) dan (12.22) terhadap
temperatur, berturut-turut menghasilkan pers.-2 Cv dan Cp dari
campuran pada basis molar :
j

c v yi c v.i
i 1
j

c p yi c p.i
i 1

.....................................

(12.23)

.....................................

(12.24)

Kalor spesifik campuran Cv dan Cp adalah rata-2 fraksi mol


dari kalor spesifik komponen .

Ratio kalor spesifik untuk campuran :

k c p / cv

Evaluating s :
Entropi gas bergantung pada 2 properti , tidak hanya pada
temperatur seperti energi internal dan entalpi .
j

S S1 S 2 ........ S j Si

....................

i 1

(12.25)

Si : entropi komponen i dihitung pd temperatur campuran


dan tekanan partial pi (atau pd suhu T dan volume total V ).
Pers.(12.25) dapat ditulis dalam basis mol :
j

n s n1 s1 n2 s 2 ........ n j s j ni s i

....

i 1

(12.26)

adalah entropi campuran per mol campuran dan


s i adalah entropi dari komponen i per mol i .

Dengan membagi dengan jumlah total mol campuran :


j

s yi s i
i 1

.....................................

(12.27)

Entropi spesifik s i pada pers.(12.26) dan (12.27) dihitung


pada temperatur campuran T dan tekanan partial pi .

Working on a Mass Basis :


Dalam kasus di mana lebih mudah bekerja dalam basis massa,
persamaan-2 diatas dituliskan dengan massa campuran m ,
dan massa dari komponen i dalam campuran mi , berturut-turut
menggantikan jumlah mol campuran n , dan jumlah mol dari
komponen i , ni . Demikian juga fraksi massa dari komponen i ,
mfi akan menggantikan fraksi mol , yi .
Semua energi internal , entalpi , dan entropi akan dihitung
dalam basis satuan massa , bukan basis satuan mol .
Untuk campuran :
u Mu
; h Mh ;

c p Mc p

c v Mcv

s Ms

.....................................

(12.28)

Untuk komponen i :
h M h
;
........................

u i M iui
c v.i M i cv .i

; s M s
(12.29)
i

c p .i M i c p.i

12.4 ANALYSING SYSTEMS INVOLVING MIXTURE


12.4.1 Mixture Processes at Constant Composition
State 1

State 2

(n1, n2, .. nj )

(n1, n2, ... nj )

at

at

T1 , p 1

T2 , p 2
Fig. 12.2 Process of an ideal gas mixture

U1 ni u i (T1 )

U 2 ni u i (T2 )

i 1

i 1

H1 ni hi (T1 )

H 2 ni hi (T2 )

i 1

i 1

i 1

i 1

S1 ni s i (T1 , pi.1 ) S 2 ni s i (T2 , pi.2 )

Proses terjadi pada campuran gas ideal dengan komposisinya


konstan . Jumlah mol dari tiap komponen yang ada , yang
berarti juga jumlah mol total dari campuran , tetap sama
sepanjang proses .
Energi internal dan entalpi spesifik dari komponen dihitung
pada T campuran , sedang entropi spesifik tiap komponen
dihitung pada t campuran dan tekanan parsial dari komponen
dalam campuran .

Perubahan energi internal dan entalpi campuran :


j

U 2 U1 ni

u (T ) u (T )

....................

(12.30)

....................

(12.31)

i 1
j

H 2 H1 ni
i 1

h i (T2 ) hi (T1 )

T1 dan T2 menunjukkan temperatur awal dan akhir .


Membagi dengan jumlah mol dari campuran , n :
j

u yi
i 1
j

h yi
i 1

u (T ) u (T )

....................

(12.32)

....................

(12.33)

hi (T2 ) hi (T1 )

Perubahan entropi :
j

S 2 S1 ni
i 1

s yi
i 1

s i (T2 , pi .2 ) si (T1 , pi .1 )

s i (T2 , pi.2 ) si (T1 , pi.1 )

.........(12.34)

..............

(12.35)

Pers. (12.30) (12.35) dapat ditulis dlm basis massa .

Menggunakan Tabel Gas Ideal :


Untuk beberapa gas umum yang dimodelkan sbg gas ideal ,
kuantitas ui dan hi dapat dihitung sbg fungsi dari temperatur
saja dengan menggunakan Tabel A-22 dan A-23 .
Tabel gas ideal juga bisa digunakan untuk menghitung perubahan entropi . Pers. (12.34) dan (12.35) dapat dihitung dgn
pers. (6.21.b) :
o

s i s i (T2 ) s i (T1 ) R ln

pi.2
pi.1

Karena komposisi campuran konstan , maka ratio dari tekanan


parsial dalam persamaan ini sama dengan rasio dari tekanan
campuran , dengan menggunakan pers.(12.12) :
pi.2
yp
p
i 2 2
pi.1
yi p1
p1

Maka perubahan entropi spesifik komponen i :


o

s i s i (T2 ) s i (T1 ) R ln

p2
p1

..... (12.36)

p1 dan p2 : tekanan campuran awal dan akhir


Suku-2 :

( fungsi T ) Tabel A.23

si

Mengasumsikan Kalor Spesifik Konstan :


Untuk Kalor Spesifik Konstan : u , h , s dapat ditulis :
u c v ( T2 T1 )

u i c v.i ( T2 T1 )

...... (12.37)

h c p ( T2 T1 )

hi c p.i ( T2 T1 )

...... (12.38)

s c p ln

T2
p
R ln 2
T1
p1

............................... (12.39)
si c p.i ln

T2
p
R ln 2
T1
p1

dan c dihitung dari pers.(12.23) dan (12.24) dengan


menggunakan Tabel A-20.
u diperoleh dengan substitusi pers. diatas untuk u
ke dalam pers.(12.32) dan menggunakan pers.(12.23) .
cv

si

dan s dapat diperoleh dgn memasukkan


ke dalam pers.(12.33) dan (12.35) dan (12.24)

hi

dan

Menggunakan Software Komputer :


Perubahan energi internal , entalpi , dan entropi yang dibutuhkan pada pers. (12.32) , (12.33) , (12.35) dapat dihitung dgn
software komputer : Interactive Thermodynamics.

Contoh 12.3

Contoh 12.4

12.4.2 Mixing of Ideal Gas

Tiga faktor mempengaruhi produksi dlm proses pencampuran :


1. Gas-gas memiliki temperatur awal yang berbeda .
2. Gas-gas memiliki tekanan awal yang berbeda .
3. Gas-gas dapat dibedakan satu dari yang lain .

Contoh 12.5

Contoh 12.6

PSYCHROMETRIC APPLICATIONS
Sistem yang melibatkan udara kering dan air disebut
Psikrometrik .

12.5 INTRODUCING PSYCHROMETRIC PRINCIPLES


12.5.1 Moist Air / Udara Lembab
Moist Air / Udara lembab campuran antara udara kering
dan uap air di mana uap air diperlakukan sbg sebuah
komponen murni .
Temperature = T
Pressure = p

Volume = V
n a , ma

: dry air

n v , mv

: water vapor

n,m

: mixture

Boundary

Fig. 12.3 Mixture of dry air and


water vapor

Gambar 12.3 Sistem tertutup yang terdiri dari udara lembab


yang menempati volume V, tekanan campuran p, dan
temperatur campuran T .
Campuran keseluruhan dianggap mengikuti pers gas ideal :
p

n RT
V

m (R / M ) T

..................... (12.40)

n, m, M : mol , massa , berat molekul .


Tiap komponen campuran ketika memberikan tekanan di
anggap berlaku sbg komponen tunggal yang menempati
volume V, pada temperatur campuran T .
Tekanan campuran adalah penjumlahan dari tekanan-2
parsial dari udara kering dan uap air .
Dengan pers gas ideal , tekanan parsial udara kering dan uap
air : pa dan pv :
pa
pv

na R T
V
nv R T
V

ma ( R / M a ) T
V
mv ( R / M v ) T
V

............. (12.41)

Biasanya : nv, mv, pv sangat kecil dibanding na, ma, pa

Gambar 12.4
o Pada tekanan pv dan temperatur campuran T , uap pada
kondisi superheated .
o Ketika tekanan parsial dari uap air cocok dengan tekanan
jenuh pg dari air pada temperatur campuran , campuran di
sebut campuran jenuh .
o Udara jenuh adalah campuran dari udara kering dengan uap
air jenuh .
o Jumlah uap air dalam udara lembab bervariasi dari nol
dalam udara kering ke maksimum , tergantung dari tekanan
dan temperatur , ketika campuran tsb mencapai titik jenuh .

12.5.2 Humidity Ratio, Relative Humidity, and


Mixture Enthalpy
Komposisi udara lembab dpt dinyatakan dalam :
Mol udara kering dan mol uap air (fraksi mol)
Massa udara kering dan massa uap air (fraksi massa)

Rasio kelembaban , , didefinikan sebagai : rasio


massa uap air dengan massa udara kering .

mv
ma

....................................

(12.42)

Rasio kelembaban juga disebut kelembaban spesifik


Rasio kelembaban dpt ditulis dalam tekanan parsial dan
berat molekul :

M v pv
mv
M v pvV / R T

ma
M a pa
M a paV / R T

Memasukkan pa = p pv dan memperhatikan bhw rasio


berat molekul air terhadap udara kering sekitar : 0,622
0,622

pv
p pv

....................

(12.43)

Kandungan dari udara lembab dpt ditulis dlm bentuk :


kelembaban relatif , , didefinisikan : rasio dari fraksi
mol uap air , yv , dlm udara lembab thd fraksi mol , yv,sat ,
dalam udara lembab jenuh pada temperatur dan tekanan
campuran yang sama :

yv

yv , sat

T,p

Karena pv = yv . p dan pg = yv,sat . p maka :


pv
pg

T,p

..................................
Gambar 12.4

(12.44)

Menghitung H , U , dan S :
Nilai H , U dan S utk udara lembab dihitung dgn menambah
kan konstribusi tiap komponen pd kondisi dimana komponen
berada dalam campuran .
H H a H v ma ha mv hv

............. (12.45)

Dengan membagi pers (12.45) dengan ma dan menggunakan kelembaban rasio maka diperoleh entalpi campuran dari
campuran per satuan massa udara kering :

12.5.3 Modeling Moist Air in Equilibrium with Liquid


Water
12.5.4 Evaluating the Dew Point Temperature

12.5.5 Evaluating Humidity Ratio Using the AdiabaticSaturation Temperature

12.6 PSYCHROMETERS : MEASURING THE WET-BULB


AND DRY-BULB TEMPERATURES
12.7 PSYCHROMETRIC CHART
12.8 ANALYZING AIR-CONDITIONING PROCESSES

12.9 COOLING TOWERS

You might also like